Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puja dan puji kita syukur kita panjatkan atas khadirat TuhanYang Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami diskusikan bersama-sama

yang berjudul “PEWARISAN SIFAT”.

Makalah ini disusun demi memenuhi tugas Mata Pelajaran “Ilmu Pengetahuan Alam”.

Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami sebagai penyusun makalah menjadikan bahwa dalam penulisan makalah ini masihlah jauh dari titik
kesempurnaan. Olehkarena itu, kami sangat mengharapkan kepada semua pihak agar dapat berpatisipasi dalam
memberikan saran atau kritikan yang bersifat untuk menyempurnakan isi yang ada di makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan berbagai wawasan atau informasi serta manfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

PATOKBEUSI, 9 Oktober 2022

Penulis

 
BAB I

PENDAHULUAN
 

A. Latar Belakang

Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannyakembali naskah artikel yang
ditulisGregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnyagenetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal
sejak  masa prasejarah, seperti domestikasidan pengembangan berbagai rasternak dan kultivartanaman.
Orang juga sudah mengenal efek persilangandan perkawinan sekerabatserta membuatsejumlah prosedur dan
peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdirisebagai ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit
pada keluarga, misalnya, sudahdikaji orang sebelum itu. Namun demikian, pengetahuan praktis ini tidak
memberikan penjelasan penyebab dari gejala-gejala itu.Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa
itu adalah teori pewarisan campur: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawatetuanya,
terutama dari pe jantankarena membawasperma. Hasil penelitian Mendelmenunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku
karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasiyang dibawa alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait
lainnya adalahteori Lamarck: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya.Teori ini juga
patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidakdipengaruhi pengalaman individu yang
mewariskan sifat itu. Charles Darwin jugamemberikan penjelasan denganhipotesis pangenesisdan kemudian
dimodifikasi olehFrancis Galton. Dalam pendapat ini, sel-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel
yangdisebutgemmulayang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahanterjadi. Jadi, setiap sel dalam
tubuh memiliki sumbangan bagi sifat-sifat yang akandibawa zuriat (keturunan).

B. Tujuan

 1. Mengetahui prinsip dasar hereditas·

2. Mengetahui dan memahami definisi kromosom sebagai salah satu factor dalam pewarisan sifat

3. Mengetahui dan memahami definisi gen sebagai salah satu factor botani dalam pewarisan sifat

4. Mengetahui definisi alel
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat(Plassa). Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam. Setiap jenis makhluk
hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapatmembedakannya antara yang satu dengan yang lainnya.
Sifat atau ciri yang dimiliki olehsetiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak
dapatditurunkan. Dalam pewarisan sifatdari generasi ke generasi berikutnya mengikuti polatertentu yang khas bagi
setiap makhluk hidup. Pewarisan sifatdari induk kepadaketurunannya disebut hereditas. Cabang biologi yang khusus
mempelajari tentanghereditas adalah genetika. Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-
hukumgenetika adalah Gregor Johann Mendel (1822 –  1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal22 Juli 1822. Karena
jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika

Pewarisan sifat adalah ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkandari generasi ke generasi atau
diturunkan dari induk kepada anaknya. Tiap spesiesmemiliki ciri-ciri tertentu yang spesifik yang hampir sama dari
generasi ke generasi, bahkan ciri ini ada sejak dulu kala. Misalnya hewan gajah mempunyai telinga yang
lebar,mempunyai gading, tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri gajah tersebut sudahada sejak gajah purba.
Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkandari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk
kepada anaknya.

1.2 Materi Genetis

 Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis),misalnya pada sel tulang, sel darah,
dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat didalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom yang
mengandung gen. Gen merupakansubstansi hereditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan
sifatindividu. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifatketurunan. Misalnya
pertumbuhan bentuk dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan sebagainya
1. Gen

Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktorketurunan yang dinamakan gen
tersimpan di dalam lokus yang khas di dalamkromosom. Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu
deretan secaralinier dan lurus berurutan. Dengan menggunakan simbol, kromosom dapatdigambarkan sebagai garis
panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendekhorizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen yang
linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal(gen-gen)
tersebut berderetan

struktur gen

Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benangkromosom, masing-masing gen
mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang
khas pula. Ada gen yang menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktukanak-kanak ataupun gen
lainnya lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin jugasuatu gen aktif pada suatu organ namun tidak aktif pada
organ yang lain. Setiap genmenduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen.Gen yang
menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbolhuruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan (yang
mengalahkan gen lain) dinyatakandengan huruf besar dan resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain)
dinyatakandengan huruf kecil.

Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan:

T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi

t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.

Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulisdengan huruf dobel:

TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;

tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah


2. Kromosom

Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau
bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat
warna. Benang- benang halus tersebut dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yanghalus. Kroma
berarti warna, dan tin berarti badan. Definisi Kromosom adalah
benang- benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepadaketurunannya.Kromosom dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-selyang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melakukan
metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami
proses pembelahan, kromosom-kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudahmenyerap zat warna,
sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop.

a. Jumlah dan tipe kromosom

 Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyakada pula yang hanya sedikit. Manusia
mempunyai 46 kromosom dalam setiap intiselnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari
ayah. Manusiamemulai hidupnya dari sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telurdan sel sperma
masing-masing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telahdibuahi sel sperma akan menjadi zigot. Zigot yang
terbentuk mempunyai 46kromosom (2n). Untuk mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis
makhluk hidup, perhatikan Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Jumlah kromosom pada berbagai jenis makhluk hidup

Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkatatau dua set kromosom yang diterima dari
kedua induknya. Kromosom
yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dariinduk jantan, sehingga
sepasang kromosom yang berasal dari induk jantan daninduk betina disebut kromosom homolog. Pengertian
kromosom homolog, yaitukromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang sama. Jumlahkromosom
dalam sel tubuh disebut diploid (2n). Adapun jumlah kromosomdalamsel kelamin dinamakan haploid (n), karena
hanya memiliki separo dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploiddari
suatu spesies disebut genom. Dengan demikian, genom dapat dikatakansebagai jumlah macam kromosom atau
perangkat kromosom dalam suatu individu.Contoh: manusia mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam
seltubuhnya berarti terdapat 2 × 23 = 46 kromosom (diploid).Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum
dapat dibedakanmenjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks(gonosom). Autosom
terdapat pada individu jantan maupun betina dan sifat-sifatyang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentuan
jenis kelamin. Gonosommerupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu.

b. Struktur kromosom
 Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan.Sentromer atau kinetokor adalah bagian
dari kromosom tempat melekatnya benang-
benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat
dan tidak mengandung gen. Sentromerdisebut juga pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya,
kromosomdibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak ditengah-tengah antara
kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ketengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang;
akrosentrik, jika sentromerterletak di dekat ujung, telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengankromosom.

Gambar 5.4 Macam kromosom menurut letak sentromernya 

(1) metasentrik, (2) submetasentrik, (3) akrosentrik 

 Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandungkromonema (pita bentuk spiral di dalam
kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan substansi (bahan
dasar)kimia di dalam kromosom yang mengandung informasi genetik (pembawa sifat).Kromosom dibentuk oleh
protein dan asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom

yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebuttelomer. Untuk mengetahui struktur
kromosom, perhatikan Gambar 5.5

Gambar 5.5 Struktur kromosom

 
3. Struktur DNA dan RNA

DNA berfungsi sebagai informasi genetik jangka panjang. DNA menjadi transmisi informasi genetik untuk membuat
sel lain dan organisme baru. Sementara RNA digunakan untuk mentransfer kode genetik dari inti ke ribosom untuk
membuat protein.

Tabel perbedaan DNA dan RNA

Gambar perbedaan DNA dan RNA

Peranan materi genetik dalam proses pewarisan sifat tak dimungkiri menjadihal yang sangat penting. Dimana, warna
kulit, bentuk hidung, atau bahkan jenis penyakit yang dimiliki seseorang tidak serta merta hadir di dalam tubuh.
Artinya, sifat dan karakteristik setiap orang merupakan warisan dari orang tuanya yang diberikan melalui materi
genetik.

Materi genetik pada ayah dan ibu akan tergabung dalam proses fertilisasi. Dari penggabungan materi genetik ini
muncul karakteristik yang mirip dengan ayah dan ibu. Adapun molekul yang berperan dalam materi genetik adalah
asam nukleat yang terdiri dari DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid). Pada suatu rangkaian DNA
terdapat perintah yang mempengaruhi sifat atau yang menentukan karakteristik makhluk hidup yang disebut gen.
Pewarisan Sifat

Ketika belajar mengenai peranan materi genetik dalam pewarisan sifat, maka kita akan mengenal istilah sifat domain
dan sifat resesif. Sifat dominan adalah sifat yang menonjol dan mengalahkan sifat yang lain. Sedangkan sifat resesif
adalah sifat yang kalah atau karakteristik yang ditutupi.

Pada umumnya gen dominan atau sifat dominan ditulis dengan huruf kapital sedangkan gen resesif atau sifat resesif
ditulis dengan huruf kecil. Contohnya, seseorang yang memiliki bentuk tubuh tinggi akan ditulis dengan T (dominan)
dan seseorang yang memiliki bentuk tubuh pendek ditulis dengan huruf t (resesif).

Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen disebut alel. Sifat atau karakter yang bisa dilihat oleh mata seperti bentuk
rambut, warna kulit, dan jenis cuping telinga. Selain itu dalam pewarisan sifat, kita juga mengenal dengan istilah
fenotipe dan genotipe.

Fenotipe adalah perwujudan dari “ekspresi” gen atau ekspresi karakter yang bisa kita lihat, sedangkan susunan
informasi genetic dari individu yang mengkode karakter fisik di sebut genotipe. Fenotipe individu dapat diperkirakan
jika kita mengetahui genotipe masing-masing karena ekspresi gen tergantung pada dominan atau resesifnya alel.

Pernah nggak sih kamu mendengarkan komentar teman atau kerabat dekatmu mengenai kemiripan fisik atau sifat
dengan anggota keluargamu yang lain? Contohnya kayak gini nih. 
“Sifat kamu mirip sekali dengan ayahmu”,
“Wah, matanya berwarna coklat, persis seperti ibunya”, 
“Rambut keritingmu sama persis ya dengan kakakmu”, dan lain sebagainya. 
Nah, persamaan dan perbedaan sifat maupun fisik dari orangtua atau induk ke anak atau keturunan, dapat terjadi
karena faktor genetika. Wah, apa itu genetika? Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat. 
Pada artikel sebelumnya, kita udah belajar mengenai konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup. Kita tau kalo gen
dan kromosom itu berperan penting dalam proses pewarisan sifat. Bagi yang lupa-lupa dikit sama materinya, bisa
baca lewat link di bawah ini, yah!
Kalo di artikel ini, kita fokus ngebahas hukum pewarisan sifat, atau yang biasa dikenal dengan Hukum Mendel. Wah,
seperti apa itu, ya? Langsung aja yuk kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!   
Sebelumnya, manusia nggak begitu kenal dengan pasti dan benar tentang konsep pewarisan sifat. Sampai akhirnya,
muncul nih seorang biarawan dan ahli botani asal Austria, bernama Gregor Johann Mendel. 

Ia membawa pencerahan tentang hereditas atau pewarisan sifat melalui pembuktian prinsip dasar genetika. Nah,
pembuktian itu didasari lewat percobaan yang telah dilakukan. Lalu, dari hasil percobaan itu, ia rumuskan menjadi
hukum pewarisan sifat, yang dikenal sampai saat ini dengan Hukum Mendel.
Terus, apa sih percobaan yang Mendel lakukan?

Jadi gini, sekitar abad ke-19 Mendel melakukan percobaannya dengan melakukan hibridisasi/persilangan
menggunakan kacang polong atau ercis (Pisum Sativum). Mendel sengaja memilih beberapa kacang ercis dengan
karakteristik berbeda. Ia juga melakukan percobaannya bertahun-tahun, untuk  memperoleh hasil yang akurat. 

Tapi, kenapa ya Mendel memilih kacang ercis sebagai objek percobaan? Nah, dibalik itu semua ada alasannya guys,
di antaranya:

 kacang ercis memiliki siklus hidup yang cepat,


 memiliki ciri-ciri yang mudah dibedakan atau sifatnya kontras,
 mudah dilakukan penyerbukan silang,
 dapat melakukan penyerbukan sendiri, dan
 menghasilkan keturunan yang banyak.

Akhirnya, sekitar tahun 1866, Mendel melaporkan hasil percobaannya. Semua hasilnya ia tulis di dalam jurnal yang
berjudul Natural Science Society of Brunn. Ternyata, kunci dalam percobaannya yang terkenal sampai sekarang ini
adalah melakukan 2 jenis persilangan untuk bisa menentukan hukum pewarisan sifat, yaitu persilangan monohibrid
dan persilangan dihibrid. 

Persilangan monohibrid itu ada kaitannya dengan Hukum I Mendel, sedangkan persilangan dihibrid berkaitan
dengan Hukum II Mendel. Oleh karena itu, saat ini kita mengenal dua macam Hukum Mendel. 

Ohya, sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel, kamu harus tau dulu nih
beberapa istilah di hukum pewarisan sifat. Istilah ini yang nantinya banyak digunakan dalam konsep pembahasan
atau soal-soal. Jadi, supaya kamu mengerti, wajib dihafalkan, ya!

Baca juga: Perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif pada Hewan

Hukum I Mendel (Segregasi Bebas)

Hukum I Mendel disebut juga dengan hukum segregasi bebas. Ini karena pada hukum ini, gen di dalam alel
mengalami pemisahan (segregasi) secara bebas saat pembentukan gamet. 
 

Hukum I Mendel ini bisa dibuktikan lewat persilangan monohibrid. Apa sih persilangan monohibrid itu? Oke, dari
namanya aja “monohibrid”, mono artinya satu, jadi persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu, tapi
dengan satu sifat beda. Sifat yang dimaksud seperti warna bunga yang disilangkan, bentuk biji, tinggi tanaman, dan
lainnya. 

Misalnya gini, kamu ingin menyilangkan dua bunga mawar sejenis, cuma warnanya aja yang beda. Mawar satu
berwarna merah dan satunya lagi berwarna putih. Nah, karena dua mawar yang kamu silangkan itu cuma memiliki
satu sifat beda, yaitu warnanya, maka itu disebut persilangan monohibrid.

Supaya lebih kebayang, kita ambil contoh dari percobaan Mendel tentang persilangan tanaman ercis bunga ungu
dan putih ya. Jadi, awalnya ia memotong serbuk sari dari ercis bunga ungu dan menyisakan putiknya. Sebaliknya,
pada ercis bunga putih, yang dipotong putiknya aja. Nah, ercis bunga ungu dan ercis bunga putih yang disilangkan ini
disebut induk atau parental 1 (P1) ya. 

Baca juga: Peran Tanah dan Organisme Tanah di Games dan Kartun

Ternyata, hasil dari persilangan tersebut menghasilkan keturunan pertama atau filial 1 (F1) berwarna ungu semua.
Kemudian, Mendel membiarkan F1 melakukan penyerbukan sendiri, sehingga F1 ini jadi parental 2 (P2). Nah,
keturunan yang didapat ternyata berbeda guys, karena yang ia peroleh ercis bunga ungu dan ercis bunga putih. Hasil
keturunan tadi disebut sebagai filial 2 atau F2 ya. Karena ercis bunga ungu tiga kali lebih banyak dibanding ercis
bunga putih maka rasionya 3:1. 

Kalo aku gambarin jadi kayak gini ya!

Hukum II Mendel (Asortasi Bebas)

Hukum II Mendel disebut juga dengan hukum asortasi bebas. Hal ini disebabkan karena gen di dalam gamet
mengalami penggabungan (asortasi) secara bebas saat pembentukan individu baru. 
 

Nah asortasi itu artinya berpasangan. Hukum II Mendel bisa diamati pada persilangan dihibrid ya. Persilangan
dihibrid adalah persilangan dengan 2 sifat beda. Tujuannya, supaya bisa tau nih pewarisan 2 sifat beda ini selalu
menghasilkan sifat anakan yang sama kayak induknya atau tidak. 

Maksudnya kayak gini, kamu mau menyilangkan dua kacang ercis. Kacang ercis pertama bentuk bijinya bulat dan
berwarna hijau. Sedangkan, kacang ercis kedua bentuk bijinya kisut dan warna nya kuning. Karena, ada dua sifat
beda disini yaitu bentuk biji dan warna biji, maka disebutnya persilangan dihibrid.

Oke, sekarang kita bahas nih percobaan mendel dengan dua sifat beda. Jadi, ia menyilangkan biji bulat kuning
dengan biji kisut hijau. Biji bulat kuning dan biji kisut hijau ini disebut parental 1 (P1). Ia mengamati bahwa semua
keturunan pertamanya (F1) menghasilkan biji bulat warna kuning. Artinya, sifat yang dominan dari 2 biji induk
tersebut adalah biji bulat kuning.

Terus, Mendel melakukan penyerbukan sendiri pada keturunan F1. Jadi, untuk parental 2 (P2) semuanya merupakan
hasil F1 yaitu biji bulat kuning. Ternyata F2 yang didapatkan bervariasi, ia memperoleh 4 sifat yang berbeda. Yaitu biji
kisut kuning, biji bulat kuning, biji kisut hijau, dan biji bulat hijau, dengan rasio 9:3:3:1. Jadi, gitu ya guys maksud dari
Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel. 

Pewarisan sifat pada mahkluk hidup dan kelainan sifat yang di turunkan

Pewarisan Warna Kulit

Warna kulit dikode oleh banyak gen. Misalnya, gen pengode warna kulit adalah gen A, B, C. Gen ini mengode
pembentukan pigmen kulit yaitu pigmen melanin. Pigmen melanin menyebabkan kulit berwarna gelap.Variasi
atau alternatif gen warna kulit (alela) yaitu gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC memiliki kulit sangat
gelap, sedangkan yang memiliki gen aabbcc memiliki kulit sangat terang.Orang yang memiliki gen AaBbCc
memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Selain akibat gen, faktor
lingkungan seperti paparan sinar matahari juga berpengaruh pada fenotipe warna kulit.Seseorang yang seluruh
tubuhnya putih, termasuk pula rambutnya adalah seseorang yang mengalami kelainan yang disebut albino.Albino
merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Orang yang
mengalami kelainan ini pada umumnya mempunyai ciri fotofobia atau takut cahaya.

Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tidak adanya pigmen kulit membuat
mereka lebih rentan terserang kanker kulit dan kulit mudah melepuh akibat terpapar sinar matahari.Gen
penyebab albino bersifat resesif (gen a). Orang yang mengalami kelainan ini memiliki genotipe homozigot resesif
(aa), orang yang normal memiliki genotipe homozigot dominan (AA) dan yang menjadi carrier atau pembawa
memiliki genotipe heterozigot (Aa).

Pewarisan Tipe Perlekatan Cuping Telinga

Tipe perlekatan cuping telinga ini juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas
dan gen g untuk cuping telinga melekat.Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotipe GG atau Gg) akan
memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat
memiliki gen gg.

Pewarisan Bentuk Rambut

Bentuk rambut juga dikode oleh gen. Ada dua macam gen yang mengendalikan bentuk rambut, gen C (dominan)
mengode rambut keriting, dan gen s (resesif) mengode rambut lurus.Bentuk rambut merupakan kasus yang
menarik yang dikenal dominansi tidak sempurna. Artinya, jika kamu memiliki salah satu dari kedua jenis gen
tersebut (gen C dan gen s), kamu akan mendapat campuran dari keduanya yaitu rambutmu akan menjadi
berombak (Cs).Jadi, orang yang memiliki rambut keriting memiliki genotipe CC, orang yang memiliki rambut
berombak memiliki genotipe Cs, dan yang memiliki rambut lurus memiliki genotipe ss.

Pewarisan Bentuk Pertumbuhan Rambut pada Dahi

Ada rambut yang tumbuh melingkar biasa atau tumbuh seperti huruf ”V” atau yang dikenal dengan widow’s peak.
Tumbuhnya rambut seperti huruf ”V” dikontrol oleh gen W (diambil dari istilah widow’s peak).Gen W ini bersifat
dominan, orang yang memiliki pertumbuhan rambut pada dahi memiliki gen WW (homozigot dominan) atau gen
Ww (heterozigot), sedangkan orang yang tidak memiliki pertumbuhan rambut seperti huruf ”V” memiliki genotipe
homozigot resesif (ww).

Pewarisan Kelainan Buta Warna

Buta warna adalah kelainan seseorang yang tidak dapat membedakan beberapa warna dengan baik, biasanya
antara merah, oranye, biru, dan hijau.Kelainan buta warna diakibatkan gen yang berada pada kromoson kelamin
X.Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcbXcb),
namun jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta warna (XcbX) maka perempuan tersebut
akan menjadi pembawa (carrier) gen buta warna tanpa menjadi penderita.Pada laki-laki jika kromosom X
mengandung gen buta warna maka akan langsung menderita buta warna (XcbY).

Pewarisan Kelainan Hemofilia

Hemofilia merupakan kelainan dengan ciri darah penderita sulit menggumpal ketika terjadi luka pada bagian
tubuh tertentu, yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.Saat
penderita hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, maka darah akan terus mengalir keluar

dan sukar membeku sehingga penderita dapat mengalami kekurangan darah dan dapat menyebabkan
kematian.Gen hemofilia terletak pada kromosom X dan sering ditandai dengan lambang Xh (huruf X sebagai
penanda jenis kromosom, huruf h sebagai penanda gen hemofilia).Jika wanita memiliki salah satu kromosom X
yang mengandung gen hemofilia (memiliki genotipe XhX), maka ia akan menjadi pembawa (carrier) kelainan
hemofilia.Wanita dengan kedua kromosom X mengandung gen hemofilia (memiliki genotipe Xh Xh) akan
meninggal (letal) pada saat dilahirkanSeorang laki-laki memiliki satu kromosom X saja, sehingga orang laki-laki
yang menderita hemofilia adalah laki-laki yang memiliki kromosom X yang mengandung gen hemofilia (XhY).

Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Makhluk Hidup

Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tanaman

Sudah lama manusia memanfaatkan pengetahuannya terkait dengan genetika di bidang pertanian, salah satunya
yaitu dalam penyiapan bibit unggul melalui pembuatan varietas hibrida.

Varietas hibrida merupakan suatu jenis tanaman yang merupakan keturunan dari persilangan antara dua atau
lebih jenis tanaman yang memiliki ciri-ciri genetik yang berbeda.Persilangan ini tentunya juga berdasar pada
penemuan yang dilakukan Mendel tentang hukum pewarisan sifat. Varietas hibrida ini dibuat untuk mengambil
manfaat dari munculnya kombinasi yang baik dari induk-induk yang disilangkan.Padi hibrida dapat menghasikan
beras 30% lebih banyak daripada padi pada umumnya, lebih tahan terhadap lahan yang kering, lebih pulen, lebih
wangi, dan lebih cepat dipanen.

Contoh padi hibrida misalnya varietas Sembada, IR 64, Way Apo, Arize, Intani, PPH, Beras Prima, dan varietas IPB
4S. Varietas padi IPB 4S dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).

Padi ini dikembangkan dalam rangka membantu pemerintah mencegah krisis pangan. Padi varietas ini dapat
dipanen setelah ± 112 hari penanaman, memiliki tekstur yang pulen, tahan terhadap hama tungro, dan mampu
menghasilkan hasil panen sebesar 10,5 ton/Ha.
Selain padi, juga ada jagung hibrida, misalnya Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2,
Malin, Metro, dan Varietas Bima.Jagung varietas Bima-14 Batara merupakan jagung hibrida unggul yang
dihasilkan Balai Penelitian Tanaman Serealia melalui persilangan.

Varietas hibrida Bima- 14 Batara ini dapat dipanen sekitar ± 95 hari setelah penanaman, memiliki tinggi ± 199 cm,
dan perakaran yang kuat sehingga tidak mudah roboh.

Penampilan jagung ini kokoh dan seragam. Kelobot jagung menutup rapat sehingga tahan penyakit bulai, penyakit
karat, dan penyakit bercak daun. Bentuk biji jagung ini seperti mutiara dan berwarna kuning.

Jagung varietas Bima-14 Batara ini mampu menghasilkan hasil panen sebesar 12,9 ton/ha. Selain memiliki potensi
hasil panen yang tinggi, tanaman jagung tersebut juga tidak mudah busuk, sehingga cocok digunakan sebagai
pakan ternak sapi dan domba.

Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Hewan

Pewarisan sifat berperan penting dalam pemuliaan hewan untuk menghasilkan hewan ternak berkualitas
tinggi.Misalnya unggas yang mampu menghasilkan banyak telur atau sapi dengan kualitas susu dan daging yang
baik.Ayam potong ini sebenarnya merupakan hasil persilangan beberapa jenis ayam. Ayam broiler dapat
dikelompokkan berdasar asal daerahnya antara lain: Amerika, Mediterania, Inggris, dan Asia.Pada umumnya
ayam broiler di Indonesia juga berasal dari daerah-daerah tersebut. Contoh jenis ayam broiler dari Asia yaitu jenis
Brahma yang berasal dari India.Ayam broiler dari Inggris misalnya jenis Cornish, ayam ini memiliki tubuh yang
pendek, tetapi menghasilkan banyak daging.Ayam broiler dari Amerika misalnya jenis Playmouth Rock, memiliki
bulu butih keabuan, tubuh besar, daging yang lezat, dan mampu menghasilkan telur dengan baik. Ayam ini
dihasilkan dari persilangan ayam Dominique dengan ayam jenis Black Cochin.
 

Anda mungkin juga menyukai