I. PENGERTIAN
Pola pewarisan sifat menurut sepemahaman saya adalah bagaimana sifat itu diturunkan oleh
bapak dan ibu kepada anaknya.
Mendel, ialah yang pertama kalinya mempelopori penilitian mengenai pola pewarisan sifat.
Namun, sebelum kita masuk ke materi yang lebih lanjut, mari kita ketahui dulu beberapa
istilah yang ada di pola pewarisan sifat.
II. PEMBAHASAN
Replikasi DNA. Ada 3 macam DNA dalam melakukan replikasi, anatara lain :
a. Semikonservatif –> rantai doubel helix memisah, lalu muncul rantai lain disebelahnya
b. Konservatif –> doubel helix tidak memisah, lalu terbentuk rantai doubel helik juga
disebelahnya
c. Dispertive –> ranatai doubel helik ada yang terpotong, lalu timbul rantai baru melengkapi
rantai yang terpotong
Selain DNA penting dalam pola pewarisan, RNA juga penting. Pada hewan prokariot fungsi
dari DNA digantikan oleh RNA
Adapun ada 2 macam RNA, contohnya :
a. RNA genetik –> RNA yang terdapat pada organisme yang tidak memiliki DNA sehingga
fungsi RNA sama dengan RNA. Contohnya pada virus
b. RNA non genetik –> RNA yang terdapat ada organisme yang mempunyai DNA,
contohnya pada manusia. RNA ini juga dibedakan menjadi beberapa macam, menuruut
fungsinya :
1. m-RNA –> disebut juga RNA duta atau disebut dengan kodon. Fungsinya adalah
membawa kode genetik dr nukleus ke ribosom. m-RNA dibentuk di inti
2. t-RNA –> disebut dengan RNA transfer, terdapat di ribosom. Fungsinya adalah untuk
penerjemahan kodon dari RNA duta. Dapat disebut juga sebagai antikodon
3. r-RNA –> berfungsi membantu t-RNA untuk menerjemahkan kodon dan membantu
merakit asam amino
RNA :
a. rantainya single
b. basanya terdiri dari pirimidin : Urasil, Adenin
c. Gulanya adalah ribosa
d. molekulnya pendek
Kembali lagi kepada Mendel. Mendel biasa sebagai disebut sebagai bapak gnetika.
Setelah melakukan berbagai prcobaan, maka Mendel menetapkan beberapa pstulat yang daat
kita simpulkan sebagai berikut :
a. Setiap sifat organisme dikendalikan oleh gen, yang satu berasal dari bapak dan yang satu
berasal dari ibu. Tiap pasang gen dapat berupa homozigot ataupun hoheterozigot
b. Tiap pasangan gen menunjukkan alternatif sesamanya
c. Bila alel yang mengendalikan suatu sifat beda, maka yang dominan yang berpengaruh
d. Indovidu murni memiliki 2 alel yang sama
e. Pada gametogenesis, pasangan gen akan berpisah, lalu bersatu lagi secara acak
Hukum Mendel Sendiri ada 2, yaitu :
a. Hukum Mendel I “The Law of Segregation of Allelic Genes” (Hukum Pemisahan Gen
yang Sealel)
Dari hukum yang pertama ini dapat disimpulkan :
Pada saat pembentukan gamet, gen yang menentukan suatu sifat akan mengalami segregasi
(pemisahan), sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen
Hukum Mendel ini bisa diterapkan untuk persilangan monohibrid
Jumlah kromosom pada Drosophila melanogaster jantan dan betina sebanyak 4 pasang terdiri
atas kromosom tubuh dan kromosom kelamin Pada sel tubuh lalat buah yang diploid (2n),
mempunyai empat pasang kromosom. Pasangan kromosom tersebut yakni pasangan I
merupakan pasangan kromosom seks (gonosom) dan pasangan II sampai IV merupakan
pasangan kromosom tubuh (autosom). Adapun bentuk kromosom Drosophila melanogaster
dapat dilihat di gambar berikut.
Masing-masing kromosom II sampai IV merupakan pasangan kromosom yang homolog.
Pasangan kromosom I merupakan pasangan homolog pada betina, dan tidak homolog pada
jantan. Hal ini dikarenakan terdapat 2 kromosom seks, yaitu kromosom X dan kromosom Y.
Kromosom X berbentuk seperti batang sedangkan kromosom Y berbentuk agak bengkok.
Pada Lalat buah betina mempunyai 2 kromosom X (ditulis dengan simbol XX) dan jantan
mempunyai 1 kromosom X dan 1 kromosom Y (ditulis dengan simbol XY). Kromosom X
dan kromosom Y tidak homolog, artinya tidak sama panjangnya. Berdasarkan kariotipe
susunan kromosom Drosophila melanogaster, maka rumus/formula kromosom Drosophila
melanogaster adalah sebagai berikut:
Autosom:
Gonosom
Jika Lalat buah dilakukan pembasataran yang berkaitan dengan adanya kromosom seks,
yaitu X dan Y. Selanjutnya Lalat buah jantan akan menghasilkan 2 macam sel sperma, yaitu
yamg mempunyai kromosom X dan Y. Pada lalat buah betina akan menghasilkan satu macam
sel telur yaitu kromoso X. bila sel telur X dibuahi sel sperma X , akan menghasilkan Lalat
buah betina. Bila sel telur X dibuahi sel sperma Y, maka akan menghasilkan Lalat buah
jantan.