Anda di halaman 1dari 13

Struktur dan Mekanisme Hepar dan Lien

Winda Linting Sanda Lolok


Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731
winda.2013fk100@civitas.ukrida.ac.id

Pendahuluan
Hepar dan lien merupakan organ pencernaan tambahan dalam tubuh. Hepar dan lien memiliki
peranan penting dalam tubuh seperti untuk metabolisme lemak, protein, karbohidrat serta
sebagai pembersih darah. Pada kasus yang akan dibahas diketahui bahwa seorang laki-laki
didiagnosis mengalami ruptur hepar dan lien akibat kecelakaan. Hepar dan lien merupakan
organ yang rawan terhadap cedera. Letak hepar dan lien yang berada di bagian bawah toraks,
rentan mengalami cedera. Ruptur hepar dan lien merupakan sobeknya organ hepar dan lien
akibat dari beberapa hal misalnya kecelakaan, terjatuh dari tempat tinggi, maupun olahraga
berbahaya lainnya. Ruptur hepar dan lien akan berakibat buruk jika tidak cepat ditangani.
Jika terjadi ruptur hepar dan lien maka mekanisme yang terdapat di organ tersebut akan
terganggu.
Isi
Anatomi hepar dan lien
Hepar
Hepar merupakan organ viscera terbesar pada tubuh manusia dan terutama terletak di regio
hypochondrium dextra dan epigastrium, meluas ke dalam regio hypochondrium sinistra. Pada
orang dewasa hepar dapat berukuran mencapai 1,5 kg atau 2-2,5 % dari berat tubuh, hepar
mempunyai bentuk seperti piramida dengan alassnya di sebelah kanan dan puncaknya di
ujung kiri. Facies hepar meliputi : facies diaphragmatica ke arah anterior, superior, dan
posterior, dan facies visceralis ke arah inferior.1,2
Facies diaphragmatica

Facies diaphragmatica hepar, yang halus dan berbentuk kubah, terletak berhadapan dengan
facies inferior diaphragma. Facies ini berhubungan dengan recessus subphrenici dan
hepatorenalis:
-

Recessus suphrenici memisahkan facies diaphragmatica hepar dari diaphragma dan


dibagi menjadi pars dextra dan sinistra oleh ligamentum falciforme, suatu struktur

yang berasal dari mesenterium ventralis pada embrio.


Recessus hepatorenalis adalah bagian cavitas peritonealis pada sisi kanan antara hepar
dan ren dextra dan glandula suprarenalis/adrenalis dextra.1

Facies visceralis
Facies visceralis hepar tertutup peritoneum viscerale kecuali pada fossa vesicae billiaris/fellea
dan pada porta hepatis. Struktur-struktur yang berhubungan dengan facies ini meliputi:
-

Esophagus
Pars anterior bagian kanan gaster
Pars superior duodeni
Omentum minus
Vesica fellea
Flexura colii dextra
Sisi kanan colon transversum
Ren dexter
Glandula suprarenalis dextra

Porta hepatis berperan sebagai titik masuk ke dalam hepar bagi arteri hepatika dan vena porta
hepatis.
Ligamenta terkait
Hepar melekat pada dinding anterior abdomen oleh suatu ligamentum falciforme dan kecuali
pada sebagian kecil hepar yang berhadapan langsung dengan diaphragma, hepar hampir
seluruhnya dikelilingi oleh peritoneum viscerale. Lipatan-lipatan tambahan peritoneum
menghubungkan hepar menuju gaster ( ligamentum hepatogastricum), duodenum
(ligamentum hepatoduodenale), dan diaphragma (ligamentum triangulare dextrum dan
sinistrum serta ligamentuum coronarium anterior dan posterior).1
Area nuda hepar merupakan bagian hepar yang terletak pada facies diaphragmatica yang
tidak dilapisi oleh peritoneum diantara hepar dan diaphragma:

Batas anterior area nuda diinduksikan oleh suatu refleksi periotoneum (ligamentum

coronarium anterior).
Batas posterior area nuda dindikasikan oleh suatu refleksi peritoneum (ligamentum

coronarium posterior).
Tempat ligamentum coronarium menyatu dibagian lateral, membnetuk suatu
ligamentum triangulare dextra dan ligamentum triangulare sinistra).

Lobus hepatis
Hepar dibagi menjadi dua lobus dexter dan sinister hepatis oleh fossa vesicae biliaris dan
vena cava inferior. Lobus dexter hepatis adalah yang lebih besar, sedangkan lobus sinister
hepatis adalah yang lebih kecil. Lobus caudatus dan lobus quadratus terletak di lobus dexter
hepatis, tetapi secara fungsi berbeda.
Lobus quadratus terlihat di pars anterior facies visceralis dan dibatasi di sisi kiri oleh fisura
ligamenti teretis dan pada kanan oleh fossa vesicae biliaris. Fungsinya berhubungan dengan
lobus sinister hepatis.
Lobus caudatus terlihat pada pars posterior facies visceralis hepar, struktur ini dibatasi di sisi
kiri oleh suatu fissura ligamenti venosi dan di sisi kanan oleh sulcus vena cava inferior.1
Vaskularisasi hepar
Hepar mendapat darah ganda, 30% dari arteri hepatica dan 70% dari vena porta hepatis.
Arteri hepatica kanan dan kiri membawa darah yang kaya akan oksigen. Arteri hepatica
communis merupakan cabang dari truncus coeliacus bercabang menjadi arteri hepatica
propria berjalan dalam ligamentum hepatoduodenale bersama-sama dengan vena porta dan
ductus choledochus memberi cabang arteri hepatica dextra dan sinistra. Sebaliknya darah dari
vena porta hepatis miskin akan oksigen namun kaya akan hasil absorbsi makanan dari saluran
pencernaan. Darah vena dari hepar dialirkan ke vena hepatica yang selanjutnya masuk ke
dalam vena cava inferior.2,3
Persarafan
Diurus oleh sistem simpatis dan parasimpatis. Saraf-saraf itu mencapai hepar melalui plexus
hepaticus, sebagian besar melalui plexus coeliaci, yang juga menerima cabang-cabang dari
n.vagus kanan dan kiri, serta dari nervus phrenicus kanan.2
Lien

Lien berkembang sebagai bagian dari sistem vaskuler pada sebagian mesenterium dorsal
yang menggantung gaster yang sedang berkembang dari dinding tubuh. Pada orang dewasa,
lien terletak di depan diaphragma , di area costae 9-10. Oleh karena itu terletak pada kuadran
kiri atas, atau hypochondrium sinistra abdomen. Lien dihubungkan dengan:
-

Curvatura gastrica/ventriculi major oleh ligamentum gastrosplenicum/gastrolienale,

yang berisi vasa gastrica brevis dan gastro omentalis.


Ren sinister oleh ligamentum splenorenale/lienorenale,

yang

berisi

vasa

Kedua ligamen tersebut merupakan bagian dari omentum majus. Lien dikelilingi

oleh

splenica/lienalis.

peritoneum viscerale kecuali pada area hilum di facies medialis lien. Hilum
splenicum/lienalis merupakan titik masuk vasa splenica/lienalis dan terkadang cauda
pancreastis mencapai daerah ini.1
Vaskularisasi lien
Arteri lienale merupakan cabang arteri coeliaca yang terbesar, jalannya berkelok-kelok
berjalan di belakang bursa omentale berjalan sepanjang tepi atas pancreas, di depan glandula
supra renalis dan ginjal kiri, kemudian menuju hilus lienalis berjalan di antara 2 lembar
ligamen renolienale, tidak ada anastomosis di antara cabang-cabang arteri lienale. Vena
lienale, darah akan dialirkan ke dalam vena mesenterica inferior, kemudian menuju vena
mesenterica superior, dan berakhir pada vena porta. Arteri lienale berjalan di atas vena lienale
berada di belakang bursa omentalis.3
Persarafan lien
Saraf-saraf untuk lien berasal dari saraf simpatis nn.splanchnicus thoracales T5-12, L4, S2-3,
parasimpatis oleh nn. splanchnicus pelvicus S2-4. 3
Anatomi organ-organ yang terkait
Vesica biliaris (fellea)
Suatu kantung yang berbentuk buah pir yang terletak pada facies visceralis lobus dexter
hepatis di dalam suatu fossa diantara lobus dexter hepatis dan lobus quadratus. Struktur ini
memiliki:
-

Suatu ujung yang membulat (fundus vesicae biliaris), yang terletak pada margo
inferior hepar

Suatu bagian besar di dalam fossa (corpus vesicae biliaris), yang dapat terletak di
depan colon transversum dan pars superior duodeni

Suatu bagian yang sempit (collum vessicae biliaris) dengan tunika mukosa vesicae
biliaris yang membentuk lipatan spiral.

Suplai arteri untuk vesica biliaris adalah arteria cystica cabang dari arteri hepatica dextra.
Vena biliaris menerima, mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu dari hepar.1
Pancreas
Umumnya pancreas terletak di posterior gaster. Pancreas terbentang di sepanjang dinding
posterior abdomen dari duodenum, di sisi kanan, sampai lien, disisi kiri. Pancreas terletak
retroperitoneale kecuali sebagian kecil cauda pancreatis, dan terdiri dari caput pancreatis,
processus uncinatus, collum pancreatis, corpus pancreatis, dan cauda pancreatis.
-

Caput pancreatis terletak di dalam suatu cekungan berbentuk huruf C duodenum

Processus uncinatus terbentang dari bawah caput pancreatis, yang melintas di


posterior dari vasa mesenterica superior

Collum pancreatis memanjang dan terbentang dari collum hingga cauda pancreatis

Cauda pancreatis melintas diantara lapisan-lapisan ligamentum splenorenale.1

Duodenum
Bagian pertama dari intestinum tenue adalah duodenum. Struktur ini berbentuk seperti huruf
C, bersebelahan dengan caput pancreas, panjangya sekitar 20-25 cm dan berada diatas
umbilicus. Struktur ini terletak retroperitonale kecuali bagian awalnya, yang dihubungkan
dengan hepar oleh suatu ligamentum hepatoduodenale, yang merupakan bagian dari
omentum minus. Duodenum dibagi menjadi 4 bagian:
-

Pars superior terbentang dari ostium pyloricum gaster sampai collum vesicae fellea,
berada tepat disisi kanan korpus vertebra LI, dan berjalan di anteror ducus
choledochus, arteri gastroduodenalis, vena porta hepatis, dan vena cava inferior.

Pars descendens duodeni berada tepat disisi kanan garis tengah tubuh dan terbentang
dari collum vesica fellea sampai tepi bawah vertebra LIII. Pemukaan anteriornya di
silang oleh colon transversum, diposteriornya terdapat ren dextra, dan di medialnya
terdapat caput pancreas.

Pars inferior duodeni adalah bagian yang terpanjang, menyilang vena cava inferior,
aorta, dan columna vertebralis. Bagian ini disilang di anterior oleh arteri dan vena
mesenterica superior.

Pars ascedens duodeni berjalan naik pada, atau sisi kiri dari aorta sampai kira-kira di
tepi atas vertebra LII dan berakhir sebagai flexura duodenojejunalis.1

Ren
Ren yang berbentuk seperti biji kacang terletak retroperitoneale di regio abdominalis
posterior. Ren terletak dalam jaringan ikat extraperitoneale tepat di lateral columna
vertebralis. Pada posisi supinasi, ren terletak kira-kira setinggi vertebra TXII disuperior dan
vertebra LIII di inferior, dengan ren dextra terletak lebih rendah dibandingkan ren sinistra
terhadap hepar.1

Histologi
Hepar
Hati diliputi oleh kapsula glisson yang tersusun oleh jaringan ikat padat yang susunannya
iregular. Kapsula tersebut dilapisi oleh peritoneum ynag tersusun oleh epitel selapis gepeng,
kecuali pada daerah terbuka. Kapsula glisson melekat longgar pada jaringan hati, kecuali
pada porta hepatis, tempat jaringan ikat kapsula memasuki hati bersama dengan masuknya
pembuluh darah dan limfe, dan keluarnya duktus biliaris. Jaringan ikat di dalam hati
jumlahnya sedikit, hati terdiri atas satu jenis sel parenkim, yaitu hepatosit. Hepatosit tersusun
membentuk lobulus berbentuk lobulus berbentuk heksagonal yang panjangnya sekitar 2mm
dan diameter sekitar 700m. Lobulus tersebut dibatasi oleh elemen jaringan ikat tipis yang
sangat jelas pada hewan seperti babi dan unta. Akan tetapi, pada manusia, jaringan ikat ini
sangat sedikit dan lobulus tersusun rapat, sehingga batas lobulus klasik tidak terlihat dan
hanya dapat diperkirakan saja. Pada daerah pertemuan sudut dari tiga lobulus klasik, elemen
jaringan ikat meningkat, dan daerah tersebut disebut triad portal. Daerah portal mengandung
pembuluh limf dan juga tiga saluran lain yang berjalan sejajar dengan sumbu lngitudinal
lobulus. Ketiga saluran lain tersebut adalah:
-

Cabang arteri hepatika

Cabang vena porta

Duktus biliaris

Daerah portal terpisah dari parenkima hati oleh lempeng pembatas, yang merupakan selubung
yang tersusun oleh hepatosit termodifikasi.
Lempeng hepatosit tersusun oleh sel dengan ketebalan tidak lebih dari 2 sel saat mendekati
usia 7 tahun, dan ketebalan lempeng hepatosit menjadi satu sel setelah usia 7 tahun. Pada
lobulus, lempeng hepatosit tersebut saling beranastomosis dan tersusun radier terhadap vena

sentralis. Ruang diantara lempeng hepatosit ditempati oleh sinusoid hati, dan darah di dalam
sinusoid yang lebar tidak berhubungan langsung dengan hepatosit, karena sinusoid dilapisi
oleh sel pelapis sinusoid. Makrofag residen yang disebut sel kupffer, berhubungan dengan sel
pelapis sinusoid pada sinusoid. Seringkali, fagosom sel kupffer mengandung partikel dan
debris sel yang diendositosis, terutama eritrosit mati yang dihancurkan oleh sel ini. Sel
selapis sinusoid terpisah dari hepatosit oleh ruang sempit yang di sebut ruang perisinusoid
dan plasma yang keluar dari sinusoid bebas mengalir ke ruang ini. Celah disse berperan
sebagai ruang perantara di antara hepatosit dan aliran darah. 4

Lien
Merupakan organ limfonodus terbesar. Kapsul jaringan ikat fibroelastis yang tersusun padat
dan ireguler, terkadang mengandung sel otot polos, dikelilingi oleh peritoneum membentuk
permukaan yang licin untuk lien. Mempunyai permukaan yang cembung dan permukaan
yang cekung yang disebut hilus. Trabekula berasal dari kapsul membawa darah ke dalam dan
keluar parenkim lien. Permukaan potongan lien menunjukkan adanya daerah abu-abu yang
dikelilingi oleh daerah merah, yang pertama pulpa putih yang kedua disebut pulpa merah.4
Fungsi hepar dan lien
Fungsi hepar dalam sistem pencernaan adalah sebagai sekresi empedu, namun terdapat
beberapa fungsi hepar yang lain yaitu:
-

Memproses secara metabolis ketiga kategori utama nutrien ( karbohidrat, protein,


lemak) setelah zat-zat ini diserap di saluran cerna.

Mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta obat senyawa
asing lain.

Membentuk protein plasma, termasuk protein yang dibutuhkan untuk pembekuan


darah dan yang mengangkut hormon steroid dan tiroid serta kolesterol dalam darah.

Menyimpan glikogen, lemak, besi, dan banyak vitamin.

Mengaktifkan vitamin D, yang dilakukan hati bersama dengan ginjal.

Mengeluarkan bakteridan sel darah merah tua, berkat adanya makrofag residennya.

Mengekskresikan kolesterol dan bilirubin, bilirubin adalah produk penguraian yang


berasal dari destruksi sel darah merah tua.5

Fungsi lien
Sebagai pembersih darah, sebelum masuk ke dalam sinus, sel darah yang melewati pulpa
limpa akan diperas seluruhnya. Oleh karena itu, sel sel darah merah yang rapuh
diperikirakan tidak akan tahan dalam trauma tersebut. Oleh karena itu, banyak sel darah
merah yang rusak dalam tubuh akan diakhiri di lien. Setelah sel tersebut pecah, hemoglobin
dan stroma sel yang terlepas akan dicerna oleh sel-sel retikuloendotelial lien, dan hasil proses
pencernaan tersebut terutama akan digunakan kembali oleh tubuh sebagai nutrisi, yang sering
kali di tujukan untuk membuat sel darah yang baru.6

Mekanisme pencernaan
Terdapat empat proses pencernaan dasar, yaitu:
-

Motilitas
Kata motilitas merujuk kepada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju
isi saluran cerna. Seperti otot polos pembuluh darah, otot polos di dinding saluran
cerna mempertahankan suatu kontraksi tingkat rendah yang menetapp yang dikenal
sebagai tonus. Pada aktivitas tonus yang tetap ini terdapat dua tipe dasar motilitas
saluran cerna: gerakan mendorong (propulsif) dan gerakan mencampur. Gerakan
propulsif mendorong maju isi saluran cerna, dengan kecepatan pergerakan bervariasi
tergantung pada fungsi yang dilakukan oleh berbagai bagian saluran cerna. Jadi, isi
terdorong maju di suatu segmen dengan kecepatan yang sesuai agar segmen tersebut
dapat melaksanakan tugasnya. Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama,
dengan mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerak ini meningkatkan
pencernaan makanan. Kedua, gerakan ini mempermudah penyerapan dengan
memajankan semua bagian isi saluran cerna ke permukaan serap saluran cerna.
Tindakan mengunyah, menelan, dan defekasi memiliki komponen volunter karena
otot rangka berada di bawah kontrol sadar. Sebaliknya, motilitas di seluruh saluran
lainnya dilaksankan oleh otot polos yang dikontrol oleh mekanisme involunter

kompleks.
Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran cerna oleh kelenjar
eksokrin disepanjang perjalanan, masing-masing dengan produk sekretorik spesifik.
Setiap sekresi pencernaan terdiri atas air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik
yang penting dalam proses pencernaan, misalnya enzim, garam empedu, atau mukus.

Sekresi semua getah pencernaan membutuhkan energi, baik untuk transpor aktif
sebagian bahan mentah ke dalam sel maupun utuk sintesis produk sekretorik oleh
retikulum endoplasma. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorbsi dalam
-

suatu bentuk kembali ke darah setelah ikut serta dalam proses pencernaan.
Pencernaan
Kata pencernaan merujuk pada penguraian biokimiawi struktur kompleks makanan
menjadi satuan-satuan yang lebih kecil dan dapat diserap oleh enzim-enzim yang
diproduksi di dalam sistem pencernaan, sebagai berikut: karbohidrat, protein, dan
lemak. Pencernaan dilaksanakan oleh proses hidrolisis enzimatik. Dengan
menambahkan

H2O

ditempat ikatan, enzim-enzim dalam sekresi pencernaan

menguraikan ikatan-ikatan yang menyatukan subunit-subunit molekular di dalam


-

molekul nutrien sehingga terjadi pembebasan molekul-molekul kecil.


Penyerapan
Di usus halus, penyerapan telah tuntas dan terjadi sebagian besar besar penyerapan.
Melalui proses penyerapan, unit-unit kecil makanan yang dapat diserap yang
dihasilkan oleh pencernaan, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan
dari lumen saluran cerna dari awal hingga akhir.5

Metabolisme hati
Hati merupakan sekumpulan besar sel, yang bereaksi secara kimiawi dengan laju
metabolisme tinggi, saling memberikan substrat dan energi dari suatu sistem metabolisme
yang lain, mengolah dan menyintesis berbagai zat yang diangkut ke daerah tubuh lain, dan
menyelenggarakan sejumlah besar fugsi metabolisme lain.
Metabolisme karbohidrat
Dalam metabolisme karbohidrat, hati melakukan fungsi berikut ini:
-

Menyimpan glikogen dalam jumlah besar


Konversi galakatosa dan fruktosa menjadi glukosa
Glukoneogenesis
Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara metabolisme karbohidrat

Hati terutama penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal.


Penyimpangan glikogen memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa dari darah,
menyimpan, dan kemudian mengembalikannya kembali ke darah bila konsentrasi glukosa
darah mulai turun terlalu rendah. Glukoneogenesis hati juga penting untuk mempertahankan

konsentrasi normal glukosa darah, karena glukoneogenesis hanya terjadi secara bermakna
apabila konsentrasi glukosa darah mulai menurun di bawah normal.
Metabolisme lemak
Walaupun sebagian besar sel tubuh metabolisme lemak, aspek tertentu dari metabolisme
lemak terutama terjadi di hati. Beberapa fungsi spesifik hati dalam metabolisme lemak :
-

Oksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh lain
Sintesis kolesterol, fosfolipid, dan sebagian bear lipoprotein
Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat

Untuk memperoleh energi dari lemak netral, lemak mula-mula dipecah menjadi gliserol dan
asam lemak. Asetil-KoA dapat memasuki siklus asam sitrat dan dioksidasi untuk
membebaskan sejumlah energi yang sangat besar. Hati tidak dapat menggunakan semua
asetil-KoA yang dibentuk, sebaliknya asetil-KoA diubah melalui kondensasi dua molekul
asetil-KoA menjadi asam asetoasetat, yaitu asam dengan kelarutan tinggi yang lewat dari sel
hati masuk ke cairan ekstraseluler dan kemudian ditranspor ke seluruh tubuh untuk diabsorbsi
oleh jaringan lain. Kira-kira 80% kolesterol yang disintesis di dalam hati diubah menjadi
garam empedu, yang kemudian disekresi kembali ke dalam empedu, sisanya diangkut dalam
lipoprotein dan dibawa oleh darah ke semua sel jaringan tubuh. Fosfolipid juga disintesis di
hati dan terutama ditranspor dalam lipoprotein. Fosfolipid dan kolesterol digunakan oleh sel
untuk membentuk membran, struktur intrasel, dan bermacam-macam zat kimia yang penting
untuk fungsi sel. Hampir semua sintesis lemak dalam tubuh dari karbohidrat dan protein
terjadi di hati.6
-

Metabolisme protein

Tubuh tidak dapat meniadakan kontribusi hati pada metabolisme protein lebih dari beberapa
hari tanpa terjadi kematian. Fungsi hati yang paling penting dalam metabolisme protein
adalah sebagai berikut:
-

Deaminasi asam amino


Pembentukan ireum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh
Pembentukan protein plasma
Interkonversi beragam asam amino dan sintesis senyawa lain dari asam amino

Deaminasi asam amino dibutuhkan sebelum asam amino dapat digunakan untuk energi atau
diubah menjadi karbohidrat atau lemak. Sejumlah kecil diaminasi dapat terjadi di jaringan

tubuh lain, terutama di ginjal. Pembentukan ureum oleh hati menyingkirkan amonia dari
cairan tubuh. Sejumlah besar amonia dibentuk melalui proses deaminasi, dan sejumlah
tambahan dibentuk secara kontinu di dalam usus oleh bakteri dan kemudian diabsorbsi oleh
darah. Oleh karena itu, jika hati tdak membentuk ureum, konsentrasi amonia plasma
meningkat dengan cepat dan menimbulkan koma hepatik dan kematian. Pada dasarnya semua
protein plasma, kecuali sebagian dari gamma globulin, dibentuk oleh sel hati. Ini berarti
sekitar 90% dari seluruh protein plasma. Sisa gamma globulin adalah antibodi yang dibentuk
terutama oleh sel plasma dalam jaringan limfe dalam tubuh. Kehilangan protein plasma
menyebabkan mitosis sel hati yang cepat dan pertumbuhna hati menjadi lebih besar, efek ini
seiring cepatnya pengeluaran protein plasma sampai konsentrasi plasma kembali ke normal.
Diantara fungsi hati yang paling penting adalah kemampuan hati untuk membentuk asam
amino tertentu dan juga membentuk senyawa kimia lain yang penting dari asam amino.6
Fungsi metabolik lain yaitu hati merupakan tempat penyimpanan vitamin
Hati merupakan tempat penyimpan vitamin. Hati mempunyai kecenderungan tertentu untuk
menyimpan vitamin dan telah lama diketahui sebagai sumber vitamin tertentu yang baik pada
pengobatan pasien. Vitamin yang paling banyak disimpan dihati adalah vitamin A, tetapi
biasanya juga disimpan sejumlah besar vitamin D dan B12.6
Enzim-enzim hepar
-

Aminotransferase (transaminase)
Parameter yang termasuk golongan ini adalah aspartat aminotansferase (AST/SGOT)
dan alanin aminotransferase (ALT/SGPT). Enzim-enzim ini merupakan indikator
yang sensitif terhadap adanya kerusakan sel hati dan sangat membantu dalam
mengenali adanya penyakit pada hati yang bersifat akut seperti hepatitis. Dengan
demikian, peningkatan kadar enzim-enzim ini mencerinkan adanya kerusakan sel hati.
ALT ditemukan terutama di hati, sedangkan enzim AST dapat ditemukan pada hati,
otot jantung, otot rangka, ginjal, pankreas, sel darah putih , dan sel darah merah. Pada
sebagian besar penyakit hati yang akut, kadar ALT lebih tinggi atau sama dengan

kadar AST.
Alkalin fosfatase (ALP)
Enzim ini ditemukan pada sel-sel hati yang berada dekat saluran empedu. Peningkatan
kadar ALP merupakan salah satu petunjuk adanya sumbatan atau hambatan pada
saluran empedu. Peningkatan ALP dapat disertai dengan gejala warna kuning pada
kulit, kuku atau bagian putih bola mata.7

Gamma glutamin transferase (GGT)


Mengkatalisis pemindahan gugus glutamil antara peptida atau asam amino melalui
ikatan pada gugus karboksil gamma. Sejumlah besar enzim ini terdapat di epitel
tubulus ginjal dan hati, yaitu tempat tempat yang juga terdapat fosfatase alkali. GGT
serum sangat bermanfaat sebagai penanda patologi hati.8

Penutup
Hepar berperan dalam proses metabolisme dalam tubuh. Pada kasus yang dibahas seorang
laki-laki terkena ruptur hepar dan lien akibat kecelakaan, hal ini menyebabkan sobeknya
jaringan pada hepar dan lien, hal tersebut dapat mengakibatkan terganggunya fungsi hepar
dan lien seperti metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak dan pembersih darah.

Daftar pustaka
1. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Gray dasar-dasar anatomi. Singapura: Elsevier
churchill livingstone; 2012.h. 155-90.
2. Widjaja IH. Anatomi abdomen. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2007.h.6873.
3. Winami, Kindangen, Kasim YK. Buku ajar traktus digestivus. Jakarta: Bagian
anatomi fakultas kedokteran ukrida; 2010.h.70-4.
4. Gartner LP, Hiatt JL. Buku ajar berwarna histologi. Singapura: Elsevier saunders;
2012.h.287,408-13.
5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC; 2012.h.641-43.

6. Hall JE. Guyton dan hall buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-12. Singapura:
Elsevier saunders; 2013.h.188,907-10.
7. Sarei W. Indrawati L. Djing OG. Care yourself, hepatitis. Jakarta: Penebar plus;
2008.h.28-9.
8. Sacher RA, Mcpherson RA. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan, laboratorium. Edisi
ke-11. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2 004.h.356.

Anda mungkin juga menyukai