Setelah mempelajari materi prosedur berkarya seni lukis peserta didik diharapkan dapat:
Uraian Materi
Setelah mempelajari lembar kegiatan peserta didik 5 jenis lukisan teknik dan bahan yang
digunakan, pada kegiatan belajar kali ini, kita akan belajar prosedur berkarya seni lukis.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan jika kalian melukis. Proses atau langkah
dalam melukis antara lain sebagai berikut:
1. Memunculkan Gagasan
Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat di
sekeliling kita misalnya dengan:
a. Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain.
c. Melihat dari buku, majalah, internet, serta dokumen lain tentang lukisan.
2. Membuat Sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa biasanya
hanya berupa goresan global tidak mendetail.
Media yang digunakan dapat berupa kertas, kanvas, tripleks, dan media alternatif seperti
kaca, dan cangkang telur. Untuk pewarna dapat berupa cat minyak, cat air, cat akrilik, cat
tembok, pensil warna, dan krayon.
4. Menentukan Teknik
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya: teknik aquarel
(warna transparan), teknik plakat (warna tebal), dan teknik goresan ekspresif dengan
menggunakan jari, kuas, atau pisau palet.
C. Tugas
Cobalah berlatih membuat sketsa dalam kotak berikut, munculkan gagasan kalian, dan
buatlah sketsa yang menarik!
Rangkuman
Proses atau langkah dalam melukis antara lain sebagai berikut: memunculkan gagasan,
membuat sketsa, menentukan media berkarya (bahan dan alat), menentukan teknik, dan
mewarnai dan menyempurnakan lukisan.
DAFTAR PUSTAKA
Milasari, dkk. 2018. Seni Budaya SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Tim Abdi Guru. 2007. Seni Budaya untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Erlangga.
2D ( Dwimatra ) yaitu seni rupa yang hanya memandang unsur keindahan saja.
3D ( Trimatra ) yaitu seni terapan yang memandang unsur kegunaan.
Seni rupa
1. Klasik adalah karya seni rupa pada zaman dahulu kala atau zaman kuno dengan
corak dan bentuk karya seni rupa yang berpengaruh pada kaidah-kaidah formal yang
telah dianggap sudah mencapai kesempurnaan.
(https://brainly.co.id/tugas/8793817 )
2. Naturalisme adalah karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada
peniruan alam untuk menghasilkan karya seni. Dalam karya seni rupa aliran naturalisme
seniman terikat pada proporsi, anatomi, prespektif, dan teknik pewarnaan untuk
menghasilkan kemiripan lukisan sesuai dengan obyek yang di lihat mata.
(http://imamnurali-naturalis-naturalisme.blogspot.com/2016/09/pengertianciri-ciridan-
kesimpulan.html)
3. Realisme berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil
dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan
kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
(https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-aliran-realisme/22282)
a. Pop art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan
untuk menggambarkan sebuah budaya yang lebih berkaitan dengan hiburan, komersial,
dan sifatnya non formal.
Pop Art adalah suatu gerakan dalam seni modern yang meniru metode, gaya, dan tema
dari budaya populer dan media massa, seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah. Diterapkan
pada seni grafis contohnya sablon, cetak tinggi.
(https://abrarozora.wordpress.com/2014/03/09/aliran-seni-pop-art/)
b. Lukisan lanskap, yang juga dikenal sebagai seni landskap, adalah sebuah
penggambaran dalam seni lanskap - pemandangan alam seperti gunung, lembah, pohon,
sungai, dan hutan, khususnya dimana subyek utamanya merupakan pemandangan besar –
dengan unsur-unsurnya yang diaransemen dalam komposisi koheren.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Lukisan_lanskap )
4. Surialisme yaitu aliran yang erat hubungannya dengan dunia fantasi, seakan-akan
kita melukis dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme seringkali mempunyai bentuk atau
lukisan yang tidak logis / seperti khayalan.
(https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-aliran-surealisme/19082)
a. Imajinasi adalah dinamika dan vitalitas intelek yang dimiliki seorang seniman yang
dapat menghidupkan objek- objek mati melalui kedalaman dan ketinggian dunia idenya.
Dapat dikatakan pula imajinasi merupakkan suatu proses berpikir, untuk mencerna apa
yang ditangkap oleh indera penglihatan, yang kemudian diolah menjadi suatu pemikiran
atau ide sehingga menghasilkan suatu yang baru. Sehingga dapat dikatakan bahwa seni
itu berbeda dengan kenyataan alamnya.
(https://jejakperupa.wordpress.com/2016/06/09/hubungan-seni-dengan-imajinasi-dan-
seni-dan-masyarakat/)
Seni rupa kontemporer berarti seni rupa yang diciptakan terikat pada berbagai konteks
ruang dan waktu yang menyelimuti seniman, audiens dan medannya. Istilah kontemporer
sendiri berasal dari Bahasa Inggris “contemporary” yang berarti apa-apa atau mereka
yang hidup pada masa yang bersamaan (D. Maryanto, 2000). Artinya Seni rupa
kontemporer bersifat kekinian karena diciptakan di masa yang masih bersamaan dengan
kita dan dunia seni secara umum.
(https://serupa.id/seni-rupa-kontemporer/)
Seni rupa postmodern adalah gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara
penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan
aturan tertentu. Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran
seni rupa postmodern.
(http://www.manjur.id/2017/03/seni-rupa-postmodern-ciri-ciri-dan-contoh.html)
Performance art adalah cabang seni rupa yang menggunakan tubuh sebagai bahan/alat
berkaryanya.
Romantisme adalah lukisan yang memiliki unsur kesan cerita lebih cenderung, tokoh
romantisme adalah Raden Saleh.
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan
dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan,
sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis
emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Tokoh ekspresionisme adalah
Affandi.
2. Naturalisme
Corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam.
Satriyo jati waskitho: " seni budaya untuk sma/ma kelas Xl semester 2 " 2018
3. Realisme
Aliran yang memandang dunia tanpa ilusi.
Satriyo jati waskitho: " seni budaya untuk sma/ma kelas Xl semester 2 " 2018
4. Dekorativisme
Seni rupa yang menonjolkan penyederhanaan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi.
Satriyo jati waskitho: " seni budaya untuk sma/ma kelas Xl semester 2 " 2018
Judul : Lembu-lembu
Sumber : https://m2indonesia.com/tokoh/sastrawan/suparto.htm
2. Seni optik
Gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal.
Satriyo jati waskitho: " seni budaya untuk sma/ma kelas Xl semester 2 " 2018
3. Seni konseptual
Gerakan seni yang lahir bersamaan waktunya dengan seni minimal, yakni pada
pertengahan tahun 1960.
Satriyo jati waskitho: " seni budaya untuk sma/ma kelas Xl semester 2 " 2018
4. Seni kontemporer
Cabang seni rupa yang dipengaruhi oleh dampak modernisasi.
Satriyo jati waskitho: " seni budaya untuk sma/ma kelas Xl semester 2 " 2018
Cara Menganalisis Jenis, Tema, Fungsi dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa
09.06
Cara Menganalisis Jenis, Tema, Fungsi dan Niai Estetis Karya Seni Rupa - MaoliOka.
MaoliOka akan emncoba memaparkan cara mengamati dengan saksama karya seni rupa
dua dimensi (seni lukis), kemudian menulis deskripsi dan analisis pada lembar observasi
yang telah disediakan. Baiklah silahkan ikuti penjelasan di bawah ini.
Siahkan simak juga Pengertian, Jenis dan Pungsi Kritik Karya Seni Rupa
A. Jenis
Pengklasifikasian seni rupa dapat dibuat berdasarkan jenisnya, kita mengenal
(1) seni rupa murni seperti lukisan, patung dan grafis,
(2) Seni Rupa terapan seperti desain dan kriya.
B. Tema
Masalah pokok atau tema dikenal sebagai subject matter seni. Misalnya tema dapat
bersumber dari realitas internal dan realitas eksternal. Realitas internal seperti harapan,
cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, khayal, kepribadian seorang perupa ruang
diekspresikan melalui karya seni. Sedangkan realitas eksternal adalah ekspresi interaksi
perupa dengan kepercayaan (tema religius: lihat gambar 1.1 halaman 1), kemiskinan,
ketidak-adilan, nasionalisme, politik (tema sosial), hubungan perupa dengan alam (tema
lingkungan) dan lain sebagainya.
C. Fungsi
Fungsi seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah
sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis. Fungsi seni bagi perupa terapan adalah
menciptakan benda fungsional yang estetis. Sedangkan bagi masyarakat berfungsi
memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah.
BACA JUGA
Prinsip Desain Seni Rupa
Pengertian Bentuk Dalam Seni Lukis
Ruang Dan Teksture Dalam Seni Rupa
D. Nilai Estetis
Nilai estetis secara teoretis dibedakan menjadi (1) objektif/intrinsik dan (2) subjektif/
ekstrinsik. Nilai objektif khusus mengkaji gejala visual karya seni. Aktivitas ini
mendasarkan kriteria ekselensi seni pada kualitas integratif tatanan formal karya seni
yang mengutamakan relasi antar unsur visual yang terjalin padu dalam sebuah karya seni
(pendekatan formalis).
Apakah lukisan ini memukau dan hadir dalam kehidupan pribadi saya?
Efek apakah yang diberikannya pada saya?
Jika demikian sejauh mana?
Pengkajian dilakukan dengan mempelajari asal-usul karya seni dan pengaruh yang
menimpanya (pendekatan kontekstualis). Bila seni dipandang sebagai sarana memajukan
dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik dan lain-lain, maka seni adalah alat
untuk mencapai tujuan tertentu. Nilai seni terletak pada manfaaat dan kegunaannya
(pendekatan instrumentalis).
Supaya lebih mudah berikut contoh tabel pengamatnnya. Siahkan tuangkan hasilnya pada
tabel di bawah ini.