Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BILOGI DASAR

Nama : Rosa Niya


Npm : 2103023066
Kelas : 1B

1. Tuliskan pentingnya biologi molekular dalam pekembangan ilmu pengetahuan dan contoh
peranan dalm kehidupan sehari-hari

Jawab :
Biologi molekular sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan karena “Ketika
biokimia didefinisikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan kimia makhluk hidup, maka
biologi molekuler memiliki cakupan yang lebih luas untuk menjelaskan segala fenomena
biologi dalam hal interaksi molekul ” . Tutur seorang Biokimiawan University of College
London, Prof. Campbell.

Secara sederhana apa yang diutarakan oleh Prof. Campbell dapat dipahami bahwa biokimia
menelusuri molekul-molekul yang membentuk organisme (makhluk hidup). Bagaimana
molekul tersebut bekerja pada organisme biologi molekuler lah yang mengkaji dan
memaparkannya.

Kita akhirnya dapat mengetahui bahwa salah satu komponen DNA (asam deoksiribonukleat)
pada makhluk hidup adalah 4 macam nukleotida (basa nitrogen). Keempatnya yaitu Adenin
dan Guanin (basa purin) serta Timin dan Sitosinin (basa pirimidin). Inilah salah satu kontribusi
biologi molekuler.

Disiplin ilmu tersebut juga mempelajari aktivitas biologi pada level molekular, misalnya
bagaimana memahami interaksi antara molekul DNA, RNA dan protein, serta biosintesisnya.
Karena perannya cukup penting dan perkembangannya yang pesat tidak mengherankan banyak
peneliti-peneliti Indonesia dikirim ke luar negeri untuk mendalami biologi molekuler.

Kita akhirnya mendapatkan informasi bahwa penyakit dan fenomena down sindrom disebabkan
oleh kelainan genetik ketika dalam kandungan, berupa kelebihan kromosom. Persisnya telah
terjadi pembelahan sel abnormal (tidak normal) sehingga ada salinan kromosom tambahan di
kromosom 21. Dan disiplin ilmu ini sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan manusia.
Telah banyak hasil eksperimen yang kemudian dipublikasikan dan menjadi sebuah pengetahuan
untuk manusia.

Dan contoh peranannya dalam kehidupan sehari hari dapat kita lihat pada masa pandemi
COVID-19 ini. Pengembangan vaksin dan aturan protokol kesehatan itu ada setelah tersedia
informasi memadai terkait pandemi COVID-19 dan karakter virus SARS-CoV-2 sebagai
penyebabnya.

Pemahaman terhadap sains amatlah penting, khususnya biologi molekuler sebagai landasan
ilmiah untuk penanganan pandemi. Disiplin Ilmu ini mempelajari DNA, RNA, maupun sintetis
protein. Pemahaman kita mengenai struktur genom populasi Indonesia berdasarkan analisis
DNA membantu ilmuwan kita untuk menganalisa spektrum berbagai macam mutasi penyakit di
Indonesia [6]. Tutur ilmuwan Eijkman Institute Prof. Herawati Sudoyo dalam suatu orasi
ilmiahnya.
2. Bagaimana hukum pewarisan sifat dan penyakit bawaan genetik, jelaskan

Jawab :

 Hukum Atau Konsep Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada
keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika. Sifat-
sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian
sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di
dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi
sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat
keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai penentu
sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat
pada makhluk hidup.

1. KROMOSOM

Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus (kromatin) yang
berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada keturunannya. Setiap inti sel suatu
makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh (autosom) dan
kromosom kelamin (gonosom).

 Kromosom Tubuh
Kromosom tubuh berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tubuh suatu organisme.
Kromosom tubuh dilambangkan dengan A yang berasal dari kata autosom yang terdiri
dari 22 pasang atau berjumlah 44 buah. Autosom terletak pada sel tubuh dan
berpasangan sehingga disebut kromosom diploid (ditulis dengan 2n).

 Kromosom Kelamin
Kromosom kelamin (gonosom) berfungsi untuk menentukan jenis kelamin suatu
organisme. Gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah, gonosom pada laki-laki
dilambangkan dengan XY dan pada perempuan dilambangkan dengan XX. Gonosom
terletak pada sel kelamin dan tidak berpasangan sehingga disebut kromosom haploid
(ditulis dengan n).

2. GEN

Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe. Genotipe
setiap makhluk hidup berbeda-beda yang dapat menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup
tersebut. Pada dasarnya, genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat.
Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat fenotipe. Fenotipe adalah sifat pada
makhluk hidup yang dapat terlihat. Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat
genotipe dan lingkungannya.

Pada umumnya, suatu gen dinyatakan dengan simbol huruf. Huruf kapital menyatakan gen
yang bersifat dominan, misalnya M (merah), sedangkan huruf kecil menyatakan gen bersifat
resesif, misalnya m (putih). Gen selalu berpasangan misalnya MM, Mm atau mm. Gen yang
sama jenisnya seperti MM atau mm disebut homozigot, sedangkan gen yang berbeda
jenisnya seperti Mm disebut heterozigot. Jika gen dominan bersama-sama dengan gen
resesif, sifat yang akan tampak adalah sifat yang dibawa oleh gen dominan dan sifat yang
dibawa oleh gen resesif tidak akan muncul. Sebagai contoh, sifat pendek dominan tehadap
sifat tinggi. Jika gen untuk pendek muncul bersama-sama dengan gen untuk tinggi, sifat
pendeklah yang akan muncul pada keturunanya.

 Penyakit Bawaan Genetik

Gangguan Mendel sendiri polanya selalu mengikuti pewarisan mendel. Dalam dunia medis,
tidak hanya ciri fisik yang dapat diwariskan kepada orang tua kepada anaknya melalui
genofitnya. Penyakit tertentu juga dapat diwariskan sehingga anak mendapat warisan
penyakit genetik atau kelainan kerusakan akibat perubahan sifat dan komponen di dalam
gen. Penyakit genetik dapat disebabkan oleh mutasi baru pada DNA, atau kelainan pada gen
yang diwarisi dari orang tua.

Dalam penelitian dunia medis, pola pewarisan Mendel sangat berguna untuk sejarah
kejadian penyakit atau gangguan analisis silsilah dan prediksi genotif keturunan.
Penyebabnya bisa karena alel dominan atau alel resesif. Berlaku dalam Hukum Pewarisan
Mendel, mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann
Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman' terdiri dari dua bagian:
Hukum pemisahan (segregation) yang dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan Hukum
berpasangan secara bebas (independent assortment) yang dikenal sebagai Hukum Kedua
Mendel.

Gangguan mendel atau yang biasa dikenal dengan kelainan genetik yang umum

1. Fenilketonuria
Adalah gangguan resesif autosom yang juga dikenal sebagai FKU. Individu yang
terkena penyakit ini, akan kekurangan enzim fenil alanin hidroksilase, yang dapat
memetabolisme asam amino fenil alanin menjadi tirosin.

2. Hemofilia
Merupakan kelainan yang terkait-seks. Seseorang yang menderita hemofilik tidak
memiliki kemampuan untuk pembekuan darah karena tidak adanya satu atau faktor
pembekuan lainnya. Alel untuk hemofilia diwariskan dari ibu, tetapi selalu laki-laki
yang menderita penyakit ini karena sifat resesif terpaut seks.

3. Distrofi otot
Penyakit ini disebabkan oleh perluasan pengulangan trinukleotida pada daerah gen 3
aksen yang tidak dapat digunakan pada kromosom 19. Gangguan Mendel yang satu ini
disebabkan oleh adanya Miotonia yaitu relaksasi otot yang lambat setelah kontraksi
sadar. Distrofi muskular yaitu kelemahan otot dan jaringan otot. Selain itu juga
ketakutan dengan adanya katarak dan hipogonadisme.

4. Buta warna
Merupakan sifat resesif yang berkaitan dengan seks. Buta warna terjadi ketika mata
gagal membedakan warna merah dan hijau. Penglihatan normal dibawa oleh gen
dominan. Kromosom X membawa gen normal dan alel resesifnya. Buta warna selalu
menunjukkan pewarisan yang berselang-seling.

Anda mungkin juga menyukai