Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARISKA ANISA

NIM : 201710004
KELAS : TS6KR
MATA KULIAH : DINAMIKA DAN REKAYASA GEMPA

Fenomena Gempa
Di seluruh dunia, gempa dapat terjadi ratusan kali setiap harinya. Suatu jaringan alat
seismograph (alat untuk mencatat pergerakan tanah akibat gempa) yang terpasang
di seluruh dunia, mendeteksi sekitar 1 juta gempa ringan terjadi setiap tahunnya.
Kerusakan yang dapat ditimbulkan gempa tergantung dari besar (magnitude) dan
lamanya gempa, atau banyaknya getaran yang terjadi. Desain struktur dan material
yang digunakan untuk konstruksi bangunan, juga akan berpengaruh terhadap
intensitas kerusakan yang terjadi. Tingkat kekuatan gempa bervariasi mulai dari
getaran yang ringan, sedang, sampai getaran kuat yang dapat dirasakan sampai
ribuan kilometer. Gempa dapat menyebabkan perubahan bentuk dari permukaan
bumi, menyebabkan runtuhnya struktur bangunan, atau menyebabkan terjadinya
gelombang pasang yang besar (tsunami). Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh
gempa akan menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda dalam
jumlah yang banyak.

Jika gempa vulkanik terjadi akibat aktifitas gunung berapi, maka gempa tektonik
terjadi akibat benturan antara pelat-pelat tektonik yang terdapat pada lapisan luar
dari bumi. Menurut teori pelat tektonik, lapisan terluar dari bumi terdiri dari pelat-
pelat batuan yang saling bergerak relatif satu dengan yang lainnya.
NAMA : ARISKA ANISA
NIM : 201710004
KELAS : TS6KR
MATA KULIAH : DINAMIKA DAN REKAYASA GEMPA

Gambar 1-1 menunjukkan formasi benua pada 200 juta tahun yang lalu ketika semua
benua masih berkumpul menjadi satu. Sekitar 160 juta tahun yang lalu Pangaea
terpecah menjadi dua benua yang besar yaitu Laurasia dan Gondwaland. Setelah
sekian lama, kedua benua besar tersebut pecah menjadi beberapa benua dengan
dengan bentuk yang seperti yang terlihat sekarang. Diperkirakan perubahan formasi
dari benua-benua akan terus berlangsung. Pada gambar juga diperlihatkan prediksi
dari formasi benua pada 60 juta tahun mendatang.
Gempa bumi (earth quake) adalah suatu gejala fisik yang ditandai dengan
bergetarnya bumi dengan berbagai intensitas. Getaran gempa dapat disebabkan
oleh banyak hal antara lain peristiwa vulkanik, yaitu getaran tanah yang disebabkan
oleh aktivitas desakan magma ke permukaan bumi atau meletusnya gunung berapi.
Gempa yang terjadi akibat aktivitas vulkanik ini disebut gempa vulkanik. Gempa
vulkanik terjadi di daerah sekitar aktivitas gunung berapi, dan akan menyebabkan
mekanisme patahan yang sama dengan gempa tektonik. Getaran gempa dapat juga
diakibatkan oleh peristiwa tektonik, yaitu getaran tanah yang disebabkan oleh
gerakan atau benturan antara lempeng-lempeng tektonik yang terdapat di dalam
lapisan permukaan bumi. Gempa yang terjadi akibat aktivitas tektonik ini disebut
gempa tektonik.
NAMA : ARISKA ANISA
NIM : 201710004
KELAS : TS6KR
MATA KULIAH : DINAMIKA DAN REKAYASA GEMPA

Sifat merusak dari suatu gempa tergantung dari besarnya atau magnitude dan
lamanya gempa, serta banyaknya getaran yang terjadi. Perencanaan konfigurasi
struktur bangunan dan jenis material yang digunakan pada konstruksi bangunan,
juga akan berpengaruh terhadap banyaknya kerusakan struktur bangunan.
Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh terlepasnya energi regangan
elastis pada formasi batuan yang ada dipermukaan bumi. Gempa secara langsung
tidak begitu membahayakan manusia. Ini berarti bahwa korban jiwa tidak
disebabkan karena adanya goncangan tanah yang disebabkan oleh gempa.
Kebanyakan dari bencana gempa yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian
materi diakibatkan oleh struktur bangunan yang dibuat oleh manusia. Bahaya yang
sesungguhnnya disebabkan oleh keruntuhan dari struktur bangunan, korban banjir
yang disebabkan oleh jebolnya suatu bendungan atau tanggul, longsoran batuan
dan tanah pada tebing yang curam, dan kebakaran.
Bencana pertama yang disebabkan oleh gempa adalah pengaruh dari goncangan
tanah. Struktur bangunan dapat mengalami kerusakan dan keruntuhan, baik oleh
goncangan itu sendiri maupun oleh lapisan tanah dibawahnya yang mengalami
penurunan elevasi (subsidence) saat terjadi gempa. Struktur bangunan bahkan
dapat ambles ke dalam tanah ketika terjadi liquifaksi (liquefaction). Liquifaksi adalah
peristiwa tercampurnya pasir atau tanah berpasir dengan air tanah, selama terjadi
goncangan gempa.
Para ahli seismologi mempelajari gempa bumi dengan cara melihat kerusakan yang
disebabkan oleh gempa dan dengan menggunakan seismograf. Seismograf adalah
alat yang dapat merekam goncangan pada permukaan bumi akibat gelombang
gempa. Ketika terjadi gempa, semua peralatan di seismograf bergerak; kecuali beban
dengan pena di atasnya. Saat drum dan kertas berguncang mendekati pena, maka
pena akan membuat garisgaris yang tak beraturan di atas kertas, dan membuat
catatan mengenai pergerakan tanah akibat gempa. Catatan yang terekam oleh
seismograf ini disebut seismogram.
Besaran yang dipakai untuk mengukur suatu gempa ada dua, yaitu Intensitas
(Intencity) dan Magnitude (Magnitude). Kedua ukuran ini menunjukkan aspek-aspek
yang berbeda mengenai suatu gempa. Salah satu skala yang paling sering digunakan
untuk mengukur kekuatan atau besarnya gempa adalah Skala Richter (Richter
Magnitude Scale), atau disebut Local Magnitude (ML).
Hancurnya massa batuan di dalam kulit bumi akan disertai dengan pemancaran
gelombang-gelombang gempa (seismic wave) ke segala arah, kadang-kadang sampai
ke tempat yang jauh sekali tergantung dari banyaknya energi yang terlepas. Pada
dasarnya ada dua jenis gelombang yang dilepas pada saat terjadi gempa, yaitu
Gelombang Badan (Body Waves) dan Gelombang Permukaan (Surface Wave).
Gelombang badan ada dua jenis, yaitu Gelombang P (Primer) dan Gelombang S
(Secunder). Gelombang permukaan ada dua jenis, yaitu Gelombang R (Rayleigh) dan
Gelombang L (Love).
NAMA : ARISKA ANISA
NIM : 201710004
KELAS : TS6KR
MATA KULIAH : DINAMIKA DAN REKAYASA GEMPA

QUIZ

1. Jelaskan beberapa penyebab gempa bumi!


Menurut penyebab terjadinya gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1. Gempa Vulkanik, adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung
berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.
2. Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi
tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh,
Bengkulu, Pangandaran.
3. Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini
hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

2. Apa yang di maksud dengan gempa bumi?


Gempa bumi (earth quake) adalah suatu gejala fisik yang ditandai dengan
bergetarnya bumi dengan berbagai intensitas. Getaran gempa dapat
disebabkan oleh banyak hal antara lain peristiwa vulkanik, yaitu getaran
tanah yang disebabkan oleh aktivitas desakan magma ke permukaan bumi
atau meletusnya gunung berapi.

Anda mungkin juga menyukai