Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS DIPONEGORO

STUDI KASUS DIAGRAM TECHNICAL FAST

ITEM PONDASI RAFT

“PROYEK PEMBANGUNAN AEON MIXED USE SENTUL CITY BOGOR


THE CONSTRUCTION PROJECT OF MIXED USE SENTUL CITY BOGOR”

SELPA OKTA PRIMA TYSMAYER

21010115120001

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
SEMARANG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Analisis fungional salah satunya yaitu dengan membuat diagram functional


analysis system technique (FAST) bertujuan untuk mengetahui ketepatan fungsi hal
yang dikaji dan komponen- komponenya serta untuk mengetahui kelayakan hal
yang dikaji untuk dilakukan value engineerig, yaitu dengan membuat diagram
FAST.
Pada studi kasus ini penulis mengambil kajian pada item Raft pondasi pada
proyek AEON Mixed Use Sentul city tempat dimana penulis sedang melakukan
Kerja Praktek saat ini.
Raft foundation adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar keseluruh
bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke
lapisan tanah dasar di bawahnya. Karena volume beton pada pekerjaan Raft
foundation sangat besar, maka sering disebut mass concrete.
Berdasarkan ACI 2007: mass concrete adalah segala volume beton dengan
dimensi yang cukup besar sehingga perlu pengendalian thermal tehadap panas yang
ditimbulkan oleh proses hydrasi semen.
Pada pekerjaan AEON Mixed Use Sentul City, terdapat enam lokasi raft
foundation dengan perkiraan volume sebagai berikut:
Apartment 1,2 (± 3.692,20 m3)
Apartment 3 (± 3.380,38 m3)
Apartment 4 (± 4.015,03 m3)
kantor (± 3.154,50 m3
hotel (± 1.705,46 m3).
Proses pengecoran raft foundation akan dilakukan bertahap sesuai dengan sequence
pekerjaan.
I.2. BATASAN MASALAH
Luasnya pembahasan value enginering pada studi kasus ini. pembahasan yang akan dikaji
adalah :
1. Kategori fungsi pada diagram fast
2. Logika how why untuk masing- masing fungsi
3. Diagram fast untuk raft pondasi

I.3. RUMUSAN MASALAH


Ada beberapa rumusan masalah dalam studi kasus diagram FAST ini yaitu:
1. Apa saja yang termasuk kategori fungsi dalam diagram fast dan contohnya?
2. Bagaimana logika how-why untuk masing-masing fungsi?
3. Bagaimana bentuk diagram FAST untuk itek pekerjaan Raft Ponation?
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 HOW-WHY QUESTION


Pertanyaan how-why digunakan untuk menentukan fungsi yang ada pada
lintasan kritis dan tingkatan dari fungsi tersebut.dengan pertanyaan sebagai
berikut :
1. Pertanyaan bagaimana:
 Bagaimana sebuah fungsi dengan tingkat lebih tinggi diselesaikan
 Jawaban: sebuah fungsi dengan tingkat lebih rendah
2. Pertanyaan mengapa:
 Mengapa sebuah fungsi dengan tingkat lebih rendah diperlukan
 Jawaban: sebuah fungsi dengan tingkat lebih tinggi

Contoh :
Pada pekerjaan raft pondation memiliki fungsi lintasan kritis
1. Meneruskan beban ( Fungsi Sekunder)
2. Menerima beban (Fungsi Dasar)
Pertanyaan how-why digunakan untk menentukan mana tingkat yang lebih
tinggi.
Menentukam basic function atau fungsi dasar :
 Pertanyaan bagaimana
Bagaimana Meneruskan beban diselesaikan?
Jawaban: Menerima beban
 Pertanyaan mengapa :
Mengapa menerima beban diperlukan ?
Jawaban : meneruskan beban
 Pertanyaan bagaimana:
Bagaimana menerima beban diselesaikan?
Jawaban : meneruskan beban
 Pertanyaan mengapa:
Mengapa meneruskan beban diperlukan
Jawaban : menerima beban
Maka dari analisis ini dapat dilihat bahwa menerima beban adalah fungsi
dengan tingkat yang lebih tinggi (fungsi dasar) serta meneruskan beban
memiliki tingkat fungsi yang lebih rendah (fungsi sekunder).

Menentukan fungsi dengan tingat lebih tinggi (The Higer Level Function)

 Pertanyaan bagaimana
Bagaimana mendukung bangunan bawah dan atas diselesaikan?
Jawaban: Menerima beban
 Pertanyaan mengapa :
Mengapa menerima beban diperlukan ?
Jawaban : untuk mendukung bangunan bawah dan atas.

Maka mendukung bangunan bawah dan atas adalah tingkat fungsi yang lebih
tinggi (the higher order fuction) sedangkan menerima beban merupakan
tingkat fungsi yang lebih rendah dalalm hal ini adalah fungsi dasar atau basic
function.

II.1 KLASIFIKASI FUNGSI

1. Fungsi dasar (Basic function):


Maksud utama dari suatu produk atau layanan dirancang ketika beroperasi
secara normal untuk memenuhi kebutuhan pengguna
 Fungsi dasar harus tersedia dan tidak dapat dihilangkan
 Bisa terdapat satu atau lebih fungsi dasar pada suatu produk atau layanan
 Pada kasus ini yang menjadi fungsi dasar adalah menerima beban sesuai
dengan how-why question pada pembahsan sebelumnya
2. Fungsi sekunder (secondary function):
Fungsi sekunder adalah semua fungsi pada lintasan
kritis dengan tingkat lebih rendah dari fungsi dasar,
 Terletak disebelah kanan fungsi dasar
 Menjawab pertanyaan How-Why
 Pada kasus ini yang menajadi fungsi sekundernya adalah meneruskan
beban sesuai hasil how why question pada pembahasan sebelumnya.

3. higher order function (Tujuan atau Output dari fungsi dasar)


Terletak diluar ruang lingkup masalah/ sebelah kiri dari left scope line.
 Fungsi ini yang menjadi alasan mengapa proyek ini ada/ menjawab
tujuan daru fungsi dasar
 Fungsi ini menjawab pertanyaan Why dari fungsi dasar, dan fungsi
dasar menjawab pertanyaan How dari (the higer level function).

4. All the time function (fungsi terjadi sepanjang waktu)


Fungsi yang terjadi sepanjang waktu
 Fungsi yang akan memastikan keandalan sebuah produk dan kepuasan
pengguna
 Terletak diatas lintasan kritis sebelah kanan dan tidak dihubungkan
dengan garis ke lintasan kritis
Contoh:
Pondasi memiliki fungsi sepanjang waktu (all the time function) untuk :
1. Memenuhi kestabilan.
2. Memenuhi keamanan.
5. Design objective function (fungsi terjadi dengan tujuan design)
Fungsi dengan tujuan desain
 Ada dikarenakan persyaratan/ spesifikasi yang ditentukan oleh
pelanggan
 Terletak diatas lintasan kritis sebelah kiri dan tidak dihubungkan
dengan garis ke lintasan kritis
Pondasi memiliki Design objective function (fungsi terjadi dengan tujuan
design untuk:
1. Menstabilkan Struktur
2. Mampu menahan beban.

6. Same time function (fungsi terjadi bersamaan)


Fungsi yang terjadi bersamaan dengan fungsi pada lintasan kritis
 Fungsi yang disebabkan oleh fungsi pada lintasan kritis
 Terletak dibawah fungsi lintasan kritis dan dihubungkan oleh sebuah
garis
Contoh
Pertanyaan same time function:
1. Apakah fungsi menerima beban statis dan dinamis terjadi
bersamaan dengan menerima beban.
Jawaban : Ya, jika saat menerima beban juga menerima beban
statis dan beban dinamis.(sehingga menerima beban satatis dan
dinamis termasuk same time function )
2. Apaka Memperkaku bagian bawah terjadi besamaan dengan
meneruskan beban
Jawaban: Ya, sehingga memperkaku bagian bawah termasuk
same time function ).
3. Apakah mencapai tanah keras, menahan gaya lateral dan
mencegah penurunan terjadi besamaan dengan menahan beban?
Jawaban : Ya, maka mencapai tanah keras, menahan gaya
lateral dan mencegah penurunan termasuk fungsi terjadi
bersama.
7. Caussatif function (fungsi disebabkan oleh fungsi)
Fungsi penyebab (causative function) adalah fungsi yang menyebabkan adanya
kebutuhan solusi
 Terletak disebelah kanan dari right scope line
 Dalam kasus raft pondasi fungsi penyebabnya adalah menghasilkan
menyebarkan beban ke tanah.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat diagram FAST di bawah.


Diagram FAST
Item : Pondasi

Design objective All the Time


BAGAIMANA? MENGAPA?
Function Function

Menstabilkan Memenuhi
struktur kestabilan

Mampu Memenuhi
Menahan keamanan
Beban

The Higher
Level function Basic Function Causative function
Secondary Function
Mendukung
Menerima Menerima Menerima Menyebarkan
beban bangunan Beban Beban Beban beban ke tanah
bawah &Atas

Menerima Memperkaku Mencapai


Beban bangunan tanah
statis bawah keras

Menerima Isi T. Pancang: Menahan


Beban statis gaya lateral
dan dinamis  Menahan
kerusakan
 Memperkaku Mencegah
T. pancang penurunan

Same time function

Cakupan masalah

Garis Cakupan Garis Cakupan


kiri kanan

Anda mungkin juga menyukai