Anda di halaman 1dari 31

GEMPA BUMI

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
     

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung

kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh

karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup

penghuninya termasuk manusia.

Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk

pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat

mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan

dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha

Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang

sangat sedikit ini.

Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam

bumiyang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi

biasa disebabkanoleh pergerakankerak bumi(lempeng bumi) Bumi kita walaupun

padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi

karena pergerakan itu sudahterlalu besar untuk dapat ditahan.Terdapat dua teori yang

menyatakan proses terjadinya atau asalmula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori

kekenyalan elastis. Gerak tiba tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.
B. Rumusan Masalah

     - Apa yang dimaksud pengertian Gempa Bumi?

     - Apa penyebab Gempa Bumi?

     - Apa dampak Gempa Bumi?

     - Bagaimana cara mencegah Gempa Bumi?

C.  Batasan Masalah

     - Pengertian Gempa Bumi

     - Penyebab Gempa Bumi

     - Dampak Gempa Bumi

     - Cara mencegah Gempa Bumi

D. Tujuan Penelitian

     1. Tujuan Umum

          Penulis ingin mengajak pembaca Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab

terjadinya gempa bumi, dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia

     2. Tujuan khusus

          Penulis ingin mengetahui :

          1. Pengertian Gempa Bumi

          2. Cara mencegah Gempa Bumi


E. Manfaat

     1. Bagi penulis

          Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui karya ilmiah ini yaitu dapat

dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat karya tulis berikutnya, sehingga

dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan

yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan penulis mengenai Gempa Bumi.

2. Bagi Masyarakat

          Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat adalah

masyarakat dapat mengetahui berbagai masalah mengenai Gempa bumi sehingga setelah

membaca karya ilmiah ini masyarakat dapat menjaga dan melestarikan lingkungan karena

sumber daya alam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan makhluk

hidup.

3. Bagi Pelajar

         Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah pelajar dapat

menambah wawasan/pengetahauannya mengenai Gempa bumi di Tulungagung mulai dari

pengertian, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Sehingga setelah membaca karya

tulis ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan lingkungan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian

         Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa

bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga

digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi

kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi

karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

  MACAM MACAM GEMPA BUMI

1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas

magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi

maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya

gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

2. Gempa bumi tektoni k ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu

pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang

sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau

bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian

bumi.

Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran

lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-

tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik.

Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan

batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan

seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan

satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan

menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun

kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan

postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh

kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik

ialah seperti yang terjadi

di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB

3. Gempa bumi runtuhan ; Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada

daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

4. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh

aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke

permukaan bumi.

B. Penyebab Gempa Bumi

         Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh

tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian

membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat

ditahanlagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa

bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan

translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan

litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam

gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air

yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang

juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada

beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,

gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan

memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang

disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

C. Dampak Gempa Bumi

             Goncangan gempa bisa sangat hebat dan dampak yang ditimbulkannya juga tidak

kalah dahsyat. Gempa merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan bencana.

Dilihat dari efek atau akibat yang ditimbulkan, kejadian-kejadian yang mungkin terjadi

mengiringi peristiwa gempa bumi sebagai berikut.

- Gelombang tsunami

Salah satu akibat dari gempa bumi adalah munculnya gelombang tsunami jika sumber gempa

di bawah laut. Gelombang tsunami tersebut muncul jika di pusat gempa terjadi patahan

lempeng bumi turun sehingga air laut surut sementara. Akan tetapi tidak lama kemudian

gelombang sangat tinggi dan berkecepatan luar biasa menerjang pantai dan masuk jauh ke

daratan. Selanjutnya gelombang ini merusak apa saja yang dilaluinya.

Sebelum tsunami muncul, biasanya muncul tanda-tanda seperti terjadi gerakan tanah, getaran

kuat, muncul cairan hitam atau putih dari arah laut, biasanya juga terdengar bunyi keras,

tercium bau garam menyengat dan air laut terasa dingin.

- Kerusakan bangunan

Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng
tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya permukaan bumi,

maka bangunan-bangunan seperti gedung sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun

rumah-rumah penduduk dapat hancur atau paling tidak retak.

- Mengubah topografi atau bentuk muka bumi

Dari hasil penelitian Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Yogyakarta diketahui bahwa terjadi

perubahan topografi tanah di sekitar Yogyakarta akibat gempa bumi tanggal 27 Mei 2006

yang lalu. Gempa bumi tersebut memicu longsoran tanah dan mengakibatkan perubahan

struktur tanah di daerah-daerah berlereng curam akibat guncangan gempa. Struktur tanah

seperti ini berbutir kasar dan dalam kondisi kering akan merapat. Akibat pengaruh gempa,

tegangan pori udara dalam lapisan tanah pasir meningkat, dan tegangan efektif tanah

menurun hingga mencapai nilai terendah. Dengan demikian tanah kehilangan kekuatan

sehingga mengakibatkan runtuhnya lapisan di atas pembentuk lereng dan memicu terjadi

tanah longsor.

- Menyebabkan keretakan permukaan bumi

Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga mengakibatkan keretakan

permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan tanah ikut bergerak ketika lempeng

tektonik di bawahnya saling berbenturan.

- Menyebabkan perubahan tata air tanah

Pada dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat terbuka, tidak bertekanan,

berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan tanah sehingga ada mata air kecil, relatif

besar, dan sudah terbentuk kantong-kantong air di bawah tanah. Kantong-kantong air tersebut

secara rutin terisi oleh saluran primer, sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan

kestabilan tanah yang telah terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam

kantong-kantong air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah terkoyak, dan

bergeser. Oleh karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada mata air yang mati, sumur
kering, atau muncul mata air baru di tempat lain. Hilangnya mata air atau munculnya mata air

baru di tempat lain akibat patahan dan pergeseran kantong-kantong air ini menunjukkan

adanya perubahan tata air setelah guncangan gempa.

- Mengakibatkan trauma psikis atau mental

Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak hanya mengakibatkan

kerusakan fisik atau bangunan, harta benda, dan jiwa manusia, tetapi juga kondisi kejiwaan

bagi para korban. Akibat bencana tersebut, sebagian besar korban dapat mengalami

penderitaan biopsikososial yaitu gangguan akan kewaspadaan den kepekaan yang berlebihan

terhadap sekadar perubahan suara, perubahan keadaan, dan aneka perubahan kecil lain yang

sebenarnya wajar terjadi di tengah kehidupan sehari-hari.

D. Cara Mencegah Gempa Bumi

         Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi

1. Menjaga kelestarian lingkungan

2. Tidak merusak hutan

3. Tidak merusak alam sehingga keseimbangan alam selalu terjaga

4. Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di

daerah rawan gempa.

5. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.

6. Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.

7. Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.

8. Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di

daerah rawan gempa bumi.

9. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.


10. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara

- cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.

11. ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat

terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.

12. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan

masyarakat lainnya.

13. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi

gempa bumi.

14. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman

kebakaran dan pertolongan pertama.

15. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan

masyarakat lainnya.

16. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi

gempa bumi
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

          Dari uraian diatas terdapat beberapa kesimpulan yaitu:

1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan

oleh

     pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.

3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang

dilakukan   

     oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya

     mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran

     lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

B. Saran

          Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:

Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan

dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.

2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.

3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang yang sangat dibutuhkan

di

    tempat pengungsian.


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Gempa bumi adalah yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal
dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi.
Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah
yang dikelilingi lautan luas.
Begitu banyak kerugian yang dialamai oleh manusia akibat gempa bumi maka penyusun tertarik
untuk mengambil judul Dampak gempa bumi terhadap kelangsungan manusia.

1. 2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah dampak gempa bumi terhdap kelangsungan hidup manusia.
2. Apa saja factor-faktor yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.
3. Bagai mana cara mencegah dan menanggulanginya gempa bumi.

1. 3 Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui damapak gempa bumi terhadap kelangsungan hidup manusia
2. Ingin mengetahui factor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi
3. Ingin mengetahui dan mencegah menanggulangi gempa bumi

1. 4 Manfaat Penelitian
1. Untuk ennbah wawasn pengetahuan siswa
2. Untuk mengetahui dampak gempa bumi
3. Untuk mengetahui fakto-faktor penyebab terjadinya gempa bumi
4. Untuk mengetahui cara mencegah dan menanggulangi gempa bumi

1. 5 Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan metode:
• Study pustaka, yaitu menggunakan sumber-sumber dari buku dan referensi terpercaya.

1. 6 Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitia, manfaat penelitian, metode penelitian,
sistematika penelitian.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Pengertian dampak, pengertian gempa bumi, pengertian manusia
BAB III PEMBAHASAN
Dampak gempa bumi terhadap kelangsungan hidup manusia, factor – factor yang menyebabkan
terjadinya gempa bumi, cara mencegah dan menanggulangi gempa bumi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Dampak


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Dampak adalah pengaruh yang kuat yang mendapatkan
akibat negatif atau Positif.

2.2. Pengertian Gempa Bumi


Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran
ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik.gempa ke segala arah di dalam bumi.
Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak atau tidak tergantung
pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu bangunan dan mutu tanah dimana
bangungan berdiri. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata
gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi
tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Gelombang ini menjalar
menjauhi fokus
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi,
patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas
gunung api dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada
gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa
cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal
dengan Lingkaran Api karena banyaknya gunung berapi.
Seismologist adalah ilmuwan yang mempelajari sesar dan gempa. Mereka menggunakan peralatan
yang disebut seismograf untuk mencatat gerakan tanah dan mengukur besarnya suatu gempa.
Seismograf memantau gerakan-gerakan bumi mencatatnya dalam seismogram,Gelombang seismik,
atau getaran, yang terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismogram.
Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran gempa. Seismologist menggunakan
skala Richter1 untuk menggambarkan besaran gempa, danskala Mercalli untuk menunjukkan
intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung dan manusia.

2.3. Pengertian Manusia


Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan
yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah
dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan
bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi
yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak
menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah
bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep
tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori
ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat
yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan
harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi
manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya
karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya
penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah
SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q.
S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus
beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah
menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim:
32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa
nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi
manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan
berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu
kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain.
Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia.
Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar
yang tidak boleh dilewati.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Dampak Gempa Bumi Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia


Gempa bumi memiliki efek berkepanjangan pada kehidupan masyarakat dan intelegensi. Gempa
bumi terjadi pada hari libur penting Katolik dan menghancurkan hampir setiap gereja penting di
kota, menyebabkan ketakutan dan ketertarikan antar masyarakat dari nagara dan kota Katolik yang
tulus dan setia, yang awalnya merupakan pelindung utama Gereja. Teologs dan filsuf memfokuskan
dan mempertimbangkan pada penyebab dan pesan keagamaan, melihat gempa bumi sebagai
manifestasi kemarahan Tuhan.
Gempa bumi dan kehancurannya sangat mempengruhi intelegensi Zaman Pencerahan Eropa.
Catatan filsuf-penulisVoltaire menggunakan gempa dalam Candide dan dalam Poème sur le désastre
de Lisbonne ("Puisi bencana Lisbon") miliknya. Candide Voltaire menyerang dugaan bahwa semua
yang terbaik dalam ini, "terbaik dari semua kemungkinan dunia", dunia diawasi ketat oleh dewa
yang baik. Bencana Lisbon menunjukkan pusat contoh sehat. Seperti tulisanTheodor Adorno,
"gempa bumi Lisbon cukup memulihkan Voltaire dari teodice Leibniz" (Dialektis Negatif 361). Dalam
abad ke-20 kemudian, mengikuti Adorno, gempa bumi 1755 kadang dibandingkan dengan Holocaust
seperti bencana yang mengubah kebudayaan dan filosofi Eropa. Jean-Jacques Rousseau juga
terpengaruh oleh kehancuran akibat gempa bumi, kekejamannya yang dipercayainya meliputi terlalu
banyak orang yang hidup dekat dengan kota. Rousseau menggunakan gempa bumi sebagai argumen
terhadap kota sebagai bagian keinginannya terhadap jalan kehidupan yang lebih alami.
Kosep luhur, meskipun muncul sebelum 1755, dikembangkan dalam filosofi dan diangkat menjadi
arti lebih penting olehImmanuel Kant, dalam bagian sebagai hasil usahanya untuk memahami
kekejaman gempa dan tsunami Lisbon. Kant menerbitkan tiga teks terpisah untuk gempa bumi
Lisbon. Kant muda, yang terpesona oleh gempa bumi, mengumpulkan semuan informasi yang
tersedia untuknya dalam pamflet berita, dan menggunakannya untuk merumuskan teori penyebab
gempa bumi. Teori Kant, yang melibatkan pergeseran gua besar bawah tanah yang terisi gas panas,
merupakan (meskipun akhirnya salah) satu dari usaha sistematis modern pertama yang menjelaskan
gempa bumi dengan sebab kedudukan alam daripada supernatural. Menurut Walter Benjamin, buku
awal Kant pada gempa bumi "kemungkinan menunjukkan awal geografi ilmiah di Jerman. Dan
tentunya awal sismologi."
Werner Hamacher mamiliki klaim bahwa konsukweansi gempa bumi diperluas dalam kosa kata
filosofi, menjadikan metafora umum pengelompokkan "dasar" untuk kegoyahan dan ketidakpastian
argumen filsuf: "Dibawah kesan yang digunakan untuk gempa Lisbon, yang menyentuh pikiran Eropa
dalam suatu jangka waktu yang lebih sensitif, metafora dasar dan ringan sepenuhnya kehilangan
kenyataan benarnya; yang tidak lagi menggambarkan percakapan" (263). Klaim Hamacher bahwa
kepastian fondasional filosofi Descartes mulai menggoyahkan terkait gempa bumi Lisbon.
Gempa bumi memiliki dampak penting dalam politik Portugis. Perdana mentri merupakan
kebanggaan raja, namun aristokrasi meremehkannya sebagai putra orang kaya dari alun-alun kota
(meskipun Perdana Mentri Sebastião de Melo saat ini dikenal sebagaiMarquis dari Pombal, jabatan
yang hanya digunakan tahun 1770, lima belas tahun setelah gempa bumi). Perdana mentri pada
masanya membenci kaum tua kaya, yang ia anggap korupsi dan tidak mampu dalam tindakan
praktis. Sebelum 1 November 1755 terdapat perjuangan konstan terhadap kekuasaan dan kebaikan
raja, namun tanggapan kompeten Marquis dari Pombal secara efektif memotong kuasa fraksi
aristokratis tua. Namun, oposisi diam dan kemarahan Raja Joseph I mulai muncul, yang akan
memuncak dalam percobaan pembantaian raja, dan eliminasi kekuasaan Adipati Aveiro dan keluarga
Távora.
3.2. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang
paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi
fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa
gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik
dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena
injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga
panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan
bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang
dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga
seismisitas terinduksi
Lapisan paling atas bumi, yaitu, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada
pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang
disebut. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga
dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi.
Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut
bergerak satu sama lainnya.Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif
terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling
mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling
mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat
dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng
ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai
pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut
sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

3.3. Cara Mencegah dan Menanggulangi Gempa Bumi


Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang.
Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi
bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan
pedoman untuk menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan
pegangan di manapun anda berada.
1. Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan
keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja untuk melindungi tubuh anda
dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.

2. Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa
mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan
berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
3. Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan
industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala
anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
4. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau
satpam.
5. Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran
gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah,
lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung
dengan menggunakan interphone jika tersedia.

6. Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya kereta
dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
7. Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan
kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan
mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka
keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
8. Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir
pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami
tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan
Gempa bumi memiliki efek berkepanjangan pada kehidupan masyarakat dan intelegensi. Gempa
bumi terjadi pada hari libur penting Katolik dan menghancurkan hampir setiap gereja penting di
kota, menyebabkan ketakutan dan ketertarikan antar masyarakat dari nagara dan kota Katolik yang
tulus dan setia, yang awalnya merupakan pelindung utama Gereja. Teologs dan filsuf memfokuskan
dan mempertimbangkan pada penyebab dan pesan keagamaan, melihat gempa bumi sebagai
manifestasi kemarahan Tuhan.
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang.
Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi
bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan
pedoman untuk menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.

4.2. Saran
Dengan telah dibuatnya makalah ini yang berjudul “DAMPAK GEMPA BUMI TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA” semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun
dan para pembaca umumnya.
Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat memahami betapa
pentingnya kita menjaga lingkungan untuk dapat menghindari bencana – bencana yang disebabkan
oleh kesalahan tingkah laku manusia.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1024&bih=677&q=dampak+gempa+bumi+terhad
ap+kehidupan+manusia&aq=1&aqi=g3&aql=&oq=dampak+gempa+bumi+ter&fp=b982c502b59c367
d
http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=677&q=dampak+gempa+bumi+terhadap+kehidupa
n&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=b982c502b59c367d
http://friends.smansakra.sch.id/blogs/entry/PENGERTIAN-GEMPA-dan-letak-indonesia
http://www.reindo.co.id/gempa/Reference/pengertian_gempa.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_Lisbon_1755#Dampak_pada_masyarakat_dan_filosofi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua orangtua kami, Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang telah
memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk
keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi
para pembaca. Amin.
Sragen , 1 November 2009

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Pengertian Gempa Bumi......................................................... 2
B. Macam- macam Gempa Bumi .............................................. 2
C. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi........................................ 3
D. Sejarah Gempa Bumi di Abad 20 dan 21............................... 4
E. Persiapan Menghadapi Gempa Bumi.................................... 7
BAB III PENUTUP.................................................................................... 9
A. Kesimpulan............................................................................. 9
B. Saran....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya.
Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan
hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk
pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila
dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha
Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan
pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
B. Rumusan Masalah
1) Apa faktor penyebab gempa bumi ?
2) Bagaimana sejarah gempa bumi yang telah menghancurkan kehidupan
manusia ?
3) Bagaimana dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan
manusia ?
C. Tujuan
Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi, sejarah
gempa bumi dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi
kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi
karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
B. MACAM MACAM GEMPA BUMI
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat
adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi
ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi
yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena
pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan
dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik)
menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area
dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus
dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik
2
yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis
tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi
tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi
di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2]
3. Gempa bumi runtuhan ; Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur
ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
4. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang
disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu
yang dipukulkan ke permukaan bumi.
C. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa
bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang
juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
3
D. SEJARAH GEMPA BUMI DI ABAD 20 DAN 21
1. 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan
merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
2. 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan
50.000 orang.
3. 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000
kematian.
4. 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan
33.000 orang tewas.
5. 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7
skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh
kota Agadir.
6. 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan
22.778 terbunuh.
7. 28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan
240.000 orang terbunuh.
8. 4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570
korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan
sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).
9. 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan
menyebabkan 25.000 kematian.
10. 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter,
meragut lebih dari 9.500 nyawa.
11. 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan
menyebabkan 25.000 kematian.
12. 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000
nyawa.
4
13. 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan
menewaskan 2.500 orang.
14. 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan
menewaskan 1.000 orang.
15. 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut
6.000 nyawa.
16. 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut
6.000 nyawa.
17. 25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
18. 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut
17.000 nyawa
19. 1 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400
korban tewas.
20. 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada
juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
21. 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan
menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
22. 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada
skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
23. 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter
mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan
gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari
220.000 jiwa.
24. 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter diAsia Selatan,
berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
5
25. 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB
selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United
States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang
tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
26. 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera
Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas
27. 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
28. 3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
29. 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya,
Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa
masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah
longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
30. 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang
berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter
(BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-
Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan
terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
6
E. PERSIAPAN MEGHADAPI GEMPA BUMI
· Persiapan untuk Keadaan Darurat
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari
benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral
dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2
sampai 3 liter sehari untuk satu orang
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan
dalam keadaan darurat misalnya:
a. Lampu senter berikut baterai cadangannya
b. Air minum
c. Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut
dan sebagainya
d. Makanan yang tahan lama seperti biskuit
e. Sejumlah uang tunai
f. Buku tabungan
g. Korek api
h. Lilin
i. Helm
j. Pakaian dalam
4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan
langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup
agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi.
5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan
di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan
melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film
6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika
pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi
ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai
untuk menghindari Tsunami.
7
· Ketika Terjadi Gempa Bumi
1. Matikan api kompor jika anda sedang
memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya
api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan
alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung
basah
2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar
dari rumah atau gedung
3. Cari informasi mengenai gempa bumi
yang terjadi lewat televisi atau radio
4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu,
jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat
pengungsian terdekat
5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru
keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak
tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari
rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm
atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala
6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan
raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tibatiba
rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas
gedung
7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang
tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat
Anda untuk pergi bersama-sama
8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda
sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau
menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan
kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah
kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan
itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi
akan terjadi.
B. Saran
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan
kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi
gempa bumi.
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang
yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi diakses tanggal 1 November 2009,18.33 WIB
http://www.google.com/search?client=safari&rls=en&q=gempa%20bumi&ie=UTF-
8&oe=UTF-8 diakses tanggal 1 November 2009 , 18.12 WIB
Sejarah Kegempaan

Bila melihat sejarah, menurut Dani Hilman (Geotek LIPI), Zona subduksi Jawa

memiliki potensi magnitude kegempaan lebih rendah dibandungkan dengan zona subduksi

Sumatera yang rata-rata diatas 8 skala richter (SR). sedangkan waktu terjadinya gempa pun di

Jawa lebih kecil dibandingkan Sumatera. Selain itu lempengan Jawa pun sudah tua, berusia

diatas 150 juta tahun.

Gerakan tektoniknya pun berat sehingga tidak terlalu menekan kearah pulau Jawa.

Menurut kepala pusat penelitian Geoteknologi LIPI, Dr. Heri Harjono, sejarah

kegempaan yang menimbulkan tsunami, yang disebabkan bergesernya lempengan sehingga

air laut masuk kelubang lempengan ketika lempengan menyatu kembali terjadi tekanan

sehingga air laut meluap kedataran yang lebih rendah. Dengan mengetahui sejarah terjadinya

gempa besar yang disertai tsunami berdasarkan catatan, penduduk paling tidak dapat

mengantisipasi periode pengulangan dan berwaspada bahaya itu. Sedangkan dipesisir selatan

Jawa didaerah ini memiliki Topografi yang berbeda. Dengan melihat fakta informasi yang

minim mengenai kegempaan dan tsunami yang terjadi disekitar pantai selatan Jawa maka

wajar saja apabila kita tidak menduga dengan baik potensi gempa yang diiringi tsunami

didaerah ini dan bahkan muncul yang mengungkapkan kecil terjadi gempa didaerah ini.

Sebagai upaya pembelajaran bagaimana dapat memahami lebih karakteristik

kegempaan dan tsunami disekitar pantai selatran Jawa, khususnya diwilayah pantai selatan

Pangandaran dan sekitarnya untuk melihat mekanis dari gempa bumi di pantai Pangandaran

tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi, untuk melihat

deformasi yang mengiringi tahapan mekanisme terjadinya gempa bumi. Studi mengenai

tahapan gempa ini akan sangat berguna dalam melakukan evaluasi nilai potensi energy pasca

bencana alam gempa bumi, untukj dijadikan input upaya mitigasi dimasa datang. Upaya

nyata penelitian pasca gempa di Pangandaran 2006 dilakukan oleh KK Geodesi ITB bekerja
sama dengan Tokyo University, Nagayo University dan BPPT. Factor ini menunjukan bahwa

pemerintah harus dapat memahami dan merencanakan dengan baik.

Hilman, Dani. 2004. Sejarah Kegempaan. Bandung : Balai Pustaka


Moeljarto, T. 2004. Pembangunan. Yogyakarta : PT. bayu Indra Grafika
Iwan. 2004. Pembangunan Lingkungan. Jakarta
Mole

Gempa bumi merupakan getaran-getaran tanah akibat pergeseran lapisan-lapisan


batuan bumi. Di antara bencana alam yang dialami manusia, gempa bumi merupakan
bencana yang paling merusak. Kerusakan-kerusakan akibat gempa bumi biasanya diikuti
oleh bencana sekunder. Misalnya kebakaran, ledakan, terputusnya aliran listrik, terputusnya
saluran air minum dan lain-lain.
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak
menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi
besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.Sampai
saat ini manusia belum dapat meramalkan terjadinya gempa bumi. Yang dapat dilakukan
hanyalah memperkecil kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh gempa bumi.
Oleh karena itu, pembuatan karya ilmiah ini bertujuan agar pembaca dapat
meminimalisir akibat terjadinya gempa bumi.

1.2  Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini agar masyarakat dapat mengetahui:


a.     Macam macam gempa bumi
b.     Penyebab terjadinya gempa bumi
c.      Dampak gempa bumi terhadap lingkungan
d.     Cara menanggulangi gempa bumi yang terjadi

1.3  Perumusan Masalah


a.     Apa saja macam macam gempa bumi itu?
b.     Apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi?
c.      Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari gempa bumi?
d.     Bagaimana cara menanggulangi gempa bumi yang terjadi?

Bab II
Landasan Teori
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi
akibat dari pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang
seismik. (www.duopelangi.com)
Gempa bumi adalah pelepasan energi secara tiba-tiba yang diteruskan melalui
lapisan bumi ke segala arah dalam bentuk gelombang-gelombang seismic.
(Wardiyatmoko,geografi,(Jakarta:Hak Cipta,2013),hlm,389)
Gempa bumi atau dalam dunia geografi dikenal dengan istilah seisme adalah
guncangan akibat pergerakan lapisan pergerakan lapisan batu bumi atau lempeng bumi
yang berasal dari bawah permukaan bumi. (www.dilihatya.com)
Gempa bumi atau seisme berakibat merubah, merombak atau merusak permukaan
bumi. Ilmu yang mempelajari gempa bumi adalah seismologi, sementara alat untuk
mengukur kekuatan gempa bumi adalah seismograf. (Hidayat,Bambang,Bumi dan Antariksa,
(Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1979),hlm,100)

Bab III
Pembahasan

3.1 Macam-macam gempa bumi

3.1.1 Gempa bumi dapat diklasifikasikan menurut asalnya, yaitu gempa runtuhan
(guguran), vulkanik, tektonik dan tumbukan.

1)     Gempa runtuhan (guguran)


Gempa runtuhan terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah. Daerah yang
umumnya mengalami gempa runtuhan adalah daerah tambang yang berbentuk
terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. Didalam pegunungan kapur kadang-kadang
terdapat gua yang terjadi karena pelarutan. Jika atap gua tersebut runtuh, terjadi gempa
bumi. Bahaya yang diakibatkan dalam gempa runtuhan bersifat kecil. Umumnya, gempa
runtuhan terjadi dalam skala kecil atau pada wilayah local.
2)     Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik terjadi karena meletusnya gunung api. Ketika gunung api akan
meletus, timbul tekanan gas dari dalam sumbat kawah. Tekanan ini menyebabkan
terjadinya getaran yang disebut gempa bumi vulkanik. Gempa jenis ini hanya terdapat
didaerah sekitar gunung api yang meletus. Bahaya gempa bumi vulkanik lebih besar
dibandingkan gempa bumi runtuhan, namun lebih kecil dibandingkan dengan gempa
tektonik.
3)     Gempa Tektonik
Gempa tektonik disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan merupakan
akibat dari gerak orogenesis. Daerah yang sering kali mengalami gempa tektonik adalah
daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah Mediterania dan Sirkum Pasifik. Bahaya
yang ditimbulkan gempa tektonik bersifat sangat besar karena lapisan bumi dapat
mengalami lipatan, retakan, patahan, atau pergeseran. Oleh karena gempa ini selalu
disebabkan pergeseran kerak bumi, gempa ini disebut juga gempa dislokasi.
Gempa bumi tektonik berasal dari geseran lapisan-lapisan batuan sepanjang bidang
sesar didalam bumi. Sesar ini disebabkan oleh gaya-gaya tektonik didalam bumi. Sesar yang
terkenal dan terbesar adalah sesar San Andreas. Sesar ini membujur sepanjang kalifornia
dan merupakan sebab dari kegiatan gempa bumi didaerah tersebut. Sesar besar di
Indonesia terdapat di Sumatera yang disebut sesar besar Sumatera. Pada patahan ini
terdapat lembah Semangko yang membujur Pulau Sumatera.
3
3.1.2 Gempa bumi dapat pula diklasifikasikan menurut dalamnya fokus gempa
tersebut dari permukaan bumi. Yaitu gempa bumi dalam, menengah dan dangkal.
1) Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam ialah gempa bumi yang hiposenternya berada lebih dari 300 km
dibawah permukaan bumi. Di Indonesia hiposenter gempa-gempa semacam ini terdapat
dibawah laut-laut Jawa, Flores dan Sulawesi. Gempa-gempa dalam ini tidak membahayakan.
2) Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah ialah gempa yang hiposenternya berada antara 60 km dan
300 km dibawah permukaan bumi. Di Indonesia hiposenter gempa-gempa semacam ini
terbentang sepanjang Sumatera sebelah barat, Jawa sebelah selatan, Nusa Tenggara, antara
Sumbawa dan Maluku, sepanjang teluk Tomini, Laut Maluku ke Filipina. Pada umumnya
gempa menengah ini dapat mengakibatkan kerusakan ringan.
3)     Gempa bumi dangkal
Pada gempa bumi dangkal hiposenter berada kurang dari 60 km dari permukaan
bumi. Di Indonesia hiposenter gempa semacam ini letaknya terpencar. Gempa semacam ini
biasanya menimbulkan kerusakan besar. Makin dangkal gempa bumi tersebut makin
berbahaya.

3.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi


Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan bumi. . Gempa
bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya
massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian
lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky
Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini
dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan
pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga
seismisitas terinduksi

4
3.3 Dampak Gempa Bumi Terhadap Lingkungan

Ditengah terjadinya bencana alam saat ini, sekarang kita berada di momentum yang
tepat untuk selalu membicarakan tentang “pesan” alam. Semua itu bukan lagi tanda-tanda
karena berbagai akibat sudah kita rasakan bersama dari skala besar, global, hingga imbas
yang kita rasakan sehari-hari. Konsep tanah air udara tidak ada lagi keseimbangan  sekarang
menjadi tidak beraturan dan semuanya bisa menjadi ancaman.
Bencana ini memiliki dampak yang beruntut, kerusakan yang satu akan mempengaruhi
pada kerusakan yang lainnya, baik terhadap tanah, air maupun udara. Hal ini mengakibatkan
rusaknya keseimbangan ekosistem, dan mengalami penurunan kualitas lingkungan karena
adanya perubahan lingkungan. Dibawah ini ada beberapa akibat bencana gempa dan
tsunami terhadap lingkungan :
1.     Longsor
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen.
Hentakan gempa dan bergoyangnya tanah menyebabkan keluarnya tanah  dan massa
batuan yang menyebabkan tanah longsor, lumpur, dan longsornya batuan di atasnya.
Semua ini mendorong terjadinya kerusakan dan kerugian pada kehidupan di muka bumi ini.

2.       Kerusakan bangunan

Gelombang pada gempa bumi menyebabkan lapisan tanah bergerak,


menggoyangkan bangunann gedung dan menyebabkan kontruksi bangunan menjadi tidak
kokoh atau kerangka bangunan menjadi lemah, bahkan sebagian atau keseluruhan
bangunan menjadi runtuh.
Bergoyangnya lapisan tanah juga melemahkan tanah dan bahan material fondasi
dibawah kerangka bangunan serta bisa menyebabkan perubahan yang dramatis dalam
susunan tanah halus dan tanah jenis berbutir/pasir selama terjadinya gempa, tanah jenuh
yang berpasir menjadi seperti cairan lumpur. Proses nya disebut pencairan. Proses
pencairan menyebabkan kerusakan pada material fondasi tanah dan kerangka bangunan
menjadi lemah.

3.      Banjir

Gempa bumi juga bisa menyebabkan air dalam sebuah waduk atau danau mengalir k
berbagai arah atau tumpah kembali dan keluar. Air yanga mengalir dalam jumlah besar
tersebut akan memenuhi sungai-sungai dibawahnya akibat rusaknya danau atau jebolnya
waduk akibat gempa..

5
4.      Kebakaran

Akibat gempa yang lain adalah kebakaran. Bencana susulan ini biasanya terjadi
didaerah pemukiman padat penduduk maupun gedung bertingkat, hal itu disebabkan oleh
bahan bangunan gedung, bahan material apartemen maupun permukiman padat penduduk
yang digunakan.
Jika bahan tersebut sangat rentan terhadap api, kebakaran bisa terjadi. Kebakaran
bisa pula karena putusnya aliran listrik tiba-tiba sehingga terjadi percikan api atau
meledaknya tabung gas dan pipa gas karena bocor setelah terjadinya gempa.

5.      Polusi udara

Kebakaran karena rusaknya installasi bangunan mengakibatkan tercemarnya udara


karena meningkatnya gas karbondioksida CO2.

6.      Perubahan struktur tanah dan batuan

Dengan adanya getaran serta gerakan yang disebabkan oleh tenaga endogen maka
struktur tanah akan berubah dan mengalami kerusakan.

7.      Krisis air bersih

Getaran dan goncangan besar karena gempa mengakibatkan aliran-aliran sungai


bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak.

8.      Tsunami

Selain itu gempa bumi juga dapat mengakibatkan tsunami. Gelombang tsunami
disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik yang dahsyat di dasar laut atau
hiposentrumnya dibawah dasar laut. Gempa tersebut terjadi karena adanya gesekan
lempeng litosfer.

9.      Degradasi lahan dan kerusakan bentang lahan

Rusaknya struktur tanah dan terkikisnya lapisan tanah yang disebabkan oleh gempa
dan tsunami akan berdampak bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Degradasi lahan akan
mengakibatkan penurunan produktivitas, migrasi, ketidakamanan pangan, bahaya bagi
sumberdaya dan ekosistem dasar, serta kehilangan biodiversitas melalui perubahan habitat
baik pada tingkat spesies maupun genetika.
Selain itu degradasi lahan akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang bergantung pada lahan sebagai sumber penghidupannya berupa
meningkatnya angka kemiskinan.

10.  Hilangnya makhluk hidup dan munculnya penyakit

Bencana gempa dan tsunami menghilangkan nyawa manusia tumbuhan dan hewan
akibat tertimpa runtuhan serta tersapu oleh gelombang air yang besar. Beberapa jenis
keanekaragaman hayati terancam akan menyebabkan perubahan pada komposisi dan
penyebaran geografis ekosistem.
Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sedangkan
habitatnya akan terdegradasi. Spesis yang tidak dapat beradaptasi akan terancam punah.
Pada wilayah pantai rusaknya ekosistem pantai seperti terumbu karang, serta hutan bakau
bahkan usaha tambak nelayan dan pemukiman. Rusaknya lahan pertanian akan
menyebabkan kerawanan pangan, kemiskinan dan penyakit.
 Timbulnya penyakit adalah hal yang paling di khawatirkan, terutama di negara
berkembang dan negara miskin. Hal itu disebabkan karena tidak memadainya air, sanitasi
dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit dan infeksi akan mudah berkembang
dan menyebar.

3.4 Cara Menanggulangi Gempa Bumi


Bencana yang mengancam Bangsa Indonesia adalah Gempa Bumi yang tanpa kita
ketahui kapan dan dimana akan terjadinya lagi. Untuk mengantisipasi dan memperkecil
resiko yang ditanggung akibat gempa sejumlah kalangan mencoba menyajikan cara khusus
untuk memperkecil resiko dari gempa tersebut. Untuk itu kita harus tahu terlebih dahulu
ciri-ciri gempa bumi tersebut
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat terlihat jika akan terjadi gempa bumi. Beberapa ciri-ciri
tersebut antara lain:
1.     Lihat ke langit
Kalau di langit ada awan yang berbentuk seperti angin tornado/seperti pohon/seperti
batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa
terjadi.
Awan yang berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis
berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut
menghisap daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi seperti tersedot ke
bawah.
Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya patahan
atau pergeseran lempeng bumi. Tapi kemunculan awan gempa seperti itu di langit tidak
selalu berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.
7
2.     Coba diuji medan elektromagnetis di dalam rumah
- Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak
- Jika terdapat mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak transmit data
- Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah teksnya yang diterima berantakan
atau tidak
- Coba matikan aliran listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala redup/remang-remang
biarpun tak ada arus listrik
Kalo tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak transmitting,
teks yang kita terima berantakan dan neon tetap menyala biarpun tidak ada arus listrik, itu
berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis luar biasa yang sedang terjadi tapi
kasat mata dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.
3.     Perhatikan hewan-hewan
Cek apakah hewan-hewan seperti menghilang, lari atau bertingkah laku aneh/gelisah.
Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis.
4.     Air tanah
Lihat juga apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya.
Jika empat tanda ini ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, segeralah bersiap-siap
untuk evakuasi. Empat tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan memang akan ada
gempa berkekuatan besar.
Walaupun demikian, adanya awan gempa yang bentuknya aneh itu, tetap tidak bisa
memastikan kapan gempa terjadi.Oleh karena itu jangan tunggu-tunggu lagi, sebisa
mungkin langsung melakukan tindakan penyelamatan diri untuk menghindari hal-hal yang
paling buruk.
Kalau skala gempanya besar dan episentrumnya terletak di laut, kita harus selalu
awas akan datangnya gelombang tsunami. Tingginya gelombang bisa puluhan meter, bisa
juga hanya dua meter. Tapi biarpun hanya dua meter, gelombangnya tidak main-main.
Kekuatannya dahsyat (seperti tidak ada habisnya) dan tekanannya bisa mencapai 190
kilogram.

BAB IV
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Tipe gempa bumi adalah gempa
tektonik dan gempa vulkanik. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

4.2  SARAN
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan
kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1.       Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
2.       Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3.       Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat
dibutuhkan di tempat pengungsian.
9

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Bambang.1979.Bumi dan Antariksa.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wardiyatmoko.2013.Geografi.Jakarta: Hak Cipta.
www.dilihatya.com
www.duopelangi.com

Anda mungkin juga menyukai