Anda di halaman 1dari 18

GEMPA BUMI

(Sumber gambar : wikipedia)


Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu
bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan
gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan
juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Anatomi Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi , namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan
apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah,
sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
Mengapa Terjadi Gempa Bumi
Gempa bumi yang hebat umumnya disebabkan oleh proses tektonik, yang terjadi karena pergerakan
lempeng kerak bumi. Para ilmuwan berpendapat bahwa lempeng samudera yang mengapung pada
lapisan yang bersifat padat tetapi sangat panas, mengalir secara perlahan, seperti cairan dengan
viskositas (kekentalan) tinggi. Pada saat lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua,
terjadi gesekan yang menghambat proses penyusupan. Perlambatan gerak penyusupan menyebakan
adanya akumulasi energi di zona subduksi dan zona patahan, akibatnya akan terjadi tekanan, tarikan,
dan geseran. Apabila batas elastisitas batuan terlampaui akibat tekanan, tarikan, dan geseran, maka

akan terjadi pensesaran batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba yang menyebar ke
segala arah yang disebut gelombang gempa bumi atau gelombang seismik.
Pada zona patahan, getaran gempa bumi dapat terjadi akibat gerak relative naik yang disebut patahan
(sesar) naik, gerak relative turun (patahan/sesar turun) dan gerak relative geser (patah/sesar geser).
Penyebab lain memungkinkan terjadinya gempabumi yaitu terjadi runtuhan pada atap-atap gua atau
terowongan di daerah pertambangan. Gempa semacam ini disebut gempa runtuhan. Intensitas
gempanya tidak begitu kuat dan hanya terasa di daerah sekitar runtuhan.
Intensitas
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi
dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (Skala Richter) . Gempa bumi
juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.
Tipe Gempa Bumi
1. Gempa bumi tektonik

(Peta gempa Nias 2004 200)

a. Lempeng India-Australia bergerak 7 cm/tahun ke arah utara, masuk ke dalam kerak bumi hingga
mendorong ujung lempeng Burma ke bawah. Dorongan itu menghasilkan pergeseran pada titik
pertemuan antarlempeng, yang disebut zona dorongan
b. Mantel bumi
c. Lempeng Burma melepaskan tekanan yang didapatnya dari lempeng India menyebabkan gempa
berkekuatan besar.

a. Lempeng India-Australia bergerak ke utara, masuk ke dalam kerak bumi hingga mendorong ujung
lempeng Sunda ke bawah. Dorongan menghasilkan pergeseran pada titik pertemuan antarlempeng,
yang disebut zona dorongan
b. Mantel bumi
c. Lempeng Sunda melepaskan tekanan yang didapatnya dari lempeng India menyebabkan gempa
berkekuatan besar.
Gempa Tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya
bergerak. Teori dari Tektonik Plate menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan,
sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah
yang menyebabkan terjadinya Gempa Tektonik. Jadi gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan
tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik
dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai
kecacatan tektonik.
2. Gempa bumi gunung berapi (Gempa Bumi Vulkanik)

Sumber gambar : http://www.educnet.education.fr/svt/anim/bilpnf/groupe01/site01/eruption.jpg


Gempa Vulkanik jarang terjadi bila dibandingkan dengan gempa tektonik. Gempa vulkanik terjadi
karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Ketika gunung berapi meletus maka
getaran dan goncangan letusannya bisa terasa sampai dengan sejauh 20 mil. Sejarah mencatat, di
Indonesia pernah terjadi letusan gunung berapi yang sangat dahsyat pada tahun 1883 yaitu meletusnya
Gunung Krakatau yang berada di Jawa barat. Letusan ini menyebabkan goncangan dan bunyi yang
terdengar sampai sejauh 5000 Km. Letusan tersebut juga menyebabkan adanya gelombang pasang
Tsunami setinggi 36 meter dilautan dan letusan ini memakan korban jiwa sekitar 36.000 orang.
Oleh karena itu, untuk mengetahui aktivitas gunung berapi, manusia dengan akalnya telah berhasil
membuat alat pengukur aktivitas gunung berapi dan juga alat pengukur besarnya gempa. Ukuran
gempa ini dikenal dengan sebutan Richter, sama dengan nama orang yang membuat dan
mengembangkannya yaitu Charles Richter.
Gempa bumi gunung berapi terjadi berdekatan dengan gunung berapi dan mempunyai bentuk
keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik. Gempa bumi gunung berapi
disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran pada batu-batuan
menghasilkan gempa bumi.
Ketika magma bergerak ke permukaan gunung berapi , ia bergerak dan memecahkan batu-batuan serta
mengakibatkan getaran berkepanjangan yang dapat bertahan dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Gempa bumi gunung berapi terjadi di kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi, seperti
Pergunungan Cascade di barat Laut Pasifik, Jepang , Dataran Tinggi Islandia, and titik merah gunung
berapi seperti Hawaii .

Faktor-faktor Penyebab Gempa Bumi

Faktor yang pertama disebabkan karena bergeser dan terpisahnya lapisan-lapisan yang terdapat dalam
kerak bumi. Yang kedua, karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Letusan yang
dahsyat tersebut juga selain menyebabkan goncangan yang kuat juga sering menyebabkan adanya
gelombang ombak yang sangat tinggi di lautan yang terkenal dengan nama gelombang Tsunami.
Jenis Gempa Bumi Dari faktor-faktor penyebab terjadinya, maka gempa bumi dapat digolongkan
menjadi dua. Pertama di sebut gempa Tektonik. Gempa Tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi
yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari Tektonik Plate menjelaskan
bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan
hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecahpecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Gempa Tektonik.

Keterangan Gambar :
Gambar 1 (Paling Kiri) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang L
Gambar 2 (Kanan) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang P
Gambar 3 (Bawah) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang S
Gempa Vulkanik jarang terjadi bila dibandingkan dengan gempa tektonik. Gempa vulkanik terjadi
karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Ketika gunung berapi meletus maka
getaran dan goncangan letusannya bisa tqerasa sampai dengan sejauh 20 mil. Sejarah mencatat, di
Indonesia pernah terjadi letusan gunung berapi yang sangat dahsyat pada tahun 1883 yaitu meletusnya
Gunung Krakatau yang berada di Jawa barat. Letusan ini menyebabkan goncangan dan bunyi yang
terdengar sampai sejauh 5000 Km. Letusan tersebut juga menyebabkan adanya gelombang pasang
Tsunami setinggi 36 meter dilautan dan letusan ini memakan korban jiwa sekitar 36.000 orang.

Oleh karena itu, untuk mengetahui aktivitas gunung berapi, manusia dengan akalnya telah berhasil
membuat alat pengukur aktivitas gunung berapi dan juga alat pengukur besarnya gempa. Ukuran
gempa ini dikenal dengan sebutan Richter, sama dengan nama orang yang membuat dan
mengembangkannya yaitu Charles Richter.
Awan Gempa

Awan gempa adalah awan yang diduga sebagai tanda akan terjadinya gempa bumi. Awan aneh ini
bentuknya memanjang seperti asap yang ke luar dari pesawat.

Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 587) dalam bab 32 dari karyanya Brihat Samhita
membahas beberapa tanda-tanda peringantan akan adanya gempa bumi, misalnya: kelakuan binatangbinantang yang tidak seperti biasanya, pengaruh astrologi, pergerakan bawah air tanah dan formasi
awan yang aneh, yang muncul seminggu sebelum terjadinya gempa bumi.
Sejak tahun 1990 , seorang pensiunan ahli kimia di kalifornia , Zhonghao Shou , telah membuat
lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit . Tekanan dan
gesekan dari tanah dapat menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi, pendapat Shou, dan awan
yang terbentuk akibat mekanisme ini memiliki bentuk yang amat berbeda dengan awan-awan pada
umumnya. Shou mengungkapkan, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal pertanda
gempa. Prediksinya yang paling terkenal adalah ketika dia mengamati awan berbentuk garis
memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut.
Sebagai teori alternatif, didukung oleh para penganut model listrik Semesta (Electric Universe),
menyatakan bahwa beberapa gempa bumi kemungkinan memiliki karakteristik listrik, termasuk di
dalamnya fenomena aural , radio dan gangguan VLF (Very Low Frequency).
Dewasa ini sebagai prakiraan gempa bumi, umumnya para ahli lebih mempercayai hasil dari alat-alat
seismologi .

Persiapan untuk Keadaan Darurat


1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung
yang aman adalah tempat yang yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel
yang ambruk, misalnya di kolong meja.
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk
menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di
tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
* Lampu senter berikut baterai cadangannya.
* Air minum
* Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
*Makanan yang tahan lama seperti biskuit

* Sejumlah uang tunai


*Buku tabungan
*Korek api
*Lilin
*Helm
*Pakaian dalam
* Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat
4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau
dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat
terjadi gempa bumi.
5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi
dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau
dengan menempelkan kaca film.
6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak
mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang
dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari Tsunami

Tips Penanganan Jika Terjadi Gempa Bumi


Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat
dijadikan pegangan di manapun anda berada.
- Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus
mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah
meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak
memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk
mencegah terjadinya kebakaran.
- Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku,
jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang

terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan
pohon.

- Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah
perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya
kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan
menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
- Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua
petunjuk dari petugas atau satpam.
- Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda
merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah
semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan
mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.
- Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti
penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas
kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
- Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil
anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan
dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka
keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
- Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke
tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda
merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
- Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa
bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan

mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama
kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.

-Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh
informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang
yang tidak jelas.

Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21


6 Maret 2007 Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan
terakhir menyatakan 79 orang tewas.
27 Mei 2006 Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut
berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala
Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
8 Oktober 2005 Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di
Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
26 Desember 2004 Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang Aceh dan
Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia.
26 Desember 2003 Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan
menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
1 Mei 2002 Di utara Afghanistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari
1.000 orang mati.
6 Januari 2001 India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang
mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
21 September 1999 Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
17 Agustus 1999 barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.

25 Januari 1999 Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
30 Mei 1998 Di utara Afghanistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter
menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
17 Januari 1995 Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
30 September 1993 Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000
orang.
21 Juni 1990 Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
7 Desember 1988 Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000
kematian.
19 September 1985 Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari
9.500 nyawa.
16 September 1978 Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000
kematian.
28 Juli 1976 Tangshan, China, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang
terbunuh.
4 Februari 1976 Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778
terbunuh.
29 Februari 1960 Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter,
menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
26 Desember 1939 Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang
tewas.
24 Januari 1939 Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
31 Mei 1935 Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
1 September 1923 Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya
140.000 nyawa.

Daftar gempa bumi terdahsyat di dunia


Berikut adalah daftar gempa bumi terdahsyat di dunia sejak tahun 1900 :

Peristiwa terkait
Beberapa gempa yang terjadi antara tahun 1993 sampai 2006 dikaitkan dengan munculnya formasi
awan ini sebagai tanda-tanda.Di Jepang tepatnya di Kobe , delapan hari sebelum terjadi gempa
dahsyat pada tahun 1995 , ditandai dengan kemunculan awan seperti itu. Awan serupa juga muncul
sehari sebelum terjadinya gempa di Kagoshima tahun 1993 . Bahkan gempa di Niigata tahun 2004
terjadi cuma empat jam setelah kemunculan awan aneh seperti itu. Hal yang sama juga terjadi di
Yogyakarta pada tahun 2006, awan seperti itu muncul beberapa saat sebelum terjadi gempa dahsyat.
China bahkan sudah membicarakan tanda alam tersebut tahun 1622, tepatnya 25 Oktober, di mana
terjadi gempa besar 7 skala Richter di Guyuan, Provinsi Ningxia, China barat. Masyarakat China barat
saat itu melihat ada awan aneh sebelum gempa, Tahun 1978, sehari sebelum gempa Kanto di Jepang,
Wali Kota Kyoto Kagida melihat awan aneh. Ia mengaitkan gempa dengan awan tersebut. Fenomena

itu lalu disebut Kagida Cloud atau Awan Kagida, yang memperkirakan sumber gempa di titik paling
tengah awan gempa. Namun, tahun 1985 pendapatnya dibantah. Sumber gempa diduga di titik terus
terjadinya pembentukan awan. Satelit IndoEx memperlihatkan rekaman-rekaman fenomena gempa
diiringi awan. Pada 20 Desember 2003, langit sekitar Bam, Iran, muncul awan memanjang. Empat
hari kemudian terjadi gempa 6,8 SR. Pada 17 Januari 1994 muncul awan seperti asap roket di sekitar
Northride, Amerika Serikat. Sehari kemudian terjadi gempa. Pada 13 Februari 1994 muncul awan
berbentuk gelombang di Northride dan 20 Maret 1994 ada gempa besar. Pada 31 Agustus 1994 ada
awan bentuk bulu ayam di Northern California, Amerika Serikat. Pada 1 September 1994 terjadi
gempa di daerah itu. Awan seperti sinar terjadi di kawasan Joshua Tree, Amerika Serikat, 22 Juli 1996,
dan 23 hari kemudian terjadi gempa.

Kontroversi
Fenomena alam ini walaupun telah diamati oleh Shou akan tetapi belum dapat diterima secara
alamiah karena kurangnya aspek-aspek fisis yang mendukungnya. Beberapa pendapat menyatakan
bahwa hal tersebut hanyalah merupakan kebetulan, sedangkan sumber lain menganjurkan agar hal ini
ditelaah lebih lanjut.
Titik Gempa di Wilayah Indonesia

Peta Gempa di wilayah Jateng dan DIY yang Terjadi tanggal 27 Mei 2006

Gempa Yang Terjadi di Wilayah Indonesia Selama Tahun 2005


4 Januari
Waktu Gempa : 17:10:55,2 WIB Episenter : 2.34 LU-99.18 BT Kedalaman : 15 km Magnitude : 4.2
SR Di darat +/- 22 km Timur Laut Tarutung.
21 Januari
Waktu Gempat 15:36:28.3 WIB Epicenter : 0.28 LU 95.78 BT Kedalaman 43 km Magnitude: 5.0
SR. Pusat gempa di laut +/- 222 km Barat Daya Gunung Sitoli.
24 Januari
Waktu : 04.30 WITMagnitude : 6,2 pada skala richterEpicenter : 1,3 Lintang Selatan, 119,99 Bujur
TimurKedalaman : 30 kilometer di bawah daratanPusat gempa sekitar 16 kilometer arah tenggara
Kota Palu, sekitar Kecamatan Biro Maru dan Kecamatan Dolok, Kabupaten Donggala.
25 Januari

Waktu : 15.54 WIBMagnitude : 5,2 Skala RichterGempa yang terjadi sekitar 460 kilometer dari
Medan ini sempat membuat warga panik dan berkumpul di jalan untuk menghindari tertimpa runtuhan
bangunan.
1 Februari
Magnitude : 4,2 pada skala RichterWaktu : 05.01 WIB Epicenter : 5,13 Lintang Selatan dan 104,4
Bujur TimurKedalaman : 10 kilometerPosisinya berada kurang lebih 177 kilometer barat laut Bandar
Lampung.
2 Februari
Magnitude : 5,2 pada skala RichterWaktu : 12.55 WIBEpicenter : 7,41 derajat lintang selatan dan
107,4 derajat bujur timur.Pusat gempa di sekitar Desa Cimari, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
2 Februari
Waktu : 17.20 WITAMagnitude : 4,2 Skala RichterKedalaman : 30 kilometerPusat gempa 40
kilometer arah tenggara Kota Palu, diperkirakan di sekitar Kecamatan Kulawi, Kabupaten Donggala.
5 Februari
Waktu : 20.30 WITA Magnitude : 6,9 pada Skala RichterEpicenter : 6,4 Lintang Utara dan 122,5
Bujur TimurKedalaman : 350 kilometerPusat gempa di Kepulauan Mindanao Barat, Filipina. Gempa
terasa cukup keras di Manado dan Tahuna, Sulawesi Utara.
13 Februari
Waktu : 08.22 WIB dan 09.00 WIBMagnitude : 5,7 dan 5,4 Skala RitcherKedalaman : 30 kilometer
arah barat daya Banda Aceh19 FebruariMagnitude : 6,0 Skala Richter (SR)Waktu : 08:04
WITAKedalaman : 33 kmEpicenter : 5,99 lintang selatan (LS) 122,34 Bujur Timur (BT)Pusat
Gempa 71 Km Barat Daya Kota Baubau.
2 Maret
Waktu : 18.50 WITAMagnitude : 6,5-7,5 skala Richter atau 3-4 MMIPusat gempa diperkirakan di
bagian utara Kota Kupang tepatnya di Laut Banda.
2 Maret

Waktu : 9.46 WITAMagnitude : 4,4 pada skala richterEpicenter : 8.35 LS dan 115.71 BTKedalaman :
16 kmPusat gempa sekitar 40 kilometer timur laut Amlapura, menyebabkan ratusan warga di sejumlah
desa di Karangasem Bali panik.
2 Maret
Waktu : 19.42 WITEpicenter : 7,32 derajat lintang selatan dan 130,02 derajat bujur timurMagnitude :
6,5 pada skala RichterKedalaman : 320 kilometer dari dasar lautPusat gempa sekitar 100 kilometer
lebih arah barat Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
19 Maret
Waktu : 10.00 WIBMagnitude : 5,4 pada skala RichterPusat gempa sekitar 183,6 km di laut arah barat
daya Banda Aceh.
28 Maret
Waktu : 23.09 WIBMagnitude : 8,7 pada skala Richter Epicenter : 2,1 derajat Lintang Utara dan 97
derajat Bujur TimurKedalaman : 33 kilometerPusat gempa di antara Pulau Nias (Sumatera Utara) dan
Pulau Simeulue (Nanggroe Aceh Darussalam). (Tempo)
Sumber :
http://www.wikipedia.org/
http://www.e-smartschool.com/PNU/002/PNU0020004.asp
http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2005/03/30/tml,20050330-01,id.html
http://helpjogja.net/gempa-jogja/2006/06/09/pedoman-praktis-ilmiah-tentang-gempa-27-mei.htm
http://helpjogja.net/gempa-jogja/2006/06/17/data-kerusakan-fasilitas-pariwisata.htm
http://helpjogja.net/data_desa/peta.php
http://www.bmg.go.id/60gempa.bmg?Jenis=URL&IDS=9279258135813849788
http://www.bmg.go.id/gempaAutoProses.bmg?Jenis=URL&IDS=3381937833343215646
http://abynoel.wordpress.com/2008/08/15/pengetahuan-tentang-gempa/
Incoming search terms:

gempa bumi,proses terjadinya gempa bumi gelombang gempa,gambar gempa bumi dan
keterangannya,gambar gempa bumi vulkanik,www wikipedia co id gempa bumi 1 april 2006
diwilayah barat iran,skala richter gempa bumi wikipedia,gambar gempa tektonik,gempa
vulkanik,jenis gempa bumi,gambar gempa bumi tektonik
Related Posts

SOPA (Stop Online Piracy Act) Go Daddy lost 21,054 domains yesterday in wake of SOPA
PR disaster (December 27th, 2011)

Sitra WiMax 4G yang super Cepat (March 2nd, 2011)

Microsoft Windows 8 (October 26th, 2010)

Gempa Guncang Sukabumi tanggal 15 oktober 2010 (October 14th, 2010)

Nokia C7 Lebih Menarik dari N8 (October 13th, 2010)

Tags: Gempa, GEMPA BUMI

Anda mungkin juga menyukai