Anda di halaman 1dari 34

1.

Pengertian Seni

Secara etimologis, kata seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Sani yang artinya pemujaan,
persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat hubungannya dengan upacara
keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”.

Secara umum, pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan
di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada,
rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.

Menurut Ki Hajar Dewantara, arti seni adalah hasil keindahan sehingga dapat mempengaruhi perasaan
seseorang yang melihatnya, dan seni merupakan perbuatan manusia yang bisa mempengaruhi dan
menimbulkan perasaan indah.

2. 2. Secara umum, seni dapat dibedakan menjadi empat kelompok atau cabang , yaitu:

a. Seni Musik

Seni musik merupakan karya seni yang menggunakan bunyi sebagai unsur utamanya. Selain itu, di dalam
musik terdapat juga unsur lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi. Selain dari alat-alat musik, suara
musik juga berasal dari manusia, misalnya akapela atau beatbox.

b Seni Rupa

Seni rupa adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui media penglihatan, atau visual art. Jenis seni
yang satu ini fokus pada karya yang memiliki wujud dan rupa yang diekspresikan dalam bentuk lukisan,
gambar, patung, kerajinan tangan, multimedia, dan lain-lain.

c. Seni Tari

Seni tari merupakan bentuk seni yang memanfaatkan gerakan tubuh sebagai keindahan. Seorang
pengarah tari (koreografer) dapat menyampaikan maksud atau pesan tertentu melalui gerakan tarian.

Pada umumnya seni tari digabungkan dengan seni musik. Dengan begitu maka konsentrasi dan
konsistensi gerakan tari menjadi lebih sempurna dalam penyampaian pesan dan perasaan.
d. Seni Sastra

Seni sastra merupakan bentuk seni yang dinikmati melalui media pendengaran dan penglihatan. Melalui
seni sastra dalam kata-kata, seseorang bisa menyampaikan pesan dan kesan dengan cara yang indah.

Contoh seni sastra misalnya puisi (suara) dan kaligrafi (tulisan).

e. Seni Teater

Seni teater adalah seni yang memvisualisasikan imajinasi atau menggambarkan buah pikir seseorang.
Hasil imajinasi tersebut berhubungan dengan perilaku mahluk hidup, baik secara individu maupun
kelompok.

Adapun beberapa kemampuan dasar dalam seni teater adalah kemampuan menciptakan naskah,
memahami karakter, dan mengekspresikan karakter dalam naskah.

3. Ciri-ciri karya Seni :

a.Karya manusia

b. Mengandung makna yang

c. berasal dari pengalaman batin

d. Memiliki unsur estetika

e. Dapat merangsang pengalaman batin pula bagi yang menghayatinya.


4. Fungsi Seni Bagi Sosial

Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan akan interaksi dengan orang lain dan
lingkungannya. Dalam hal ini seni juga berfungsi sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan sosial
tersebut.

 Seni Sebagai Media Agama/ Kepercayaan

Seni punya peranan penting dalam penyampaian pesan religi/ agama kepada manusia. Hal ini bisa kita
lihat dari busana/ pakaian, upacara pernikahan, upacara kematian, lagu rohani, kaligrafi, dan lain-lain.

Contoh fungsi seni dalam agama dapat kita lihat pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Relief
yang terdapat di dinding Candi tersebut merupakan ilustrasi kitab suci agama Budha dan Hindu.

 Seni Sebagai Media Pendidikan

Seni juga punya peranan penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan dapat dikelompokkan dalam tiga
kategori, yaitu

Pendidikan formal; pendidikan di lingkungan sekolah.

Pendidikan non formal; pendidikan di lingkungan masyarakat.

Pendidikan informal; pendidikan di lingkungan keluarga.

Melalui seni, individu dapat belajar tentang nilai-nilai dan ilmu pengetahuan dengan cara yang
menyenangkan. Misalnya seorang siswa dapat belajar musik atau drama, dimana kegiatan ini dapat
mengekspresikan diri mereka kepada orang lain.

 Seni Sebagai Media Informasi

Melalui seni juga kita bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih mudah. Misalnya
penggunaan poster yang bernilai seni dimana di dalamnya terdapat informasi tentang bahaya narkoba,
pentingnya imunisasi, dan penyampaian program pemerintah.
 Seni Sebagai Media Hiburan

Sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan mengandung unsur seni di mana para pelaku seni dapat
mengekspresikan diri secara aktif atau pasif. Seorang seniman dapat merasakan senang, marah, terharu,
ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain.

Begitupun individu yang melihat, mendengar, merasakan sebuah karya seni. Manusia bisa merasa
terhibur ketika melihat sebuah lukisan, menonton bioskop, atau menonton sebuah konser musik.

5. Contoh Karya seni rupa adalah lukisan, kaligrafi, poster, reklame, spanduk,

patung, diorama, kursi, meja, seni grafis, dan seni kerajinan.

6. 6. -Unsur-Unsur Seni Rupa

Pengertian unsur seni rupa adalah semua bagian yang mendukung terwujudnya suatu karya seni rupa,
yang terdiri atas unsur fisik dan nonfisik.

1. Unsur Fisik

Unsur fisik terdiri atas titik, garis, bidang dan bentuk, ruang, tekstur, warna, dan gelap terang.

2. Unsur Nonfisik

Unsur nonfisik terdiri atas perasaan, pandangan, pemikiran, dan gagasan atau karakter yang terungkap
dalam karya seni rupa tersebut. Unsur ini biasanya tidak dipahami secara visual, namun dapat dirasakan.
Prinsip Seni Rupa

Pengertian prinsip seni rupa adalah ketentuan dasar yang menunjang semua unsur seni rupa agar dapat
menjadi sebuah karya yang memiliki nilai seni.

Prinsip dasar seni rupa, terdiri atas komposisi, proporsi, kesatuan, keseimbangan, irama, keselarasan,
penekanan, dan titik fokus.

7, Teknik karya senirupa

dalam seni rupa, cara atau metode yang digunakan dalam proses pembuatan suatu karya disebut
dengan teknik. Teknik yang digunakan tentu tergantung dengan karya seni yang akan dibuat.
Karya seni rupa sendiri dibagi menjadi karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga
dimensi. Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan tentang teknik yang digunakan dalam seni
rupa dua dimensi. Karya seni dua dimensi adalah karya seni yang memiliki dua ukuran, yaitu
lebar dan panjang, tanpa adanya ruang atau volume. Dengan begitu, karya seni ini hanya bisa
dinikmati dari satu sisi saja. Yang termasuk karya seni dua dimensi adalah lukisan, seni grafis,
ilustrasi, batik, dan lain-lain.

Teknik Seni Rupa Dua Dimensi

Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya seni dua dimensi, beberapa di
antaranya yaitu:

 Teknik Plakat

Teknik plakat adalah teknik yang paling sering digunakan dalam menciptakan karya seni dua
dimensi. Dalam teknik ini, cat yang digunakan adalah cat poster atau cat akrilik sehingga warna
yang digoreskan terlihar tebal, padat, pekat, dan cerah.
 Teknik Aquarel (Sapuan Basah)

Teknik ini menghasilkan cat yang terlihat transparant karena menggunakan sapuan tipis. Cat
yang digunakan adalah cat air, cat poster atau tinta bak dengan campuran air yang lebih banyak
dari pada catnya. Hasil karya seninya berupa gambar yang transparan karena menggunakan
sapuan tipis dalam menggores.

 Teknik Kolase

Teknik ini adalah teknik membuat karya dengan memotong kertas atau potongan lain yang
kemudian ditempelkan pada media datar sehingga membentuk seperti sebuah lukisan. Teknik
kolase akan menghasilkan karya seni yang realis atau abstrak.

 Teknik Arsir

Arsir adalah teknik menggambar dengan menggunakan garis-garis sejajar atau menyilang untuk
menentukan gelap terang dari suatu objek gambar agar terlihat seperti tiga dimensi. Teknik ini
dapat dilakukan menggunakan pensil, spidol, atau tinta.

 Teknik Pointilis

Teknik ini menggunakan titik-titik untuk menggambar atau melukis sehingga titik-titik tersebut
membentuk suatu objek gambar.

 Teknik Dussel

Teknik dussel adalah menggambar dengan menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap
terang atau tebal tipis. Teknik ini dapat dilakukan dengan menggunakan pensil, crayon, atau
konte.

 Teknik siluet

Teknik ini juga disebut teknik global atau teknik bayangan. Pada teknik ini, gambar dibuat
dengan cara menggambarkan secara keseluruhan dengan cara menghitamkan seperti gambar
bayangan sehingga menimbulkan kesan siluet.
7. Seni rupa melibatkan berbagai teknik yang digunakan oleh seniman untuk
menciptakan karya seni visual. Berikut adalah beberapa teknik umum yang sering
digunakan dalam seni rupa:

1. Lukisan:
 Cat minyak: Seniman menggunakan cat minyak untuk menghasilkan
karya lukisan yang tahan lama dan berbagai jenis warna.
 Cat air: Teknik ini menggunakan cat air transparan untuk menciptakan
gambar dengan lapisan warna yang lebih ringan.
 Cat akrilik: Cat akrilik cepat kering yang sering digunakan dalam seni
kontemporer.
2. Grafik:
 Grafik cetak: Ini mencakup teknik cetak seperti cetak ukiran, litografi, dan
serigrafi untuk membuat cetakan berulang dengan desain yang sama.
 Teknik tus dan pensil: Seniman menggunakan pensil atau tus untuk
menghasilkan ilustrasi dan gambar dengan berbagai tingkat detail.
3. Patung:
 Pahatan: Seniman mengukir atau memahat bahan seperti kayu, batu, atau
logam untuk menciptakan patung tiga dimensi.
 Modeling: Seniman menggunakan bahan seperti tanah liat atau plastisin
untuk membentuk dan memodelkan patung mereka.
4. Seni Digital:
 Grafik komputer: Seniman menggunakan perangkat lunak grafis seperti
Adobe Photoshop atau Illustrator untuk menciptakan karya seni digital.
 Seni 3D: Penggunaan perangkat lunak 3D untuk menciptakan objek dan
lingkungan tiga dimensi.
5. Seni Instalasi:
 Seni instalasi: Seniman menciptakan karya seni yang mendominasi atau
berinteraksi dengan ruang fisik, sering kali menggunakan berbagai bahan
dan media.
6. Fotografi:
 Fotografi hitam-putih atau berwarna: Seniman menggunakan kamera
untuk mengambil gambar yang kemudian dapat diubah atau diperluas
melalui manipulasi digital.
7. Seni Kolase:
 Kolase: Seniman menggabungkan berbagai potongan gambar atau bahan
untuk membuat karya seni yang baru dan unik.
8. Seni Tekstil:
 Tenun: Seniman menggunakan teknik tenunan untuk menciptakan kain
dengan pola dan desain tertentu.
 Merajut dan menyulam: Seniman menggunakan jarum dan benang
untuk membuat karya seni tekstil dengan pola atau gambar.
9. Seni Performa:
 Seni performa: Seniman tampil di depan penonton untuk menyampaikan
pesan atau ide melalui gerakan, kata-kata, atau tindakan.
10. Seni Campuran:
 Seni campuran: Seniman menggabungkan berbagai teknik dan media
untuk menciptakan karya seni yang multidimensional.

Setiap teknik seni rupa memiliki karakteristik dan tantangan uniknya sendiri, dan
seniman sering memilih teknik yang paling sesuai dengan visi kreatif mereka. Teknik
seni rupa terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan konsep seni
yang baru, memberikan lebih banyak fleksibilitas dan peluang ekspresi bagi seniman

Atau yang ini jawabannya !

eknik ini pada umumnya yang digunakan oleh para seniman dalam membuat karya mereka. Berikut
adalah beberapa teknik yang bisa kamu gunakan untuk membuat karya 2 dimensi.

1. Teknik plakat merupakan sebuah teknik melukis dengan menggunakan cat minyak, cat minyak,
cat akrilik. Biasanya teknik ini dilakukan dengan cara menggoreskan cat dengan tebal sehingga
memberikan hasil warna yang pekat dan padat.
2. Teknik transparan adalah sebuah teknik melukis dengan menggunakan cat air sebagai
bahannya. Pada media di sapu dengan warna yang tipis sehingga menghasilkan hasil karya yang
transparan.
3. Teknik kolase adalah teknik yang digunakan untuk membuat lukisan dengan cara memotong
kertas kecil-kecil lalu menempelkan ulang sehingga membentuk sebuah lukisan yang memiliki
nilai seni yang tinggi.
4. Teknik 3M ( Melipat, Menggunting, Merekat) digunakan untuk memanipulasi sebuah lembaran
kertas sehingga membentuk sebuah lukisan tiga dimensi.

Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi

Contoh seni rupa 2 dimensi banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh
karya seni rupa 2 dimensi yang dibuat oleh para seniman lukisan,
Seni rupa 3 dimensi adalah sebuah karya seni yang mempunyai panjang, lebar dan tinggi atau sebuah
karya yang mempunyai volume serta menempati ruangan. Dalam membuat sebuah karya seni masing-
masing daerah di Indonesia mempunyai bahan serta media yang berbeda tergantung dengan lingkungan
daerah tersebut. Hal ini juga berlaku pada seni rupa 3 dimensi, berikut adalah teknik yang biasa
digunakan untuk membuat karya seni rupa 3 dimensi.

1. Teknik Aplikasi yaitu sebuah karya hias dalam seni menjahit dengan cara menempelkan berbagai
guntingan-guntingan kain yang berbentuk hiasan seperti bunga, binatang atau bentuk lain pada
sebuah kain lain sebagai hiasan.
2. Teknik Mozaik adalah teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda 3 dimensi yang
ditata dan diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
3. Teknik Merakit yaitu membuat sebuah karya dengan cara menyambung beberapa potongan
bahan. Cara ini disebut dengan merakit, dan hasil karyanya disebut rakitan. cara
menggabungkan bahan tersebut bisa dengan cara mengelas, dipatri, disekrup atau dengan cara
lainnya.
4. Teknik Pahat adalah teknik membentuk suatu karya dengan membuang bahan yang tidak
diperlukan. Cara pembuatannya bisa menggunakan alat martil, pahat, kikir. Biasanya bahan
media yang digunakan adalah bahan keras seperti kayu, batu, gips dan lain-lain.
5. Teknik Menuang atau Cor yaitu karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair
yang dituang pada sebuah alat cetakan. Setelah bahan cair tadi mengeras lalu dikeluarkan dari
cetakan. Bahan cair yang digunakan biasanya dibuat dari semen, karet, logam atau gips.

Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Seni rupa 3 dimensi bisa kita jumpai pada aktivitas kita sehari-hari. Berikut ini adalah contoh karya seni
rupa 3 dimensi yang umum dan sering kita temui.
Kriya

Seni Kriya adalah sebuah seni yang proses pembuatan karyanya menitik beratkan pada ketrampilan
tangan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan yang memiliki nilai guna dan juga nilai estestis. Kriya
juga lebih sering mengikuti tradisi daripada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh
seorang perupa. Kriya bisa berbentuk karya dari batu, tanah, logam, kain ataupun kayu.

Artikel Terkait :

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Pengertian Seni Kriya dan Contohnya


Patung

Patung merupakan contoh yang paling mudah dari sebuah karya seni rupa 3 dimensi. Pembuatan patung
bisa dibuat dengan menggunakan teknik memahat. Biasanya patung dibuat dari batu, kayu atau benda
keras lain yang dipahat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk manusia, binatang atau bentuk
lainnya.
Keramik

Seni keramik adalah salah satu cabang seni rupa yang mengolah keramik menjadi sebuah karya seni
tradisional ataupun kontemporer. Kerajinan keramik sangat banyak dan mudah kita jumpai pada perabot
rumah tangga seperti vas bunga, gucci dan lain-lain.

8. Macam-Macam Aliran Seni Rupa


1. Naturalisme

Aliran seni rupa yang pertama adalah aliran naturalisme. Aliran ini merupakan
aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang mempunyai
kesamaan dengan keadaan alam, misalnya lukisan pemandangan gunung atau
pantai.

Ciri-ciri naturalisme yang utama adalah bertemakan tentang alam. Selain itu
teknik warna menggunakan gradiasi warna, serta memiliki susunan perspektif,
tekstur, perwarnaan serta gelap terang yang dikerjakan dengan teliti dan
detail.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran naturalisme misalnya adalah


Wakidi Basuki Abdullah, Gambir Anom, Abdullah Sudrio Subroto, Theodore
Rousseu, Franss Hall, William Bliss Baker, dan William Hogart.
2. Realisme

Berikutnya ada aliran seni rupa realisme. Realisme merupakan salah satu jenis
aliran seni rupa yang menggambarkan objek dengan situasi dan keadaan yang
benar-benar nyata dan tidak hanya berfokus pada satu objek tertentu saja.

Ciri-ciri realisme adalah menggambarkan kegiatan yang ada pada kehidupan


sehari-hari di sekitar kita. Lukisan dibuat apa adanya dan antar objek terlihat
seperti satu kesatuan. Detail kecil juga harus diperhatikan agar lukisan tampak
lebih nyata.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran realisme misalnya adalah


Gustove Corbert, Fransisco de Goya, Honore Daumier, Raden Saleh, Rustamaji,
S. Soedjojono, Tarmizi, dan Dede Erisupria.
3. Romantisme

Romantisme merupakan salah satu aliran seni rupa yang menggambarkan


suasana atau kejadian, memiliki nilai fantastis, irasional, dramatis dan
absurd. Umumnya jenis aliran seni rupa menggambarkan sesuatu yang
dramatis atau romantis.

Ciri-ciri romantisme adalah lukisan mengandung sebuah cerita yang dramatis


dan emosional. Karakteristiknya lukisan penuh gerak dan dinamis, bersifat
kontras dan meriah, komposisinya dinamis, serta mampu menyentuh perasaan
orang yang melihatnya.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran romantisme misalnya adalah


Raden Saleh, Ferdinand Victor, Eugene Delacroix, Theoborre, Gerriwult dan
Victor Marie Hugo.
4. Impressionisme

Impressionisme adalah aliran seni rupa yang berusaha menampilkan kesan


yang ditangkap objek. Dengan kata lain, jenis aliran ini berupaya untuk
memperlihatkan kesan pada objek yang digambarkan secara sekilas atau
selintas saja.

Ciri-ciri impressionisme adalah objek yang digambarkan tanpa


memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur. Selain itu
goresan kuat pendek dan tebal mirip sketsa, serta detail kecil seperti pantulan
cahaya objek harus diperhatikan pula.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran impressionisme misalnya


adalah Solichin, Kusnadi, Zaini, Affandi, Claude Monet, Casmile Pissaro,
Vincent Van Gogh, Aguste Renoir, Mary Cassat, dan Edward Degas.
5. Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang memberikan kebebasan distorsi


bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari
dalam. Tujuannya sebagai curahan batin pembuatnya secara umum dan
bebas.

Ciri-ciri ekspresionisme adalah lebih banyak mengungkapkan jenis emosi


kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Dalam hal ini, pemilihan
warna sangat penting untuk diperhatikan karena bisa menjadi representasi
dari emosi tertentu.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran ekspresionisme misalnya


adalah Affandi, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Vincent Van Gogh, Paul
Gaugiuin, Ernest Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, dan JJ. Kandinsky.
6. Kubisme

Kubisme merupakan jenis aliran seni rupa yang memiliki bentuk-bentuk


geometris untuk mendapatkan nilai-nilai seni yang indah dilihat, misalnya
seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan
kotak-kotak.

Ciri-ciri kubisme yang utama tentunya adalah memiliki bentuk geometris.


Selain itu karakteristik lainnya adalah memiliki perpaduan warna yang sangat
perspektif.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran kubisme misalnya adalah


Fajar Sidik, Srihadi Sudarsono, Pablo Ruiz Picasso, Albert Glazes, Gezanne,
Barque, Fernand Leger, Salvador Felip Jacint Dali Domenech, Metzinger, dan
Robert Delaunay.
7. Fauvisme

Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang memberikan kebebasan


berekspresi sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan
aslinya. Aliran seni rupa ini pertama kali muncul pada awal abad ke 20.

Ciri-ciri fuvisme adalah seni lukisannya menggunakan warna-warna yang


kontras dan cenderung liar. Bahkan warna yang digunakan terkesan acak dan
tidak sesuai warna yang sesuai. Penggunaan garis juga disederhanakan
sehingga agar bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran fuvisme misalnya adalah


Henry Matisse, Rauol Dufi, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink Paul, Gustave
Moreau, Paul Gauguin, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme

Dadaisme merupakan jenis aliran seni rupa yang menggambarkan mengenai


kekerasan dan kekasaran, karena dilatarbelakangi oleh kondisi peperangan.
Oleh karena itu aliran dadaisme sering dianggap sebagai anti seni atau anti
perasaan dan seolah bertentangan dengan prinsip seni rupa itu sendiri.
Ciri-ciri dadaisme antara lain adalah gambar objek cenderung berbau
kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan, sindiran ataupun plesetan. Biasanya
lukisan didominasi oleh teknik pewarnaan primer yang tajam dan kontras.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran kubisme misalnya adalah


Hendra Gunawan, Juan Gross, Guillaume Apollinaire, Marcel Duchamp, Max
Ernst, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme

Futurisme merupakan jenis aliran seni rupa yang sangat menekankan


keindahan gerak, garis, visual, dan warna. Jenis aliran ini dianggap sebagai
aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis.

Ciri-ciri futurisme adalah karya seninya menangkap unsur gerak dan


kecepatan. Selain itu futurisme memanfaatkan prinsip aneka tampak dan
menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi. Biasanya yang dijadikan objek
adalah makhluk hidup.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran futurisme ini misalnya adalah
Severini, Umberto, Ruigi Russalo, Gioccomo Ballad, Boccioni, dan Carlo Cara.
10. Surrealisme

Macam-macam aliran seni rupa berikutnya adalah surrealisme, yang ditujukan


untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi atau
imajinasi alam bawah sadar. Surrealisme bersifat tidak realistis dan tidak
mungkin berwujud dalam kehidupan nyata.

Ciri-ciri surrealisme yang utama adalah lukisannya penuh dengan khayalan


dan imajinasi. Hal ini membuat lukisan terkesan aneh dan asing, biasanya
dengan menggabungkan objek makhluk hidup dan benda mati.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran surrealisme ini misalnya


adalah Gusti Putu Saderi, Abdul Rahman, Joan Miro, Sudiardjo, Andre Masson,
dan Salvador Dali.
11. Abstraksionisme

Abstraksionisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek


dengan kabur, tidak mendetail bahkan tidak mirip dengan bentuk aslinya
karena dipengaruhi oleh imajinasi. Aliran ini menggunakan bentuk dan warna
dalam cara non-representasional.

Ciri-ciri abstraksionisme adalah menampilkan unsur-unsur seni lukis yang


disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Selain itu objek
dari aliran absktrak murni berasal dari imajinasi, mimpi, hingga intuisi sang
seniman.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran abstraksionisme ini misalnya


adalah Fajar Sidik, Zaini, Naum Goba, Wassily Kadinsky, Clyfford Stll, Adolf Got
Lieb, Mark Rothko, Robert Montherwell, dan Bornet Newman.
12. Popular Art / Pop Art

Popular art, biasa disingkat pop art, merupakan aliran seni rupa yang muncul
karena jenuh dengan obyek-obyek seni dan mengingatkan akan keadaan
sekitar yang sering terlupakan. Dalam pop art, benda apa pun dapat dijadikan
sebagai obyek.

Ciri-ciri popular art adalah sebagian besar karyanya berupa karikatur yang
memuat sindiran, kritik atau humor. Objek biasanya berupa manusia yang
digambarkan dalam perspektif atau cara pandang lain. Kini pop art banyak
digunakan untuk kampanye politik.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran pop art ini misalnya adalah
Andy Warhol, Ris Purnomo, Nyoman Nuarta, George Segal, Tom Wasselman,
Yoseph Benys, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, George Segal, Yoseph
Benys, dan Cristo.
13. Post Modern / Kontemporer

Post modern atau bisa disebut kontemporer adalah salah satu jenis aliran seni
rupa tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai perkembangan zaman.
Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik.

Ciri-ciri post-modern atau kontemporer adalah penggambaran objek berupa


refleksi situasi situasi dan waktu yang tematik. Objek yang digambarkan
adalah objek yang dinamis, ekspresif, dinamis, dan mencolok.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran post modern atau


kontemporer ini misalnya adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka,
Angelina P, Frank Auerbach, Richard Artschwager, dan Ida Applebroog.
14. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah bentuk aliran seni rupa yang sangat menekankan pada
penggambaran seni sebuah bangunan. Singkatnya, jenis aliran seni rupa
konstruktivisme menggambarkan sebuah gedung atau bangunan dari sisi
estetikanya.

Ciri-ciri konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis adalah bangunan


dan latar yang berada di sekitar bangunan dari satu sudut lukis. Objek yang
digambarkan bisa berupa bangunan klasik, bangunan modern, bangunan
kuno, dan bangunan yang lainnya.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran konstruktivisme ini misalnya


adalah Jim Nyoman Nuarta, Laszlo Moholy-Nagy, Liubov Popova, Naum Gabo,
Sprinka, dan Victor Pasmore.
15. Klasikisme / Neo Klasik

Macam-macam aliran seni rupa selanjutnya adalah klasikisme atau neo-klasik.


Klasikisme adalah aliran seni lukis yang menampilkan gambar secara klasik,
serta mempunyai karakter dan ciri tersendiri. Aliran seni rupa ini muncul
pertama kali setelah pecahnya revolusi Perancis.

Ciri-ciri klasikisme adalah objek digambar dalam wujud yang hiperbolis,


seimbang, dan menggunakan batasan warna yang bersih dan statis.
Umumnya, objek yang digambar berlatarkan istana sentris dan intelektual
akademis.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran neo klasik ini misalnya adalah
Bartholome Vignon, Jaques Lovis David, dan Jan Ingles.
16. Pointilisme

Berikutnya ada jenis aliran seni rupa pointilime. Aliran seni rupa ini
menggambarkan sebuah objek menggunakan titik-titik. Titik yang digunakan
terdiri dari berbagai macam variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, maupun
berwarna hitam putih.

Ciri-ciri pointilisme antara lain adalah objek yang dilukis akan terlihat jelas dari
kejauhan, dan agak baur jika dilihat dari dekat. Aliran seni rupa ini pun
terkesan unik karena menggunakan titik-titik yang kompleks.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran pointilisme ini misalnya


adalah Rijaman, Keo Budi Harijanto, Vincent van Gogh, dan Seurat’s La Parade.
17. Primitif

Aliran seni rupa primitif merupakan jenis seni rupa yang menggambarkan
sebuah objek berdasarkan gaya penggambaran primitif di dinding goa-goa.
Karya digambarkan seolah-olah dibuat pada masa prasejarah.

Ciri-ciri primitif adalah objek yang dilukis berupa tumbuhan, hewan dan
manusia dalam bentuk garis sederhana. Selain itu, detail objek tidak
ditonjolkan, hanya pada penggambaran minimalis berupa garis dan aksen
sederhana.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran primitif ini misalnya adalah S.
Sudjojono dan Ricardo Ponce.
18. Optik

Aliran seni rupa optik merupakan jenis seni rupa yang menggambarkan
sebuah objek manipulasi visual yang dapat menipu mata. Optik mampu
membuat ilusi secara visual yang membuat kita jadi bingung melihatnya.

Ciri-ciri optik ini antara lain adalah objek yang dilukis hanya berupa bidang,
garis, atau objek yang berwarna hitam putih saja. Selain itu, gambar berupa
bentuk sederhana dan tidak memiliki detail yang rumit.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran optik ini misalnya adalah
Agus Djaja, Bridget Louise Riley, dan Walter Gropius.
19. Pittura Metafisica

Pittura metafisica merupakan salah satu aliran seni rupa yang


menggambarkan sebuah objek dengan sentuhan metafisika. Aliran seni rupa
pittura metafisica ini merupakan penentang aliran kubisme dan aliran
futuristik.

Ciri-ciri pittura metafisica adalah objek biasanya berupa manusia yang sedang
melakukan aktivitas dengan bendadan latar di belakangnya. Selain itu objek
juga bisa berupa boneka yang erat dengan hal yang bersifat metafisika.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran pittura metafisica ini misalnya
adalah Giorgio de Chirico dan Carlo Carra.
20. Gotik

Macam-macam aliran seni rupa yang terakhir adalah gotik. Jenis aliran ini
menggambarkan sebuah objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta
menegaskan sesuatu berdasarkan warna.

Ciri-ciri gotik antara lain objek yang dilukis biasanya adalah tokoh suci,
kesatria, raja dan ratu. Umumnya jenis lukisan gotik biasa ditemui di kerajaan-
kerajaan, rumah ibadah, kastil atau bangunan klasik.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran gotik ini misalnya adalah
Albert Durer, Jan Van Eyck, Mathias Grunnewald, dan Pieter Droughel.

Nah itulah jenis-jenis aliran seni rupa beserta pengertian, ciri-ciri, dan contoh
gambarnya. Selain itu juga diinfokan tokoh dan seniman yang
mempopulerkan tiap-tiap aliran, baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri.
9. perkembangan seni rupa

Seni rupa adalah bentuk ekspresi kreatif yang melibatkan penggunaan elemen visual
seperti garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang untuk mengkomunikasikan ide, emosi,
atau pesan. Perkembangan seni rupa sangat beragam dan dipengaruhi oleh faktor-
faktor sejarah, budaya, sosial, dan teknologi. Di bawah ini adalah beberapa puncak
perkembangan seni rupa dalam sejarah:

1. Seni Prasejarah: Seni rupa manusia prasejarah, yang ditemukan dalam bentuk
lukisan gua, patung-patung, dan hiasan-hiasan lainnya, mencerminkan
kehidupan, mitos, dan kepercayaan masyarakat prasejarah. Contohnya adalah
lukisan-lukisan di gua Lascaux di Prancis.
2. Seni Klasik: Seni rupa Yunani Kuno dan Romawi Kuno menjadi acuan bagi seni
rupa di Barat. Mereka mengembangkan teknik patung, arsitektur, dan seni lukis
yang sangat dihormati, dengan fokus pada keindahan, harmoni, dan proporsi.
3. Seni Rupa Byzantium: Seni rupa Bizantium menampilkan pengaruh agama Kristen
dan memiliki gaya ikonik dengan lukisan-lukisan ikon dan mozaik-mozaik yang
menghiasi gereja-gereja dan bangunan-bangunan.
4. Renaisans: Periode Renaisans di Italia pada abad ke-14 hingga ke-17 menjadi
zaman kebangkitan seni dan penelitian ilmiah. Seniman seperti Leonardo da
Vinci, Michelangelo, dan Raphael menciptakan karya-karya yang memadukan
kecerdasan, keindahan, dan pengamatan alam.
5. Barok: Seni rupa Barok, yang berkembang di abad ke-17, dikenal dengan gaya
yang dramatis, penuh gerakan, dan kekayaan detail. Ini sering digunakan dalam
konteks agama Katolik dan kerajaan.
6. Romantisisme: Pada abad ke-18 hingga ke-19, seni rupa Romantisisme
menekankan ekspresi emosi, kebebasan ekspresi pribadi, dan cinta pada alam.
Seniman seperti William Turner dan Caspar David Friedrich terkenal dalam
periode ini.
7. Seni Modern: Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, seni rupa mengalami
perubahan besar dengan munculnya gerakan seni modern seperti impresionisme,
ekspresionisme, kubisme, dan surealisme. Seniman seperti Claude Monet, Pablo
Picasso, dan Salvador Dali menjadi tokoh terkemuka.
8. Seni Kontemporer: Seni kontemporer terus berkembang sejak pertengahan abad
ke-20 hingga saat ini. Ini mencakup berbagai gaya dan media, termasuk lukisan,
patung, seni performa, seni instalasi, seni digital, dan banyak lagi. Seni
kontemporer sering mencerminkan kompleksitas masyarakat modern dan isu-isu
sosial.
9. Teknologi dalam Seni: Perkembangan teknologi, terutama komputer dan internet,
telah memberikan dampak signifikan pada seni rupa. Seniman dapat
menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras komputer untuk
menciptakan karya seni digital dan seni interaktif yang inovatif.
10. Globalisasi Seni: Dalam era globalisasi, seni rupa menjadi semakin beragam dan
terhubung dengan budaya-budaya di seluruh dunia. Seniman menggabungkan
pengaruh budaya dari berbagai daerah untuk menciptakan karya yang unik dan
beragam.

Perkembangan seni rupa adalah cerminan perubahan dalam pemikiran, nilai, dan
teknologi dalam masyarakat. Setiap periode seni mencerminkan konteks sejarah dan
budayanya sendiri, menciptakan warisan seni yang kaya dan beragam

Anda mungkin juga menyukai