Nama Kelompok
A. Pengertian
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam
bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak
bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari
pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan
kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi.
B. Karakteristik
Adapun karakteristik gempa bumi adalah sebagai berikut:
Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
1 dalam
8 – 8,9 DAHSYAT Menghancurkan
10 – 20 tahun
J. Secara Umum Penyebab Kerusakan Pada Bangunan Akibat Gempa
1. Beragam kondisi iklim dan topografi
2. Rendahnya kualitas bahan bangunan yang dipakai.
3. Rendahnya kualitas pelaksanaan pembangunan.
4. Kurangnya pengetahuan teknik serta keterampilan
didalampelaksanaanpembangunan.
5. Keterbatasan biaya pelaksanaan pembangunan.
• Struktur rangka pemikul yang terdiri dari struktur rangka sederhana dengan
dinding pengisi untuk menahan
beban lateral secara bersama-sama, dan struktur rangka balok dan kolom kaku
untuk menahan beban latera
L. KATEGORI KERUSAKAN
1. Kerusakan ringan non struktur
– Retak halus (lebar celah < 0.075 cm) pada plesteran.
– Serpihan plesteran berjatuhan.
– Mencakup luas yang terbatas.
M. Jenis perbaikan
2. Restorasi (restoration)
• →Menginjeksikan air semen atau bahan-bahan epoxy (bila ada) ke dalam retak-
retak kecil yang terjadi pada dinding pemikul beban, balok, maupun kolom.
Retak kecil adalah retak yang mempunyai lebar celah antara 0,075 cm dan 0,6
cm.
• Menambah daya tahan terhadap beban lateral dengan jalan menambah dinding,
menambah kolom, dll .
• a. Penyebaran letak kolom yang tidak simetris. b. Penyebaran letak dinding yang
tidak simetris.
• c. Beda kekakuan yang menyolok antara lantai yang satu dengan yang lainnya.
N. Teknik Restorasi
1.Restorasi pada dinding
Pengisian bagian yang retak (tidak dalam) dengan adukan semen.
• Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil
terhadap guncangan.
• Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan tertutup baik
saat tidak digunakan untuk mencegah bencana pengiring gempa seperti
kebakaran dan gangguan sanitasi.
• Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan singkat akibat
guncangan dan dipastikan sekering berfungsi dengan baik.
• Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan tidak panic,
gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan jangan menggunakan lift
atau elevator, jangan berlindung di bawah jembatan, jalan laying, ataupun
benda-benda yang menggantung tapi berlindunglah di bawah meja yang kokoh,
dan jangan dulu masuk bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa
susulan selang beberapa lama.
• Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan berlindung di bawah
pohon atau di tempat dekat tiang/gardu listrik, dan jika getaran gempa kuat,
ambillah posisi duduk daripada berdiri.
• Periksa diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah baik-baik saja atau
mengalami luka-lukaa.
• Jika terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan kotak P3K sebagai
pertolongan pertama dan segera bawa ke Puskesmas/rumah sakit terdekat.
• Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika terdapat puing-puing
segera dibersihkan.
Q. Penanggulangan Gempa Secara Teknik Sipil
Berikut ini adalah contoh lebih lanjut peran teknik sipil dalam penanggulangan bencana
alam, baik akibat dinamika geologi (gempabumi, gunung api, dan tsunami),
1.Gempa Bumi
2. Gunung Api
gambarBangunan Sabo untuk menahan dan mengarahkan aliran lahar dingin
(lahar hujan) pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar kawah gunung api
3.Tsunami
U. Daftar Pustaka
Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di
Indonesia, Set BAKORNAS PBP dan Gempa bumi dan Tsunami, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi dan
Sumberdaya Mineral. 2010.
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg diakses pada Sabtu
malam, 24 September 2011
http://www.bnpb.go.id/website/asp/benc.asp?p=6 diakses pada Sabtu malam, 24
September 2011
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/antisipasigempa.bmkg diakses pada
Sabtu malam, 24 September 2011
http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/27/analisa-gempa-bumi-indonesia/ diakses
pada Sabtu malam, 24 September 2011