PRESENTATION
FIDIC adalah singkatan kata dari Federation Internationale Des Ingeniurs Conseil atau International
Federation Consultant Engineer
Tujuan : Membuat terobosan dalam Pembuatan bentuk Kontrak Konstruksi dengan Bahasa
Kontrak yang menitik beratkan Perlindungan atau Proteksi Terhadap Hak Kekayaan Intelektual.
Dalam terapannya FIDIC tidak hanya mendasari kontraknya dengan Hukum adat/Kebiasaan tetapi juga
dengan tambahan Hukum Perdata Internasional, sehingga dapat di terapkan oleh banyak Negara dan
lebih di terima oleh lembaga Pembiayaan Proyek dengan taraf bank-bank internasional.
First Edition : Bentuk kontrak Pertama di buat tahun 1957 dan terus di revised tahun 1963, 1977 dan
terakhir 1987. Dan Indonesia adalah Negara yang mengadopsi bentuk kontrak FIDIC
Kontrak Proyek.
Kontrak Proyek : Berawal dari sebuah Impian/ keinginan untuk membangun sebuah bentuk konstruksi
yang berkembang menjadi sebuah Rencana / perencanaan Konstruksi dan makin berkembang menjadi
sebuah dokumen Lelang yang siap di adakan sebuah pelelangan yang mana para peserta nya adalah
pemberi jasa Konstruksi atau lebih familiar di sebut Kontraktor dengan hasilnya adalah suatu kontrak
kerja proyek.
Kontrak : Adalah Perjanjian Kerja antara Pemakai jasa dengan kontraktor sebagai pemberi jasa,
dengan perjanjian kerja tertentu dan waktu tertentu dan dengan hasil suatu bentuk konstruksi yang
sesuai dalam kontrak.
Apa saja yang di atur dalam kontrak dalam melaksanakan pekerjaan tersebut
WHEN ? : Kapan Kontrak ini di mulai untuk memulai pelaksanaan Konstruksi dan kapan Kontrak
ini berakhir untuk menyelesaikan Pekerjaan Konstruksi
Ke absahan kontrak perlu adanya beberapa struktur atau unsur yang wajib di adakan dalam kontrak
seperti hal nya
1. Adanya pelaku kontrak : Perorangan/ Badan yang sah dengan hukum dan mempunyai criteria
untuk mengadakan atau mengikuti kegiatan dalam pekerjaan ini.
2. Adanya aturan-aturan penyusunan kontrak yang berkesinambungan atau tidak berat sebelah
Pembahasan
Pelaku :
Pemilik/ Employer : Perorangan / badan yang di sahkan oleh hukum dan berhak membuat suatu
Kegiatan atau bentuk proyek konstruksi yang mana factor pembiayaan nya di atur olehnya.
Permanent : Sub kontraktor dengan adanya kontrak perjanjian berbeda yang namanya
di sebutkan di dalam kontrak yang di setujui oleh pemilik untuk melakukan sebagian perkerjaan dan di
atur dalam kontrak serta pembiayaannya menjadi tanggung jawab kontraktor.
Contoh : Sub kontraktor untuk supply Material skala besar/prioritas utama/ Fabrication,
Manufacturing
Temporary : Sub kontraktor yang bersifat sementara dengan adanya kontrak perjanjian
dengan kontraktor dan melakukan sebagian pekerjaaan di dalam kontrak yang namanya tidak di
sebutkan di dalam kontrak dengan pemilik dan menjadi tanggung jawab kontraktor.
Engineer/Tenaga Ahli : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang di beri kan mandat dari
pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan pekerjaan dalam proyek dengan adanya
penunjukan dari pemilik proyek yang ditentukan di dalam kontrak.
Pengertian lain : Kewenangan untuk mewakili pemilik proyek dalam memberikan persetujuan,
pendapat terhadap tindak lanjut aktifitas proyek kepada Kontraktor. Dalam hal ini Engineer tidak terlibat
dalam Proses Konstruksi.
Engineer Representatif : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang di beri kan mandat dari
pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan pekerjaan dalam proyek ( Assistant Engineer)
dengan adanya penunjukan dari Engineer yang ditentukan di dalam kontrak terpisah.
Aturan-Aturan / Sifat :
Dalam pembuatan kontrak Aturan aturan yang di adopsi seperti hal nya:
Aturan yang mengikat : Jelas di dalam kontrak telah dan wajib diatur/aturan yang harus di patuhi baik
masalah jenis pekerjaan, waktu pekerjaan, apa saja di dalam kontrak yang di buat pemilik dan di setujui
Kontraktor
Aturan Fleksibel : Penjelasan aturan yang mengikat dapat menjadi fleksible dengan
poin-poin tertentu, Apabila aturan / isi di dalam kontrak tidak sesuai atau perlu adanya perubahan yang
di buat setelah adanya diskusi atau penelitian ulang oleh kontraktor dan engineer serta kemudian di
ajukan usulan kepada pemilik. Contoh : Perpanjangan Waktu karena factor sebab, Penambahan atau
pengurangan atau perubahan jenis material. Etc.
Dasar Kontrak :
Modal dasar pembuatan kontrak itu wajib di dasari dengan criteria sbg berikut :
Ketiga criteria tersebut harus terdapat dalam penyusunan kontrak, karena tanpa criteria tersebut
berpengaruh proyek tidak dapat berjalan semestinya sesuai kontrak. 3 kriteria tersebut menitik
beratkan ke dalam hal pekerjaan dan pembiayaannya.
Prosedur Kontrak :
Syarat-Syarat : Ketentuan umum di mulai dari pelelangan yang di jadikan prioritas utama dan
penentuan pemenang tender Proyek. Syarat-syarat ini juga berupa
Prioritas Dokumen
Jaminan Pelaksanaan
Bonus Penyelesaian
Arbitrase
PROJECT CONDITION
Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat keseluruhan/ atau di mulai dari
Tahap Perencanaan. (RED BOOK ) Pelaku kontrak yang menjadi putusan adalah antara Pemilik Proyek
dengan Kontraktor Pembiayaan bersifat Lump sum.
Administrasi kontrak , supervisinya, dan sertifikasinya, Persetujuan Progress Kerja untuk proses
pembayaran oleh Engineer
Pembayaran dilihat / di ukur dari Progress pekerjaan dan di bayar menurut Bill of Quantities di
dalam kontrak.
Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat sebagian/ atau bisa di mulai dari
tahap Perencanaan. (YELLOW BOOK) Pelaku Kontrak yang menjadi Putusan adalah Pemilik Dengan
Kontraktor dan faktor pembiayaannya bersifat Lump Sum.
Pemilik Proyek memberikan draft list untuk kebutuhan/ keinginan dan kontraktor mendesainnya
Proses Pembiayaan biasanya sesuai schedule/ bisa dengan pembicaraan. Tidak seperti dalam RED
BOOK.
Kontrak Proyek EPC/TURNKEY skala besar yang pekerjaannya bersifat Perubahan, penggantian ataupun
penambahan. ( SILVER BOOK ) Pelaku Kontrak yang menjadi Putusan adalah antara Pemilik Proyek
dengan Kontraktor, factor pembiayaan bersifat lump sum.
Tidak ada penggunaan Engineer oleh pemilik proyek.Engineer kebutuhan diadakan kontraktor
Kontrak Proyek dengan Skala kecil ( SHORT ) atau relative dari segi pekerjaaan ataupun waktu
pengerjaan proyeknya ( GREEN BOOK ) Pelaku Kontrak yang menjadi Putusan adalah antara Pemilik
Proyek dengan Kontraktor, factor pembiayaan bersifat lump sum tetapi bisa juga tidak.
Sum dari kontrak tidak mengatur Monitoring progress, tetapi tingkat kerumitan pekerjaan
Dasar hukum yang di gunakan biasanya Perdata tiap-tiap Negara yang mengeluarkan
Engineer akan mengeluarkan Opini apabila ada perbedaan atau perubahan di hal kualitas atau kuantitas
yang ada dalam kontrak dan akan mengeluarkan instruksi .
Untuk hal tersebut semua spesifikasi akan mengacu kepada BOQ tentang adanya/perlunya penambahan
jumlah atau pengurangan jumlah serta hasilnya akan di setujui oleh Engineer dan akan di ajukan kepada
pemilik untuk adanya perubahan dalam BOQ.
Drawing : Semua jenis gambar, kalkulasi gambar, Informasi teknik yang di buat oleh Engineer
kepada kontraktor di dalam kontrak. Dan semua gambar dan kalkulasi serta informasi teknik tersebut
akan di buat ulang oleh kontraktor dan di ajukan untuk di setujui oleh engineer di dalam kontrak. Dan
untuk Proses dan syarat-syarat umum mengenai persetujuan, pengajuan, monitoring Drawing atau
Document mengacu kepada ( General Condition Clause 6 and Clause 7)
Bill Of Quantity : Semua nilai /Price dan kuantitas dari semua aspek pekerjaan secara lengkap
yang dimasukkan dalam lelang dan diajukan nilainya oleh kontraktor dan merupakan bagian dari Tender.
(General Condition Clause 55.1) Quantity yang ada di dalam BOQ sebagai acuan dalam kerja proyek,
tetapi BoQ tidak dapat dianggap sebagai jumlah yang actual dan akurat dari pekerjaan-pekerjaan oleh
kontraktor dalam pemenuhan kewajiban-kewajibannya berdasarkan kontrak.
Tender : Nilai dan aspek keseluruhan sebagai kesanggupan yang diberikan Kontraktor kepada
Employer untuk Memulai hingga menyelesaikan pekerjaan dengan melihat dan mengikuti semua
ketentuan, syarat, aturan yang ada di dalam kontrak dan di setujui dengan adanya Letter of
Acceptance.
Contract Agreement : Perjanjian kesepahaman kerja antara pihak Employer dan Kontraktor
Appendix to Tender : Lampiran Lampiran dalam tender untuk memudahkan pencarian kembali salah
satu ketetapan/ktentuan dalam syarat-syarat kontrak.
Dari keterangan-keterangan di atas kita bisa menarik kesimpulan hal-hal yang di terapkan dalam kontrak
Internasional :
Syarat-syarat umum kontrak mengatur hak dan kewajiban para pihak (Pemakai Jasa dan Pemberi Jasa)
secara lengkap, terperinci serta mencerminkan keadilan dan kesetaraan kedudukan para pihak. Misalnya
: Para pihak berhak untuk manangguhkan pekerjaan atau memutuskan kontrak.
2. Hal-hal Khusus sehubungan dengan sifat pekerjaan yang memerlukan pengaturan Khusus,
dijabarkan dalam Syarat-Syarat Khusus.
3. Besaran-besaran yang menyangkut Jaminan Ganti Rugi Waktu Pelaksanaan, Waktu Penyerahan
Lahan, Masa Jaminan atas Cacat, Besarnya Nilai Retensi, semuanya dicantumkan dalam suatu daftar
yang disebut Lampiran (Appendix) sehingga memudahkan mencarinya.
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris yang mudah dimengerti dan hampir-hampir tak mungkin
diartikan lain. Kata-kata/istilah tertentu diberikan definisi yang jelas
5. Penyelesaian perselisihan/sengketa, tak ada satupun yang memilih Pengadilan (Court). Semuanya
memilih Arbitrase. Pilihan badan, proses dan tata cara serta prosedur Arbitrase diatur secara rinci.
6. Istilah Masa Pemeliharaan yang biasa kita kenal di ganti dengan istilah Masa Tanggung Jawab
Atas Cacat (Defect Liability Period) yang memang rasanya lebih tepat kecuali Standar SIA 80 yang
masih menggunakan istilah Maintenance Period.
7. Istilah Denda (Penalty) yang lazim kita kenal, tidak lagi di gunakan, di ganti dengan istilah
Ganti Rugi Atas Kelambatan (Liquidity Damages for Delay) atau Liquidity and Ascertain Damages for
Delay.
8. Semua standar kontrak konstruksi internasional mengizinkan hal-hal berikut:
Pekerjaan Tambah di batasi maksimum 10% - bila lebih di izinkan pakai kondisi khusus.
1. setau saya di indonesia belum ada standarisasi untuk jenis kontrak yang dipakai dalam
suatu proyek, hanya biasanya untuk proyek-proyek pemerintah, digunakan standar kontrak
yang mengacu ke peraturan dari instasi terkait, misalnya Departemen PU, Departemen
penindustrian dan lain-lain. Proyek di sektor swasta pun bebas memakai jenis kontrak sesuai
kebutuhan dan nature dari industrinya. Ada berbagai macam jenis kontrak proyek yang
sering di pakai antara lain FIDIC, JTC (joint tribunal contract) dll. hanya saja saat ini klausul2
yang terdapat dalam kontrak FIDIC dianggap lebih fair dan menguntungkan bagi kedua belah
pihak (Owner dengan kontraktor). FIDIC yang yang digunakan oleh pihak swasta dewasa ini
banyak yang sudah di modifikasi, artinya klausulnya banyak yang di tambahkan dan di
kurangi, tergantung kebutuhan dari usernya, tapi itu sah-sah saja selama itu disepakati kedua
belah pihak. FIDIC ada 3 jenis kalau tidak salah untuk Construction, Plant/design & Build dan
EPC/Turnkey. Untuk literaturnyanya pada prinsipnya sama yaitu berisikan hak dan kewajiban
dari keduabelah pihak. perubahan biasanya terjadi berupa penyesuaian dari regulasi dari
pemerintah atau kawasan proyek itu dilaksanakan.
2. Saat ini FIDIC bukan hal yang asing lagi di dunia konsultan maupun kontraktor baik di
construction industry maupun di oil & gas industry. Hanya saja kembali ke selera dan nature
dari user dan industrinya apakah di mau memakai Full FIDIC atai JTC atau juga jenis kontrak
lainnya.
Garis besar bedanya : hak-hak kontraktor untuk klaim di FIDIC yang sifatnya menambah biaya
tidak diakomodir di kontrak
FIDIC cukup familiar untuk kontraktor,tapi tidak untuk pemilik proyek (ini yang jadi masalah
buat kontraktor) .
SYARAT-SYARAT KONTRAK
Dokumen ini terdiri dari Syarat-syarat Umum Kontrak yang memuat batasan pengertian
istilah yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk tanggung jawab pada
pekerjaan yang disubkontrakkan, sanksi, penyelesaian perselisihan, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan kontrak bagi setiap pihak, dan Syarat-
syarat Khusus Kontrak yang memuat ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana
yang dirujuk dalam pasal-pasal Syarat-syarat Umum Kontrak
a. Untuk Pekerjaan Besar: The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil Engineering
Construction, Fourth Edition 1987 Reprinted 1992 with further amendments,
b. Untuk Pekerjaan Kecil: IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works, January 1995 ,
Revised June 2002, (to incorporate corrigenda) and March 2003
I. The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil Engineering Construction, Fourth Edition
1987, Reprinted 1992 with further amendments
Syarat-syarat Kontrak yang disiapkan oleh FIDIC (Federation Internationale Des Ingineurs-
Conseils) ini terdiri dari dua bagian yaitu:
The FIDIC Conditions of Contract tersebut disiapkan khusus untuk jenis kontrak harga satuan
dan tidak dapat digunakan untuk jenis kontrak lain seperti lump-sum, putar kunci, atau jenis
kontark lainnya tanpa modifikasi yang diperlukan.
FIDIC General Conditions of Contract adalah merupakan hak cipta dari FIDIC dan dilarang
untuk direproduksi, direkam, atau difax.
a. Memasukkan FIDIC GCC ke dalam dokumen lelang dengan kewajiban membayar harga
dokumen GCC tersebut sebagai bagian dari harga dokumen lelang; atau
b. Dokumen FIDIC GCC dapat diacu sebagai bagian dari dokumen lelang dengan dianjurkan
kepada para peserta lelang untuk medapatkan secara langsung dari FIDIC.
a. Part I : General Conditions of Contract (GCC)
4. Contract Documents;
5. General Obligations;
6. Labour;
8. Suspension;
14. Measurement;
18. Remedies;
Penyiapan COPA (Part II) ini dimaksudkan untuk melengkapi GCC (Part I) yang memuat
kebutuhan kontrak terkait dengan kondisi negara setempat, Pemilik, Direksi, proyek, dan
pekerjaan.
Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penyiapan COPA ini antara lain:
1. Informasi penting untuk melengkapi ketentuan GCC yang apabila tidak dilengkapi akan
menjadi tidak berarti.
2. Informasi yang perlu ditambahkan pada ketentuan GCC sebagai suatu opsi.
3. Ketentuan GCC yang perlu diubah dan/atau ditambahkan sesuai rekomendasi oleh
pemberi bantuan atau kepentingan kondisi lingkungan pekerjaan tertentu.
II. IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works, January 1995 , Revised June 2002, (to
incorporate corrigenda) and March 2003
Syarat-syarat Kontrak standar untuk pekerjaan kecil (umumnya kurang dari US$ 10 Juta) ini
diterbitkan oleh Bank Dunia daloam rangka memenuhi kebutuhan industri konstruksi yang
memerlukan bahasa yang lebih sederhana dan lebih bersifat langsung.
Walaupun syarat-syarat kontrak ini disiapkan khusus untuk jenis kontrak harga satuan
dengan system pelelangan internasional namun dokumen ini dapat digunakan juga untuk
jenis kontrak lump sum dengan sedikit penyesuaian sebagaimana ditunjukan pada catatan
kaki dan juga dapat digunakan untuk sistem pelelangan nasional dengan sedikit penyesuaian
yang diperlukan.
b. Contract Data.
A. General
1. Definitions;
2. Interpretation;
5. Delegation;
6. Communictions;
7. Subcontracting;
8. Other Contractors;
9. Personnel;
13. Insurance;
19. Safety;
20. Discoveries;
24. Disputes;
B. Time Control
27. Program;
29. Acceleration;
C. Quality Control
34. Tests;
D. Cost Control
39. Variations;
43. Payments;
45. Tax;
46. Currencies;
48. Retention;
50. Bonus;
52. Securities
53. Dayworks;
55. Completion;
56. Taking Over;
59. Termination;
61. Property;
III. Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi
Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi: tersebut terdiri dari
A. Ketentuan Umum
13. Definisi
14. Penerapan
15. Asal Jasa
18. Jaminan
19. Asuransi
21. Pembayaran
25. Delegasi
43. Pengawasan
57. Perpajakan
58. Korespondensi
B. Ketentuan Khusus
65. Personil
67. Percepatan
68. Penemuan-Penemuan
69. Kompensasi
72. Pengambilalih-An
76. Instruksi
Syarat-syarat Khusus Kontrak ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh paket
pekerjaan.
Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-syarat khusus
kontrak, maka yang berlaku adalah syarat-syarat khusus kontrak.
1. Definisi
2. Jaminan
3. Asuransi
4. Keselamatan Kerja
5. Pembayaran
8. Penyelesaian Perselisihan
9. Penyesuaian Harga
B. Ketentuan Khusus
13. Kompensasi
Sesuai Keppres 80/2003 garis besar uraian Syarat-syarat Kontrak adalah sebagai berikut :
a. Ketentuan Umum
1) Definisi
2) Penerapan
6) Jaminan
7) Asuransi
8) Pembayaran
9) Harga
13) Pengawasan
20) Perpajakan
21) Korespondensi
1) Personil
3) Penemuan-penemuan
4) Kompensasi
5) Penangguhan
6) Hari Kerja
7) Pengambilalihan
9) Penyesuaian Biaya
a. Ketentuan Umum
1) Definisi
b. Ketentuan Khusus
1) Kompensasi