Anda di halaman 1dari 21

BAB I

MEMAHAMI KONSEP, UNSUR, PRINSIP, BAHAN, DAN TEKNIK DALAM PROSES


BERKARYA SENI RUPA

APA ITU SENI RUPA?

Berbagai pendapat mendefinisikan pengertian bermacam-macam arti dari kata “SENI


RUPA”. Menurut beberapa tokoh seni dunia mendefinisikan pengertian seni rupa dalam berbagai
definisi :

 La Merry, seorang ahli seni rupa 2 dimensi yang berasal dari Perancis menyatakan
bahwa seni rupa adalah penglihatan ekspresi secara simbolis dalam wuud dan bentuk
yang lebih tinggi dan akan lebih indah yang dinetralisir menjadi sebuah wujud indh
sebagai bentuk pengekspresian diri dan emosi.
 Haukin, mengungkapkan bahwa, seni rupa sebagai ekspresi jiwa seseorang yang
diimajinasikan pada sebuah bentuk indah yang diungkapkan dan dapat dinikmati oleh
orang dalam pertunjukan atau pameran seni.
 Kamala Devi Chattopadhayaya, seorang reformis asal India yang juga berjuang untuk
kemajuan seni di negaranya menyebutkan seni rupa adalah sebuah bentuk yang
menjadikan seseorag mampu untuk meluapkan apa yang sedang dirasakannya sehingga
mampu dirasakan banyak orang yang melihat karya tersebut.
 Coorig Hartong, tokoh wanita asal Belanda yang cukup banyak berperan pada dunia
seni terutama seni tari memberikan definisi bahwa seni rupa adalah seni yang menjadi
sebuah bentuk untuk pengekspresian diri dan emosi yang dapat dinikmati dan dirasakan
oleh banyak orang.
 Susane K Langer, seorang filsuf terkenal yang berasal dari Amerika memberikan
definisi sni rupa adalah sebuah bentuk karya manusia yang indah yang dapatdinikmati
engan rasanya oleh orang lain melalui bentuk indah tertentu.
Dalam perkembangannya, bentuk seni rupa dimasa kini sudah melampaui
keterbatasan visual itu sendiri. Sebuah karya seni rupa di masa kini juga bisa memberikan
pengalaman pendengaran (auditory), interaksi rabaan (tactile), dan memancing pemikiran
pemirsanya.
Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Beberapa karya pun menjadi karya
interaktif (karya interaktif contohnya, karya yang mengajak penonton untuk menyentuh
dan bermain dengan karya tersebut, atau penonton ikut berpartisipasi mengerjakan karya
bersama seniman), dimana penonton ikut melengkapai karya tersebutdengan cara
beragam.

1. Konten : muatan, topik, tema, pesan


2. Konteks : keadaan disekeliling konten
3. Kehlian teknis : kemampuan mengolah alat dan bahan

I. PENGERTIAN MEMAHAMI KONSEP BERKARYA SENI RUPA


Lahirnya suatu karya seni bersumber dari ide, yang lalu berkembang menjadi suatu
konsep yang ditangkan di suatu medium. MEDIUM adalah cara, bahan, material, atau
alat untuk menyampaikan ide/konsep tersebut. Sedangkan konsep adalah gambaran awal
tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas).
Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni
melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut :
a. Konsep Seni yang berada dalam tahapan aktivitas jiwa

Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam


(sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni
seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan ke dalam karya
seni.

b. Proses ekspresi atau proses penuangan ide


Proses ekspresi atau penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni
adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses
ekspresi perwujudan atau visualisasi).
Oleh karena itu konsep berkarya seni rupa sangat baku dan meryoakan penentu
terciptanya karya seni. Setiap orang mempunyai konsep seni yang berbeda sehingga
memunculkan gaya atau aliran seni yang berbeda pula. Orang yang menciptakan karya
seni berarti orang tersebut menyatakan cipta, rasa, dan karsa (isi hati) ke dalam bentuk
lahir yang berupa gerak/rupa/suara/sastra yang dapat mendatangkan rasa haru.
A. JENIS KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
pengertian karya seni dua dimensi adalah seni rupa dua dimensi adalah suatu karya
seni rupa yang memiliki dua sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar,sehingga tidak
mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
Karya seni rupa dua dimensi menurut jenisnya :
1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis,
bidang, warna, dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan yang menyerupai seni
lukis sudah lm dikenal di Indonesia, tetapi penanaman atau istilah seni lukis yang dtang
dari barat. Kegiatan yang menyerupai seni lukis itu dapat juga disebut seni lukis
tradisional. Beberapa contoh dari lukis tradisional dapat kita lihat di berbagai daerah di
Indonesia seperti seni lukis kaca di Cirebon, seni seni lukis Kamasan di Bali, lukisan
pada kulit yang dibuat masyarakt di Irian Jaya dsb. Adapun seni lukis yang kita kenal saat
ini dibuat pada kanvas, dapat disebut seni lukis modern. Beberapa seniman seni lukis
modern Indonesia yang namanya sudah dikenal di mancanegara diantarnya Affandi, Popo
Iskandar, Fajar Sidik, Nanna Banna, dsb. Seni lukis terbagi dalam beberapa jenis jika
dilihat dari media yang digunakan :
 Lukisan kaca
 Lukisan kanvas
 Lukisan dinding/mural
 Lukisan kertas
 Kolase
Gambar 1.1
Seni lukis kanvas karya ZS Soeteja
2. Seni Grafis (cetak)
Seni Grafis adalah cabang seni rupa yang tergolng ke dalam bentuk dua dimensi.
Berbeda dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal, kekhasan dari
karya grafis adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau diperbanyak. Pada awalnya seni
grafis merupakan keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan. Sesuai
dengan proses pencetakannya kerya seni grafus terbagi menjadi empat jenis :
a. Cetak tinggi
Prinsip cetak ini adalahbagian yang bertinta merupakan bagian yang paling
tinggi. Bagian ini bila diterakan atau dicetakkan, tinta atau fambar akan
berpindah ke atas permukaan kertas. Berdasarkan alat dan bahan yang
dipergunakan dalam cetak tinggi dikenal beberapa jenus cetakan seperti cukil
kayu (wod cut), cukilan 6 lino (lino cut), tra kayu (wod engraving) serta cukilan
bahan lain seperti karet atau plastik.

Gambar 1.2 gambar 1.3

proses pembuatan seni cetak tinggi contoh karya seni cetak tinggi

b. Cetak dalam
Prinsip cetak dalam adalah hasil cetakan yang diperoleh dari celah garis
bagian dalam dari plat kliesnya bukan bagian tingginya seperti stempel atau cap.
Tehnik cetk ini merupakan kebalikan dari teknik cetak tinggi. Acuan cetak yang
dipergunakan adalah lempengan tembaga atau seng yang ditoreh atau diberi
kedalaman untuk tempat tinta. Kedalaman dibuat menggunakanalat penoreh
yang tajam dan kuat dan atau menggunakan zat kimiawi. Beberpa jenis cetak
yang termasuk cetak dalam : goresan langsung (drypoint), akuatin (aquatint),
dan messotin (mezzotin engraving). Seorang penggrafis kadang-kadang
memadukn berbagai teknik sekaligus dalam proses pembuatannya untuk
memperoleh efek khusus yang diinginkannya.

Gambar 1.4

Contoh karya seni dengan cetak dalam

c. Cetak saring
Cetak saring disebut juga serigrafi atau sablon. Sesuai dengan namanya
prinsip cetak ini adalah mencetak gambar melalui saringan yang diberi batasan-
batasan tertentu. Cetak saring dikenal luas di masyarakat melalui benda-benda
yang sering dijumpai sehari-hari aplikasinya sebagai pembuatan kaos, spanduk,
bendera, dan sebagainya.

Gambar 1.5

Proses pembuatan karya seni cetak saring

d. Cetak Datar
Proses cetak datar atau planografi adalah memanfaatkan perbedaan
sifatminyak dan air serta acuan cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau
seng. Tinta hanya terkumpul pada bagian cetakan yang sudah digambari dengan
pinsil berlemak dan pemindahan gambar dilakukan dengan alat khusus. Teknik
litgrafi inilah yang mengilhami prisip dasar mesin cetak modern.
3. Seni Photografi

Berasal dari kata Yunani yaitu Photos yang berarti cahaya dan grafo yang berarti
melukis atau menulis. Photografi adalah proses melukis atau menulis dengan
menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum photografi berarti proses atau metode
untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya
yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk
menangkap cahaya ini adalah kamera.

Prinsipnya adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga


mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium ya g telah di bakar dengan
ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya
yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Dalam pemotretan untuk
menghasilkan gambar bagus, kunci utamanya adalah cahaya atau sinar. Film akan
terbakar jika cahay yang akan masuk terlalu banyak. Begitu pula sebaliknya, gambar
yang dihasilkan akan jelek dan tidak jelas apabila sinarnya kurang.

4. Seni Film
Film juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto bergerak,
merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan
menciptakan ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa
penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar obyek berbeda secara cepat dan
berturut-turut. Prkses pembuatan film meruoakan gabungan dari seni dan industri. Sebuah
film dapat dibuat dengan memotret adegan sungguhan dengan camera film; memotret
gambar atau modelminiatur menggunakan teknik animasi tradisional; dengan CGI dan
animasi komputer; atau dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual
lainnya.
Kata sinema "Sinema", yang merupak kependekan dari sinematografi, sering
digunakan untuk merujuk pada industri film, pembuatan film dan seni pembuatan film.
Definisi sinema zaman sekarang merupakan seni dalam simulasi pengalaman untuk
mengkomunikasikan ide, cerita, sudut pandang, rasa, keindahan atau suasana dengan cara
direkam dan gambar bergerak yang di program bersamaan dengan penggerak sensorik
lainnya.
Pengertian film menurut para ahli :
 Ililiweri, 1991 : 153 mengatakan film meryoakan media elektronik paling tua
dari pada medi lainnya, apalagi film telah berhasil mempertunjukkan gambar-
gambar hidup yang seolah-olah memindahkan realitas ke atas layar besar.
Keberadaan film telah diciptakan sebagai salah satu media komunikasi massa
yang benar-benar disukai bahkan sampai sekarang. Lebih dari 70 tahun terakhir
ini film telah memasuki kehidupan umat manusia yang sangat luas lagi beraneka
ragam.
 Menurut Kridalaksana (1984 : 32) film adlah lembaran tipis, bening, mudah
lentue yang dilapisi dengan lapisan atihalo, dipergunakan untuk keperluan
fotografi serta alat media massa yang mempunyai sifat lihat dengar (audio-
visual) dan dapat mencapai khalayak banyak.

By Anggi Eka J

XIA2
5. Seni Desain

Pengertian desain menurut:

 Terjemahan : Sebagai terapan, arsitek, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.


 Kata kerja : Proses untuk membuat dan menciptakan pbyek baru.
 Kata benda : Menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik berwujud rencana,
proposal, atau benda nyata.

Proses desain memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek
lainnya dengan sumber data dari riset, pemikiran, brainstorming (mencurahkan pikiran), maupun
dari desain yang sudah ada sebelumnya. Ada pula istilah “perancangan proses” yang salah satu
contohnya adalah perancangan proses dalam industri kimia.

Jenis-jenis seni desain :

a) Desain grafis
b) Desain interior
c) Desain produk
d) Desain arsitektur

6. Seni Tekstile

kerajinan tekstil adalah suatu karya yang dibuat dari berbagai bahan tekstil yang terbuat
dari serat atau benang yang kemudian diolah menjadi kain.

Jenis Kerajinan Tekstil

 Modern : Kerajianan yang dibuat menggunakan alat modern. Sehingga dapat


menghasilkan banyak produk. Contohnya busana, topi, keset, lap, dll
 Tradisional : Proses pembuatannya masih menggunakan peralatan yang
sederhana dan menggunakan bahan yang berasal dari alam. Sehingga hanya sedikit
produk yang dihasilkan. Contohnya batik, dan tenun ikat.

B. FUNGSI KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Secara garis besar fungsi seni rupa terapan terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai
fungsi terapan dan fungsi murni sesuai dengan teori yang dibuat oleh Charles Batteaux (1713-
1780) pada bukunya yang berjudul “INFLUENSIAL”, yaitu

I. Seni rupa Murni (fine art)

Fungsinya sebagai seni mirni berkaitan erat dengan cita rasa ekspresi seorang seniman
sebagai bentuk curahan pengalaman batinnya yang disampaikan kepada orang lain menggunakan
media seni. Seni ini selalu memiliki cirri yang berbeda antara seniman satu dengan lainnya
karena juga berfungsi sebagai pemuasan emosional.

Fungsi seni murni yang bersifat pribadi atau dari pengalaman seorang tanpa adanya nilai
guna dalam penerapannya menjadikan kepuasan tersendiri bagi senimannya. Jika dalam karya
seni mengandung nilai informasi , maka seni itu dapat berfungsi sebagai media informasi.

Karya seni murni dapat ditampilkan dalam bentuk karya dua dimensi (dwimatra) dan tiga
dimensi (trimatra)
Contoh karya seni rupa murni dua dimensi :

 Karya seni lukis


 Seni kolase
 Seni mural
 Seni air brush
II. Seni Terapan (applied art)

Karya seni terapan ialah karya seni yang memiliki nilai artistic dan estetik serta memiliki
fungsi pakai dan fungsi guna dalam penerapannya.

Seni terapan berwujut dua dimensi antara lain :

 Seni media cetak poster


 Brosur
 Reklame
 Batik
 Tenun

II . UNSUR KARYA SENI RUPA

Dengan penggunaan unsur seni rupa, seniman dapat mengatur keindahan komposisi yang
tepat sehingga karya mereka menjadi berkualitas bila pengaturan komponen-komponen tersebut
tepat. Unsur seni rupa memiliki arti komponen utama atau media dari mana sebuah karya seni
rupa dibuat, dan terbagi menjadi ;

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa paling dasar. Dengan adanya titik, kita bisa membuat garis,
bentuk, atau bidang. Tekhnik melukis dengan titik-titik disebut Pointilisme.

Fungsi titik :

 Menciptakan garis, bidang/2D, dan bentuk/3D

 Membagi ruangan, menciptakan denah


 Menciptakan tone image
2. Garis

Garis adalah hubungan dua titik/ jejak titik yang bersambungan atau berderet.dalam
gambar, garis nyata/actual. Dalam seni lukis/patung bersifat maya. Dalam tekhnik pahatan atau
cawiran garis bisa berupa garis lurus, lengkung, mendatar, zigzag, keras atau tipis.

Bagi seniman, semakin tajam, nyata, dan kuat garis batasnya, makin sempurna karya
seninya. Kesan garis terjadi karena adanya pertemuan dua permukaan atau sisi dalam bentuk.
Secara fisik garis yang dimunculkan akibat pahatan/ukiran menjadi karakter tersendiri sesuai
dengan yang dikehendaki atau memang merupakan karakter pembuatnya.

Garis yang menari, berirama atau yanglainnya dapat member kesadaran ritmik yang lebih
mudah dirasakan dari pada diungkapkan, hal ini dapat dinikmati dengan jalan analogi fisis.

Garis alamiah merupakan garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara
permukaan laut dan langit. Sedangkan garis yang diciptakan merupakan garis hitam pada gambar
yang sengaja dibuat untuk membuat sosok (figur).

Jadi, bisa disimpulkan bahwa fungsi garis adalah sebagai berikut :

1. Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk, dan bidang (garis ini
disebut garis kontur yang berfungsi sebagai batas/tepi)
2. Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (rythem) dan
nilai arah (direction) (garis ini disebut dengan garis grafis)
3. Memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan tekstur (garis ini juga disebut
garis arsir atau tekstur)

Sigat-sifat garis :

1. Garis lurus vertical dan horizontal mengungkspksn kesan tenang, statis, dan stabil
2. Garis keras mengungkapkan kesan kuat, meyakinkan, dan tegas
3. Garis putus-putus mengungkapkan kesan gelisah
4. Garis lembut mengungkapkan kesan halus, perasa, dan ragu-ragu
5. Garis silang atau diagonal mengungkapkan kesan tegang dan ragu
6. Garis bersudut mengungkapkan kesan tajam, keras, dinamis, dan kejam
7. Garis lengkung mengungkapkan kesan lamban, berirama dan santai

Sedangkan garis sendiri memiliki cirri yang menciptakan bentuk panjang, pendek, tebal,
tipis, lurus, ataupun melengkung dan perpaduannya menghasilkan obyek/bidang.

3.Bidang

Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga


membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi panjang dan lebar,
serta memiliki ukuran.
Bidang dalam interior : garis-garis dan sisi yang terhubung dengan satu atau lebih titik
hilang.

Bidang arsitektur dan desain : bidang-bidang yang digunakan untuk membentuk


komposisi 2D dan 3D dan area permukaan untuk membuat bentuk volumetrik.

4. Bentuk

Bentuk merupakan pengembangan dari bidang. Bentuk juga dapat dikelompokkan


menjadi 2 macam, yaitu :

a) Bentuk geometris : bentuk yang ada pada ilmu ukur, meliputi :


1) Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok
2) Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola

Bentuk geometri dua dimensi

Bentuk geometris tiga dimensi

By Haifa Fitria

XIA2
b. Bentuk non-geometris / organis

Bentuk non-geometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia,
tumbuhan, dan hewan.

Contoh bentuk organis

5. Ruang

Ruang adalah bidang atau keluasan. Ruang mungkin dua dimensi atau tiga dimensi.
Ruang merupakan unsur dasar seni rupa. Sebenarnya seni rupa didefinisikan sebagai organisasi
ruang.

Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

a. Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada
patung.
b. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari
sebuah lukisan.
Di dalam suatu susunan ada ruang positif yaitu ruang dibatasi oleh suatu batas tepi berupa
garis, sedangkan ruang negatif adalah ruang yang berada diantara ruang-ruang positif.
6. Warna

Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh mata. Warna
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi
warna merah, kuning, dan biru.
b. Warna sekunder, merupakan campuran dari warna primer.
Contoh :

merah+kuning = jingga

biru+kuning = hijau

merah+biru = ungu

c. Warna tersier, merupakan hasil campuran antara warna primer dan sekunder.
Contoh :

kuning+hijau = kuning kehijau-hijauan

biru+ungu = ungu kebiruan

Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

d. Warna warna analogus adalah warna yang saling berdekatan


e. Warna komplementer adalah warna yang saling bertentangan
f. Warna monokromatik adalah satu jenis warna dicampur warna hitam atau putih (salah
satu) secara bertingkat
g. Warna panas adalah dari kuning sampai dengan merah violet
h. Warna dingin adalah dari violet sampai dengan hijau kuning
Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warna-warna adalah
susunan warna dalam bentuk lingkaran warna.

Teori warna telah dikembangkan dan diteliti sejak dulu. Pada perkembangannya ternyata
terdapat perbedaan pendapat dari para ahli dalam menghasilkan warna yang baik dan cocok.
a. Teori Warna NEWTON
TEORI WARNA Newton ( Sir Isaac Newton, 1642-1727 ) dihasilkan dari
percobaan cahaya matahari yang diuraikan oleh prisma kaca dan menghasilkan warna
primer dan sekunder. Teori ini lebih cocok digunakan dalam ilmu Photografi, televisi,
dan yang berhubungan dengan optik buatan. Warna primer menurut Issac Newton warna
merah, biru, hijau, dan warna sekunder merupakan campuran dari warna-warna primer
seperti warna kuning yang dihasilkan dari campuran warna merah dan kuning.
b. Teori Warna Brewster
Teori warna Brewster ( oleh Percy Douglas Brewster ) dihasilkan dari percobaan
menggunakan pigmen warna yang saling dicampur dari warna merah, kuning, dan biru.
Teori ini lebih cocok digunakan pada lukisan. Teori warna Brewster menggolongkan
warna menjadi tiga kelompok, yaitu warna primer, warna sekunder, ( penggabungan dua
warna primer ) dan warna tersier ( penggabungan dua warna sekunder)

c. Teori Warna Munsell


Teori warna Munsell ( oleh Albert .H. Munsell,1858 ) dihasilkan dari percobaan
menggunakan pigmen warna dan penggabungannya dengan warna hitam dan putih.
Percobaan tersebut menghasilkan berbagai variasi warna yang lebih menarik. Munsell
memberikan istilah-istilah baru dalam warna diantaranya hue,value, dan intensitas
(chroma). Hue dicetuskan oleh Munsell sebagai sebutan warna primer merah, kuning dan
biru. Value adalah warna-warna yang memberikan kesan gelap terang atau gejala warna
ditambah dengan warna putih maka akan tinggi value-nya dan apabila ditambah warna
hitamnya maka akan lemah value-nya.

7. Tekstur

Menduduki tempat yang khusus dalam seni rupa karena tekstur merupakan bahan dasar
dari mana sebuah karya seni rupa dibuat.

Merupakan sifat dan keadaan suatu permukaan bidang/benda pada sebuah karya seni
rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi
tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan
rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan rabaan.

Dapat dianalisa dalam tiga aspek :


 Kualitas raba dari permukaan
 Kualitas raba dari manipulasi benda tiga dimensi
 Kualitas visual dari permukaan benda
Jenis Tekstur :
 Tekstur nyata ( melalui indra peraba )
 Tekstur visual ( melalui indra penglihatan )
 Tekstur natural ( hasil dari proses yang natural )
 Tekstur buatan/artificial ( hasil buatan manusia, 2D atau 3D )
 Tekstur imitasi ( tiruan permukaan suatu objek )
Contoh tekstur

III. PRINSIP-PRINSIP KARYA SENI RUPA

Apabila kita berbicara tentang seni rupa, pasti timbul pertanyaan apakah seni rupa berdiri
sendiri sebagai bentuk dari ekspresi seni dan bagaimana menilai sebuah karya seni tersebut
berdasarkan dari sudut pandang kita, orang lain, dan sang seniman yang menciptakan. Perlu
pemahaman yang mendasar untuk mempelajari dan memahami proses penciptaan sebuah karya
seni yang indah.

Sebuah seni bukan hanya dinikmati keindahannya saja. Sebuah seni rupa dikatakan indah
dan baik bila pengamatan terhadap hasil karya seni rupa mengacu pada berbagai aspek yang
mendukungnay yaitu prinsip seni. Prinsip seni merupakan dasar-dasar untuk terwujudnya suatu
karya seni. Baik bagi para pencipta seni maupun para penikmat seni, penguasaan prinsip seni
menjadi syarat penting yang menentukan dalam berhasil tidaknya suatu proses penciptaan
maupun penilaian karya seni. Pernahkah kalian melihat sebuah karya seni lukis pada zaman batu
yang terdapat di dinding gua? dan bandingkan karya tersebut dengan lukisan yang karya seni
mural di tembok-tembok pada zaman sekarang yang dibuat oleh seniman seniman zaman
sekarang.
Kedua lukisan tersebut didasarkan untuk mengekspresikan kreativitas mereka tetapi
terdapat perbedaan akan bagaimana bentuk dan prinsip seni digunakan. Karya manakah yang
kalian anggap lebih indah? Dari karya-karya tersebut dapat diperoleh perbedaan yang mencolok.
Lukisan tanagan yang terdapat pada gua di pulau Seram Maluku tidak mengindahkan kaidah
prinsip seni rupa sedangkan lukisan mural yang diciptakan oleh seniman mural asal Inggris yang
bernama Bansky telah menggunakan kaidah prinsip seni rupa yang salah satunya terdiri dari
prinsip seni rupa yang terdiri dari harmoni, kontras, irama, dan gradasi. Prinsip seni rupa adalah
prinsip yang menunjang bagaimana beberapa unsur dalam sebbuah karya digabungkan sehingga
memiliki nilai seni, dan terdiri dari :

a. Harmoni
Prinsip ini juga disebut prinsip keserasian. Prinsip ini timbul karena ada kesamaan,
kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Selain penataan bentuk, tekstur, atau warna-
warna yang berdekatan ( analog ). Kalau dalam karya ada warna-warna yang berlawanan (
komplementer ) harus dicarikan warna pengikat seperti warna putih.

Harmoni dapat tercipta karena adanya keseimbangan dalam penciptaan sebuah karya.
Hasil dari penempatan tersebut menampilkan nilai-nilai keselarasan dan keserasian yang
saling menyatu. Keharmonisan dalam seni rupa terbentuk dari kesatuan yang berasal dari
unsur garis, bidang, bentuk dan warna dengan perpaduan nada, rasa, dan komposisi yang
dihasilkan dari sang seniman sesuai dengan karakter dan ciri khas mereka masing-masing.

Contoh yang jelas dalam sebuah karya seni rupa dapat diperhatikan dari perbedaan
antara lukisan abstrak dan coretan tangan biasa. Lukisan abstrak tersusun dari berbagai unsur
tanpa menciptakan suatu bentuk dengan penggabungan yang ideal sehingga menimbulkan
keharmonisan dalam mengungkapkan perasaan hati seniman, sedangkan dalam coretan biasa
tak terkesan keharmonisan di dalamnya.
b. Kesatuan

Untuk mendapatkan suatu kesan kesatuan yang lazim disebut unity memerlukan
prinsip keseimbangan, irama, proporsi, penekanan dan keselarasan. Antara bagian yang satu
dengan yang lain merupakan suatu kesatuan yang utuh, saling mendukung dan sistematik
membentuk suatu karya seni. Dalam penerapannya pada bidang karya seni rupa/kriya prinsip
kesatuan menekankan pada pengaturan obyek atau komponen obyek secara berdekatan atau
penggerombolan unsur atau bagian-bagian. Dalam kekriyaan pengaturan ini bisa dilakukan
atau dapat dilakukan dengan cara permainan teknik pahatan, memformulasikan obyek,
subyek, dan isian-isian pada suatu bidang garapan.
c. Keseimbangan
Prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot. Pada karya dua dimensi prinsip
keseimbangan ditekankan pada bobot kualitatif atau bobot visual, artinya berat-ringannya
obyek hanya dapat dirasakan. Pada karya tiga dimensi prinsip keseimbangan berkaitan
dengan bobot aktual ( sesungguhnya ). Keseimbangan ada dua yaitu : Simetris dan asimetris.
Selain dua keseimbangan itu ada juga yang namanya keseimbangan radial atau memancar
yang dapat diperoleh dengan menempatkan obyek secara atau di tengah-tengah.
Keseimbangan juga dapat diperoleh antara penggerombolan dengan obyek-obyek yang
berukuran kecil dengan penempatan sebuah bidang yang berukuran besar. Atau
mengelompokkan beberapa obyek yang berwarna ringan ( terang ) dengan sebuah obyek
berwarna berat ( gelap ).

By Nashrul Fawwaz R
XIA2
d. Irama

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan
atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau
susunan variasi warna.

Prinsip Irama Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur
yang digunakan. Irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis,
raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian
yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama
progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke
besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama
(monotun).

e. Proporsi

Prinsip Proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang satu yang lainnya dengan
pertimbangan seperti: besar-kecil, luas-sempit, panjang-pendek, jauh –dekat dan yang lainnya.
Dalam seni rupa kriya, perbandingan ini mempertimbangkan seperti bidang gambar dengan
obyeknya. Yang juga memjadi perbandingan dalam seni rupa kriya adalah skala maupun
riil/aktual. Berdasarkan kondisi riil, botol lebih tinggi dari pada gelas atau piring lebih lebar dari
pada mangkok. Proporsi juga digunakan untuk membedakan obyek utama (tokoh), pendukung
(figuran), dan isian-isian (pendukung/latar).

f. Penekanan

Prinsip Penekanan Pada seni rupa bagian yang menarik perhatian menjadi persoalan/masalah
prinsip penekanan yang lebih sering disebut prinsip dominasi. Dominasi pada karya seni rupa
dapat dicapai melalui alternatif melalui memggerombolkan beberapa unsur, pengaturan yang
berbeda, baik ukuran atau warnanya. Seperti misalnya gambar orang dewasa pada sekelompok
anak kecil, warna merah di antara warna kuning. Penempatan dominasi tidak mesti di tengah-
tengah, walaupun posisi tengah menunjukkan kesan stabil. Penekan atau pusat perhatian atau
juga disebut obyek suatu karya/garapan adalah karya yang dibuat berdasarkan prioritas utama.
Karya yang diciptakan paling awal tersebut lebih menonjol dari berbagai segi obyek
pendukungnya seperti ukuran, teknik, dan pewarnaannya. Dalam seni kriya, penciptaan suatu
karya dinominasi menjadi tiga bagian; I. obyek ciptaan.2. obyek pendukung dan 3. isian-isian.
Obyek ciptaan mendapat perhatian yang prioritas dan dominan karena akan dijadikan pusat
perhatiannya. Obyek pendukung yang dimaksudkan adalah bentuk-bentuk yang dibuat agar tidak
sama persis dengan obyek ciptaan, karena sifatnya sebagai pendukung. Sedangkan isian-isian
adalah obyek yang memberikan aksen terhadap kedua obyek ciptaan. Atau memberi pola/motif
pada bidang-bidang tertentu untuk memunculkan obyek ciptaan.

IV. BAHAN KARYA SENI RUPA

Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya
seni rupa itu. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini
juga banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada
pula sebagai bahan penunjang. Sebagai contoh, pada biasanya perupa membuat karya lukisan
menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan
penunjang. Kayu digunakan sebagai bahan bingkai (spanram) untuk menempatkan kanvas dan
paku untuk mengaitkan kanvas pada permukaan kayu bingkai itu.

Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis
berdasar sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami adalah material yang bahan
dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses
pengolahan secara kimiawi di pabrik atau industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan
adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu
menjadi bahan baru yang mempunyai sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat materialnya,
bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak,
bahan cair dan bahan padat dan sebagainya.

Bahan yang digunakan dalam karya seni rupa dua dimensi adalah:
 Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau sketsa saja.
Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.

 Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau
benda yang bertekstur halus.
 Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda
kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.
 Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing
pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada
milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
 Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan bisa
bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan aspidol
pada bidang kertas.
 Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari
kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
 Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya
pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas.
 Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak pengencernya.
Cat minyak ini digunakan untuk melukis pada kain kanvas.
 Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu
dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan kain). Kain kanvas
adalah bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis.
 Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk cat air.
Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai ukuran.
 Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat
dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
 Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital
saat ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.

V. TEHNIK KARYA SENI RUPA

Dalam membuat karya seni rupa murni atau terapan dibutuhkan keterampilan teknis
menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan objek pada bidang garap. Sebagai
contoh, untuk mewujudkan sebuah objek dalam karya lukisan, seorang perupa atau seniman lukis
dituntut menguasai keterampilan teknis menggunakan alat (kuas) dan mengolah bahan (cat) pada
kanvas (medium). Seorang pematung dituntut menguasai keterampilan teknis menggunakan alat
memahat dan mengolah bahan kayu untuk mewujudkan karya seni patung.

Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkan teknik utama yang digunakan dalam
pembuatannya. Seni kriya Batik misalnya, menunjukkan jenis karya seni rupa yang dibuat
dengan teknik membatik, begitu pula Seni kriya anyam, untuk menamai jenis karya seni rupa
yang dibuat dengan teknik menganyam.

Beragam jenis dan karakteristik bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa memerlukan
beragam alat dan teknik untuk mengolahnya. Suatu teknik berkarya seni rupa mungkin saja
secara khusus digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni rupa
tetapi mungkin juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa lainnya

Dalam berkarya seni rupa dua dimensi sekali tehnik yang digunakan untuk melakukan proses
berkarya seni rupa dua dimensi. Tehnik berkarya seni rupa tersebut haruslah sesuai dengan jenis
bahan yang digunakan dalam membuat karya seni rupa. Karena bahan mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda. Jadi tehnik yang digunakan pun juga berbeda-beda pula.

 Teknik Plakat : Teknik plakat adalah teknik melukis dengan menggunakan cat minyak,
cat poster atau cat akrelik, dengan goresan yang tebal agar mendapatkan hasil yang pekat
dan padat.

 Teknik Transparan : Teknik transparan adalah teknik untuk melukis seni rupa
menggambar dengan menggunakan cat cair. Sapuan – sapuan warna untuk melukis harus
tipis agar hasilnya juga tampak seperti transparan.
 Teknik Kolase : Teknik kolase adalah teknik yang akan memberikan hasil lukisan yang
realis atau abstrak karena terbuat dari potongan – potongan kertas yang di tempel dengan
menggunakan lem.
 Teknik 3 M (Merekat, Menggunting, Menempel) : adalah teknik dari seni rupa yang juga
merupakan proses manipulasi lembaran kertas yang akan menjadi suatu bentuk 3
dimensi.
 Teknik Linear : Teknik linear adalah teknik untuk menggambar objek yang dengan
menggunakan pola garis dari pensil atau pena.
 Teknik Blok : Teknik blok adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek lukis
dengan menggunakan satu warna.
 Teknik Arsir : Teknik arsir adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek lukis
yang dengan pulasan garis sejajar atau garis menyilang dengan menggunakan pensil atau
pena.
 Teknik Dussel : Teknik dussel adalah teknik yang di gunakan untuk membuat gelap
terang pada objek lukis dengan goresan – goresan miring yang menggunakan pensil.
 Teknik Pointilis : Teknik pointilis adalah teknik yang di gunakan untuk menghitamkan
objek lukis dengan beberapa titik – titik yang ada.
 Teknik Aquarel : Teknik aquarel adalah teknik yang di gunakan untuk menutup objek
lukis yang dilakukan dengan menyapu cat cair secara tipis.
 Teknik Mozaik : Teknik mozaik adalah teknik yang di gunakan untuk melukis dengan
cara menempelkan benda – benda 3 dimensi
 Teknik Menganyam : Teknik menganyam adalah teknik yang di gunakan untuk
menumpang tindih dan juga untuk menyilangkan bahan – bahan yang

Rangkuman

1. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil
ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi
keasliannya serta klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu yang diciptakan
menjadi suatu struktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.
2. Lahirnya suatu karya seni bersumber dari ide, yang lalu berkembang menjadi suatu
konsep yang dituangkan di suatu medium.
3. Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang
mendasari suatu kegiatan (aktivitas).
4. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni
sebagai berikut :
a. a.Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa
b. b.Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide.
5. Seni rupa dua dimensi adalah Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang
memiliki dua sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang
karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
6. Karya seni rupa dua dimensi menurut jenisnya :
a. a.Seni Lukis
b. b.Seni Grafis (Cetak)
c. c.SENI PHOTOGRAFI
d. d.SENI FILM
e. e.SENI DESAIN
f. f.SENI TEKSTILE
7. Fungsi seni rupa terapan terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai fungsi terapan dan
fungsi murni sesuai dengan teori yang dibuat oleh Charles Batteaux (1713 -1780 )
8. Unsur seni rupa mempunyai arti komponen utama atau media dari mana sebuah karya
seni rupa dibuat, dan terbagi menjadi :
a. a.Titik
b. b.Garis
c. c.Bidang
d. d.Bentuk
e. e.Ruang
f. f.Warna
g. g.Tekstur
9. Prinsip seni rupa adalah prinsip yang menunjang bagaimana beberapa unsur dalam
sebuah karya digabungkan sehingga memiliki nilai seni, dan terdiri dari :
a. a.Harmony
b. b.Kesatuan
c. c.Keseimbangan
d. d.Irama
e. e.Proporsi
f. f.Penekanan
10. Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan
karya seni rupa itu.
11. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke
dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat dan sebagainya
12. Tehnik karya seni rupa adalah proses dalam menciptakan sebuah karya seni rupa.

By Riza Dwi F S

XIA2

Anda mungkin juga menyukai