18 Oktober 2017
Daftar Isi
1 Kajian Teori 5
1.1 Dinamika Gerak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.1.1 Gerak Lurus Beraturan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.1.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.1.3 Gerak Melingkar Beraturan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
1.1.4 Gerak Melingkar Berubah Beraturan . . . . . . . . . . . . . . 7
1.2 Gaya Gravitasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
1.2.1 Hukum Gravitasi Newton Universal . . . . . . . . . . . . . . . 8
1.3 Energi Mekanik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
1.4 Gaya Gesekan dari Luar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
1.5 Gaya Sentripetal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
2 Algoritma Penyelsaian 10
2.1 Cara Kerja Roller Coaster . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
2.1.1 Hubungan Roller Coaster dengan Energi Mekanik dan Gaya
Sentripetal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
2.1.2 Hubungan Roller Coaster dengan Dinamika Gerak . . . . . . . 13
2.1.3 Hubungan Roller Coaster dengan Gaya Gravitasi . . . . . . . 14
2.2 Algoritma Program . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
2.2.1 Program . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
1
DAFTAR ISI 2
3 Implementasi Program 16
Daftar Gambar
3
Daftar Tabel
4
BAB 1
KAJIAN TEORI
Dinamika Gerak
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh
lintasan garis lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda menempuh
jarak yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan dimiliki benda tetap ( v
= tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ). Kecepatan tetap
artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda menempuh
jarak yang sama untuk selang waktu yang sama.
( st = v)
Dimana:
v=adalah kecepatan(m/s),
s=adalah jarak(m),
t=adalah waktu(s).
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dengan lin-
tasan garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur. Pa-
da gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau
perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus beru-
bah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut
5
BAB 1. KAJIAN TEORI 6
gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Benda yang bergerak semakin lama
semakin cepat dikatakan benda tersebut mengalami percepatan. Suatu benda me-
lakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan.
Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah).
Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat.
Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan
selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya
jika arah ercepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu ber-
ubah maka percepatan benda tidak konstan. Karena arah percepatan benda selalu
konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan =
arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak
berubah = benda bergerak lurus. Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan
bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelaju-
an benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan
konstan. Pada gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan
digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan
digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan. Jika di ketahui v0
adalah kecepatan awal(m/s), vt adalah kecepatan tergantung waktu(m/s), dan a
adalah percepatan(m/s2 ). Maka di ketahui
(v0 = vt + a.t)
(vt2 = v02 + 2.a.s)
s = v0 .t + 21 a.t2 )
Gerak melingkar beraturan (GMB) adalah gerakan dari sebuah benda mem-
bentuk lingkaran dengan kecepatan konstan. Saat benda bergerak dalam lingkaran
arahnya terus berubah dan gerakannya bersinggungan dengan lingkaran. Gerak
BAB 1. KAJIAN TEORI 7
2
= T = 2f = T
2r
v= T = r
v2
as = r
= 0 + at
2 = 02 + 2a 4
BAB 1. KAJIAN TEORI 8
4 = 0t + 21 t2
Gaya Gravitasi
etiap benda yang bermassa akan menarik benda lainnya dengan besar ga-
ya yang sebanding dengan massa kedua benda tersebut, serta berbanding terba-
lik dengan jarak antar dua benda. Besarnya gaya tarik antara dua benda dapat
dihitung dengan rumus (F = G m1r2m2 = m1 g). Dimana G adalah konstanta
gravitasi(6.67x10 11mkg 1s 2) , m adalah massa benda(kg) dan g adalah gravita-
si.
Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi dalam sistem mekanis, atau kelompok benda
yang berinteraksi berdasarkan prinsip mekanik dasar. Energi mekanik terdiri dari
energi kinetik dan energi potensial. Dengan rumus:
EM = EP + Ek
EM = mgh + 12 mv 2
Gaya gesek adalah gaya yang menghambat gerakan benda. Gaya gesek be-
kerja di antara permukaan benda yang saling bersentuhan dan arahnya berlawanan
dengan arah gerak benda. Gaya gesek dibedakan menjadi dua macam yaitu gaya
gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk). Gaya gesek statis adalah gaya yang
bekerja pada dua permukaan benda yang masih diam. Jika nilai gaya gesek statis
lebih dari atau sama dengan gaya luar yang diberikan pada benda, maka benda akan
BAB 1. KAJIAN TEORI 9
tetap diam. Sementara itu, gaya gesek kinetis merupakan gaya yang bekerja pada
dua permukaan benda yang bergerak. Besar gaya gesek statis selalu lebih kecil dari
gaya luar yang bekerja pada benda dan nilai koefisien gesekan kinetis selalu lebih
kecil dari koefisien gesekan statis. Rumus yang digunakan dalam gaya gesek adalah:
Fg = FN
Untuk Fg adalah gaya gesek yang bekerja, adalah konstanta gaya gesek dan FN
adalah gaya normal yang bekerja pada setiap benda.
Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda bergerak melingkar. Di-
mana rumusnya adalah sebagai berikut:
mv 2
Fs = R
Dimana Fs adalah gaya sentripetal tersebut, dan R adalah jari-jari dari lintasan.
BAB 2
ALGORITMA PENYELSAIAN
10
BAB 2. ALGORITMA PENYELSAIAN 11
Ketika roller coaster mulai berjalan dari titik A ke B karena adanya gaya
gravitasi, maka terjadi konversi energi dari potensial ke kinetik. Sehingga energi
potensial semakin berkurang sedangkan energi kinetik semakin bertambah, tetapi
energi mekanik selalu konstan di posisi mana saja.
Ketika tiba di titik B, roller coaster memiliki laju maksimum, sehingga pada
posisi ini energi kinetiknya bernilai maksimum. Oleh karena pada titik B laju roller
coaster maksimum maka ia terus bergerak ke titik C. Pada titik C, roller coaster
tidak berhenti tetapi sedang bergerak dengan laju tertentu, sehingga pada titik
ini roller coaster masih memiliki sebagian energi kinetik. Sebagian energi kinetik
telah berubah menjadi energi potensial karena roller coaster berada pada ketinggian
maksimum di lintasan lingkaran. Roller coaster terus bergerak kembali ke titik
paling bawah di lintasan lingkaran.
Pada titik ini, energi kinetik roller coaster kembali bernilai maksimum, se-
dangkan energi potensialnya bernilai nol. Lalu, roller coaster akan terus bergerak
lagi ke lintasan seterusnya. Ketika roller coaster berada di titik tertinggi dari lin-
tasan loop, yaitu di titik C. Gaya sentripetal adalah resultan gaya normal (N) dan
besar gaya berat penumpang (mg), sehingga
2
Fs = N + mg = m vr
2
0 + mg = mv vr
vc min = gR
EPB = 0
EMB = EMC
EKB + EKB = EPB + EKC
1
2
mvB2 + 0 = 12 mvC2 + mghC
vB2 = vC2 + 2ghC
Gambar 2.2: Arah Percepatan, Berat Sesungguhnya, dan Gaya Berat saat Berada
di Loop
3. Adanya faktor dinamika gerak melingkar pada saat roller coaster melakukan
looping , dalam hal ini GMB membantu pembentukan gaya sentripetal.
Pada saat menaiki roller coaster, kita tentu mengalami gaya gravitasi. Gaya
gravitasi ini terjadi akibat adanya tarikan massa bumi terhadap massa tubuh kita.
Gaya gravitasi yang dialami tubuh kita selalu mengarah ke pusat bumi. Tubuh kita
pada kenyataannya juga menarik bumi. Namun, massa tubuh kita terlalu kecil bila
dibandingkan dengan massa bumi, sehingga gaya tarik tubuh kita pada bumi dapat
diabaikan.
Gravitasi pada roller coaster berfungsi untuk menetralkan gaya akibat percepatan,
yakni gaya yang membuat penumpangnya terdorong ke depan. Selain itu, gaya gra-
vitasi bekerja pada roller coaster yang membuat roller coaster mengalami perubahan
kecepatan. Saat roller coaster bergerak naik menuju suatu puncak, gravitasi me-
narik roller coaster tersebut dan mengurangi percepatan pada roller coaster. Pada
saat itu energi kinetik akan berubah menjadi energi potensial. Setelah roller coaster
mencapai puncak, energi potensial pada roller coaster akan diubah menjadi energi
kinetik dan gravitasi akan menarik roller coaster ke bawah. Hal ini menyebabkan
roller coaster akan mengalami percepatan.
BAB 2. ALGORITMA PENYELSAIAN 15
Algoritma Program
Program
1. Mulai
8. Selsai
Tampilan Grafik
Grafik yang akan di tampilkan terkait kecepatan di setiap posisi, dan terha-
dap energi mekanik. Dari energi mekanik dapat di lihat perubahanya terhadap posisi
atau ketinggian sehingga dapat menghasilkan lintasan roller coaster dari energi serta
kecepatan yang di butuhkan.
BAB 3
IMPLEMENTASI PROGRAM
16