Anda di halaman 1dari 7

Nama:putri nabila

Kelas :Xll IPA 4

Berkarya seni rupa dua dimensi

Teknik teknik
1. Teknik Linear (Menggambar)

Teknik linear merupakan cara menggambar objek dengan garis sebagai unsur
yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.

2. Teknik Blok (Menggambar)

Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar


menggunakan satu warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).

3. Teknik Arsir (Menggambar)

Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau


menyilang untuk menentukan gelap-terang objek gambar sehingga tampak
seperti tiga dimensi.

4. Teknik Dusel (Menggambar)

Teknik dusel merupakan cara menggambar untuk menentukan gelap terang


objek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring
(rebah) kemudian disapu dengan kertas, kain, atau tangan.

5. Teknik Pointilis (Menggambar dan Melukis)


Teknik pointilis merupakan cara menggambar atau melukis menggunakan
media (pensil, pena, pastel, cat, dan lain-lain) dengan cara dititik-titikkan hingga
membentuk objek gambar atau lukisan.

6. Teknik Aquarel (Menggambar dan Melukis)

Teknik aquarel merupakan cara menggambar atau melukis menggunakan cat


berbahan air (cat air) dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya tampak
transparan atau tembus pandang.

7. Teknik Plakat (Menggambar dan Melukis)

Teknik plakat merupakan cara menggambar atau melukis menggunakan bahan


cat yang memiliki sifat pekat (cat poster, cat acrilick, cat minyak, dan lain-lain)
dengan sapuan warna yang tebal dan rata sehingga hasilnya pekat dan
menutup.

8. Teknik Semprot atau Air Brush (Menggambar)

Teknik semprot merupakan cara menggambar dengan bantuan alat semprot


khusus untuk menggambar. Menggambar dengan teknik semprot ini
membutuhkan keahlian dan ketelitian dalam menggunakan alat semprotnya.

9. Teknik Cetak (Reklame, Fotografi dan Grafis)

Teknik cetak merupakan teknik berkarya seni rupa dengan cara dicetak (baik
teknik cetak manual ataupun digital). Untuk menciptakan karya dua dimensi
dengan teknik cetak ini dibutuhkan peralatan cetak dan tinta cetak.
Alat-alat dan bahan
Pensil/Konte

Pensil dibuat dengan campuran grafit dan tanah liat. Pensil merupakan alat
yang mendasar dalam banyak pembuatan karya seni rupa. Contoh Karya seni
rupa dua dimensi yang umumnya dihasilkan adalah sketsa dan lukisan hitam
putih. Sedangkan konte merupakan sejenis pensil dari bahan lunak bertesktur
halus dan berwarna hitam pekat. Konte umum digunakan untuk membuat
gambar gradasi atau kebendaan yang bertekstur halus. Konte terbuat dari
bahan dasar bubuk arang atau grafit, lalu dicampur lilin atau tanah liat dengan
perbandingan komposisi tertentu.

Pensil Warna

Pensil warna adalah pensil yang dapat memberikan warna jika digoreskan pada
bahan kertas atau bahan lukis. Pensil memiliki tekstur yang halus dengan
banyak jenis warnanya. Umumnya satu pensil satu warna. Pensil warna
merupakan alat melukis yang dikenal banyak kalangan karena penggunaanya
terbilang mudah tersedia cukup banyak.

Krayon

Krayon adalah peralatan gambar berbentuk seperti pensil yang terbuat dari lilin
berwana, air, dan talk atau kapur. Krayon memiliki beragam jenis warna dan
penggunaanya terbilang mudah. Krayon sangat akrab bagi pelukis pemula,
sehingga sangat biasa digunakan untuk membuat karya seni 2 dimensi. Salah
satu merk krayon yang populer adalah Crayola.

Pena

Pena umumnya digunakan untuk menulis. Namun pena sering digunakan adalah
alat digunakan untuk menunjang sebuah karya seni rupa 2 dimensi. Pena
berbentuk seperti pensil yang bahanya terbuat dari tinta. dimana tinta yang ada
dalam pena sering hanya didominasi tiga warna yaitu warna hitam, biru, dan
merah.

Cat Air

Cat air atau aquarel adalah cat yang yang pewarnaannya dengan sapuan yang
tipis, sehingga hasil warna hampir transparan dan mudah larut. Cat air bisa juga
diartikan sebagai cat basah. Cat air membutuhkan kuas untuk mengusapkan
catnya pada media lukis. Cat air merupakan bahan yang umum digunakan para
pelukis. Para pelukis pemula, cat air sangat digemari karena penggunaanya yang
mudah dan menimbulkan hasil karya yang cenderung bersifat lukisan klasik.

Cat Minyak

Cat minyak merupakan salah satu alat yang digunakan seorang seniman lukis
untuk membuat karyanya diatas media kanvas. Penggunaan Cat minyak
membutuhkan alat bantu usap yaitu kuas. Cat minyak terdiri partikel- partikel
pigmen warna yang diikat atau direkat oleh media minyak pengikat. Minyak
digunakan seagai pengikat pigmen warna adalah minyak linen, atau dapat juga
dengan minyak papaver dalam bentuk pasta. Cat minyak diencerkan terlebih
dahulu sebelum digunkan dengan campuran terpentin dan minyak linen

Jenis jenis berkarya seni rupa berdasarkan


fungsinya
Seni rupa murni (pure art)
Seni murni adalah seni yang karyanya lebih mengutamakan elemen estetisnya
sebagai kepuasan pandangan mata, dari pada fungsinya. Karya seni rupa murni
biasanya digunakan sebagai pajangan untuk memperindah ruangan ataupun
tempat-tempat tertentu.

Seni rupa terapan (applied art)

Berbeda dengan seni rupa murni, hasil seni rupa terapan dibuat untuk
memenuhi fungsi praktis dengan meningkatkan kenyamanan penggunaannya,
yang membantu kehidupan manusia. Walaupun lebih mengutamakan
kegunaannya, namun seni terapan juga tetap memiliki nilai estetikanya
tersendiri

Berkarya seni rupa berdasarkan dimensi nya


Seni Rupa Dua Dimensi

Karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar disebut karya seni rupa
dua dimensi. Seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah yaitu dari
arah depan saja.

Seni Rupa Tiga Dimensi

Definisi seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memiliki panjang, lebar,
dan tinggi, beserta volume/ruang. Karya tiga dimensi dapat di lihat dari segala
sudut pandang.

Contoh karya seni rupa tiga dimensi yaitu, furniture, patung, guci, tas, dan lain-
lain.
Aliran seni rupa
1. Aliran Naturalisme Pada gaya ini, seniman dan perupa melukiskan apa
yang benar-benar terjadi di sekitarnya, khususnya tentang keadaan alam.
Kita dapat melihat contoh aliran ini dari lukisan ikan yang tengah
berenang di kolam, kuda yang sedang memakan rerumputan, dan
beberapa gambaran alam lainnya. Di Indonesia, sebagian tokoh pelukis
aliran naturalisme ialah Basuki Abdullah, Djajeng Asmara, Sugeng
Darsono, Dullah, dan Gambir Anom.
2. Aliran Realisme Berbeda dari naturalis, gaya realisme lebih condong
menggambarkan kehidupan manusia—bukan hewan. Kita dapat melihat
contoh aliran ini ketika ada lukisan yang menyajikan seorang perempuan
berbelanja di pasar, demo di depan gedung DPR, dan beberapa aktivitas
manusia lainnya. Tokoh pelukis dalam aliran realisme seperti: Rembrandt
van Rijn, Jean Francois Millet, dan Fransisco de Goiya.
3. Aliran Romantisisme Melalui gaya romantisisme, pedoman yang
dipegang teguh oleh seniman adalah ungkapan perasaannya. Dengan kata
lain, ada sebuah gaya yang mengedepankan aspek perasaan ketika
manusia menghadapi kenyataan dunia. Contohnya, seperti orang yang
tidur di peperangan karena ia merasa tidak perlu melakukannya (karena
dalam hatinya ia ingin perdamaian). Tokoh pelukis aliran romantisme
seperti: David Frederich (Jerman), Theodore Gericault (Prancis), dan John
Constable (Inggris).
4. Aliran Impersionisme Gaya ini lebih mengutamakan kesan para penikmat
seni dibanding pembuat seni rupanya. Oleh karena itu, karya beraliran ini
akan memberikan ungkapan yang bisa membuat para penikmatnya
merasa senang. Sebagian tokoh pelukis aliran impresionisme adalah
Claude Oscar Monet, Camille Pissarro, Pierre-Auguste Renoir, serta Alfred
Sisley.
5. Aliran Ekspresionisme Pada aliran ini, seniman dan perupa menjabarkan
perasaannya terhadap dunia, namun tidak melalui sebuah penggambaran
yang berwujud sempurna. Mulai dari titik, komposisi, dan segala aspek
seninya dinilai untuk melihat apa yang ada di pikiran serta hati
pembuatnya. Sejumlah tokoh pelukis aliran ekspresionisme adalah
Vincent van Gogh, Emil Nolde, Ernst Ludwig Kirchner, Karl Schmidt-
Rottluf.
6. Aliran Fauvisme Pembeda seni rupa dua dimensi beraliran ini dari seni
rupa lain adalah gaya penggambaran dengan warna melengking serta
pembuatan pola permukaan yang cenderung linier. Sejumlah tokoh
pelukis aliran fauvisme adalah Maurice de Vlaminck, Andre Derain, dan
Henri Matisse.
7. Aliran Suprematisme Seniman dan perupa yang menggunakan gaya ini
dalam membuat seni rupa dimensi biasanya menggambarkan bentuk
abstrak. Elemen-elemen seni sederhana berupa lingkaran, segi tiga, segi
empat, dan lainnya digambarkan serta sulit dijelaskan maksudnya. Tokoh
pelukis pencetus aliran suprematisme avant-garde adalah Kazimir
Malevich (Rusia).
8. Aliran Kubisme Sesuatu yang khas pada gaya seni rupa dua dimensi ini
adalah penggambaran objek dengan kumpulan persegi (bersegi-segi). Kita
sebut saja gambar burung, hewan tersebut dilukiskan sebagaimana
bentuknya namun dipisahkan oleh kotak-kotak.

Anda mungkin juga menyukai