Anda di halaman 1dari 17

SOAL-SOAL KIMIA (ASAM-BASA)

1. Jika konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan adalah 0,002 M, maka pH


larutan tersebut adalah
A. 3,3
D. 1,7
B. 2,7
E. 1,3
C. 2,3
Penyelesaian :
Diketahui konsentrasi ion H+ = 0,002 M = 2 x 10-3 M
pH = - log H+
pH = - log 2 x 10-3
pH = 3 log 2
pH = 3 0,3 = 2,7
Jadi, jawabannya adalah B.
2. Dari pilihan berikut ini, yang tergolong asam lemah adalah
A. Asam Bromida, Asam Periodat, Asam Asetat, dan Asam Sulfit
B. Asam Nitrat, Asam Klorida, Asam Bromit, dan Asam Sulfat
C. Asam Asetat, Asam Karbonat, Asam Fosfat, dan Asam Sulfida
D. Asam Sitrat, Asam Askorbat, Asam Periodat, dan Asam Bromit
E. Asam Fosfat, Asam Format, Asam Benzoat, dan Asam Nitrat
Penyelesaian :
Tabel daftar beberapa asam kuat dan asam lemah.
Asam Kuat
Rumus Kimia
Asam Lemah
Asam Klorida
HCl
Asam Asetat
Asam Bromida
HBr
Asam Askorbat
Asam Bromit
HBrO3
Asam Benzoat
Asam Nitrat
HNO3
Asam Karbonat
Asam Sulfat
H2SO4
Asam Format
Asam Periodat
HIO4
Asam Sulfit
Asam Perbronat
HBrO4
Asam Fosfat
Asam Iodid
HIO3
Asam Sulfida
Asam Klorat
HClO3
Asam Sitrat
Jadi, jawabannya adalah C.

Rumus Kimia
CH3COOH
H2C6H6O6
C7H5O2H
H2CO3
CHCOOH
H2SO3
H3PO4
H2S
H3C6H5O7

3. Jika larutan A mempunyai pH = 5 dan larutan B mempunyai pH = 6, maka


konsentrasi ion H+ dalam larutan A dan larutan B akan berbanding
sebagai
A. 1 : 0,1
D. 5 : 6
B. 1 : 2
E. log 5 : log 6
C. 1 : 10
Penyelesaian :
pH larutan A = - log H+

Ph larutan B = - log H+

5 = - log H+
6 = - log H+
H+ = 1 x 10-5
H+ = 1 x 10-6
Perbandingan konsentrasi ion H+ larutan A dan larutan B dirumuskan :
Konsentrasi ion H+ larutan A : konsentrasi ion H+ larutan B
1 x 10-5 : 1 x 10-6
masing-masing ruas dikalikan 1 x 105 sehingga diperoleh :
1 x 10-5 . 1 x 105 : 1 x 10-6 . 1 x 105
Maka hasilnya diperoleh :
1 : 0,1
Jadi, jawabannya adalah A.
4. Suatu indikator menunjukkan warna merah dalam larutan kapur sirih.
Indikator ini juga akan berwarna merah dalam
A. Air jeruk
D. Larutan gula
B. Air sabun
E. Larutan garam dapur
C. Larutan cuka
Penyelesaian :
Kapur sirih memiliki rumus kimia yaitu kalsium oksida (CaO) yang bersifat
basa. Ini berarti indikator tersebut akan berwarna merah jika berada dalam
zat yang bersifat basa. Air jeruk bersifat asam, air sabun bersifat basa,
larutan cuka (CH3COOH) bersifat asam, larutan gula bersifat netral, dan
larutan garam dapur (NaCl) bersifat netral.
Jadi, jawabannya adalah B.
5. Kimiawan yang mengemukakan definisi asam dan basa sekaligus
mengembangkan istilah pasangan asam-basa konjugasi adalah
A. Svante August Arrhenius
B. Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry
C. Gilbert Newton Lewis
D. Joseph Louis Gay-Lussac
E. Antoine Laurent Lavoisier
Penyelesaian :
Svante August Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepas
ion H+ dalam air, dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- dalam air.
Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry (Bronsted-Lowry)
adalah kimiawan yang mengajukan konsep asam-basa berdasarkan
pemindahan proton (H+), dan membuka istilah baru atas pasangan asambasa konjugasi. Gilbert Newton Lewis memberikan pengertian asam-basa
berdasarkan serah terima pasangan elektron. Joseph Louis Gay-Lussac
adalah ilmuwan yang menyimpulkan asam berdasarkan penetralan alkali.
Sedangkan, Antoine Laurent Lavoisier mengemukakan asam mengandung
unsur oksigen (O2).
Jadi, jawabannya adalah B.

6. Pada reaksi kimia : 2NH3 NH4+ + NH2-, pernyataan yang tepat


berdasarkan konsep asam-basa Bronsted-Lowry adalah
A. NH3 adalah asam sesuai konsep asam-basa Bronsted-Lowry
B. NH3 adalah basa sesuai konsep asam-basa Bronsted-Lowry
C. NH3 akan melepaskan ion H+ sehingga digolongkan sebagai asam
D. NH3 akan melepaskan ion OH- sehingga digolongkan sebagai basa
E. NH3 adalah asam sekaligus basa sesuai konsep asam-basa Bronsted
Lowry.
Penyelesaian :
Berdasarkan pendapat Bronsted-Lowry, asam adalah zat yang memberikan
proton (donor proton), sedangkan basa adalah zat yang menerima proton
(akseptor proton) Pada reaksi tersebut, NH3 memberikan proton sehingga
menjadi ion NH2- (asam) sekaligus menerima proton sehingga menjadi ion
NH4+ (basa). Pilihan C dan pilihan D merupakan konsep asam-basa menurut
Arrhenius.
Jadi, jawabannya adalah E.
7. Konsep asam-basa Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry karena
terdapat kelemahan, yaitu
A. Tidak berlaku secara umum untuk zat tertentu
B. Tidak dapat menjelaskan perbedaan asam dan basa secara rinci
C. Hanya sebatas untuk zat yang dapat larut dalam air
D. Adanya zat yang digolongkan sebagai asam sekaligus basa
E. Adanya zat yang tidak digolongkan sebagai asam sekaligus basa
Penyelesaian :
Berdasarkan konsep asam-basa Arrhenius, asam adalah zat yang
melepaskan ion H+ dalam air dan basa adalah zat yang melepaskan ion OHdalam air. Hal ini akan menimbulkan keterbatasan saat penentuan asambasa ketika menjumpai senyawa yang tidak mengandung H+ dan OH-,
serta zat yang tidak dapat larut dalam air. Teori tersebut juga tidak dapat
menjelaskan mengapa asam seperti HCl dapat melepaskan ion H+ dalam air,
dan sifat basa dari NH3. Sedangkan, konsep asam-basa Bronsted-Lowry
mampu menjelaskan reaksi asam-basa dalam larutan lain bahkan reaksi
tanpa pelarut baik itu berupa molekul, kation, ataupun anion. Selain itu,
alasan asam dapat melepas ion H+ dalam air juga terjawab yaitu karena
asam tersebut memberikan protonnya.
Jadi, jawabannya adalah C.

8. Berikut ini adalah hasil pengujian terhadap beberapa larutan dengan


menggunakan kertas lakmus.
Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
I
Biru
Biru
II
Merah
Biru
III
Merah
Merah
IV
Biru
Merah
V
Tidak Berwarna
Tidak Berwarna
Dari pengujian tersebut, larutan yang termasuk basa adalah
A. Larutan I
D. Larutan IV
B. Larutan II
E. Larutan V
C. Larutan III
Penyelesaian :
Bila larutan basa diuji dengan kertas lakmus merah, maka warna kertas
lakmus itu akan berubah menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru tidak
berubah warnanya (biru). Bila larutan asam diuji dengan kertas lakmus
merah, maka kertas lakmus merah tidak berubah warnanya (merah),
sedangkan kertas lakmus biru akan berubah warnanya menjadi merah.
Jadi, jawabannya adalah A.
9. Asam Sulfida memiliki valensi asam berjumlah
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3
Penyelesaian :
Asam Sulfida memiliki rumus kimia H2S. Reaksi ionisasinya yaitu :
H2S 2H+ + S2Valensi asam adalah jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul
asam. Dengan kata lain, koefisien H+ itulah yang dinamakan valensi asam.
Dari reaksi ionisasi tersebut, koefisien H+ berjumlah 2.
Jadi, jawabannya adalah B.
10. Aluminium Hidroksida memiliki valensi basa berjumlah
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3
Penyelesaian :
Aluminium Hidroksida memiliki rumus kimia Al(OH)3. Reaksi ionisasinya
yaitu :
Al(OH)3 Al3+ + 3OH-

Valensi basa adalah jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu
molekul basa. Dengan kata lain, koefisien OH- itulah yang dinamakan
valensi basa. Dari reaksi tersebut, koefisien OH- berjumlah 3.
Jadi, jawabannya adalah C.
11. Kimiawan yang mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi
ion H+ adalah
A. Antoine Laurent Lavoisier
D. Sorensen
B. Sir Humphry Davy
E. Joseph Louis Gay-Lussac
C. Svante August Arrhenius
Penyelesaian :
Sorensen (1868 1939), seorang ahli kimia dari Denmark, yang
mengusulkan konsep pH (Power of Hydrogen) untuk menyatakan
konsentrasi H+, yaitu sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+,
yang dirumuskan sebagai :
pH = - log [H+]
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan beberapa persamaan baru yaitu :
Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n
Jika [H+] = x x 10-n, maka pH = n log x
Jadi, jawabannya adalah D.
12. Jika suatu larutan memiliki pH 3,7 , maka konsentrasi ion H+-nya
adalah M
A. 1 x 10-4
D. 2 x 10-4
B. 3,7 x 10-1
E. 3,7 x 10-3
C. 2 x 10-3
Penyelesaian :
Diketahui ph = 3,7 [H+]= 1 x 10-3,7
- log [H+] = 3,7
- log [H+]= 4 0,3
- log [H+] = 4 log 2
[H+] = 2 x 10-4 M atau [H+] = 1 x 10-3,7
Jadi, jawabannya adalah D.
13. Larutan dengan pH = 13 adalah kali lebih basa dari larutan dengan pH
= 11.
A. 1
D. 20
B. 2
E. 50
C. 10
Penyelesaian :

Semakin tinggi pH, semakin bertambah sifat basa. Selisih pH 0,1 berarti 1 kali
lebih asam atau lebih basa. Maka, larutan dengan pH = 13 akan 20 kali lebih
basa dari larutan dengan pH = 11, sebab selisih pH-nya adalah 2,0 (20 kali).
Jadi, jawabannya adalah D.
14. Bila konsentrasi ion H+ = 1 x 10-5, maka konsentrasi ion OH- adalah
A. 1 x 10-7
D. 1 x 10-5
B. 1 x 10-8
E. 1 x 10-2
C. 1 x 10-9
Penyelesaian :
Diketahui konsentrasi ion H+ = 1 x 10-5. Untuk menghitung nilai konsentrasi
ion OH-, gunakan tetapan kesetimbangan air (Kw) yang bernilai 1 x 10-14.
Rumus persamaan dituliskan sebagai berikut :
Kw = [H+] x [OH-]
1 x 10-14 = 1 x 10-5 x [OH-]
[OH-] =
[OH-] = 1 x 10-9
Jadi, jawabannya adalah C.
15. Konsentrasi ion OH- dalam air murni jika diketahui konsentrasi ion H+
sebesar 1 x 10-5 adalah
A. 1 x 10-7
D. 1 x 10-1
B. 1 x 10-9
E. 1 x 10-4
C. 1 x 10-5
Penyelesaian :
Berikut ini beberapa kesimpulan mengenai hubungan [H+] dan [OH-] :
Dalam larutan berair berlaku persamaan :
[H+] x [OH-] = Kw
Dalam larutan netral (air murni) berlaku persamaan :
[H+] = [OH-]
Dalam larutan asam berlaku hubungan :
[H+] > [OH-]
Dalam larutan basa berlaku hubungan :
[H+] < [OH-]
Diketahui konsentrasi ion H+ = 1 x 10-5
Dalam kasus ini, diketahui zat dalam larutan netral (air murni) sehingga
menggunakan persamaan :
[H+] = [OH-]
Karena, konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion OH- maka diperoleh
bahwa konsentrasi ion OH- tersebut adalah 1 x 10-5.
Jadi, jawabannya adalah C.

16. Suatu larutan memiliki konsentrasi ion OH- sebesar 2 x 10-3. Maka , pH
larutan tersebut adalah
A. 2,7
D. 11,3
B. 3,7
E. 12,3
C. 1,7
Penyelesaian :
Diketahui konsentrasi ion OH- adalah 2 x 10-3. Maka, gunakan persamaan
berikut untuk menentukan nilai pOH.
pOH = - log [OH-]
pOH = - log 2 x 10-3
pOH = 3 - log 2
pOH = 2,7
Diperoleh pOH = 2,7 , selanjutnya gunakan persamaan atas tetapan pKw yang
bernilai 14 untuk menentukan nilai pH.
pH + pOH = pKw
pH + 2,7 = 14
pH = 14 2,7
pH = 11,3
Jadi, jawabannya adalah D.
17. Asam klorida (HCl) memiliki nilai derajat ionisasi
A. = 0
D. 0 < < 1
B.
E.
>1
C. 0

yaitu

Penyelesaian :
Derajat ionisasi adalah perbandingan antara jumlah zat yang mengion
dengan jumlah zat mula-mula. Jika zat mengion sempurna, maka nilai
derajat ionisasinya adalah 1. Sedangkan bila zat tidak ada yang mengion,
maka nilai derajat ionisasinya adalah 0. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
batas nilai derajat ionisasi adalah 0
.
Diketahui HCl tergolong asam kuat, sehingga zat tersebut akan mengion
sempurna, dan diperoleh nilai derajat ionisasinya adalah 1.
Jadi, jawabannya adalah B.

18. Berikut ini adalah daftar tetapan ionisasi asam (Ka) beberapa zat.
No.
Nama Zat
Rumus Kimia
Nilai Ka
1.
Asam Asetat
CH3COOH
1,8 x 10-5
2.
Asam Benzoat
C6H5COOH
6,5 x 10-5
3.
Asam Format
HCOOH
1,8 x 10-4
4.
Asam Sianida
HCN
4,9 x 10-10
5.
Asam Fluorida
HF
6,8 x 10-4
Dari data tersebut, asam yang paling kuat adalah nomor
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3
Penyelesaian :
Nilai Ka mencerminkan kekuatan asam. Semakin besar Ka, semakin kuat asam
tersebut. Dari kelima asam di tabel tersebut, yang memiliki nilai Ka paling
besar adalah Asam Fluorida (HF) yang bernilai 6,8 x 10-4.
Jadi, jawabannya adalah E.
Catatan :
Hati-hati dalam menentukan nilai yang memiliki pangkat negatif. Semakin
besar pangkat negatif, semakin kecil nilainya. Semakin kecil pangkat negatif,
semakin besar nilainya. Contohnya, mana yang lebih besar dari 10-2 dan 10-3?
Tentu, 10-2 lebih besar daripada 10-3, karena 10-2 = 0,01 sedangkan 10-3 = 0,001.
19.

Nilai Kb amonia (NH3) adalah 1,8 x 10-5, sedangkan nilai Kb anilina


(C6H5NH2) adalah 4,3 x 10-10. Maka, dapat disimpulkan bahwa
A. Nilai Kb amonia lebih kecil daripada nilai Kb anilina
B. amonia adalah basa yang lebih kuat dibandingkan anilina
C. anilina adalah basa yang lebih kuat dibandingkan amonia
D. Amonia adalah basa, sedangkan anilina adalah asam
E. Kedua larutan memiliki derajat ionisasi 1

Penyelesaian :
Kb amonia = 1,8 x 10-5 ; Kb anilina = 4,3 x 10-10. Nilai Kb menentukan tingkat
kekuatan basa. Jika nilai Kb semakin besar, semakin kuat basanya. Jika nilai Kb
semakin kecil, maka semakin kecil basanya. Diketahui nilai Kb amonia lebih
besar daripada nilai Kb anilina, sehingga dapat disimpulkan amonia adalah
basa yang lebih kuat dibandingkan anilina.
Jadi, jawabannya adalah B.

20.

Larutan asam cuka memiliki molaritas sebesar 0,05 M. Jika diketahui


tetapan ionisasi asam-nya adalah 1,8 x 10-5, maka nilai pH-nya adalah
A. 3,02
D. 10,98
B. 2
E. {tidak ada jawaban yang benar}
C. 1,3

Penyelesaian :
Asam cuka atau asam asetat memiliki rumus kimia CH3COOH.
Molaritas CH3COOH = 0,05 M = 5 x 10-2 M.
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5.
Karena asam asetat tergolong asam lemah, maka perlu mencari konsentrasi
ion H+ menggunakan persamaan :
[H+] =
[H+] =
[H+] =
[H+] = 3
Diperoleh konsentrasi ion H+ adalah 3
, maka pH larutan asam cuka
dapat dihitung menggunakan persamaan :
pH = - log [H+]
pH = - log 3
pH = 3,5 log 3
pH = 3,02
Jadi, jawabannya adalah A.
21. Larutan Al(OH)3 0,001 M memiliki tetapan ionisasi basa sebesar 1 x 10-5.
Maka, pH larutan tersebut adalah
A. 10,48
D. 4
B. 3,52
E. 10
C. 3
Penyelesaian :
Al(OH)3 atau aluminium hidroksida digolongkan sebagai basa lemah.
Molaritas Al(OH)3 = 0,001 M = 1 x 10-3
Kb Al(OH)3 = 1 x 10-5
Jika dibuat reaksi ionisasi, diperoleh :
Al(OH)3 (aq) Al3+ (aq) + 3OH- (aq)
Perhatikan! Koefisien dari OH- adalah 3. Oleh karena itu, molaritas OH- harus
dikalikan 3. Tapi sebelumnya, tentukan nilai konsentrasi ion OH- terlebih
dahulu dengan menggunakan persamaan :
[OH-] =
[OH-] =
[OH-] =
[OH-] = 1

Diperoleh konsentrasi ion OH- adalah 1


M. Jika dikalikan 3, maka
didapat :
[OH-] = 3 1
M
[OH-] = 3
M
Diperoleh konsentrasi ion OH- total sebesar 3
M.
Kemudian, hitung nilai pOH :
pOH = - log [OH-]
pOH = - log 3 x 10-4
pOH = 4 log 3
pOH = 3,52
Tahap terakhir yaitu menghitung nilai pH menggunakan persamaan pKw :
pKw = pH + pOH
14 = pH + 3,52
pH = 14 3,52
pH = 10,48
Jadi, jawabannya adalah A.
22. Diberikan tabel trayek perubahan warna beberapa indikator.
No.
Indikator
Trayek pH
Perubahan Warna
1 Metil Jingga (MO)
3,1 4,4
Merah - Kuning
2 Metil Merah (MR)
4,4 6,2
Merah Kuning
3 Bromtimol Biru (BTB)
6,0 7,6
Kuning Biru
4 Fenolftalein (PP)
8,3 10,0
Tidak berwarna - Merah
Larutan X diuji dengan indikator MO dan MR berwarna kuning. Bila diuji
dengan indikator BTB berwarna biru, dan bila diuji dengan PP berwarna
merah. Perkiraan pH larutan X adalah
A. pH < 3,1
D. pH > 10,0
B. pH < 4,4
E. 3,1 < pH < 10,0
C. pH < 10,0
Penyelesaian :
Larutan X diuji menggunakan indikator MO berwarna kuning, berarti
diperkirakan pH lebih dari 4,4. Kemudian, diuji menggunakan indikator
MR berwarna kuning, berarti pH lebih dari 6,2. Lalu, diuji menggunakan
indikator BTB berwarna biru, berarti pH lebih dari 7,6. Dan terakhir, diuji
menggunakan indikator PP berwarna merah, berarti pH lebih dari 10,0.
Maka, pH larutan X diperkirakan lebih dari 10,0.
Jadi, jawabannya adalah D.
23. Apabila larutan asam (CH3COOH) dicampurkan dengan larutan basa
(NaOH), maka
A. Terbentuk endapan dari senyawa
B. Reaksi akan membentuk air
C. Terjadi reaksi penetralan
D. Terjadi reaksi penggaraman

E. Reaksi akan membentuk garam basa berupa CH3COONa


Penyelesaian :
Ion H+ dari asam dan ion OH- dari basa akan membentuk air sesuai
dengan reaksi ionisasi berikut.
H+ (aq) + OH- (aq) H2O (l)
Kemudian, ion negatif sisa asam dan ion positif basa akan bergabung
membentuk senyawa ion yang disebut garam. Oleh karena itu, larutan
tersebut akan membentuk reaksi penggaraman yang dirumuskan dalam
reaksi kimia berikut.
Asam + Basa Garam + Air
Bila CH3COOH (asam asetat) dan NaOH (natrium hidroksida) dicampurkan
akan membentuk CH3COONa (natrium asetat) dan H2O (air) sesuai reaksi
ionisasi :
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Jadi, jawabannya adalah D.
Catatan :
Pilihan E tidak tepat, karena reaksi akan menghasilkan garam dan air.
24. Larutan 50 mL HCl 0,1 M direaksikan dengan larutan 50 mL NaOH 0,1 M.
Maka, pH campuran kedua larutan tersebut adalah
A. 0
D. pH > 7
B. 2
E. {tidak ada jawaban yang benar}
C. 7
Penyelesaian :
Larutan 50 mL HCl 0,1 M + larutan 50 mL NaOH 0,1 M
Diketahui :
VHCl = 50 mL
VNaOH = 50 mL
MHCl = 0,1 M
MNaOH = 0,1 M
Jumlah mol ion H+ = jumlah mol ion HCl
Jumlah mol ion H+ = VHCl MHCl
Jumlah mol ion H+ = 50 mL 0,1 M = 5 mmol.
Jumlah mol ion OH- = jumlah mol ion NaOH
Jumlah mol ion OH- = VNaOH MNaOH
Jumlah mol ion OH- = 50 mL 0,1 M = 5 mmol.
Karena, jumlah mol ion H+ sama dengan jumlah mol ion OH-, maka
campuran bersifat netral sehingga pH = 7.
Jadi, jawabannya adalah C.
25. Larutan NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M
untuk membuat campuran larutan dengan pH = 3. Maka, volume NaOH
yang dibutuhkan adalah
A. {tidak ada jawaban yang benar}
D. 1,01 L

B. 0,01 mL
C. 100 mL

E. 1,01 mL

Penyelesaian :
Larutan NaOH 0,1 M + larutan 100 mL HCl 0,1 M = larutan pH 3
Diketahui :
VNaOH = ?
VHCl = 100 mL
MNaOH = 0,1 M
MHCl = 0,1 M
pH campuran = 3
Langkah pertama adalah menentukan molaritas NaCl atau konsentrasi ion H+
terlebih dahulu :
[H+] = 10-pH
[H+] = 10-3
[H+] = MNaCl = 10-3 = 0,001 M
Langkah kedua, buat reaksi penggaraman atas campuran kedua larutan :
NaOH + HCl NaCl + H2O
Langkah terakhir, gunakan persamaan jumlah mol NaOH sama dengan jumlah
mol NaCl, dimana diketahui bahwa volume NaCl adalah jumlah kedua volume
larutan yaitu 100 + x (x = volume larutan NaOH).
Mol NaOH = Mol NaCl
VNaOH . MNaOH = VNaCl . MNaCl
VNaOH . 0,1 M = (100 ML + VNaOH) . 0,001 M
0, 1 M . VNaOH = 0,1 mmol + 0,001 M . VNaOH
0,1 M . VNaOH 0,001 M . VNaOH = 0,1 mmol
0,099 M . VNaOH = 0,1 mmol
VNaOH = 1,01 mL
Diperoleh volume NaOH yang dibutuhkan adalah 1,01 mL.
Jadi, jawabannya adalah E.
26. H2SO4 pekat 98% sebanyak 1,8 mL, dengan massa jenis 1,8 kg/L
dilarutkan dalam air sehingga volumenya menjadi 200 mL. Maka, pH
larutan tersebut adalah
(Ar H = 1; S = 34; O = 16)
A. 3 log 6
D. 2 + log 16
B. 1
E. {tidak ada jawaban yang benar}
C. 2 log 16
Penyelesaian :
Diketahui :
= 1,8 kg/L
Mr H2SO4 = (2 Ar H) + (Ar S) + (4 Ar O)
Mr H2SO4 = (2
Mr H2SO4 = 2 + 34 + 64 = 100 g/mol
V1 (volume awal larutan) = 1,8 mL

V2 (volume akhir larutan) = 200 mL


Langkah pertama, tentukan molaritas M1 terlebih dahulu dengan
menggunakan persamaan berikut :

Diperoleh M1 = 17,64 M.
Langkah kedua, gunakan rumus pengenceran untuk menghitung M2.
=
31,752 = 200M2
M2 = 0,16 M
Diperoleh M2 = 0,16 M atau 16 x 10-2
Langkah terakhir, hitung pH menggunakan persamaan :
pH = - log [H+]
pH = - log 16 x 10-2
pH = 2 log 16
Diperoleh
larutan tersebut adalah 2 log 16.
Jadi, jawabannya adalah C.
27. Larutan 3,7 gram Ca(OH)2 dilarutkan dalam 10 liter air. Maka, pH larutan
tersebut adalah (Ar H = 1; O = 16; Ca = 40)
A. 14
D. 13,7
B. 12,8
E. {tidak ada jawaban yang benar}
C. 13,3
Penyelesaian :
Diketahui :
m (massa zat) = 3,7 gram (harus dalam satuan gram)
V (volume pelarut) = 10 L = 10000 mL (harus dalam satuan mL)
Mr (massa molekul relatif) Ca(OH)2 = (Ar Ca) + (2 Ar O) + (2 Ar H)
Mr Ca(OH)2 = 40 + (2 16) + (2 1)
Mr Ca(OH)2 = 74
Langkah pertama, tentukan konsentrasi ion OH- larutan menggunakan
persamaan berikut :

M=
M = 0,5 M
Diperoleh konsentrasi ion OH adalah 0,5 M atau 5 x 10-1
Langkah kedua, tentukan pOH larutan Ca(OH)2 menggunakan persamaan :
pOH = - log [OH-]
pOH = - log 5 x 10-1
-

pOH = 1 log 5
pOH = 0,3
Langkah terakhir, hitung pH larutan Ca(OH)2 menggunakan persamaan pKw :
pKw = pOH + pH
14 = 0,3 + pH
pH = 13,7
Diperoleh pH larutan adalah 13,7.
Jadi, jawabannya adalah D.
28. Sebanyak 58 gram Mg(OH)2 dilarutkan dalam air hingga volumenya
mencapai 100 mL. Konsentrasi OH- dari larutan itu adalah (Ar Mg = 24;
O = 16; H =1)
A. 0,1 M
D. 0,2 M
B. 1 M
E. 20 M
C. 10 M
Penyelesaian :
Diketahui :
m (massa zat) = 58 gram (harus dalam satuan gram)
V (volume pelarut) = 100 mL (harus dalam satuan mL)
Mr (massa molekul relatif) Mg(OH)2 = (Ar Mg) + (2 Ar O) + (2 Ar H)
Mr Mg(OH)2 = 24 + (2 16) + (2 1)
Mr Mg(OH)2 = 58
Gunakan rumus persamaan molaritas berikut untuk menentukan konsentrasi
ion OH- :

M=
M = 10 M
Diperoleh konsentrasi ion OH- adalah 10 M.
Jadi, jawabannya adalah C.
29. Suatu basa lemah LOH mempunyai pH = 10 + log 5. Bila diketahui Kb LOH
= 2,5 10-5, maka konsentrasi basa tersebut adalah
A. 0,01 M
D. 2 M
B. 0,02 M
E. 1 M
C. 0,03 M
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya :
Kb = 2,5 10-5
M=?
pH LOH = 10 + log 5
Langkah pertama, tentukan POH larutan LOH terlebih dahulu :
pOH = PKw pH

pOH = 14 (10 + log 5)


pOH = 4 log 5
Langkah kedua, tentukan konsentrasi ion OH- larutan :
pOH = - log [OH-]
4 log 5 = - log [OH-]
OH- = 5 10-4
Langkah terakhir, hitung konsentrasi basa M menggunakan persamaaan OHberikut :
OH- =
5
=
{masing-masing ruas dikuadratkan}
(5

)2 =
25

= 2,5
M=

M=
Diperoleh konsentrasi basa M adalah
Jadi, jawabannya adalah A.

M atau 0,01 M.

30. Asam sulfat (H2SO4) sebanyak 5 mL dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M.
Bila ternyata diperlukan 10 mL larutan NaOH, maka kemolaran larutan
asam sulfat tersebut adalah
A. 0,1 M
D. 1 M
B. 0,2 M
E. 2 M
C. 0,5 M
Penyelesaian :
Diketahui :
V H2SO4 = V1 = 5 mL
M H2SO4 = M1 = ?
V NaOH = V2 = 10 mL
M NaOH = M2 = 0,1 M
Pertama, tentukan jumlah valensi asam dan basa dengan membuat reaksi
ionisasinya :
H2SO4 2H+ + SO42NaOH Na+ + OHDiketahui bahwa jumlah valensi asam (na) berjumlah 2, sedangkan jumlah
valensi basa (nb) berjumlah 1.
Catatan : Valensi asam diketahui dari koefisien H+, sedangkan valensi basa
diketahui dari koefisien OH-.
Selanjutnya, gunakan rumus titrasi untuk mencari molaritas asam sulfat :
V1 . N1 = V2 . N2
Dimana, V adalah volume larutan, sedangkan N adalah normalitas.
Spesifiknya, N memiliki persamaan yaitu N = M n. Dimana, M adalah
molaritas larutan, sedangkan n adalah jumlah valensi asam atau basa.

Sehingga, diperoleh rumus titrasi sebagai berikut :


V 1 . M 1 . na = V 2 . M 2 . n b
5 . M1 . 2 = 10 . 0,1 . 1
10 . M1 = 1
M1 = 0,1 M
Diperoleh kemolaran asam sulfat M1 adalah 0,1 M.
Jadi, jawabannya adalah A.
31. Perhatikan reaksi ionisasi berikut!
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Pasangan asam basa konjugasi yang benar pada reaksi tersebut adalah
A. CH3COOH dengan H3O+
B. CH3COOH dengan CH3COOC. H2O dengan CH3COOD. CH3COOH dengan H2O
E. CH3COO- dengan H3O+
Penyelesaian :
Asam konjugasi adalah basa yang telah menyerap satu proton, sedangkan
basa konjugasi adalah asam yang telah melepas satu proton. Pasangan asam
basa konjugasi hanya saling berbeda satu proton dalam satu zat yang sama.
Jadi, dari reaksi tersebut yang merupakan pasangan asam basa konjugasi ada
2, yaitu CH3COOH dengan CH3COO- dan H2O dengan H3O+.
Jadi, jawabannya adalah B.
32. Perhatikan reaksi ionisasi berikut!
HCl + NH3 Cl- + NH4+
A
B
C
D
Dari reaksi tersebut, B dan D berturut-turut adalah
A. Asam dan basa konjugasi
B. Basa dan basa konjugasi
C. Asam dan asam konjugasi
D. Basa dan asam konjugasi
E. Asam konjugasi dan basa konjugasi
Penyelesaian :
Untuk mempermudah penyelesaian soal seperti ini, alangkah baiknya bila
Anda memperhatikan reaksi di produk (ruas kanan) terlebih dahulu. Poin D
menunjukkan NH4+ yang memperoleh proton (ion H+) dari HCl. Dapat
disimpulkan bahwa NH4+ adalah asam konjugasi, karena menyerap proton.
Sedangkan pasangannya yaitu NH3 pastilah basa.
Catatan : Asam selalu berpasangan dengan basa konjugasi, sedangkan basa
selalu berpasangan dengan asam konjugasi. Jadi, tidak ada pasangan
konjugat dalam bentuk basa dan basa konjugasi ataupun asam dan asam
konjugasi.

Jadi, jawabannya adalah D.

Anda mungkin juga menyukai