01/22/2023 3
I. PENGENALAN DOKUMEN KONTRAK
Latar Belakang
Pada awalnya peraturan perundang-undangan yang baku untuk industri
jasa konstruksi yaitu UU No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi diikuti
dengan Peraturan pemerintah No, 28, 29 dan 30 tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa konstruksi
Untuk kontrak konstruksi nasional dimana sebagian besar dana
pembangunan dibiayai dari APBN, maka diterbitkanlah Keppres Nomor 80
tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah dan telah mengalami perubahan beberapa kali, dan telah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak 1 Januari 2011, dan sebagai
gantinya diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
mewujudkan ketertiban
penyelenggaraan Jasa Konstruksi
menjamin kesetaraan kedudukan antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
meningkatkan kepatuhan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
Jenis Kontrak Perpres 54/2010
Berdasarkan Cara Pembayaran
Berdasarkan Pembebanan Thn Anggran
Berdasarkan Sumber Pendanaan
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
KONTRAK MENURUT CARA
PEMBAYARAN
1. Kontrak harga satuan
2. Kontrak lumpsum
3. Kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan
4. Kontrak turnkey
5. Kontrak prosentase
12
KONTRAK HARGA SATUAN :
Merupakan kontrak pengadaan barang atau pekerjaan kontruksi atau jasa lainnya dengan
harga satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut
:
•Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat kontrak
ditandatangani
•Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran Bersama atas realisasi volume pekerjaan
•Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan
KONTRAK LUMPSUM:
Merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap
dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut:
•Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
•Berorientasi pada keluaran
•Pembayaran yang didasarkan pada tahapan produk atau keluaran yang sesuai dengan
kontrak
13
KONTRAK GABUNGAN LUMPSUM DAN HARGA SATUAN:
Merupakan kontrak pengadaan barang atau pekerjaan kontruksi atau jasa lainnya gabungan
lumsum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan
KONTRAK TURNKEY:
14
KONTRAK MENURUT PEMBEBANAN
TAHUN ANGGARAN
16
KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL:
Kontrak Pengadaan Tunggal merupakan Kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) PPK
dengan1 (satu) Penyedia Barang/Jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu dalamwaktu tertentu
17
KONTRAK PAYUNG:
18
KONTRAK MENURUT JENIS
PEKERJAAN
19
KONTRAK PENGADAAN PEKERJAAN TUNGGAL:
20
IKHTISAR PENANGANAN PEKERJAAN
Periode Pra Kontrak Periode Kontrak
Pengend. Pelaks.
A. UMUM
01/22/2023 35
B. PENGERTIAN / ISTILAH
01/22/2023 36
01/22/2023 36
4. Syarat-syarat umum kontrak ;
5. Syarat-syarat khusus kontrak ;
6. Spesifikasi teknis ;
7. Gambar-gambar ;
8. Dokumen lainnya seperti : jaminan-2
Permen 43/2007
01/22/2023 37
01/22/2023 37
C. PENYIAPAN DOKUMEN KONTRAK
Dokumen kontrak untuk pekerjaan konstruksi
terdiri atas:
◦ Surat Perjanjian berikut Addendum;
◦ Surat Penunjukan Penyedia Jasa
◦ Surat Penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
◦ Syarat-syarat umum kontrak;
◦ Syarat-syarat khusus kontrak;
◦ Spesifikasi Umum;
◦ Spesifikasi Khusus;
◦ Gambar-gambar;
◦ Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran,
:
Jaminan pelaksanaan;
Jaminan uang muka;
Dokumen pendukung lainnya.
01/22/2023 38
Dokumen kontrak untuk jasa Konsultansi
terdiri atas:
○ Addendum Surat Perjanjian;
○ Pokok Perjanjian;
○ Surat Penawaran beserta rincian penawaran
biaya;
○ Syarat-syarat Umum Kontrak;
○ Syarat-syarat Khusus Kontrak;
○ Kerangka Acuan Kerja;
○ Gambar-gambar;
○ Dokumen lainnya seperti : SPPBJ, BAHS, BAPP.
01/22/2023 39
D. URUTAN KEKUATAN HUKUM
01/22/2023 40
Urutan kekuatan hukum dokumen kontrak untuk jasa
pemborongan :
○ Addendum Surat Perjanjian;
○ Pokok Perjanjian;
○ Surat Penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
○ Syarat-syarat Khusus Kontrak;
○ Syarat-syarat Umum Kontrak;
○ Spesifikasi Khusus;
○ Spesifikasi Umum;
○ Gambar-gambar;
○ Dokumen lainnya seperti : jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.
01/22/2023 41
E. PENANDATANGANAN KONTRAK
SYARAT:
1.Paling lambat 14 hari setelah surat penunjukan penyedia jasa
2.Menyerahkan jaminan pelaksanaan
3.Pek < Rp 100 juta dan jasa konsultansi tidak perlu jaminan
pelaksanaan
4.Pek > Rp 100 milyar stlh memperoleh pendapat Ahli Hukum
Kontrak Profesional atau ditetapkan dengan Kep. Men.
SANKSI :
Pembatalan SPPBJ, dapat berakibat pencairan jaminan
penawaran dan Tidak boleh mengikuti PBJ pemerintah
selama 2 ( dua ) tahun bila :
1. Calon penyedia jasa tidak dapat menyerahkan jaminan
pelaksanaan
2. Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat diterima
3. Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima
01/22/2023 42
01/22/2023 42
Hal hal yang terikat dlm kontrak
a) Para Pihak yang melakukan pengikatan kontrak/
membuat perjanjian,
yaitu Pengguna Jasa sebagai Pihak I dan Penyedia
Jasa sebagai Pihak II. Baik Pengguna Jasa maupun
Penyedia Jasa terdiri atas Orang perorangan atau
Badan dan pengikatan hubungan kerja Jasa Konstruksi
dilakukan berdasarkan prinsip persaingan yang sehat
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Ketentuan mengenai pengikatan para pihak tersebut
diatas sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai hukum
keperdataan kecuali ditentukan lain dalam undang
undang ini
b) Rumusan pekerjaan (Scope of work), memuat
uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu
pelaksanaan;
c) Masa pertanggungan, memuat tentang jangka
waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa;
d) Hak dan kewajiban yang setara, memuat hak
Pengguna Jasa untuk memperoleh hasil Jasa
Konstruksi dan kewajibannya untuk memenuhi
ketentuan yang diperjanjikan, serta hak Penyedia Jasa
untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta
kewajibannya melaksanakan layanan Jasa Konstruksi;
e) Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat
kewajiban mempekerjakan tenaga yang bersertifikat;
f) Cara pembayaran, memuat ketentuan tentang
kewajiban Pengguna Jasa dalam melakukan
pembayaran, tmsk jaminan atas pembayaran;
g) Wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung
jawab dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h) Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan
tentang tata cara penyelesaian perselisihan akibat
ketidaksepakatan;
i) Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat
ketentuan tentang pemutusan Kontrak Kerja
Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
.
Jika ada Sengketa dapat diselesaikan dengan prinsip
dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan.
Jika musyawarah para pihak tidak dapat mencapai suatu
kemufakatan,maka para pihak menempuh tahapan
upaya penyelesaian sengketa yang tercantum dalam
Kontrak Kerja Konstruksi.
Dalam hal upaya penyelesaian sengketa tidak tercantum
dalam Kontrak Kerja Konstruksi, para pihak yang
bersengketa membuat suatu persetujuan tertulis
mengenai tata cara penyelesaian sengketa yang akan
dipilih.
Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi:
A) Mediasi;
B) Konsiliasi; dan
C) Arbitrase.
Selain upaya penyelesaian sengketa tersebut diatas,
para pihak dapat membentuk dewan sengketa.
Dalam hal upaya penyelesaian sengketa dilakukan
dengan membentuk dewan sengketa maka, pemilihan
keanggotaan dewan sengketa dilaksanakan berdasarkan
prinsip profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari
salah satu pihak.
.........bersambung Prinsip-prinsip
Manajemen Proyek