Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah gedung mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung kelancaran dan
kesinambungan operasi perusahaan atau proses kerja secara keseluruhan. Oleh karena itu, semua
pihak yang turut memanfaatkan gedung ini, baik individu ataupun badan perusahaan, termasuk
mitra kerja harus aktif memelihara dan menjaga kebersihan, keselamatan dan kesehatan
kerjanya. Salah satu perwujudan perusahaan dalam memelihara dan menjaga keselamatan dan
kesehatan kerjanya adalah melalui penerapan Manajemen Penanggulangan Kebakaran.
Sebuah gedung melalui penerapan Manajemen Penanggulangan Kebakaran harus mampu
mengatasi kemungkinan terjadinya kebakaran melalui kesiapan dan keandalan sistem proteksi
yang ada, serta kemampuan petugas menangani pengendalian kebakaran. Selain petugas, semua
pihak yang terkait dalam setiap pemanfaatan bangunan harus terlibat dalam upaya
penanggulangan kebakaran. Semua pihak, baik karyawan maupun mitra kerja harus turut aktif
berusaha agar peristiwa kebakaran yang tidak dikehendaki dan merugikan tersebut tidak terjadi.
Jadi semua pihak harus memikirkan dan mematuhi seluruh peraturan dan anjuran – anjuran
keselamatan yang telah di buat pada setiap bagian dalam sebuah gedung tersebut seperti larangan
merokok, larangan menggunakan tangga darurat untuk operasi normal dan lain sebagainya yang
telah ditetapkan.
Bangunan apartemen sendiri sebenarnya memiliki beberapa sumber potensi yang dapat memicu
terjadinya kebakaran. Maka bila terjadi kebakaran akan banyak pihak yang akan merasakan
kerugiannya, antara lain pihak investor, para pekerja, pemerintah maupun masyarakat luas.
Sesuai dengan Undang – undang No. 1 Bab III pasal 3 tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja
: Syarat – syarat keselamatan kerja yang berhubungan dengan penanggulangan kebakaran
antara lain mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran, penyediaan sarana jalan
untuk menyelamatkan diri, pengendalian asap, panas dan gas serta melakukan latihan bagi
semua karyawan.

Sesuai data Polrestabes Surabaya dengan koordinasi Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota
Pahlawan, selalu ada peningkatan jumlah setiap bulannya.
Pada bulan Juli 2014, sebanyak 120 peristiwa di berbagai lokasi di Surabaya. Si jago merah
melalap rumah, toko, pergudangan, dan bangunan lainnya. Jumlah kebakaran pada Agustus
mengalami peningkatan sedikit, yakni dari 102 jadi 105 kejadian. Angka tersebut melejit pada
bulan bertikutnya, Sepetember ada 135 kejadian.
Tingginya angka kasus kebakaran di industri menunjukkan bahwa kasus kebakaran merupakan
salah satu bentuk kecelakaan atau musibah yang memerlukan perhatian khusus, terbukti dengan
dampak kebakaran tersebut dapat menelan kerugian yang sangat besar. Dapat disebabkan oleh
berbagai hal diantaranya terjadi kebakaran yang sebenarnya tidak sengaja (real fire), dan
kebakaran yang disengaja (arson fire).
Manajemen Penanggulangan Bahaya Kebakaran adalah suatu sistem penataan dini dalam rangka
mencegah dan mengendalikan bahaya kebakaran sehingga kerugian berupa meterial dan jiwa
manusia dapat dicegah atau diminimalkan, yang diwujudkan baik berupa kebijakan dan prosedur
yang dikeluarkan perusahaan, seperti inspeksi peralatan, pemberian pendidikan dan pelatihan
bagi penghuni/pekerja, penyusunan rencana tindakan darurat kebakaran, maupun penyediaan
sarana pemadam kebakaran.

1.2 Rumusan Permasalahan

Anda mungkin juga menyukai