Anda di halaman 1dari 50

HANDOUT

PEWARISAN SIFAT
SMP KELAS IX
(Kromosom, Gen, DNA, RNA,
Genotipe, Fenotipe,
Monohibrid, Dihibrid, Hukum
Mendel, Intermediet, Hemofili,
Buta warna, Albino) HANDOUT
IPA KELAS IX
SEMESTER 1
DISUSUN OLEH
MARSELINUS SERAN,S.PD
PEWARISAN SIFAT

Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan


kelangsungan makhluk hidup
4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber
terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Menjelaskan struktur molekul yang mendasari pewarisan sifat pada makhluk hidup.
3.3.2 Mengidentifikasi Struktur Molekulyang mendasari pewarisan sifat pada makhluk
hidup
3.3.3 Menunjukkan hubungan dari Molekulyang mendasari pewarisan sifat dan karateristik
makhluk hidup
3.3.4 Menjelaskan istilah-istilah dalam hokum pewarisan sifat pada makhluk hidup
3.3.5 Menganalisis mekanisme pewarisan sifat-sifat pada makhluk hidup
3.3.6 Mengidentifikasi mekanisme pewarisan sifat pemulian mahluk hidup
3.3.7 Mengidentifikasi karakteristik anggota keluarga untuk menemukan hukum pewarisan
sifat.
4.3.1 Menyajikan Data berdasarkan hasil pengamatan contoh produk tanaman hasil
pemuliaan yang ada di lingkungan sekitar dan membuat laporannya
4.3.2 Menyajikan berbagai fakta mengenai berbagai hewan hasil pemuliaan yang telah
diteliti dan membuat laporan

SEJARAH DAN KONSEP


Pada apersepsi diatas, kita berpendapat bahwa pada dasarnya semua
makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan memiliki sebuah
kemampuan dasar yang sama yaitu menurunkan sifat-sifat atau karakter-
karakter fisik tubuhnya kepada keturunannya melalui peristiwa perkawinan
dengan tujuan mempertahankan kelangsungan jenisnya.
Orang-orang terdahulu sempat berpikir bahwa bagian yang
bertanggung jawab akan hal penurunan sifat seperti yang kita bahas diatas
adalah darah, kemudian bagaimana menjelaskan mekanisme penurunan
sifat tersebut pada tumbuhan yang tidak memiliki darah dan seharusnya
manusia yang mengalami transfusi darah dapat berubah sifat-sifat dan
karakter fisik tubuhnya karena telah mengalami percampuran darah.
Gregor Johan Mendell, seorang pastor dari Austria kemudian memiliki
sebuah pemikiran yang berbeda. Dia beranggapan bahwa dalam tubuh
makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan terdapat suatu hal
atau suatu bagian yang bertanggung jawab terhadap peristiwa menurunnya
sifat atau karakter fisik induk kepada keturunannya.
Dalam pembuktian dugaan (hipotesa) nya tersebut, beliau melakukan
sebuah percobaan dengan menggunakan Kacang Ercis ( mungkin kita di
Indonesia lebihmengenal kacang tersebut dengan kacang polong ) yang
memiliki nama ilmiah Pisumsativum L dengan cara melakukan perkawinan
silang (pembastaran) antara individu
bergalur murni dengan sesamanya yang juga bergalur murni.Perkawinan
silang kedua tumbuhan yang bergalur tersebut bertujuan untuk
memudahkan pengamatan tentang proses penurunan sifat yang terjadi
pada makhluk hidup khususnya pada tumbuhan.
Kacang ercis (Pisum sativum L) dipilih mewakili keseluruhan makhluk
hidup dalam percobaan Mendell dikarenakan bahwa kacang ercis memiliki
7 (tujuh) sifat beda dari setiap penunjukkan karakter yang dibawanya,
antara lain :
1. Warna kulit biji, antara putih dan ungu
2. Warna biji, antara hijau dan kuning
3. Bentuk biji, antara bulat dan keriput
4. Warna polong, antara hijau dan kuning
5. Bentuk polong, antara bulat dan bergelombang
6. Tinggi batang, antara tinggi dan pendek
7. Letak bunga, antara diketiak (aksial) dan diujung (terminal)
Kembali ke percobaan Mendel, dalam upaya pembuktian hipotesanya
Mendell melakukan percobaan dengan melakukan persilangan antara
tanaman ercis yang berkarakter fisik tinggi dengan tanaman ercis
berkarakter fisik rendah, dan semua indukan bergalur murni. Dan pada
anakan dari persilangan pertama diperoleh anakan dengan karakter semua
memiliki batang tinggi, kemudian anakan pertama disilangkan dengan
sesamanya dan diperoleh hasil pada pembastaran kedua anakan dengan
karakter 3 (tiga) tanaman tinggi dan 1 (satu) tanaman rendah. Dari
percobaan tersebut, Mendell berpendapat bahwa terdapat faktor dalam
(internal) dari makhluk hidup yang mengatur mekanisme penurunan sifat
dari induk kepada keturunannya.
Pada waktu itu, Mendell hanya menyebutkan terdapat faktor dalam
(internal) tanpa menyebutkan secara spesifik faktor yang bertanggung
jawab langsung terhadap mekanisme tersebut. Hal tersebut dikarenakan
teknologi yang dibutuhkan pada waktu tersebut belum tersedia. Hingga
abad ke 20 pertanyaan tentang bagian yang bertanggung jawab terhadap
peristiwa pewarisan sifat dan karakter fisik dari makhluk hidup ini belum
terjawab, hingga ditemukannya Mikroskop Elektron, yaitu sebuah
mikroskop yang menggunakan electron sebagai berkas yang dapat
membesarkan bayangan objek yang dikenainya menjadi jutaan kali lipat
dari ukurannya semula. Mengapa diperlukan mikroskop elektron dalam
pengamatan bagian yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat dan
karakter fisik tersebut.
Setelah perkembangan teknologi pada abad ke 20, banyak ilmu juga
ikut berkembang termasuk penelitian atas hipotesa Mendel mengenai bagian
yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup yang bertanggung jawab
terhadap peristiwa pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya pada
peristiwa perkawinan.Berdasarkan hasil penemuan-penemuan terbaru, oleh
Hugo de Vries mengatakan “pangen” untuk mengacu pada faktor internal
yang dikatakan Mendel, hal tersebut terdapat dalam buku Hugo yang
berjudul Intracellular Pangenesis (terbit 1889).Dua puluh tahun kemudian
Wilhelm Johannsen meringkasnya menjadi sebutan Gen. Dan Pada Tahun
1910, Thomas Hunt Morgan menyelesaikan serangkaian penelitian tersebut
dengan menunjukkan letak bahwa gen terletak pada kromosom.Semenjak
itu, terjadi perkembangan yang sangat pesat terkait masalah gen tersebut.

MATERI GENETIK

Molekul yang mendasari pewarisan sifat

Materi genetik memegang peranan penting dalam proses pewarisan sifat.

Warna kulit, bentuk hidung, atau bahkan jenis penyakit yang kamu miliki

tidak serta-merta hadir di dalam tubuh kamu. Materi genetik dari ayah

dan ibu akan bergabung dalam proses fertilisasi. Oleh karena adanya

penggabungan materi genetic inilah pada dirimu muncul karakteristik yang

mirip dengan ayah dan karakteristik yang mirip dengan ibu.Materi genetik

tersebut yaitu gen, kromosom, DNA, dan RNA.


Genetika adalah ilmu yang
Materi genetik terdiri dari :
mempelajari bagaimana
1. Kromosom sifat atau ciri orang tua
(induk) diwariskan kepada
2. Gen
keturunannya.
3. DNA

4. RNA

GEN

Setelah ditemukannya mikroskop elektron pada abad ke 20,


perkembangan pengetahuan yang berkaitan dengan gen atau lebih dikenal
sebagai materi genetik menjadi sangat berkembang pesat. Penerapan serta
pengaplikasiannya pada berbagai jenis ilmu terapan
juga semakin pesat. Pada pandangan modern, gen didefinisikan sebagai
suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan
sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali),
sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya. Bentuk fisiknya
adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai
RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.
Gen merupakan unit terkecil materi genetic. Gen adalah bagian
dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom
yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk
hidup.Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom
homolog.Gen dalam pasangan tersebut disebut dengan alel. Kedua alel dapat
membawa ciri sifat yang sama ataupun sifat yang berbeda, seperti misalnya
sifat tangkai panjang dan tangkai pendek.
Gen terletak pada Kromosom, yaitu benang-benang halus yang
terdapat pada inti sel (nukleus). Kromosom (bahasa Yunani: chroma, warna;
dan soma, badan) merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang
molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait
yang merupakan informasi genetik suatu organisme.
 Fungsi Gen

1. Menyampaikan informasi

mengenai genetika dari generasi ke

generasi.

2. Mengontrol, mengatur

metabolisme dan perkembangan

tubuh.

3. Menentukan sifat-sifat pada

keturunannya. Seperti yang di

contohkan pada fakta di depan.

Sifat-sifat itu dapat berupa

bentuk rambut, bentuk badan,

warna kulit dan lain sebagainya.

4. Proses reaksi kimia di dalam tubuh dapat terjadi secara berurutan.

Pada setiap tahap reaksinya dibutuhkan enzim. Pembentukan dan

juga pengontrolan kerja enzim tersebut dilakukan oleh gen. Pada

proses perkembangan yang membutuhkan hormon juga diatur oleh

gen.

 Gen merupakan bagian dari molekul DNA dengan atmosfer Protein yang
dibentuknya 
KROMOSOM

Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus


disebut kromatin. Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak
terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia
membungkus histon (protein struktural), dan di mana material komposit
ini disebut kromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom
terkondensasi dan disebut kromosom metafase.
Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati
melalui mikroskop optik.Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang
pendekdisebut lengan p (dari bahasa Perancis petit yang berarti kecil) dan
lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam alfabet).
Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada
1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detail oleh Walther Flemming pada
1882. Sedangkan Prinsip-prinsip klasik genetika merupakan pemikiran
deduksi dari Gregor Mendel pada tahun 1865 yang banyak diabaikan
orang hingga tahun 1902, Walter Sutton dan Theodor Boveri menemukan
kesamaan antara perilaku kromosom saat meiosis dengan hukum Mendel
dan menarik kesimpulan bahwa kromosom merupakan pembawa gen.
Hasil penelitian keduanya dikenal sebagai teori Sutton-Boveri atau
hipotesis Sutton-Boveri atau teori hereditas kromosom, yang menjadi
kontroversi dan perdebatan para pakar kala itu. Pada 1910, Thomas
Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa gen.
Kromosom adalah benang-benang halus yang tersusun dari asam
nukleat, seperti DNA dan RNA.Kromosom berasal dari kata chromeartinya
berwarna dan soma artinya badan. Kromosom terdapat pada nukleus (inti
sel) setiap sel. Kromosom memiliki dua lengan, dan antara lengan yang satu
dengan yang lain dibatasi oleh lekukan primer, sentromer, atau kinetokor.
Lekukan primer membatasi pertemuan dua lengan. Pada lekukan tersebut
terdapat daerah bening yang mengandung granula. Lekukan tersebut
dinamakan sentromer atau kinetokor. Fungsi sentromer berhubungan
dengan penarikan benang spindel ketika terjadi pembelahan.
Pada beberapa kromosom terdapat lekukan sekunder yang berada di
sepanjang lengan dan berhubungan dengan nukleolus.Oleh karena itu,
disebut NOR (Nucleolar Organizing Regions).Untuk mempertahankan
kestabilannya, pada setiap ujung kromosom diiengkapi dengan struktur
yang khas disebut telomer. Fungsi telomer ialah menjamin agar replikasi
ADN berlangsung dengan sempurna

Gambar 1.Kromosom dan bagian – bagiannya Gambar 2. Bentuk dan

Struktur kromosom

Berdasarkan letak sentromernya.kromosom dapat dibedakan menjadi

empat macam, yaitu sebagai berikut.

1. Kromosom Metasentrik: Kromosom

metasentrik adalah kromosom yang

sentromernya membagi lengan kromosom


sama panjang sehingga bentuknya seperti

huruf V.

2. Kromosom submetasentrik: Kromosom

submetasentrik adalah kromosom yang

letak sentromernya dekat dengan tengah

kromosom sehingga kromosom yang

demikian memiliki bentuk seperti huruf L.

3. Kromosom akrosentrik: Kromosom

akrosentrik adalah kromosom yang letak

sentromernya dekat dengan ujung.

4. Kromosom telosentrik: Kromosom

telosentrik adalah kromosom yang

sentromemya tertetak di ujung kromosom

sehingga hanya memiliki satu lengan.

 Kromosom memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:

1. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan materi genetik. Materi

genetik inilah yang akan menentukan sifat dan kekhasan setiap

individu.

2. Menentukan jenis kelamin. Terdapat dua jenis kromosom yaitu X dan

Y. Apabila kromosom embrio XX, maka ia akan terlahir sebagai

seorang perempuan. Sedangkan jika kromosomnya XY maka ia

terlahir sebagai laki-laki.


3. Berperan penting dalam proses transkripsi DNA untuk melakukan

sintesis protein. Ini dikarenakan kromosom lah yang membawa

materi genetik seperti DNA.

4. Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-

masing sel yang telah membelah mendapatkan gen yang sama.

Sepasang kromosom merupakan homolog sesamanya, artinya

keduanya mempunyai bentuk yang sama dan lokus gen-gen yang

bersesuaian.

 Kromosom dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh

(autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).

1. Kromosom Tubuh (autosom): Kromosom tubuh (autosom) berperan

mengatur sifat-sifat tubuh, bersifat diploid (2n), dan berjumlah 46

atau 23 pasang pada manusia.

2. Kromosom Kelamin (gonosom): Kromosom kelamin (gonosom)

berperan dalam menentukan jenis kelamin, bersifat haploid (n), dan

berjumlah 23 buah pada manusia

Pada sel eukariotik, kromosom berada di dalam inti sel. Pada saat

sel tidak sedang membelah, kromosom berbentuk benang-benang halus

yang disebut benang-benang kromatin.Nama kromosom pertama kali

diberikan oleh Waldeyer (1888) berasal dari kata khroma artinya warna

dan soma artinya tubuh.


Gambar 1. Kromosom beserta bagian- bagiannya

Pada makhluk tingkat tinggi, sel tubuh ( sel somatik) mengandung

satu pasang kromosom yang diterima dari kedua induk/orang

tuanya.Kromosom-kromosom yang berasal dari induk betina bentuknya

serupa dengan yang berasal dari induk jantan.Maka sepasang kromosom

itu disebut kromosom homolog. Karena itu jumlah kromosom dalam sel

tubuh dinamakan diploid (2n).Tetapi pada sel kelamin (gamet) hanya

mengandung setengah dari jumlah kromosom yang terdapat di dalam

sel somatik.Karena itu jumlah kromosomnya dinamakan haploid (n).Satu

pasang kromosom haploid dari satu spesies dinamakan genom. Jumlah

kromosom yang dimiliki berbagai makhluk tidak sama.

Kromosom seks manusia berjumlah satu pasang atau 2

buah.Seorang laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan seorang

wanita mempunyai kromosom XX.Dengan demikian jumlah kromosom

pada manusia adalah 23 pasang atau 46 buah.Kromosom laki-laki

ditulis 44AA + XY, sedangkan kromosom wanita ditulis 44AA + XX.

DNA dan RNA


Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris:
deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong
biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme . Di dalam sel,
DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, peran DNA di
dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan
cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme.
Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan
virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency
Virus).
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang
berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima),
yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui
ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan
atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA
dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA adalah suatu molekul besar kompleks yang terdiri dari dua pita
panjang yang saling berpilin membentuk heliks ganda, dengan setiap
pitanya merupakan suatu polimer dari ratusan hingga ribuan nukleotida.
 Setiap nukleotida ini terdiri dari:

1. Gula pentosa deoksiribosa, gula pentosa (beratom 5C) yang

kehilangan satu atom oksigen.

2. Gugus fosfat, yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula pentosa.

3. Basa nitrogen, yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula pentosa.

 Fungsi DNA

1. Membawa informasi genetik.

2. Memiliki peran dalam pewarisan sifat.

3. Mengekspresikan informasi genetik.

4. Menyintesis molekul kimia lain.


5. Menduplikasikan diri atau bereplikasi.

DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh


ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya
nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel.
Namun demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel

baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya

postulat genetika Mendel.DNA dan protein dianggap dua molekul yang

paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori

tersebut. Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA

sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya,

ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya

kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang

dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan

menggunakan pencari jejak radioaktif (bahasa Inggris: radioactive tracers).

Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: "bagaimanakah

struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi


genetik".Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James
Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice Wilkins
dan Rosalind Franklin. Pada tahun 1953, James Watson dan Francis
Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari

asam nukleat, dua dari kelompok purina:adenina dan guanina; dan dua
lainnya dari kelompok pirimidina:sitosina dan timina. Keempat nukleobasa
tersebut terhubung dengan glukosa fosfat.

Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul

DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak

antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan


bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah

diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa

DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.

Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran

pada 1962 atas penemuan ini.Franklin, karena sudah wafat pada waktu

itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.Konfirmasi akhir mekanisme

replikasi DNA dilakukan lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan

tahun 1958.

Gambar Struktur Molekul DNA

RNA merupakan seutas benang tunggal yang tersusun molekul gula

ribosa, gugus fosfat, dan asam nitrogen.Pada RNA tidak terdapat basa

nitrogen timin (T), basa nitrogen timin ini pada RNA digantikan oleh basa

nitrogen urasil.Struktur DNA yang heliks terbentuk karena adanya beberapa

jenis ikatan kimia.Antara untai DNA diikat oleh ikatan hidrogen.


Antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida,

sedangkan antar nukleotida dihubungkan dengan ikatan fosfodiester.RNA

hanya terdiri atas satu untai saja, sehingga struktur RNA tidak

membentuk helix ganda.

Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus, RNA

banyak terdapat dalam

sitoplasmaterutamaribosomwalaupunadapulabeberapadiantaranyadalamnukl

eus.Dalam sitoplasma,kadarRNAberubah-

ubah.Halinidipengaruhiolehaktivitassintetisprotein.Ketika suatu protein akan

disintetis, kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya.

Gambar3. Struktur RNA


 RNA adalah suatu polinukleotida yang tersusun dari banyak

ribonukleotida.

 Tiap ribonukleotida tersesun dari:

1. Gula pentosa ribosa.

2. Gugus fosfat, yang membentuk tulang punggung RNA bersama

ribosa.

3. Basa nitrogen, yang terdiri atas basa purin dan basa pirimidin.

 Fungsi RNA
RNA berperan dalam proses sintesis protein di dalam sel. Akan
tetapi, pada beberapa jenis virus, RNA berperan seperti DNA untuk
membawa informasi genetik.

Peranan materi genetik dalam penentuan sifat

Kita telah mengetahui DNA sebagai materi genetik yang membawa

informasi genetik yang menentukan karakteristik makhluk hidup.Tahukah

kamu bahwa karakteristik dan sifat pada setiap orang adalah warisan dari

orang tua, yang diwariskan melalui materi genetik.Amatilah cuping telinga

kedua orang tua kita.Amati pula teman-teman di sekitarmu.Jika orang tua

memiliki jenis cuping telinga yang melekat, maka semua anaknya pun juga

memiliki jenis cuping telinga yang melekat. Namun bila salah satu dari

orang tua memiliki jenis cuping telinga yang terpisah maka semua anaknya

memiliki jenis cuping telinga yang terpisah, walaupun ada juga  salah satu

anaknya memiliki jenis cuping telinga yang melekat.


Bentuk cuping terpisah (a0 dan melekat (b) merupakan hasil pewarisan

sifat

Sifat Dominan dan Resesif

Dalam pewarisan sifat kita mengenal istilah sifat dominan dan sifat resesif.

Sifat dominan adalah karakter yang mampu mengalahkan/menutupi

karakter yang lain. Sedangkan sifat resesif adalah karakter yang kalah atau

karakter yang tertutupi oleh karakter yang lain.

Gen dominan ditulis dengan huruf besar (kapital), sedangkan gen resesif

cukup ditulis dengan huruf kecil saja. Contoh: cuping yang terpisah dikode

oleh gen G (dominan), sedangkan karakter cuping yang melekat dikode

oleh gen g (resesif). Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen(pada kasus

ini yaitu gen G dan gen g) disebut sebagai alel.

Perwujudan gen ini dapat dilihat oleh mata telanjang. Fenotip adalah

sifat-sifat atau karakter yang dapat dilihat oleh mata, contoh: bentuk

rambut dan bentuk cuping telinga. Fenotip merupakan perwujudan


“ekspresi” dari gen. Sedangkan, genotip adalah susunan informasi genetik

suatu individu yang mengkode karakter-karakter fisik.

Peran Gen dalam Menentukan Jenis Kelamin

Diagram kromosom perkawinan laki-laki dan perempuan

Kita perlu mengetahui bahwa susunan kromosom pada sel penyusun

tubuh berbeda dengan susunan kromosom pada sel kelamin, baik itu sel

telur atau ovum maupun sel sperma.Kromosom pada sel tubuh susunannya

berpasangan atau diploid (2n), sedangkan susunan kromosom pada sel

kelamin tidak berpasangan atau haploid (n).Sehingga kromosom pada sel

kelamin berjumlah setengah dari kromosom sel tubuh.

Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Jumlah total

kromosomnya sebanyak 23 x 2 = 46 buah kromosom, karena diploid (2n).

Kromosom nomor 1 - 22 disebut sebagai autosom (kromosom tubuh),

sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom(kromosom kelamin).

Gonosom inilah yang membedakan laki-laki atau perempuan.


Penulisan kromosom kelamin atau gonosom laki-laki ditulis XY dan

untuk perempuan ditulis XX. Dengan demikian, kariotipe atau susunan

kromosom pada laki-laki  dapat dituliskan dengan rumus 22AA + XY.

Sedangkan kariotipe atau susunan kromosom pada perempuan, ditulis

dengan rumus 22AA + XX.

Pada sel kelamin, kromosom adalah haploid (tidak dalam keadaan

berpasangan), maka kariotipe sel kelamin jantan (sperma) adalah 22A + X

atau 22A + Y, sedangkan kariotipe sel kelamin betina (ovum) adalah 22A +

X.

Sel-sel sperma ada yang mengandung kromosom kelamin Y dan ada

pula yang mengandung kromosom kelamin X.Gen-gen pada kromosom

kelamin Y berperan dalam menentukan jenis kelamin pada manusia.Pada

sel kelamin perempuan hanya terdapat autosom dan kromosom kelamin X

saja. Jadi ketika sel ovum yang mengandung kromosom kelamin X bertemu

dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin X maka akan

menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin perempuan (XX).

Jika ovum yang mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan

sel sperma yang mengandung kromosom kelamin Y maka akan

menghasilkan anak dengan jenis kelamin laki-laki (XY). Dalam proses

pewarisan sifat, keturunan disebut dengan filial (F), sedangkan orangtua

atau induk disebut dengan parental (P).


Istilah dalam Pewarisan
sifat

 Sifat Dominan adalah karakter yang mampu mengalahkan atau

menutupi karakter yang lain

Untuk gen dominan dapat ditulis dengan huruf kapital. Contoh sifat

Besar = BB

 Sifat Resesif adalah karakteristik yang kalah . Untuk gen resesif dapat

ditulis dengan huruf biasa (kecil). Contoh sifat kecil = bb

 Alela adalah variasi atau bentuk alternative dari suatu gen

 Genotipe adalah keseluruhan informasi genetic dari suatu individu

 Fenotipe adalah sifat – sifat atau ciri yang dapat diamati seperti

bentuk warna kulit, betuk rambut

 Diploid adalah keadaan kromosom yang berpasangan. Keadaan diploid

ditulis dengan simbol 2n. Contoh kromosom yang diploid adalah

kromoson sel tubuh

 Haploid adalah keadaan kromosom yang tidak berpasangan. Keadaan

haploid ditulis dengan simbol n. Contoh kromosom yang haploid adalah

kromoson sel kelamin

 Autosom adalah kromosom tubuh.

 Gonosom adalah kromosom kelamin. Kromosom kelamin laki – laki

ditulis XY, sedangkan kromosom kelamin perempuan ditulis XX

 Filial adalah keturunan proses pewarisan sifat

 Parental adalah orang tua atau induk proses pewarisan sifat.

 Intermediet: pasangan gen yang berinteraksi memunculkan sifat

perpaduan.
 Homozigot: pasangan gen dan alelnya yang sama.

Homozigot dominan AA/ KK/ MM. Homozigot resesif aa/ kk/ mm.

 Heterozigot: pasangan gen dan alelnya yang tidak sama, Aa/Kk/Mm.

Bapak Genetika
Hukum Pewarisan Sifat adalah Gregor
Mendel

Hukum Mendel

Gregor Johann Mendel lahir tanggal 22 Juli 1822 di kota kecil

Heinzendorf di Silesia, Austria. (Sekarang kota itu bernama Hranice

wilayah Republik Ceko.) Gregor Johann Mendel merupakan seorang

biarawan berkebangsaan Austria, yang berjasa besar dalam

memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang pewarisan sifat atau disebut

genetika.Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel dikenal dengan

hukum I Mendel dan hukum II Mendel.Dari penemuannya ini, Mendel

dikukuhkan sebagai Bapak Genetika.

Selama delapan tahun (1856–1864) Mendel melakukan penelitian

persilangan pada tanaman ercis atau Pisum sativum (kacang kapri).

Mendel memilih tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman ercis

masa hidupnya tidak lama hanya berkisar setahun, mudah tumbuh,

memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan

menghasilkan galur murni (keturunan yang selalu memiliki sifat yang sama

dengan induknya), dan mampu menghasilkan banyak keturunan. Hasil

percobaannya diumumkan pada tahun 1865, dan sejak tahun itu ilmu

tentang keturunan tumbuh dengan teori-teori yang lebih ilmiah.


Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok

yaitu: Batang tinggi atau kerdil (pendek), buah polongan berwarna kuning

atau hijau, bunga berwarna ungu atau putih, letak bunga aksial (sepanjang

batang) atau terminal (pada ujung batang), biji masak berwarna hijau atau

kuning, permukaan biji bulat atau berkerut, dan kulit biji abu-abu atau

putih.

Simbol (tanda) yang sering digunakan dalam mempelajari genetika sebagai

berikut :

P         : induk/parental (orang tua)

F          : keturunan/filial (fillus)

F1       : keturunan pertama

F2       : keturunan kedua

Gen biasanya diberi simbol dengan huruf pertama dari suatu sifat. Gen

dominan dinyatakan dengan huruf besar, sedangkan gen resesif dengan


huruf kecil, misalnya:
T          : simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi

t           : simbol untuk gen yang menentukan batang kerdil

Simbol tanaman ditulis dengan huruf dobel, misalnya:

TT        : simbol untuk tanaman berbatang tinggi

tt          : simbol untuk tanaman berbatang kerdil

Dari perkawinan silang yang dilakukan Mendel pada tanaman ercis

berbatang tinggi dengan yang berbatang kerdil, maka semua tanaman

keturunan pertama seragam berbatang tinggi.Suatu tanda bahwa sifat

batang tinggi mengalahkan sifat batang kerdil.Sifat demikian disebut sifat

dominan, sedangkan sifat yang dikalahkan disebut sifat resesif.

Jika keturunan pertama dibiarkan menyerbuk sendiri, didapatkan

keturunan kedua yang memperlihatkan pemisahan sifat dengan

perbandingan kira-kira 3/4 batang tinggi dan 1/4 batang kerdil.

Percobaan Mendel tersebut di atas dapat diikuti secaragenetik seperti

diagram perkawinan sebagai berikut:


Dari diagram papan catur di atas, terlihat bahwa keturunan pada F2

adalah:

TT        = berbatang tinggi

2 Tt      = berbatang tinggi

tt          = berbatang pendek/kerdil

Dengan demikian perbandingan tanaman berbatang tinggi : batang kerdil

= 3 : 1.

Sifat keturunan yang dapat  diamati atau lihat (misalnya warna, bentuk,

dan ukuran) dinamakanfenotipe. Sedangkan sifat dasar yang tak tampak

dan tetap (tidak berubah karena lingkungan) pada suatu individu

dinamakan genotipe (misalnya TT dan tt).

Anggota dari sepasang gen yang terletak pada posisi yang sama pada

pasangan kromosom disebut alel. Misalnya T menentukan sifat tinggi pada

batang, sedangkan t menentukan batang kerdil.Maka T dan t merupakan

alel. Tetapi andaikan R adalah gen yang menentukan warna merah bunga,

maka T dan r bukan alel.

Homozigot ialah individu yang genotipenya terdiri dari alel yang sama


(misalnya TT dan tt), sedangkan  heterozigot adalah individu yang

genotipenya terdiri dari pasangan alel yang tidak sama (misalnya Tt).

Homozigot dapat dibedakan atas homozigot dominan (TT) dan homozigot

resesif (tt).
Fenotipe dua individu dapat sama meskipun genotipenya berbeda. Misalnya

tanaman berbatang tinggi dapat mempunyai genotipe TT atau Tt. Untuk

mengetahui sifat-sifat yang dominan dan resesif pada manusia,

1. Persilangan Monohibrida (satu sifat beda)

Hukum Mendel I :
Hukum Mendel I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘ pada
pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan
dalam dua sel anak’.

Secara garis besar, hukum mendel Iini mencakup tiga pokok:

1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada

karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel;

alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf

kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan

(nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).

2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan

(misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina

(misalnya RR dalam gambar di bawah ini).

3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan

akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel

resesif yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada

gamet yang dibentuk pada turunan

 Pada persilangan monohibrida, dapat terjadi dominansi penuh,

intermediet, dan kodominan. Persilangan monohibrida dominansi


penuh adalah persilangan satu sifat beda dimana sifat resesif tertutupi

oleh sifat dominan, sehingga sifat resesif tidak muncul. Berikut

disajikan contoh soal dan penyelesaian monohibrida dominansi penuh.

a. Persilangan induk dominan homozigot dan induk resesif

Tabel Persilangan

u u

U Uu Uu

(Ungu) (Ungu)

U Uu Uu

(Ungu) (Ungu)
b. Persilangan Induk dominan Heterozigot dengan sesamanya

Tabel Persilangan
U u
Perbandingan Genotipe :
U UU Uu
UU : Uu : uu = 1 : 2 : 1
(Ungu) (Ungu)
Perbandingan Fenotipe :
u Uu Uu
Ungu : Putih = 3 : 1
(Ungu) (Putih)

Contoh Soal
Buah mangga berbuah besar dengan genotipe Bb disilangkan dengan buah mangga berbuah
kecil yang bergenotip bb.Buah mangga besar dominan terhadap buah mangga kecil.
Tentukanlah perbandingan genotipe F1 dan fenotipe F1!
Diketahui:
Bb = buah mangga besar
Bb = buah manga kecil
Ditanyakan : perbandingan genotype dan perbandingan fenotipe
Jawaban :
P1 : Bb >< bb
Gamet : B, b >< b
Filial (F1) :
B b
b Bb bb
Perbandingan Genotipe : Bb : bb = 1 : 1
Perbandingan Fenotipe : Mangga besar : manga kecil = 1 : 1
2. Persilangan Dihibrida (dua sifat beda)

Hukum Mendel II/ Hukum Berpasangan Secara Bebas (Independent


Assortment): “apabila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka
diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat
yang lain”.

 Jika persilangan monohibrid dan intermediet menyilangkan satu sifat

berbeda maka persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda.

 Contohnya persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat

berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang ercis

berbiji keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua

keturunan (F1) kacang ercis dengan dua sifat beda tersebut adalah

kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning, BbKk.

 Apabila kacang ercis pada keturunan (F1) disilangkan dengan

sesamanya maka kacang ercis ini akan membentuk empat macam

gamet baik jantan maupun betina. Kombinasi empat gamet yang

dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan

mengulas proses persilangan dihibrid, yang memiliki kombinasi empat

gamet BK, Bk, bK, dan bk.


Tabel Persilangan Dihibrid

Hasil yang diperoleh pada hasil akhir persilangan di atas adalah bulat

kuning sebanyak 9, bulat hijau sebanyak 3, kisut kuning ada 3, dan

kisut hijau sebanyak 1.

Kesimpulannya, rasio fenotipe :

Bulat kuning : Bulat hijau : Kisut kuning : Kisut hijau

= 9 : 3 : 3 : 1
Contoh Soal
Pada kelinci, rambut hitam (HH) dominan terhadap rambut putih (hh).

Rambut kasar (RR) dominan terhadap rambut halus (rr).Seekor kelinci

berambut hitam kasar disilangkan dengan kelinci berambut putih halus.

Semua keturunan pertamanya (F1) berambut hitam kasar.Jika

keturunan pertama disilang-kan sesamanya. Perbandingan fenotipe

kelinci hitam kasar : hitam halus : putih kasar : putih halus, yang

dihasilkan pada F2 adalah ....

Jawab :

Parental 1 : HHRR >< hhrr

Gamet : HR >< hr

  
Filial (F1) : HhRr

Parental 2 : HhRr >< HhRr

Gamet : HR, Hr, hR, hr >< HR, Hr, hR, hr

HR Hr hR hr
HR HHRR HHRr HhRR HhRr
(Hitam (Hitam (Hitam (Hitam
kasar) kasar) kasar) kasar)
Hr HHRr HHrr HhRr Hhrr
(Hitam (Hitam (Hitam (Hitam
kasar) halus) kasar) halus)
hR HhRR HhRr hhRR hhRr
(Hitam (Hitam (Putih (Putih
kasar) kasar) Kasar) Kasar)
hr HhRr Hhrr hhRr hhrr
(Hitam (Hitam (Putih (Putih
kasar) halus) kasar) halus)

Filial 2 (F2) : fenotipe kelinci hitam kasar : hitam halus : putih kasar : putih halus
Galur Murni

Galur murni (pure line) adalah tumbuhan yang melakukan penyebukan 


sendiri dan menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat seperti induknya

meskipun ditanam ulang beberapa kali, dan memiliki pasangan gen (alel)

yang sama, yaitu dominan saja atau resesif saja

Latian Soal

1. Mengapa Mendel lebih memilih kacang Ercis sebagai objek

penelitiannya?

2. Diketahui gen B (hitam) lebih dominan terhadap gen b (putih) dan P

(panjang) dominan terhadap p (pendek).Apabila induk jantan

bergenotip hitam dan panjang homozigot disilangkan dengan induk

betina bergenotip putih heterozigot, bagaimanakah perbandingan

genotip dan fenotip F2 ?

3. Coba terrangkan perbedaan hukum I dan II Mendel

Uji silang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu individu


bergenotip homozigot atau heterozigot maka kita dapat melakukan uji
silang. Apa maksudnya ? Berikan contohnya

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Pewarisan Sifat Pada Manusia dan kelainan sifat yang diturunkan

Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola-

pola pewarisan tertentu.Sifat-sifat tersebut mencakup fisik, fisiologis, dan

psikologis.Sifat fisik adalah keadaan tubuh yang tampak, misalnya, bentuk

hidung dan bibir. Sifat fisiologis adalah kerja faal tubuh,misalnya, alergi
dan hormonal. Sifat psikologis adalah sifat kejiwaan seseorang yang

tampak dan mudah diamati. Pada manusia telah diketahui cukup banyak

sifat yang diturunkan, misalnya warna kulit, bentuk pertumbuhan rambut

pada dahi, bentuk rambut, tipe perlekatan cuping telinga,serta lidah dapat

menggulung.

Warna kulit dan bentuk rambut

Cuping telinga melekat dan menggantung

Coba kamu amati telinga teman-temanmu ada yang cuping telinganya

melekat dan ada yang terlepas (lihat Gambar). Tipe perlekatan cuping
telinga ini juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga

terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping telinga melekat. Jadi,

seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotip GG atau Gg) akan memiliki

tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe

perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.

Warna kulit juga dikode oleh banyak gen. Namun dapat kita sederhanakan

menjadi tiga gen. Misalnya tiga gen tersebut yaitu gen A, B, C yang

mengkode pembentukan pigmen kulit yaitu melanin sehingga kulit menjadi

gelap. Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela) yaitu gen a, b, c.

Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap,

sedangkan yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang.

Orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang

(tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Selain akibat gen,

juga akibat dari faktor lingkungan.Faktor lingkungan seperti paparan sinar

matahari juga berpengaruh bagi warna kulit. Bagaimanakah dengan

kelainan sifat pada manusia, apakah juga diwariskan dari kedua

orangtuanya ?Beberapa kelainan yang diwariskan dari orangtua adalah

albino, butawarna dan hemofilia.

Albino

Pernahkan kamu melihat seseorang yang seluruh tubuhnya putih, termasuk

pula rambutnya?Orang yang demikian menderita penyakit albino.Albino

merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen)

yang disebut zat melanin.Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit

dari sinar ultraviolet.Tidak adanya pigmen kulit membuat penderita lebih

rentan terserang kanker kulit dan kulit mudah melepuh akibat terpapar
sinar matahari. Gen penyebab kelainan ini bersifat resesif (gen a). Orang

yang menderita kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif (aa),

sedangkan orang yang normal memiliki genotip homozigot dominan (AA)

sedangkan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki genotip

heterozigot (Aa).

Anak penderita albino

Butawarna

Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-

sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang

disebabkan oleh faktor genetis. Buta warna merupakan kelainan genetik

yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga

disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya

kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang

membedakan antara penderita buta warna pada laki-laki dan

perempuan.Seorang perempuan terdapat istilah 'pembawa sifat', hal ini

menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta

warna.Perempuan dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami


kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya, tetapi

wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna

kepada anaknya kelak.Apabila pada kedua kromosom X mengandung

faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta

warna.Saraf sel pada retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap

hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya.Buta

warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami

perubahan, terutama sel kerucut.Tes butawarna dapat dilakukan untuk

mengetahui apakah seseorang menderita butawarna atau tidak.

Buta warna diturunkan melalui gonosom. Disebabkan oleh gen cb (resesif)

dalam kromosom X. buta warna dibedakan menjadi 2, yaitu buta warna

total dan buta warna sebagian. Buta warna total hanya bisa membedakan

warna hitam dan putih. Buta warna sebagian dibagi 2, yaitu buta warna

deutan (tidak mampu mendeteksi warna hijau) dan buta warna protan

(tidak mampu mendeteksi warna merah).Untuk mendeteksi apakah kita

memiliki kelainan ini atau tidak menggunakan tes Ishihara.

Genotype buta warna :

Jenis kelamin Normal Buta warna

Perempuan XX X^cbX^cb

XX^cb

Laki-laki XY X^cbY

Keterangan :

Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X

mengandung gen resesif (gen cb). Apabila hanya salah satu kromosom yang

mengandung gen resesif (gen cb), perempuan tersebut bersifat carrier

normal (pembawa).
Seorang laki – laki yang kromosom X-nya mengandung gen resesif (gen

cb) maka dia akan menderita buta warna.

Hemofilia

Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, dari ibu kepada anaknya

pada saat sang anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita

penyakit hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal.

Proses pembekuan darah pada penderita penyakit ini tidak secepat orang

normal. Penderita penyakit hemofilia kebanyakan mengalami gangguan

pendarahan di bawah kulit.Misalnya luka memar jika sedikit mengalami

benturan, atau luka memar yang timbul dengan sendirinya ketika

penderita melakukan aktivitas berat.Contoh lainnya adalah pembengkakan

pada persendian seperti lutut, pergelangan kaki, atau siku tangan.Pada

beberapa kasus juga ditemui pendarahan di saluran cerna.Hemofilia bisa

membahayakan jiwa penderitanya jika pendarahan terjadi pada bagian

organ tubuh vital seperti pendarahan otak.

Hemofilia diwariskan melalui kromosom X dengan gen penyebab hemofilia

yang bersifat resesif. Gen hemofilia (h) bersifat resesif terhadap gen normal

(H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan

kromosom Y.
Hemofilia akan muncul jika gen h tidak bersama gen H.Sehingga pria yang

menderita hemofilia akan memiliki kromosom seks dengan genotipe XhY.

Wanita hemofilia tidakdijumpai karena bersifat letal (mati dalam

kandungan).

Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut:

XHY    : pria normal

XhY    : pria hemofilia

XHXH : wanita normal

XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofilia)

XhXh  : wanita hemofilia (bersifat letal/mati)

Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan

diperoleh keturunan sebagai berikut.

Fenotipe F1 adalah:

XHXH : wanita normal

XHXh : wanita karier hemofilia

XHY    : pria normal


XhY    : pria hemofilia

Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75%

normal dan 25% hemofilia. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari

satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita

normal karier.

Penderita hemofilia akan mengalami memar walaupun terbentur sedikit


saja

Golongan Darah

Banyak masyarakat kita yang  tidak tahu dengan pasti apa golongan

darahnya, untuk mengetahuinya kita harus melakukan tes golongan darah

di laboratorium. Jenis Golongan Darah kita ditentukan oleh gen pembawa

dari kedua orang tua kita.

Berikut ini gambar persilangan, dan persentase kemungkinan golongan

darah yang akan diturunkan;

Definisi Umum GEN Golongan Darah   :  Sepasang Kode Gen DNA yang

selalu berdampingan

Dominan = 2 Kode DNA yang sama, Kecuali  “ kode O “  (Pembawa)


Pembawa = 2 Kode DNA yang berbeda, “ kode O “  (Pembawa)

A     =  IA IA  ( Dominan )                            B     =  IB IB  ( Dominan )

           IA IO  ( Pembawa )                                    IB IO    ( Pembawa)

 AB   =  IA IB  ( Pembawa )                  O     = IO IO  ( Pembawa )

Pewarisan Sifat Dalam Pemuliaan Makhluk


Hidup

Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Makhluk Hidup

Penerapan pewarisan sifat pada hewan dan tumbuhan memungkinkan

manusia untuk memanipulasi genetik sehingga dapat menghasilkan

keturunan / bibit unggulan terbaik.Tujuan dengan dilakukan pewarisan

sifat ini adalah untuk memperoleh varietas baru yang lebih unggul yang

dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Sifat-sifat baik

yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut dapat disatukan pada satu individu

dengan tahapan proses perkawinan silang.

A. Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tumbuhan

Salah satu contoh pemulian tumbuhan adalah dalam penyiapan bibit

pilihan melaui tahap pembuatan varietas hibrida.Perlu diketahui bahwa

varietas hibrida merupakan salah satu jenis tanaman yang merupakan hasil
keturunan yang dihasilkan dari persilangan antara dua jenis atau lebih

yang mempuyai sifat genetik yang berbeda.Persilangan yang dilakukan

sesuai dengan penemuan yang dilaksanakan oleh ilmuan yang bernama

Mendel yaitu tentang pewarisan sifat.

Seperti yang telah diterapkan oleh beberapa petani bahwa padi hibrida

dapat menghasilkan panen beras mencapai 30 % lebih banyak jika

dibandingkan dengan jumlah hasil panen tumbuhan padi pada

umumnya.Jenis tanaman padi ini dapat bertahan hidup pada kondisi

tanah yang kering, sehingga beras yang dihasilkan terasa pulen, lebih

wangi, dan masa panen lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis bibit

padi biasanya.Adapun bibit unggul padi hibrida meliputi, varietas Arize,

PPH, Intani, varietas IPB4S, dan bernas prima.Salah satu jenis padi hibrida

varietas IPB4S merupakan varietas bibit unggulan yang telah diolah oleh

Institut Pertanian Bogor (IPB). Tujuan utama dalam pengembangan bibit

padi ini tidak lain adalah sebagai tindakan untuk membantu pemerintah

dalam menyelamatkan manusia dari peristiwa krisis pangan. Adapun

keunggulan dari padi varietas yang telah dikembangkan dengan bibit padi

biasa adalah sebagai berikut :

 Tumbuhan akan tetap bertahan terhadap kekeringan lahan

Dari beberapa macam lahan meliputi lahan tadah hujan pada ini

mampu menyesuaikan hidup dengan baik

 Kemampuan dalam menghasilkan panen sangat tinggi

Jenis bibit padi varietas ini dapat menghasilkan padi saat panen

mencapai 11,2 – 13,4 ton per hektar dengan hasil rata-rata panen

7 ton perhektar
 Tidak mudah terserang penyakit tungro dan serangan hawar daun

bakteri prototipe III

Sangat cocok ditanam diberbagai jenis lahan pertanian

 Padi varietas cocok ditanam di lahan gambut berrawa, di sekitar

irigasi, dan tadah hujan

 Padi yang dihasilkan lebih berisi.

Padi atau gabah secara umumnya berbentuk langsing atau kecil-

kecil.Tekstur beras ketika setelah di masak menjadi nasi yang pulen

dan kadar amilosa yang cukup manis, sehingga sangat digemari oleh

masyarakat

Tidak hanya padi saja yang dapat dikembangkan, akan tetapi tumbuhan

jagung pula dapat disilangkan untuk mendapatkan buah yang maksimal.

Jenis jagung hibrida meliputi, Hibrida C1, Hibrida CP1 dan CP2, Hibrida

IPB4, Hibrida Pioneer2, Malin, Metro dan varietas bima. Salah satu jenis

jagung hibrida varietas bima merupakan hasil persilangan antara galur

Balai Penelitian Sereal dengan galur hasil kerjasama dengan Syngenta yang

menghasilkan bibit unggulan.

B. Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Hewan

Pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan merupakan suatu usaha

pengembangan beternak yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas

genetika.Secara umum kualitas genetika itu sendiri merupakan

kemampuan peninggalan yang berasal dari yang tertua dan nenek moyang

individu. Proses untuk melakukan pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan

adalah sangat penting. Hal ini dapat mengembangkan dan menghasilkan

hewan ternak yang mempunyai kualitas tinggi. Sebagai contoh pewarisan


sifat dalam pemuliaan hewan yang sering ditemukan adalah jenis hewan

unggas yang mampu menghasilkan telur dengan jumlah yang cukup

banyak dan sapi perah yang dapat menghasilkan susu dan daging yang

sangat memiliki nilai gizi tinggi.

Adapun teknik ataupun cara yang digunakan untuk pewarisan sifat dalam

pemuliaan hewan adalah dengan cara inseminasi buatan. Inseminasi buatan

atau yang sering dikenal dengan istilah kawin suntik ini merupakan cara

untuk memasukkan sperma yang sudah dicairkan dan melalui beberapa

proses penyisihan yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat

reproduksi hewan betina. Dengan menggunakan cara atau teknik

inseminasi buatan ini dapat menghasilkan keturunan yang lebih banyak

dari jenis hewan jantan yang telah terpilih secara unggul jika dibandingkan

dengan persilangan yang dilakukan secara alami.

Adapun contoh lain dari pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan adalah

pada ayam broiler. Jenis unggas ayam broiler ini dapat diklasifikasikan

berdasarkan asal daerahnya, yaitu Inggris, Asia, Mediterania, dan

Amerika.Secara umum ayam broiler yang ada di Indonesia merupakan

berasal dari negara-negara tersebut.Golongan ayam broiler yang berasal

dari Asia meliputi, jenis Brahma yang berasal asli dari negara India.Adapun

kelompok ayam broiler yang berasal dari Inggris adalah sejenis

Cornish.Ciri-ciri dari kelompok ayam broiler Cornish ini yaitu, bertubuh

pendek dan dapat menghasilkan daging yang sangat banyak.Berbeda

dengan kelompok ayam broiler yang berasal dari Amerika, yaitu

Playmouth Rock.Jenis ayam broiler Playmouth Rock mempunyai ciri-ciri

bulu putih keabu-abuan, memiliki ukuran tubuh yang cukup besar,


menghasilkan jumlah telur yang lumayan banyak, dan cita rasa daging

yang sangat lezat apabila setelah diolah.Kelompok ayam tersebut

merupakan salah satu hasil persilangan antara ayam Black Cochin dengan

jenis ayam Dominique.

RANGKUMAN

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk

(orang tua) kepada keturunannya (anak).Ilmu yang mempelajari tentang

pewarisan sifat ini disebut genetika.Hukum genetika yang diperkenalkan

Mendel dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum II Mendel.Materi

genetik memegang peranan penting dalam proses pewarisan sifat. Materi

genetik tersebut yaitu gen, kromosom, DNA, dan RNA. Mekanisme

pewarisan sifat dari tetua kepada anak atau keturunannya tidak terlepas

dari proses reproduksi seksual. Dalam reproduksi seksual, unit penting yang

saling bersatu adalah sperma (sel dengan segala perangkat genetiknya dari

individu jantan) dan ovum (dari individu betina). Kedua unit sel

reproduktif tersebut akan melebur (fertilisasi) dan membentuk cikal bakal

individu baru berupa zigot.Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada

keturunannya mengikuti pola- pola pewarisan tertentu. Sifat-sifat tersebut

mencakup fisik, fisiologis, dan psikologis.Beberapa kelainan yang diwariskan

dari orangtua adalah albino, butawarna dan hemofilia.Penerapan

pewarisan sifat pada hewan dan tumbuhan memungkinkan manusia untuk

memanipulasi genetik sehingga dapat menghasilkan keturunan / bibit

unggulan terbaik.
TES FORMATIF

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ciri atau sifat pada manusia diturunkan dari generasi ke generasi


melalui…

a. sel sperma

b. sel telur

c. sel sperma dan sel telur

d. RNA

2. Pernyataan tentang kromosom, DNA, dan inti sel yang benar adalah....

a. DNA berbentuk double heliks terpilin dalam bentuk kromosom dan


berada di dalam inti sel
b. DNA berbentuk double heliks terpilin dalam bentuk kromosom  dan
berada di luar inti sel
c. Kromosom menggulung di dalam DNA di luar inti sel
d. DNA dan kromosom tidak berhubungan tapi sama-sama berada
dalam inti sel

3.   Gen K mengkode rambut keriting dan k mengkode rambut lurus, K


dominan terhadap k. Gen H mengkode warna kulit hitam dan gen h
mengkode warna kulit putih. Kombinasi dari gen-gen tersebut yang
menunjukkan fenotip rambut lurus kulit hitam adalah....

a. KKhh
b. KKHH
c. kkHh
d. KkHh
4.   Kromosom manusia laki laki adalah...

a. 22A + XY

b. 22 + X

c. 22A + XX

d. 23A + XY

5. Seorang perempuan dengan genotip  pembawa sifat hemofili, menikah


dengan seorang laki-laki hemofili dengan genotip  tentukan jumlah
anak yang hidup dan anak yang mati.

a. 1 anak hidup dan 3 anak mati

b. 3 anak hidup dan 1 anak mati

c. 2 anak hidup dan 2 anak mati

d. 4 anak mati semua

6.     Bagian dari sel yang berperan dalam hereditas adalah ….

a.    inti sel dan ribosom

b.    nukleus dan nukleolus

c.    kromosom dan gen

d.    lisosom dan badan golgi

7.    Kelompok genotip di bawah ini yang heterozigot adalah ….

a.    Aa, Bb, Cc

b.    AA, Bb, CC

c.    Aa, BB, Cc
d.    aa, bb, cc

8. Genotip yang tersusun dari sifat dominan saja ( AA ) atau resesif saja

( aa ) disebut ….

a.    heterozigot

b.    homozigot

c.    dominan

d.    resesif

9.    Sifat turunan yang mudah diamati dengan mata adalah sifat ….

a.    dominan

b.    resesif

c.    genotip

d.    fenotip

10.    Penggabungan sifat dari 2 makhluk hidup disebut ….

a.    segregasi

b.    hereditas

c.    galur murni

d.    persilangan
Soal Essay

1. Kromosom merupakan salah satu penyusun materi genetic pada

makhluk hidup yang dibentuk dari benang – benang kromatin pada sel

yang siap membelah. Sebutkan komposisi kromosom!

2. Seorang petani menyilangkan tanaman cabai berbuah besar – tidak

pedas(PPkk) dengan tanaman sejenis berbuah kecil – pedas (ppKK). Dari

hasil persilangan tersebut dihasilkan tanaman F1 sebanyak 64 tanaman.

Berapa banyak tanaman cabai yang memiliki fenotipe berbeda dengan

induknya tersebut?

3. Sepasang suami istri berpenglihatan normal mempunyai seorang anak

laki – laki yang mederita buta warna dan dua orang anak perempuan

berpenglihatan normal. Berdasar peristiwa tersebut, tentukan genotype

sepasang suami istri tersebut!

4. Dari persilangan tanaman manga berbuah besar – manis (BBMM)

dengan tanaman sejenis berbuah kecil masam (bbmm) diperoleh

keturunan F1 tanaman manga berbuah besar manis (BbMm). Apabila

F1 disilangkan dengan tanaman manga bergenotipe Bbmm, bagaimana

perbandingan fenotipe keturunannya?

5. Pada varietas IPB 4S merupakan tanaman hibridaunggul hasil

pemuliaan tanaman. Apa kelebihan tanaman hibrida unggul tersebut?


DAFTAR PUSTAKA

Zubaidah, Siti dkk.2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas IX – Edisi

Revisi.Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Widiyanto, Fery dkk.2019. PR Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas

IX.Yogyakarta : PT Intan Pariwara

Ferdinand.P, Fictor.,Ariebowo, Moekti.2009.Praktis belajar

biologi3.Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Nugroho , L. Hartanto. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar Swadaya, 2004.

Prawirohartono, Slamet.Sains Biologi. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.

Riandari Henny.2007.Sains Biologi.Solo:PT. Tiga Serangkai

Syamsuri,I, dkk.2006.IPA Biologi .Malang:Erlangga

http://bnetpwj.blogspot.com/2015/09/makalah-pewarisan-sifat-pada-

makhluk.html diakses tanggal 2 Juli 2019

https://pengertianahli.id/2014/09/pengertian-kromosom-apa-itu-

kromosom.html

https://biologigonz.blogspot.com/2010/08/kromosom.html

http://sandss94.blogspot.com/2015/11/pewarisan-sifat-pada-manusia-

dan.html

https://ruangseni.com/pewarisan-sifat-dalam-pemuliaan-tumbuhan-dan-

hewan-serta-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai