Anda di halaman 1dari 7

TERMINOLOGI KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA

3.1. Pendahuluan

1. Tahapan siklus ini meliputi tahapan-tahapan siklus kebutuhan, siklus kewajiban, siklus
permintaan, siklus penyerahan, siklus administrasi kontrak dan akhirnya penanda-tanganan
kontrak. Tipe kontrak disesuaikan berdasarkan jenis pekerjaan, tujuan, keinginan, lokasi
kegiatan.
3.2. Terminologi kontrak
Terminologi Kontrak (menurut Hukum Perjanjian Fahrul Ismaeni) ialah kesepakatan
/persetujuan antar pihak yang tertuang dalam tulisan yang dutandai dengan tanda tangan
persetujuan yang tertulis.
1. Sebelum melakukan analisis berbagai tipe kontrak satu hal penting yang harus dipahami
adalah terminologi dan pembatasan pelaksanaan kegiatan kontrak yang meliputi :
(1). Biaya target atau biaya perkiraan (target cost or estimated cost): suatu tingkat biaya dimana
rekanan melakukan kinerja yang paling mungkin dan realistik dalam keadaan normal. Biaya
target menyajikan dasar pengukuran biaya yang benar dan dapat digunakan sampai akhir proyek.
Biaya target bervariasi untuk berbagai macam tipe kontrak. Biaya target adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan kinerja, yang besarnya dibawah harga penawaran, setelah
dikurangi pajak, keuntungan dan beban lainnya.
(2). Keuntungan target atau keuntungan yg diharapkan (target profit or expected profit): adalah
suatu nilai keuntungan yang telah ditentukan melalui negosiasi (eksternal) atau analisis (internal)
yang dicantumkan dalam pasal kontrak Besar keuntungan target sesuai kesepakatan melalui
negosiasi antara perusahaan (pemilik) dengan rekanan. Keuntungan target biasanya mempunyai
peran besar terhadap keberlangusungan keseluruhan keuntungan yang ada
(3). Keuntungan batas tertinggi dan keuntungan batas terbawah (profit ceiling and profit floor):
adalah nilai batas keuntungan maksimum dan nilai keuntungan minimum terhadap seluruh
keuntungan. Batas keuntungan tertinggi dan keuntungan terendah masing-masing pihak pemilik
dan rekanan beradu argu mentasi menemukan nilai keuntungan yang layak Akhir penentuan
keuntungan yang dalam rentangan batas tertinggi dan batas terendah disebut keuntungan yang
disepakati.
(4). Harga batas tertinggi atau tertinggi batas harga (price ceiling or ceiling price): Harga batas
tertinggi atau tertinggi batas harga adalah suatu harga yang disepakati bersama yang dimasukkan
dalam dokumen /pasal kontrak. Harga batas tertinggi / tertinggi batas harga diukur berdasarkan
persentase biaya target dan secara keseluruhan nilainya (pasti) lebih besar dari biaya target.
(5). Jasa maksimum dan jasa minimum (maksimum and minimum fees): merupakan persentase
biaya target yang besarnya ditetapkan diluar keuntungan. Jasa maksimum dan jasa minimum
adalah pembatasan nilai antara jasa maksimum dan nilai jasa minimum terhadap seluruh jasa.
Pemilik dan rekanan saling bersikeras beradu argumentasi menentukan besarnya jasa (fee) yang
sesuai.
(6). Perumusan bersama/penyusunan bersama (the sharing arrangement or formula): Pemilik
memberi tanggungjawab biaya yang dipakai kepada rekanan untuk kegiatan proyek. Besarnya
biaya proyek disusun bersama-sama. Apakah biaya yang digunakan lebih atau kurang, akan tetap
mempunyai pengaruh yang sama terhadap selesainya proyek. Perumusan bersama bentuknya
bermacam-macam tergantung penggunaan nya apakah rekanan dalam melakukan operasional
melebihi atau kurang dari biaya target.
(7). Batas asumsi total (point of total assumption): batas biaya proyek dimana rekanan/kontraktor
memikul semua tanggungjawab biaya tambahan sesuai ketentu an. Rekanan bertanggung jawab
terhadap pengadaan barang/jasa dengan biaya yang telah disepakati dalam kontrak.
3.3. Jenis-Jenis Kontrak
 Berbagai tipe kontrak ini digunakan karena antar kelompok satu dengan lainnya mempunyai
pilihan menentukan pekerjaannya. Setiap kontrak mempunyai keuntungan dan kerugian
tergantung untuk apa, dimana digunakan, untuk tujuan apa dilakukan.
 Dengan tipe kontrak yang dipilih akan mengikat kelompok-kelompok baik pemilik dan
rekanan, yang melakukan kerjasama perikatan supaya kedua belah pihak saling mempunyai
wewenang, hak dan tanggung jawab.
 Dalam setiap proyek tidak selalu cocok memakai satu bentuk kontrak tetap yang sama,
terdapat berbagai pilihan bentuk kontrak, tidak ada bentuk kontrak yang tunggal yang sesuai
dalam perjanjian kontrak.
(1) Tipe kontrak kerja Kontrak-ditambah jasa persentase (contract–plus percentage fee-
CPPF) (1). Kontrak ini adalah kontrak dimana setelah biaya target disepakati maka
kemudian ditetapkan besarnya jasa (fee) dalam bentuk persentase dan besarnya sesuai
dengan dokumen kontrak ditetapkan antara 5%-10%.
(2). Besarnya nilai jasa persentase tergantung dari:
(-) besar kecilnya dari nilai kontrak, semakin besar nilai kontrak makin kecil besarnya
jasa persentasenya,
(-) tingkat kesulitan dari pekerjaan yang dilaksanakan, semakin sulit pekerjaan yang
dilaksanakan maka semakin besar jasa persentasenya,
(-) penggunaan teknologi baru, apabila menggunakan teknologi baru maka semakin
tinggi nilai jasa (fee) persentasenya.
(2) Kontrak biaya - ditambah jasa pasti (cost-plus fixed feeCPFF)
(1). Kontrak ini adalah kontrak dimana setelah biaya target disepakati maka kemudian
ditetapkan besarnya jasa (fee) dalam bentuk pasti (fixed) dan besarnya sesuai dengan
dokumen kontrak yang ditetapkan antara 5%-10%, dan telah ditetapkan dengan pasti.
(2) Besarnya nilai jasa pasti (fixed fee) tergantung dari beberapa alasan:
(-) apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak terlalu sulit dan mudah diduga maka
besarnya jasa pasti ditetapkan kecil,
(-) apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak banyak memerlukan teknologi tinggi
maka besarnya jasa pasti (fixed fee) ditetapkan kecil.
(3) Kontrak biaya-ditambah terjamin maksimum (cost-plus guaranteed maximum)
(1). Kontrak jenis ini adalah kontrak biaya ditambah terjamin/jaminan/garansi
maksimum dimana seluruh pengeluatan biaya yang tidak terduga ditanggung se
penuhnya oleh pemerintah (pemilik).
(2) Pengeluaran biaya yang dijamin sepenuhnya adalah jenis-jenis pekerjaan:
(-) pekerjaan yang sulit dilaksanakan yang harus menggunakan teknologi tinggi.
(-) pekerjaan yang mempunyai risiko biaya dan tingkat kesulitan yang tinggi,
(-) pekerjaan yang banyak tidak diminati oleh rekanan dimana karena alasan
keuntungan yang didapat relatif kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
(4) Kontrak biaya-ditambah jaminan/garasi maksimum dan penghematan/ditanggung
bersama (cost – plus guaranteed maximum and shared savings-GMSS)
(1) Kontrak jenis ini adalah kontrak biaya ditambah terjamin/jaminan/garansi
maksimum dimana seluruh pengeluatan biaya yang tidak terduga ditanggung ber
sama oleh pemerintah (pemilik) dan kontraktor.
(2) Pengeluaran biaya yang ditanggung bersama adalah jenis-jenis pekerjaan:
(-) untuk jenis pekerjaan yang operasionalnya bersifat sosial yang peruntukannya
tidak semata-mata mengutamakan profit,
(-) untuk jenis pekerjaan dimana keuntungan/kerugian dari operasinalnya
diterima/dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan,
(5) Tipe Kontrak biaya ditambah insentif/jasa penyerahan (cost plus incentive/award fee-
CPIF) (1). Kontrak ini adalah kontrak biaya ditambah insentif / jasa penyerahan
dimana rekanan dalam menyelesai kan pekerjaannya disamping mendapatkan hadiah
(incentive) dan penyerahan jasa (award fee), tergantung kesepakatan maka didalam
jenis kontrak ini termasuk keuntungan (profit) atau tidak
(2). Besarnya nilai hadiah (incentive) dan penyerahan jasa (award fee) tergantung
dari:
(-) besar kecilnya biaya yang dibutuhkan untuk menyele saikan pekerjaan,
(-) tingkat kesulitan pelaksanaan pekerjaan dan juga tingkat teknologi serta yang
diperlukan dan keahlian yang dibutuhkan dari rekanan,
(6) Kontrak biaya dan biaya dibagi bersama (cost and cost sharing)
(1). Kontrak ini adalah kontrak biaya dan pembagian biaya bersama (cost sharing)
antara pemilik dengan rekanan, dan besarnya biaya yang disepakati serta pembangian
keuntungan akan dirundingkan kemudian tergantung kesepakatan
(2) Besarnya nilai biaya dan pembagian biaya bersama tergantung dari beberapa
alasan:
(-) seberapa besar minat masing-masing pihak antara pemilik dengan rekanan dalam
menentukan sharing biaya yang harus dikeluarkan,
(-) mana diantara keduanya antara pemilik dengan rekanan yang mempunyai
ide/gagasan untuk dapat merealisasikan proyek tersebut.
(7) Kontrak harga pasti atau harga keseluruhan (fixed price or lump sum
contract-FP/LS): kontrak dengan harga pasti/harga keseluruhan
(1). Kontrak jenis ini adalah dapat berupa kontrak harga pasti (fixed price) atau
kontrak keseluruhan (lump sum contract) tergantung kebutuhan dilapangan dimana
pekerjaan dilaksanakan,
(2) Dalam melakukan penetapan dan pemilihan jenis kontrak ini tergantung
beberapa alasan:
(-) akan menggunakan kontrak harga pasti (fixed price), jika volume pekerjaannya
rumit dan sudah pasti,
(-) akan menggunakan kontrak harga keseluruhan (lump sum), jika pekerjaan
dilaksanakan keseluruhan,
(-) pekerjaan menggunakan kontrak harga pasti jika diyakini tidak ada perubahan
volume item pekerjaan.
(8) Kontrak harga pasti dengan penentuan/penyesuaian kembali (fixed price with
redetermination)
(1) Kontrak jenis ini adalah merupakan pekerjaan yang bersifat khusus karena
diperbolehkan menambah atau menemukan volume item pekerjaan yg pada
umumnya kontrak harga pasti (fixed price) tidak diperkenankan merubah volume
item pekerjaan.
(2) Dalam melakukan penetapan dan pemilihan jenis kontrak ini tergantung
beberapa alasan:
(-) jika terdapat beberapa perubahan volume item pekerjaan yang sulit diduga
sebelumnya, (-) jika diduga terdapat volume item pekerjaan dapat diketahui setelah
pekejaan sebelumnya dilakukan,
(-) jika diduga terdapat jenis pekerjaan baru yang akan diketemukan saat pekerjaan
dilaksanakan.
(9) Kontrak harga pasti dengan jasa insentif (fixed price incentive fee-FPIF)
(1). Kontrak ini adalah kontrak dengan harga pasti ((fixed price) dengan
memberikan jasa insentif (incentive fee), tidak disebutkan dalam jenis kontrak ini
tentang diperbolehkan mengambil keuntungan atau tidak tetapi yang pasti rekanan
dalam melaksanakan pekerjaannya akan mendapatkan jasa insentif.
(2). Dalam melakukan penetapan dan pemilihan jenis kontrak ini tergantung
beberapa alasan:
(-) besarnya jasa insentif, tergantung kesepakatan yang telah tercantumkan dalam
dokumen kontrak, apakah berdasarkan persentase atau jasa pasti (fixed)
(-) dari jasa insentif yang diberikan maka jenis kontrak ini tepat untuk pekerjaan yg
membutuhkan skill tinggi,
(10) Kontrak harga pasti dengan harga ekonomis yang disesuaikan (fixed price with
ecomomic price adjustment)
(1). Kontrak ini adalah kontrak harga pasti (fixed price) dengan disesuaikan harga
yg ekonomis, artinya bahwa harga yang ditawarkan oleh rekanan diperiksa/disesu
aikan kembali (adjustment) oleh pemilik dengan harga yang ekonomis yang paling
mungkin,
(2) Penggunaan metode harga penyesuaian (price adjustment) tergantung dari
beberapa alasan:
(-) Rekanan tidak boleh dan tidak bisa mengambil keuntungan yang tinggi, karena
kegiatan proyek ini bersifat sosial,
(-) Pekerjaan pada proyek ini belum pernah dilakukan oleh pemilik, sehingga ingin
mengetahui target cost,
(11) Kontrak insentif harga pasti dengan jika target berhasil (fixed price incentive with
successive targets).
(1). Kontrak jenis ini adalah kontrak harga pasti (fixed price) dengan memberikan
penghargaan (incentive) jika target berhasil. Target berhasil diukur dengan lamanya
waktu penyelesaian, dimana proyek semakin cepat diselesaikan maka tingkat
keberhasilan semakin tinggi, bobot intensif diatur dalam dokumen kontrak,
(2) Penggunaan kontrak model ini karena mempunyai beberapa alasan:
(-) hasil proyek harus segera dinikmati apakah itu untuk kepentingan sosial, politik
atau bisnis murni.
(-) ketentuan dari penyandang dana, bahwa jika pada batas waktu yang ditentukan
dana tidak dapat diserap maka dana akan ditarik kembali,
(12) Servis/pelayanan harga pasti pada biaya bahan dan tenaga kerja atau pesanan
pembelian, melalui persetujuan (fixed price for service, material and labor at cost or
purchase order, blanket agreements).
(1) Kontrak jenis ini adalah melakukan pelayanan dan pembiayaan terhadap harga
pasti (fixed price) pada pembelian bahan dan upah tenaga kerja yang telah melalui
kesepakatan, (2) Pengeluaran biaya pada jenis kontrak ini adalah dapat dijelaskan
sebagai berikut:
(-) pengeliaran biaya oleh perusahaan (pemilik) hanya untuk kebutuhan pembelian
bahan dan upah tenaga kerja yang telah disepakati,
(-) pencairan terhadap pengeluaran biaya dilakukan setelah pemilik memeriksa
bukti-bukti secara seksama,
(13) Kontrak waktu dan tenaga kerja saja (time and material /labor only).
(1) Kontrak jenis ini adalah kontrak dimana pengen dalian waktu terhadap
penggunaan bahan dan tenaga kerja saja, sehingga tenaga kerja yang dibayar oleh
pemilik berdasarkan man-mounth (bulan-orang) selama waktu beberapa bulan serta
pembayaran bahan dilakukan berdasarkan jadual waktu yang telah ditentukan.
(2) Pengeluaran biaya pada jenis kontrak ini adalah dapat dijelaskan sebagai berikut:
(-) pemerintah (pemilik) mempunyai biaya terbatas, yang ada pada waktu tertentu
yang telah ditentukan,
(-) persediaan bahan dan tenaga kerja mencukupi sehingga tidak mengganggu
kegiatan operasional yang lain
(14) Kontrak dengan bonus-hukuman (bonus-penalty)
(1) Kontrak jenis ini dengan metode bonus-hukuman (bonus-penalty) tidak
memperhatikan yang lain-lain kecuali apabila pelaksanaan proyek berhasil akan
mendapat uang jasa (bonus) dan apabila pelaksanaan proyek gagal akan
mendapatkan hukuman (penalty). Besaran uang jasa dan hukuman telah ditetapkan
dalam dokumen kontrak sebelum proyek dilaksanakan,
(2) Penetapan kontrak kerja dengan (bonus-penalty) mempunyai alasan :
(-) rekanan mendapatkan uang bonus ini dimaksudkan supaya dalam melaksanakan
proyek lebih giat,
(-) rekanan mendapatkan hukuman dimaksudkan agar dalam melaksanakan
pekerjaan tidak mengalami keterlambatan sehingga mengakibatkan kena denda,
(15) Kontrak gabungan (combinations).
(1) Kontrak jenis ini merupakan gabungan dari para rekanan yang bekerja sama
dalam satu wadah untuk melaksanakan proyek sesuai dengan permintaan pemerintah
(pemilik). Dalam melaksanakan pekerjaan tidak dijelaskan siapa yang
bertanggungjawab untuk membiayai proyek tersebut, karena disitu dijelaskan hanya
1 (satu) perusahaan dan perjanjian kerja internal hanya untuk mereka sendiri.
(2) Penetapan kontrak kerja dengan model gabungan (combinations), mempunyai
alasan:
(-) para rekanan merasa kurang mempunyai dukungan modal sehingga perlu untuk
dapat saling mendukung,
(-) para rekanan merasa bahwa masing-masing mempu nyai keahlian sendiri yang
saling mendukung,
(16) Kontrak kerja sama (joint venture)
(1) Kontrak jenis ini berbeda dengan kontrak gabungan (combinations) karena pada
kontrak kerja sama (joint venture) ini terdapat 2 (dua) atau lebih bergabung menjadi
satu yang dinotariatkan sebelum terjadinya perikatan kontrak, sehingga perusahaan
dari para rekanan tercantum dalam perikatan kontrak, dengan salah satu yg ditunjuk
untuk menanda.tangani kontrak.
(2) Penetapan kontrak kerja dengan model gabungan (combinations), mempunyai
alasan:
(-) perlu adanya dukungan modal dan persyaratan lainnya untuk dapat mengikuti
proses pelelangan,
(-) dalam melaksanakan pekerjaan ada pembagian kerja yang jelas, dengan
mengangkat seseorang yang bertanggung jawab terhadap teknis dan administrasi
DAFTAR PUSTAKA
1. HUKUM PERJANJIAN Fahrul Ismaeni. - ppt download (slideplayer.info)

Anda mungkin juga menyukai