Anda di halaman 1dari 47

PELATIHAN DASAR TEKNIK I

PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
MATERI PELATIHAN
I. PENGENALAN DOKUMEN KONTRAK
II. PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN PROYEK

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN


INI, PESERTA DIHARAPKAN DAPAT MENGENAL TENTANG
DOKUMEN KONTRAK
DAN PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN PROYEK
INDIKATOR KEBERHASILAN

SETELAH MENGIKUTI MATA DIKLAT INI , PESERTA


DIHARAPKAN MAMPU:

a. Mengenal dasar hukum jasa konstruksi, jenis jenis


kontrak, dokumen lelang, dokumen kontrak
b. Mengenal prinsip-prinsip manajemen proyek

01/22/2023 3
I. PENGENALAN DOKUMEN KONTRAK
Latar Belakang
Pada awalnya peraturan perundang-undangan yang baku untuk industri
jasa konstruksi yaitu UU No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi diikuti
dengan Peraturan pemerintah No, 28, 29 dan 30 tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa konstruksi
Untuk kontrak konstruksi nasional dimana sebagian besar dana
pembangunan dibiayai dari APBN, maka diterbitkanlah Keppres Nomor 80
tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah dan telah mengalami perubahan beberapa kali, dan telah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak 1 Januari 2011, dan sebagai
gantinya diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Sejalan dengan itu, peraturan perundang-undangan tentang jasa


konstruksi No. 18 tahun 1999 telah diperbarui dengan Undang Undang
no.2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksi yang dijadikan dasar hukum
terkait penyelenggaraan kontrak konstruksi di Indonesia. Sedangkan
Peraturan Pemerintahnya ditunggu untuk diterbitkan.
Dasar Hukum Kontrak
 UU No.2 tahun 2017 ttg Jasa Konstruksi
 PP No. 29 tahun 2000 ttg
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
 Per Pres No. 54 tahun 2010 ttg
Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah
Pengertian dan Istilah
 Jasa Konstruksi adalah layanan jasa
konsultansi konstruksi dan/atau
pekerjaan konstruksi
 Konsultansi Konstruksi adalah layanan
keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan,
perancangan, pengawasan, dan
manajemen penyelenggaraan konstruksi
suatu bangunan
Pengertian dan Istilah
 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan
atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian,pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan
 Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi
pekerjaan yang menggunakan layanan Jasa
Konstruksi
 Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa
Konstruksi
Pengertian dan Istilah
 Kontrak Kerja Konstruksi adalah
keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur
hubungan hukum antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan
JasaKonstruksi
 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan
keruntuhan bangunan dan/atau tidak
berfungsinya bangunan setelah penyerahan
akhir hasil Jasa Konstruksi
Tujuan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

 mewujudkan ketertiban
penyelenggaraan Jasa Konstruksi
 menjamin kesetaraan kedudukan antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
 meningkatkan kepatuhan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
Jenis Kontrak Perpres 54/2010
 Berdasarkan Cara Pembayaran
 Berdasarkan Pembebanan Thn Anggran
 Berdasarkan Sumber Pendanaan
 Berdasarkan Jenis Pekerjaan
KONTRAK MENURUT CARA
PEMBAYARAN
1. Kontrak harga satuan
2. Kontrak lumpsum
3. Kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan
4. Kontrak turnkey
5. Kontrak prosentase

Apa dasar pemilihan jenis kontrak tersebut?

12
KONTRAK HARGA SATUAN :

Merupakan kontrak pengadaan barang atau pekerjaan kontruksi atau jasa lainnya dengan
harga satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut
:
•Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat kontrak
ditandatangani
•Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran Bersama atas realisasi volume pekerjaan
•Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan

KONTRAK LUMPSUM:

Merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap
dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut:
•Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
•Berorientasi pada keluaran
•Pembayaran yang didasarkan pada tahapan produk atau keluaran yang sesuai dengan
kontrak

13
KONTRAK GABUNGAN LUMPSUM DAN HARGA SATUAN:

Merupakan kontrak pengadaan barang atau pekerjaan kontruksi atau jasa lainnya gabungan
lumsum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan

KONTRAK TURNKEY:

Merupakan kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan


dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai berikut :
•Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan
•Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam kontrak

14
KONTRAK MENURUT PEMBEBANAN
TAHUN ANGGARAN

1. Kontrak tahun tunggal


2. Kontrak tahun jamak

Pada umumnya kontrak pada instansi pemerintah adalah


kontrak tahun tunggal. Mengapa ada kontrak tahun
jamak?
15
KONTRAK MENURUT SUMBER
PENDANAAN

1. Kontrak Pengadaan Tunggal


2. Kontrak Pengadaan Bersama
3. Kontrak Payung

Mengapa dapat digunakan jenis kontrak tersebut?

16
KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL:

Kontrak Pengadaan Tunggal merupakan Kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) PPK
dengan1 (satu) Penyedia Barang/Jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu dalamwaktu tertentu

KONTRAK PENGADAAN BERSAMA:

Kontrak Pengadaan Bersama merupakan Kontrak antara beberapa PPK dengan 1


(satu)Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu tertentu,
sesuaidengan kebutuhan masing-masing PPK yang menandatangani
Kontrak.Tujuan penggunaan kontrak pengadaan bersama dimaksudkan untuk
meningkatkanefisiensi. Pelaksanaan maupun penganggaran diadakan dalam rangka
pelaksanaanPengadaan Barang/Jasa yang sumber pendanaannya berasal dari
beberapa K/L/D/I (co-financing) oleh beberapa PPK dengan sumber dana yang
berbeda (APBN-APBN,APBD-APBD, APBN-APBD). Tanggung jawab dan
pembagian beban anggaran harusdijelaskan dan diatur dalam Kontrak sesuai
dengan karakteristik pekerjaan.CONTOH: Pengadaan ATK, obat, peralatan kantor,
komputer

17
KONTRAK PAYUNG:

Kontrak Payung (Framework Contract) merupakan Kontrak Harga Satuan


antaraPemerintah dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat dimanfaatkan oleh
K/L/D/I,dengan ketentuan sebagai berikut :a.Diadakan untuk menjamin harga
Barang/Jasa yang lebih efisien, ketersediaanBarang/Jasa terjamin dan sifatnya
dibutuhkan secara berulang dengan volumeatau kuantitas pekerjaan yang belum
dapat ditentukan pada saat Kontrakditandatangani; danb.Pembayarannya dilakukan
oleh setiap PPK/Satuan Kerja yang didasarkan padahasil penilaian/pengukuran
bersama terhadap volume/kuantitas pekerjaan yangtelah dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa secara nyata. Pembebanananggaran untuk Kontrak
Pengadaan Bersama diatur dalam kesepakatanpendanaan bersama

CONTOH:Pengadaan Barang/Jasa dengan Kontrak Payung antara lain dilakukan


untuk pengadaanalat tulis kantor (ATK), pekerjaan pengadaan kendaraan dinas, jasa
boga, jasa layananperjalanan (travel agent) dan pekerjaan/jasa lain yang sejenis.

18
KONTRAK MENURUT JENIS
PEKERJAAN

1. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal


2. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi

Kapan dapat digunakan jenis kontrak tersebut?

19
KONTRAK PENGADAAN PEKERJAAN TUNGGAL:

Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal merupakan Kontrak Pengadaan


Barang/Jasayang hanya terdiri dari 1 (satu) pekerjaan perencanaan, pelaksanaan
atau pengawasan

KONTRAK PENGADAAN PEKERJAAN TERINTEGRASI:

Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi merupakan Kontrak Pengadaan


PekerjaanKonstruksi yang bersifat kompleks dengan menggabungkan kegiatan
perencanaan,pelaksanaan dan/atau pengawasan

20
IKHTISAR PENANGANAN PEKERJAAN
Periode Pra Kontrak Periode Kontrak

Proses Lelang Periode Periode Periode


Persiapan Konstruksi Pemeli-
Pelaksana haraan
an

Pengend. Pelaks.

Design Tanda Serah Serah


dan Tangan Terima Terima
Dokumen Kontrak Sementara Akhir
Lelang Pekerjaan Pekerjaan
(PHO) (FHO)
Pengumuman Serah
Lelang Terima
Minggu 22 Januari 2023 Lapangan 21
DOKUMEN LELANG

1. JENIS DOKUMEN LELANG


Dokumen Lelang adalah dokumen yang
ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan yang
memuat informasi dan ketentuan yang harus
ditaati oleh para pihak dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa.

Dokumen lelang merupakan dokumen yang


dibuat selama proses pelelangan, yaitu
Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Pemilihan.
(a) Dokumen Kualifikasi , paling kurang terdiri atas:
(1) Petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi;
(2) Formulir isian kualifikasi;
(3) Instruksi kepada peserta kualifikasi;
(4) Lembar data kualifikasi;
(5) Pakta integritas; dan
(6) Tata cara evaluasi kualifikasi.

(b) Dokumen Pemilihan, paling kurang terdiri atas:


(1) Undangan/pengumuman kepada calon Penyedia Barang/Jasa;
(2) Instruksi kepada peserta Pengadaan Barang/Jasa;
(3) Syarat-syarat umum Kontrak;
(4) Syarat-syarat khusus Kontrak;
(5) Daftar kuantitas dan harga;
(6) Spesifikasi teknis, KAK dan/atau gambar;
(7) Bentuk surat penawaran;
(8) Rancangan Kontrak;
(9) Bentuk Jaminan; dan
(10) Contoh-contoh formulir yang perlu diisi.

(c) PPK menetapkan Dokumen Pengadaan (Pelelangan) yang terdiri


dari rancangan SPK; atau rancangan surat perjanjian termasuk:
(1) Syarat-syarat umum Kontrak;
(2) Syarat-syarat khusus Kontrak;
(3) Spesifikasi teknis, KAK dan/atau gambar;
(4) Daftar kuantitas dan harga; dan
(5) Dokumen lainnya.
(6) HPS.
2. PEMILIHAN PENYEDIA JASA
Proses pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dilakukan dengan
cara:
(a) Pelelangan Umum, yaitu metode pemilihan penyedia
pekerjaan konstruksi untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti
oleh semua penyedia pekerjaan konstruksi yang memenuhi
syarat
(b) Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia
pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu
melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang
kompleks.
(c) Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan penyedia
Jasa untuk pekerjaan sederhana yang bernilai tertinggi 200 juta
rupiah.
3. PEMASUKAN DOKUMEN LELANG
Metode pemasukan Dokumen Penawaran terdiri atas:
(a) Metode satu sampul; adalah penyampaian dokumen
penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi, teknis dan
penawaran harga yang dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul
tertutup kepada ULP/ Pejabat Pengadaan
(b) Metode dua sampul; adalah penyampaian dokumen
penawaran yang persyaratan administrasi dan teknis
dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga
penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup II, selanjutnya
sampul I dan sampul II dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul
(sampul penutup) dan disampaikan kepada ULP.
(c) Metode dua tahap. adalah penyampaian dokumen penawaran
yang persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam
sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan
dalam sampul tertutup II, yang penyampaiannya dilakukan
dalam 2 (dua) tahap secara terpisah dan dalam waktu yang
berbeda
Metode satu sampul digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang
sederhana dan memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Pengadaan Barang/Jasa yang standar harganya telah ditetapkan
pemerintah;
(b) Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK yang sederhana; atau
(c) Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
spesifikasi teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas
dalam Dokumen Pengadaan.
Metode dua sampul digunakan untuk:
(d) Pengadaan Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan evaluasi
sistem nilai atau sistem biaya selama umur ekonomis.
(e) Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
(1) Dibutuhkan penilaian yang terpisah antara persyaratan teknis
dengan harga penawaran, agar penilaian harga tidak
mempengaruhi penilaian teknis; atau
(2) Pekerjaan bersifat kompleks sehingga diperlukan evaluasi teknis
yang lebih mendalam.
Metode dua tahap digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Pekerjaan bersifat kompleks;
(b) Memenuhi kriteria kinerja tertentu dari keseluruhan sistem,
termasuk pertimbangan kemudahan atau efisiensi pengoperasian
dan pemeliharan peralatannya; dan/atau
(c) Mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan desain
penerapan teknologi yang berbeda.
4. EVALUASI DOKUMEN LELANG
(1) Sistem gugur; merupakan evaluasi penilaian penawaran dengan
cara memeriksa dan membandingkan Dokumen Penawaran
terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan dengan urutan proses evaluasi dimulai dari
penilaian persyaratan administrasi, persyaratan teknis dan
kewajaran harga, Terhadap Evaluasi Penawaran yang tidak lulus
penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur
(2) Sistem nilai; Sistem nilai merupakan evaluasi penilaian penawaran
dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur
yang dinilai, berdasarkan kriteria dan bobot yang telah ditetapkan
dalam dokumen pemilihan, kemudian dibandingkan jumlah
perolehan nilai dari para peserta. Evaluasi penawaran sistem nilai
digunakan dengan memperhitungkan keunggulan teknis sepadan
dengan harganya mengingat penawaran harga sanga dipengaruhi
kualitas teknis
(2) Sistem penilaian biaya selama umur
ekonomis. merupakan evaluasi penilaian
penawaran dengan cara memberikan nilai pada
unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai
menurut umur ekonomis barang yang ditawarkan
berdasarkan kriteria dan nilai yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan, kemudian nilai unsur-
unsur tersebut dikonversikan ke dalam satuan
mata uang tertentu, dan dibandingkan dengan
jumlah nilai dari setiap penawaran peserta
dengan penawaran peserta lainnya.
Metode Evaluasi Penawaran
(1) Metode evaluasi berdasarkan kualitas; adalah evaluasi
penawaran berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik,
dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya.
Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan evaluasi berdasarkan
kualitas contohnya adalah Jasa Konsultansi yang bersifat kajian
makro (masterplan, roadmap), penasihatan (advisory),
perencanaan dan pengawasan pekerjaan kompleks, seperti desain
pembuatan pembangkit tenaga listrik, perencanaan terowongan di
bawah laut dan desain pembangunan bandar udara internasional.

(2) Metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya; adalah


evaluasi penawaran berdasarkan nilai kombinasi terbaik
penawaran teknis dan biaya terkoreksi dilanjutkan dengan
klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya. Pemilihan Penyedia
Jasa Konsultansi dengan evaluasi berdasarkan kualitas dan
(3) Metode evaluasi berdasarkan Pagu Anggaran; adalah
evaluasi penawaran berdasarkan kualitas penawaran
teknis terbaik dari peserta yang penawaran biaya
terkoreksinya lebih kecil atau sama dengan Pagu
Anggaran, dilanjutkan dengan klarifikasi dan
negosiasi teknis serta biaya. Contohnya adalah
pekerjaan desain dan supervisi bangunan gedung
serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil.
(4) Metode evaluasi berdasarkan biaya terendah. adalah
evaluasi berdasarkan penawaran biaya terkoreksinya
terendah dari konsultan yang nilai penawaran
teknisnya diatas ambang batas persyaratan teknis
yang telah ditentukan, dilanjutkan dengan klarifikasi
dan negosiasi teknis serta biaya. Contohnya adalah
desain dan atau supervisi bangunan sederhana dan
pengukuran skala kecil.
1. Metode evaluasi berdasarkan kualitas digunakan untuk
pekerjaan yang:
a) Mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang
menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara
keseluruhan; dan/atau
b) Lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK.
2. Metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya
digunakan untuk pekerjaan yang:
a) Lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain
dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK; dan/atau
b) Besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan
tepat.
3. Metode evaluasi berdasarkan Pagu Anggaran digunakan :
a) Sudah ada aturan yang mengatur (standar);
b) Dapat dirinci dengan tepat; atau
c) Anggarannya tidak melampaui pagu tertentu.
4. Metode evaluasi berdasarkan biaya terendah,
digunakan untuk pekerjaan yang bersifat sederhana
dan standar.

 Dalam evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya,


pembobotan nilai teknis dan biaya diatur dengan
ketentuan:
(1) Bobot penawaran teknis antara 0,60 sampai 0,80;
(2) Bobot penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,40.

 Semua evaluasi penawaran Pekerjaan Jasa


Konsultansi harus diikuti dengan klarifikasi dan
negosiasi
DOKUMEN KONTRAK

A. UMUM

Dokumen adalah segala sesuatu yang tertulis/


cetakan / naskah yang disimpan yang dapat
digunakan sebagai bukti atau keterangan.

01/22/2023 35
B. PENGERTIAN / ISTILAH

Kontrak Kerja Konstruksi (UUJK) =


Dokumen Kontrak (Perpres 54/2010) :
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
dalam penyelengaraan pekerjaan konstruksi, yg terdiri
dari :
1. Surat perjanjian berikut Addendum ;
2. Surat Penunjukan Penyedia Jasa ;
3. Surat penawaran, berikut daftar kuantitas
dan harga (tidak termasuk AHS);

01/22/2023 36
01/22/2023 36
4. Syarat-syarat umum kontrak ;
5. Syarat-syarat khusus kontrak ;
6. Spesifikasi teknis ;
7. Gambar-gambar ;
8. Dokumen lainnya seperti : jaminan-2

Ket.: Dlm Permen PU 07/2011: .........hubungan hukum


antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia
Barang/Jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa.

Permen 43/2007
01/22/2023 37
01/22/2023 37
C. PENYIAPAN DOKUMEN KONTRAK
Dokumen kontrak untuk pekerjaan konstruksi
terdiri atas:
◦ Surat Perjanjian berikut Addendum;
◦ Surat Penunjukan Penyedia Jasa
◦ Surat Penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
◦ Syarat-syarat umum kontrak;
◦ Syarat-syarat khusus kontrak;
◦ Spesifikasi Umum;
◦ Spesifikasi Khusus;
◦ Gambar-gambar;
◦ Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran,
:
 Jaminan pelaksanaan;
 Jaminan uang muka;
 Dokumen pendukung lainnya.
01/22/2023 38
Dokumen kontrak untuk jasa Konsultansi
terdiri atas:
○ Addendum Surat Perjanjian;
○ Pokok Perjanjian;
○ Surat Penawaran beserta rincian penawaran
biaya;
○ Syarat-syarat Umum Kontrak;
○ Syarat-syarat Khusus Kontrak;
○ Kerangka Acuan Kerja;
○ Gambar-gambar;
○ Dokumen lainnya seperti : SPPBJ, BAHS, BAPP.

01/22/2023 39
D. URUTAN KEKUATAN HUKUM

Urutan kekuatan hukum adalah suatu hirarki


prioritas yang menentukan kekuatan yang lebih
tinggi atau lebih menentukan dari suatu
dokumen, yang berarti dokumen dengan nomor
urut yang lebih kecil mempunyai kekuatan
hukum yang lebih menentukan.

01/22/2023 40
Urutan kekuatan hukum dokumen kontrak untuk jasa
pemborongan :
○ Addendum Surat Perjanjian;
○ Pokok Perjanjian;
○ Surat Penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
○ Syarat-syarat Khusus Kontrak;
○ Syarat-syarat Umum Kontrak;
○ Spesifikasi Khusus;
○ Spesifikasi Umum;
○ Gambar-gambar;
○ Dokumen lainnya seperti : jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.

01/22/2023 41
E. PENANDATANGANAN KONTRAK
SYARAT:
1.Paling lambat 14 hari setelah surat penunjukan penyedia jasa
2.Menyerahkan jaminan pelaksanaan
3.Pek < Rp 100 juta dan jasa konsultansi tidak perlu jaminan
pelaksanaan
4.Pek > Rp 100 milyar stlh memperoleh pendapat Ahli Hukum
Kontrak Profesional atau ditetapkan dengan Kep. Men.
SANKSI :
Pembatalan SPPBJ, dapat berakibat pencairan jaminan
penawaran dan Tidak boleh mengikuti PBJ pemerintah
selama 2 ( dua ) tahun bila :
1. Calon penyedia jasa tidak dapat menyerahkan jaminan
pelaksanaan
2. Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat diterima
3. Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima
01/22/2023 42
01/22/2023 42
Hal hal yang terikat dlm kontrak
 a) Para Pihak yang melakukan pengikatan kontrak/
membuat perjanjian,
 yaitu Pengguna Jasa sebagai Pihak I dan Penyedia
Jasa sebagai Pihak II. Baik Pengguna Jasa maupun
Penyedia Jasa terdiri atas Orang perorangan atau
Badan dan pengikatan hubungan kerja Jasa Konstruksi
dilakukan berdasarkan prinsip persaingan yang sehat
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Ketentuan mengenai pengikatan para pihak tersebut
diatas sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai hukum
keperdataan kecuali ditentukan lain dalam undang
undang ini
b) Rumusan pekerjaan (Scope of work), memuat
uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu
pelaksanaan;
c) Masa pertanggungan, memuat tentang jangka
waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa;
d) Hak dan kewajiban yang setara, memuat hak
Pengguna Jasa untuk memperoleh hasil Jasa
Konstruksi dan kewajibannya untuk memenuhi
ketentuan yang diperjanjikan, serta hak Penyedia Jasa
untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta
kewajibannya melaksanakan layanan Jasa Konstruksi;
e) Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat
kewajiban mempekerjakan tenaga yang bersertifikat;
f) Cara pembayaran, memuat ketentuan tentang
kewajiban Pengguna Jasa dalam melakukan
pembayaran, tmsk jaminan atas pembayaran;
g) Wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung
jawab dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h) Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan
tentang tata cara penyelesaian perselisihan akibat
ketidaksepakatan;
i) Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat
ketentuan tentang pemutusan Kontrak Kerja
Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
.
Jika ada Sengketa dapat diselesaikan dengan prinsip
dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan.
Jika musyawarah para pihak tidak dapat mencapai suatu
kemufakatan,maka para pihak menempuh tahapan
upaya penyelesaian sengketa yang tercantum dalam
Kontrak Kerja Konstruksi.
Dalam hal upaya penyelesaian sengketa tidak tercantum
dalam Kontrak Kerja Konstruksi, para pihak yang
bersengketa membuat suatu persetujuan tertulis
mengenai tata cara penyelesaian sengketa yang akan
dipilih.
Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi:
A) Mediasi;
B) Konsiliasi; dan
C) Arbitrase.
Selain upaya penyelesaian sengketa tersebut diatas,
para pihak dapat membentuk dewan sengketa.
Dalam hal upaya penyelesaian sengketa dilakukan
dengan membentuk dewan sengketa maka, pemilihan
keanggotaan dewan sengketa dilaksanakan berdasarkan
prinsip profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari
salah satu pihak.

.........bersambung Prinsip-prinsip
Manajemen Proyek

From Knowledge to Wisdom

Anda mungkin juga menyukai