Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KERJA ROLLER COASTER

Roller coaster adalah wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan tinggi
pada jalur rel khusus, biasanya terletak di atas tanah yang memiliki ketinggian yang berbeda-
beda. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang disusun sedemikian rupa. Wahana ini pertama
kali ada di Disney Land Amerika Serikat. Berikut ini merupakan penjelasannya :
Fenomena Fisika pada Roller Coaster meliputi:
1. Energi Potensial
2. Energi Kinetik
3. Dinamika Roller Coaster
4. Gaya Gravitasi
5. Kekekalan Energi
6. Gaya Sentripetal
7. Gaya Sentrifugal

Roller coaster dapat meluncur dengan cepatnya adalah berkat energi potensial. Energi
potensial adalah energi yang dimiliki benda akibat adanya pengaruh tempat atau kedudukan
benda.
Kenapa energi potensial bisa menggerakkan roller coaster dengan begitu cepat? Roller
coaster dinaikkan dulu ke puncak bukit pertama (lintasan roller coaster) dengan
menggunakan semacam ban berjalan,  seperti pegangan tangan pada tangga berjalan
(eskalator) di mall itu loh. Nah, puncak bukit pertama dibuat lebih tinggi dari puncak bukit
selanjutnya ataupun dari tinggi loop (lintasan roller coaster yang berbentuk seperti tetes air).
Tujuannya agar roller coaster memiliki energi potensial yang cukup besar sehingga mampu
melintasi seluruh lintasan dengan baik.
Saat meluncur turun, kecepatan roller coaster semakin lama semakin meningkat. Dan
kemudian, roller coaster akan kembali naik dengan cepat menuju langit, wuuuss...!!! Nah,
roller coaster yang naik sampai ke tempat yang paling tinggi dan meluncur, memiliki energi
potensial. Saat bergerak ke bawah, energi potensial ini akan berubah menjadi energi kinetik
(energi gerak). Semakin ke bawah maka kecepatan geraknya akan semakin bertambah. Hal
ini terjadi karena energi potensialnya semakin kecil, sedangkan energi kinetiknya semakin
besar.
Ketika roller coaster yang memiliki energi kinetik kembali naik ke tempat yang tinggi,
kecepatannya akan menurun sedikit demi sedikit. Energi kinetik roller coaster itu berkurang,
sedangkan energi potensialnya akan kembali bertambah. Jadi semakin tinggi suatu benda,
semakin besar energi potensialnya.
Perubahan energi potensial menjadi energi kinetik, dan perubahan energi kinetik menjadi
energi potensial yang terjadi secara terus menerus inilah yang membuat roller coaster yang
tidak memiliki mesin dapat bergerak dengan cepat.
Saat meluncur dengan cepat, kita akan merasakan seolah-olah seluruh tubuh kita ikut terbang,
atau kadang perut jadi mual, bahkan jantung jadi ikut berdesir. Padahal ini adalah merupakan
efek inersia yaitu efek yang membuat  jantung dan alat-alat tubuh kita sedikit terangkat dari
tempatnya semula (inersia) karena gerakan yang sangat kencang itu.
Saat roller coaster berbelok ke kanan, penumpang akan terlempar ke kiri. Sebaliknya, ketika
roller coaster berbelok ke kiri, penumpang akan terlempar ke kanan. Hal ini disebkan karena
adanya gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang selalu mendorong sebuah obyek
ke luar lengkungan. Karena gaya ini pula maka penumpang akan terlempar lebih keras jika
berpegang erat-erat pada batang pengaman.

Energi Potensial
Energi potensial, EP, yakni energi yang “dikandung” roller coaster dikarenakan oleh
posisinya:
 bernilai maksimum di posisi puncak lintasan.
 bernilai nol di posisi “lembah” (posisi terendah) lintasan.

Energi potensial diubah menjadi energi kinetik ketika roller coaster bergerak menurun.
Energi Kinetik
Energi Kinetik, Ek, yakni energi yang dihasilkan oleh roller coaster karena geraknya (dalam
hal ini kecepatan).
 Bernilai nol di posisi puncak lintasan.
 Bernilai maksimum di posisi “lembah” (posisi terendah) lintasan.

Energi kinetik di ubah menjadi energi potensial ketika roller coaster bergerak menaik.
Dinamika Roller Coaster
Gerak Roller Coaster mengalami percepatan. Yakni perubahan kecepatan terhadap waktu
yakni:
 kecepatan bertambah terhadap waktu ketika bergerak menurun.
 perlambatan (percepatan negatif) yakni kecepatan berkurang terhadap waktu ketika
bergerak menaik.

Perubahan kecepatan juga terjadi di saat roller coaster berubah arah


Gaya Gravitasi
Pada roller coaster, kamu tentu mengalami gaya gravitasi yakni gaya(interaksi) yang
disebabkan oleh tarikan massa bumi terhadap massa tubuh (karena massa bumi jauh lebih
besar di bandingkan dengan massa tubuh).

Kekekalan Energi
Dalam proses perubahan energi Ek menjadi Ep dan Ep menjadi Ek ini, sebagian energi
diubah menjadi energi panas (kalor) karena adanya gesekan (friksi). Misal, roda roller coaster
dengan rel lintasan. Energi total sistem tidak bertambah atau berkurang. Energi “hanya”
berubah bentuk (misal: Ek, Ep, kalor).
Ep dan Ek pada Roller Coaster
1. Di titik A, roller coaster memiliki EPmaks dan EK nol, karena roller coaster belum
bergerak.
2. Di titik B. roller coaster memiliki laju maks maka ia terus bergerak ke titik C.
3. Di titik C benda tidak berhenti tapi sedang bergerak dengan laju tertentu, sehingga
pada titik ini roller coaster berada pada ketinggian maks dari lintasan lingkaran.
Roller coaster terus bergerak kembali ke titik C. Pada titik C, semua EK Roller
coaster kembali bernilai maks sedangkan EP-nya nol.

Energi Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan karena kita menganggap bahwa tidak ada
gaya gesekan, maka Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik C dan seterusnya.

Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang “berusaha” menarik objek mengarah ke titik pusat
(sumbu). Ketika roller coaster bergerak melalui lintasan memutar, gaya sentripental
“mempertahankan” roller coaster agar tetap bergerak memutar.

Gaya Sentrifugal
Bentuk alur lintasan roller coaster yang menikung, menjadikan pada pengendara bekerja gaya
sentrifugal.
Tergantung di tikungan mana ia berada, gaya sentrifugal dapat menyebabkan berat
pengendara bertambah (G>1)atau berkurang (G<1).
Gaya sentrifugal yang dirasakan penumpang bukan hanya pada loop saja, tetapi juga pada
setiap tikungan yang dibuat sepanjang lintasan. Ketika penumpang berbelok kekanan,
penumpang akan terlempar ke kiri. Sebaliknya ketika berbelok ke kiri penumpang akan
berbelok ke kanan. Orang akan terpental lebih keras jika berpegang erat‐erat pada batang
pengaman, karena itu agar lebih nyaman banyak penumpang membiarkan tangan mereka
bebas

Ketika roller coaster melaju turun (lihat kurva yang rendah), gaya berat akan searah dengan
gaya centrifugal, yang menyebabkan gaya keseluruhan bertambah (gaya yang searah akan
dijumlahkan),
sehingga anda seperti merasa tertekan ke bawah (G>1).
Sebaliknya ketika roller coaster melaju naik (lihat kurva yang tinggi), gaya berat akan
berlawanan arah dengan gaya centrifugal, sehingga gaya keseluruhan akan menjadi kecil
(gaya yang searah akan dikurangi).
Ini menyebabkan ada gaya yang seolah-olah menarik anda keatas (G<1)

Anda mungkin juga menyukai