Anda di halaman 1dari 13

NAMA : Yoda Wahyuni

NIM : 05071381320013

PROGRAM STUDI : Agroekoteknologi

Perkembang biakan makhluk hidup adalah proses menuju tercapainya kedewasaan.

Perkembang biakan juga bertujuan untuk memperoleh keturunan.

Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan

unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan

sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.

Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler,

misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan

manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi

dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 10 sel.

Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya,

tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal

dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Pada penemuan sel : Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah

Robert Hooke pada tahun 1665. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan

menggunakan mikroskop. Hook melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus

tersebut. Ruang kecil tersebut diberi nama sel.

chromosome : suatu badan pembawa sifat keturunan yang dapat menyerap zat warna

dan jumlahnya konstan pada setiap jenis organisme. Dalam tiap sel tubuh mengandung 2n

kromosom, sedangkan tiap sel kelamin (gamet) hanya mengandung n kromosom (separuh

dari jumlah kromosom pada sel badan). benang-benang halus yang berfungsi sebagai

pembawa informasi kepada keturunannya


Pembelahan sel : Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk

menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu

siklus sel yang lebih besar.

Sejarah Penemuan dan perkembangan teori genetika mendel : Sejarah perkembangan

genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang abad ke-19 ketika seorang biarawan

Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan

interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis

(Pisum sativum). Pada tahun 1866 Mendell melaporkan hasil penyelidikannya selama

bertahun-tahun atas kacang ercis/kapri (Pisum sativum). Untuk mempelajari sifat menurun

Mendell menggunakan kacang ercis dengan alasan:

–    memiliki pasangan sifat yang menyolok

–    bisa melakukan penyerbukan sendiri

–    segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek

–    mampu menghasilkan banyak keturunan, dan

–    mudah disilangkan

Gen : unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA

yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi

organisme yang memilikinya.

alel : merupakan bentuk-bentuk alternatif dari gen pada suatu lokus. Alel terbentuk

karena adanya variasi pada urutan basa nitrogen akibat peristiwa mutasi.

locus : merupakan letak suatu gen pada suatu berkas kromosom. Karena kromosom

berbentuk berkas panjang, ia dapat dianalogikan sebagai suatu kalung. Lokus dapat dianggap

sebagai satu posisi manik-manik pada kalung itu. Dalam genetika molekular, posisi ini biasa

dinyatakan dalam satuan base (basa; maksudnya basa nitrogen) karena DNA merupakan

rangkaian nukleotida dengan satu basa N yang khas.


Dominan : Sifat dominan adalah sifat yang diekspresikan ketika hanya satu salinan

gen yang bertanggung jawab atas sifat hadir.

Resesif : adalah gen yang lemah yang tidak dapat menunjukan sifat yang dibawahnya

jika berpasangan dengan alela  yang bersifat dominan ataupun normal. Gen resesif hanya bisa

menunjukan sifat yang di bawanya jika berpasangan dengan gen resesif yang lain. Gen resesif

disimbolkan dengan huruf kecil. Gen normal yang berpasangan dengan gen resesif di sebut

Karier.

Intermediate : adalah sifat yang sama kuat, jadi tidak ada yang dominan ataupun

resesif.

Genotip : adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan keadaan genetik dari suatu

individu atau sekumpulan individu populasi. Genotipe dapat merujuk pada keadaan genetik

suatu lokus maupun keseluruhan bahan genetik yang dibawa oleh kromosom (genom).

Genotipe dapat berupa homozigot atau heterozigot. Setelah orang dapat melakukan transfer

gen, muncul pula penggunaan istilah hemizigot.

Fenotip : adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan

perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan

serta interaksi keduanya. Pengertian fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen

dari suatu organisme. Pada tingkat organisme, fenotipe adalah sesuatu yang dapat

dilihat/diamati/diukur, sesuatu sifat atau karakter. Dalam tingkatan ini, contoh fenotipe

misalnya warna mata, berat badan, atau ketahanan terhadap suatu penyakit tertentu. Pada

tingkat biokimiawi, fenotipe dapat berupa kandungan substansi kimiawi tertentu di dalam

tubuh. Sebagai misal, kadar gula darah atau kandungan protein dalam beras. Pada taraf

molekular, fenotipe dapat berupa jumlah RNA yang diproduksi atau terdeteksinya pita DNA

atau RNA pada elektroforesis.


Fenotipe ditentukan sebagian oleh genotipe individu, sebagian oleh lingkungan tempat

individu itu hidup, waktu, dan, pada sejumlah sifat, interaksi antara genotipe dan lingkungan.

Waktu biasanya digolongkan sebagai aspek lingkungan (hidup) pula.

Homozigot merupakan salah satu keadaan genotipe. Individu homozigot memiliki

kromosom dengan alel yang sama pada setiap lokus gen-gennya. Lokus dengan genotipe

homozigot memiliki alel yang sama.

Heterozigot adalah satu dari bentuk genotipe yang mungkin terjadi pada individu.

Pada keadaan heterozigot, alel-alel yang menempati suatu lokus berbeda-beda untuk setiap

kromosom. Pada individu diploid misalnya, keadaan ini dilambangkan sebagai Aa atau B1B2

(pilihan huruf terserah, bisa juga singkatan baku untuk gen). Kondisi heterozigot dalam

pertanian dimanfaatkan dalam pembentukan varietas hibrida karena berhubungan dengan

gejala heterosis.

Monohibrid adalah persilangan antara dua individu dari spesies yang sama dengan

satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau

yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-

gen yang berpasangan akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin)

yang terbentuk".

Dihibrid adalah persilangan dua varietas yang mempunyai sifat beda lebih daripada

satu, kecuali mengenai warna, dan bunga dapat berbeda dalam bentuknya, demikian pula

mengenai daun dan bijinya.

Trihibrid adalah Persilangan antara dua individu dengan tiga (3) sifat beda (tiga

pasang gen). Pada invidu trihybrid ini akan menghasilkan 8 macam gamet dan 64 buah

kombinasi baru yang terjadi antara gamet-gamet tersebut.


Hukum mendel I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada

pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan  dalam dua sel

anak’. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).

Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid dengan dominansi.

Persilangan dengan dominansi adalah persilangan suatu sifat beda dimana satu sifat lebih

kuat daripada sifat yang lain. Sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi,

sedangkan yang lemah/tertutup disebut sifat resesif.

Hukum Mendel II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan: ‘bila

dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka

diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’. Hukum

ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih.

Contoh: disilangkan ercis berbiji bulat warna kuning (dominan) dengan ercis berbiji kisut

warna hijau (resesif).

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel

identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang

membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik,

yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis

merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel

anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal. Mitosis terjadi hanya pada sel

eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin

(yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui

proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus

menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.


Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara

meiosis adalah:

1. Terjadi di sel kelamin

2. Jumlah sel anaknya 4

3. Jumlah kromosen 1/2 induknya

4. Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada

meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah

kromosom induk terhadap sel anak.

Di samping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu:

1. Pembelahan I (meiosis I).

2. Pembelahan II (meiosis II).

Pada proses Meiosis I pada tahap Pofase I DNA dikemas dalam kromosom.

Pada akhir Profase I terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad.

Tahap Profase I dibagi menjadi 5 subfase, yaitu:

1. Leptonema : Benang-benang kromatin memendek dan menebal ,serta mudah

menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami Kondensasi.

2. Zigonema : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub yang

berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan ( Sinapsis).

3. Pakinema : Terjadi duplikasi kromosom.


4. Diplonema : Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan berbentuk X

yang disebut Kiasma dan merupakan tempat terjadinya 'Crossing Over'.

5. Diakenesis : Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang

berlawanan, membran inti dan nukleus menghilang.

TAHAP Metafase I : Pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer

menuju kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel.

TAHAP Anafase I : Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.

Benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.

Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan

sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan.

Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan

kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu

teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya

sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu

terhadap keseluruhannya. Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari

peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap sesuatu

yang kita inginkan. (Suryo, 1994).

Metode chi square adalah cara yang dipakai untuk membandingkan data percobaan

yang diperoleh dari persilangan. Persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan

hipotesis secara teoritis. Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang

diharapka dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Suatu persilangan antara sesama

individu dihibrid (AaBb) menghasilkan keturunan yang terdiri atas empat macam fenotipe,

yaitu A-B-, A-bb, aaB-, dan aabb masing-masing sebanyak 315, 108, 101, dan 32. Untuk
menentukan bahwa hasil persilangan ini masih memenuhi nisbah teoretis ( 9 : 3 : 3 : 1 ) atau

menyimpang dari nisbah tersebut perlu dilakukan suatu pengujian secara statistika. Uji yang

lazim digunakan adalah uji X2 (Chi-square test) atau ada yang menamakannya uji kecocokan

(goodness of fit).

Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik (dalam

bentuk urutan basa pada DNA atau RNA) menjadi protein, dan lebih jauh lagi: fenotipe.

Informasi yang dibawa bahan genetik tidak bermakna apa pun bagi suatu organisme apabila

tidak diekspresikan menjadi fenotipe. Ekspresi genetik beserta dinamika yang

mempengaruhinya dipelajari dalam genetika molekular beserta cabang-cabangnya seperti

genomika, transkriptomika, proteomika, serta metabolomika.

Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak

melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang

merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik, Interaksi gen dapat

terjadi bila dua tau lebih gen mengepresikan protein enzim yang mengkatalis setiap step-step

yang sama. Interaksi gen berhubungan dengan tingkat kepekaan suatu genotipe terhadap

lingkungan yang kurang menguntungkan.

Pautan genetik (genetic linkage dalam bahasa Inggris) dalam genetika adalah

kecenderungan alel-alel pada dua atau lebih lokus pada satu berkas kromosom yang sama

(kromatid) untuk bersegregasi bersama-sama. Pada meiosis, dua berkas kromatid homolog

(sister chromatids) akan berpisah sewaktu anafase I. Alel-alel yang terletak pada berkas

kromatid yang sama akan sama-sama bersegregasi. Segregasi bersama-sama ini terjadi karena

adanya pautan genetik pada alel-alel tersebut. Pautan genetik pertama kali dikenali dan

dijelaskan oleh ahli genetika Inggris William Bateson dan Reginald Punnett, segera setelah

penemuan kembali karya-karya Mendel. Pautan genetik dapat dideteksi secara statistik
dengan korelasi atau analisis asosiasi antara dua atau lebih sifat yang menjadi ekspresi gen

pada lokus-lokus yang terlibat.

Rekombinasi genetika merupakan proses pemutusan seunting bahan genetika

(biasanya DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan

molekul DNA lainnya. Pada eukariota rekombinasi biasanya terjadi selama meiosis sebagai

pindah silang kromosom antara kromosom yang berpasangan. Proses ini menyebabkan

keturunan suatu makhluk hidup memiliki kombinasi gen yang berbeda dari orang tuanya, dan

dapat menghasilkan alel kimerik yang baru. Pada biologi evolusioner, perombakan gen ini

diperkirakan memiliki banyak keuntungan, yakni mengijinkan organisme yang bereproduksi

secara seksual menghindari Ratchet Muller.

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik

pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada

tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada

munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.

Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000

individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk

karsinogen), radiasi surya, radioaktif, sinar ultraviolet, sinar X, serta loncatan energi listrik

seperti petir.

DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik

dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus.

Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) adalah satu dari tiga

makromolekul utama (bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting dalam

segala bentuk kehidupan. Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan
memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam genetika molekular, RNA menjadi

perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam

bentuk protein.

Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi

DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA.

Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel,

sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase

yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA.

Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam proses yang disebut reaksi berantai

polimerase (PCR).

Cell Division is the process by which a parent cell divides into two or more daughter

cells. Cell division usually occurs as part of a larger cell cycle. In eukaryotes, there are two

distinct types of cell division: a vegetative division, whereby each daughter cell is genetically

identical to the parent cell (mitosis),[2] and a reductive cell division, whereby the number of

chromosomes in the daughter cells is reduced by half, to produce haploid gametes (meiosis).

Meiosis results in four haploid daughter cells by undergoing one round of DNA replication

followed by two divisions: homologous chromosomes are separated in the first division, and

sister chromatids are separated in the second division.[3] Both of these cell division cycles are

in sexually reproducing organisms at some point in their life cycle, and both are believed to

be present in the last eukaryotic common ancestor [4] Prokaryotes also undergo a vegetative

cell division known as binary fission, where their genetic material is segregated equally into

two daughter cells. All cell divisions, regardless of organism, are preceded by a single round

of DNA replication.
Chromosome mapping is the assignment of genes to specific locations on a

chromosome

Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas

kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu sehingga

sering disebut sebagai kodon triplet.

Sintesis protein yang disebut juga biosintesis protein adalah proses pembentukan

partikel protein dalam bahasan biologi molekuler yang didalamnya melibatkan sistesis RNA

yang dipengaruhi oleh DNA. Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber

pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang menyusun protein tetapi tidak

terlibat secara langsung dalam prosesnya. Molekul DNA pada suatu sel ditranskripsi menjadi

molekul RNA. Molekul RNA inilah yang ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun

protein. Dengan demikian molekul RNA lah yang terlibat secara langsung dalam proses

sintesis protein. Hubungan antara molekul DNA, RNA, dan asam amino dalam proses

pembentukan protein dikenal dengan istilah "Dogma sentral biologi” yang dijabarkan dengan

rangkaian proses DNA membuat DNA dan RNA, RNA membuat protein, yang dinyatakan

dalam persamaan DNA >> RNA >> Protein. Seperti kebanyakan dogma, terdapat

pengecualian pada proses pembentukan protein berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan

setelahnya, sehingga dogma ini akhirnya disebut sebagai aturan.

genetic marker is a gene or DNA sequence with a known location on a chromosome

that can be used to identify individuals or species. It can be described as a variation (which

may arise due to mutation or alteration in the genomic loci) that can be observed. A genetic

marker may be a short DNA sequence, such as a sequence surrounding a single base-pair

change (single nucleotide polymorphism, SNP), or a long one, like minisatellites.


Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang

sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual

yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam

bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk

menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan

pula di luar ilmu-ilmu hayati.

Transfer gen adalah suatu proses penyisipan gen asing pada suatu spesies tumbuhan

baik gen dari spesies tumbuhan yang berbeda maupun dari makhluk hidup lainnya (gen yang

berasal dari hewan, bakteri, virus dll). Penggabungan gen ini umumnya bertujuan untuk

mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diiiginkan, misalnya pembuatan tanaman yang

tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organism penggangu tanaman,

serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alaminya. Tumbuhan yang

dihasilkan melalui proses transfer gen ini umumnya dikenal secara luas sebagai tanaman

transgenik.

Sel punca, sel induk, sel batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang belum

berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak

jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan

untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme.

Quantitative inheritance is a genetic term which is defined as the combined result

when many factors combine to result in a distinctive trait.

Lokus sifat kuantitatif, lebih dikenal luas sebagai QTL dari singkatan bahasa

Inggrisnya: Quantitative Trait Locus, dalam genetika mengacu pada suatu bagian kromosom
atau peta genetik yang terkait secara statistik dengan suatu variasi yang ditunjukkan oleh

suatu sifat kuantitatif.

maternal effect is a situation where the phenotype of an organism is determined not

only by the environment it experiences and its genotype, but also by the environment and

genotype of its mother. In genetics, maternal effects occur when an organism shows the

phenotype expected from the genotype of the mother, irrespective of its own genotype, often

due to the mother supplying mRNA or proteins to the egg. Maternal effects can also be

caused by the maternal environment independent of genotype, sometimes controlling the size,

sex, or behaviour of the offspring. These adaptive maternal effects lead to phenotypes of

offspring that increase their fitness. Further, it introduces the concept of phenotypic plasticity,

an important evolutionary concept. It has been proposed that maternal effects are important

for the evolution of adaptive responses to environmental heterogeneity.

Lethality or deadliness is how capable something is of causing death. Most often it is

used when referring to chemical weapons, biological weapons, or their chemical components.

The use of this term denotes the ability of these weapons to kill, but also the possibility that

they may not kill. Reasons for the lethality of a weapon to be inconsistent, or expressed by

percentage, can be as varied as minimized exposure to the weapon, previous exposure to the

weapon minimizing susceptibility, degradation of the weapon over time and/or distance, and

incorrect deployment of a multi-component weapon.

Multiple alleles is a type of non-Mendelian inheritance pattern that involves more

than just the typical two alleles that usually code for a certain characteristic in a species. With

multiple alleles, that means there is more than two phenotypes available depending on the

dominant or recessive alleles that are available in the trait and the dominance pattern the

individual alleles follow when combined together

Anda mungkin juga menyukai