Anda di halaman 1dari 4

UTANG 19 TAHUN YANG LALU

Saya, seorang bocah laki-laki berumur 13 tahun yang bangun sendiri pada pukul 9 pagi.
Kemudian Saya pun langsung sarapan Bersama ibunya, yaitu Mei. Alasan mengapa
bapaknya,yang bernama Jonas tidak ada di pagi saat Saya bangun adalah karena Jonas sudah
bangun duluan untuk berjualan sayuran. Di malam hari, sesaat setelah Jonas pulang tiba-tiba
datang seorang Algojo mendobrak pintu rumah Jonas bersama seorang algojo lagi dan
seseorang yang terlihat seperti debt Collector yang ternyata memang seorang Debt Collector.
Sang Debt Collector meminta kepada Mei dan Jonas, ibu dan bapak dari Saya untuk hari ini
juga melunaskan hutang yang mereka miliki sebesar 20 juta. Karena pada saat itu Jonas dan
Mei masih belum memiliki uangnya dan sang Debt Collector sudah meminta untuk
melunasinya di hari itu juga, sang Debt Collector pun memberikan 2 pilihan. Pilihan pertama
adalah, sang Debt Collector akan mengambil barang-barang yang dia perkirakan di beli
menggunakan 20 juta itu atau pilihan kedua, sang Debt Collector akan “menyita” Saya dan
menjadikannya sebagai pekerja oleh sang Debt Collector. Sebelum Jonas dan Mei berbicara
sepatah kata, Saya pun langsung memotong dan menyerahkan diri karena dia tidak rela
barang-barang yang di miliki oleh orang tuanya di ambil Kembali karena itu satu-satunya hal
yang dapat membuat mereka hidup hingga saat ini. Mendengar penjelasan itu sang Debt
Collector tersebut mulai geram tetapi dengan seketika langsung tenang kembali. Akhirnya,
sang Debt Collector pun menyutujui pilihan kedua. Jonas dan Mei yang merasa mengerti
dengan sikap Saya, kemudian langsung saling berpelukan dan menangis terseduh-seduh. Saya
pun segera Kembali ke kamarnya dan mengemas barang-barang yang kemungkinan nanti dia
perlukan di bantu oleh Mei dan Jonas. Sang Algojo yang menyuruh Saya dan orang tuanya
untuk segera mengemas barang-barang karena sang Debt Collector sudah menunggu lama,
tiba-tiba datang dengan banyak sekali barang yang dia bawa sampai membuat sang Debt
Collector terkejut dengan banyak sekali mainan murahan. Meskipun Saya seorang bocah laki-
laki berumur 13 tahun tetapi dia masih suka bermain boneka, Akhirnya Saya pun segera
meletakkan kopernya ke dalam tempat yang sudah di sediakan oleh sang Debt Collector dan
segera melakukan perpisahan terakhir dengan orang tuanya, yaitu Jonas dan Mei dan
langsung segera meninggalkan kediaman orang tua nya Saya. Menggunakan mobil dari sang
Debt Collector yang diisi oleh kedua algojo, Debt Collector, Saya, dan Sopir, mereka pun
dalam perjalanannya menuju ke kediaman sang Debt Collector. Setelah sampai di luar
kediaman sang Debt Collector saja sudah membuat Saya sangat terpesona sangking besarnya,
di dalam kediaman sang Debt Collector justru membuat Saya semakin terpesona karena
sangking luas dan bersihnya tidak seperti di kediaman orang tuanya, Saya yang tidak pernah
sekali pun datang ke tempat yang sangat luas seperti lapangan terbang itu pun gugup tidak
karuan. Sang Debt Collector pun menyuruh Saya untuk duduk sebentar di sofa bagus nan
empuk yang berada di ruang tamu yang luas itu sambil menunggu seseorang. Saya yang juga
belum pernah melihat dan merasakan sofa yang terlihat sangat berkualitas, empuk,harum, dan
bagus itu pun merasa bahwa derajat sofa itu pun lebih tinggi dari pada dirinya seolah olah
sang Debt Collector seperti ingin mengejek Saya bahwa dia itu hanya seorang anak miskin
yang tidak berguna, bau, dan tidak berkualitas, karena pemikirannya itu alhasil membuat
Saya mengira bahwa dia akan di jual oleh sang Debt Collector dan sebelum di jual, dia akan
di olok dan di hina dulu oleh orang yang sang Debt Collector maksud. Saya pun dengan
seketika sedih dan menangis sambil duduk di sofa dan menunggu seseorang yang di maksud.
Tiba-tiba datang seorang perempuan yang sudah berada di belakang Saya entah dari mana
datangnya perempuan tersebut, perempuan tersebut terlihat lebih muda di banding dirinya.
Saya yang kaget itu langsung mengusap air matanya agar tidak terlihat payah di depan
perempuan tersebut meskipun Saya sudah memperkirakan siapa perempuan tersebut di rumah
itu. Seketika di susul oleh sang Debt Collector dan seorang Wanita, melihat mereka ber dua
saja Saya sudah memperkirakan siapa mereka berdua di mata sang Debt Collector. Sang Debt
Collector pun memperkenalkan diri dengan nama Ahmad, di sambung dengan sang Wanita,
yaitu Siti dan perempuan yang sudah datang lebih dulu dari mereka berdua yaitu putri.
Mengetahui bahwa mereka adalah keluarga, Saya merasa memakluminya karena mereka
memang terlihat seperti keluarga bahkan anaknya, putri memiliki wajah yang hampir sama
dengan bapaknya, yaitu Ahmad. Meskipun Saya mengetahui bahwa mereka itu keluarga,
tetapi itu takkan mengubah nasib Saya sedikitpun. Melihat Ahmad yang mendekati Saya,
Saya pun ketakutan dan sedikit gemetar dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi
meskipun begitu, Saya mencoba untuk menyembunyikan rasa takut dan gemetarnya agar ia
tidak terlihat payah dan ingin menunjukkan bahwa dia siap menghadapi apa yang akan terjadi
padanya mulai saat itu juga, karena hal yang akan di lakukan oleh Saya akan di tentukan oleh
Ahmad. Ahmad pun mengatakan bahwa Saya akan menjadi pelayan di rumah itu dan harus
melakukan SEMUA hal yang di perintahkan oleh Ahmad maupun anggota keluarga yang
lain. Mendengar hal itu, Saya langsung diam membatu karena tidak menyangka bahwa
pekerjaan yang ia dapatkan hanyalah menjadi seorang pelayan. Setelah itu Ahmad pun
menyuruh Saya untuk mengambil barang barang yang dia bawa untuk di letakkan di dalam
kamar yang akan Siti tunjukkan, Melihat barang barang yang di bawa Saya banyak sekali,
mendorong Putri untuk membantu Saya membawa kan barang barang yang dia bawa sampai
menuju kamarnya. Awalnya Saya menolak karena merasa malu, tetapi Putri sedikit memaksa
alhasil membuat Saya sedikit tertekan dan menerima permintaan baiknya Putri. Sambil
membawa barang barang yang Saya bawa dibantu oleh putri. Ibunya putri, Siti menunjukkan
kamar yang akan Saya tempati. Setelah meletakkan barang barang yang Saya bawa di bantu
oleh Putri, Ahmad pun memanggil kepala pelayan di sana, yaitu Sara untuk mengajari Saya
bagaimana cara menjadi pelayan yang baik dan benar sebelum menjadi pelayan yang
sesungguhnya. Sara pun mematuhi perkataan Ahmad dan segera mengajari Saya mengenai
segala hal tentang menjadi seorang pelayan mulai dari memasak, melengkapkan apa yang
tuan rumah butuhkan, dan lain sebagainya. Selama waktu pengajaran tersebut, Ahmad juga
menyuruh Saya untuk bersekolah di sekolah yang sama dengan Putri. Mendengar hal itu,
Saya kebingungan dan bertanya kepada Ahmad mengapa dia dan keluarganya bersikap
terlalu baik pada Saya padahal Saya sama sekali belum melakukan suatu kebajikan kepada
Ahmad maupun anggota keluarganya yang lain, mendengar pertanyaan itu Ahmad seketika
terdiam dan hanya mengatakan bahwa segala hal yang berhubungan dengan masuknya Saya
ke sekolah akan di urus oleh Ahmad kemudian pergi. Saya yang kebingungan hanya bisa
berdiam diri di situ, di malam hari setelah menjalani pengajaran yang berat, tiba tiba ada
seseorang yang mengetuk pintu Saya di tengah malam yang sunyi itu. Setelah Saya
membukakan pintu alangkah terkejutnya Saya mendapati Putri yang belum tidur dan malah
mengajak nya untuk pergi ke suatu tempat favoritnya di sekitar kediamannya itu pada tengah
malam. Tentu saja, awalnya Saya menolak dan menyuruh Putri untuk segera ke kamarnya
dan tidur karena besok akan menjadi hari pertamanya Saya akan bersekolah di sekolah yang
sama dengan Putri tetapi seperti biasa, Putri tetap memaksa Saya untuk ikut dengannya tanpa
banyak omong dan menyuruhnya untuk merahasiakannya dengan kedua orangtunya.
Saya pun mengiyakannya dan ikut dengan Putri menuju tempat favorit yang Putri maksud,
Putri juga yakin bahwa Saya pasti akan menyukainya juga dan akan menandai tempat
tersebut menjadi tempat favorit juga. Setelah Bersama sama keluar dari kediaman Putri dan
pergi ke tempat favoritnya Putri. Setiba di sana, ternyata tempat favorit yang di maksud Putri
adalah sebuah rumah pohon yang sering Putri kunjungi, karena di sana adalah tempat yang
biasa buat Putri untuk melampiaskan semua emosinya di sana. Di sana, Saya dan Putri
membicarakan tentang berbagai hal, di saat itu perasaan cinta Putri mulai tumbuh terhadap
Saya. 6 tahun telah berlalu, kini Saya sudah menginjak umur 19 tahun.dan Putri sudah
menginjak umur 17 tahun. Saya memasuki universitas ternama dengan nilai yang
membanggakan. Saya yang sekarang, sudah menjadi pelayan yang professional dan telah
menggantikan Sara sebagai kepala pelayan di sana. Dan saat itu tiba, saat di mana Putri ingin
melamar Saya dan menjadikannya suaminya, tetapi karena Putri tidak tahu bagaimana cara
melamar seorang pria makanya Putri tanya ke ibunya, Siti. Karena yang seharusnya melamar
itu pihak laki lakinya bukan pihak perempuan, karena Putri sudah menunggu sangat lama
untuk mendengarkan lamaran dari Saya tapi tidak muncul muncul karena Saya itu tipe pria
yang tidak peka dengan lawan jenisnya. akhirnya, Putri memutuskan untuk melamarnya.
Mendengar pertanyaan dari Putri membuat Siti merasa sangat kecewa dan Siti pun
memberitahukan Ahmad mengenai rasa cinta Putri yang sudah memuncak pada Saya,
mendengar ini ekspresi dari Ahmad tidak ada bedanya dari Siti. Hingga, Ahmad memutuskan
untuk memberitahukan dan menjelaskan kepada Saya dan Putri mengenai “kebenaran”
Bersama dengan “orang yang terlibat” juga. Mendengar ini, Siti menyetujuinya dan
menyuruh Putri dan Saya untuk duduk di ruang tamu sambil menunggu “orang yang terlibat”
ini. Setelah menunggu dengan waktu yang cukup lama, akhirnya “orang yang terlibat” datang
juga. Dan ternyata, “orang yang terlibat” itu adalah Jonas dan Mei, orang tua dari Saya.
Melihat ini membuat Saya dan Putri kebingungan. “Jonas, Mei dengan melihat orang
sebanyak ini, kalian pasti sudah mengerti mengapa kalian kupanggil kesini” tanya Ahmad.
“tentu saja, kalian ingin kami yang menjelaskan mengenai “hal itu” karena sudah waktunya
bukan?” tanya Jonas. Mendengar ini Saya dan Putri semakin bingung dengan apa yang
sedang terjadi, tetapi dengan seketika susana di sana sangat mencekam dan membuat Putri
dan Saya berpikir bahwa akan ada hal yang buruk akan segera terjadi. Jadi 19 tahun yang lalu
Jonas dan Mei adalah salah satu orang yang kaya dan justru pak Ahmad dan bu Siti masih
menjadi seseorang yang miskin, karena Jonas dan pak Ahmad adalah teman baik semasa
kuliah, akhirnya pak Ahmad pun mengutang kepada Jonas sebesar 13 juta. Setelah itu 1 tahun
telah berlalu, Jonas pun datang ke rumahnya untuk menagih utang. Pak Ahmad yang masih
belum bisa membayarkan utangnya kepada Jonas, hingga Jonas mengambil Saya. Ahmad dan
Siti yang kaget langsung mencoba untuk merebut Saya Kembali tetapi tidak bisa karena di
haling oleh para algojonya Jonas serta pegangan Jonas yang kuat. Jonas pun lari bersama
Algojo-algojonya lari meninggalkan Ahmad dan Siti yang hanya bisa nangis tidak berdaya.
Setelah kejadian itu, tiba tiba terjadi korupsi di perusahaan milik Jonas yang pelakunya
adalah salah satu karyawan terpercayanya Jonas. Jonas pun harus menanggung bangkrut dan
menutup perusahaanya, Jonas pun menjadi miskin dan di saat yang bersamaan beredar berita
bahwa ada seorang pengusaha yang sukses yang ternyata itu adalah Ahmad. Setelah
mendengar berita itu Jonas dan Mei pun stress berat dan hanya bisa menyalahkan Saya
sebagai anak pembawa sial yang hanya bisa membuat mereka miskin. Setelah mendengar
kisah 19 tahun lalu itu, Saya menangis sejadi jadinya mengetahui bahwa bapak dan ibunya
yang selama ini merawatnya ternyata membencinya dan memberinya kasih sayang palsu.
Karena itu, Saya pun lari keluar rumah entah kemana perginya. Saat ingin mengejar Saya,
Ahmad melihat Putri yang juga menangis dan lari meninggalkan rumah sama seperti Saya di
karenakan pria yang ia cintai selama ini ternyata adalah kakak kandungnya sendiri. Ahmad
yang bingung harus mengejar siapa pun menyuruh Siti untuk mengejar Putri sedangkan ia
akan mengejar Saya. Setelah berhasil mengejar Saya yang lari entah kemana, Ahmad pun
menasihati Saya dan berhasil membuat Saya kembali kerumah. Di waktu yang bersamaan,
Siti yang mengejar Putri, berhasil menemukannya di rumah pohon tempat favoritnya. Siti
yang berhasil menasihati Putri, membuat Putri bisa menerima Saya sebagai kakak
kandungnya. Akhirnya, Keluarga Saya yang sebenarnya pun berkumpul Kembali seperti
semula yang terdiri dari Ayah, Ahmah; Ibu, Siti; Kakak; Saya; Adik, Putri. Untuk utang yang
Jonas dan Mei miliki sudah diangkat oleh Ahmad atas bujukannya Saya meskipun kasih
sayang yang selama ini Saya kira tulus ternyata tidak. Dan Saya pun akan menjadi pengusaha
yang akan menggantikan Ahmad dalam perusahaanya.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai