Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG

FIXED PRICE CONTRAC

OLEH :

NOVI ALFADRI

1910015410104

DOSEN PENGAMPU:

WINDA FITRIA, SST., MT.

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2020

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang segala puji
bagi-Nya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar
kita yakni, Nabi Muhammad Shallalahu wa’alaihi wassalam beserta para sahabatnya, dan juga
para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan
pengetahuan untuk kita mengetahui tentang Pixed Price Contrac.

Sijunjung , 22 Agustus 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengadaan kontrak merupakan bagian penting dari berjalanya suatu pelaksanaan


proyek, baik dalam pengadaan barang maupun jasa.Suatu kontrak adalah kesepakatan
yang dapat dilaksanakan oleh pengadilan berdasarkan hukum yang berlaku, kepatutan
dan kelayakan. Kontrak dapat juga diartikan sebagai janji tertulis dengan kekuatan
hukum, berbengaruh besar dalam berjalanya sebuah kegiatan usaha, terutama penyedia
barang dan jasa.Dengan jaminan yang jelas, target yang jelas, dan perjanjian yang dapat
dipercaya juga dipertanggung jawabkan dimata hukum.Dalam pekerjaan kontruksi,
kontrak menjadi landasan untuk menjadi dasar perjanjian antara penyedia barang dan jasa
kepada pemodal.

Pada setiap kegiatan usaha akan selalu muncul dua hal yaitu adanya peluang
memperoleh keuntungan dan resiko menderita kerugian, baik secara langsung maupun
tidak langsung, tidak terkecuali usaha jasa konstruksi. Berbagai usaha dilakukan oleh
kontraktor sebagai penyedia jasa untuk dapat menghindari atau mengurangi resiko
sehingga dapat dicapai hasil yang efektif. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan menganalisa resiko dari jenis kontrak dalam proyek.

Pemilihan dan penggunaan jenis kontrak dalam suatu proyek diharapkan memiliki
nilai lebih yang dapat diperkirakan bersifat positif, walaupun tidak menutup
kemungkinan munculnya dampak negatif. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, kontrak
merupakan ikatan antara pemilik proyek selaku pengguna jasa dengan
pelaksana/kontraktor selaku penyedia jasa. Kontrak menjabarkan bentuk kerjasama, baik
dalam hal teknik, komersial, maupun dari segi hukum dengan kata-kata yang jelas dan
tidak berbelit-belit. Kontrak yang adil harus seimbang antara hak dan kewajiban di antara
kedua belah pihak. Dengan demikian kedua belah pihak harus mencermati pasal-pasal
yang ada dalam kontrak sehingga hal-hal yang menimbulkan resiko dapat dihindari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pixed price contrac?
2. Apa keunggulan dan kelemahan pixed price contrac?
3. Apa hal-hal yang diperhatikan dalam pixed price contrac?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pixed price contrac


2. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan pixed price contrac
3. Untuk mengetahui hal-hal yang diperhatikan dalam pixed price contrac

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pixed price contrac


Kontrak dengan harga tetap (lump sum atau fixed price); kontraktor setuju
melaksanakan semua pekerjaan proyek yang dicantumkan dalam kontrak dengan imbalan
uang (harga) sejumlah tetap. Kontraktor menanggung semua resiko kemungkinan
kenaikan biaya yang tidak terduga, atau diramalkan selama proyek berlangsung.
Sebaliknya, kontraktor akan menikmati keuntungan bila pengeluaran biaya proyek
kurang dari harga yang tercantum dalam kontrak. Sesuai untuk pekerjaan yang
definisinya telah lengkap, dan dicantumkan dalam dokumen lelang atau pekerjaan dengan
resiko rendah atau resiko dianggap dapat diperkirakan dengan hasil yang tidak jauh
berbeda.
Kontrak Lump Sum merupakan jenis kontrak berdasarkan aspek perhitungan
biaya yang merupakan bagian dari jenis kontrak fixed priced contract dimana terdiri atas
dua yaitu fixed price lump sum contract dan fixed priced unit rate contract.
Pixed price contrac adalah kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang
ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar konstruksi,
spesifikasi,schedule, dan semua persyaratan dalam dokumen lainnya) dalam jangka
waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti, tertentu dan tetap yang disetujui secara
tertulis sebelum pekerjaan dimulai. Pemberi tugas setuju membayar harga atas
penyelesaian pekerjaan berdasarkan cara pembayaran yang telah dinegosiasikan.
Kontrak lump sum adalah salah satu jenis kontrak yang umumnya terdapat di
dalam kontrak proyek konstruksi.Maksud kontrak lump sum adalah kontrak di mana
harga kontrak bersifat tetap dan telah disepakati serta ditulis dalam perjanjian atau
kontrak proyek konstruksi antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Pemberi kerja di sini umumnya adalah pemilik proyek dan penerima kerja adalah
kontraktor. Namun demikian bisa juga diterapkan ke struktur organisasi di bawah
kontraktor, misalnya pemberi kerja adalah kontraktor dan penerima kerja adalah
subkontraktor atau pemasok barang, dan seterusnya.

B. Keunggulan dan Kelemahan Pixed Price Contrac


Keuntungan Pixed Price Contrac:

 Risiko dari pemilik proyek berkurang karena harga kontrak yang disepakati antara
pemilik proyek dan kontraktor bersifat tetap. Pemilik proyek akan dapat menetapkan
anggaran dan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

 pemilik dapat mengetahui biaya yang akan dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan
serta mendapatkan harga yang bersaing dari pada kontraktor dengan cara pelelangan.

 Perubahan ruang lingkup pekerjaan baik kerja tambah maupun kerja kurang yang diminta
oleh pemilik proyek akan seminimal mungkin. Hal ini disebabkan ruang lingkup pekerjaan
dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pada prinsipnya semua sudah tetap dan sudah
dimasukkan ke dalam dokumen kontrak yang disepakati antara pemilik proyek dan
kontraktor.

 Proses pemilihan atau penunjukkan kontraktor oleh pemilik proyek tidak terlalu rumit
karena pemilik proyek menganggap kontraktor yang mengajukan penawaran harga sudah
memahami isi dokumen pengadaan yang diberikan oleh pemilik proyek dan sudah
memasukkan semua biaya yang diperlukan termasuk biaya risiko yang ada untuk
menyelesaikan pekerjaan.

 Intitusi perbankan atau penyandang dana akan lebih mudah mengevaluasi nilai proyek
dan pada gilirannya lebih cepat dalam proses penyaluran dananya. Ini bisa terjadi baik dari
pihak pemilik proyek maupun pihak kontraktor.

 Pembayaran dari pemilik proyek kepada kontraktor tidak perlu dilakukan sekaligus,
tetapi berdasarkan termin yang disepakati kedua belah pihak, misalnya berapa besar
pembayaran uang muka, pembayaran saat kedatangan material, pembayaran untuk
kemajuan pekerjaan, pembayaran saat serah terima, dan pembayaran setelah masa
pemeliharaan. Hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak karena masing-masing
pihak dapat mengantisipasi dan mengendalikan cash flow sesuai dengan yang
direncanakan. Jenis pembayaran seperti ini juga mengurangi risiko pembayaran yang
berlebih dari pemilik proyek kepada kontraktor.
 Pengendalian proyek oleh pemilik proyek akan lebih mudah karena seluruh item
pekerjaan sudah dianggap dimasukkan ke dalam kontrak antara pemilik proyek dan
kontraktor.

 Hubungan kerja antara pemilik proyek dan kontraktor serta konsultan pengawas jika ada
akan lebih baik, karena targetnya sudah jelas yaitu menyelesaikan pekerjaan sesuai
spesifikasi dan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak.

Kerugian Pixed Price Contrac:

 Ada risiko keuangan yang sangat tinggi bagi kontraktor. Hal ini disebabkan kontraktor
harus melaksanakan semua pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi dan waktu yang
disepakati dalam kontrak, walaupun mungkin terjadi hal-hal yang di luar dugaan selama
pelaksanaan proyek. Risiko ini tentu akan berakibat bertambahnya marjin keuntungan
untuk kontraktor jika bisa dimitigasi dengan baik, namun bisa menjadikan turunnya marjin
keuntungan atau bahkan menjadi kerugian untuk kontraktor jika tidak diantisipasi dengan
baik.

 Dengan adanya risiko di atas, sudah tentu biasanya harga kontrak lump sum yang
ditawarkan pihak kontraktor akan lebih tinggi dari kontrak yang tidak lump sum.

 Proses penanda-tanganan kontrak antara pemilik proyek dan kontraktor bisa lebih lama
karena diperlukan diskusi terlebih dahulu antara pemilik proyek dengan kontraktor yang
disebut Contract Discussion Agreement untuk menyepakati semua hal yang belum jelas di
dalam dokumen pengadaan yang diberikan oleh pemilik proyek.

 Semua desain dan spesifikasi teknis dari ruang lingkup pekerjaan harus sudah
diselesaikan dan ditetapkan dalam dokumen pengadaan oleh pemilik proyek sehingga
kontraktor dapat menghitung dan mengajukan penawaran harga dengan benar dan juga
agar tidak ada deviasi atau permintaan perubahan ruang lingkup pekerjaan dari pemilik
proyek di kemudian hari.

 Usulan perubahan atau variasi yang diajukan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan
biasanya akan ditolak oleh pemilik proyek dengan alasan bahwa semuanya sudah termasuk
harga lump sum yang ditawarkan oleh kontraktor. Kalaupun akhirnya pemilik proyek
dapat menerima usulan deviasi tersebut, proses persetujuannya akan memakan waktu yang
lama karena harus benar-benar yakin bahwa deviasi tersebut benar adanya dan tidak
termasuk risiko yang sudah dibebankan kepada kontraktor.

 Kontraktor memiliki fleksibilitas untuk menentukan metoda kerja sendiri, sepanjang hasil
pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi dan dalam jangka waktu pelaksanaan
yang telah disepakati dalam kontrak. Namun kontraktor kadang bisa saja memanfaatkan
situasi ini dan mencari celah untuk mendapatkan marjin keuntungan yang lebih besar,
misalnya dengan melonggarkan standar K3, dsb.

 Kadang bisa terjadi konflik antara pemilik proyek dengan kontraktor akibat perbedaan
pendapat dalam memahami isi kontrak, di mana kontraktor beranggapan ada variasi dalam
pelaksanaan pekerjaan, sementara pemilik proyek beranggapan sudah termasuk risiko
kontraktor berdasarkan kontrak lump sum.

C. Hal-hal yanga harus diperhatikan dalam Pixed Price Contrac


Kontrak Lump sum diuraikan dalam pasal 51 ayat (1) Perpres 70 yaitu kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;
b. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
isi kontrak;
d. Sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran (output based);
e. Total harga penawaran bersifat mengikat;
f. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
Kontrak harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat (2) Perpres 70 yaitu kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu;
b. Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada saat kontrak
ditandatangani;
c. Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan
yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa; dan
d. Dimungkingkan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan hasil pengukuran
bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
Penyesuaian jenis pekerjaan dengan jenis kontrak perlu dilakukan terhadap jenis kontrak
yang dibedakan berdasarkan cara pembayaran (kontrak lump sum, kontrak harga satuan).
Contoh kesesuian jenis pekerjaan dengan jenis kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
a. Jenis kontrak lump sum biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi, pengadaan
barang dan material proyek, pengadaan alat proyek, jasa pekerja dan kebutuhan pada
pekerjaan serta pelaksanaan proyek lainya
b. Jenis kontrak harga satuan biasanya digunakan pada pengadaan material proyek,
pengerjaan per tahap pada proyek, pengadaan alat proyek, jasa pekerja dan kebutuhan
pada pekerjaan serta pelaksanaan proyek lainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pixed price contrac adalah kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan
sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar konstruksi, spesifikasi,schedule, dan
semua persyaratan dalam dokumen lainnya) dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah
harga yang pasti, tertentu dan tetap yang disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan dimulai.
Pemberi tugas setuju membayar harga atas penyelesaian pekerjaan berdasarkan cara
pembayaran yang telah dinegosiasikan.
Penyesuaian jenis pekerjaan dengan jenis kontrak perlu dilakukan terhadap jenis kontrak
yang dibedakan berdasarkan cara pembayaran (kontrak lump sum, kontrak harga satuan).
Contoh kesesuian jenis pekerjaan dengan jenis kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
a. Jenis kontrak lump sum biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi, pengadaan
barang dan material proyek, pengadaan alat proyek, jasa pekerja dan kebutuhan pada
pekerjaan serta pelaksanaan proyek lainya
b. Jenis kontrak harga satuan biasanya digunakan pada pengadaan material proyek,
pengerjaan per tahap pada proyek, pengadaan alat proyek, jasa pekerja dan kebutuhan
pada pekerjaan serta pelaksanaan proyek lainya.

B. Saran

Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai Manajemen Personalia


dalam makalah ini. Kami selaku penulis berharap agar makalah ini memenuhi kriteria
penugasan yang diberikan kepada kami serta bermanfaat bagi para pembaca,karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini dapat disusun menjadi baik lagi di masa mendatang.
DAFTAR RUJUKAN

https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/jenis-kontrak

https://www.manajemenproyek.com/keuntungan-dan-kerugian-kontrak-lump-sum/

http://ukurbahan-qs.blogspot.com/2011/06/fixed-lump-sum-price.html?m=1

https://iamnotthoseman.wordpress.com/2010/07/02/jenis-jenis-kontrak-dalam-proyek-
konstruksi-lanjutan/

Anda mungkin juga menyukai