Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN PROYEK Kelompok 6

ANGGOTA
M AZIZ KRISNA ADJIE (201810340311239)
ACHMAD ZIYDAN (201810340311247)
AHMAD MAULANA IHSAN (201810340311260)
YAFI’ALDO NICOSHABIRIN A.E.M. (201810340311263)
AMIRUL NURUDDIN H (201810340311264)
DAVERGO WILLY VERENOLLA (201810340311265)
ISA Y MIHARJO (201810340311278)
APA ITU KONTRAK KERJA?
Kontrak kerja konstruksi merupakan suatu perjanjian untuk melaksanakan suatu pembangunan dengan
persyaratan tertentu yang dibuat oleh pihak pertama sebagai pemilik bangunan dengan pihak kedua
sebagai pelaksana pembangunan.
Kontrak kerja konstruksi adalah suatu dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa mengenai pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Kontrak kerja konstruksi yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa bisa
dikatakan sah karena adanya kesepakatan dari kedua belah pihak. Kesepakatan adalah pernyataan yang
dikatakan antara para pihak dalam ketentuan Undang-Undang No 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
NEGOSIASI KONTRAK

Negosiasi merupakan elemen penting dalam penyusunan kontrak, negosiasi terjadi pada tahap prakontrak.

Di dalam negosiasi terjadi proses tawar menawar para pihak hingga tercapai suatu kesepakatan. Negosiasi

merupakan proses permulaan sebagai usaha untuk mencapai kesepakatan antara pihak yang satu dan pihak
lain.

Negosiasi akan mempengaruhi isi dan pelaksanaan kontrak, apabila para pihak yang membuat kontrak
menerapkan strategi dan tahapan kontrak dengan benar maka diharapkan kontrak tersebut dapat memberikan
kepastian hukum, perlindungan hukum serta mencerminkan keseimbangan dan keadilan para pihak.

Negosiasi banyak memberikan pengaruh pada terbentuknya suatu kontrak dan dalam menyelesaikan
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kontrak, oleh karena itu negosiasi mempunyai peran yang
penting dalam suatu kontrak
METODE KONTRAK

Cost plus percentage fee contract Guaranted maximum cost contract

Jenis kontrak ini memiliki fleksibilitas yang tinggi Kontraktor menawarkan fee-nya dan sekaligus
artinya bahwa pekerjaan detail dapat diselesaikan menjamin bahwa harga total proyek tidak akan
bersamaan dengan pekerjaan konstrusinya. melebihi suatu harga tertentu (maksimum).
Percentage fee adalah biaya tambahan yang Pengeluaran yang terjadi diatas harga
merupakan persentasi tertentu dari biaya fisik
pekerjaan yang dihasilkan. Secara teknis dan maksimum akan menjadi beban kontraktor.
pembiayaan, kontrak semacam ini tidak memiliki Sebaliknya bilamana biaya total lebih kecil dari
mekanisme untuk menekan waktu dan beaya yang maksimum, maka selisih beaya yang terjadi
lebih banyak merugikan pemilik pekerjaan (owner). dapat dibagi antara pemilik dan kontraktor
Kontrak semacam ini hanya cocok untuk pekerjaan sesuai dengan pengaturan yang telah disepakati
gawat darurat. sebelumnya.
TURN KEY CONTRACT

Contoh:
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2012
pasal 51 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa, Kontrak
Terima Jadi ( Turnkey ) adalah Kontrak Pengadaan Ada pekerjaan pembuatan 10 unit ruko, nilai dari
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya atas pekerjaan tersebut adalah Rp. 10.000.000.000.-, jika
pengguna barang/ jasa atau owner sudah menunjuk
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu salah satu penyedia barang/jasa dan sudah memiliki
tertentu dengan ketentuan sebagai berikut: kesepakatan secara kontrak dengan jenis kontrak Turn
Key
Maka, pihak penyedia barang/jasa wajib menyelesaikan
Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan
pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang
selesai dilaksanakan. pembayaran dilakukan disepakati dengan tanpa bisa melakukan tagihan
berdasarkan hasil penilaian bersama yang menunjukkan
pembayaran pada masa pelaksanaan terkecuali
pekerjaan tersebut sudah selesai seluruhnya 100% dan
bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan pihak pengguna barang/jasa atau owner menerima
kriteria kinerja yang telah ditetapkan. kondisi pekerjaan tersebut dengan baik.
DESIGN AND BUILD CONTRACTS

Pada kontrak ini pihak kontraktor diminta mengajukan


penawaran pekerjaan termasuk disainnya (rencana proyek)
berdasarkan keahlian pemborongnya (pakage deal).
sistem ini memungkinkan mendapatkan desain yang baik
dan bermanfaat bagi pemilik meskipun belum tentu
harganya yang termurah.
pihak pemilik proyek hanya berurusan dengan sebuah
organisasi yang sekaligus menangani masalah desain dan
perencanaan plus pelaksanaannya.
Kontrak seperti ini dapat digunakan pada proyek yang
rumit dan memakai teknologi tinggi.

Design and built contract ini dapat dibagi menjadi


dua tipe yaitu :
TURN – KEY
Mulai dari Studi Lapangan, pelaksanaan
dan penyediaan dananya diatur  dan
dikerjakan oleh kontraktor.
Pihak Pemilik hanya “putar kunci” pada
waktu upacara penutupan proyek yang
telah selesai dan mulai
mengoperasikannya

Proyek energi solar yang dikerjakan PT.Alpha Energi


kemudian diambil alih PLN
NEGITIATED –
CONTRACT
Kontrak ini dilakukan pada proyek-proyek yang
sifatnya rahasia (proyek militer) atau proyek yang
memerlukan keahlian khusus yang hanya dimiliki
oleh 1-2 kontraktor saja dan belum ada standar
harga yang jelas.

Proyek pembangunan Dermaga VII Pelabuhan Merak, dengan TNI


AL
KEUNTUNGAN
1. Komunikasi langsung antara pemilik dan kontraktor & penghematan yang
dihasilkan dalam waktu dan usaha dan potensi keuntungan yang lebih besar
(optimalisasi bagi kedua belah pihak).
2. Potensial kurang untuk perselisihan dengan orang yang lebih sedikit terlibat.
3. Lebih mudah untuk menempatkan tanggung jawab.
4. Komunikasi jalur cepat dengan kontraktor dan penghematan waktu dan
biaya proyek dan potensi keuntungan/penghematan yang lebih besar.
5. Biaya konstruksi yang lebih rendah dari hubungan yang lebih dekat antara
desainer dan kontraktor mengakibatkan desain ekonomi, dan karena itu
potensi keuntungan yang lebih besar.
6. Potensi untuk desain inovatif yang mengarah ke keuntungan yang lebih
besar.
KEKURANGAN
1. Pemilik yang kurang memiliki kompetensi pada konstruksi dan biaya, mungkin curiga dan ragu-
ragu dan menghambat kemajuan proyek atau tidak mampu memahami untuk keluhan dan
sengketa.
2. Keterbatasan kemampuan pemilik untuk langsung berkomunikasi dengan kontraktor.
3. Potensi konflik dengan adanya gabungan (perencana & pelaksana) yang membatasi penyediaan
jasa desain arsitektur, atau tidak mengakui atau tidak mendukung kontrak rancang-bangun.
4. Bagi perusahaan rancang-bangun baru mungkin tidak memiliki keterampilan dan pengalaman
yang diperlukan untuk berhadapan langsung dengan pemilik.
5. Pemilik mungkin harus melakukan pembayaran awal yang lebih signifikan karena membutuhkan
biaya awal dalam membuat proposal.
6. Mengevaluasi proposal desain- dari penawar mungkin bermasalah. Pemilik perlu menyewa
konsultan untuk mengevaluasi proposal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai