OLEH :
NOVI ALFADRI
1910015410104
DOSEN PENGAMPU:
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang segala puji
bagi-Nya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar
kita yakni, Nabi Muhammad Shallalahu wa’alaihi wassalam beserta para sahabatnya, dan juga
para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan
pengetahuan untuk kita mengetahui tentang Pixed Price Contrac.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada setiap kegiatan usaha akan selalu muncul dua hal yaitu adanya peluang
memperoleh keuntungan dan resiko menderita kerugian, baik secara langsung maupun
tidak langsung, tidak terkecuali usaha jasa konstruksi. Berbagai usaha dilakukan oleh
kontraktor sebagai penyedia jasa untuk dapat menghindari atau mengurangi resiko
sehingga dapat dicapai hasil yang efektif. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan menganalisa resiko dari jenis kontrak dalam proyek.
Pemilihan dan penggunaan jenis kontrak dalam suatu proyek diharapkan memiliki
nilai lebih yang dapat diperkirakan bersifat positif, walaupun tidak menutup
kemungkinan munculnya dampak negatif. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, kontrak
merupakan ikatan antara pemilik proyek selaku pengguna jasa dengan
pelaksana/kontraktor selaku penyedia jasa. Kontrak menjabarkan bentuk kerjasama, baik
dalam hal teknik, komersial, maupun dari segi hukum dengan kata-kata yang jelas dan
tidak berbelit-belit. Kontrak yang adil harus seimbang antara hak dan kewajiban di antara
kedua belah pihak. Dengan demikian kedua belah pihak harus mencermati pasal-pasal
yang ada dalam kontrak sehingga hal-hal yang menimbulkan resiko dapat dihindari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pixed price contrac?
2. Apa keunggulan dan kelemahan pixed price contrac?
3. Apa hal-hal yang diperhatikan dalam pixed price contrac?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Risiko dari pemilik proyek berkurang karena harga kontrak yang disepakati antara
pemilik proyek dan kontraktor bersifat tetap. Pemilik proyek akan dapat menetapkan
anggaran dan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
pemilik dapat mengetahui biaya yang akan dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan
serta mendapatkan harga yang bersaing dari pada kontraktor dengan cara pelelangan.
Perubahan ruang lingkup pekerjaan baik kerja tambah maupun kerja kurang yang diminta
oleh pemilik proyek akan seminimal mungkin. Hal ini disebabkan ruang lingkup pekerjaan
dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pada prinsipnya semua sudah tetap dan sudah
dimasukkan ke dalam dokumen kontrak yang disepakati antara pemilik proyek dan
kontraktor.
Proses pemilihan atau penunjukkan kontraktor oleh pemilik proyek tidak terlalu rumit
karena pemilik proyek menganggap kontraktor yang mengajukan penawaran harga sudah
memahami isi dokumen pengadaan yang diberikan oleh pemilik proyek dan sudah
memasukkan semua biaya yang diperlukan termasuk biaya risiko yang ada untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Intitusi perbankan atau penyandang dana akan lebih mudah mengevaluasi nilai proyek
dan pada gilirannya lebih cepat dalam proses penyaluran dananya. Ini bisa terjadi baik dari
pihak pemilik proyek maupun pihak kontraktor.
Pembayaran dari pemilik proyek kepada kontraktor tidak perlu dilakukan sekaligus,
tetapi berdasarkan termin yang disepakati kedua belah pihak, misalnya berapa besar
pembayaran uang muka, pembayaran saat kedatangan material, pembayaran untuk
kemajuan pekerjaan, pembayaran saat serah terima, dan pembayaran setelah masa
pemeliharaan. Hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak karena masing-masing
pihak dapat mengantisipasi dan mengendalikan cash flow sesuai dengan yang
direncanakan. Jenis pembayaran seperti ini juga mengurangi risiko pembayaran yang
berlebih dari pemilik proyek kepada kontraktor.
Pengendalian proyek oleh pemilik proyek akan lebih mudah karena seluruh item
pekerjaan sudah dianggap dimasukkan ke dalam kontrak antara pemilik proyek dan
kontraktor.
Hubungan kerja antara pemilik proyek dan kontraktor serta konsultan pengawas jika ada
akan lebih baik, karena targetnya sudah jelas yaitu menyelesaikan pekerjaan sesuai
spesifikasi dan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Ada risiko keuangan yang sangat tinggi bagi kontraktor. Hal ini disebabkan kontraktor
harus melaksanakan semua pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi dan waktu yang
disepakati dalam kontrak, walaupun mungkin terjadi hal-hal yang di luar dugaan selama
pelaksanaan proyek. Risiko ini tentu akan berakibat bertambahnya marjin keuntungan
untuk kontraktor jika bisa dimitigasi dengan baik, namun bisa menjadikan turunnya marjin
keuntungan atau bahkan menjadi kerugian untuk kontraktor jika tidak diantisipasi dengan
baik.
Dengan adanya risiko di atas, sudah tentu biasanya harga kontrak lump sum yang
ditawarkan pihak kontraktor akan lebih tinggi dari kontrak yang tidak lump sum.
Proses penanda-tanganan kontrak antara pemilik proyek dan kontraktor bisa lebih lama
karena diperlukan diskusi terlebih dahulu antara pemilik proyek dengan kontraktor yang
disebut Contract Discussion Agreement untuk menyepakati semua hal yang belum jelas di
dalam dokumen pengadaan yang diberikan oleh pemilik proyek.
Semua desain dan spesifikasi teknis dari ruang lingkup pekerjaan harus sudah
diselesaikan dan ditetapkan dalam dokumen pengadaan oleh pemilik proyek sehingga
kontraktor dapat menghitung dan mengajukan penawaran harga dengan benar dan juga
agar tidak ada deviasi atau permintaan perubahan ruang lingkup pekerjaan dari pemilik
proyek di kemudian hari.
Usulan perubahan atau variasi yang diajukan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan
biasanya akan ditolak oleh pemilik proyek dengan alasan bahwa semuanya sudah termasuk
harga lump sum yang ditawarkan oleh kontraktor. Kalaupun akhirnya pemilik proyek
dapat menerima usulan deviasi tersebut, proses persetujuannya akan memakan waktu yang
lama karena harus benar-benar yakin bahwa deviasi tersebut benar adanya dan tidak
termasuk risiko yang sudah dibebankan kepada kontraktor.
Kontraktor memiliki fleksibilitas untuk menentukan metoda kerja sendiri, sepanjang hasil
pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi dan dalam jangka waktu pelaksanaan
yang telah disepakati dalam kontrak. Namun kontraktor kadang bisa saja memanfaatkan
situasi ini dan mencari celah untuk mendapatkan marjin keuntungan yang lebih besar,
misalnya dengan melonggarkan standar K3, dsb.
Kadang bisa terjadi konflik antara pemilik proyek dengan kontraktor akibat perbedaan
pendapat dalam memahami isi kontrak, di mana kontraktor beranggapan ada variasi dalam
pelaksanaan pekerjaan, sementara pemilik proyek beranggapan sudah termasuk risiko
kontraktor berdasarkan kontrak lump sum.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pixed price contrac adalah kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan
sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar konstruksi, spesifikasi,schedule, dan
semua persyaratan dalam dokumen lainnya) dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah
harga yang pasti, tertentu dan tetap yang disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan dimulai.
Pemberi tugas setuju membayar harga atas penyelesaian pekerjaan berdasarkan cara
pembayaran yang telah dinegosiasikan.
Penyesuaian jenis pekerjaan dengan jenis kontrak perlu dilakukan terhadap jenis kontrak
yang dibedakan berdasarkan cara pembayaran (kontrak lump sum, kontrak harga satuan).
Contoh kesesuian jenis pekerjaan dengan jenis kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
a. Jenis kontrak lump sum biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi, pengadaan
barang dan material proyek, pengadaan alat proyek, jasa pekerja dan kebutuhan pada
pekerjaan serta pelaksanaan proyek lainya
b. Jenis kontrak harga satuan biasanya digunakan pada pengadaan material proyek,
pengerjaan per tahap pada proyek, pengadaan alat proyek, jasa pekerja dan kebutuhan
pada pekerjaan serta pelaksanaan proyek lainya.
B. Saran
https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/jenis-kontrak
https://www.manajemenproyek.com/keuntungan-dan-kerugian-kontrak-lump-sum/
http://ukurbahan-qs.blogspot.com/2011/06/fixed-lump-sum-price.html?m=1
https://iamnotthoseman.wordpress.com/2010/07/02/jenis-jenis-kontrak-dalam-proyek-
konstruksi-lanjutan/