Anda di halaman 1dari 9

Seni Budaya .IX .1. 3.

TB 3

MODUL PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Rupa)
Kelas : IX
Semester :1
Waktu : 2 x 30 menit

SENI LUKIS

Oleh :

DWI LESTARI,S.Pd, M.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
2022-2023
LUKIS
Pendahuluan
Halo anak-anak tetap sabar ya, kita akan tetap belajar meski kita masih dilanda pandemi COVID 19. Jangan
lupa harus jaga kesehat dan patuhi protocol kesehatan. Okey kali ini kita akan belajar secara mandiri, kalau kita baca
judul diatas pastilah kita akan bertanya-tanya. Apa bedanya melukis dengan menggambar atau mendesain poster
suatu misal?
Okey kita membahas tentang lukis atau seni lukis. Ketika kita pergi ketempat-tempat yang terdapat sebuah
karya dua dimensi yang dipajang tanpa fungsi apapun yang hanya dinikmati keindahannya saja, fungsi disini
maksudnya adalah nilai pakai atau kegunaan suatu benda. Jadi karya seni ini bisa terdapat pada ruang tamu, ruang
pertemuan, ruang makan, atau ruang santai yang mungkin ada di rumah kalian, bisanya terbuat dari bentangan kain
yang dibingkai atau disebut dengan kanvas.
Nah…. Dari pernyataan di atas kita mulai mengidentifikasi lukis atau seni lukis menurut nilai pakainya
berbeda dengan kaya dua dimensi lainya, misal menggambar flora, fauna dan alam benda atau mendesain poster.
Menggambar flora fauna dan alam benda seperti yang telah kita pelajari di kelas 7 adalah menyalin dari bentuk-
bentuk yang ada disekitar kita menjadi bentuk dua dimensi yang mempunyai macam-macam kegunaan, sautu misal
dijadikan ragam hias pada motif batik. Poster jelas fungsinya adalah selain keindahan yang dimiliki juga ada pesan-
pesan yang ingin disampaikan, maka poster mempunyai kegunaan ganda. Sekarang kita ke lukis, seni lukis
mempunyai ciri khusus yang tidak dimiliki oleh karya seni rupa dua dimensi lainnya yang disebut dengan aliran atau
gaya. Aliran atau gaya ini yang harus ada pada karya lukis, dan aliran atau gaya pada lukis ada bermacam-macam
serta teknik-teknik dalam berkarya.
Baiklah kita semua sudah mempunyai gambaran tentang lukis atau seni lukis, maka pelajarilah materi
pembelajaran yang ada di bawah bila, nanti kalian belum sepenuhnya mengerti bisa kalian cari reverensi di internet.
Tujuan pembelajar ini adalah kalian setidaknya dapat mengenali seni lukis, alairan atau gaya dalam seni lukis dan
teknik melukis, serta dapat berkaya seni lukis dengan media apapun.
Agar tujuan dapat tercapai modul ini akan disajikan dalam 3 kegiatan belajar sebagai berikut :
1. Kegiatan belajar 1 : membahas tentang Seni lukis dan karya seni rupa dua dimensi
2. Kegiatan belajar 2 : membahas tentang aliran atau gaya alat dan bahan serta teknik melukis
3. Kegiatan belajar 3 : membahas tentang langkah-langkah membuat lukisan
Supaya memperoleh hasil yang maksimal, ikuti petunjuk pembelajaran berikut ini :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai memahami betul apa, untuk apa dan
bagaimana mempelajari modul ini. Bilamana kalian menemui kesulitan atau kurang jelas bisa menghubungi
guru kalian melalui alat komonikasi yang ada.
2. Lakukan semua kegiatan yang dianjurkan sesuai dengan petunjuk modul

Kegiatan Belajar 1
SENI LUKIS
1. Pengertian Seni Lukis.
Jika dihadapkan pada selembar kertas kosong dan dilengkapi dengan alat tulis, pasti ada keinginan kita untuk
mencoret–coret kertas itu, mungkin hanya berupa garis–garis saja, tapi dari coretan garis tadi akan menjadi
sebuah bidang–bidang yang bersinggungan. Sehingga dihasilkan sebuah bentuk. Sewaktu mencoret kertas tadi
dengan garis – garis, ekspresi jiwa kita ikut larut didalamnya, sehingga apa yang kita gambarkan di kertas tadi,
mewakili gejolak jiwa yang kita rasakan.
Ekspresi atau coretan–coretan itu bisa dikembangkan menjadi sebuah lukisan. Agar lebih bermakna, coretan itu
perlu disempurnakan misalnya Imajinasi, emosi, kelenturan, intensitas tebal–tipisnya termasuk dalam hal ini
goresan warna–warnanya.
Tetapi apakah sesederhana itu melukis?. Untuk itu, kita perlu mengenal apakah pengertian seni lukis.
Ada berbagai pengertian seni lukis menurut beberapa ahli, sebagai berikut :
a. Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas
tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik, bahan, serta bentuk karya seni
tersebut.
b. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi
untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi dan gagasan pencipta secara
penuh. Sehingga sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan apa yang ada dalam objek, tema atau
gagasan secara representatif (Soedarso Sp)
2. Tema Seni Lukis.
Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita
membuat suatu lukisan, masing- masing memiliki sudut pandang yang berbeda- beda. Perbedaan sudut
pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok
pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya
seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni terssebut. Tema – tema di dalam
pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut :
1. Manusia Dengan Dirinya Sendiri.
Seni Rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari
seseorang. Untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi.
Didalam pengungkapannya tersebut, kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek
lukisannya.
2. Manusia Dengan Manusia Lain.
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orang – orang
yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak – anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya,
kekasihnya, sahabatnya atau orang – orang yang ada dalam pikirannya.
3. Manusia Dengan Alam Sekitarnya.
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan cita rasanya, sering dijadikan
objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan,
perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan.
4. Manusia Dengan Alam Benda.
Benda – benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda –
benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda – benda tersebut ada yang berbentuk silindris,
kubistis, organis atau berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga,
guci, botol, sepatu, lemari,meja kursi, buah – buahan, bunga, dan lainnya.
5. Manusia Dengan Aktivitasnya.
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari – hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan
kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil
sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan
gelap terang yang tepat. Aktivitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu,jual beli di
pasar, menggembala ternak dan aktivitas lainnya.
6. Manusia Dengan Alam Khayal.
Ide yaitu imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita, baik secara sadar ataupun saat tidak
sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil
karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme.
3. Tujuan Berkarya Seni Lukis.
Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi, seniman semaakin bebas dalam
mengungkapkan ekspresinya. Namun, kegiatan yang melibatkan ekspresi, emosi, serta konsep bisa
dikelompokkan dalam tujuan berkarya seni lukis tersebut, antara lain :
a. Tujuan Religius.
Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang. Lukisan bisa
mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung dan penjaga pengampunan dosa.
b. Tujuan Kritik Sosial.
Kesenjangan sosial, peristiwa politik, ketidakberdayaan serta perilaku kehidupan lain yang terjadi dalam
masyarakat bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya bisa dengan simbol – simbol
atau perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa. Kritik yang disampaikan berupa bentuk –
bentuk kritik yang bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial, ataupun kepada pemegang
kekuasaan setempat. Seperti lukisan Joko Pekik berikut yang berjudul Berburu celeng.
c. Tujuan Ekspresi.
Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi / perasaan. Coretan garis dan
warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat
karya seni tidak hanya mengutamakan keindahan semata. Lukisan ini menampilkan ekspresi yang
sempurna, penggambaran tentang emosi, gejolak hawa nafsu, serta bisikan seperti topeng – topeng
yang mengelilingi kehidupan manusia.
d. Tujuan Komersil.
Seringkali, kita lihat lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna mencolok dan kebanyakan
didominasi oleh lukisan pemandangan. Tujuan penciptaan lebih mengutamakan aspek komersil
sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.

Rangkuman
Melukis adalah salah satu cabang dalam seni rupa yang cara pengungkapanya diwujudkan melaui karya dua
dimensional dimana unsure pokoknya adalah garis dan warna.
Tema adalah ide, gagasan atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni, baik di dalam karya seni dua
dimensi maupun karya seni tiga dimensi. Memmahami tema yang terdapat pada sebuah karya seni rupa murni berarti
kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut

Tes Formatif 1
Soal.
1. Suatu ketika kalian melihat bunga di halaman. Apa yang bisa kalian lakukan untuk dapat mengekspreskan
bunga menjadi sebuah karya seni dua dimensi ?
2. Buatlah contoh tema lukisan dengan tema hubungan Manusia Dengan Alam Sekitarnya, yang kalian temui
di sekitar rumahmu.
3. Disebuah galeri lukisan banyak dipajang lukisan dengan berbagai tema dan aliran/gaya, diharapkan
pengujung galeri mengkoleksi karya lukis yang dipajang. Apa tujuan pelukis memajang lukisannya di galeri?
Apa pendapatmu!

Kegiatan Belajar 2
ALIRAN ATAU GAYA, ALAT BAHAN DAN TEKNIK LUKIS
A. Aliran Seni Lukis.
Seperti kita bicarakan di atas tentang lukisan, sebuah lukisan memiliki ciri khas, tema dan teknik, yang disebut
gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu Representatif dan Non representatif. Berikut penjabaran aliran dan gaya lukisan serta tokoh – tokohnya.
a. Representatif.
Pengertian representatif disini adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada
kehidupan masyarakat dan gaya alam.
Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah sebagai Berikut :
1. Naturalisme.
Yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan
segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur atau warna serta gelap
terang dibuat dengan seteliti mungkin. Pelukis yang beraliran naturalisme antara lain Basuki Abdullah,
Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel dll. Judul lukisan di atas “Ngarai
Sianok”.

Karya :
Abdullah Suryobroto

2. Realisme.
Yaitu aliran yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek,
penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran realisme antara lain Trubus,
wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah.

Karya :
Dullah

3. Romantik.
Yaitu aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner. Aliran ini melukiskan cerita – cerita yang romantis,
peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang bergaya romantisme tersebut antara
lain : Raden saleh, Fransisco Goya, dan Turner.

Karya :
Raden Saleh

4. Ekspresionisme.
Yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan
pada saat melihat objek karyanya. Perupa yang menggunakan aliran ini antara lain : Vincent Van Gogh
dan Affandi.

Karya :
Affandi

5. Impressionisme.
Yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis. Perupa
yang termasuk dalam aliran ini antara lain : Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul
gauguin dan S. Sudjojono.

Karya :
Claude Monet

6. Surealisme.
Yaitu aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti di dalam mimpi. Pelukis
mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk – bentuk
dalam karyanya. Perupa yang beraliran ini antara lain : Salvador Dali, Ivan Sagita, Agus Kamal dan
Boyke Aditya.

Karya :
Salvador Dali

b. Non Representatif.
Pengertian Non Representatif adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur–unsur
formal, yaitu struktur, unsur rupa dan prinsip estetik. Seniman yang berkarya Non representatif antara lain :
Wassily Kandinsky, Yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.
Karya :
Amry Yahya

B. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis.


Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis. Beragam pilihan alat,
bahan dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan. Media berkarya seni lukis
sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
1. Pastel dan Krayon.
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian sering kali keliru ketika membelinya
tetapi sifat dan bahannya tidak sama.
Pastel biasanya terbuat dari lilin (wax) dan minyak (oil). Pastel sering dihubungkan dengan warna – warna
yang lembut. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih
mengilap dan keras. Sehingga Krayon lebih banyak mengandung lilin, sehingga warna yang dihasilkan
krayon cenderung mengilap dan sedikit berminyak.
Crayon terbuat dari pasta minyak yang dicampur dengan pewarna.
2. Cat (Pewarna).
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
1. Cat Air (Berbasis Air).
Cat air (berbasis air), jenisnya ada dua yaitu Water Colour yang bersifat transparan(tipis, warna dasar
kertas masih kelihatan) dan Poster Colour yang bersifat Plakat (blok/menutup).
b. Cat Minyak (Berbasis Minyak).
Cat Minyak yaitu terbuat dari partikel – partikel pigmen warna yang disuspensi dengan media minyak.
Berbeda dengan cat akrilik yang mudah cepat mengering,namun cat minyak membutuhkan waktu untuk
pengeringannya.
.
1. Cat Akrilik.
Cat Akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai macam
pigmen kemudian ditambahkan kedalam emulsi polimer akrilik untuk mendapatkan berbagai warna cat
yang berbeda..
3. Kuas.
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk menguas / cat ke media lukis. Jenis dan bentuk Kuas beragam
dari bentuk, ukuran serta harga yang sangat bervariasi. Pemilihan kuas tergantung dari goresan yang
bagaimana yang akan kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat
minyak, sedangkan kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air
4. Pisau Palet.
Pisau Palet terbuat dari alumunium tipis. Fungsinya adalah untuk mencampur cat seperti layaknya kuas juga
untuk membuat efek – efek goresan pada media lukis. Bentuknya dan ukurannya tersedia berbagai jenis, ada
yang runcing, lebar dan bulat.
5. Palet.
Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Ada palet berbagai jenis dan ukuran.
Untuk media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air, sedangkan
bentukpalet cat minyak berbentuk datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
6. Kanvas.
Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai media dalam melukis, kanvas menggunakan
bahan linen atau bahan katun.
C. Jenis Lukisan Teknik dan Bahan Yang Digunakan
Kreativitas dalam mengolah bahan dan media dalam melukis melahirkan teknik melukis tertentu. Teknik melukis
ini sudah dipakai sejak zaman pertengahan, sehingga menambah keragaman karya seni lukis
Beberapa teknik yang digunakan dalam melukis antara lain :
1. Lukisan Cat Air (Aquarel).
Bahan yang dipakai dalam teknik ini adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Teknik
aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan. Media untuk bahan cat air
adalah kertas.
2. Mozaik.
Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna – warni pada
media lukisan, sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik ini antara lain
pecahan keramik, porselen, potongan kertas atau bisa juga batu yang berwarna – warni. Mozaik yang
memakai potongan – potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebut intersia.
3. Lukisan Kaca.
Teknik lukisan kaca menggunakan kaca, timah, kuningan dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga
membentuk lukisan. Lukisan kaca pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian
dari arsitektur. Lukisan kaca ini mencapai kegemilangan pada zaman Renaisance sebagai hiasan pada pintu
dan jendela bangunan – bangunan besar seperti istana dan tempat peribadatan. Di Indonesia, teknik lukisan
kaca pada awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat sebagai warisan
dari teknik yang dicontohkan oleh seniman Belanda.
4. Lukisan Batik.
Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain
dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titik garis bidang ataupun ruang
sebelum jadi sebuah gambar dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna.

Rangkuman
Aliran di dalam sebuah seni lukis adalah merupak bentuk yang menjadi pedoman dalam berkaya seni lukis dan aliran
adala sebuah penanda dalam sebuah karya seni lukis. Aliran tidak akan lepas dalam karya lukisan.
Media melukis adala semua piranti dimana setiap karya seni lukis akan diciptakan sebelum menentukan tehnik yang
akan diterapakan kedalam sebuah karya seni lukis.

Tes Formatif 2
Soal
1. Karya seni lukis yang diciptakan oleh seseorang dengan mengekspresikan benda-benda yang ada disekitarnya
dalam bentuk aslinya. Aliran apakah yang di pakai oleh seniman di atas? Jelaskan !
2.

Amati contoh media gambar di atas adalah cat poster. Tehnik apa yang cocok untuk media diatas?

Kegiatan Belajar 3
MELUKIS
Prosedur Berkarya dan Seni Lukis
Ada beberapa Langkah yang perlu dilakukan jika kalian melukis. Teori ini berdasarkan pengalaman para pelukis
terkenal. Proses atau langkah dalam melukis adalah sebagai berikut :
1. Memunculkan Gagasan.
Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat di sekeliling kita, misalnya
dengan :
a. Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain.
b. Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai atau pegunungan.
c. Melihat dari buku, majalah, internet, serta dokumen lain tentang lukisan.
d. Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar. Ide dan gagasan di atas kita olah lagi, baik
dari segi bentuk maupun susunan objeknya menjadi sebuah sketsa yang menarik, sehingga apa
yang kita lihat, rasakan atau yang kita pikirkan dipahami oleh pengamat seni.
2. Membuat Sketsa.
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang kemudian
diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. Sketsa biasanya hanya berupa goresan global tidak
mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan kita ungkapkan.
3. Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat).
Proses ini adalah untuk media yang kita gunakan, misalnya :
a. Mengunakan kertas, karton, manila, padalarang atau hanya kertas HVS.
b. Menggunakan tembok, dinding, papan atau media yang lebar lainnya
c. Menggunakan media alternatif, kaca, cangkang telur atau di permukaan benda pakai / kerajinan.
d. Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, krayon atau pastel.
Dalam berkarya seni media, alat dan bahan juga menentukan proses dan teknik berkarya seni, sehingga hal
ini harus direncanakan.
4. Menentukan Teknik.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya :
a. Teknik Aquarel (warna transparan)
b. Teknik plakat (warna tebal)
c. Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas atau pisau palet.
d. Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna)
e. Teknik timbul (Mozaik).
5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan.
Setelah sketsa selesai, tahap melukis yang sebenarnya kita jalankan, sesuaikan dengan rencana dan teknik
yang disiapkan dari awal. Tahap terakhir adalah menyempurnakan / menyelesaikan lukisan sketsa yang
telah dibuat, yaitu :
a. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif).
b. Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran, Spot light, penegasan dan penentuan gelap
terang.
Namun, tidak semua langkah jadi acuan, karena proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan
yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan.
Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang
berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat
diwujudkan dalam bentuk karya seni. Kamu dapat menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat lukisan
menggunakan media kanvas dan cat minyak.

Rangkuman
Berkarya seni lukis adalah sebuah kegitan dimana akan tertuangak semua ide, gagasan kedalam medium dua
dimensional dengan berbagai pengekspresian pencitanya, diciptakan hanya untuk keindahan saja.
Tes Formatif 3
Buatlah lukisan yang sesual imajinasi kalian sendiri menggunakan media bebas!
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Dewan Guru dan Kepala Sekolah maka Modul Pembelajaran Seni
Budaya Seni Lukis disahkan dan berlaku sejak tanggal ditetapkan, sehingga dapat digunakan sebagai
dasar atau pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah pada tahun pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di : Wonorejo

Pada Tanggal : 18 Juli 2022

Kepala Sekolah

SUKAMTO, S.Pd.
NIP. 196207291994121001

Anda mungkin juga menyukai