Anda di halaman 1dari 8

Lampiran

Materi I
A. Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Imajinasi
1. Gambar ekspresi
adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasarkan imajinasi, presepsi, maupun penafsiran
dari penggambar terhadap obeknya. Kekhususan gambar ekspresi adalah gambar ini dibuat dengan
dilebih-lebihkan atau dramatisasi dengan komposisi bebas bahkan abstrak.

Menggambar ekspresi berbeda dengan menggambar bentuk ataupun objek. Perbedaannya ada pada
kadar emosional si penggambar pada proses pembuatannya. Ketika menggambar ekspresi, seorang
seniman bebas berekspresi bahkan jiwanya pun ikut berbicara. Sedangkan ketika menggambar
bentuk, seniman tidak diberi kebebasan secara penuh untuk menggambar sesuai dengan ungkapan
perasaannya, karena ada tuntutan yang harus dipenuhi yang diantaranya adalah kesamaan bentuk
gambar dengan objek yang digambar.
Secara sederhana, ekspresi dapat diartikan segala sesuatu perasaan yang datangnya dari lubuk hati
manusia. (bahagia, senang, sedih, terharu, kecewa, kesal, dan lain sebagainya).
Berdasarkan hasil ungkapannya ekspresi manusia dapat dibedakan antara ekspresi kreatif dan ekspresi
tidak kreatif.

1. Ekspresi kreatif adalah perasaan manusia yang ungkapannya diselaraskan dengan jenis ciptaan karya
seni misalnya: seni rupa, musik, tari, drama atau sastra.
2. Ekspresi tidak kreatif adalah perasaan manusia yang ungkapannya tidak menghasilkan karya seni,
sesuatu merupakan ungkapan yang membebaskan diri dari rasa tertentu. Misalnya: marah, menangis,
menjerit, dan lain sebagainya.

Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi,
dan penafsiran penggambar kepada obyeknya. Gambar ekspresif kerap dicirikan dengan bentuk yang
dilebih lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya), penerapan warna
yang bebas (tidak sama dengan obyek aslinya), komposisi gambar yang bebas, penerapan asas
menggambar secara bebas (kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, skala), bahkan
banyak pula gambar ekspresi yang obyeknya tidak jelas (abstrak)
Bagi para seniman besar, seperti Affandi, menggambar atau melukis ekspresif telah menjadi bagian
dari karakter kesenimannya. Namun demikian, bagi para siswa sebaiknya menggambar bentuk
dikuasai terlebih dahulu secara sempurna baru kemudian mulai mencoba menggambar ekspresif.
Memilih obyek menggambar ekspresi sebaiknya harus mengandung watak yang jelas. Sifat watak
dasar dapat dibedakan menurut kelompok bendanya seperti :
- Watak kelompok manusia
- Watak kelompok binatang
- Watak kelompok tumbuh-tumbuhan
- Watak kelompok alam dan benda
- Watak kelompok gabungan dari dua atau tiga kelompok yang berbeda.
B. Asas asas menggambar ekspresi
1. Proporsi
proporsi adalah perbandingan bagian dengan bagian atau dengan keseluruhan bentuk benda
yang ideal dan harmonis dengan bagian-bagian benda yang menjadi objek gambar
2. Kesatuan
Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang bagaimana unsur-unsur dalam seni rupa
saling berpadu satu sama lain sehingga saling menunjang dalam membangun sebuah
komposisi yang menarik dan indah
3. Komposisi
komposisi adalah tata susunan atau cara mengatur letak sehingga menjadi harmonis ( serasi,
selaras, dan seimbang )
4. Keseimbangan
Keseimbangan adalah prinsip yang bertanggung jawab pada kesan dari suatu susunan unsur-
unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yang diatur sedemikian rupa melalui prinsip
kesemibangan akan menjadi daya tarik bagi para penikmat karya seni.
5. Irama
Irama atau rythm adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara
teratur. Pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur bisa berupa garis, bentuk, atau variasi
warna.
6. Keselarasan
Suatu kesatuan unsur-unsur karya seni rupa hanya akan dikatakan indah dan memiliki nilai
estetis bila mereka berpadu dengan selaras. Keselarasan atau harmonis adalah kaitan
kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk, pencahayaan, warna dalam menciptakan
suatu keindahan.

C. Corak menggambar ekspresi


1. Realistis
Seni lukis realis yaitu suatu lukisan yang menggambarkan objek yang sebenar nya ataupun
berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari dari mulai karakter, suasana, dilema, dan objek,
untuk mencapai tujuan yang lebih hidup
2. Karikatural
a. Karikatur
Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret dengan cara
melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Kata karikatur berasal dari kata Italia
caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan.

b. Kartun
Kartun adalah gambar dengan penampilan lucu yang mempresentasikan suatu
peristiwa

c. Animasi
Animasi adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang
disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap
pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam
definisi di atas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan.
1. Desain Grafis
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik
cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan
karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya
dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang
unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah: plat logam,
biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu
untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-
tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya
yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-
masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi
terbatas.
2. Media
Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai
kontemporer, termasuk tinta ber-basis air, cat air, tinta ber-basis minyak, pastel minyak, dan pigmen
padat yang larut dalam air seperti crayon Caran D'Ache. Karya seni grafis diciptakan di atas
permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan metode digital menjadi semakin
populer saat ini. Permukaan atau matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis meliputi papan
kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang
disebut dengan serigrafi atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori
yang direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen. Cetakan kecil bahkan bisa dibuat
dengan menggunakan permukaan kentang atau ketela.

3. Warna
Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali
pewarnaannya—dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut—diterapkan dengan menggunakan
plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam
teknik pewarnaan multi-plat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing-masing
menghasilkan warna yang berbeda. Tiap plat, screen atau papan yang terpisah akan diberi tinta
dengan warna berbeda kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan
gambar. Rata-rata digunakan 3 sampai 4 plat, tetapi adakalanya seorang seniman grafis
menggunakan sampai dengan tujuh plat. Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain
yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya
warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.

Source : elementaryartfun.blogspot.co.id

1. Pengertian Seni Grafis


Seni grafis adalah pembuatan karya seni dengan melakukan teknik cetak di atas permukaan kain,
kertas, karton dan media lainnya. Hasil seni grafis disebut karya seni orisinil yang dapat diperbanyak
dengan cara yang mudah. Ada beberapa teknik mencetak dalam seni grafis seperti cetak saring, cetak
dalam, cetak datar dan cetak tinggi. Setiap teknik cetak tersebut memiliki proses cetak yang berbeda-
beda dan dengan hasil yang memiliki keunikan tersendiri.

2. Media Seni Grafis


Media pada seni grafis dimulai dari bahan tradisional sampai pada bahan kontemporer atau seni
grafis yang telah terkena dampak moderenisasi. Bahan-bahannya meliputi tinta yang dicampur air, tinta
minyak, cat air, pastel minyak dan crayon. Tinta akan digunakan untuk mentransfer gambaran pelat
yang telah diukir ke permukaan kertas pada umumnya. Pelat yang digunakan seperti batu kapur, logam,
papan kayu, kaca akrilik, linoleum dan lainnya. Selain pelat adapula mentransfer tinta ke kain dengan
Screen atau biasa disebut dengan cetak sablon.
Dimana Screen yang telah memiliki pola gambar direntangkan. Kemudian tinta dituang ke dalam Screen
dan diratakan. Hasil sablon akan langsung terlihat ketika tinta telah melewati gambar pada Screen dan
mengenai kain. Contoh sederhana teknik cetak seni grafis lainnya, yaitu saat kita TK / SD dimana kita
bisa membuat bentuk pola pada kentang. Kemudian area pola dikentang diberikan tinta, lalu di tekan ke
kertas. Berikut ini contoh hasil teknik seni grafis seperti cetak saring, cetak dalam, cetak datar dan cetak
tinggi.
1. Teknik Cetak Saring (Silkscreen)

Source : www.yp.sg

Cetak saring sampai sekarang masih digunakan untuk mencetak berbagai kebutuhan sehari-hari.
Sablon adalah nama lain cetak saring yang paling sering kita dengar. Sekarang yang paling di sablon
adalah bahan kain seperti kaos, jaket, kulit imitasi, karung, karton dan kebutuhan lainnya. Screen yang
sudah memiliki pola akan menjadi area tinta keluar. Tinta yang keluar dari Screen akan menghasilkan
gambar cetak yang sama dengan gambar pada Screen.

2. Cetak Dalam (Intaglio)

Source : backdeckboston.com
Cetak dalam merupakan teknik mencetak yang memanfaatkan pelat logam sebagai
media cetak. Pelat logam di ukir dengan Burin (Alat Ukir) yang mempunyai ujung yang
runcing dan tajam. Terbalik dengan cetak relief, cetak dalam memakai ukiran (Cekungan)
menjadi tempat tinta tersimpan, lalu pelat di tekan ke kertas. Maka tinta pada cekungan setiap
ukiran akan ditransfer menjadi gambar yang serupa pada pelat logam.

3. Cetak Datar (Lithography)

Source : jillgrahamink.wordpress.com

Cetak datar merupakan salah satu teknik cetak seni grafis yang paling unik. Hal ini dikarenakan
dalam melakukan proses cetaknya, cetak datar memanfaatkan batu kapur sebagai medianya. Batu
kapur diproses agar memiliki area positif dan negatif. Pada area positif tinta minyak dapat terserap
dan area negatif tinta minyak tidak dapat terserap. Kemudian hasil gambar atau pola (Positif) pada
batu kapur diberikan tinta minyak untuk dicetak ke bahan kertas.

4. Cetak Tinggi (Cetak Relief)

Source : www.behance.net

Cetak tinggi merupakan salah salah satu contoh teknik seni grafis untuk mencetak gambar
pada kertas dengan memanfaatkan gambar timbul pada cetakan. Gambar atau bentuk yang timbul
pada cetakan akan menjadi sisi positif karena terkena tinta. Kemudian gambar di tekan ke media
kertas, maka gambar akan ditransfer ke kertas tersebut. Sekian pembahasan mengenai pengertian dan
contoh seni grafis.
1. Macam – Macam Seni Grafis
 Relief
Cetak relief adalah proses dimana lapisan timbul pada lempengan cetakan atau balok kayu
yang di beri tinta sedangkan area yang timbul atau tersembunyi bebas tinta, sehingga pada saat
ditempelkan bisa membentuk sebuah cetakan yang diinginkan. Contohnya pada pembuatan stempel.
 Intaglio
Cetak jenis ini adalah teknik cetak timbul dengan menggoreskan atau menorehkan plat
aluminium sehingga membentuk suatu gambar yang diinginkan, lalu arue yang tergores diisikan tinda
dan ditempelkan pada kertas basah. Hasilnya merupakan cetakan timbul. Cetak ini adalah kebalikan
dari cetak relief, contohnya pada pembuatan uang kertas.
 Cetak Plano
Planographic printing atau cetak plano adalah teknik mencetak pada lapisan datar. Taknik ini
memanfaatkan perbedaan pada sifatair dan minyak yang tidak saling menyatu. Teknik ini menjadi
inspirasi pada mesin cetak ofset yang memakai acuan plat. Contohnya pada mesin fotocopy dan
scanner.
 Cetak Stensil
Teknik mencetak dengan memakai kertas dengan cara menggunting kertas sesuai dengan
bentuk atau tulisan yang diinginkan, lalu kertas tersebut ditempelkan dengan papa atau kain yang
akan diberi cat dan kertas tersebut di semprot atau di cat. Lalu kertas tersebut dicabut dan hasilnya
akan seperti yang telah digunting. Contohnya pada spanduk dan papan peringatan.
 Kolagrafi
Teknik mencetak dengan menempelan benda atau objek pada kanvas dan kesemuanya di beri
cat lalu objek tersebut di lepas dan hasilnya bagian yang tidak terkena cat akan berbentuk seperti
objek dan tampak cekung. Teknik ini tidak berhubungan dengan teknik kolase meskipun teknik ini
terkesan emiliki kata dasar kolase.
 Cetak Saring
adalah pengembangan dari cetak stensil yang memiliki kekurangan terutama saat mencetak
huruf yang memiliki kurva tertutup seperti huruf d, o, e dan a. Teknik ini biasa dikatakan dengan
sablon. Pencetakan dilakukan dengan saringan yang diberi batasan sesuai dengan huruf atau bentuk
yang ingin dicetak. Contohnya pada kaos, spanduk dan pembungkus makanan olahan.
 Fotografi
Fotografi adalah seni yang memiliki pencitraan pada sebuah objek. Unsur seni yang biasa
ditonjolkan adalah komposisi foto, makin baik komposisinya maka akan semakin bagus hasil foto
tersebut. Apalagi jika terkandung pesan yang tersirat pada foto tersebut. Peralatan utamanya yaitu
kamera.

Anda mungkin juga menyukai