Anda di halaman 1dari 37

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS 9

BAB I Pengertian Seni Lukis


Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa
yang berdimensi dua.Melukis adalah kegiatan
membubuhkan cat (kental maupun cair) di atas
bidang yang datar. Pembubuhan cat tersebut di
harapkan dapat mengekspresikan berbagai makna
atau nilai subjektif. Dibandingkan dengan
menggambar, melukis lebih cenderung
mengekspresikan jiwa pelukis melalui media
ungkap dan tekhnik penggarapannya berdasarkan
prinsip-prinsip seni rupa.
Bahan- Bahan Melukis
Bahan melukis adalah segala meterial yang dapat
digunakan untuk kegiatan melukis. Bahan untuk
melukis dapat dibedakan jadi dua, yaitu :
1. Cat atau tinta; cat atau tinta yang digunakan saat
melukis adalah cat air, cat minyak, cat arkrilik,
tinta cina, dan pewarna lainnya.
2. Bidang lukis; bidang lukis atau media lukis yang
di gunakan saat melukis adalah kertas, kanvas,
tripleks, kaca, keramik, tembok dan lainnya.
Gambar bahan untuk melukis
Alat - Alat Melukis
Alat melukis adalah segala perkasas yang dapat
digunakan dalam kegiatan melukis.
Alat yang digunakan dalam melukis antara lain:
1. Kuas
2. Palet
3. Sprayer
4. Pisau palet
5. Easel (penjepit kanvas)
Gambar alat untuk melukis
Teknik Melukis
Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan
untuk melukis. Teknik melukis dapat menggunakan
beberapa cara, yaitu: aquarel atau transparan,
plakat atau menutup, spray atau semprot, pointilis
atau titik-titik, dan tempra.
1. Aquarel
Teknik aquarel atau transparan adalah cara melukis
dengan menggunakan bahan cat air dengan sapuan
warna tipis sehingga hasilnya tembus pandang
( transparent ).
2. Plakat
Teknik plakat merupakan cara melukis dengan
bahan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan
sapuan tebal atau kental sehingga hasilnya tampak
pekat atau menutup.
3. Spray
Teknik spray atau semprot adalah cara melukis
dengan bahan cat yang cair yang disemprotkan
dengan sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk
membuat reklame visual.
4. Pointilis
Teknik pointilis atau titik-titik merupakan cara
melukis yang dalam membuat gelap-terangnya
gambar atau pencampuran warna dengan membuat
titik-titik.
5. Tempra
Teknik tempra merupakan cara melukis pada
tembok dengan sedemikian rupa sehingga hasilnya
menyatu dengan arsitektur.
Tema Seni Rupa Murni Daerah
A. Manusia dan Dirinya Sendiri
Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering
dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya
sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan
ungkapan citarasa keindahan.
Tema Seni Rupa Murni Daerah
B. Hubungan Manusia dengan manusia yang lain
Manusia dalam mengekspresikan citarasa
keindahan sering menjadikan orang-orang di
sekitarnya sebagai objek lukisan.
Tema Seni Rupa Murni Daerah
C. Hubungan Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam yang ada di sekitar manusia dapat juga
dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa
yang bertemakan alam sekitar dapat juga
digunakan untuk mengekspresikan betapa besarnya
kuasa Tuhan.
Tema Karya Seni Rupa
D. Manusia dengan Kegiatannya
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam
membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam
media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik
apabila dalam mengambil sudut pandang aktifitas dapat
disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik
disertai dengan efek gelap terang yang tepat. 
Tema Karya Seni Rupa Murni Daerah

E. Manusia dengan Alam Benda


Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada
bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka
ragam bentuk bebas. Bentuk benda-benda tersebut yang
melahirkan imajinasi akan bentuk-bentuk lainnya yang tak
terpikirkan sebelumnya.
Tema Karya Seni Rupa Murni Daerah

F. Hubungan Manusia dengan Alam Khayal


Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan,
imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan
khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui
karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa
yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai.
Langkah-langkah Melukis
A. Cat Air dengan Teknik Aquarel
1. Menyiapkan bahan dan alat
Siapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk
melukis , seperti; kertas gambar, cat air, air dan
tempatnya, kuas cat air, palet cat air, dan kain lap.
2. Menemukan gagasan
Pastikan objek yang akan dilukis sudah ada di pikiran
atau di depan mata yang berupa model.
Langkah-langkah Melukis
3. Membuat sketsa
Buatlah sketsa objek lukisan dengan pensil tipis-tipis sehingga apabila
terjadi ketidaktepatan dapat diperbaiki.
4. Membasahi kertas dengan air
Basahi bidang kertas yang akan diwarnai dengan air secukupnya dengan
kuas cat air.
5. Mewarnai
Bubuhkan cat air yang sudah disiapkan, pada bidang kertas yang sudah
dibasahi dengan kuas cat air.
6. Sentuhan akhir
Akhirilah kegiatan melukis dengan memberi sentuhan warna pada
bagian tertentu sehingga lukisan tampak lebih ekspresif.
Langkah-langkah Melukis
B . Cat Akrilik/Minyak dengan Teknik Plakat
1. Siapkan bahan dan alat, misalnya: cat minyak, minyak lukis, minyak pencuci kuas, kanvas,
kuas cat minyak, palet, esel, dan kain lap.
2. Menemukan gagasan
Pastikan sudah ada gagasan yang akan dilukis atau model di hadapan kalian.
3. Membuat sketsa
Buatlah sketsa objek lukisan dengan pensil atau cat minyak pada kanvas.
4. Mewarnai
Warnai bidang lukisan dengan cat minyak rata. Pastikan semua bidang sudah diwarnai
sesuai dengan rencana atau kenyataan.
5. Sentuhan akhir
Akhirilah kegiatan melukis dengan memberi sentuhan warna pada bagian tertentu sehingga
lukisan tampak lebih ekspresif.
Gagasan Melukis
Melukis adalah membubuhkan cat di atas bidang
datar, yang bertujuan untuk dapat mengekspresikan
berbagai makna atau nilai subjektif dari pelukisnya.
Untuk itulah diperlukan gagasan yang kreatif dalam
proses melukis. Ragam gagasan yang berupa tema
dan gaya lukisan, baik seni rupa nusantara maupun
mancanegara dapat dijadikan pedoman untuk
berkarya. Tetapi kreativitas gagasan juga diperlukan
untuk peningkatan kualitas karya lukisan.
Gaya Seni Rupa Murni Nusantara dan
Mancanegara
Gaya atau corak atau aliran seni rupa sangat beraneka
ragam,sejalan dengan perkembangan
kebudayaan.Secara garis besar,gaya karya seni dapat
dibedakan menjadi 3,yaitu:
1. Tradisional
Gaya seni rupa tradisional memiliki sifat turun-
temurun,artinya karya seni rupa yang diciptakan oleh
masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke
masa.Seni rupa tradisional dibedakan menjadi 2 yaitu:
A. Primitif
Masyarakat yang budayanya primitif memiliki
karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari
segi bentuk maupun warnanya. Pembuatan karya
seni rupa primitif pun masih menggunakan alat
yang sederhana seperti batu, kayu dan lain-lain.
B. Klasik
Di nusantara, zaman klasik terjadi pada masa
Hindu-Budha. Pada masa ini, karya seni rupa sudah
mengalami perubahan gaya dari sederhana menjadi
rumit dan ornamental.
2. Modern
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, bangsa-
bangsa di muka bumi ini mengalami perubahan-
perubahan dan kemajuan di berbagai aspek kehidupan.
Hal tersebut juga berimbas pada dunia kesenian,
khususnya seni rupa. Kemajuan, perubahan, dan
pembaruan inilah yang disebut modern. Dengan
demikian, yang dimaksud gaya seni rupa modern adalah
corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan,
perubahan, dan pembaruan. Secara umum, modernisasi
gaya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya
representatif, deformatif, dan nonrepresentatif.
A. Representatif
Kata representatif berasal dari kata representasi
yang mengandung pengertian sesungguhnya, nyata,
atau sesuai dengan keadaan. Perwujudan gaya seni
rupa ini menggambarkan keadaan yang nyata pada
kehidupan masyarakat atau keadaan alam. Gaya
seni rupa yang tergolong representatif antara lain
romantis, naturalis, dan realis.
Romantisme
Romantisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya mengandung cerita kehidupan
manusia atau binatang.
Naturalisme
Naturalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan keadaan alam
atau alami. Pelukis gaya ini pada umumnya
mengambil pemandangan alam sebagai objeknya.
Realisme
Realisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup.
B. Deformatif
Istilah deformati berasal dari kata deformasi yang
berarti perubahan bentuk. Bentuk alam diubah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk
baru namun masih menyerupai bentuk aslinya.
Gaya seni rupa yang tergolong deformatif antara
lain surelialis, impresionis, ekspresionis, dan
kubistis.
Surealisme
Surealisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan,
bahkan ada yang menyebutnya otomatisme psikis
yang murni atau alam mimpi.
Impresionisme
Impresionisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek
tersebut dilukis.
Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran/gaya seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa
perupanya yang spontan pada saat melihat objek.
Kubisme
Kubisme adalah aliran/gaya seni rupa yang
penggambarannya berupa bidang persegi empat
atau bentuk dasarnya kubus.
C. Nonrepresentatif (Abstraksionisme)

Kata nonrepresentatif atau abstrak mengandung pengertian


suatu bentuk yang sukar dikenali. Suatu gaya yang lebih
sederhana bahkan bentuknya sama sekali meninggalkan
bentuk alam. Karya seni rupa abstrak berupa susunan garis,
bentuk, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya seni
rupa yang tergolong abstrak ini ada yang abstrak ekspresionis
dan abstrak murni.
C. Postmodern
Postmodern atau disingkat ‘posmo’ adalah gaya seni rupa
pasca atau sesudah modern. Jika karya seni rupa tradisional
memiliki ciri ornamental, seni rupa modern memiliki ciri
penyederhanaan bentuk, maka karya seni rupa posmo
memiliki ciri perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan
sedikit ornamental.

Anda mungkin juga menyukai