Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia. Salah satu factor terasinya gempa yang sering ditemukan di Indonesia
adalah karena adanya pergerakan lempengan. Dampak dari gempa yang dihasilkan
cukuplah besar, baik dari segi ekonomi, social, geologi, dll
Nias yang secara geologi terletak dibatas 2 lempeng, dimana lempeng India
selalu bergerak setiap 5cm/tahunnya, menjadi salah satu daerah yang cukup sering
gempa. Salah satu gempa terbesar yang terjadi adalah saat 28 Maret 2005.

Gempa 28 Maret 2005 menimbulkan dampak yang cukup parah bagi


infrastruktur Nias. Gempa 28 Maret 2005 meluluhlantakan kota Gunung Sitoli
dimana menimbulkan korban sekitar 800 orang dan banyak bangunan yang runtuh,
jembatan yang runtuh sehingga infrastruktur kota menjadi rusak.

Type kerusakan yang terjadi kebanyakan adalah bangunan dikarenakan struktur


belum memenuhi persyaratan demikian juga rancangan struktur juga masih belum
memenuhi syarat terjadinya kerusakan bangunan akibat likuifaksi, dimana tanah
pondasi yang bermasalah di Gunung Sitoli.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, adapan rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana kejadian gempa di Nias pada tahun 2005?
2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya Gempa di Nias pada tahun 2005?
3. Apa saja dampak dari gempa Nias pada tahun 2005 bagi infrastruktur dan
ketekniksipilan?

1.3 Tujuan

1
Dari rumusan masalh diatas, adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui kejadian gempa di Nias pada tahun 2005
2. Mengetahui penyebab gempa di Nias pada tahun 2005
3. Mengetahui dampak bagi infrastruktur dan ketekniksipilan akibat gempa di Nias
tahun 2005

1.4 Sistematika Penulisan


Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai
berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan
laporan dan sistematika penyusunan laporan.

2. BAB II LANDASAN TEORI


Menjelakan mengenai materi-materi mengenai Analisa Gempa Bumi,
Tipe Gempa, penyebab dan dampak dari gempa bumi

3. BAB III PEMBAHASAN


Menjelaskan mengenai terjadinya gempa di Nias pada tahun 2005
dengan segala penyebab dan dampak yang ditimbulkannya

4. BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.

5. DAFTAR PUSTAKA
a.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita
semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi,
baik yang ringan maupun yang sangat dahsyat, menelan banyak korban jiwa dan harta,
meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya. Gempa bumi
disebabkan oleh adanya pelepasan energi regangan elastis batuan pada litosfir.
Semakin besar energi yang dilepas semakin kuat gempa yang terjadi. Terdapat dua
teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran
sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba-tiba sepanjang sesar merupakan
penyebab yang sering terjadi. Klasifikasi gempa bumi secara umum berdasarkan
sumber kejadian gempa (R.Hoernes, 1878). Setiap bencana alam selalu mengakibatkan
penderitaan bagi masyarakat, korban jiwa dan harta benda kerap melanda masyarakat
yang berada di sekitar lokasi bencana.
Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang terjadi
pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi terjadi
akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada kerak
bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai
penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia (artificial
earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga bisa
disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa getaran kecil-kecil
yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang disebabkan oleh lalu-
lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon dan lain- lain. Getaran seperti ini
dikelompokan sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa
terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil penelitian, para
peneliti kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi terjadi
di daerah batas pertemuan antar lempeng yang menyusun kerak bumi dan di daerah
sesar atau fault.

3
Gambar 2.1 Alat pendeteksi gempa bumi dan peta gempa bumi
Para peneliti kebumian berkesimpulan bahwa penyebab utama terjadinya gempa bumi
berawal dari adanya gaya pergerakan di dalam interior bumi (gaya konveksi mantel) yang
menekan kerak bumi (outer layer) yang bersifat rapuh, sehingga ketika kerak bumi tidak lagi
kuat dalam merespon gaya gerak dari dalam bumi tersebut maka akan membuat sesar dan
menghasilkan gempa bumi. Akibat gaya gerak dari dalam bumi ini maka kerak bumi telah
terbagi-bagi menjadi beberapa fragmen yang di sebut lempeng (Plate). Gaya gerak
penyebab gempa bumi ini selanjutnya disebut gaya sumber tektonik (tectonic source).

Gambar 2.2 Lempengan dasar bumi dimana terjadinya gempa bumi


Selain sumber tektonik yang menjadi faktor penyebab terjadinya gempa bumi, terdapat
beberapa sumber lainnya yang dikategorikan sebagai penyebab terjadinya gempa bumi, yaitu
sumber non-tektonik (non-tectonic source) dan gempa buatan (artificial earthquake).

2.2 Penyebab Terjadinya Gempa

Gambar 2.4 Pergerakan lempeng dan lempeng bumi rawan gempa

4
1. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi
oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

2. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

3. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa
air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi
(jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi.

2.3 Tipe Gempa Bumi

Gambar 2.3 Patahan lapisan karena gempa bumi

Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan (tenaga) yang terjadi karena
pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan
dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai
kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri
dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-
pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa

5
tektonik.Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan
yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng
tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis
tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik
yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng
tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada
Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB.
2.4 Dampak akibat Gempa
A. Likuifaksi
Likuifaksi adalah fenomena di mana kekuatan dan kekakuan tanah berkurang
dikarenakan gempa atau pergerakan tanah lainnya. Hal ini merupakan suatu proses
atau kejadian berubahnya sifat tanah dari keadaan padat menjadi keadaan cair, yang
disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi gempa sehingga tekanan air pori
(porewater) meningkat mendekati atau melampaui tegangan vertical
Likuifaksi terjadi di tanah jenuh, yaitu tanah di mana ruang antara partikel
individu benar-benar penuh dengan air. Air ini memberikan suatu tekanan pada
partikel tanah yang mempengaruhi seberapa erat partikel itu sendiri ditekan
bersamaan. Sebelum gempa, tekanan air relatif rendah. Namun, getaran gempa dapat
menyebabkan tekanan air meningkat ke titik di mana partikel tanah dengan mudah
dapat bergerak terhadap satu sama lain.

a) Jenis tanah
Khusus untuk tanah tidak kohesif seperti pasir lepas, jika bergradasi
seragam maka kerentanan likuifaksinya besar dibandingkan dengan yang
bergradasi baik. Klasifikasigradasi tanah ditentukan dengan mengetahui
distribusi ukuran butiranyya dari sieve analisis
b) Kerapatan relatif atau angka pori
Untuk jenis tanah dengan angka pori atau kerapatan relatif kecil maka rentan
terhadaplikuifaksi. pada gempa bumi di kota Nigata, Jepang, 1964,
likuifaksi banyak terjadi pada areal tanah berpasir dengan kerapatan relatif
50% dan tidak terjadi pada areal dengan kerapatan relatif di atas 70%. Untuk
berbagai uji laboratorium faktor tersebutselalu digunakan sebagai parameter uji
likuifaksi
c) Tekanan batas
Potensial likuifaksi tanah menurun dengan meningkatnya tekanan batas. sejumlah
uji t e g a n g a n y a n g b e s a r d e n g a n meningkatnya tekannan batas

6
untuk menyebabkan terjadinya likuifaksi pada kondisi pembebanan ulang
alik di laboratorium.
d) intensitas gempa
Tingkat kerentanan suatu deposit tanah mengalami likuifaksi juga tergantung
kepadam a g n i t u d o tegangan dan regangan yang
diinduksikan oleh gempa bumi y a n g berhubungan dengan
intensitas gempa bumi
e) durasi gempa
durasi gempa merupakan faktor penting untuk menentukan potensial likuifaksi
tanah,karena faktor ini menentukan jumlah ulang alik tegangan yang
diberikan terhadapt a n a h u n t u k m e n y e b a b k a n l i 9 u i f a k s i p a d a
k o n d i s i p e m b e b a n a n u l a n g a l i k d i laboratorium

Likuifaksi terjadi di tanah jenuh, dimana ruang antara partikel individu benar-
benar penuhdengan air. ;ir ini memberikan suatu tekanan pada partikel tanah
yang mempengaruhiseberapa erat partikel itu sendiri ditekan bersamaan.
$ebelum gempa, tekanan air relatif rendah. namun, getaran gempa dapat
menyebabkan tekanan air meningkat ke titik dimana partikel tanah dengan mudah
dapat bergerak terhadap satu sama lain.

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gempa Bumi Nias
Setelah mengalami gempa dan tsunami pada tanggal 24 Desember 2004, Nias lagi-
lagi mengalami gempa yang cukup dahsyat pada tanggal 28 Maret 2005 tepat pukul
23.15 dengan kekuatan gempa 8.7 SR. Gempa ini berpusat pada 2,04 0 LU 970 BT
Samudera Hindia, yaitu setengah jarak pulau Nias dan Simeulue. Gempa ini juga
terbilang dangkal karena hypocenternya sekitar 30 km dari permukaan bumi.
Gempa Nias ini juga berpotensi pada tsunami karena gempa berpusat di tengah laut,
namun ternyata tidak menimbulkan tsunami. Peristiwa ini mengakibatkan jatuhnya
sekitar lebih dari 1.000 korban jiwa dan lebih dari 2.000 korban luka-luka. Selain korban
jiwa, gempa juga mengakibatkan kerusakan bangunan, jalan, pelabuhan hingga
menimbulkan kerugian materi milyaran rupiah. Gempa juga berdampak pada kenaikan
tanah, penurunan tanah, dan likuifaksi.

Gambar 1. Epicentrum Gempa Nias 2005


3.2 Penyebab Gempa
Adapun yang menjadi penyebab gempa di Nias adalah karena sesar aktif. Secara
geologi pulau Nias berada di batas lempeng aktif. Struktur geologi Pulau Nias
didominasi oleh sesar berarah barat laut tenggara yang searah dengan Pulau Nias.
Pola struktur geologi ini terbentuk akibat aktivitas tektonik yang terjadi sebelumnya.
Sesar-sesar yang terdapat di pulau ini pada umumnya merupakan sesar aktif. Hal ini
disimpulkan dari fakta adanya beberapa kejadian gempabumi dengan kedalaman
dangkal.

8
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa pulau Nias secara geologi akan bergerak keutara
sepanjang 5 cm pertahun. Gempa yang melanda Nias adalah sebagai bukti dari
pergerakan itu. Lempeng Indian akan bergerak keatas dan masuk kedalam Lempeng
Eurasian, dan peristiwa ini disebut juga sub duction.

Gambar 2. Pergerakan lempeng Indian kearah utara.


Pergeseran diperkirakan 5 cm pertahun [USGS, 2005}

3.3 Dampak Gempa Nias terhadap Ketekniksipilan.


A. Kerusakan Bangunan
Kerusakan yang terjadi pada bangunan adalah akibat bangunan tidak mampu
merespons gaya gempa yang terjadi. Berdasarkan peraturan bahwa perhitungan gaya
gampa dapat dilakukan dengan gaya gempa. Hal ini ditunjukan dengan dominannya
kerusakan bangunan akibat patahnya kolom bukan berasal dari kerusakan pondasi.
Kerusakan bangunan boleh dikatakan memprihatinkan karena banyak
bangunan runtuh seperti sandwich, dimana lantainya berimpit satu sama lain
[Tarigan, 2005]. Kerusakan seperti ini umumnya terjadi pada bangunan bertingkat
dua sampai empat yang bahannya terbuat dari beton bertulang.

9
Gambar 3. (a) (b) (c) kerusakan struktur bangunan

Tipe kerusakan bangunan akibat Gempa 28 Maret 2005 adalah sbb:

10
1. Rata dengan tanah, cukup banyak pada bangunan bertingkat dan tidak bertingkat
yang runtuh rata dengan tanah.
2. Kerusakan sandwich cukup banyak.
3. Kolom patah, sebagian miring.
4. Bangunan retak pada dinding.
5. Bangunan anjlok
6. Jembatan girdernya miring, abutment bergeser
7. Jembatan girdernya jatuh.
8. Air minum terganggu
9. Listrik padam
10. Jalan terputus
11. Terjadi kelongsoran tebing (land slide).

Melihat kondisi banyaknya bangunan yang rusak parah, diperkirakan di Nias


belum diterapkan pembangunan dengan mengikuti kaidah-kaidah tata cara
pembangunan bangunan tahan gempa sesuai dengan SK SNI gempa . Sehingga
mengakibatkan banyak korban jiwa.

B. Likuifaksi Tanah
Likuifaksi adalah peristiwa waktu gempa dimana bangunan dapat miring dan
terguling. Peristiwa likuifaksi dikenal pertama kali pada waktu Gempa di Niigata
Jepang pada tahun 1964 [Dowrick D.J, 1977]. Dimana banyak bangunan yang miring
dan terguling akibat gempa tersebut. Likuifaksi terjadi akibat kondisi tanah yang
berpasir dan jenuh air. Peristiwa likuifaksi banyak terjadidi Nias akibat Gempa 28
Maret 2005.
Likuifaksi ditandai dengan adanya penurunan pondasi, penurunan lantai
bangunan, tergulingnya bangunan dll. Dari data lapangan di kota Gunung Sitoli ada
beberapa tempat ditengah kota yang mengalami likuifaksi, seperti ruko-ruko yang
berlantai tiga didaerah pusat kota. Demikian juga didaerah penjara ada menara miring
dan jatuh yang seolah seperti pohon yang tercabut dari akarnya. Ini juga adalah
tanda-tanda terjadinya likuifaksi.

11
Gambar 4. Bangunan rusak akibat likuifaksi

Berdasarkan pemantauan bahwa Nias rawan terhadap likuifaksi. Untuk itu perlu
diadakan penelitian khusus likuifaksi didaerah ini. Tanahnya labil dan butuh

penelitian khusus. Sampai saat ini, belum ada penelitian lanjut mengenai
kemungkinan likuifaksi di pulau Nias.

12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Gempa terjadi di Nias pada tanggal 28 Maret 2005 dengan kekuatan 8.7 SR dan
berpusat pada 2,040 LU 970 BT dengan kedalaman 30 Km
2. Penyebab terjadinya gempa adalah karene sub duction yaitu bergeraknya lempeng
Indian dan masuk ke Lempeng Eurisian. Dimana menurut peengamatan, lempeng
Indian bergerak 5cm pertahunnya ke arah utara.
3. Dampak bagi infrastruktur akibat gempa di Nias tahun 2005 adalah, hancurnya
banyak bangunan yang dominan mengalami kerusakan pada kolomnya, akibat dari
pembangunan yang tidak memnuhi kaidah struktur gempa menurut SK SNI. Terjadi
pula likuifaksi di beberapa daerah yang menyebabkan penurunan dan miringnya
bangunan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/15910/sti-okt2005-
%20(12).pdf?sequence=1
http://sipilfull.blogspot.co.id/2012/05/ilmu-gempa-bumi-dan-dampaknya.html
http://tukangbata.blogspot.co.id/2013/01/apa-itu-liquefaction-atau-likuifaksi.html
makalah Analisis Pendahuluan Potensi Likuifaksi di Kali Opak Imogiri Daerah
Istimewa Yogyakarta, disusun oleh Lindung Mase

14

Anda mungkin juga menyukai