Anda di halaman 1dari 22

FIDIC Part 1 Presentation

FIDIC CONTRACT PART I

PRESENTATION

By. Dwi Arifin

FIDIC adalah singkatan kata dari Federation Internationale Des Ingeniurs Conseil atau International
Federation Consultant Engineer

Didirikantahun 1913 oleh Negara Perancis, Belgia, dan Switzerland

Maksud : melakukan Study Penelitian Mengenai Pembuatan Kontrak-Kontrak Proyek Konstruksi


Skala nasional maupun Internasional.

Tujuan : Membuat terobosan dalam Pembuatan bentuk Kontrak Konstruksi dengan Bahasa
Kontrak yang menitik beratkan Perlindungan atau Proteksi Terhadap Hak Kekayaan Intelektual.

: Dengan Membuat bentuk-bentuk kontrak Konstruksi yang lebih dapat beradaptasi


dan fleksible dalam penerapannya

Dalam terapannya FIDIC tidak hanya mendasari kontraknya dengan Hukum adat/Kebiasaan tetapi juga
dengan tambahan Hukum Perdata Internasional, sehingga dapat di terapkan oleh banyak Negara dan
lebih di terima oleh lembaga Pembiayaan Proyek dengan taraf bank-bank internasional.

First Edition : Bentuk kontrak Pertama di buat tahun 1957 dan terus di revised tahun 1963, 1977 dan
terakhir 1987. Dan Indonesia adalah Negara yang mengadopsi bentuk kontrak FIDIC

Kontrak Proyek.

Kontrak Proyek : Berawal dari sebuah Impian/ keinginan untuk membangun sebuah bentuk konstruksi
yang berkembang menjadi sebuah Rencana / perencanaan Konstruksi dan makin berkembang menjadi
sebuah dokumen Lelang yang siap di adakan sebuah pelelangan yang mana para peserta nya adalah
pemberi jasa Konstruksi atau lebih familiar di sebut Kontraktor dengan hasilnya adalah suatu kontrak
kerja proyek.

Kontrak : Adalah Perjanjian Kerja antara Pemakai jasa dengan kontraktor sebagai pemberi jasa,
dengan perjanjian kerja tertentu dan waktu tertentu dan dengan hasil suatu bentuk konstruksi yang
sesuai dalam kontrak.

WITH ? : Siapa dan dengan siapa yang mentandatangani kontrak

Pemakai jasa / Pemilik/ Employer


Pemberi Jasa / Kontraktor

WHO ? : Siapa saja yang terikat dalam Kontrak

Pemakai Jasa / Pemilik/Employer

Pemberi Jasa/ Kontraktor

Pemberi Jasa/ Engineer

Pemberi Jasa Terhadap Kontraktor/ Sub Kontraktor

WHAT ? : Pekerjaan Apa yang ada di dalam kontrak

Apa saja yang di atur dalam kontrak dalam melaksanakan pekerjaan tersebut

WHEN ? : Kapan Kontrak ini di mulai untuk memulai pelaksanaan Konstruksi dan kapan Kontrak
ini berakhir untuk menyelesaikan Pekerjaan Konstruksi

Bahasa Hukum Kontrak

Ke absahan kontrak perlu adanya beberapa struktur atau unsur yang wajib di adakan dalam kontrak
seperti hal nya

1. Adanya pelaku kontrak : Perorangan/ Badan yang sah dengan hukum dan mempunyai criteria
untuk mengadakan atau mengikuti kegiatan dalam pekerjaan ini.

2. Adanya aturan-aturan penyusunan kontrak yang berkesinambungan atau tidak berat sebelah

3. Dasar dasar pembuatan Kontrak yang mencerminkan tidak adanya perbedaan

4. Prosedur prosedur untuk pembuatan kontrak demi menghindari kecurangan kecurangan


ataupun kesalahan

Pembahasan

Pelaku :

Pemilik/ Employer : Perorangan / badan yang di sahkan oleh hukum dan berhak membuat suatu
Kegiatan atau bentuk proyek konstruksi yang mana factor pembiayaan nya di atur olehnya.

Kontraktor : Pelaksana/Pemberi jasa terhadap Pemilik Proyek yang telah di berikan


mandat yang sah oleh pemilik proyek untuk melaksanakan kegiatan atau pekerjaan proyek konstruksi
yang di atur dalam kontrak.
Sub Kontraktor : Pelaksana /Pemberi Jasa terhadap Pemilik Proyek yang di berikan mandat
yang sah oleh kontraktor untuk melaksanakan sebagian pekerjaan dalam kontrak dan menjadi tanggung
jawab kontraktor ( dengan menggunakan Kontrak perjanjian kerja berbeda )

Permanent : Sub kontraktor dengan adanya kontrak perjanjian berbeda yang namanya
di sebutkan di dalam kontrak yang di setujui oleh pemilik untuk melakukan sebagian perkerjaan dan di
atur dalam kontrak serta pembiayaannya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Contoh : Sub kontraktor untuk supply Material skala besar/prioritas utama/ Fabrication,
Manufacturing

Temporary : Sub kontraktor yang bersifat sementara dengan adanya kontrak perjanjian
dengan kontraktor dan melakukan sebagian pekerjaaan di dalam kontrak yang namanya tidak di
sebutkan di dalam kontrak dengan pemilik dan menjadi tanggung jawab kontraktor.

Contoh: Sub contractor untuk Tenaga Kerja

Engineer/Tenaga Ahli : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang di beri kan mandat dari
pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan pekerjaan dalam proyek dengan adanya
penunjukan dari pemilik proyek yang ditentukan di dalam kontrak.

Pengertian lain : Kewenangan untuk mewakili pemilik proyek dalam memberikan persetujuan,
pendapat terhadap tindak lanjut aktifitas proyek kepada Kontraktor. Dalam hal ini Engineer tidak terlibat
dalam Proses Konstruksi.

Engineer Representatif : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang di beri kan mandat dari
pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan pekerjaan dalam proyek ( Assistant Engineer)
dengan adanya penunjukan dari Engineer yang ditentukan di dalam kontrak terpisah.

Aturan-Aturan / Sifat :

Dalam pembuatan kontrak Aturan aturan yang di adopsi seperti hal nya:

Aturan yang mengikat : Jelas di dalam kontrak telah dan wajib diatur/aturan yang harus di patuhi baik
masalah jenis pekerjaan, waktu pekerjaan, apa saja di dalam kontrak yang di buat pemilik dan di setujui
Kontraktor

Aturan Fleksibel : Penjelasan aturan yang mengikat dapat menjadi fleksible dengan
poin-poin tertentu, Apabila aturan / isi di dalam kontrak tidak sesuai atau perlu adanya perubahan yang
di buat setelah adanya diskusi atau penelitian ulang oleh kontraktor dan engineer serta kemudian di
ajukan usulan kepada pemilik. Contoh : Perpanjangan Waktu karena factor sebab, Penambahan atau
pengurangan atau perubahan jenis material. Etc.

Dasar Kontrak :
Modal dasar pembuatan kontrak itu wajib di dasari dengan criteria sbg berikut :

1. Melihat Hak dan mengaplikasikannya

2. Melihat Kewajiban dan mengaplikasikannya

3. Melihat Tanggung Jawab dan mengaplikasikannya

Ketiga criteria tersebut harus terdapat dalam penyusunan kontrak, karena tanpa criteria tersebut
berpengaruh proyek tidak dapat berjalan semestinya sesuai kontrak. 3 kriteria tersebut menitik
beratkan ke dalam hal pekerjaan dan pembiayaannya.

Prosedur Kontrak :

Syarat-Syarat : Ketentuan umum di mulai dari pelelangan yang di jadikan prioritas utama dan
penentuan pemenang tender Proyek. Syarat-syarat ini juga berupa

Syarat-syarat umum (General Condition)FIDIC : ada 25 syarat 72 pasal

Beberapa syarat-syarat penting :

Definisi dan Interpretasi Perubahan-Perubahan

Pelimpahan Kontrak Jumlah Perkiraan

Dokumen Kontrak Perbaikan-Perbaikan

Kewajiban-Kewajiban Umum Resiko Khusus

Penangguhan Pekerjaan Pembebasan dari Pelaksanaan

Pelaksanaan & Kelambatan Penyelesaian Perselisihan

Tanggung Jawab Atas Cacat Kesalahan Pengguna Jasa

Syarat-syarat Khusus (Condition of Particular) FIDIC, antara lain:

Definisi kata/Istilah tertentu

Bahasa dan Hukum yang berlaku

Prioritas Dokumen

Jaminan Pelaksanaan

Bonus Penyelesaian
Arbitrase

Kesalahan Pengguna Jasa/Penyedia Jasa

PROJECT CONDITION

FIDIC membagi bentuk kontrak di lihat dari beberapa kondisi.

Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat keseluruhan/ atau di mulai dari
Tahap Perencanaan. (RED BOOK ) Pelaku kontrak yang menjadi putusan adalah antara Pemilik Proyek
dengan Kontraktor Pembiayaan bersifat Lump sum.

Tanggung jawab dalam pembuatan desain oleh Pemberi/ Pemilik Proyek

Tetapi beberapa desain boleh di buat oleh kontraktor

Administrasi kontrak , supervisinya, dan sertifikasinya, Persetujuan Progress Kerja untuk proses
pembayaran oleh Engineer

Pembayaran dilihat / di ukur dari Progress pekerjaan dan di bayar menurut Bill of Quantities di
dalam kontrak.

Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat sebagian/ atau bisa di mulai dari
tahap Perencanaan. (YELLOW BOOK) Pelaku Kontrak yang menjadi Putusan adalah Pemilik Dengan
Kontraktor dan faktor pembiayaannya bersifat Lump Sum.

Tanggung Jawab desain dari kontraktor

Tetapi beberapa desain boleh di buat oleh Employer ( Engineering Personell)

Pemilik Proyek memberikan draft list untuk kebutuhan/ keinginan dan kontraktor mendesainnya

Administrasi kontrak , supervisinya, dan sertifikasinya oleh Engineer

Proses Pembiayaan biasanya sesuai schedule/ bisa dengan pembicaraan. Tidak seperti dalam RED
BOOK.

Kontrak Proyek EPC/TURNKEY skala besar yang pekerjaannya bersifat Perubahan, penggantian ataupun
penambahan. ( SILVER BOOK ) Pelaku Kontrak yang menjadi Putusan adalah antara Pemilik Proyek
dengan Kontraktor, factor pembiayaan bersifat lump sum.

Tanggung jawab desain dari Kontraktor


Pemilik Proyek memberikan spesifikasi/ type/kebutuhan yang di inginkan

Engineering, Procurement, Construction di kerjakan penuh oleh kontraktor

Tidak ada penggunaan Engineer oleh pemilik proyek.Engineer kebutuhan diadakan kontraktor

Kontraktor di berikan kebebasan dalam melakukan cara untuk mengerjakan proyek.

Kontrak Proyek dengan Skala kecil ( SHORT ) atau relative dari segi pekerjaaan ataupun waktu
pengerjaan proyeknya ( GREEN BOOK ) Pelaku Kontrak yang menjadi Putusan adalah antara Pemilik
Proyek dengan Kontraktor, factor pembiayaan bersifat lump sum tetapi bisa juga tidak.

Tanggung Jawab desain bisa antara dua pelaku

Sum dari kontrak tidak mengatur Monitoring progress, tetapi tingkat kerumitan pekerjaan

Tidak ada penggunaan Engineer

Dasar hukum yang di gunakan biasanya Perdata tiap-tiap Negara yang mengeluarkan

Banyak di gunakan/di terapkan dalam proyek-proyek kecil. Seperti :Maintenance

Definition of Contract Pasal 1.1 (Syarat-syarat Umum)

Spesifikasi : Jenis Pekerjaan apa saja yang ada di dalam kontrak

Apabila ada perubahan spesifikasi akan di ajukan kontraktor kepada Engineer

Engineer akan mengeluarkan Opini apabila ada perbedaan atau perubahan di hal kualitas atau kuantitas
yang ada dalam kontrak dan akan mengeluarkan instruksi .

Untuk hal tersebut semua spesifikasi akan mengacu kepada BOQ tentang adanya/perlunya penambahan
jumlah atau pengurangan jumlah serta hasilnya akan di setujui oleh Engineer dan akan di ajukan kepada
pemilik untuk adanya perubahan dalam BOQ.

Drawing : Semua jenis gambar, kalkulasi gambar, Informasi teknik yang di buat oleh Engineer
kepada kontraktor di dalam kontrak. Dan semua gambar dan kalkulasi serta informasi teknik tersebut
akan di buat ulang oleh kontraktor dan di ajukan untuk di setujui oleh engineer di dalam kontrak. Dan
untuk Proses dan syarat-syarat umum mengenai persetujuan, pengajuan, monitoring Drawing atau
Document mengacu kepada ( General Condition Clause 6 and Clause 7)

Bill Of Quantity : Semua nilai /Price dan kuantitas dari semua aspek pekerjaan secara lengkap
yang dimasukkan dalam lelang dan diajukan nilainya oleh kontraktor dan merupakan bagian dari Tender.
(General Condition Clause 55.1) Quantity yang ada di dalam BOQ sebagai acuan dalam kerja proyek,
tetapi BoQ tidak dapat dianggap sebagai jumlah yang actual dan akurat dari pekerjaan-pekerjaan oleh
kontraktor dalam pemenuhan kewajiban-kewajibannya berdasarkan kontrak.

Tender : Nilai dan aspek keseluruhan sebagai kesanggupan yang diberikan Kontraktor kepada
Employer untuk Memulai hingga menyelesaikan pekerjaan dengan melihat dan mengikuti semua
ketentuan, syarat, aturan yang ada di dalam kontrak dan di setujui dengan adanya Letter of
Acceptance.

Letter of Acceptance : Persetujuan secara Formal dari employer di dalam tender

Contract Agreement : Perjanjian kesepahaman kerja antara pihak Employer dan Kontraktor

Appendix to Tender : Lampiran Lampiran dalam tender untuk memudahkan pencarian kembali salah
satu ketetapan/ktentuan dalam syarat-syarat kontrak.

DEFINITION of FIDIC CONTRACT

Dari keterangan-keterangan di atas kita bisa menarik kesimpulan hal-hal yang di terapkan dalam kontrak
Internasional :

Syarat-syarat umum kontrak mengatur hak dan kewajiban para pihak (Pemakai Jasa dan Pemberi Jasa)
secara lengkap, terperinci serta mencerminkan keadilan dan kesetaraan kedudukan para pihak. Misalnya
: Para pihak berhak untuk manangguhkan pekerjaan atau memutuskan kontrak.

2. Hal-hal Khusus sehubungan dengan sifat pekerjaan yang memerlukan pengaturan Khusus,
dijabarkan dalam Syarat-Syarat Khusus.

3. Besaran-besaran yang menyangkut Jaminan Ganti Rugi Waktu Pelaksanaan, Waktu Penyerahan
Lahan, Masa Jaminan atas Cacat, Besarnya Nilai Retensi, semuanya dicantumkan dalam suatu daftar
yang disebut Lampiran (Appendix) sehingga memudahkan mencarinya.

Bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris yang mudah dimengerti dan hampir-hampir tak mungkin
diartikan lain. Kata-kata/istilah tertentu diberikan definisi yang jelas

5. Penyelesaian perselisihan/sengketa, tak ada satupun yang memilih Pengadilan (Court). Semuanya
memilih Arbitrase. Pilihan badan, proses dan tata cara serta prosedur Arbitrase diatur secara rinci.

6. Istilah Masa Pemeliharaan yang biasa kita kenal di ganti dengan istilah Masa Tanggung Jawab
Atas Cacat (Defect Liability Period) yang memang rasanya lebih tepat kecuali Standar SIA 80 yang
masih menggunakan istilah Maintenance Period.

7. Istilah Denda (Penalty) yang lazim kita kenal, tidak lagi di gunakan, di ganti dengan istilah
Ganti Rugi Atas Kelambatan (Liquidity Damages for Delay) atau Liquidity and Ascertain Damages for
Delay.
8. Semua standar kontrak konstruksi internasional mengizinkan hal-hal berikut:

Penyelesaian pekerjaan secara bertahap (partial completion)

Penempatan / penggunaan bagian pekerjaan yang telah diserahkan (partial occupation)

Penyelesaian pekerjaan secara praktis/substansial, tidak mutlak 100% selesai (practical/substantial


completion)

Pekerjaan Tambah di batasi maksimum 10% - bila lebih di izinkan pakai kondisi khusus.

eda FIDIC kontrak dengan Kontrak Konstruksi di Indonesia saat ini.

Saya coba sharing :

1. setau saya di indonesia belum ada standarisasi untuk jenis kontrak yang dipakai dalam
suatu proyek, hanya biasanya untuk proyek-proyek pemerintah, digunakan standar kontrak
yang mengacu ke peraturan dari instasi terkait, misalnya Departemen PU, Departemen
penindustrian dan lain-lain. Proyek di sektor swasta pun bebas memakai jenis kontrak sesuai
kebutuhan dan nature dari industrinya. Ada berbagai macam jenis kontrak proyek yang
sering di pakai antara lain FIDIC, JTC (joint tribunal contract) dll. hanya saja saat ini klausul2
yang terdapat dalam kontrak FIDIC dianggap lebih fair dan menguntungkan bagi kedua belah
pihak (Owner dengan kontraktor). FIDIC yang yang digunakan oleh pihak swasta dewasa ini
banyak yang sudah di modifikasi, artinya klausulnya banyak yang di tambahkan dan di
kurangi, tergantung kebutuhan dari usernya, tapi itu sah-sah saja selama itu disepakati kedua
belah pihak. FIDIC ada 3 jenis kalau tidak salah untuk Construction, Plant/design & Build dan
EPC/Turnkey. Untuk literaturnyanya pada prinsipnya sama yaitu berisikan hak dan kewajiban
dari keduabelah pihak. perubahan biasanya terjadi berupa penyesuaian dari regulasi dari
pemerintah atau kawasan proyek itu dilaksanakan.

2. Saat ini FIDIC bukan hal yang asing lagi di dunia konsultan maupun kontraktor baik di
construction industry maupun di oil & gas industry. Hanya saja kembali ke selera dan nature
dari user dan industrinya apakah di mau memakai Full FIDIC atai JTC atau juga jenis kontrak
lainnya.
Garis besar bedanya : hak-hak kontraktor untuk klaim di FIDIC yang sifatnya menambah biaya
tidak diakomodir di kontrak

FIDIC cukup familiar untuk kontraktor,tapi tidak untuk pemilik proyek (ini yang jadi masalah
buat kontraktor) .

Saturday, May 23, 2009

SYARAT-SYARAT KONTRAK

Dokumen ini terdiri dari Syarat-syarat Umum Kontrak yang memuat batasan pengertian
istilah yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk tanggung jawab pada
pekerjaan yang disubkontrakkan, sanksi, penyelesaian perselisihan, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan kontrak bagi setiap pihak, dan Syarat-
syarat Khusus Kontrak yang memuat ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana
yang dirujuk dalam pasal-pasal Syarat-syarat Umum Kontrak

Syarat-syarat Khusus Kontrak memuat perubahan, penambahan, atau penghapusan


ketentuan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak, dan sifatnya lebih mengikat dari pada syarat-
syarat umum kontrak.

Pada kontrak-kontrak jasa pemborongan pekerjaan konstruksi secara umum dikenal


beberapa jenis Syarat-syarat Kontrak sesuai jenis pelelangan yang dilakukakan yaitu:

1. Untuk Pelelangan Internasional (International Competitive Bidding/ICB)) yaitu:

a. Untuk Pekerjaan Besar: The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil Engineering
Construction, Fourth Edition 1987 Reprinted 1992 with further amendments,

b. Untuk Pekerjaan Kecil: IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works, January 1995 ,
Revised June 2002, (to incorporate corrigenda) and March 2003

2. Untuk Pelelangan Nasional (National Competitve Bidding/Local Competitive Bidding-


NCB/LCB) yaitu:

a. Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi


(Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan sesuai Keputusan Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi

I. The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil Engineering Construction, Fourth Edition
1987, Reprinted 1992 with further amendments

Syarat-syarat Kontrak yang disiapkan oleh FIDIC (Federation Internationale Des Ingineurs-
Conseils) ini terdiri dari dua bagian yaitu:

a. Part I : General Conditions of Contract (GCC); dan

b. Part II: Conditions of Particular Application (COPA).

The FIDIC Conditions of Contract tersebut disiapkan khusus untuk jenis kontrak harga satuan
dan tidak dapat digunakan untuk jenis kontrak lain seperti lump-sum, putar kunci, atau jenis
kontark lainnya tanpa modifikasi yang diperlukan.

Setiap amandemen atau penambahan terhadap ketentuan General Conditions of Contract


(GCC) ini harus dimuat dalam Conditions of Particular Application (COPA) atau dalam
Appendix to Bid..

Penggunaan syarat-syarat kontrak standar akan memberikan kepastian mengenai pemuatan


ketentuan-ketentuan secara komprehensif, adanya keseimbangan hak dean kewajiban yang
lebih baik antara Pemilik dan Kontraktor, persetujuan secara umum atas penyediaan, dan
penghematan waktu dan biaya dalam penyiapan penawaran.

Conditions of Particular Application (COPA) mempunyai hirarki kedudukan di atas General


Conditions of Contract (GCC) sehingga apabila terjadi perbedaan penafsiran ketentuan, maka
yang mengikat adalan ketentuan Conditions of particular Application.

FIDIC General Conditions of Contract adalah merupakan hak cipta dari FIDIC dan dilarang
untuk direproduksi, direkam, atau difax.

Penggunaan dokumen FIDIC GCC tersebut diperkenankan dengan cara:

a. Memasukkan FIDIC GCC ke dalam dokumen lelang dengan kewajiban membayar harga
dokumen GCC tersebut sebagai bagian dari harga dokumen lelang; atau

b. Dokumen FIDIC GCC dapat diacu sebagai bagian dari dokumen lelang dengan dianjurkan
kepada para peserta lelang untuk medapatkan secara langsung dari FIDIC.
a. Part I : General Conditions of Contract (GCC)

Part I : General Conditions fo Contract (GCC) ini memuat ketentuan mengenai:

1. Definitins and Interpretatiions;

2. Engineering and Engineers Representative;

3. Assignmment and Subcontracting;

4. Contract Documents;

5. General Obligations;

6. Labour;

7. materials, Plant and Workmanship;

8. Suspension;

9. Commencement and Delays;

10. Defects Liability;

11. Alterations, Additions and Ommisions;

12. Procedure for Claims;

13. Contractors Equipment, Temporary Works and Materials;

14. Measurement;

15. Provisonal Sum;

16. Nominated Subcontractors;

17. Certficate and Payment;

18. Remedies;

19. Spacial Risks;

20. Release from Performance;

21. Settlement of Disputes;


22. Notices;

23. Default of Employer;

24. Changes in Cost and Legislation;

25. Currency and Rates of Exchange.

b. Part II: Conditions of Particular Application (COPA)

Penyiapan COPA (Part II) ini dimaksudkan untuk melengkapi GCC (Part I) yang memuat
kebutuhan kontrak terkait dengan kondisi negara setempat, Pemilik, Direksi, proyek, dan
pekerjaan.

Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penyiapan COPA ini antara lain:

1. Informasi penting untuk melengkapi ketentuan GCC yang apabila tidak dilengkapi akan
menjadi tidak berarti.

2. Informasi yang perlu ditambahkan pada ketentuan GCC sebagai suatu opsi.

3. Ketentuan GCC yang perlu diubah dan/atau ditambahkan sesuai rekomendasi oleh
pemberi bantuan atau kepentingan kondisi lingkungan pekerjaan tertentu.

II. IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works, January 1995 , Revised June 2002, (to
incorporate corrigenda) and March 2003

Syarat-syarat Kontrak standar untuk pekerjaan kecil (umumnya kurang dari US$ 10 Juta) ini
diterbitkan oleh Bank Dunia daloam rangka memenuhi kebutuhan industri konstruksi yang
memerlukan bahasa yang lebih sederhana dan lebih bersifat langsung.

Walaupun syarat-syarat kontrak ini disiapkan khusus untuk jenis kontrak harga satuan
dengan system pelelangan internasional namun dokumen ini dapat digunakan juga untuk
jenis kontrak lump sum dengan sedikit penyesuaian sebagaimana ditunjukan pada catatan
kaki dan juga dapat digunakan untuk sistem pelelangan nasional dengan sedikit penyesuaian
yang diperlukan.

Syarat-syarat kontrak ini terdiri dari

a. Conditions of Contract; dan

b. Contract Data.

Ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Conditions of Contract adalah:

A. General

1. Definitions;

2. Interpretation;

3. Language and Law;

4. Project Mangers Decisions;

5. Delegation;

6. Communictions;

7. Subcontracting;

8. Other Contractors;

9. Personnel;

10. Employers and Contractors Risks;

11. Employers Risks

12. Contractors Risks;

13. Insurance;

14. Site Investigation Report;

15. Queries about the Contract Data;


16. Contractor to Construct the Works;

17. The Works to Be Completed by the Intended Completion Date;

18. Approval by the Project Manager;

19. Safety;

20. Discoveries;

21. Possesion of the Site;

22. Acces to the Site;

23. Instructions, Inspections and Audits;

24. Disputes;

25. Procedure for Disputes;

26. Replacement of Adjudicator;

B. Time Control

27. Program;

28. Extension of the Intended Completion Date;

29. Acceleration;

30. Delays Ordered by the Project manager;

31. Management Meetings;

32. Early Warning;

C. Quality Control

33. Identifying Defects;

34. Tests;

35. Correction of Defects;


36. Uncorrected Defects;

D. Cost Control

37. Bill of Quantities;

38. Changes in the Quantities;

39. Variations;

40. Payments for Variations;

41. Cash Flow Forecasts;

42. Payments Certificates;

43. Payments;

44. Compensation Events;

45. Tax;

46. Currencies;

47. Price Adjustment;

48. Retention;

49. Liquidated damages;

50. Bonus;

51. Advance Payments;

52. Securities

53. Dayworks;

54. Cost of Repairs;

E. Finishing the Contract

55. Completion;
56. Taking Over;

57. Final Account;

58. Operating and maintenance manuals;

59. Termination;

60. Payment upon Termination;

61. Property;

62. Release from Performance;

63. Suspension of Works bank Loan or Credit.

III. Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi

Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi: tersebut terdiri dari

a. Syarat-syarat Umum Kontrak

b. Syarat-syarat Khusus Kontrak

a. Syarat-syarat Umum Kontrak

Syarat-syarat Umum Kontrak memuat ketentuan mengenai:

A. Ketentuan Umum

13. Definisi

14. Penerapan
15. Asal Jasa

16. Penggunaan Dokumen Kontrak Dan Informasi

17. Hak Paten, Hak Cipta, Dan Merek

18. Jaminan

19. Asuransi

20. Keselamatan Kerja

21. Pembayaran

22. Harga Dan Sumber Dana

23. Wewenang Dan Keputusan Pengguna Jasa

24. Direksi Teknis Dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak

25. Delegasi

26. Penyerahan Lapangan

27. Surat Perintah Mulai Kerja (Spmk)

28. Persiapan Pelaksanaan Kontrak

29. Program Mutu

30. Perkiraan Arus Uang

31. Pemeriksaan Bersama

32. Perubahan Kegiatan Pekerjaan

33. Pembayaran Untuk Perubahan

34. Perubahan Kuantitas Dan Harga

35. Amandemen Kontrak

36. Hak Dan Kewajiban Para Pihak

37. Resiko Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa

38. Laporan Hasil Pekerjaan


39. Cacat Mutu

40. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

41. Penyedia Jasa Lainnya

42. Wakil Penyedia Jasa

43. Pengawasan

44. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

45. Kontrak Kritis

46. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan

47. Kerjasama Antara Penyedia Jasa Dan Sub Penyedia Jasa

48. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil

49. Keadaan Kahar

50. Peringatan Dini

51. Rapat Pelaksanaan

52. Itikad Baik

53. Penghentian Dan Pemutusan Kontrak

54. Pemanfaatan Milik Penyedia Jasa

55. Penyelesaian Perselisihan

56. Bahasa Dan Hukum

57. Perpajakan

58. Korespondensi

59. Penyesuaian Harga

60. Denda Dan Ganti Rugi

61. Serah Terima Pekerjaan

62. Gambar Pelaksanaan


63. Perhitungan Akhir

64. Kegagalan Bangunan

B. Ketentuan Khusus

65. Personil

66. Penilaian Pekerjaan

67. Percepatan

68. Penemuan-Penemuan

69. Kompensasi

70. Penangguhan Pembayaran

71. Hari Kerja

72. Pengambilalih-An

73. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan

74. Penyesuaian Biaya

75. Penundaan Atas Perintah Pengguna Jasa

76. Instruksi

b. Syarat-syarat Khusus Kontrak

Syarat-syarat Khusus Kontrak ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh paket
pekerjaan.

Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan perubahan,


penambahan dan/atau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang ada pada syarat-syarat
umum kontrak.

Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-syarat khusus
kontrak, maka yang berlaku adalah syarat-syarat khusus kontrak.

Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas:


A. Ketentuan Umum

1. Definisi

2. Jaminan

3. Asuransi

4. Keselamatan Kerja

5. Pembayaran

6. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

7. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil

8. Penyelesaian Perselisihan

9. Penyesuaian Harga

10. Denda Dan Ganti Rugi

11. Gambar Pelaksanaan

12. Kegagalan Bangunan

B. Ketentuan Khusus

13. Kompensasi

14. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan

Sesuai Keppres 80/2003 garis besar uraian Syarat-syarat Kontrak adalah sebagai berikut :

1. Syarat-syarat Umum Kontrak

a. Ketentuan Umum

1) Definisi

2) Penerapan

3) Asal Barang dan Jasa


4) Penggunaan Dokumen-dokumen Kontrak dan Informasi

5) Hak Paten, Hak cipta, dan Merek

6) Jaminan

7) Asuransi

8) Pembayaran

9) Harga

10) Amandemen Kontrak

11) Hak dan Kewajiban Para Pihak

12) Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

13) Pengawasan

14) Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

15) Keadaan Kahar

16) Itikad Baik

17) Pemutusan Kontrak

18) Penyelesaian Perselisihan

19) Bahasa dan Hukum

20) Perpajakan

21) Korespondensi

22) Penggunaan penyedia barang/Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil

b. Ketentuan Khusus (Untuk Jasa Pemborongan)

1) Personil

2) Penilaian Pekerjaan sementara oleh Pengguna Jasa

3) Penemuan-penemuan
4) Kompensasi

5) Penangguhan

6) Hari Kerja

7) Pengambilalihan

8) Pedoman Pengoperasian dan Perawatan

9) Penyesuaian Biaya

2. Syarat-syarat Khusus Kontrak

(merupakan perubahan, tambahan dan/atau penjelasan SSUK)

a. Ketentuan Umum

1) Definisi

2) Asal Barang dan Jasa (Tambahan Ketentuan butir 3 SSUK)

3) Jaminan (Tambahan Ketentuan butir 6 SSUK)

4) Asuransi (Tambahan Ketentuan butir 7 SSUK)

5) Pembayaran (Tambahan Ketentuan butir 8 SSUK)

6) Harga (Tambahan KetentuaN butir 9 SSUK)

7) Hak dan Kewajiban Para Pihak (Tambahan Ketentuan butir 11 SSUK)

8) Penyelesain Perselisihan (Tambahan Ketentuan butir 16 SSUK)

b. Ketentuan Khusus

1) Kompensasi

2) Pedoman Pengoperasian dan Perawatan

Posted by Civil Injinering at 1:04 AM

Anda mungkin juga menyukai