Menyetujui
Dosen Pembimbing I
http:/jtsl/ub.ac.id
1
Abstract
Endophytic actinomycetes live in plant tissues and can potentially produce bioactive compounds
that can enhance plant growth. Application of endophytic actinomycetes was conducted using seed
soaking on rice seed of Inpari 10 before seed bedding and before planting. The experiments were
performed with a randomized block design with two factors. The first factor was inoculants of
endophytic actinomycetes (without inoculants, PAS 4, POA 4 and POA 5) and the second factor
was dose of NPK fertilization (without fertilization, dose 100% dosis (1,41 g Urea pot-1, 1,06 g
SP36 pot-1, 0,35 g KCl pot-1), pada 50% dosis (0,70 g Urea pot-1, 0.53 g SP36 pot-1, 0,175 g KCl pot-
1), dan pada 25% dosis (0,47 g Urea pot-1, 0.35 g SP36 pot-1, 0,11 g KCl pot-1). Each treatment was
repeated three times. The results showed that all three isolates were potential as biocontrol agents
to enhance the growth of rice plants when applied with fertilizer dose reduction of 50-70% and
have a better result against N uptake by 162.75% (134.18 g pot-1) and P at 105.71% (24.39 g pot-1)
when compared with those without soaking the seeds isolate endophytic actinomycetes.
Keywords : endophytic actinomycetes, dissolve P, fixing N, plant growth, ,seed soaking
http:/jtsl/ub.ac.id
2
agen pengendali hayati telah banyak diketahui menggunakan media padat bebas N (N-free)
salah satunya mampu hidup di lingkungan dan uji potensial aktinomiset dalam melarutkan
bernutrisi rendah karena menghasilkan spora fosfat dilakukan dengan menggunakan medium
dan digunakan sebagai strategi untuk agar Pikovskaya.
mempercepat proses dekomposisi sisa-sisa
Analisis tanah dan populasi bakteri
tanaman mengandung lignin dan selulosa,
sehingga pemanfaatannya dapat meningkatkan Analisis populasi bakteri awal dilakukan pada
kesuburan dan kesehatan tanah yang pada tanah sampel sebelum tanam dan populasi
gilirannya merupakan kebutuhan pokok untuk bakteri dalam inokulan dengan metode TPC
meningkatkan kandungan bahan organik dalam (Hastuti dan Ginting, 2007). Analisis populasi
tanah (Hasani et al., 2014). bakteri dilakukan dengan mengambil 10 g
Berdasarkan pernyataan tersebut, isolat sampel tanah dan dimasukkan kedalam botol
aktinomiset endofit diduga akan berpengaruh jam berisi 9 mL larutan garam fisiologis,
pada pertumbuhan tanaman padi dan aplikasi kemudian dilakukan pengenceran bertingkat
aktinomiset endofit diharapkan dapat dan diulang sebanyak dua kali.
mengefisiensikan penggunaan pupuk anorganik
Analisis media tanam
yang diberikan pada tanaman karena
aktinomiset endofit dapat meningkatkan Media tanam yang digunakan dalam penelitian
serapan hara N dan P tanaman. ini merupakan media tanah sawah yang berasal
dari areal pertanian Cibungbulan, Bogor.
Analisis kimia tanah dilakukan sebelum
Metode Penelitian penananaman, sehingga kondisi unsur hara
Waktu dan lokasi penelitian yang terkandung di dalam tanah dapat
diketahui terlebih dahulu untuk menentukan
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember dosis rekomendasi aplikasi pemupukkan yang
2015 – Juni 2016. Uji kemampuan dan analisis tepat sebelum penanaman.
karakteristik aktinomiset endofit dilakukan di Analisis kebutuhan unsur hara N, P dan
Laboratorium Biologi Tanah, Balai Penelitian K sebelum penanaman dilakukan dengan
Tanah, Bogor, dan uji efektifitas aktinomiset menggunakan PUTS (Perangkat Uji Tanah
dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Sawah) dengan dosis yang didapatkan yaitu 200
Tanah, Bogor. kg Urea ha-1(kategori rendah), 150 kg SP36 ha-
Peremajaan dan pengamatan karakteristik 1(kategori sedang) dan 50 kg KCl ha-1 (kategori
morfologi isolat aktinomiset endofit padi sedang) dengan pH yaitu 5-6. Analisis biologi
asli tanah dilakukan sebelum penanaman guna
Sampel isolat aktinomiset endofit padi yang
mengetahui populasi bakteri asli tanah
digunakan antara lain POA (Padi Organik
(indigineous). Pengambilan contoh tanah secara
Akar) yaitu POA 4 dan 5 dan satu isolat PAS
komposit dengan kedalaman 10 cm. hasil
(Padi Akar Sintanur) yaitu PAS 4. Ketiga isolat
perhitungan yang menunjukkan total populasi
tersebut diremajakan pada media Yeast Malt
bakteri sebesar 5.9 x 107 cfu g-1 populasi fungi
Agar (YMA) dengan penambahan antibiotik
sebesar 3.0 x 107 cfu g-1 dan total populasi
nalidixid acid (1 mg mL-1) dan Cyclohexamide aktinomiset sebesar 4.1 x 107 cfu g-1 pada
(5 mg mL-1). Kultur biakan di inkubasi selama
tanah sebelum tanam menunjukkan kondisi
5-7 hari pada suhu ruang. Tipe rantai spora dari
tanah yang agak subur, karena menurut Husen
masing-masing isolat aktinomiset endofit
(2007) tanah pada olahan pertanian yang dapat
diamati menggunakan mikroskop cahaya
dikatakan subur memiliki 108 mikroba g-1 tanah
(Olympus dilengkapi Optilab) dengan
atau setara dengan lebih dari 100 juta mikroba
perbesaran 400x.
per gram tanah.
Uji kemampuan aktinomiset dalam Inokulasi aktinomiset endofit pada
menambat nitrogen dan melarutkan fosfat kecambah tanaman padi
Uji kemampuan isolat aktinomiset endofit
Isolat diremajakan pada media YSA. Inkubasi
dalam menambat nitrogen dilakukan dengan
dilakukan pada suhu ruang selama 5-7 hari,
http:/jtsl/ub.ac.id
3
kemudian sebanyak 3 disc isolat (2 mm per dengan metode N-Kjeldahl dan kadar P (%)
disc) dipindahkan pada 200 mL media YMB dengan pengabuan basah HNO3.
cair secara aseptik pada LAFC (Laminar Air
Flow Cabinet) dan diinkubasi pada suhu ruang Analisis data
selama 6-14 hari dengan menggunakan mesin
Sidik ragam dilakukan untuk mengetahui
shaker. Kemudian 100 mL suspensi diencerkan
keragaaman pada setiap perlakuan dilakukan
kedalam 900 mL larutan NaCl steril 0,85%, lalu
dengan menggunakan tabel ANOVA taraf
dihomogenkan menggunakan vortex. Setelah 5%.Apabila faktor-faktor tersebut berbeda
divortex, kultur cair siap digunakan untuk
nyata maka perlu dilakukan uji lanjut untuk
perendaman benih padi. Isolat aktinomiset
mengetahui perlakuan yang memberikan
dengan kode PAS 4, POA 4, dan POA 5 cair
berbedanyata.Pada percobaan ini menggunakan
aktinomiset endofit diaplikasikan dengan
uji lanjut BNJ 0.5 % (Tukey HSD method).
kepadatan inokulan 10-8 cfu mL-1.
Aplikasi isolat menggunaan teknik
perendaman benih dengan isolat Aktinomiset Hasil dan Pembahasan
endofit selama 20 menit dan pada perlakuan
Uji melarutkan fosfat dan penambat
kontrol hanya direndam dengan air. Kecambah
nitrogen
tanaman padi dicelupkan kedalam suspensi
aktinomiset endofit yang telah setara dengan Dari hasil pengujian pada media padat
10-8cfu mL-1 selama 2 jam. Pengecambahan pikovskaya untuk pengujian mikroba dalam
benih dilakukan di tray dengan media melarutkan fosfat diperoleh hanya isolat PAS 4
campuran tanah, dan kompos dengan yang mampu melarutkan fosfat dengan
perbandingan 1:1. Persemaian diupayakan membentuk zona bening disekitar koloni pada
dalam tempat yang teduh dan selalu dalam ke empat media pelarut fosfat namun tidak
kondisi lembab dengan melakukan penyiraman pada isolat (Tabel 3).
setiap hari. Penyemaian dilakukan selama2
Minggu.Bibit yang sudah siap tanam dilakukan Tabel 3. Hasil uji pada medium bebas nitrogen
pemindahan dari persemaian ke ember yang dan pikovskaya.
lebih besar (diameter 30 cm). Pemeliharaan Hasil pada medium bebas N dan
dilakukan meliputi penyiraman dan Isolat
Pikovskaya
pemupukan. Aktino
Media Media bebas N
miset
Pemupukan dilakukan disesuaikan dosis pikovskaya (N-free)
yang ditentukan melalui uji PUTS pada tanah U1 U2 U1 U2
sawah yaitu dosis Pemupukan 100% dosis (1,41 PAS 4 + + + +
g Urea pot-1, 1,06 g SP36 pot-1, 0,35 g KCl pot- POA 4 - - + +
1), pada 50% dosis (0,70 g Urea pot-1, 0.53 g POA 5 - - + +
SP36 pot-1, 0,175 g KCl pot-1), dan pada 25% Keterangan: U1:Ulangan1, U2:Ulangan 2. (+) merupakan
dosis (0,47 g Urea pot-1, 0.35 g SP36 pot-1, 0,11 tanda bahwa isolat mampu melarutkan fosfat, (-)
merupakan tanda bahwa isolat tidak dapat melarutkan
g KCl pot-1). Pemberian Pupuk Urea sebanyak fosfat.
2 kali, yaitu pada awal tanam dan 2 minggu
setelah tanam. Urea disebarkan dan ditekan POA 4 dan POA 5 yang tidak mampu
agar terbenam. Pupuk SP36 diberikan satu hari melarutkan P mada medium Pikovskaya.Selain
sebelum tanam dengan cara disebarkan dan dapat melarutkan fosfat, aktinomiset endofit
dibenamkan. Pupuk KCl diberikan 2 kali yaitu juga mampu menambat N. Fiksasi nitrogen
pada saat tanam dan saat menjelang keluar pada aktinomiset dilakukan pada media padat
malai. bebas nitrogen (n-free). Dilihat dari hasil
inkubasi selama 3-5 hari, ketiga isolat terlihat
Analisis serapan hara tanaman mampu tumbuh pada media padat bebas N.
Analisis serapan hara tanaman atas (batang dan Hasil tersebut mengindikasikan bahwa isolat-
daun) dilakukan dengan parameter kadar N (%) isolat aktinomiset tersebut memiliki peran
http:/jtsl/ub.ac.id
4
sebagai mikroba pemfiksasi N2 pada tanaman isolat tersebut tergolong ke dalam genus
padi. Streptomyces sp. seperti pada Gambar 1.
Karakterisasi spesies Streptomyces sp. umumnya
Karakterisasi morfologi koloni aktinomiset
dibedakan berdasarkan warna miselia substrat
endofit padi
dan aerial, produksi pigmen terlarut, bentuk,
Sebanyak tiga isolat aktinomiset endofit padi dan penampakan spora di permukaan media
dapat tumbuh dengan baik pada media YMA padat. Menurut Ghadin et al. (2008)
dengan morfologi koloni yang beragam pertumbuhan Streptomyces sp. diatas media padat
(Gambar 1). Koloni aktinomiset sebagian besar menunjukkan miselia dengan spora aerial
tampak keras seperti tumbuh mengakar ke berwarna putih, cokelat hingga abu-abu.
dalam YMA (Yeast Malt Agar), berbeda dengan Streptomyces sp. memiliki 4 tipe penataan rantai
koloni mikrob lainnya yang tampak lunak di spora yaitu tipe Rectus or Straight (R), spirales (S),
atas media YMA (Yeast Malt Agar). Isolat kode tipe rectiflexibiles (RF), dan tipe retinaculiaperti
PAS 4, POA 4 dan POA 5 mampu membentuk (RA) (Shirling dan Gottlieb, 1966).
miselia aerial dan substrat yang beragam dari
putih, krem, dan merah muda sehingga ketiga
RF
RF RF
Komponen pertumbuhan tanaman padi pengaruh yang lebih baik sebesar 18,93%
(91,08 cm) bila dibandingkan dengan kontrol.
Aplikasi Streptomyces sp.dan pupuk NPK
Sementara pengaruh aplikasi isolat PAS 4 dan
berbagai taraf dosis memiliki pengaruh yang
POA 4 terhadap tinggi tanaman jika
berbeda-beda terhadap pertumbuhan tanaman.
dibandingkan dengan kontrol hanya sebesar
dari hasil nilai sidik ragam dapat digunakan
18,61% (90,83 cm) dan 16,98% (89,58 cm).
untuk mengetahui pengaruh perlakuan
perlakuan pemberian pupuk dengan dosis 0,25
terhadap parameter yang diamati.
memberikan pengaruh sebesar 1,69% (87,50
cm) lebih baik dibandingan dengan dosis 1
Tinggi Tanaman
sebesar 1,25% (87,13 cm) dan dosis 0,5 sebesar
Tinggi tanaman akan selalu meningkat sesuai 1,59% (87,42 cm) jika dibandingkan dengan
dengan bertambahnya umur tanaman (Gambar kontrol. Akan tetapi, kombinasi antara isolat
2). Aplikasi isolat POA 5 memberikan Streptomyces sp. endofit dengan pemupukan
http:/jtsl/ub.ac.id
5
pada perlakuan P3I3 (pemupukan 0,25 dosis + Streptomyces hygroscopicus S-17, adalah salah satu
Inokulan POA 5) memberikan pengaruh yang anggota aktinomiset endofit yang mampu
nyata lebih besar terhadap tinggi tanaman memacu pertumbuhan tomat dua kali lebih
sebesar 30,90% (96,00 cm) jika dibandingkan tinggi dan delapan kali lebih besar
dengan perlakuan P0I0 (tanpa pemupukan dan dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Asam
tanpa inokulan). Dengan demikian aplikasi Indol Asetat (IAA) merupakan hormon kunci
aktinomiset endofit jenis POA 5 diduga dapat bagi peningkatan pertumbuhan tanaman
mensubtitusi kekurangan unsur hara yang sehingga sintesisnya oleh jenis mikroba tertentu
diberikan oleh pupuk NPK sampai 75%, merupakan salah satu alasan terjadinya
terutaman unsur hara N, peran pupuk hayati peningkatan pertumbuhan tanaman yang di uji
majemuk yang mengandung Streptomyces sp. (Aryantha et al., 2004).
Igarashi et al. (2002) melaporkan bahwa
89.33
Tinggi Tanaman (cm)
Gambar 2.Pengaruh aplikasi Streptomyces sp. endofit terhadap tinggi tanaman padi.
Keterangan : Kombinasi Perlakuan Inokulan (I) (PAS 4, POA 4, dan POA 5), dosis pemupukan (P) (1 dosis,
0.5 dosis, dan 0.25 dosis).
Komponen Pertumbuhan Akar dan Jumlah Malai lebih besar terhadap panjang akar sebesar
5,88% jika dibandingkan dengan kontrol. dan
Uji lanjut BNJ 0.5% menunjukkan bahwa
kombinasi aplikasi aktinomiset endofit
masing-masing isolat memeberikan pengaruh
Streptomyces sp.dan pemupukan yaitu P212
yang berbeda terhadap pemanjangan akar
(pemupukan 0.5 dosis + Streptomyces sp.
tanaman padi selama 49 HST (Gambar 3).
endofitPOA 4) berpengaruh lebih besar pada
Perlakuan Streptomyces sp. endofit jenis (POA
panjang akar sebesar 51,81% (42,00 cm) jika
5) berpengaruh nyata lebih besar terhadap
dibandingkan dengan kontrol.
panjang akar 35,06% (38,83 cm), pada
perlakuan pemupukan 0,5 dosis berpengaruh
http:/jtsl/ub.ac.id
6
50.00
40.00
Panjang Akar (cm)
30.00
20.00
10.00
0.00
I0 I1 I2 I3
P0 27.67 36.50 39.67 37.83
P1 29.33 32.83 35.67 38.33
P2 31.17 38.83 42.00 38.00
P3 26.83 34.17 37.00 41.17
Gambar 3.Pengaruh aplikasi Streptomyces sp. endofit terhadap panjang akar tanaman padi.
Keterangan : Kombinasi Perlakuan Inokulan (I) (PAS 4, POA 4, dan POA 5), dosis pemupukan (P) (1
dosis, 0.5 dosis, dan 0.25 dosis).
Berat basah dan berat kering akar tanaman padi pengaruh lebih besar terhadap berat basah akar
tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. sebesar 27,52% (42,40 g pot-1) jika
perlakuan P212 (pemupukan 0,5 dosis + dibandingkan dengan kontrol (Gambar 4).
Streptomyces sp. endofit POA 4) memberikan
50.00 10.00
Berat Kering Akar (g pot-1)
Berat Basah Akar (g pot-1)
40.00 8.00
30.00 6.00
20.00 4.00
10.00 2.00
0.00 0.00
I0 I1 I2 I3 I0 I1 I2 I3
P0 33.25 27.64 31.89 37.83 P0 9.33 3.38 3.24 4.67
P1 41.04 25.35 35.95 38.33 P1 9.24 3.39 4.76 3.55
P2 35.81 38.61 42.40 38.00 P2 7.55 6.77 6.98 4.39
P3 36.32 40.74 35.68 41.17 P3 4.75 5.57 5.38 6.33
Gambar 4.Pengaruh aplikasi Streptomyces sp. endofit terhadap berat akar tanaman padi.
Keterangan : Kombinasi Perlakuan Inokulan (I) (PAS 4, POA 4, dan POA 5), dosis pemupukan (P) (1
dosis, 0.5 dosis, dan 0.25 dosis).
Patten dan Glick (2002) menjelaskan bahwa pada tanah dan penyerapan air serta nutrisi dari
pertumbuhan yang pesat dari akar memberikan lingkungan, dan akhirnya akan meningkatkan
keuntungan bagi tanaman dalam pelekatan peluang kelangsungan hidup tanaman.
http:/jtsl/ub.ac.id
7
Akantetapi, pada hasil penelitian ini yang akar dalam menyerap nutrisi hara tanaman
menunjukkan bahwa perlakuan kontrol (Tanpa tidak hanya cukup dilihat dari parameter
pemupukan + tanpa inokulan) pada parameter perakaran saja, melainkan dari parameter
berat basah akar dan juga berat kering akar seperti berat basah dan berat kering tanaman
memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dalam perhitungan serapan hara tanaman.
dengan pemberian perlakuan, hal ini Pemberian aktinomiset endofit jenis
disebabkan karena adanya human error atau Streptomyces sp. PAS 4 dengan pemupukan
kesalahan saat panen yaitu pada proses 25% dosis pupuk NPK mampu mempengaruhi
pencabutan akar tanaman yang sudah jumlah malai per pot sebesar 34,88% (19,33
merambat pada tanah dan sulit untuk malai pot-1) jika dibandingkan dengan
dipisahkan yang akhirnya tidak semua akar pemupukan dosis yang sama tetapi tanpa
tanaman dapat diukur akibat masih tertinggal aplikasi inokulan (Gambar 5).
pada tanah. Hal ini menyebabkan kemampuan
25.00
Jumlah Malai pot-1
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
I0 I1 I2 I3
P0 7.67 15.33 17.67 16.00
P1 14.67 15.33 15.00 18.33
P2 16.00 17.67 17.33 14.00
P3 14.33 19.33 18.33 15.67
Gambar 5.Pengaruh aplikasi Streptomyces sp. endofit terhadap jumlah malai tanaman padi.
Keterangan : Kombinasi Perlakuan Inokulan (I) (PAS 4, POA 4, dan POA 5), dosis pemupukan (P) (1
dosis, 0.5 dosis, dan 0.25 dosis).
Streptomyces sp. (Gambar 6).Streptomyces sp. POA jika dibandingkan tanpa pemberian pupuk
5 memberikan pengaruh tertinggi terhadap NPK. Hal ini sesuai dengan Perlakuan aplikasi
serapan hara N sebesar 64.72% (99.16 g pot-) Streptomyces sp. endofit ditambah dengan 0,25
dan serapan hara P sebesar 15,76% (91,74 g sampai 0,5 dosis pupuk NPK yang mampu
pot-1) jika dibandingkan tanpa aplikasi. meningkatkan berat basah dan berat kering
Sedangkan pemberian pupuk NPK akar yang tidak berbeda dengan perlakuan
tidakmemberikan pengaruh yang nyata pupuk NPK dosis penuh sebesar 70,91%
terhadap serapan hara N dan P namun (71,23 g pot-1).
pemberian pupuk NPK memliliki nilai tertinggi
20.00 20.00
(Jumlah Anakan pot-1)
Gambar 5.Pengaruh aplikasi aktinomiset endofit jenis Streptomyces sp., pemupukan N, P dan K dan
kombinasinya terhadapa jumlah anakan padi umur 14 HST – 42 HST.
Keterangan :Kombinasi Perlakuan Inokulan (I) (PAS 4, POA 4, dan POA 5), dosis pemupukan (P) (1
dosis, 0.5 dosis, dan 0.25 dosis).
Streptomyces sp. biasanya hidup di tanah dan (Cao et al. 2004). Pada saat unsur hara berada
merupakan dekomposer penting karena dapat disekitar rambut akar, maka hifa akan
menguraikan bahan organik serta tahan membantu menyerap unsur hara di tempat-
terhadap keadaan stress lingkungan seperti tempat yang tidak dapat dijangkau oleh rambut
kekeringan dan kekurangan makanan dengan akar (Indrianiet al., 2011). Tampaknya aktifitas
membentuk sporayang kerjanya sama seperti yang dilakukan oleh mikroba endofit dalam
infeksi yang dilakukan oleh mikoriza (FMA) menambat N ditekan oleh pemberian
dengan menginfeksi dan mengkoloni akar pemupukan yang semakin meningkat. Hal ini
tanpa menimbulkan nekrosis seperti infeksi sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
pada jamur pathogen sehingga hifa yang Setiawatiet al.(2008) Tanaman padi gogo yang
menjalar luas ke dalam tanah melampaui jarak diinokulasi campuran mikroba endofit
yang dapat dicapai oleh rambut akar tanaman penambat N2 dan dipupuk 60 kg N ha-
http:/jtsl/ub.ac.id
9
1menghasilkan bobot kering gabah yang lebih sp. endofit adalah mikroba ini berkoloni
tinggi dari pada dipupuk 120 kg N ha-1. didalam jaringan tanaman sehingga tidak terjadi
Menurut Cao et al. (2004) Salah satukeuntungan persaingan dengan mikroba tanah.
yang didapat dengan menggunakan Streptomyces
Gambar 6.Pengaruh aplikasi aktinomiset endofit jenis Streptomyces sp., pemupukan N, P dan K dan
kombinasinya terhadap berat basah dan berat kering daun padi umur 7 HST – 49 HST dan serapan
hara.
Keterangan : Kombinasi Perlakuan Inokulan (I) (PAS 4, POA 4, dan POA 5), dosis pemupukan (P) (1
dosis, 0.5 dosis, dan 0.25 dosis).
Hastuti, R.D. dan R.C.B. Ginting. 2007. Buku Lahan Sawah dan Teknologi
Enumerasi Bakteri, Cendawan, Dan Pengelolaannya: 169-170.
Aktinomisetes. Metode Analisis Biologi Setiawati, M. R., P. Suryatmana dan R. Hudaya.
Tanah. Balai Besar Sumberdaya Lahan 2007. Peningkatan Kandungan N Tanaman
Pertanian. p22. Dan Hasil Padi Gogo Akibat Aplikasi
Igarashi, Y., T. Lida, R. Yoshida, dan T. Bakteri Endofitik Penambat N2 Dan Pupuk
Furumai. 2002. Pteridic acids A and B, N Anorganik Pada Tanah Salin.Penelitian
novel plant growth promoters with auxin- Hibah Bersaing. 1 (1): 1-9.
like activity from Shirling, E.B. dan D. Gottlieb, 1966.Methods
Streptomyceshygroscopicus TP-A0451. The for characterization of Streptomycetes
Journal of Antibiotic. 55 (8) : 764-767. species.International Journal of System
Indriani, N.P., I. Mansyur, Susilawati, dan R.Z. Bacteriology. 16 (3) :313-340.
Islami.2004. Peningkatan Produktivitas Simanungkalit, R.D.M. 2001.Aplikasi pupuk
Tanaman Pakan Melalui Pemberian Fungi hayati dan pupuk kimia; suatu pendekatan
Mikoriza Arbuskular (FMA).Pastura. 1 (1) terpadu. Buletin Agrobiologi. 4 (1) : 56-61.
27-30. Yanti, F.K., I. Hariyono, dan Sadiman. 2015.
Kumala,S., D.H. Juniarti, dan P. Wahyudi. Aplikasi Konsorsium Bakteri Terhadap
2008. Isolasi Mikroba Endofit Ranting Pertumbuhan dan Hasil pada Beberapa
Tumbuhan Trengguli (Cassia fistula L.) dan Varietas Padi .Berkala Ilmiah Pertanian 1(1):
Aktivitas Enzim Xilanase. Bahan Alam 1-10.
Indonesia. 6 (4) : 1412-2855 Husen, E. 2007.Pengambilan Contoh Tanah
Patten, C.L. dan B.R. Glick. 2002. Role of untuk Analisis Mikroba. Metode Analisis
Pseudomonas putida indole acetic acid in Biologi Tanah. Balai Besar Sumberdaya
development of the host plant root system. Lahan Pertanian, Bogor. p2.
Environtment Microbiology. 68 (3): 3795-3801.
Saraswati, R., T. Prihatini, Dan R.D. Hastuti.
2012. Teknologi Pupuk Mikroba Untuk
Meningkatkan Efisiensi Pemupukan Dan
Keberlanjutan Sistem Produksi Padi Sawa.
Buku Lahan Sawah dan Teknologi
Pengelolaannya: 169-170.
http:/jtsl/ub.ac.id