BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh
karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk
pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan
dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha
Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang
Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam
bumiyang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi
padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi
karena pergerakan itu sudahterlalu besar untuk dapat ditahan.Terdapat dua teori yang
menyatakan proses terjadinya atau asalmula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori
kekenyalan elastis. Gerak tiba tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Penulis ingin mengajak pembaca Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab
terjadinya gempa bumi, dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia
Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui karya ilmiah ini yaitu dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat karya tulis berikutnya, sehingga
dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan
yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan penulis mengenai Gempa Bumi.
2. Bagi Masyarakat
Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat adalah
masyarakat dapat mengetahui berbagai masalah mengenai Gempa bumi sehingga setelah
membaca karya ilmiah ini masyarakat dapat menjaga dan melestarikan lingkungan karena
sumber daya alam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan makhluk
hidup.
3. Bagi Pelajar
Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah pelajar dapat
pengertian, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Sehingga setelah membaca karya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi
kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas
magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi
maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
2. Gempa bumi tektoni k ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau
bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian
bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-
tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik.
Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan
batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan
seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan
satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan
kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan
postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh
kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik
di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB
3. Gempa bumi runtuhan ; Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada
4. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat
ditahanlagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang
juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
Goncangan gempa bisa sangat hebat dan dampak yang ditimbulkannya juga tidak
kalah dahsyat. Gempa merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan bencana.
Dilihat dari efek atau akibat yang ditimbulkan, kejadian-kejadian yang mungkin terjadi
- Gelombang tsunami
Salah satu akibat dari gempa bumi adalah munculnya gelombang tsunami jika sumber gempa
di bawah laut. Gelombang tsunami tersebut muncul jika di pusat gempa terjadi patahan
lempeng bumi turun sehingga air laut surut sementara. Akan tetapi tidak lama kemudian
gelombang sangat tinggi dan berkecepatan luar biasa menerjang pantai dan masuk jauh ke
Sebelum tsunami muncul, biasanya muncul tanda-tanda seperti terjadi gerakan tanah, getaran
kuat, muncul cairan hitam atau putih dari arah laut, biasanya juga terdengar bunyi keras,
- Kerusakan bangunan
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng
tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya permukaan bumi,
Dari hasil penelitian Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Yogyakarta diketahui bahwa terjadi
perubahan topografi tanah di sekitar Yogyakarta akibat gempa bumi tanggal 27 Mei 2006
yang lalu. Gempa bumi tersebut memicu longsoran tanah dan mengakibatkan perubahan
struktur tanah di daerah-daerah berlereng curam akibat guncangan gempa. Struktur tanah
seperti ini berbutir kasar dan dalam kondisi kering akan merapat. Akibat pengaruh gempa,
tegangan pori udara dalam lapisan tanah pasir meningkat, dan tegangan efektif tanah
menurun hingga mencapai nilai terendah. Dengan demikian tanah kehilangan kekuatan
sehingga mengakibatkan runtuhnya lapisan di atas pembentuk lereng dan memicu terjadi
tanah longsor.
Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga mengakibatkan keretakan
permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan tanah ikut bergerak ketika lempeng
Pada dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat terbuka, tidak bertekanan,
berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan tanah sehingga ada mata air kecil, relatif
besar, dan sudah terbentuk kantong-kantong air di bawah tanah. Kantong-kantong air tersebut
secara rutin terisi oleh saluran primer, sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan
kestabilan tanah yang telah terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam
kantong-kantong air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah terkoyak, dan
bergeser. Oleh karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada mata air yang mati, sumur
kering, atau muncul mata air baru di tempat lain. Hilangnya mata air atau munculnya mata air
baru di tempat lain akibat patahan dan pergeseran kantong-kantong air ini menunjukkan
Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak hanya mengakibatkan
kerusakan fisik atau bangunan, harta benda, dan jiwa manusia, tetapi juga kondisi kejiwaan
bagi para korban. Akibat bencana tersebut, sebagian besar korban dapat mengalami
penderitaan biopsikososial yaitu gangguan akan kewaspadaan den kepekaan yang berlebihan
terhadap sekadar perubahan suara, perubahan keadaan, dan aneka perubahan kecil lain yang
11. ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat
12. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
gempa bumi.
15. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
gempa bumi
BAB III
A. Kesimpulan
1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh
3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan
oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
B. Saran
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan
dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang yang sangat dibutuhkan
di
1. 1 Latar Belakang
Gempa bumi adalah yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal
dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi.
Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah
yang dikelilingi lautan luas.
Begitu banyak kerugian yang dialamai oleh manusia akibat gempa bumi maka penyusun tertarik
untuk mengambil judul Dampak gempa bumi terhadap kelangsungan manusia.
1. 2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah dampak gempa bumi terhdap kelangsungan hidup manusia.
2. Apa saja factor-faktor yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.
3. Bagai mana cara mencegah dan menanggulanginya gempa bumi.
1. 3 Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui damapak gempa bumi terhadap kelangsungan hidup manusia
2. Ingin mengetahui factor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi
3. Ingin mengetahui dan mencegah menanggulangi gempa bumi
1. 4 Manfaat Penelitian
1. Untuk ennbah wawasn pengetahuan siswa
2. Untuk mengetahui dampak gempa bumi
3. Untuk mengetahui fakto-faktor penyebab terjadinya gempa bumi
4. Untuk mengetahui cara mencegah dan menanggulangi gempa bumi
1. 5 Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan metode:
• Study pustaka, yaitu menggunakan sumber-sumber dari buku dan referensi terpercaya.
1. 6 Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitia, manfaat penelitian, metode penelitian,
sistematika penelitian.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Pengertian dampak, pengertian gempa bumi, pengertian manusia
BAB III PEMBAHASAN
Dampak gempa bumi terhadap kelangsungan hidup manusia, factor – factor yang menyebabkan
terjadinya gempa bumi, cara mencegah dan menanggulangi gempa bumi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORITIS
BAB III
PEMBAHASAN
2. Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa
mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan
berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
3. Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan
industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala
anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
4. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau
satpam.
5. Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran
gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah,
lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung
dengan menggunakan interphone jika tersedia.
6. Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya kereta
dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
7. Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan
kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan
mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka
keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
8. Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir
pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami
tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Gempa bumi memiliki efek berkepanjangan pada kehidupan masyarakat dan intelegensi. Gempa
bumi terjadi pada hari libur penting Katolik dan menghancurkan hampir setiap gereja penting di
kota, menyebabkan ketakutan dan ketertarikan antar masyarakat dari nagara dan kota Katolik yang
tulus dan setia, yang awalnya merupakan pelindung utama Gereja. Teologs dan filsuf memfokuskan
dan mempertimbangkan pada penyebab dan pesan keagamaan, melihat gempa bumi sebagai
manifestasi kemarahan Tuhan.
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang.
Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi
bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan
pedoman untuk menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.
4.2. Saran
Dengan telah dibuatnya makalah ini yang berjudul “DAMPAK GEMPA BUMI TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA” semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun
dan para pembaca umumnya.
Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat memahami betapa
pentingnya kita menjaga lingkungan untuk dapat menghindari bencana – bencana yang disebabkan
oleh kesalahan tingkah laku manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1024&bih=677&q=dampak+gempa+bumi+terhad
ap+kehidupan+manusia&aq=1&aqi=g3&aql=&oq=dampak+gempa+bumi+ter&fp=b982c502b59c367
d
http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=677&q=dampak+gempa+bumi+terhadap+kehidupa
n&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=b982c502b59c367d
http://friends.smansakra.sch.id/blogs/entry/PENGERTIAN-GEMPA-dan-letak-indonesia
http://www.reindo.co.id/gempa/Reference/pengertian_gempa.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_Lisbon_1755#Dampak_pada_masyarakat_dan_filosofi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua orangtua kami, Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang telah
memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk
keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi
para pembaca. Amin.
Sragen , 1 November 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Pengertian Gempa Bumi......................................................... 2
B. Macam- macam Gempa Bumi .............................................. 2
C. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi........................................ 3
D. Sejarah Gempa Bumi di Abad 20 dan 21............................... 4
E. Persiapan Menghadapi Gempa Bumi.................................... 7
BAB III PENUTUP.................................................................................... 9
A. Kesimpulan............................................................................. 9
B. Saran....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya.
Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan
hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk
pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila
dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha
Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan
pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
B. Rumusan Masalah
1) Apa faktor penyebab gempa bumi ?
2) Bagaimana sejarah gempa bumi yang telah menghancurkan kehidupan
manusia ?
3) Bagaimana dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan
manusia ?
C. Tujuan
Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi, sejarah
gempa bumi dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi
kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi
karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
B. MACAM MACAM GEMPA BUMI
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat
adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi
ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi
yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena
pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan
dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik)
menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area
dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus
dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik
2
yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis
tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi
tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi
di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2]
3. Gempa bumi runtuhan ; Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur
ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
4. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang
disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu
yang dipukulkan ke permukaan bumi.
C. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa
bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang
juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
3
D. SEJARAH GEMPA BUMI DI ABAD 20 DAN 21
1. 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan
merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
2. 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan
50.000 orang.
3. 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000
kematian.
4. 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan
33.000 orang tewas.
5. 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7
skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh
kota Agadir.
6. 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan
22.778 terbunuh.
7. 28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan
240.000 orang terbunuh.
8. 4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570
korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan
sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).
9. 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan
menyebabkan 25.000 kematian.
10. 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter,
meragut lebih dari 9.500 nyawa.
11. 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan
menyebabkan 25.000 kematian.
12. 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000
nyawa.
4
13. 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan
menewaskan 2.500 orang.
14. 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan
menewaskan 1.000 orang.
15. 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut
6.000 nyawa.
16. 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut
6.000 nyawa.
17. 25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
18. 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut
17.000 nyawa
19. 1 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400
korban tewas.
20. 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada
juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
21. 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan
menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
22. 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada
skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
23. 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter
mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan
gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari
220.000 jiwa.
24. 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter diAsia Selatan,
berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
5
25. 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB
selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United
States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang
tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
26. 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera
Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas
27. 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
28. 3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
29. 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya,
Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa
masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah
longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
30. 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang
berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter
(BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-
Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan
terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
6
E. PERSIAPAN MEGHADAPI GEMPA BUMI
· Persiapan untuk Keadaan Darurat
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari
benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral
dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2
sampai 3 liter sehari untuk satu orang
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan
dalam keadaan darurat misalnya:
a. Lampu senter berikut baterai cadangannya
b. Air minum
c. Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut
dan sebagainya
d. Makanan yang tahan lama seperti biskuit
e. Sejumlah uang tunai
f. Buku tabungan
g. Korek api
h. Lilin
i. Helm
j. Pakaian dalam
4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan
langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup
agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi.
5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan
di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan
melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film
6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika
pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi
ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai
untuk menghindari Tsunami.
7
· Ketika Terjadi Gempa Bumi
1. Matikan api kompor jika anda sedang
memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya
api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan
alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung
basah
2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar
dari rumah atau gedung
3. Cari informasi mengenai gempa bumi
yang terjadi lewat televisi atau radio
4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu,
jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat
pengungsian terdekat
5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru
keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak
tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari
rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm
atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala
6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan
raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tibatiba
rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas
gedung
7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang
tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat
Anda untuk pergi bersama-sama
8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda
sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau
menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan
kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah
kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan
itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi
akan terjadi.
B. Saran
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan
kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi
gempa bumi.
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang
yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi diakses tanggal 1 November 2009,18.33 WIB
http://www.google.com/search?client=safari&rls=en&q=gempa%20bumi&ie=UTF-
8&oe=UTF-8 diakses tanggal 1 November 2009 , 18.12 WIB
Sejarah Kegempaan
Bila melihat sejarah, menurut Dani Hilman (Geotek LIPI), Zona subduksi Jawa
memiliki potensi magnitude kegempaan lebih rendah dibandungkan dengan zona subduksi
Sumatera yang rata-rata diatas 8 skala richter (SR). sedangkan waktu terjadinya gempa pun di
Jawa lebih kecil dibandingkan Sumatera. Selain itu lempengan Jawa pun sudah tua, berusia
Gerakan tektoniknya pun berat sehingga tidak terlalu menekan kearah pulau Jawa.
Menurut kepala pusat penelitian Geoteknologi LIPI, Dr. Heri Harjono, sejarah
air laut masuk kelubang lempengan ketika lempengan menyatu kembali terjadi tekanan
sehingga air laut meluap kedataran yang lebih rendah. Dengan mengetahui sejarah terjadinya
gempa besar yang disertai tsunami berdasarkan catatan, penduduk paling tidak dapat
mengantisipasi periode pengulangan dan berwaspada bahaya itu. Sedangkan dipesisir selatan
Jawa didaerah ini memiliki Topografi yang berbeda. Dengan melihat fakta informasi yang
minim mengenai kegempaan dan tsunami yang terjadi disekitar pantai selatan Jawa maka
wajar saja apabila kita tidak menduga dengan baik potensi gempa yang diiringi tsunami
didaerah ini dan bahkan muncul yang mengungkapkan kecil terjadi gempa didaerah ini.
kegempaan dan tsunami disekitar pantai selatran Jawa, khususnya diwilayah pantai selatan
Pangandaran dan sekitarnya untuk melihat mekanis dari gempa bumi di pantai Pangandaran
tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi, untuk melihat
deformasi yang mengiringi tahapan mekanisme terjadinya gempa bumi. Studi mengenai
tahapan gempa ini akan sangat berguna dalam melakukan evaluasi nilai potensi energy pasca
bencana alam gempa bumi, untukj dijadikan input upaya mitigasi dimasa datang. Upaya
nyata penelitian pasca gempa di Pangandaran 2006 dilakukan oleh KK Geodesi ITB bekerja
sama dengan Tokyo University, Nagayo University dan BPPT. Factor ini menunjukan bahwa
Bab II
Landasan Teori
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi
akibat dari pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang
seismik. (www.duopelangi.com)
Gempa bumi adalah pelepasan energi secara tiba-tiba yang diteruskan melalui
lapisan bumi ke segala arah dalam bentuk gelombang-gelombang seismic.
(Wardiyatmoko,geografi,(Jakarta:Hak Cipta,2013),hlm,389)
Gempa bumi atau dalam dunia geografi dikenal dengan istilah seisme adalah
guncangan akibat pergerakan lapisan pergerakan lapisan batu bumi atau lempeng bumi
yang berasal dari bawah permukaan bumi. (www.dilihatya.com)
Gempa bumi atau seisme berakibat merubah, merombak atau merusak permukaan
bumi. Ilmu yang mempelajari gempa bumi adalah seismologi, sementara alat untuk
mengukur kekuatan gempa bumi adalah seismograf. (Hidayat,Bambang,Bumi dan Antariksa,
(Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1979),hlm,100)
Bab III
Pembahasan
3.1.1 Gempa bumi dapat diklasifikasikan menurut asalnya, yaitu gempa runtuhan
(guguran), vulkanik, tektonik dan tumbukan.
4
3.3 Dampak Gempa Bumi Terhadap Lingkungan
Ditengah terjadinya bencana alam saat ini, sekarang kita berada di momentum yang
tepat untuk selalu membicarakan tentang “pesan” alam. Semua itu bukan lagi tanda-tanda
karena berbagai akibat sudah kita rasakan bersama dari skala besar, global, hingga imbas
yang kita rasakan sehari-hari. Konsep tanah air udara tidak ada lagi keseimbangan sekarang
menjadi tidak beraturan dan semuanya bisa menjadi ancaman.
Bencana ini memiliki dampak yang beruntut, kerusakan yang satu akan mempengaruhi
pada kerusakan yang lainnya, baik terhadap tanah, air maupun udara. Hal ini mengakibatkan
rusaknya keseimbangan ekosistem, dan mengalami penurunan kualitas lingkungan karena
adanya perubahan lingkungan. Dibawah ini ada beberapa akibat bencana gempa dan
tsunami terhadap lingkungan :
1. Longsor
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen.
Hentakan gempa dan bergoyangnya tanah menyebabkan keluarnya tanah dan massa
batuan yang menyebabkan tanah longsor, lumpur, dan longsornya batuan di atasnya.
Semua ini mendorong terjadinya kerusakan dan kerugian pada kehidupan di muka bumi ini.
3. Banjir
Gempa bumi juga bisa menyebabkan air dalam sebuah waduk atau danau mengalir k
berbagai arah atau tumpah kembali dan keluar. Air yanga mengalir dalam jumlah besar
tersebut akan memenuhi sungai-sungai dibawahnya akibat rusaknya danau atau jebolnya
waduk akibat gempa..
5
4. Kebakaran
Akibat gempa yang lain adalah kebakaran. Bencana susulan ini biasanya terjadi
didaerah pemukiman padat penduduk maupun gedung bertingkat, hal itu disebabkan oleh
bahan bangunan gedung, bahan material apartemen maupun permukiman padat penduduk
yang digunakan.
Jika bahan tersebut sangat rentan terhadap api, kebakaran bisa terjadi. Kebakaran
bisa pula karena putusnya aliran listrik tiba-tiba sehingga terjadi percikan api atau
meledaknya tabung gas dan pipa gas karena bocor setelah terjadinya gempa.
Dengan adanya getaran serta gerakan yang disebabkan oleh tenaga endogen maka
struktur tanah akan berubah dan mengalami kerusakan.
8. Tsunami
Selain itu gempa bumi juga dapat mengakibatkan tsunami. Gelombang tsunami
disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik yang dahsyat di dasar laut atau
hiposentrumnya dibawah dasar laut. Gempa tersebut terjadi karena adanya gesekan
lempeng litosfer.
Rusaknya struktur tanah dan terkikisnya lapisan tanah yang disebabkan oleh gempa
dan tsunami akan berdampak bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Degradasi lahan akan
mengakibatkan penurunan produktivitas, migrasi, ketidakamanan pangan, bahaya bagi
sumberdaya dan ekosistem dasar, serta kehilangan biodiversitas melalui perubahan habitat
baik pada tingkat spesies maupun genetika.
Selain itu degradasi lahan akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang bergantung pada lahan sebagai sumber penghidupannya berupa
meningkatnya angka kemiskinan.
Bencana gempa dan tsunami menghilangkan nyawa manusia tumbuhan dan hewan
akibat tertimpa runtuhan serta tersapu oleh gelombang air yang besar. Beberapa jenis
keanekaragaman hayati terancam akan menyebabkan perubahan pada komposisi dan
penyebaran geografis ekosistem.
Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sedangkan
habitatnya akan terdegradasi. Spesis yang tidak dapat beradaptasi akan terancam punah.
Pada wilayah pantai rusaknya ekosistem pantai seperti terumbu karang, serta hutan bakau
bahkan usaha tambak nelayan dan pemukiman. Rusaknya lahan pertanian akan
menyebabkan kerawanan pangan, kemiskinan dan penyakit.
Timbulnya penyakit adalah hal yang paling di khawatirkan, terutama di negara
berkembang dan negara miskin. Hal itu disebabkan karena tidak memadainya air, sanitasi
dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit dan infeksi akan mudah berkembang
dan menyebar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Tipe gempa bumi adalah gempa
tektonik dan gempa vulkanik. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
4.2 SARAN
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan
kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat
dibutuhkan di tempat pengungsian.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Bambang.1979.Bumi dan Antariksa.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wardiyatmoko.2013.Geografi.Jakarta: Hak Cipta.
www.dilihatya.com
www.duopelangi.com