Anda di halaman 1dari 6

Skip to content

 Beranda
 Tentang
 Fitur
 Paket
 Artikel
 Kontak
 Coba Sekarang

Ini 5 Jenis Kontrak Proyek


Konstruksi, Mana Yang Paling
Menguntungkan?
By TM_Dbudiantoro22Published On: 30 November 2020Categories: Artikel1.8 min read

Dalam proyek konstruksi, ada berbagai jenis kontrak yang digunakan


untuk proses pengadaan barang atau jasanya.  Mulai dari kontrak lump
sum, kontrak harga satuan, kontrak gabungan lump sum dan harga satuan,
kontrak persentase, hingga kontrak terima jadi.
Pihak kontraktor dan pemilik proyek harus memilih jenis kontrak yang tepat sesuai dengan
jenis kegiatan atau pekerjaan yang akan dilaksanakan. Alasannya, jika keduanya mengambil
kesalahan dalam menentukan jenis kontrak yang sesuai, maka hal itu bisa saja menimbulkan
adanya masalah-masalah saat proyek berjalan. Misalnya terkait cara pembayaran, penentuan
pemenang lelang, dan fleksibilitas perubahan kesepakatan dalam kontrak jika sewaktu-waktu
kondisi atau unsur dalam proyek berubah signifikan.

Oleh karena itu, simak dulu 5 jenis kontrak proyek konsyruksi yang harus kamu ketahui di
bawah ini, yuk!
1. Harga Satuan

Kontrak Harga Satuan adalah kontrak yang menyepakati volume atau kuantitas pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu masih bersifat perkiraan. Sistem pembayaran anggaran
didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang telah benar-benar selesai
dikerjakan kontraktor. Karena itu, sistem kontrak ini memungkinkan adanya penambahan
atau  pengurangan pekerjaan. Hal ini didasari oleh hasil pengukuran bersama atas pekerjaan
yang memang diperlukan di lapangan.

Kontrak harga satuan adalah perjanjian yang menetapkan ruang lingkup atau jumlah
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu yang masih bersifat perkiraan. Sistem
penganggaran sebenarnya terdiri dari hasil pengukuran kolektif atas pekerjaan yang
diserahkan. Oleh karena itu, sistem kontrak ini dapat menambah atau menghapus pekerjaan.
Dengan demikian, langkah-langkah kerja kolektif yang diperlukan diciptakan.

2. Lump Sum

Lum sum adalah perjanjian bersifat tetap pada nilai keseluruhan kontrak yang akan
dibayarkan oleh pihak pemberi kerja kepada pihak penerima kerja atau kontraktor.

Dalam kontrak lump sum, semua risiko pekerjaan yang terjadi selama proyek berlangsung
dianggap sebagai tanggung jawab kontraktor. Termasuk jika selama proyek terjadi
penyesuaian harga bahan baku dan sumber daya lainnya, maka itu akan menjadi tanggung
jawab pihak kontraktor.

Lum sum adalah kesepakatan tetap tentang total nilai kontrak yang harus dibayarkan oleh
pemberi kerja kepada penerima atau kontraktor.
Dalam kontrak lump sum, semua kecelakaan kerja yang terjadi selama proyek menjadi
tanggung jawab kontraktor. Termasuk jika selama proyek terjadi penyesuaian biaya bahan
berbahaya dan sumber daya lainnya, menjadi tanggung jawab kontraktor.

3. Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

Seperti namanya, jenis kontrak ini merupakan penggabungan karakteristik kontrak lump sum
dan harga satuan. Di mana, poin-poin yang disepakati dalam kontrak dibuat berdasarkan
kesepakatan bersama antara pemilik proyek dan kontraktor.

Kontrak ini merupakan kombinasi dari sifat kontrak lump sum dan harga satuan. Di sana,
persyaratan yang disepakati dalam kontrak diatur dalam kontrak antara pemilik proyek dan
kontraktor.

4. Persentase

Kontrak Persentase adalah kontrak yang menyepakati bahwa pihak pemilik proyek akan
membayar pihak kontraktor sesuai dengan pengeluarannya atas proyek yang sudah selesai.
Pembayaran ini termasuk tambahan biaya keuntungan (overhead). Di mana, biaya overhead
adalah hasil persentase dari nilai pekerjaan tertentu.

Kontrak persentase adalah kontrak di mana pemilik proyek setuju untuk membayar
kontraktor atas biayanya sendiri untuk proyek yang diselesaikan. Pembayaran ini termasuk
biaya tambahan untuk keuntungan (overhead). Dimana biaya overhead merupakan hasil dari
persen dari biaya pekerjaan tertentu.

5. Terima Jadi  

Karakteristik kontrak terima jadi sejatinya adalah sama seperti kontrak lump sum.
Perbedaannya adalah kontrak ini menerapkan termin pembayaran hanya 1 kali, yaitu pada
saat proyek sudah selesai 100%.

Ciri-ciri kontrak terima jadi sebenarnya mirip dengan kontrak lump sum. Bedanya, kontrak
ini menerapkan satu batas waktu pembayaran, yaitu saat proyek selesai 100%.

Ketahui lebih banyak wawasan tentang manajemen proyek di sini bersama Tomps.id, yuk!

Coba Sekarang
Previous

Next
Related Posts

Apa Pengertian Scrum? Kenali Jenis Agile Populer Satu Ini Dalam 5 Menit!

18:44


Apa Itu Kurva S dalam Dunia Manajemen Proyek Konstruksi?

10:00

6 Masalah Manajemen Proyek Yang Harus Dihadapi Project Manager

18:00

3 Sertifikasi Product Owner Yang Berguna Untuk Karier di 2022

Gallery

3 Sertifikasi Product Owner Yang Berguna Untuk Karier di 2022

21:48

 Jakdiva, Lt. 14 Menara Multimedia


Jl.Kebon Sirih, Jakarta Pusat
 admin@tomps.id
 www.tomps.id

Hak cipta © 2022. Tomps – Solusi Manajemen Proyek.

Kebijakan Privasi

Go to Top

Anda mungkin juga menyukai