Anda di halaman 1dari 22

REPRODUKSI DAN GENETIKA

FISIOLOGI DAN PATOLOGI JANIN


PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN JANIN

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fetomaternal

Dosen pengampu: dr. Achmad Bukhoeri SPOG

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Casriyah P1337424423066
2. Robiatul Adawiyah P1337424423065
3. Santi Sukmadewi P1337424423117

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN SEMARANG
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

2.3. Latar Belakang


Perkembangan manusia merupakan suatu proses yang bergantung
pada penguraian sistematis dari instruksi yang didapatkan pada materi genetik
yang ada dalam sel telur dan sel sperma. Perkembangan dari konsepsi sampai
lahirnya bayi yang normal dan sehat terjadi tanpa adanya masalah pada
sebagian besar kasus, namun kadang dijumpai adanya suatu kelainan pada
kode genetik embrio yang berakibat pada kelainan atau kerusakan embrio.
Genetika saat ini telah tumbuh dan berkembang sejak temuan dari
hasil percobaan J.G. Mendel yang disampaikan pada tahun 1966. Ilmu
genetika terus tumbuh dan berkembang; bahkan pada beberapa dekade
terakhir ini, laju pertumbuhan dan perkembangan genetika sangat pesat,
banyak aplikasinya sudah terbukti memengaruhi kehidupan manusia sehari-
hari. Genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat yang mencakup struktur
dan fungsi gen, serta cara pewarisan gen-gen dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Kajian objek ilmu biologi adalah mencakup semua makhluk hidup
dalam berbagai aspek kehidupannya. Terdapat tiga ciri utama makhluk hidup,
yaitu: 1) Bereproduksi. Dengan bereproduksi kehidupan makhluk hidup bisa
berlanjut. Reproduksi berkaitan dengan pewarisan. Pewarisan diartikan
bahwa orang tua mentransmit instruksi (kode genetik) yang terdapat pada
DNA (deoksiribo nukleat acid) untuk menduplikasi sifat yang diturunkan
(trait). Reproduksi pada manusia terjadi secara generatif atau seksual, yaitu
untuk mendapatkan keturunan, dimulai dengan peristiwa fertilisasi atau
pembuahan. Proses pembuahan ini dapat terjadi apabila organ reproduksi
sudah matang (matur) baik pada pria maupun wanita. Tanda kematangan
organ reproduksi pada pria ditandai dengan ejakulasi (keluar air mani)
pertama pada saat mimpi basah, sedangkan pada wanita ditandai dengan
adanya menarche (haid pertama); 2) Tanggap terhadap rangsangan. Sifat dari
suatu organisme adalah tanggap dan berespon terhadap perubahan
lingkungan. Respon tersebut dapat membantu organisme menjaga kondisi
tetap yang disukai di dalam sel ataupun badan multiseluler; 3) Metabolisme.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah adanya suatu aktivitas metabolisme.
Metabolisme adalah suatu kapasitas sel untuk mendapatkan dan ,mengubah
energi dari sekelilingnya serta menggunakan energi untuk memelihara,
tumbuh dan bereproduksi. Dengan demikian pengertian metabolisme secara
sederhana adalah transfer energi dalam sel.
Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual dilakukan pada saat wanita
dalam masa ovulasi atau masa subur (keadaan dimana rahim melepaskan sel
telur), dan sperma (air mani) dari pria membuahi sel telur dari wanita tsb.
Telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim, yang akan
bertumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu (280 hari). Dalam
sekali hubungan badan, seorang suami rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar
100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar
(ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan
berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur
matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk
wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio
(minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang
wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1:
seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Makalah
ini akan membahas tentang bagaimana awal terjadinya kehamilan meliputi
proses pembentukan janin, perkembangan janin di dalam rahim dan sampai
pada pengeluaran bayi dan plasenta.

2.3. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah reproduksi dan genetika pada manusia ?
2. Bagaimanakah fisiologi dan patologi janin ?
3. Bagaimanakah perkembangan dan pertumbuhan janin ?
2.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui reproduksi dan genetika pada manusia
2. Untuk mengetahui fisiologi dan patologi janin
3. Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Genetika
1. Pengertian
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mengkaji tentang cara
sifat-sifat makhluk hidup diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui mekanisme pewarisan genetik. Penemuan dasar
genetika telah memberikan wawasan yang luar biasa tentang struktur dan
fungsi molekul genetik, proses pewarisan sifat, serta peran genetika dalam
memahami keragaman dan evolusi kehidupan di Bumi.
2. Gen
Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya
diperkirakan 4-50. Istilah gen pertama kali diperkenalakan oleh W.
Johansen (1909), sebagai pengganti istilah factor keturunan atau elemen
yang dikemukakan oleh Gregor Mendel.
Gregor Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan yang
terkait dengan suatu sifat atau karakter yang dapat diwariskan. Ia
menyebutnya 'faktor'. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan
bahwa gen terletak di kromosom. Gen menumbuhkan serta mengatur
berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik maupun psikis. Pengaturan
karakteristik ini melalui proses sintesa protein seperti; kulit dibentuk oleh
keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari (Hb, globulin, dan
fibrinogen), jaringan pengikat dari (kolagen dan elastin), tulang dari
Ossein, tulang rawan dari kondrin.
Gen sebagai factor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu
di dalam manik – manik yang disebut kromomer atau nukleusom dari
kromonema. Morgan seorang ahli genetika dari Amerika Serikat menyebut
kromomer itu dengan lokus. Lokus adalah lokasi yang diperuntukan bagi
gen dalam kromosom. Jadi menurut morgan gen tersebut tersimpan di
dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom. Gen sebagai zarah
kompak yang mengandung satuan informasi genetic dan mengatur sifat–
sifat menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap
kromosom mengandung banyak gen.
Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom khususnya di dalam
kromonema terdapat deretan lokus. Batas antar lokus yang satu dengan
lokus yang lain tidak jelas seperti deretan kotak – kotak Pada saat itu DNA
sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada kromosom (1869),
tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen. Melalui
penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus (1943), serta
Alfred Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus
bakteriofag T2, barulah orang mengetahui bahwa DNA adalah bahan
genetik. Gen terdiri dari ADN yang diselaputi dan diikat oleh protein. Jadi
secara kimia dapat disebut bahwa bahan genetis itu adalah AND.
Sebagai substansi hereditas, gen mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
b. Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya
c. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom. Zarah adalah zat terkecil
yang tidak dapat dibagi –bagi lagi
d. Setiap gen mendapat tempat khusus dalam kromosom
Sifat – sifat gen antara lain :
a. Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom
b. Mengandung informasi genetika
c. Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel
d. Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.
e. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.
f. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.
Simbol-Simbol Gen
a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga
sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu)
dan biasanya dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A.
b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen
dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada
keturunannya.
c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel
sperma (A) dan sel telur (a).
d. Gen homozigot dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan
perpaduan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya
genotipe AA.
e. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil
perpaduan dua sel kelamin. Misalnya aa.
f. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina
berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.
g. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat
dilihat, seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk.
h. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya
AA, Aa, dan aa.
3. Fungsi Genetika
Genetika manusia (Human Genetics) penting untuk dipelajari untuk
berbagai tujuan, antara lain :
a. Agar kita dapat mengetahui sifat – sifat keturunan kita sendiri, serta
setiap mahkluk yang hidup di lingkungan kita
b. Mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta berbagai usaha
untuk menanggulanginya
c. Menjajagi sifat keturunan seseorang, misalnya golongan darah, yang
kemungkinan diperlukan dalam kepentingan kehidupan.
Prinsip genetika perlu dikuasai untuk mempelajari sifat kejiwaan
atau persarafan seseorang yang ditentukan oleh sifat keturunan, misalnya
kelebihan satu jenis kromosom yang ada hubungannya dengan kelainan
jiwa, bersifat asosial, dan kriminil.
4. Dasar-dasar genetika
a. Struktur DNA
DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah molekul yang mengandung kode
genetik untuk semua bentuk kehidupan. Struktur dasar DNA adalah
heliks ganda yang terbentuk oleh dua untai nukleotida yang
berpasangan. Nukleotida terdiri dari gula deoksiribosa, gugus fosfat,
dan basa nitrogen (adenin, sitosin, guanin, dan timin).
b. Reproduksi Sel dan Replikasi DNA
Reproduksi sel adalah proses pembentukan sel baru dari sel yang sudah
ada. Sebelum sel membelah, DNA harus mengalami replikasi untuk
memastikan setiap sel anak memiliki salinan lengkap dari informasi
genetik. Proses replikasi DNA sangat penting untuk menjaga kestabilan
dan akurasi informasi genetik.
c. Ekspresi Gen
Ekspresi gen adalah proses di mana informasi genetik pada DNA
diterjemahkan menjadi produk fungsional seperti protein. Proses ini
melibatkan transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA menjadi
protein.
5. Gen dan Kromosom
Materi turunan yang di inti tiap sel sel somatis menentukan ciri
fisik seseorang, Kromosom adalah materi DNA yang membentuk untaian
seperti benang. Tiap kromosom terbentuk dari segmen-segmen kecil DNA
yang disebut Gen. Gen tidak pernah bekerja sendiri, tetapi selalu
berinteraksi dengan gen lain dan lingkungannya. Semua sel somatis
(semua jenis sel yang membentuk suatu organisme) manusia mengandung
23 pasang kromosom homolog (kedua kromosom yang merupakan
sepasang dalam sel diploid/2n), 1 kromosom dari tiap pasang diwarisi dari
tiap orang tua (satu kromosom dari ibu dan satu kromosom dari ayah).
Terdapat 22 pasang autosom, yang mengontrol sebagian besar sifat di
tubuh, dan sepasang kromosom seks, yang menentukan jenis kelamin dan
sifat lainnya. Kromosom besar wanita adalah X dan kromosom pria yang
kecil adalah Y. Ketika ada satu kromosom X dan satu kromosom Y,
embrio akan menjadi pria. Ketika ada dua kromosom X, embrio akan
menjadi wanita.
Kromosom homolog mengandung gen-gen yang mengontrol sifat
yang sama. Apabila satu kromosom dari suatu pasangan mengandung
sebuah gen untuk rambut tubuh, homolognya akan mengandung satu gen
untuk rambut tubuh di posisi yang sama. Bentuk-bentuk alternatif sebuah
gen yang menjadi sifat yang sama dan berada di lokasi yang sama di
kromosom homolog disebut alel. Satu alel dari gen rambut tubuh tersebut
mungkin menyandi untuk rambut kasar, dan yang lain mungkin menyandi
untuk rambut halus. Suatu alel yang mendominasi atau menutupi
keberadaan alel lain dan diekspresikan secara penuh disebut alel dominan,
dan sifat yang diekspresikan disebut sifat dominan. Alel yang
keberadaannya tertutupi sama disebut alel resesif, dan sifat yang
dikontrolnya disebut sifat resesif. Simbol untuk gen ditulis dalam huruf
miring, dengan alel dominan ditulis dengan huruf besar dan alel resesif
dalam huruf kecil. Orang dengan alel-alel yang sama di kromosom
homolog (misalnya, PP atau pp) dikatakan homozigot untuk sifat tersebut.
PP adalah dominan homozigot dan pp adalah resesif homozigot. Orang
dengan alel-alel yang berbeda di kromosom homolog (misalnya Pp)
dikatakan heterozigot untuk sifat yang bersangkutan. Genotipe adalah
istilah yang digunakan untuk merujuk pada susunan genetik seseorang
ketika mendiskusikan pasangan gen tertentu. Genotipe juga digunakan
untuk merujuk pada seluruh susunan genetik dari semua gen yang dapat
diwariskan ke generasi berikutnya. Fenotipe adalah istilah yang merujuk

2.2. Reproduksi
1. Pembelahan sel
Pembelahan sel dapat terjadi dengan dua metode yaitu Mitosis dan
Meiosis. Pada mitosis, badan sel akan akan bereplikasi dan menghasilkan
dua sel dengan susunan gen yang sama dengan sel induk. Pertama sel akan
membuat salinan DNA, selanjutnya baru membelah, dengan tiap sel anak
menerima satu salinan materi genetik. Pembelahan mitosis memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan atau pergantian sel. Meiosis adalah suatu
proses di mana sel germinal membelah dan mengurangi jumlah kromosom
menjadi setengah, menghasilkan gamet (telur dan sperma). Tiap pasang
kromosom homolog mengandung satu kromosom yang diterima dari ibu
dan satu dari ayah. Meiosis menghasilkan sel yang mengandung satu dari
tiap 23 pasang kromosom. Sel germinal mengandung 23 kromosom
tunggal, setengah dari materi genetik dari sel somatis normal, disebut
haploid. Apabila gamet perempuan (ovum atau sel telur) dan gamet laki-
laki (spermatozoa) bergabung membentuk zigot, jumlah kromosom
menjadi diploid (46 atau 23 pasang kromosom)
2. Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan gamet jantan
(spermatozoa/sperma). Sistem ini dibedakan menjadi genetalia ekternal
pria (alat kelamin luar pada pria) dan genetalia internal pria (alat kelamin
dalam pada pria). Genetalia eksterna pada pria terdiri dari skrotum dan
penis, sedangkan genetalia interna pria terdiri atas testis dan epididimis
yang berada dalam skrotum, duktus deferens, vesikula seminalis, duktus
ejakulatorius, prostat dan glandula bulbourethralis.
Sistem reproduksi pria menjalankan fungsinya bersama sama
dengan sistem tubuh yang lain. Sistem tubuh yang bekerja bersinergi
meliputi sistem neuroendokrin dan sistem muskuloskeletal. Sistem
reproduksi pria juga penting pada fungsi sistem perkemihan. Selain
bersinergi dengan sistem tubuh yang lain, sistem reproduksi pria juga
menghasilkan hormon yang penting untuk perkembangan biologis,
berperan dalam perilaku seksual, dan performa seksual.
3. Sistem Reproduksi Wanita
Sistem Reproduksi Wanita terdiri dari alat / organ eksternal dan internal,
sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
1. Organ Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
2. Organ Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst,
implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi dari sistem reproduksi wanita secara keseluruhan dikendalikan /
dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros
hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium. Selain
itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi
oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan
sebagainya.

2.3. Fisiologi dan Patologi Janin


1. Minggu pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Minggu ini
sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam rahim,
berbentuk seperti lingkaran sinar yang mengelilingi matahari. Sel ini akan
bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan. 5 juta sel
sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur, pada akhirnya hanya 1 sel
sperma yang bisa menembus indung telu
2. Minggu ke 2-3
Minggu ke-2 sampai minggu ke-3 perubahan terjadi pada akhir minggu
kedua. 30 jam setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua.
Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju
rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari, sehingga pada hari
ke-12 jumlahnya bertambah dan membantu blastocyst (diameter 0,1-0,2
mm6 ) menempel pada dinding endometrium. Ibu mungkin beum sadar
jika sedang mengandung.
3. Minggu ke 4
Minggu ke-4, darah mulai mengalir dari plasenta ke janin. Plasenta adalah
organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu
memberi nutrrisi dan oksigen ke embrio, termasuk dalam pembuangan
sisa-sisa metabolism janin. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid,
dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai
terbentuk, dengan ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai
berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya
meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Tahap ini merupakan fase
gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk mangkuk setelah masa
blastula hasil pembelahan zigot. Tahap selanjutnya adalah tahap embrio
yang berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio dimulai setelah
zigot tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem
organ dasar bayi mulai berbentuk dari susunan sel, meskipun bentuk luar
masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa.
4. Minggu ke 5-8
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5- 7 mm.
pemebentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan
makin sempurna. Pada minggu ke-6, kepala dan leher sudah muncul, dan
mata yang letaknya masih berjauhan juga sudah ada. Hidung yang masih
berbentuk tonjolan sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada
minggu ini juga peredaran darah dan organ-organ penting tubuh seperti
ginjal, hati, sistem pencernaan sudah mulai terbentuk. Pada minggu ke-7,
besar embrio seukuran 15 kuku jari kelingking atau 1 cm, tangan sudah
ada dan berkembang dengan cepat. Pada akhir minggu ke-8, ukuran
embrio mencapai kisaran 2731 mm. secara keseluruhan embrio makin
menyerupai bayi dengan taksiran berat janin sekitar 13-15 gram. Semua
organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna17. Embrio mulai
bisa bergerak secara teratur, rata-rata 60 kali gerakan dalam 1 jam. Tubuh
embrio semakin menyerupai bay
5. Minggu ke 9-10
Minggu ke-9, masa perkembangan janin. Panjang janin sekitar 3 cm,
dengan berat 2 gram, memiliki tangan yang besarnya sekacang kapri dan
jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Organ
genital sudah mulai telihat jelas. Minggu ke-10, panjang janin adalah 4,5
cm dengan berat 5 gram. Rahang atas dan bawah sudah terbentuk dan
janin sudah mulai memproduksi air seni. Bentuk janin sudah hamper
menyerupai manusia. Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk. Pada
kehamilan 8-10 mingu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Dengan
menggunakan ultrasonography dapat diketahui sedini mungkin apakah
jantung janin telah berdenyut atau belum. Umumnya denyut jantung dapat
dicatat pada minggu ke 12, sedangkan dengan Leanec baru dapat terdengar
pada kehamilan 20 minggu.
6. Minggu ke 11-13
Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan legkap dan mulai
berfungsi. Panjang sekitar 6 cm dengan berat 10 gram. Janin mulai
bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya. Di minggu ke-12, struktur yang
telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang semakin sempurna.
Di usia ini, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan.
Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan. Pada
minggu ke-13 panjang janin sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20
gram. Seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut
lanugo. Pada minggu-16, panjang janin sekitar 12 cm dengan berat kira-
kira 100 gram. Reflek gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat
sederhana. Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar
suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan
suara-suara di luar diri si ibu seperti gaduh atau sapaan lembut. Pada bulan
kelima, berat dan panjang janin semakin meningkat. Pada minggu ke-18
taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Pada
minggu ke-21, beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18 cm,
sistem organ tubuh mengalami pematangan dan fungsi dan perkembangan.
7. Minggu ke 29-32
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-
rata 37 cm. kelahiran bayi prematur harus diwaspadai karena umumnya
meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada
minggu ke-32, berat bayi sekitar 1800- 2000 gram dengan panjang tubuh
42 cm.
8. Minggu ke 33-36
Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya
sekitar 43 cm. pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45
cm dengan berat 2450 gram. Mulai minggu ini, fungsi paru bayi sudah
matang. Pada permukaan paru-paru yang telah matur ditemukan
lipoprotein yang berfungsi mengurangi tahanan pada permukaan alveoli
dan memudahkan paru-paru berkembang pada penarikan nafas pertama
oleh janin. Pada minggu ke-36, berat bayi seharusnya mencapai 2500 gram
dengan panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan
berat 2950 gram bayi dinyatakan sudah siap lahir karena seluruh fungsi
organ-organ tubuhnya sudah matang dan bisa bekerja sendiri. Kepala bayi
biasanya masuk ke jalan lahir, dan siap lahir. Pada minggu ke-38, berat
bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. meski biasanya akan
ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata lahir di usia
kehamilan 38 minggu.

2.4. Perkembangan dan pertumbuhan Janin di dalam rahim


Embrio adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio
dibedakan menjadi 2 tahap yaitu, Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan
peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk
betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum
dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel
(cleavage). Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus
tahapan fase embrionik yaitu :
1. Morula
Hasil pembelahan zygot tersebut berupa sekelompok sel yang sama
besarnya seperti buah arbei. Morula adalah suatu bentukan sel sperti buah
arbei (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus secara mitosis. Dan
keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu
proses terbentuknya morula.
2. Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. bentuk ini kemudian disebut blastosit. Bentuk blastula
ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan
pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang
disebut dengan Blastosoel yang dikeluarkan oleh tuba fallopii. Blastulasi
yaitu proses terbentuknya blastula. Pada stadium ini terbentuk sel-sel yang
membentuk dinding Blastula dan akan membentuk suatu simpai yang
disebut sebagai Trofoblast. Trofoblast mempunyai kemampuan
menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan lapisan
Endometrium (lapisan paling dalam dari Rahim).
Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan
berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam
uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di
dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio akan
mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke
tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embrio pada endometrium
uterus disebut implantasi atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12
hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)
Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan
membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-
sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk
mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien
tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel
trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta
sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat
membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan. Berbagai macam
membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi,
respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup
dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi
embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan.
3. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan
tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh
embrio serta rongga tubuh.
Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding
blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon
tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut
simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini
bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan
dinding uterus). Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai
dilanjutkan dengan tahap gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15.
Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling kritis bagi embrio.
Pada gastrulasi terjadi perkembangan embrio yang dinamis karena terjadi
perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian embrio dalam
suatu sistem sumbu. Kumpulan sel yang semula terletak berjauhan,
sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang bersifat
merangsang dalam pembentukan sistem organ-organ tubuh. Gastrulasi ini
menghasilkan 3 lapisan lembaga yaitu lapisan endoderm di sebelah dalam,
mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.
Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi
pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel
didalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan
tubuh individu dari spesies yang bersangkutan.
4. Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan
gastrula atau disebut juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal
pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm dan
endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang
tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif.
Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap
bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan
menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf
berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah bumbung
itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang
menjadi medulla spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung
endoderm terjadi differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan
belakang. Pada bumbung mesoderm terjadi differensiasi awal untuk
menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain,
otot visera, rangka dan alat urogenitalia.
5. Organogenesis
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada
makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari
masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.
Contohnya :
1) Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak
(sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
2) Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka
(tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran
darah dan alat ekskresi seperti ren.
3) Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan,
kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.
Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio
dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup.
Contohnya :
 Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya
mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.
Organogenesis atau morfogenesis adalah embrio bentuk primitive
yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memiliki bentuk dan
rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensis dimulai akhir minggu
ke-3 dan berakhir pada akhir minggu ke-8. Dengan berakhirnya
organogenesis maka ciri-ciri eksternal dan system organ utama sudah
terbentuk yang selanjutnya embrio disebut fetus (Amy Tenzer, dkk., 2000)
Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan
differensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitive sehingga
menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embrio akan memiliki bentuk yang
khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian
secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada
periode ini embrio mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin,
watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu.
Mulai dari embrio, janin secara perlahan akan berkembang menjadi
lebih besar dengan bagian tubuh yang mulai terlihat jelas.
1. Perkembangan Janin di Trimester Pertama
Trimester pertama adalah salah satu tahap penting dalam kehamilan. Di
tahap ini, janin mengalami banyak pertumbuhan. Mulai dari persiapan,
fertilisasi, implantasi, hingga pembentukan fisik. Berikut ini pertumbuhan
janin di trimester pertama, dari minggu ke minggu:
a. Minggu 1 dan 2, ibu masih dalam tahap persiapan kehamilan. Pasalnya,
pembuahan (pertemuan sperma dan sel telur) biasanya terjadi dua
minggu setelah menstruasi terakhir.
b. Minggu 3, ini adalah tahap fertilisasi atau pertemuan sperma dan sel
telur di salah satu tuba falopi, untuk membentuk entitas bersel satu atau
zigot.
c. Minggu 4, saat ini adalah tahap implantasi. Bola-bola sel yang
membelah dengan cepat (blastokista), telah mulai menggali ke dalam
lapisan rahim (endometrium). Blastokista akan menjadi embrio.
d. Minggu 5, di sini, kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG)
yang blastokista hasilkan akan meningkat dengan cepat. Ini memberi
sinyal ovarium untuk berhenti melepaskan sel telur dan menghasilkan
lebih banyak estrogen dan progesteron.
e. Minggu 6, terjadi perkembangan janin cukup pesat. Tabung saraf di
sepanjang punggung janin akan menutup, otak dan sumsum tulang
belakang akan berkembang dari tabung saraf.
f. Minggu 7, kepala dan otak janin mulai berkembang. Selain itu, lubang
hidungnya menjadi terlihat, dan retina mulai terbentuk.
g. Minggu 8, perkembangan hidung janin terbentuk. Delapan minggu
setelah kehamilan, jari-jari mulai terbentuk. Bibir dan hidung atas telah
terbentuk. Selain itu, batang dan leher mulai tegak.
h. Minggu 9, perkembangan janin dengan jari kaki mulai muncul. Selain
itu, lengan janin tumbuh dan siku muncul. Jari kaki terlihat dan kelopak
mata terbentuk.
i. Minggu 10, janin sudah memiliki siku yang menekuk dan kepala yang
bulat. Jari kaki dan tangannya juga menjadi lebih panjang. Kelopak
mata dan telinga luar terus berkembang, dan tali pusar terlihat jelas.
j. Minggu 11, di minggu ini, alat kelamin berkembang. Selain itu, wajah
janin mulai lebar, matanya terpisah lebar, kelopak mata menyatu dan
telinganya rendah.
k. Minggu 12, sudah mulai terbentuknya kuku janin. Wajah janin juga
sudah mulai lebih berkembang, dan ususnya sudah terbentuk di perut.
Janin mungkin memiliki panjang sekitar 61 milimeter dari puncak
kepala hingga bokong, dan beratnya sekitar 14 gram
2. Perkembangan Janin Trimester Kedua
Memasuki trimester kedua kehamilan, janin semakin kuat dan terus
mengalami pertumbuhan serta perkembangan. Beratnya mencapai 41 gram
dengan panjang 9 cm, di tahap ini risiko keguguran ikut menurun. Janin
mengalami peningkatan kemampuan pendengaran dan pergerakan maupun
ekspresi wajah. Tengkorak dan tulang di seluruh tubuhnya semakin
mengeras.Adapun perkembangan janin di trimester kedua dari minggu ke
minggu:
a. Minggu ke-14 sampai ke-15, ia sudah bisa mendeteksi cahaya dan indra
perasanya sudah terbentuk, tetapi belum sempurna.
b. Minggu ke-16 sampai ke-18, alat kelaminnya sudah terbentuk dengan
baik. Ia juga mengalami lonjakan pesat pada pertumbuhannya.
c. Pekan ke-19, indra pendengarannya sudah mampu mendengar suara
dari luar kandungan.
d. Minggu ke-20, Si Kecil lebih banyak makan dan minum, serta buang air
besar (mekonium).
e. Minggu ke-21 sampai ke-22, fisiknya sudah terbentuk sempurna,
terlihat seperti manusia kecil.
f. Pekan ke-25, alis dan rambutnya sudah mulai tumbuh serta berat
badannya semakin bertambah.
g. Minggu ke-26, Si Kecil sudah bisa menghirup dan mengeluarkan cairan
ketuban. Di sini, ia juga berlatih untuk bernapas.
h. Minggu ke-27, sudah bisa membuka dan menutup matanya, menghisap
jari, dan cegukan.
3. Perkembangan Janin Trimester Ketiga
Otot dan paru-parunya janin sudah semakin berkembang, termasuk bentuk
kepala serta perkembangan sel saraf di dalamnya, kulitnya semakin halus
karena lemak tubuhnya terus bertambah. Di trimester ini, berat
keseluruhan bayi bisa mencapai 3 kg dengan panjang 48 cm dan sudah
bisa berkedip dengan sempurna. Perkembangan janin di trimester ketiga
dari minggu ke minggu:
 Minggu ke-31 sampai ke-33, ramin dan tendangannya semakin kuat,
sehingga membuat ibu mengalami kontraksi palsu.
 Minggu ke-34, paru-paru dan sistem saraf pusatnya semakin matang.
 Pekan ke-36, posisi janin semakin turun ke area panggul.
 Minggu ke-37, ibu menjadi lebih sering mengalami kontraksi dan
keluar keputihan.
 Minggu ke-39, kemungkinan besar air ketuban akan pecah saat
kehamilan menginjak usia ini. Artinya, ibu akan memasuki proses
persalinan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat. Sifat
– sifat yang terbentuk pada individu baru tersebut. Orang yang dianggap
sebagai Bapa genetika adalah Gregor Johan Mendel. Gen sendiri memiliki
sifat antara lan :
- Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom
- Mengandung informasi genetika
- Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel
- Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.
- Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen
- Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom
2. Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual dilakukan pada saat wanita
dalam masa ovulasi atau masa subur dan sperma dari pria membuahi sel
telur dari wanita tsb. Telur yang telah dibuahi akan menempel pada
dinding rahim, yang akan bertumbuh dan berkembang selama kira-kira 40
minggu. Sel Telur / Ovum yang dibuahi oleh sel mani (spermatozoa) akan
menjadi satu, Banyak sel mani yang melekat pada dinding Ovum tetapi
hanya hanya 1 sel mani yang berhasil membuahi Ovum. Beberapa jam
setelah pembuahan maka akan terjadi stadium Zygote (Ovum yang sudah
dibuahi dan terbentuk 2 sel jaringan). setelah pembuahan, sel telur yang
telah dibuahi tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel
(berjumlah ratusan) seperti bola.
Daftar Pustaka

Max Ki (2024) Genetika Pengertian, Dasar-dasar, Pewarisan sifat, Genetika dan


Evolusi, Umsu News. Tersedia pada: https://umsu.ac.id/berita/genetika-
pengertian-dasar-dasar-pewarisan-sifat-genetika-dan-evolusi/ (Diakses: 26
Januari 2024).
Mukhoirotin et al. (2022) Genetika dan Biologi Reproduksi. 1 ed. Diedit oleh A.
Karim. Jombang: Yayasan Kita Menulis.
Hurlock, Elizabeth B. 2011. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kartono, Kartini. 1990. Psikologi Perkembangan Anak. Bandung: CV. Mandar
Macarthur, Christine. dkk. 1991. Health After Childbirth. Journal of Obstetrics
and Gynaecology. Vol. 98.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta: Arcan.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetry Jilid I. EGC: Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Yatim, Wildan. 1990. Biologi Modern. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai