C. Skala Gempa
Dalam penentuan besarnya kekuatan gempa bumi, ada 2 skala yang
digunakan
1. Skala Mercalli
Skala Mercalli diambil dari nama seorang pakar sains gunung berapi
berbangsa Itali bernama Giuseppe Mercalli, untuk mengukur kekuatan gempa
bumi, pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi dalam 12 skala dengan
mengidentifikasi mereka yang selamat dan juga dengan melihat dan
membandingkan tahap kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli dianggap sangat subjektif dan kurang tepat
dibandingkan dengan skala Richter. Oleh karena itu, pada masa sekarang
skala Richter lebih meluas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa
bumi. Tetapi skala Mercalli yang sudah disesuaikan, masih boleh digunakan
jika tidak terdapat peralatan mesin seismograf untuk mengukur kekuatan
gempa bumi di tempat kejadian.
Skala Intensitas Mercalli mengukur kekuatan gempa bumi melalui
tahap kerusakan yang terjadi yang disebabkan oleh gempa bumi itu. Skala
Intensitas Mercalli adalah seperti di bawah :
a. Tidak terasa
b. Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
c. Getaran dirasakan seperti ada kereta api yang melintas.
d. Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding
rumah, benda yang tergantung bergoyang.
e. Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di
atas rak dapat jatuh.
f. Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
g. Dinding pagar jatuh/rusak, orang tidak dapat berjalan/berdiri.
h. Bangunan mengalami kerosakan ringan.
i. Bangunan mengalami kerosakan berat.
j. Jembatan, dan sarana umum lainnya rusak, terjadi tanah runtuh.
k. Rel kereta api hancur.
l. Seluruh bangunan hancur/luluh lantak.
2. Skala Richter
Bangunan roboh
Kebakaran
Jatuhnya korban jiwa
Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat guncangan
Banjir akibat rusaknya tanggul
Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
Dll.
1. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat
elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di
dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika
tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah
2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
3. Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio
4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat
Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu
sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi
barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke
tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang
dapat digunakan untuk melindungi kepala
6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan
reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan
kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung
7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat
evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan
sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat.
Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu
jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi,
atau di bawah jembatan penyeberangan.
Foreshocks
Adalah getaran atau gempa-gempa yang lebih kecil yang terjadi sebelum
terjadinya gempa besar.
Main shock
Gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering dilaporkan ketika terjadinya.
Aftershocks
Gempa ini dikenal sebagai gempa susulan. gempa utama (Main shock) yang
memiliki kekuatan diatas 6M bisaanya memiliki gempa susulan.
Earthquake Swarm
Gerumbulan gempa adalah gempa-gempa yang terjadi pada satu lokasi
tertentu. Sering berasosiasi dengan vulkanisme.
Primary and Secondary Quake
Gempa primer adalah goyangan gempa yang datang duluan karena getaran
ini memiliki kecepatan rambat paling besar. Sedangkan gempa sekunder
adalah goyangan atau getaran yang datang setelahnya karena memiliki
kecepatan rambat lebih rendah.
Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan karena
adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau
adanya ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat
terekam oleh seismograf.