Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensi dua.Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) di atas bidang yang datar. Pembubuhan cat tersebut di harapkan dapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Dibandingkan dengan menggambar, melukis lebih cenderung mengekspresikan jiwa pelukis melalui media ungkap dan tekhnik penggarapannya berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa. Bahan- Bahan Melukis Bahan melukis adalah segala meterial yang dapat digunakan untuk kegiatan melukis. Bahan untuk melukis dapat dibedakan jadi dua, yaitu : 1. Cat atau tinta; cat atau tinta yang digunakan saat melukis adalah cat air, cat minyak, cat arkrilik, tinta cina, dan pewarna lainnya. 2. Bidang lukis; bidang lukis atau media lukis yang di gunakan saat melukis adalah kertas, kanvas, tripleks, kaca, keramik, tembok dan lainnya. Gambar bahan untuk melukis Alat - Alat Melukis Alat melukis adalah segala perkasas yang dapat digunakan dalam kegiatan melukis. Alat yang digunakan dalam melukis antara lain: 1. Kuas 2. Palet 3. Sprayer 4. Pisau palet 5. Easel (penjepit kanvas) Gambar alat untuk melukis Teknik Melukis Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan untuk melukis. Teknik melukis dapat menggunakan beberapa cara, yaitu: aquarel atau transparan, plakat atau menutup, spray atau semprot, pointilis atau titik-titik, dan tempra. 1. Aquarel Teknik aquarel atau transparan adalah cara melukis dengan menggunakan bahan cat air dengan sapuan warna tipis sehingga hasilnya tembus pandang ( transparent ). 2. Plakat Teknik plakat merupakan cara melukis dengan bahan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan tebal atau kental sehingga hasilnya tampak pekat atau menutup. 3. Spray Teknik spray atau semprot adalah cara melukis dengan bahan cat yang cair yang disemprotkan dengan sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk membuat reklame visual. 4. Pointilis Teknik pointilis atau titik-titik merupakan cara melukis yang dalam membuat gelap-terangnya gambar atau pencampuran warna dengan membuat titik-titik. 5. Tempra Teknik tempra merupakan cara melukis pada tembok dengan sedemikian rupa sehingga hasilnya menyatu dengan arsitektur. Tema Seni Rupa Murni Daerah A. Manusia dan Dirinya Sendiri Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan ungkapan citarasa keindahan. Tema Seni Rupa Murni Daerah B. Hubungan Manusia dengan manusia yang lain Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan. Tema Seni Rupa Murni Daerah C. Hubungan Manusia dengan Alam Sekitarnya Alam yang ada di sekitar manusia dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besarnya kuasa Tuhan. Tema Karya Seni Rupa D. Manusia dengan Kegiatannya Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktifitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan efek gelap terang yang tepat. Tema Karya Seni Rupa Murni Daerah
E. Manusia dengan Alam Benda
Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam bentuk bebas. Bentuk benda-benda tersebut yang melahirkan imajinasi akan bentuk-bentuk lainnya yang tak terpikirkan sebelumnya. Tema Karya Seni Rupa Murni Daerah
F. Hubungan Manusia dengan Alam Khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai. Langkah-langkah Melukis A. Cat Air dengan Teknik Aquarel 1. Menyiapkan bahan dan alat Siapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk melukis , seperti; kertas gambar, cat air, air dan tempatnya, kuas cat air, palet cat air, dan kain lap. 2. Menemukan gagasan Pastikan objek yang akan dilukis sudah ada di pikiran atau di depan mata yang berupa model. Langkah-langkah Melukis 3. Membuat sketsa Buatlah sketsa objek lukisan dengan pensil tipis-tipis sehingga apabila terjadi ketidaktepatan dapat diperbaiki. 4. Membasahi kertas dengan air Basahi bidang kertas yang akan diwarnai dengan air secukupnya dengan kuas cat air. 5. Mewarnai Bubuhkan cat air yang sudah disiapkan, pada bidang kertas yang sudah dibasahi dengan kuas cat air. 6. Sentuhan akhir Akhirilah kegiatan melukis dengan memberi sentuhan warna pada bagian tertentu sehingga lukisan tampak lebih ekspresif. Langkah-langkah Melukis B . Cat Akrilik/Minyak dengan Teknik Plakat 1. Siapkan bahan dan alat, misalnya: cat minyak, minyak lukis, minyak pencuci kuas, kanvas, kuas cat minyak, palet, esel, dan kain lap. 2. Menemukan gagasan Pastikan sudah ada gagasan yang akan dilukis atau model di hadapan kalian. 3. Membuat sketsa Buatlah sketsa objek lukisan dengan pensil atau cat minyak pada kanvas. 4. Mewarnai Warnai bidang lukisan dengan cat minyak rata. Pastikan semua bidang sudah diwarnai sesuai dengan rencana atau kenyataan. 5. Sentuhan akhir Akhirilah kegiatan melukis dengan memberi sentuhan warna pada bagian tertentu sehingga lukisan tampak lebih ekspresif. Gagasan Melukis Melukis adalah membubuhkan cat di atas bidang datar, yang bertujuan untuk dapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif dari pelukisnya. Untuk itulah diperlukan gagasan yang kreatif dalam proses melukis. Ragam gagasan yang berupa tema dan gaya lukisan, baik seni rupa nusantara maupun mancanegara dapat dijadikan pedoman untuk berkarya. Tetapi kreativitas gagasan juga diperlukan untuk peningkatan kualitas karya lukisan. Gaya Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara Gaya atau corak atau aliran seni rupa sangat beraneka ragam,sejalan dengan perkembangan kebudayaan.Secara garis besar,gaya karya seni dapat dibedakan menjadi 3,yaitu: 1. Tradisional Gaya seni rupa tradisional memiliki sifat turun- temurun,artinya karya seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa.Seni rupa tradisional dibedakan menjadi 2 yaitu: A. Primitif Masyarakat yang budayanya primitif memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya. Pembuatan karya seni rupa primitif pun masih menggunakan alat yang sederhana seperti batu, kayu dan lain-lain. B. Klasik Di nusantara, zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Pada masa ini, karya seni rupa sudah mengalami perubahan gaya dari sederhana menjadi rumit dan ornamental. 2. Modern Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, bangsa- bangsa di muka bumi ini mengalami perubahan- perubahan dan kemajuan di berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut juga berimbas pada dunia kesenian, khususnya seni rupa. Kemajuan, perubahan, dan pembaruan inilah yang disebut modern. Dengan demikian, yang dimaksud gaya seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaruan. Secara umum, modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya representatif, deformatif, dan nonrepresentatif. A. Representatif Kata representatif berasal dari kata representasi yang mengandung pengertian sesungguhnya, nyata, atau sesuai dengan keadaan. Perwujudan gaya seni rupa ini menggambarkan keadaan yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam. Gaya seni rupa yang tergolong representatif antara lain romantis, naturalis, dan realis. Romantisme Romantisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang. Naturalisme Naturalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Pelukis gaya ini pada umumnya mengambil pemandangan alam sebagai objeknya. Realisme Realisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. B. Deformatif Istilah deformati berasal dari kata deformasi yang berarti perubahan bentuk. Bentuk alam diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru namun masih menyerupai bentuk aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif antara lain surelialis, impresionis, ekspresionis, dan kubistis. Surealisme Surealisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan, bahkan ada yang menyebutnya otomatisme psikis yang murni atau alam mimpi. Impresionisme Impresionisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran/gaya seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupanya yang spontan pada saat melihat objek. Kubisme Kubisme adalah aliran/gaya seni rupa yang penggambarannya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasarnya kubus. C. Nonrepresentatif (Abstraksionisme)
Kata nonrepresentatif atau abstrak mengandung pengertian
suatu bentuk yang sukar dikenali. Suatu gaya yang lebih sederhana bahkan bentuknya sama sekali meninggalkan bentuk alam. Karya seni rupa abstrak berupa susunan garis, bentuk, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya seni rupa yang tergolong abstrak ini ada yang abstrak ekspresionis dan abstrak murni. C. Postmodern Postmodern atau disingkat ‘posmo’ adalah gaya seni rupa pasca atau sesudah modern. Jika karya seni rupa tradisional memiliki ciri ornamental, seni rupa modern memiliki ciri penyederhanaan bentuk, maka karya seni rupa posmo memiliki ciri perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental.