Anda di halaman 1dari 2

3.

2 SEDIMENTASI TIPE 2

3.2.1. Waktu dan Tempat Percobaan

Praktikum sedimentasi 2 ini dilakukan pada bulan November 2019 di Laboratorium Lingkungan ,
Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro. Sampel air yang digunakan pada praktikum ini
yaitu diambil dari air BI.

3.2.2. Alat dan Bahan Percobaan

a. Pada praktikum ini menggunakan alat-alat yaitu :

- TSS meter
- Kolom pengendapan column settling
- Ember
- Kertas saring
- Stopwatch
- Jar Test
- Beaker glass 500 / 1000 ml
- Corong

b. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :

- Air dari BI
- Koagulan (Alum)
- Aquades

3.2.3. Prosedur Kerja dan Uji

Prosedur kerja praktikum ini terdiri dari dua tahapan yaitu jar test dan sedimentasi 2, berikut
tahapannya :

- Percobaan Jar Test

Percobaan jar test bertujuan untuk menentukan dosis optimum koagulan yang digunakan untuk
proses koagulasi-flokulasi. Koagulan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alum. Pada praktikum
sedimentasi ini memakai prinsip dasar yaitu membandingkan jumlah dosis koagulan melalui proses
pengadukan cepat dan pengadukan lambat. Dosis yang dipilih adalah dosis yang membuat efisiensi
penyisihan TSS tertinggi dan membentuk banyak flok.

1. Pertama, menyiapkan 6 beaker glass 1 liter / 500 ml dan diisi dengan sampel sampai penuh
(sampel air BI)
2. Mengukur nilai TSS awal dengan TSS meter
3. Pengaduk (paddle) diatur dan dimasukkan dalam beaker glass dimulai dari kecepatan yang
sangat rendah (20 rpm) kemudian koagulan (alum) ditambahkan secara simultan ke dalam
masing-masing beaker glass dengan konsentrasi yang berbeda.
4. Selanjutnya kecepatan pengadukan diatur dari 100 rpm selama 1 menit (pengadukan cepat) lalu
60 rpm selama 15 menit (pengadukan lambat)
5. Larutan sampel didiamkan selama 15 menit kemudian setelahnya diukur nilai TSS-nya masing-
masing
- Prosedur Sedimentasi Tipe 2:
1. Sampel dan partikel diskrit dipisahkan dengan mengendapkannya terlebih dahulu sesuai dengan
waktu optimal yang diperoleh pada percobaan sedimentasi tipe 1
2. Selanjutnya, lakukan pengukuran pada kondisi awal sampel (parameter TSS)
3. Menyiapkan sampel ke dalam column settling kemudian memasukkan koagulan ke dalam sistem
dan melakukan pengadukan cepat selama 1 menit dan pengadukan lambat selama 15 menit
4. Mengukur ketinggian muka air pada masing-masing sampling port dari column settling
5. Mengambil sampel pada masing-masing sampling port dan mengukur nilai TSS-nya (parameter
yang ingin diketahui persentase removalnya) pada setiap skala variasi waktu pengukuran yang
telah ditetapkan sebelumnya. TSS masing-masing diukur menggunakan TSS meter.

Anda mungkin juga menyukai