Anda di halaman 1dari 35

KESETIMBANGAN ASAM, BASA

DALAM LARUTAN CAIR


Asam dan basa merupakan dua golongan senyawa elektrolit
yang penting.
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang
berarti cuka.
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Basa digunakan dalam pembuatan sabun.


Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya
asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa
limun yang tajam.

Asam dan basa saling menetralkan


Asam dan basa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari

Pehatikanlah penggunaan bahan-bahan kimia sehari-hari


berikut:
1. Mencuci dengan sabun
2. Tukang patri membersikan karat besi menggunakan
air keras.
3. Membuat kue menggunakan soda kue, NaHCO3
4. Elektrolit dalam aki
5. Jus buah
6. Susu
7. Minuman ringan
Manakah dari bahan-bahan di atas yang tergolng asam
dan basa?
Pengertian asam dan basa yang biasa kita gunakan diambil
menurut pengertian Arrhenius. Pengertian asam dan basa yang
lebih luas diberikan oleh Bronsted-Lowry dan selanjutnya oleh
Lewis.

TEORI ASAM BASA ARHENIUS


Svante Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan Swedia
menjelaskan:
asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+,
sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion
OH-. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan
pembawa sifat basa adalah ion OH-. Asam Arrhenius
dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi
sebagai berikut.
HxZ ⎯⎯→ x H+ + Zx-
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut
valensi asam,sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam
setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Beberapa
contoh asam dapat dilihat pada tabel berikut.
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air
terurai sebagai berikut.
M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + x OH-
Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa
disebut valensi basa. Beberapa contoh basa diberikan pada
tabel berikut.
TETAPAN KESETIMBANGAN AIR (Kw)
Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai:
H2O(l)) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + OH-(aq)

Harga tetapan air adalah: Konsentrasi H2O yang terionisasi


menjadi H+ dan OH- sangat
kecil dibandingkan dengan
konsentrasi H2O mula-mula,
sehingga konsentrasi H2O dapat
dianggap tetap, maka harga
K[H2O] juga tetap, yang disebut
tetapan kesetimbangan air atau
ditulis Kw.

Jadi:
Pada suhu 25 °C, Kw yang didapat dari percobaan adalah 1,0 ×
10-14. Harga Kw ini tergantung pada suhu, tetapi untuk percobaan
yang suhunya tidak terlalu menyimpang jauh dari 25 °C, harga Kw
itu dapat dianggap tetap.
Harga Kw pada berbagai suhu dapat dilihat pada tabel berikut.
KEKUATAN ASAM DAN BASA

A. Kekuatan Asam
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H+ yang
dihasilkan oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan
banyak sedikitnya ion H+ yang dihasilkan, larutan asam dibedakan
menjadi dua macam sebagai berikut.

1. Asam Kua
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion
Seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat
merupakan reaksi berkesudahan. Asam kuat mempunyai α = 1

Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut


HA(aq) ⎯⎯→ H+ (aq) + A- (aq)
2. Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya
sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam
lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat
dirumuskansebagai berikut.
HA(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ H+ (aq) + A- (aq)
Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin
condong ke kanan, akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena
itu, harga Ka merupakan ukuran kekuatan asam, makin besar
Ka makin kuat asam.
Berdasarkan persamaan di atas, maka persamaan menjadi:

α = [H+]/[HA] atau α = √Ka / [HA]


Contoh soal:
1. Sebanyak 9,8 gram H2SO4 dilarutkan dalam air sampai
volume 5 L, Tentukanlah konsentrasi ion H+ yang terdapat
dalam larutan itu!

Jawab:
Kemolaran H2SO4 = (9,8 gram/98) x 1000 /5000
= 0,02 mol/L = 0,02 M

H2SO4 (aq) 2 H+(aq) + SO42- (aq)


Maka [H+] = 2 x [H2SO4]
= 2 x 0,02 M = 0,04 M
2. Tentukanlah konsentrasi [H+] dan α-nya dari larutan HCN
0,5 M bila diketahui Ka dari HCN = 1,8 x 10-5 !

Jawab:
[H+ ] = √ Ka. [HA]
= 1,8 x 10-5 x 0,5
= 3 x 10-3 M

α = √ [H+] / [HA]
= (3 x 10-3) / 0,5
= 0,006
B. KEKUATAN BASA

Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH- yang


dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya.
Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH- yang dihasilkan, larutan
basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

1. Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion
seluruhnya menjadi ion-ionnya.
Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.

Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.


M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx + (aq) + x OH-(aq)
dengan: x = valensi basa
M = konsentrasi basa

2. Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya
sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya.
Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan
Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan
sebagai berikut.
M(OH)(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ M+ (aq) + OH- (aq)
Makin kuat basa maka
reaksi kesetimbangan basa
makin condong ke kanan,
akibatnya Kb bertambah
besar.Oleh karena itu, harga
Kb merupakan ukuran
kekuatan basa, makin besar
Kb makin kuat basa.
Berdasarkan persamaan di
atas, karena pada basa
lemah [M+] = [OH-], maka
persamaan di atas dapat
diubah menjadi:
DERAJAT KEASAMAN (pH) LARUTAN

A. Konsep pH

Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu


larutan, pada tahun 1910,seorang ahli dari Denmark, Soren
Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan yang
sederhana.

Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+.


Bilangan ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar
antara 1 – 14 dan ditulis:
•Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:
a. Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH = pOH = 7.
b. Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH < 7.
c. Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH > 7.

b. Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan


tanda negatif, maka makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil
pH, dan karena bilangan dasar logaritma adalah 10, maka
larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n mempunyai
perbedaan ion H+ sebesar 10n.
Perhatikan contoh di bawah ini.
Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M, maka pH = – log 0,01 = 2
Jika konsentrasi ion H+ = 0,001 M (10 kali lebih kecil) maka
pH = – log 0,001 = 3 (naik 1 satuan)

•Jadi dapat disimpulkan:


Makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH
Larutan dengan pH = 1 adalah 10 kali lebih asam daripada
larutan dengan pH = 2.

Nilai pH dapat ditulis:


pH = - log [H+]
Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n
Jika [H+] = X x 10-n, maka pH = n – log X
Sebaliknya, jika pH = n, maka [H+] = 10-n
Contoh Soal:
Berapakah pH larutan jika konsentrasi ion H+ adalah:
a. 1 x 10-3 b. 2 x 10-4 c. 5 x 10-6 d. 8 x 10-5
Jawab:
b. [H+] =1 x 10-3 sehingga pH = - log 1 x 10-3
=3
b. [H+] = 2 x 10-4 sehingga pH = - log 2 x 10-4
= 4 – log 2 = 3,7
c. [H+] = 5 x 10-6 sehingga pH = - log 5 x 10-6
= 6 – log 10/2
= 6 – (log 10 – log 2)
Log 2 = 0,3
= 6 – 1 + log 2
= 5 + 0,3 = 5,3
2. Berapakah konsentrasi ion H+ dalam larutan yang pH-nya:
a. 2 b. 3,7
Jawab:
b. Jika pH = 2, maka [H+] = 10-2 M
c. Jika pH = 3,7; maka cara:
(i). [H+] = 10-3,7 M = 1,995 x 10-4
(ii). pH = 3,7; sehingga - log [H+] = 3,7
log [H+] = -3,7
= 0,3 -4
= log 2 + log 10-4
= log 2 x 10-4
[H+] = 2 x 10-4
B. Pengukuran pH

Untuk menentukan pH suatu larutan dapat dilakukan


dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut.
1. Menggunakan Beberapa Indikator
•Indikator adalah asam organik lemah atau basa organik
lemah yang dapat berubah warna pada rentang harga
pH tertentu (James E. Brady, 1990).
•Harga pH suatu larutan dapat diperkirakan dengan
menggunakan trayek pH indikator.
•Indikator memiliki trayek perubahan warna yang
berbeda-beda.
•Dengan demikian dari uji larutan dengan beberapa
indikator akan diperoleh daerah irisan pH larutan.
•Contoh, suatu larutan dengan brom timol biru (6,0– 7,6)
berwarna biru dan dengan fenolftalein (8,3–10,0) tidak
berwarna, maka pH larutan itu adalah 7,6–8,3.

•Hal ini disebabkan jika brom timol biru berwarna biru, berarti
pH larutan lebih besar dari 7,6 dan jika dengan fenolftalein
tidak berwarna, berarti pH larutan kurang dari 8,3.
4. Menghitung pH Larutan Asam
a. Asam Kuat : mengion sempurna, maka pH larutan dapat
ditentukan jika konsentrasi asam diketahui:
[H+] = M x valensi asam

b. Asam Lemah: tidak mengion sempurna, pH larutan


tidak dapat ditentukan dengan hanya mengetahui
konsentrasi asam. pH dapat ditentukan jika derajat
ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka) asam juga diketahui.
[H+] = M.α atau [H+] = Ka . M
Contoh Soal:
Hitunglah pH larutan berikut:
a. H2SO4 0,005 M
b. HCOOH 0,1 M ; α = 0,01
c. CH3COOH 0,05 M ; Ka = 1,8 x 10-5
Jawab:
a. H2SO4 0,005 M
Asam sulfat adalah asam kuat, mengion sempurna
[H+] = 0,005 M x 2 = 0,01 M
pH = -log 0,01 = 2
b. HCOOH 0,1 M ; α = 0,01
[H+] = M . α = 0,1 x 0,001 = 1 x 10-3
pH = -log 1 x 10-3 = 3
Perbandingan pH Larutan HCl dengan Larutan
CH3COOH

Konsentrasi pH
Larutan Cat: didapat
HCl CH3COOH dari hasil
perhitungan,
0,1 M 1 3 Ka CH3COOH =
1 x 10-5
0,01 M 2 3,5
0,001 M 3 4
Dari tabel di atas dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Pada konsentrasi yang sama, asam kuat mempunyai pH
lebih kecil daripada asam lemah
2. Pengenceran larutan asam memperbesar pH. Khusus
untuk asam kuat, pengenceran 10 kali menaikkan pH satu
satuan.
5. Menghitung pH Larutan Basa
a. Basa Kuat, pH larutan basa kuat dapat ditentukan hanya
dengan mengetahui konsnetrasi basa.
[OH-] = M x valensi basa
b. Basa Lemah, pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi
dan derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basa diketahui.
[OH-] = M x α
Atau : [OH-] = Kb x M

Contoh:
Hitunglah pH larutan yang dibuat dengan
a. Melarutkan 0,4 gram NaOH dalam 500 ml air (H = 1; O = 16;
Na = 23)
b. Melarutkan 4,48 lt (STP) gas NH3 dalam 2 lt air (vol larutan
dianggap sama dengan 2 lt). Kb NH = 1 x 10_5
Jawab:
a. Mol NaOH = (0,4 gr / 40 gmol-1) = 0,01 mol
M = ( 0,01 mol / 0,5 L ) = 0,02 M
[OH-] = M x valensi basa
= 0,02 x 1 = 0,02 M (basa kuat)
pOH = -log 0,02 = 2 – log 2
pH = 14 – pOH = 12 + log 2 = 12,3
b. Mol NH3 = ( 4,48 lt / 22,4 lt.mol-1) = 0,2 mol
M = ( 0,2 mol / 2 lt ) = 0,1 M
[OH-] = Kb x M (basa lemah)
= 1 x 10-5 x 0,1 = 1 x 10-3
pOH = -log 1 x 10-3 = 3
pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11
Perbandingan pH Larutan NaOH dengan larutan NH3

Konsentrasi Larutan pH
NaOH NH3
0,1 M 13 11
0,01 M 12 10,5
0,001 M 11 10
Dapat disimpulkan beberapa hal sbb:
1. Pada konsentrasi yang sama, basa kuat mempunyai pH
lebih besar daripada basa lemah.
2. Pengenceran larutan basa menurunkan pH.Khusus untuk
basa kuat, pengenceran 10 kali menurunkan pH satu
satuan.

Anda mungkin juga menyukai