Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI


Ibu Candra C. Purnomo, ST,. MT

Oleh :

Axceila Biancca Jaeny Manus


1553050014

Universitas Kristen Indonesia 2018/2019


1. Kelebihan dan kekurangan kontrak Design Build

Keuntungan kontrak rancang bangun (design & build) dalam pekerjaan konstruksi
meliputi:

 Komunikasi langsung antara pemilik dan kontraktor & penghematan yang


dihasilkan dalam waktu dan usaha dan potensi keuntungan yang lebih besar
(optimalisasi bagi kedua belah pihak).
 Potensial kurang untuk perselisihan dengan orang yang lebih sedikit terlibat.
 Lebih mudah untuk menempatkan tanggung jawab.
 Komunikasi jalur cepat dengan kontraktor dan penghematan waktu dan biaya
proyek dan potensi keuntungan/penghematan yang lebih besar.
 Biaya konstruksi yang lebih rendah dari hubungan yang lebih dekat antara
desainer dan kontraktor mengakibatkan desain ekonomi, dan karena itu potensi
keuntungan yang lebih besar.
 Potensi untuk desain inovatif yang mengarah ke keuntungan yang lebih besar.

Sedangkan kekurangannya meliputi:

 Pemilik yang kurang memiliki kompetensi pada konstruksi dan biaya, mungkin
curiga dan ragu-ragu dan menghambat kemajuan proyek atau tidak mampu
memahami untuk keluhan dan sengketa.
 Keterbatasan kemampuan pemilik untuk langsung berkomunikasi dengan
kontraktor.
 Potensi konflik dengan adanya gabungan (perencana & pelaksana) yang
membatasi penyediaan jasa desain arsitektur, atau tidak mengakui atau tidak
mendukung kontrak rancang-bangun.
 Bagi perusahaan rancang-bangun baru mungkin tidak memiliki keterampilan
dan pengalaman yang diperlukan untuk berhadapan langsung dengan pemilik.
 Pemilik mungkin harus melakukan pembayaran awal yang lebih signifikan
karena membutuhkan biaya awal dalam membuat proposal.
 Mengevaluasi proposal desain- dari penawar mungkin bermasalah. Pemilik perlu
menyewa konsultan untuk mengevaluasi proposal.

http://www.pengadaan.web.id/2016/10/kelebihan-dan-kekurangan-kontrak-design-
build-dalam-pekerjaan-konstruksi.html?m=1
2. Kelebihan dan kekurangan sistem Construction Management (CM)

Keuntungan sistem Construction Management (CM) dalam pekerjaan konstruksi


meliputi:

 Pemilik dapat memperoleh keuntungan dari layanan jasa CM sejak


dimulainya perencanaan pendahuluan/studi kelayakan, jasa value engineering,
dan analisa proyek secara keseluruhan.
 Construction Management (CM) dapat membuat rekomendasi rekomendasi
untuk perbaikan desain atau menyediakan pelayanan manajemen selama proses
predesain, desain dan tahap pelaksaan konstruksi
 Dapat memberikan pelayanan dalam pengontrolan waktu dan biaya
pembangunan
 Sebagai penghubung antara pemilik/owner
 Jangka waktu penyelesaian proyek dapat lebih singkat, karena proses
pelaksanaan konstruksi dapat dimulai sebelum seluruh dokumen detail
perancangan selesai sepenuhnya.

Sedangkan kekurangannya meliputi:

 CM tidak memiliki kewengangan penuh untuk mengendalikan/mengontrol


penyedia jasa material maupun sub kontraktor, karena hubungan kontraktual
CM hanya dengan Owner
 Pihak pengguna jasa/owner harus membuat dan mengendalikan kontrak‐
kontrak yang banyak terhadap setiap penyedia jasa.

library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-vinky9.pdf
3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Owner/ Agent

Keuntungan sistem owner/agen dalam pekerjaan konstruksi meliputi:

 Pemilik memiliki kewenangan dan kendali penuh dalam seluruh


proses/tahapan konstruksi, dari mulai perencanaan, perancangan hingga
pelaksanaan kosntruksi melalui perwakilan/koordinatornya
 Pemilik dapat mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang sudah
direncanakan
 Pemilik dapat mengeluarkan biaya yang rendah dalam proses
perencanaan/perancangan, karena dikerjakan secara internal yang biasanya dibayar
dengan nilai/gaji tertentu yang tidak memperoleh benefit/keuntungan
tambahan, bahkan bila owner meminta perubahan/penyesuaian

Sedangkan kekurangannya meliputi:

 Pemilik memiliki resiko yang sangat besar terhadap proyek secara keseluruhan.
Kesalahan/kekurangan pada tahap perancangan, desain menjadi tanggung jawab
pemilik secara langsung, hingga pada proses pelaksanaan konstruksinya.
 Diperlukan sumber daya yang cukup dengan keahlian yang mumpuni di dalam pihak
pemilik agar proyek dapat terlaksana dengan baik

http://www.ilmusipil.com/owner-atau-pemilik-proyek-konstruksi
4. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Public –Private Partnership(PPPs)

Keuntungan sistem Public –Private Partnership(PPPs) dalam pekerjaan konstruksi


meliputi:

 Pemenuhan infrastruktur publik dapat berjalan lebih cepat (tanpa harus mengunggu
anggaran pemerintah untuk membangun infrastruktur tersebut)
 Pembiayaan proyek infrastruktur tidak menggunakan anggaran pemerintah secara
langsung, sehingga tidak membebani neraca fiskal negara.
 Memastikan kualitas aset infrastruktur yang terbangun sebanding dengan biaya
yang dikeluarkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan jumlah pelayanan
dasar masyarakat.
 Waktu penyelesaian/penyerahan layanan lebih tepat waktu
 Mengurangi kemungkinan terjadinya korupsi pada dibandingkan dengan proses
pengadaan dengan sistem konvensional

Sedangkan kekurangannya meliputi:

 Pembebanan biaya jasa layanan (service cost) kepada masyarakat pengguna.


Penyediaan infrastruktur untuk pelayanan publik dengan skema PPP
mengharuskan pihak investor/swasta untuk memungut biaya secara langsung
kepada pengguna/masyarakat untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan. Hal
ini tidak terjadi pada sebagian besar proyek infrastruktur bila pemerintah yang
secara langsung membangun untuk masyarakat.
 Proses awal persiapan membutuhkan waktu yang lama. Dibandingkan dengan
pembangunan sistem tradisional, proses persiapan PPPs membutuhkan usaha yang
besar dan waktu yang lama, karena sistem ini memperhitungkan secara detail dan
matang atas segala sektor dan resiko proyek. Demikian pula dengan evaluasi dan
penyiapan dasar hukum oleh pemerintah yang dapat menyita waktu yang lama.

https://caridokumen.com/download/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-delivery-
project-_5a45f43bb7d7bc7b7ae2f853_pdf
Jenis Kontrak pada Proyek Konstruksi

 Kontrak Penawaran Bersaing

Kontraktor menyelesaikan pekerjaan berdasarkan harga yang disetujui dan


pelaksanaannya menurut bestek (tender dokumen) yang ditetapkan dan
diterima kontraktor.
Keuntungan kontrak ini adalah pemilik dapat mengetahui biaya yang akan
dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan serta mendapatkan harga yang
bersaing dari pada kontraktor dengan cara pelelangan.
Berikut Kontrak Penawaran Bersaing:
 Kontrak Lump Sum
Keuntungan bagi kontraktor yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat diprogramkan,
memungkinkan melaksanakan kontrol denganefisien dan kelengkapan gambar
dan bestek menjamin bahwa pekerjaan tambah/kurang ataupun perubahan
konstruksi akan minimum.
 Kontrak Unit Price
Variasi dari unit price contract ini yaitu harga tetap tak berubah sampai kontrak
selesai (flat rate); atau harga dapat dikaitkan dengan perkiraan volume (sliding
rate).

 Kontrak Penawaran dengan Negoisasi

Semua kontak yang berada dibawah predikat ini memiliki kesamaan yaitu
pemilik mengganti ongkos yang dikeluarkan kontraktor untuk melaksanakan
pekerjaan, ditambah dengan sutu tambahan ongkos untuk beaya kerja
pemborong.
Perbedaan yang terdapat dalam macam-macam kontrak dalam prime
cost contracts ini hanya pada penetapan dan pengaturan biaya tambahannya .
Berikut Kontrak Penawaran Bersaing:
 Kontrak Cost Plus Fee
Pembayaran oleh pemilik proyek didasarkan atas daftar biaya yang dikeluarkan
oleh kontraktor setelah proyek selesai ditambah dengan keuntungannya. Jenis
kontrak ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
 Kontrak pembayaran
 Diperlukan metode akunting
 Memakai prosedur subletting-contract
 Risiko terbesar
 Daftar biaya pekerjaan yang dibayarkan oleh pemilik proyek
 Kontrak ini dapat memuaskan kedua belah pihak bila kesepakatan yang
telah dibuat sebelumnya
 Biasanya keuntungan yang diperoleh kontraktor sebesarn10% atau
berdasarkan kesepakatan

https://iamnotthoseman.wordpress.com/2010/07/02/jenis-jenis-kontrak-dalam-
proyek-konstruksi-lanjutan/

Anda mungkin juga menyukai