Anda di halaman 1dari 4

Seni Lukis: Pengertian Menurut Para Ahli, Aliran, Unsur,

dan Teknik
Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang terbentuk dan tersusun dari unsur-unsur
rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan. Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dapat dibagi
menjadi dua yaitu seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Seni lukis termasuk dalam seni rupa
dua dimensi. Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang terbentuk dan tersusun dari
unsur-unsur rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap
terang. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis didefinisikan sebagai seni
mengenai gambar-menggambar dan lukis-melukis.

Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli Terdapat sejumlah pengertian seni lukis menurut para
ahli. Menurut Tantan Rustandi dalam Pintar Melukis dengan Cat Akrilik (2009), seni lukis adalah
salah satu induk dari seni rupa. Seni lukis sangat terkait dengan gambar. Pada zaman dahulu,
seni lukis dimaksudkan untuk tujuan mistis dan propaganda, yaitu untuk menggambarkan
keadaan alam. Tri Aru Wiratno dalam Kritik Seni Rupa Berbasis Budaya Kritis (2020)
menjelaskan, Seni lukis adalah melukis di atas media kanvas sebagai sebuah ekspresi seorang
pelukis dalam mengungkapkan perasaan dan gagasannya. Namun karya seni lukis bukan saja
melukis melukis diatas kanvas tapi di atas media apa saja.

Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Budaya (2019),  Drs. Isma Tantawi, M.A. menjelaskan bahwa
seni lukis adalah seni yang dikomunikasikan dengan garis dan warna. Garis dan warna sebagai
alat seniman untuk mengungkapkan buah pikiran. Tarikan dan model garis, warna, dan tebal-
tipisnya warna berperan untuk menyampaikan pesan. Setiap warna memberikan pesan
tersendiri. Menurut Nooryan Bahari dalam Kritik Seni: Wacana, Apresiasi, dan Kreasi (2008),
seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan unsur warna, bidang,
garis, bentuk, dan tekstur. Sebagai bagian dari karya seni murni, seni lukis merupakan bahasa
ungkapan pengalaman artistik dan ideologi seseorang pada objek dua dimensi.
Gaya atau Aliran Seni Lukis

Bersumber dari buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran, gaya
corak atau aliran seni lukis dibedakan menjadi tiga, yaitu

1. Tradisional
Gaya seni lukis tradisional bersifat turun-temurun. Artinya, karya seni lukis diciptakan
tanpa mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni lukis tradisional dibedakan
menjadi dua, yaitu primitif dan klasik.

a. Primitif I
stilah primitif diambil dari kata prima yang berarti ‘pokok’ atau ‘hal yang mendasar’. Karya
seni lukis primitif memiliki ciri-ciri sederhana dari segi bentuk atau warnanya. Contoh
gaya seni lukis primitif di Indonesia adalah karya seni lukis Suku Asmat di Papua.
b. Klasik
Klasik berarti kuno atau zaman dahulu. Di Indonesia, zaman klasik terjadi pada masa
Hindu-Buddha. Pada masa ini, karya seni mengalami perubahan dari sederhana menjadi
rumit dan ornamental.
Gaya seni lukis klasik dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu dan Buddha.
Contohnya terlihat pada bentuk bangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
2. Modern
Gaya seni lukis modern adalah corak yang sudah mengalami kemajuan, perubahan, dan
pembaharuan. Aliran seni lukis modern dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Representatif
Representatif mengandung pengertian sesungguhnya, nyata, atau sesuai keadaan.
Terdapat sejumlah gaya representatif, yaitu:
Romantisme: Berisi cerita kehidupan. Tokoh seni lukis gaya romantisme meliputi
Francisco Goya, Turner, dan Raden Saleh
Naturalisme: Aliran seni lukis yang menggambarkan keadaan alam atau alami.
Tokohnya adalah Rubens, Gainsborough, dan Basuki Abdullah.
Realisme: Menggambarkan kenyataan hidup. Tokohnya meliputi Rembrandt van
Rijn dan Trubus
b. Deformatif
Deformatif berasal dari kata ‘deformasi’ yang berarti perubahan bentuk alam yang
diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, tetapi masih memiliki
bentuk aslinya. Gaya seni lukis deformatif antara lain:
Surealisme: Aliran seni yang melebih-lebihkan kenyataan. Salvador Dali merupakan
tokoh aliran seni surealisme.
Impresionisme: Menggambarkan kesan saat objek dilukis. Tokohnya termasuk
Claude Monet, Georges Seurat, dan S. Sudjojono.
Ekspresionisme: Aliran yang menggambarkan keadaan jiwa pelukis yang spontan
saat melihat objek. Penganut aliran ini termasuk Vincent van Gogh dan Affandi.
Kubisme: Gaya seni lukis yang menggunakan bidang persegi empat atau kubus
sebagai dasarnya. Pablo Picasso merupakan tokoh aliran ini.
c. Nonrepresentatif
(Abstraksionisme) Nonrepresentatif mengandung pengertian suatu bentuk yang sulit
dikenali atau abstrak. Karya seni lukis abstrak membebaskan pelukis untuk
menggunakan susunan garis, bentuk, dan warna sesuka hati.d.
d. Postmodern
Postmodern atau disingkat posmo adalah gaya seni lukisan sesudah modern. Ciri
seni lukis postmodern terlihat dari penyederhanaan bentuk dengan sedikit
ornamental. Gaya posmo cenderung lebih bebas dan tidak memiliki aturan tertentu.

Unsur Seni Lukis


Unsur-unsur seni lukis terdiri dari titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, nada
gelap-terang dan ruang. Dalam buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni
Grafis, dan Pameran dijelaskan sebagai berikut.
Titik: Unsur seni lukis yang paling sederhana.
Garis: Terbentuk melalui goresan atau tarikan dari satu titik ke titik yang lain
Bidang: Permukaan yang datar.
Bantuk: Penggabungan unsur bidang.
Warna: Kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-
benda yang dikenainya.
Tekstur: Permukaan suatu benda. Nada gelap-terang: Penggambaran dengan
menentukan sisi gelap dan terang secara tepat.
Ruang: Terbentuk atas dua atau beberapa dinding yang berjarak.
Teknik Seni Lukis
Terdapat beberapa teknik  seni lukis, yaitu:
1. Pointilis
Merupakan cara melukis yang menerapkan titik-titik berbeda didalam sebuah
pola untuk membentuk sebuah gambar. Tokoh yang mengembangkan teknik ini
ialah Georges Seurat dan Paul Signac.
2. Tempera
Tempera adalah cara pengeringan cepat pada media lukisan permanen yang
terdiri atas pigmen berwarna yang dicampur dengan media pengikat yang larut
dalam air, misalnya kunyit. Pada penerapannya, teknik ini merupakan cara
melukis pada dinding yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga hasilnya
menyatu dengan arsitektur. BACA JUGA Pandemi Jadi Inspirasi Sejumlah
Seniman Ciptakan Karya Seni
3. Plakat
Plakat merupakan cara melukis dengan bahan cat akrilik, cat air, juga cat
minyak dengan sapuan warna yang tebal atau kental sehingga hasilnya tampak
gelap atau menutup.
4. Akuarel
Akuarel adalah cara melukis dengan menggunakan bahan cat air dengan
sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya tembus pandang.
5. Spray
Spray adalah cara melukis dengan bahan cat yang cair yang disemprotkan
dengan sprayer. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat reklame visual.

Anda mungkin juga menyukai