Anda di halaman 1dari 19

01

Karya Seni Rupa Dua


Dimensi dan Tiga
Dimensi

By: Fadli, Brian,Vasa


02 Pembuatan Karya Seni Rupa Dua Dimensi dan
Tiga Dimensi dengan Memodifikasi Objek
Adapun pembuatan karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi dengan
memodifikasi objek antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik
berikut.

1) Stilasi
Stilasi adalah mengubah bentuk asli dari sumber atau dengan melihat objek dari
berbagai arah dengan penggayaan dan dapat dibuat menjadi bermacam-macam
bentuk baru yang bersifat dekoratif namun ciri khas bentuk aslinya masih kelihatan.
03 2) Distorsi
Adalah penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian
karakter dengan cara menyangatkan wujud-wujud tertentu pada benda
atau objek yang digambar.

3) Deformasi
Merupakan penggambaran bentuk yang menekankan pada interpretasi karakter,
dengan cara mengubah bentuk objek dengan hanya sebagian yang dianggap
mewakili, atau pengambilan unsur tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi
yang sifatnya sangat hakiki.
04
Jenis, Tema, Fungsi, dan Nilai Estetis Seni Rupa

1. Jenis Karya Seni Rupa


Berdasarkan tujuan penciptaanya, karya seni rupa dibedakan atas seni murni
(fine art) dan terapan (applied art). Seni murni berkenaan dengan perupa lebih
mengutamakan nilai ekspresi pribadinya dibandingkan dengan nilai fungsi
karyanya. Seni terapan (desain atau kriya) justru sebaliknya, nilai fungsi lebih
dominan daripada nilai ekspresinya.
05
Karya Dua Dimensi
1) Drawing (seni gambar)
Drawing atau seni gambar merupakan induk dari seni rupa. Semua
kegiatan atau karya seni rupa bermula dari gambar, baik sketsa
maupun desain. Pada karya drawing unsur garis amat dominan.
Medianya bisa konvensional seperti pensil atau arang (charcoal) di
atas kertas atau bisa juga campuran (mix-media). Eksperimen
menggambar juga dilakukan di atas plat logam, lembaran akrilik,
dan kaca.
06 2) Lukisan
Lukisan adalah karya ekspresi kreatif yang memuat berbagai ide seorang perupa.
Media yang konvensional adalah cat minyak di atas kanvas atau cat air di atas
kertas. Berbagai media dan teknik akhirnya

3) Seni Grafis
Karya seni grafis dengan berbagai tekniknya (cetak tinggi, cetak dalam/intaglio,
cetak datar/ planografi, dan cetak saring/serigrafi) dengan prinsip duplikasi
(cetak berulang) termasuk ke dalam kelompok ini. Pada umumnya karya seni
grafis dicetak di atas kertas khusus dan setiap karya memiliki minimal dua edisi
cetakan.
4) Lukisan Trick Art
07 Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi
virtual sehingga terlihat seperti nyata. Seni rupa trick art dapat
dikategorikan sebagai seni yang memanfaatkan manipulasi daya pandang
manusia yang sering disebut optical illusion. Dengan perpaduan warna,
perspektif, serta teknik pencahayaan yang detail terciptalah efek 3D (tiga
dimensi) yang terbentuk oleh rangkaian lukisan pada objek datar. Lukisan
trick art itu sendiri diciptakan di Jepang pada tahun 1980 oleh Kenju
Kazumune yang memadukan 3 unsur utama, yaitu:
a) Ilusi penglihatan
b) Ilusi geometri yang mengacu pada konsep struktur benda,
c) Ilusi Psikologi yang merupakan proses antara otak dan mata serta ilusi
yang mengedepankan rasa dan alasan.
08 Karya Tiga Dimensi
1. Patung
Karya seni patung terbagi atas relief yang mengolah dimensi pada bidang datar dan
patung yang sepenuhnya memiliki dimensi, kepejalan, dan meruang. Material atau
bahan yang biasa dipakai adalah kayu, batu, logam, resin, atau kombinasi berbagai
bahan. Setiap bahan memerlukan teknik khusus dalam pengerjaannya. Ukurannya
pun beragam, dari yang kecil hingga monumen yang berukuran raksasa

2. Seni instalasi
Karya seni instalasi berkembang seiring keinginan perupa berekspresi dan
bereksperimen secara bebas. Dimensi karya dipertimbangkan dengan ruang dan
interaksinya dengan apresiator. Wujudnya bisa juga berupa patung yang dipajang
(display) secara khusus. Pemanfaatan teknologi juga berlaku dalam seni instalasi
seperti penggunaan sensor suara, ada unsur mekanik/gerak, serta tata cahaya.
09 Tema Karya Seni Rupa
Tema sering kali menjadi fokus dan ciri khas karya seorang
seniman. Ada yang mendalami sebuah tema sepanjang profesi kesenimanannya, ada
juga yang mengangkatnya dalam sebuah periode tertentu. Seniman mengangkat
sebuah tema berdasarkan kedekatan, pemahaman, atau kesukaan terhadap tema
tersebut.
10
a. Pemandangan Alam (Landscape), Laut (Seascape), Perkotaan (Cityscape)
Setiap tempat di permukaan Bumi bisa menjadi sumber inspirasi
penciptaan karya seni rupa. Gunung yang tinggi, hutan lebat, lembah dan
tebing, hamparan padang rumput, pesawahan, dan pantai nan mempesona
sering membuat kagum seniman untuk dituangkan ke dalam karyanya.

b. Figur Manusia (Human Figure)


Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna memiliki daya tarik dan
keunikan tersendiri untuk dijadikan inspirasi berkarya seni rupa. Keunikan
bisa pada sosok fisiknya yang gagah, tampan atau cantik atau pada sifat dan
karakternya yang berwibawa, anggun, lucu, dan sebagainya.
11 c. Figur Binatang (animal figure)
Binatang dengan aneka jenis, perilaku, dan karakternya sudah sejak lama
menjadi inspirasi penting bagi seniman. Sifat dan perlambangan
binatang juga selalu menarik perhatian seniman.

d. Alam Benda (still life)


Komposisi objek berupa alam benda biasanya menjadi
latihan dalam menggambar dasar tapi tetap menarik diangkat ke dalam
sebuah karya seni rupa. Bunga, buah-buahan, atau sekelompok benda
disusun komposisinya menjadi objek yang menarik untuk digambar atau
dilukis.
e. Fantasi
12 Tema yang berhubungan dengan dunia khayal atau alam mimpi selalu menarik untuk
divisualisasikan ke dalam karya seni rupa. Objeknya bisa berupa unsur alam,
manusia, binatang, atau benda. Banyak perupa yang mengkhususkan diri berkreasi
dalam tema yang cenderung bersifat surealistik ini.

f. Abstrak
Abstrak adalah hal yang tidak nyata, tidak berwujud, atau tidak kongkret. Ada
abstrak murni yang benar-benar tidak ada kaitannya dengan objek di alam, juga ada
abstrak yang masih terkait dengan alam.
g. Kaligrafi
Kaligrafi bermakna tulisan yang indah dengan cara menggayakan tulisan yang baku.
Tekniknya bisa dibuat dengan alat yang khusus, misalnya pena. Tulisan indah ini
berkembang di banyak tempat sehingga dikenal kaligrafi huruf Cina, Latin, Jepang,
Arab, Jawa, atau Sunda. Pada perkembangannya kaligrafi menjadi bagian ekspresi
pribadi perupa.
13 Fungsi Karya Seni Rupa
Seorang perupa sebagai kreator tentu memiliki tujuan tertentu dalam berkarya, baik
untuk dirinya pribadi atau orang lain. Artinya karya seni rupa (termasuk juga desain
dan seni karya) memiliki fungsi individual dan sosial sekaligus. Bagi perupa, ekspresi
pribadi yang bisa terpenuhi belumlah lengkap jika tidak diapresiasi pihak lain
(apresiator). Apresiator dapat menilai, mengagumi, atau bahkan mengkritik karya
tersebut sesuai dengan wawasan dan pengalaman seni yang dimilikinya.
14 Fungsi Individual
1.Fungsi Ekspresi/Emosional
Karya seni rupa memiliki fungsi utama sebagai media ekspresi berbagai ide perupa atau
senimannya. Perasaan bahagia atau sedih, suka atau benci, mimpi, atau cita-cita bisa
menjadi sumber ide penciptaan karya seni rupa.

2. Fungsi Fisik
Karya seni rupa, terutama berupa desain, dirancang dan diproduksi untuk memenuhi
fungsi fisik manusia. Produk desain yang dirancang dengan baik menjadi tuntutan bagi
manusia masa kini. Prinsip kenyamanan (ergonomi) dan keamanan sebuah produk bagi
penggunanya sangat dikedepankan. Dari aksesoris, alat elektronik, meubel, kendaraan,
hingga gedung berkenaan dengan pertimbangan desain dan bersifat fungsional.
15 Fungsi Sosial
1.Fungsi Komunikasi
Pesan yang diwujudkan ke dalam sebuah karya seni rupa perlu dikomunikasikan kepada
apresiator. Di dalam sebuah karya seni rupa bisa terkandung pesan tentang perdamaian,
kemanusiaan, lingkungan, atau hal lainnya biasanya dikomunikasikan melalui kegiatan
pameran.

2.Fungsi Edukasi
Karya seni rupa dapat dijadikan media pembelajaran yang efektif bagi masyarakat.
Kandungan nilai-nilai semangat belajar, cinta Tanah Air, merawat keragaman dan
perbedaan, kepedulian sosial, kesehatan, atau menjaga kelestarian alam perlu disampaikan
kepada khalayan.
16 Fungsi Sosial
3.Fungsi Spiritual/Sakaral
Selain memiliki fungsi fisik, karya seni rupa juga bisa membuat penikmatnya merasa tenang
jiwanya. Hal ini terjadi ketika sebuah karya seni mampu menyentuh perasaan atau batin
seseorang. Tempat ibadah yang indah dan nyaman sebagai karya arsitektur atau seni
bangunan tentu tidak terlepas dari unsur visual yang artistik dan membuat damai
pengunjungnya.

4.Fungsi Rekreasi
Menciptakan atau mengapresiasi karya seni rupa sebenarnya salah satu kegiatan yang
menyenangkan. Pada saat proses kreatif hingga dihasilkannya karya seni rupa, seorang
kreator akan merasakan puas. Demikian juga kala mengapresiasi karya seni rupa, jiwa akan
merasa nyaman dan senang seolah bertamasya mengunjungi taman yang indah.
17 Fungsi Sosial
5.Fungsi Hiasan
Karya seni rupa juga bisa menjadi elemen penghias, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Lukisan bertema alam benda dengan objek buah-buahan, sebagai contoh, tepat jika dipajang
di ruang makan. Demikian juga relief bertema kaligrafi ayat suci Al-Qur'an cocok
ditempatkan di rumah seorang muslim. Patung di taman kota pun bisa dipilih bentuknya
yang sesuai dengan fungsinya sebagai ruang terbuka untuk umum.

6.Fungsi Inspirasi
Sebuah karya seni jika diapresiasi secara mendalam seringkali menimbulkan inspirasi bagi
apresiatornya. Ada dorongan untuk berkreasi jika menikmati karya seni yang menyentuh
mata dan hati. Beberapa perupa ternama pada awal karirnya terinspirasi karya perupa lain
yang lebih dahulu terkenal. Pelukis Vincent van Gogh, Pablo Picasso, dan bahkan Raden
Saleh pernah menghasilkan karya yang terinspirasi perupa lain. Hasilnya adalah karya
berbeda yang menonjolkan gaya pribadi.
18 Nilai Estetis seni Rupa
Nilai estetis sebuah karya seni rupa dipengaruhi oleh keharmonisan dan
keselarasan penataan unsur-unsur rupanya. Sebuah karya seni rupa menjadi indah
dan unik karena kemampuan perupanya memilih dan memvisualisaikan objek pada
bidang garapannya melalui pengolahan unsur-unsur rupa.

Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi
tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni
menyebabkan pembicaraan tetntang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada
keindahan yang sedap dilihat mata. Dengan memahami persoalan estetika dan seni
diharapkan wawasan kalian dalam apresiasi, kritik atau berkarya seni semakin
terbuka.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai