POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 1
Polidaktili Pewarisan Sifat Autosomal Dominan pada Manusia
Magdalena / 102013248 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat korespondensi: Magdalena.2013fk248@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak Mutasi yang diwariskan dari orangtua ke anak disebut mutasi keturunan atau mutasi gremline. Jenis mutasi ini muncul sepanjang hidup seseorang di hampir setiap sel dalam tubuh. Mutasi ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti radiasi ultraviolet dari matahari, atau dapat terjadi jika kesalahan penyalinan DNA dirinya selama pembelahan sel. Pewarisan sifat yang terjadi pada manusia dikarenakan orangtua melengkapi anaknya dengan informasi yang terkode dalam gen. Gen adalah unit instruksi untuk menghasikan atau mempengaruhi suatu sifat herediter tertentu. Gregor Mendel dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistem sederhana untuk menganalisis sifat genetik. Lewat percobaan kacang ercis (Pisum sativum), ia mengajukan konsep mengenai segregasi (hukum segregasi/hukum Mendel I) dan hukum pengelompokan bebas (hukum Mendel II). Polidaktili (kelebihan jumlah jari tangan) merupakan kelainan yang disebabkan oleh gen dominan pada autosom (autosomal dominan). Kata kunci: Mutasi, mendel, polidaktili, autosom
Abstract Mutations that are passed from parent to child is called a mutation or mutations gremline descent . This type of mutation appears throughout a person's life in virtually every cell in the body . These mutations can be caused by environmental factors such as ultraviolet radiation from the sun , or can occur when DNA copying errors during cell division itself . Inheritance that occur in humans because parents equip their children with the information encoded in genes . Genes are the units of instruction to generate or influence a particular hereditary trait . Gregor Mendel is known as the first to introduce a simple system for analyzing genetic traits . Through experiments pea ( Pisum sativum ) , he proposed the concept of segregation ( segregation laws / legal Mendel I) and the free grouping of law ( law of Mendel II ) . Polidaktili ( excess number of fingers ) is a disorder caused by an autosomal dominant gene ( autosomal dominant ). Keywords : Mutation , mendel , polidaktili , autosomal
POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 2
Pendahuluan Seperti yang kita ketahui salah satu fakta yang jelas terjadi pada manusia adalah terjadinya penurunan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya dan begitu seterusnya. Misalnya saja seorang ayah yang menurunkan karakter rambut keriting kepada anaknya, atau seorang ibu yang mewariskan mata birunya kepada anaknya. Pewarisan sifat yang terjadi pada manusia dikarenakan orang tua melengkapi anaknya dengan informasi yang terkode dalam gen. 1 Akan tetapi perlu disadari bahwa dalam pewarisan sifat, akan muncul variasi-variasi tertentu yang menciptakan keanekaragaman. Tokoh yang berjasa dalam mengembangkan teori pewarisan sifat adalah Gregor Mendel, lewat dua hukum yang telah disusunnya (Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II). Pewarisan sifat yang terkait dengan tinggi badan, warna rambut, bentuk hidung dan sebagainya, tidaklah berbahaya. Pewarisan sifat yang berbahaya dan dapat menjadi masalah serius ketika gen-gen yang diwariskan menyebabkan kelainan tertentu yang menimbulkan cacat bahkan kematian. Polidaktili merupakan salah satu kelainan pewarisan sifat atau kelainan gen. Polidaktili membuat seseorang memiliki jumlah jari tangan yang berlebih. Karena sifatnya yang autosomal dominan, maka kelainan ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan dapat terjadi pada semua lapisan generasi dengan prosetase berkisar antara 50% hingga 100% penderita. Dengan adanya makalah yang telah dibuat ini, diharapkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida dapat memahami segala hal yang berhubungan dengan gen serta pewarisan sifat, dengan tetap terkait dengan hukum Mendel. Selain itu, diharapkan mahasiswa dapat mengerti serta memahami kelainan-kelainan dalam pewarisan sifat yang salah satunya dapat menyebabkan kelebihan jumlah tangan pada manusia (polidaktili). Pembahasan Gregor Johan Mendel Tokoh peletak prinsip dasar genetika adalah Gregor Johan Mendell seorang biarawan dan penyelidik tanaman berkebangsaan Austria. Pada tahun 1866 Mendell melaporkan hasil penyelidikannya selama bertahun-tahun atas kacang ercis/kapri (Pisum sativum). Untuk mempelajari sifat menurun Mendell menggunakan kacang ercis dengan alasan memiliki pasangan sifat yang menyolok, bisa melakukan penyerbukan sendiri, segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek, mampu menghasilkan banyak keturunan, dan mudah disilangkan. 1 POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 3
Gambar no.1 Inilah tiga langkah eksperimen yang dilakukan Mendell. Perhatikan dengan cermat perbandingannya berdasar warna bunga. 1 Dari hasil penelitiannya tersebut Mendell menemukan prinsip dasar genetika yang lebih dikenal dengan Hukum Mendell. Hukum Mendell I Pada hukum mendel 1 dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda). Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid dengan dominansi. Persilangan dengan dominansi adalah persilangan suatu sifat beda dimana satu sifat lebih kuat daripada sifat yang lain. Sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, sedangkan yang lemah/tertutup disebut sifat resesif. Perhatikan contoh berikut ini, disilangkan antara mawar merah yang bersifat dominan dengan mawar putih yang bersifat resesif. 2
Gambar no.2 Contoh Persilangan dari Terapan Hukum Mendel 1. 2 POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 4
Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya. Hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih. Contoh, disilangkan ercis berbiji bulat warna kuning (dominan) dengan ercis berbiji kisut warna hijau (resesif). 2
Gambar no.3 Contoh Persilangan dari Terapan Hukum Mendel 2. 2
Hereditas Gen Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga. Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-masing gen dalam pasangan itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau berbeda, misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek. Pengertian Gen (gene) itu sendiri adalah unit dasar dari hereditas, yang terletak pada kromosom (chromosome), yaitu suatu struktur yang bentuknya seperti tongkat dan terletak ditengah-tengah (nucleus) setiap sel tubuh. GEN merupakan substansi hereditas yang terletak di dalam kromosom, yang memilik sifat-sifat: Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom, Mengandung informasi genetika dan Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. 3,4
POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 5
Kromosom Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan. Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja. 3
DNA Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA merupakan sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu gugus fosfat, gula deoksiribosa dan basa nitrogen yang terdiri dari Adenin (A) Guanin (G) Sitosina (C) Timina (T). Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2- deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa. 3
Hubungan Gen dengan DNA Secara substansi sesungguhnya gen merupakan sepenggal DNA yang diseliputi dan diikat oleh protein, serta berfungsi sebagai zarah penentu sifat organisme. Selain itu gen bersifat antara lain, sebagai suatu materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom, mengandung informasi genetika/ sifat herediter, Mengatur perkembangan dan proses metabolism individu, dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. 3
POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 6
Hubungan Gen dengan Kromosom Kromosom mengandung DNA. Total keseluruhan informasi genetik yang disimpan didalam kromosom disebut genom. Genom DNA tersusun atas gen-gen. satu gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu sifat yang dapat diamati. Gen juga dianggap sebagai fragmen DNA didalam kromosom. 3
Hubungan Gen, Kromosom dan DNA Bagian utama sebuah sel adalah nukleus, di dalam nukleus terdapat benang-benang halus yang disebut kromatin. Pada saat sel akan mulai membelah diri, benang-benang halus tersebut menebal, memendek dan mudah menyerab warna membentuk kromosom. Kromosom adalah struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu DNA dan protein. Secara struktural perubahan DNA dan protein menjadi kromosom di awali pada saat profase. Molekul DNA akan berikatan dengan protein histon dan nonhiston membentuk sejumlah nukleosom. Unit-unit nukleosom bergabung memadat membentuk benang yang lebih padat dan terpilin menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin akan tersusun memadat membentuk lengan kromatin. Selanjutnya kromatin akan mengganda membentuk kromosom. 3,4
Autosomal Dominan Definisi autosomal dominan adalah sebuah gen pada salah satu kromosom non-seks yang selalu dinyatakan, bahkan jika hanya satu salinan hadir. Definisi dari Genom Informasi Proyek Manusia di Departemen Energi AS Menjelaskan sifat atau gangguan di mana fenotipe dinyatakan dalam mereka yang telah mewarisi hanya satu salinan dari mutasi gen tertentu (heterozigot), khusus mengacu pada gen pada salah satu 22 pasang autosom (kromosom non- seks) Definisi dari Gene Reviews dari University of Washington dan Pusat Nasional untuk Bioteknologi Informasi dominasi autosomal adalah pola karakteristik warisan beberapa penyakit genetik. "Autosomal" berarti bahwa gen tersebut terletak di salah satu nomor, atau non-seks, kromosom. "Dominan" berarti bahwa satu salinan dari mutasi penyakit terkait sudah cukup untuk menyebabkan penyakit. Hal ini berbeda dengan gangguan resesif, di mana dua salinan dari mutasi yang diperlukan untuk menyebabkan penyakit. Pada pewarisan autosomal dominan, mutasi satu gen dari satu pasang alel menghasilkan gambaran fenotip atau ciri yang berbeda. 5 Dengan kata lain, hadirnya gen dominan dalam POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 7
genotip menyebabkan penampakan sifat. Salah satu gangguan autosomal dominan yang ringan adalah polidaktili. 6 Contoh keadaan autosomal dominan lainnya adalah akondroplasia, buta warna (kuning-biru), sindrom Ehlers-Danlos, Chorea Huntington, sindrom Marfan, Phenylcarbamida, Dentinogenesis Imperfekta Polidaktili Kelaian Autosom Dominan Polidaktili adalah terjadinya duplikasi jari-jari tangan dan kaki melebihi dari biasanya. Kelainan dapat terjadi mulai dari duplikasi yang berupa jaringan lunak sampai duplikasi yang di sertai dengan metacarpal dan phalang sendiri. Polidaktili merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari pada tangan atau kaki lebih dari lima. Dikenal juga dengan nama hiperdaktili. Bila jumlah jarinya enam disebut seksdaktili, dan bila tujuh disebut heksadaktili. Polidaktili terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran. 7
Polidaktili adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P yang di maksud dengan sifat autosomal ialah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan ada pula yang resesif. Oleh karena laki-laki dan perempuan mempunyai autosom yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat dijumpai pada laki-laki maupun perempuan. Sehingga orang bisa mempunyai tambahan jari pada kedua tangan atau kakinya. 7
Jari-jari yang lebih dari 5 pada manusia adalah suatu ketidaknormalan, dan polidaktili merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan duplikasi jari. Pada polidaktili, biasanya terdapat 6 jari pada setiap jari tangan,terkadang bisa lebih seperti 7 atau 8 jari. Ada beberapa penyabab dari polidaktili itu sendiri salah satunya adlah factor teratogenik Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, teratogenik berarti terjadinya perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga pembentukan organ-organ berlangsung tidak sempurna (terjadi cacat lahir). Di dalam Keputusan Menteri Pertanian nomor 434.1, teratogenik adalah sifat bahan kimia yang dapat menghasilkan kecacatan tubuh pada kelahiran. 7
Teratogenik adalah perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia. Senyawa teratogen akan berefek teratogenik pada suatu organisme, bila diberikan pada saat organogenesis. Apabila teratogen diberikan setelah POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 8
terbentuknya sel jaringan, sistem fisiologis dan sistem biokimia, maka efek teratogenik tidak akan terjadi. Teratogenesis merupakan pembentukan cacat bawaan. Malformasi (kelainan bentuk) janin disebut terata, sedangkan zat kimia yang menimbulkan terata disebut zat teratogen atau teratogenik. 7
Perubahan yang disebabkan teratogen meliputi perubahan dalam pembentukan sel, jaringan dan organ sehingga menyebabkan perubahan fisiologi dan biokimia yang terjadi pada fase organogenesis. Umumnya bahan teratogenik dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan golongan nya yakni bahan teratogenik fisik, kimia dan biologis. Faktor Teratogenik Fisik Bahan tertogenik fisik adalah bahan yang bersifat teratogen dari unsur-unsur fisik misalnya Radiasi nuklir, sinar gamma dan sinar X (sinar rontgen). Bila ibu terkena radiasi nuklir (misal pada tragedi chernobil) atau terpajan dengan agen fisik tersebut, maka janin akan lahir dengan berbagai kecacatan fisik. Tidak ada tipe kecacatan fisik tertentu pada paparan ibu hamil dengan radiasi, karena agen teratogenik ini sifatnya tidak spesifik karena mengganggu berbagai macam organ. Dalam menghindari terpaaan agen teratogen fisik, maka ibu sebaiknya menghindari melakukan foto rontgen apabila ibu sedang hamil. Foto rontgen yang terlalu sering dan berulang pada kehamilan kurang dari 12 minggu dapat memberikan gangguan berupa kecacatan lahir pada janin. 7
Faktor Teratogenik Kimia Bahan teratogenik kimia adalah bahan yang berupa senyawa senyawa kimia yang bila masuk dalam tubuh ibu pada saat saat kritis pembentukan organ tubuh janin dapat menyebabkan gangguan pada proses tersebut. Kebanyakan bahan teratogenik adalah bahan kimia. Bahkan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit tertentu juga memiliki efek teratogenik. Alkohol merupakan bahan kimia teratogenik yang umum terjadi terutama di negara-negara yang konsumi alkohol tinggi. Konsumsi alkohol pada ibu hamil selama kehamilannya terutama di trisemester pertama, dapat menimbulkan kecacatan fisik pada anak dan terjadinya kelainan yang dikenal dengan fetal alkoholic syndrome . Konsumsi alkohol ibu dapat turut masuk kedalam plasenta dan memperngaruhi janin sehingga pertumbuhan otak terganggu dan terjadi penurunan kecerdasan/retardasi mental. Alkohol juga dapat menimbulkan bayi POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 9
mengalami berbagai kelainan bentuk muka, tubuh dan anggota gerak bayi begitu ia dilahirkan. Obat-obatan untuk kemoterapi kanker umumnya juga bersifat teratogenik. Beberapa polutan lingkungan seperti gas CO, senyawa karbon dan berbagai senyawa polimer dalam lingkungan juga dapat menimbulkan efek teratogenik. 7
Faktor Teratogenik Biologis Agen teratogenik biologis adalah agen yang paling umum dikenal oleh ibu hamil. Istilah torch atau toksoplasma, rubella, cytomegalo virus dan herpes merupakan agen teratogenik biologis yang umum dihadapi oleh ibu hamil dalam masyarakat. Infeksi torch dapat menimbulkan berbagai kecacatan lahir dan bahkan abortus sampai kematian janin. Selain itu, beberapa infeksi virus dan bakteri lain seperti penyakit sifilis/raja singa juga dapat memberikan efek teratogenik. Faktor-faktor teratogenik diatas bisa menyebabkan terjadinya mutasi secara spontan seperti contoh jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki yang hingga saat ini masih bertanggung jawab atas kecacatan yang di wariskannya hingga saat ini di sana. Efek paling mengerikan yang terjadi, menurut laporan yang dibuat pada tahun 2005, satu dekade pasca ledakan bom, wanita yang mengandung melahirkan bayi mutan dengan kecacatan kelamin. 7 Sehingga dari semua informasi diatas hubungan antara pertambahan umur dan terjadinya polidaktili itu bisa semakin jelas karena mutasi menjadi agen utama yang menyebabkan polidaktili.
Gambar no.4 Penderita Polidaktili. 7
Melalui pedigree di bawah maka kita akan mengetahui bahwa dalam pewarisan autosomal dominan, ditemuka kriteria lainnya yaitu frekuensi munculnya penderita akan sama banyak pada kedua jenis kelamin (laki-laki maupun perempuan) dan diketahui bahwa penurunan autosom dominan akan muncul pada setiap generasi. 8
POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 10
Gambar no.5. Pedigree Polidaktili. 8
Pembahasan Kasus yang di berikan pada PBL kali ini adalah Hari pertama Adit masuk sekolah tapi tidak mau berangkat karena malu dengan keadaan dirinya. Adit memiliki jumlah jari tangan dan kaki yang tidak normal yaitu 6 buah. Pada kasus seperti ini dapat di tarik hipotesisnya Adit menderita polidaktili. Berdasarkan pada materi yang telah dibahas diatas, polidaktili merupakan kelainan pewarisan sifat (kelainan gen) yang disebabkan oleh gen dominan pada autosom (autosomal dominan). Mutasi yang diwariskan dari orangtua ke anak disebut mutasi keturunan atau mutasi gremline (karena mereka terjadi dalam sel telur dan sperma, yang juga disebut sel germinal). Jenis mutasi ini muncul sepanjang hidup seseorang di hampir setiap sel dalam tubuh. Mutasi yang terjadi hanya dalam telur atau sel sperma, atau yang terjadi tepat setelah pembuahan, disebut baru (de novo) mutasi. 7 Mutasi dapatan (atau somatik) akan dapat menyebabkan perubahan DNA sel individu pada selang waktu selama hidup seseorang. Perubahan ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti radiasi ultraviolet dari matahari, atau dapat terjadi jika kesalahan penyalinan DNA dirinya selama pembelahan sel. Penyebab umum mutasi genetis adalah perubahan dasar seperti salah penyocokan (miss match), salah pembacaan (mis pelling) atau salah penempatan dasar dari DNA sehingga terjadi miss match dan deletion. Sehingga semakin besar pemacu mutasi dan semakin banyak terjadi penyalinan ulang DNA maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya mutasi POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 11
genetis. Sehingga semakin bertambahnya umur seseorang maka kemungkinan untuk terpapar oleh zat pemacu mutasi dan terjadinya salah penyalinan semakin besar yang kemungkinan besar akan diturunkan kepada anaknya. Mutasi de novo mungkin menjelaskan kelainan genetik di mana seorang anak yang terkena memiliki mutasi pada setiap sel, tetapi tidak memiliki riwayat keluarga gangguan. Penurunan autosom dominan memiliki beberapa kriteria. Mari kita melihat satu persatu kriteria yang ada untuk membuktikan bahwa polidaktili yang diderita bayi merupakan kelainan yang diturunkan dari generasi sebelumnya (dalam hal ini ayah). Kriteria yang pertama mengatakan bahwa paling sedikit satu orangtua harus mempunyai ciri ini (polidaktili), dari kasus dapat kita temukan bahwa ayah menderita polidaktili. Kriteria berikutnya dapat dibuktikan melalui persilangan berikut ini, jika gen dominan polidaktili dilambangkan P maka individu dengan gen homozigot dominan (PP) dan heterozigot (Pp) akan menderita polidaktili. Sementara itu, individu dengan gen homozigot resesif (pp) akan bersifat normal.
Pemisalan pertama (ayah memiliki gen homozigot ibu normal) P : PP X pp (polidaktili) (normal) F1 : Pp (100% polidaktili) Bayi yang dilahirkan semuanya akan menderita polidaktili
Pemisalan kedua (ayah memiliki gen heterozigot ibu normal) P : Pp X pp (polidaktili) (normal) F1 : Pp ; pp (50% polidaktili) (50% normal) Adit saat dilahirkan memiliki peluang 50% untuk menderita polidaktili, dan Adit yang dilahirkan oleh si ibu ternyata menderita polidaktili. POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 12
Kriteria penurunan autosom dominan adalah, bahwa ciri tersebut akan muncul pada setiap generasi. Karena itulah, tidak menutup kemungkinan bahwa Adit yang dilahirkan ibu akan menderita polidaktili. Jadi, kelebihan jari tangan (polidaktili) yang diderita Adit merupakan kelainan yang diturunkan oleh ayahnya. Ringkasan Penyebab umum mutasi genetis adalah perubahan dasar seperti salah penyocokan (miss match), salah pembacaan (mis pelling) atau salah penempatan dasar dari DNA sehingga terjadi miss match dan deletion. Kelainan yang menyebabkan jumlah jari tangan berlebih disebut dengan polidaktili. Polidaktili merupakan kelainan pewarisan sifat (kelainan gen) yang disebabkan oleh gen dominan pada autosom (autosomal dominan). Penurunan autosom dominan memiliki beberapa kriteria. Kriteria yang pertama mengatakan bahwa paling sedikit satu orangtua harus mempunyai ciri ini (polidaktili), kriteria berikutnya dapat dibuktikan melalui persilangan, jika gen dominan polidaktili dilambangkan P maka individu dengan gen homozigot dominan (PP) dan heterozigot (Pp) akan menderita polidaktili, perkawinan homozigot-normal menghasilkan semua keturunan yang memiliki ciri tersebut, perkawinan heterozigot-normal mengahasilkan 50% keturunan dengan ciri tersebut, sebagain besar individu yang menunjukkan ciri ini akan merupakan heterozigot, frekuensi munculnya penderita akan sama banyak pada kedua jenis kelamin (laki-laki maupun perempuan), kriteria penurunan autosom dominan adalah bahwa ciri tersebut akan muncul pada setiap generasi. Bedasarkan kasus yang telah di bahas dan kariteria yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kelebihan jari tangan (polidaktili) yang diderita Adit merupakan kelainan yang diturunkan oleh orangtuanya. Dengan demikian maka hipotesis yang ada dapat dibenarkan.
POLIDAKTILI | Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran 13
Daftar pustaka 1. Universitas Pendidikan Indonesia. Genetika. Bandung; 2007. 2. Biologi Media Center. Genetika hukum mendel; 2014. 3. Ilmu. Hubungan gen kromosom dan DNA; 2012. 4. James J, Baker C, Swain H. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2011.h.95-7. 5. Benson RC, Pernoll ML. Buku saku obstetri & ginekologi. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.64-5. 6. Hull D, Johnston DI. Dasar-dasar pediatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.19-21. 7. Muttaqin, Arif. Asuhan keperawatan dengan klien gangguan sistem muskuloskeletal. Jakarta: EGC: 2008. 8. Suryo. Genetika manusia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2005.