Anda di halaman 1dari 4

Nama : Agus D Meha

Nim : 1643100844

Arsitek B.16

Tugas Perbaukan Pranata Pembangunan Dan Etika Profesi

HUBUNGAN KERJA ANTARA ARSITEK DAN OWNER

Hubungan antara pemilik proyek/owner dengan Arsitek Hubungan kerja antara


pemilik proyek/owner dengan konsultan perencana

diatur sebagai berikut ini:

1. Ikatan kontrak.

2. Konsultan perencana kepada pemilik proyek/owner, menyerahkan jasa/karya


perencanaan teknis bangunan gedung beserta kelengkapannya.

3. Pemilik proyek/owner kepada konsultan perencana, memberikan imbalan atas


jasa/biaya perencanaan.

1. Hubungan Owner individu dengan Arsitek individu

Hubungan kerja ini bisa dilakukan dengan cara pertemuan langsung dengan klien
Membicarakan secara langsung semua keinginan client setelah mensetujui kontrak kerja
antara arsitek (individu) dan klien (individu), dan memberi masukan, maupun pertimbangan
tentang keinginan client, setelah terjadi kesepakatan. Dan setelah itu masuk ke bagian
perjanjian pembayaran dan lain-lain. Setelah antara arsitek dan klient setuju maka masuk ke
perjanjian hubungan kerja antara arsitek dan clien yaitu dengan membuat surat perjanian
sederhana antara kedua belah pihak dangan pengesahan menggunakan materai. contoh
kontrak kerja Rumah tinggal.

Hubungan keja

Jenis proyek : skala kecil menengah

Penguasaan proyek : penunjukan langsung

Jadwal dan batas waktu penugasan : Fleksibel

Pengambilan keputusan : paling mudah (langsung ke klayen)

Dana proyek : fleksibel, selama klien setuju

Sistem kontrak : Memiliki potensi untuk tidak tepat pada kontrak


(toleransi)
2. Hubungan Perusahaan swasta dengan Arsitek individu :

Perjanjian kerja ini dilakukan dengan cara perusahaan mengundang arsitek untuk
melakukan kesepakatan kerja sama setelah mensetujui kontrak kerja antara arsitek (individu)
dan klien (Perusahaan swasta), dan selama masa kerjasama semua hasil karya dari arsitek
dapat digunakan perusahaan untuk di komersilkan agar perusahaan mendapatkan keuntungan.
Perjanjian seperti ini biasanya dilakukan oleh pihak kontraktor realestate yang biasanya
membangun hunian hunian seperti kawasan perumahan , aparment , villa atau kawasan
rekreasi yang proses pekerjaanya dilakukan sangat lama dan membutuhkan biaya yang besar.

Arsitek akan dikontrak selama masa pekerjaan masih di kerjakan sampai berakhirnya
masa kontrak dan selama kontrak ini arsitek akan terikat oleh perusahaan dan tidak di ijinkan
melakukan pekerjaan lain di luar perusahaan.

Hubungan keja

Jenis proyek : skala menengah Atas

Penguasaan proyek : penunjukan langsung

Jadwal dan batas waktu penugasan : Fleksibel

Pengambilan keputusan : mencari studidi banding (jaringan pertemanan)

Dana proyek : Cukup fleksibel,

Sistem kontrak : di target tepat waktu penyelesaian

3. Hubungan BUMN dengan arsitek individu :

Hubungan ini biasanya dilakukan dengan cara arsitek akan memasuk kan berkas
tentang data diri dan kelengkapanya ke BUMN untuk mengajukan diri sebagai staff ahli jika
diterima akan dilakukan kontrak kerja sebagai pegawai sementara setelah mensetujui kontrak
kerja antara arsitek (individu) dan klien (BUMN). dan jika kinerja baik akan dilakukan
perpanjangan kontrak dengan menjadikan arsitek sebagai pegawai tetap dan mendapatkan
fasilitas penuh dari perusahaan.

Berdasarkan kontrak yang telah disepakati dan jika kinerja baik akan di jadikan pegawai tetap
dan pada usia senja akan diberikan tunjangan pensiun oleh perusahaan.

Hubungan keja

Jenis proyek : skala besar

Penguasaan proyek : penunjukan langsung

Jadwal dan batas waktu penugasan : ketat

Pengambilan keputusan : paling mudah (langsung ke klayen)


Dana proyek : fleksibel, selama klien setuju

Sistem kontrak : di target tepat waktu penyelesaian

4. Hubungan Instansi Pemerintah dengan arsitek individu :

Biasanya terjalin dengan cara undangan langsung pihak klien untuk melakukan
perencanaan setelah mensetujui kontrak kerja antara arsitek (individu) dan klien (Instansi
Pemerintah), dan terikat oleh batas waktu yang baku dan tidak bisa bertambah dari waktu
yang telah diberikan, dan dalam kontrak kerjasama ini keterikatan antara arsitek dan klien
sangat fleksible yang berarti arsitek dapat melakukan perkerjaan lain diluar kontrak dengan
klien lain serta bayaran yang di berikan oleh Instansi Pemerintah setelah pekerjaan selesai
dikerjakan dengan proses pembayaran yang telah di tentukan oleh Instansi Pemerintah.

Jenis proyek : skala cukup besar

Penguasaan proyek : penunjukan langsung

Jadwal dan batas waktu penugasan : cukup ketat

Pengambilan keputusan : paling mudah (langsung ke klayen)

Dana proyek : fleksibel, selama klien setuju

Sistem kontrak : di target tepat waktu penyelesaian

5. Hubungan Perusahaan swasta dengan arsitek (Biro/Konsultan) :

Perjanjian kerja sama ini dapat dilakukan dengan cara KSO yanitu Kerjasam
operasional antara dua perusahaan atau lebih yang melakukan kerjasama operasional dalam
menyelesaikan suatu proyek setelah mensetujui kontrak kerja antara arsitek (Biro/Konsultan)
dan klien (Perusahaan swasta). Selain itu, KSO dapat berbentuk sebuah badan usaha baru
berupa usaha patungan (joint venture) antara 2 perusahaan atau lebih dalam waktu yang tidak
dapat ditentukan. Berdasarkan kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak sampai akhir
masa kontrak pekerjaan yang dikerjakan bersama.

Hubungan keja

Jenis proyek : Skala tinggi

Penguasaan proyek : Tender, sayembara

Jadwal dan batas waktu penugasan : Ketat

Pengambilan keputusan : ada pertimbangan Nama/ Bendara perusahaan

Dana proyek : cendrung ketat

Sistem kontrak : Tertera jelas di kontrak, perubahan kontrak dapat


diatur dalam amandemen
6. Hubungan BUMN dengan arsitek (Biro/Konsultan) :

Perjanjian kerja sama ini dapat dilakukan dengan cara KSO yanitu Kerja sama
operasional antara dua perusahaan atau lebih yang melakukan kerjasama operasional dalam
menyelesaikan suatu proyek setelah mensetujui kontrak kerja antara arsitek (Biro/Konsultan)
dan klien (BUMN). Dalam waktu tertentu dan setelah pekerjaan selesai perjanjian kerjasama
akan di batalkan dan tidak berlaku lagi.

Hubungan keja

Jenis proyek : Skala tinggi

Penguasaan proyek : Tender, sayembara

Jadwal dan batas waktu penugasan : Sangat Ketat

Pengambilan keputusan : Cenderung sulit (birokrasi yang cukup rumit,


beberapa kepentingan yang bukan tidak
mungkin bersinggungan)

Dana proyek : Sangat ketat, mengikuti nilai tender yang berlaku

Sistem kontrak : Tertera jelas di kontrak, perubahan kontrak dapat


diatur dalam amandemen namun prosesnya lebih
sulit

7. Hubungan Instansi Pemerintah dengan arsitek (Biro/Konsultan) :

Perjanjian kerja sama ini dapat dilakukan dengan cara penandatanganan SPK yang
ditanda tangani oleh PPK setelah mensetujui kontrak kerja antara arsitek (Biro/Konsultan)
dan klien (Instansi Pemerintah) dan pengguna anggaran oleh dinas terkait dan di tanda
tangani pula oleh penyedia jasa sebagai bentuk kepatuhan penyedia jasa terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku, untuk mendapatkan pekerjaan pada dinas terkait dapat dilakukan
dengan mengikuti lelang pekerjaan / melalui penunjukan langsung.

Hubungan keja

Jenis proyek : Skala menengah tinggi

Penguasaan proyek : Tender, sayembara

Jadwal dan batas waktu penugasan : Ketat

Pengambilan keputusan : Cukup mudah (langsung ke owner representation,


perlu antisipasi perubahan PIC )

Dana proyek : cendrung ketat

Sistem kontrak : Tertera jelas di kontrak, perubahan kontrak dapat


diatur dalam amandemen

Anda mungkin juga menyukai