MUTASI KROMOSOM
SMAN 11 BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2.2 Mutagen
1) Mutagen Fisik
Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan
suhu. Radiasi sebagai penyebab mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan
radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi berenergi tinggi sedangkan
radiasi bukan pengion adalah radiasi berenergi rendah. Contoh radiasi pengion
adalah radiasi sinar X, sinar gamma, radiasi sinar kosmik. Contoh radiasi bukan
pengion adalah radiasi sinar UV. Radiasi pengion mampu menembus jaringan atau
tubuh makhluk hidup karena berenergi tinggi. Sementara radiasi bukan pengion
hanya dapat menembus lapisan sel-sel permukaan karena berenergi rendah.
Radiasi sinar tersebut akan menyebabkan perpindahan elektron-elektron ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Atom-atom yang memiliki elektron-elektron sedemikian
dinyatakan tereksitasi atau tergiatkan. Molekul-molekul yang mengandung atom
yang berada dalam keadaan tereksitasi maupun terionisasi secara kimiawi lebih
reaktif daripada molekul yang memiliki atom-atom yang berada dalam kondisi
stabil. Raktivitas yang meningkat tersebut mengundang terjadinya sejumlah reaksi
kimia, terutama mutasi. Radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya mutasi
gen dan pemutusan kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, insersi, translokasi
serta fragmentasi kromosom umumnya.
2) Mutagen Kimiawi
Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi disebut juga
mutagen kimiawi. Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat dipilah menjadi 3
kelompok, yaitu analog basa, agen pengubah basa dan agen penyela. Senyawa
yang merupakan contoh analog basa analog timin. Dalam hubungan ini posisi
karbon ke-5 ditempati oleh gugus brom padahal posisi itu sebelumnya ditempati
oleh gugus metil. Keberadaan gugus brom mengubah distribusi muatan serta
meningkatkan peluang terjadinya tautomerik. Senyawa yang tergolong agen
pengubah basa adalah mutagen yang secara langsung mengubah struktur maupun
sifat kimia dari basa, yang termasuk kelompok ini adalah agen deaminasi, agen
hidroksilasi serta agen alkilasi.Mutagen kimiawi contohnya adalah kolkisin dan
zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi terbentuknya benang-
benang spindel pada proses anafase dan dapat menghambat pembelahan sel pada
anafase.
3) Mutagen Biologi
Diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian
virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.
2.3 Regulasi Ekspresi Gen
Pengaturanekspresigenetik merupakanaspekyangsangatpenting bagijazad
hidupbaikpadaprokariotmaupun eukariot.Regulasiekspresigenmerupakan
prosespengaturandalampenterjemahan informasigenetik.Regulasi ekspresigen
adalahsuatupengendaliangenyang berfungsiuntukmemunculkanfenotipedari
genotype(2). Proses pengaturanini dilakukan dengan cara menghentikan
produksi enzim,melaluipenghentian
genpenyandinya.Regulasiekspresigenpadabakteri
dimulaidariprosestranskripsi.Iniartinyajikasuatuprotein(yang dikodekanoleh
gen)diperlukan,protein akanditranskripsi.Sedangkanjika suatuprotein(yang
dikodekan oleh gen) tidak diperlukan, makaproteintidakakan ditranskripsi.
Ekspresigenharusdikendalikankarena DNA penyusun atasratusan
ribugen(tergantungdarijenisorganismenya)dimana tidaksemuaselyang
bekerjauntukkarakteryangsamawalaupunmempunyaigen yang sama,karena
tidaksemuagendiekspresikanpadalevelyang samapadasetiap levelnya (Burns,
1980)Sel meregulasigendengan tujuan:
1. Selhanya mengekspresikan genyangdibutuhkan pada lingkungan tertentu,
sehinggaselsangatefisiendantidakmembuang energiuntuk membuatmRNA
yangtidak diperlukan .
2. Seldapatmenon-aktifkangenyang menghasilkan produk
yangbertentangan atau menghambatproses lain yang berlangsung
dalam sel pada waktu bersamaan.
3. Sel meregulasigen-genyangmerupakan bagian dariprosesperkembangan
seperti embriogenesisdan sporulasi.
Pengendalianekspresigenmerupakanaspekpenting bagijasadhidup. Tanpa
sistempengendalianyang efisien,selakankehilanganbanyakenergiyang justru
merugikan jasad hidup.Bakteri E.colimerupakansalah satucontoh jasad hidup
prokariotik yang paling banyakdipelajari aspekfisiologidan molekulernya.Dalam
sistemmolekulernyabakteri inimempunyaibanyaksistempengendalian ekspresi
genetik yangmenentukan kapan suatugen tertentu diaktifkan dan
diekspresikan untuk menghasilkan suatu produk ekspres
Pengaturan ekspresi gen dapat terjadi pada berbagai tahap,
misalnya transkripsi,prosesing
mRNA,atautranslasi.Namun,sejumlahdatahasilpenelitian
menunjukkanbahwapengaturan ekspresigen,khususnyapadaprokariot,paling
banyak terjadipadatahaptranskripsi.
RegulasiyangberlangsungpadatahaptranskripsidarigenkemRNA disebut
regulasi transkripsional. Regulasi atau kontrol transkripsional adalah
kontrolsintesis rantaipolipeptidadaricetakan mRNA-
nya.Kontroltranskripsionalmerupakan
mekanismeutamadalampengaturanekspresigenbakteri.Bentukregulasiiniini
lebihefesien;mRNAyangtidakditranslasiakantidakberguna.Tidaksemuagen yang
ditranskripsidiregulasi, tidak bersifat ekslusif. Tiap regulasiyang terjadi setelah
transkripsidisebutregulasipostranskripsional.Terdapatbanyaktiperegulasi
postranskripsional, yang paling utama adalah regulasi posttranlasi, Jika
gen diregulasipadatahaptranslasional,mRNA mungkindapatdilanjutkanpadatahap
transkripsi,tapi translasinya memungkinkan untuk dihambat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun
RNA), baik pada taraf urutan gen maupun pada taraf kromosom.
2. Mutasi gen disebabkan oleh adanya perubahan dalam urutan nukleotida
perubahan genotif. Factor-faktor penyebab terjadinya mutasi disebut dengan
mutagen. Sedangkan individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe)
akibat mutasi disebut mutan.
3. Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot
resesif. namun mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat
dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa
biji, jeruk tanpa biji, buah strowberi yang besar,dll. Terbentuknya tumbuhan
poliploid ini menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagi tumbuhan
yang mengalami mutasi, karena tumbuhan tersebut menjadi tidak bisa
berkembang biak secara generatif.
4. Mutasi kromosom juga menyebabkan beberapa kelainan seperti sindrom
Turner, sindrom Superfemale, Sinrom klinefelter, Sinrom Jacob, Sinrom
Edward, Sindrom Patau, Sindrom Down dan lain-lain.
3.2 Saran
1. Dengan adanya makalah ini kiranya kita sebagai mahasiswa dapat lebih
memahami tentang mutasi kromosom.
2. Dengan adanya makalah ini kiranya para guru yang dekat dengan materi
mutasi mampu memberi pemahaman yang lebih pada siswa.
3. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi
mahasiswa dan masyarakat mengenai mutasi.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A, etc. 2009. Biologi.8th edition. San Fransisco :Pearson Benjamin
Cumming