Beranda
Tentang
Fitur
Paket
Artikel
Kontak
Coba Sekarang
Oleh karena itu, simak dulu 5 jenis kontrak proyek konsyruksi yang harus kamu ketahui di
bawah ini, yuk!
1. Harga Satuan
Kontrak Harga Satuan adalah kontrak yang menyepakati volume atau kuantitas pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu masih bersifat perkiraan. Sistem pembayaran anggaran
didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang telah benar-benar selesai
dikerjakan kontraktor. Karena itu, sistem kontrak ini memungkinkan adanya penambahan
atau pengurangan pekerjaan. Hal ini didasari oleh hasil pengukuran bersama atas pekerjaan
yang memang diperlukan di lapangan.
Kontrak harga satuan adalah perjanjian yang menetapkan ruang lingkup atau jumlah
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu yang masih bersifat perkiraan. Sistem
penganggaran sebenarnya terdiri dari hasil pengukuran kolektif atas pekerjaan yang
diserahkan. Oleh karena itu, sistem kontrak ini dapat menambah atau menghapus pekerjaan.
Dengan demikian, langkah-langkah kerja kolektif yang diperlukan diciptakan.
2. Lump Sum
Lum sum adalah perjanjian bersifat tetap pada nilai keseluruhan kontrak yang akan
dibayarkan oleh pihak pemberi kerja kepada pihak penerima kerja atau kontraktor.
Dalam kontrak lump sum, semua risiko pekerjaan yang terjadi selama proyek berlangsung
dianggap sebagai tanggung jawab kontraktor. Termasuk jika selama proyek terjadi
penyesuaian harga bahan baku dan sumber daya lainnya, maka itu akan menjadi tanggung
jawab pihak kontraktor.
Lum sum adalah kesepakatan tetap tentang total nilai kontrak yang harus dibayarkan oleh
pemberi kerja kepada penerima atau kontraktor.
Dalam kontrak lump sum, semua kecelakaan kerja yang terjadi selama proyek menjadi
tanggung jawab kontraktor. Termasuk jika selama proyek terjadi penyesuaian biaya bahan
berbahaya dan sumber daya lainnya, menjadi tanggung jawab kontraktor.
Seperti namanya, jenis kontrak ini merupakan penggabungan karakteristik kontrak lump sum
dan harga satuan. Di mana, poin-poin yang disepakati dalam kontrak dibuat berdasarkan
kesepakatan bersama antara pemilik proyek dan kontraktor.
Kontrak ini merupakan kombinasi dari sifat kontrak lump sum dan harga satuan. Di sana,
persyaratan yang disepakati dalam kontrak diatur dalam kontrak antara pemilik proyek dan
kontraktor.
4. Persentase
Kontrak Persentase adalah kontrak yang menyepakati bahwa pihak pemilik proyek akan
membayar pihak kontraktor sesuai dengan pengeluarannya atas proyek yang sudah selesai.
Pembayaran ini termasuk tambahan biaya keuntungan (overhead). Di mana, biaya overhead
adalah hasil persentase dari nilai pekerjaan tertentu.
Kontrak persentase adalah kontrak di mana pemilik proyek setuju untuk membayar
kontraktor atas biayanya sendiri untuk proyek yang diselesaikan. Pembayaran ini termasuk
biaya tambahan untuk keuntungan (overhead). Dimana biaya overhead merupakan hasil dari
persen dari biaya pekerjaan tertentu.
5. Terima Jadi
Karakteristik kontrak terima jadi sejatinya adalah sama seperti kontrak lump sum.
Perbedaannya adalah kontrak ini menerapkan termin pembayaran hanya 1 kali, yaitu pada
saat proyek sudah selesai 100%.
Ciri-ciri kontrak terima jadi sebenarnya mirip dengan kontrak lump sum. Bedanya, kontrak
ini menerapkan satu batas waktu pembayaran, yaitu saat proyek selesai 100%.
Ketahui lebih banyak wawasan tentang manajemen proyek di sini bersama Tomps.id, yuk!
Coba Sekarang
Previous
Next
Related Posts
Apa Pengertian Scrum? Kenali Jenis Agile Populer Satu Ini Dalam 5 Menit!
18:44
Apa Itu Kurva S dalam Dunia Manajemen Proyek Konstruksi?
10:00
18:00
Gallery
21:48
Kebijakan Privasi
Go to Top