Anda di halaman 1dari 9

GENETIKA TERNAK

Genetika adalah cabang biologi tentang sifat-sifat yang menurun (hereditas) dan
variasinya. Unit terkecil dari generasi ke generasi disebut gen. Genetika disebut juga ilmu
keturunan, genos = suku bangsa, asal-usul. Unit terkecil dalam sel disebut gen. Gen-gen berada
dalam suatu molekul panjang asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid) = DNA dalam
ikatan matriks protein, berbentuk nucleoprotein dan tersusun menjadi struktur-struktur dengan
sifat yang mudah menyerap zat warna dengan jelas yg disebut kromosom yang berada dalam
nukleus sel.
Sebuah gen mengandung informasi produksi protein-protein. Setiap gen menempati
posisi spesifik pada kromosom (lokus gen). Kata lokus juga sering digunakan untuk menyatakan
gen. Semua gen pada suatu kromosom berpautan satu dengan lainnya pada kelompok pautan
yang sama. Setiap gen menempati posisi yang spesifik pada suatu kromosom, yang disebut lokus
gen. Semua bentuk alelik suatu gen ditemukan pada posisi-posisi yang bersesuaian pada
kromosom-kromosom, secara genetik sama (homolog). Pada waktu genetika masih dalam tahap
permulaan, gen diduga bertindak sebagai suatu unit partikel. Partikel-pertikel ini digambarkan
tersusun pada kromosom sebagai manik-manik pada seutas benang.
Semua gen pada suatu kromosom dikatakan berpautan satu dengan yang lain dan
tergolong pada kelompok pautan yang sama.Ke mana saja kromosom itu pergi, ia membawa
serta semua gen dalam kelompok pautannya. Gen-gen yang berpautan tidak berpindah secara
bebas satu dengan yang lain, akan tetapi gen-gen dalam berbagai kelompok pautanlah (pada
kromosom-kromosom yang berbeda) yang berpindah secara bebas satu dengan yang lain.

SEL
Sel adalah unit terkecil dalam kehidupan. Semua benda hidup tersusun dari unit dasar ini.
- Bahan Sifat Keturunan
- Plasma Benih dan Gemule

August Weismann (1834-1921) sarjana pertama membantah teori Lamarck (1744-1829) yang
menyatakan bahwa karakter perolehan dapat diwariskan kepada keturunan. Segala perubahan yg
terjadi pada bagian tubuh di turunkan pada generasi berikutnya. Plasma benih dan plasma tubuh
inilah yang dibawa turun temurun melalui sel kelamin (gamet). Reinier de Graaf (1641-1673)
sarjana pertama mengenal bersatunya telur dan sperma manjadi sigot, embrio dan individu baru.
Sperma dan ovum sama-sama membawa bahan sifat keturunan. T. Boveri (1891) menyatakan
bahwa kromosom membawa sifat herediter. W. Flemming (1882) mengamati proses pembelahan
sel somatis (mitosis). A. Weisman (1887) terjadi pengurangan jumlah kromosom ketika terjadi
pembentukan gamet. H. de Winiwarter reduksi kromosom pada pembentukan ovum dalam
ovarium kelinci.

KROMOSOM
 Jumlah Kromosom

1
Pada organisme tingkat tinggi, setiap sel somatik mengandung satu set kromosom yang
diwariskan dari induk maternal (betina) dan satu set kromosom pasangannya dari induk paternal
(jantan). Jumlah kromosom yang terdapat dalam set ganda ini disebut diploid (2n). Sel-sel
kelamin atau gamet, yang mengandung setengah dari jumlah set kromosom yang terdapat dalam
sel-sel somatik dinyatakan sebagai sel-sel haploid (n). Jumlah kromosom dalam setiap sel
somatik adalah sama bagi semua anggota suatu spesies tertentu
 Morfologi Kromosom

Struktur kromosom dapat dilihat jelas pada fase-fase tertentu waktu pembelahan nukleus
pada saat mereka bergulung. Setiap kromosom dalam genom dapat dibedakan dengan beberapa
kriteria, di antaranya panjang relatif kromosom, sentromer yang membagi kromosom dalam dua
tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang yang membesar (kromomer),
satelit, dsb. Suatu kromosom dengan sentromer median (metasentris) mempunyai tangan-
tangan dengan ukuran yang kira-kira sama. Kromosom yang submetasentris atau akrosentris
mempunyai tangan-tangan yang jelas ukurannya tidak sama. Jika sentromer suatu kromosom
berada di atau dekat sekali dengan salah satu ujung kromosom, disebut tolesentris.
 Autosom vs. Kromosom Seks

Pada beberapa spesies, termasuk manusia, jenis kelamin jantan dikaitkan dengan pasangan
kromosom yang tidak serupa bentuknya (heteromorfis), yang disebut kromosom seks. Suatu
pasangan kromosom diberi nama X dan Y. Faktor-faktor genetik pada kromosom Y menentukan
kejantanan. Yang betina mempunyai dua kromosom X yang secara identik morfologis. Semua
kromosom selain kromosom seks disebut autosom. Bagaimanakah kira-kira pelaksanaan sifat
keturunan/kromosom dari tetua pada cucunya?.... Proses pelaksanaan membawa sifat keturunan
adalah sebagai berikut:
1. Gametogonium/sel induk gamet yang memiliki jumlah kromosom 2N dalam gonad/organ
hewan penghasil gamet dan hormon kelamin mengalami perbanyakan (proliferasi)
membentuk gametosit melalui proses mitosis.
2. Pada waktu proses pematangan gamet (gametogenesis), jumlah kromosom dalam
gametosit direduksi menjadi separuh (1N) melalui proses meiosis lalu terbentuklah
gamet.
3. Gamet jantan dan betina melakukan pembuahan/fertilisasi/konsepsi sehingga membentuk
zigot yang memiliki jumlah kromosom 2N kembali.
4. Zigot tumbuh menjadi embrio (embryogenesis) hingga menjadi individu dewasa.
5. INGAT! Karena gamet yang akan membina embrio hingga generasi baru, maka lewat
gametlah bahan sifat keturunan dibawa hingga keanak-cucu. Gametlah yang bertugas
menurunkan sifat keturunan ke generasi baru lewat kromosom terkandung dalam inti
gamet.
6. Karena manusia dan ternak termasuk makhluk hidup yang membiak secara kawin
(sexual) dan berasal dari kumpulan dua pihak sifat keturunan yang berbeda individu,
maka akan memiliki kecenderungan yang lebih banyak baik dalam genotipe maupun
fenotipenya. Untuk membawa sifat keturunan dikenal dua proses pembelahan sel, yaitu
secara MITOSIS dan secara MEIOSIS.

2
PEMBELAHAN SEL
 Mitosis

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh (sel somatik) yang meliputi semua
sel kecuali sel kelamin/gamet. Mitosis berfungsi untuk menambah jumlah sel atau mengganti sel
rusak atau mati. Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang sama dari tiap kromosom
dan kemudian melalui pembelahan sel asal (induk), mendistribusikan suatu set kromosom yang
identik kepada kedua sel anak. Bila sel untuk memulai mitosis, tiap molekul DNA membuat
salinan yang tepat sama daripadanya dan dari proses ini menghasilkan suatu kromosom dengan
dua benang fungsional identik yang disebut kromatid, keduanya dilekatkan pada satu sentromer
yang sama. Pembelahan mitosis mempunyai empat tahap utama : PROFASE, METAFASE,
ANAFASE dan TELOFASE.

1. PROFASE
Fase ini ditandai dengan perubahan kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom bergulung,
memendek dan menebal, dapat diamati dengan mikroskop. Pada profase akhir, kedua kromatid
identik atau pasangan kromatid dapat terlihat. Sentriol-sentriol membelah dan berpindah ke
ujung-ujung (kutub-kutub) sel yang berlawanan dan di sana timbul pusat-pusat mitosis, yang
daripadanya tersusun serat-serat gelendong dan memanjang ke sentromer. Sementara sentriol-
sentriol bergerak membran nukleus mulai mengalami degenerasi dan lenyap. Saat sentriol sudah
mendekati kutub yang berlawanan, benang spindle terbentuk dan terlihat seperti penghubung
kedua sentriol. Pada tahap ini posisi sebaran kromosom masih acak.

2. METAFASE

Fase ini ditandai dengan pengaturan kromosom yang terdiri dari sepasang kromatid yang
masih melekat bergerak ke arah pusat sel, suatu posisi yang disebut bidang ekuatorial atau
piringan metafase, dan menggantung pada serat gelendong lewat sentromernya.
3. ANAFASE

Pada fase ini sentromer itu membelah menjadi dua, berpisah dan bergerak ke arah kutub-
kutub yang berlawanan dikendalikan oleh sentromer-sentromernya. Kromatid-kromatid yang
berpisah itu disebut kromosom-kromosom baru. Kromosom metasentris tampak berbentuk-V,
kromosom submetasentris tampak berbentuk-J dan kromosom telosentris tampak berbentuk
batang. Metafase dan anafase memerlukan waktu yang lebih pendek dari profase.

4. TELOFASE

Setelah kromosom bermigrasi, membran sel berkerut pada bagian tertentu sehingga sel
terbagi dua. Lalu terbentuklah kembali membran inti (nukleus) dan sitoplasma membagi diri
dalam suatu proses yang disebut sitokinesis. Kromosom berubah menjadi ramping dan panjang.
Kedua sel anak ini akan kembali ke fase interfase. Sel anak ini identik dan dalam keadaan
diploid (2N). Setelah telofase biasanya diiringi dengan masa istirahat (interfase). Interfase adalah
periode antara daur-daur pembelahan. Pada interfase, DNA mengalami replikasi sehingga
3
kromatin mempersiapkan diri untuk menjadi dua kromatid. Lama interfase akan berbeda
tergantung pada spesies atau jaringannya. Selain itu dipengaruhi pula oleh faktor suhu. Profase
lazimnya memerlukan waktu yang lebih lama dari fase-fase lainnya; metafase memerlukan
waktu paling pendek.
 Meiosis

Meiosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi pada sel kelamin/gametosit. Reproduksi
seksual melibatkan pembentukan gamet-gamet (gametogenesis) dan penyatuannya (fertilisasi).
Gamet-gamet mengandung jumlah kromosom haploid (n), tetapi berasal dari sel-sel diploid (2n)
yang disebut sel gonad dari garis nutfah. Pada ternak jantan sel ini disebut spermatogonia yang
terletak dalam jaringan seminiferous tubules. Pada ternak betina disebut ovigonia/oogonia yang
terletak sedikit di bawah lapisan luar/germinal epithelium dari ovari. Rupanya jumlah kromosom
direduksi menjadi setengahnya pada waktu gametogenesis. Proses reduksi ini disebut meiosis.
Meiosis sebenarnya melibatkan dua kali pembelahan.
Pembelahan pertama (meiosis I) merupakan suatu pembelahan reduksi yang menghasilkan
dua sel haploid dari satu sel diploid. Terdiri dari empat fase, yaitu: Profase I (Leptoten, Zigotan,
Pakiten, Diploten dan Diakinesis), Metafase I, Anafase I, dan Telofase I.
Interkinase (periode singkat antara meiosis I dengan II)
Pembelahan kedua (meiosis II) merupakan pembelahan ekuasional yang memisahkan pasangan
kromatid-kromatid sel-sel haploid.Terdiri dari empat fase, yaitu: Profase II, Metafase II, Anafase
II, dan Telofase II.

HUKUM MENDEL

Gregor Mendel mengajukan beberapa prinsip dasar genetika, salahsatunya dikenal


sebagai prinsip segregasi (pemisahan). Dia menemukan bahwa dari satu induk (parent) yang
mana saja, hanya satu bentuk alelik dari suatu gen dipindahkan melalui suatu gamet kepada
keturunannya. Mendel tidak tahu sama sekali tentang kromosom atau meiosis karena hal ini
belum ditemukan. Prinsip pengelompokkan bebas (independent assortment) Mendel menyatakan
bahwa pemisahan satu pasang faktor terjadi secara bebas tidak tergantung dari pasangan faktor
lainnya.

GAMETOGENESIS

Pada tumbuhan, dibutuhkan satu atau beberapa pembelahan mitosis untuk menghasilkan
spora-spora reproduktif, sedang pada hewan produk-produk meiosis berkembang langsung
menjadi gamet melalui pertumbuhan dan/atau diferensiasi. Seluruh proses produksi gamet-gamet
atau spora-spora matang di mana pembelahan meiosis merupakan bagian yang paling penting,
disebut gametogenesis.
 Gametogenesis Hewan (diwakili oleh mamalia)

Gametogenesis pada hewan jantan disebut spermatogenesis. Spermatogenesis pada mamalia


bermula dalam epitelium germinal pada tubulus seminifer pada gonad (testes) jantan dari sel-sel
primordial diploid. Sel-sel ini mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang membentuk
spermatogonia. Dengan pertumbuhan, suatu spermatogonium dapat berdiferensiasi menjadi suatu
4
spermatosit primer yang diploid dengan kemampuan untuk melakukan meiosis. Pembelahan
meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang haploid, sedangkan pembelahan meiosis II
menghasilkan empat produk-produk meiosis yang haploid, yang disebut spermatid. Hampir
seluruh sitoplasmanya memanjang menjadi sebuah ekor yang panjang berbentuk cambuk selang
pematangan dan selnya berubah menjadi gamet jantan matang yang disebut sel sperma atau
spermatozoa (-zoa, plural).
Gametogenesis pada hewan betina disebut oogenesis. Oogenesis mamalia bermula dalam
epithelium germinal dari gonad (ovarium) betina dalam sel-sel primordial diploid yang disebut
oogonia. Dengan pertumbuhan dan penyimpanan banyak sitoplasma atau kuning telur (akan
digunakan sebagai makanan oleh embrio awal), oogonium itu diubah menjadi menjadi suatu
oosit primer yang diploid dengan kemampuan untuk melakukan meiosis. Pembelahan meiosis I
mereduksi jumlah kromosom menjadi setengahnya dan juga mendistribusi sitoplasma dalam
jumlah yang berbeda kepada kedua produk oleh suatu sitokinesis yang tidak sama. Sel yang lebih
besar yang dihasilkan dengan cara demikian disebut oosit sekunder dan sel yang lebih kecil
disebut tubuh kutub primer. Dalam beberapa kasus, tubuh kutub pertama dapat menjalani
pembelahan meiosis II, menghasilkan dua tubuh kutub sekunder. Semua tubuh kutub itu akhirnya
mengalami degenerasi, dan tidak terlibat dalam fertilisasi. Pembelahan meiosis II dari oosit
sekali lagi menyangkut sitokinesis yang tidak merata, menghasilkan ootid besar yang berkuning
telur dan satu badan polar sekunder. Dengan pertumbuhan dan diferensiasi lebih lanjut, ootid itu
berkembang menjadi suatu gamet betina matang yang disebut ovum atau sel telur.
Perpaduan gamet jantan dan betina (sperma dan telur) disebut fertilisasi (pembuahan) dan
memulihkan kembali jumlah diploid dalam sel yang dihasilkan yang disebut zigot. Kepala
sperma memasuki telur, tetapi bagian ekornya tinggal di luar dan mengalami degenerasi.
Pembelahan mitosis berikutnya menghasilkan sel-sel embrio dalam jumlah banyak yang disusun
menjadi jaringan dan organ individu baru.
 Gametogenesis Tumbuhan (diwakili oleh angiospermae)

Berikut ini adalah khas bagi sebagian besar tumbuhan berbunga (angiospermae).
Mikrosporogenesis adalah proses gametogenesis pada kepala sari yaitu bagian jantan dari bunga
menghasilkan spora-spora reproduktif yang disebut serbuk sari. Suatu sel induk mikrospora yang
diploid (mikrosporosit) di dalam antena itu membelah secara meiosis, pada pembelahan pertama
membentuk sepasang sel haploid. Pembelahan meiosis II menghasilkan suatu kelompok yang
terdiri dari empat mikrospora yang haploid. Setelah meiosis , setiap mikrospora mengalami suatu
pembelahan mitosis pada kromosomnya tanpa suatu pembelahan sitoplasmik (kariokinesis)
menghasilkan suatu sel yang mengandung dua nukleus haploid. Pada pertunasan bulu sari, satu
dari nukleus ini menjadi nukleus generatif dan membelah lagi dengan cara mitosis tanpa
sitokinesis untuk membentuk dua nukles sperma. Nukleus yang lain,yang tidak terbagi, menjadi
nukleus buluh (tube nucleus). Megasporogenesis adalah proses gametogenesis pada bagian
bagian bunga betina menghasilkan sel-sel reproduktif yang disebut kantung lembaga. Sebuah sel
induk megaspora yang diploid di dalam ovarium membelah secara meiosis, membentuk sepasang
sel-sel haploid pada pembelahan pertama. Pembelahan meiosis II menghasilkan suatu kumpulan
linear dari empat megaspora yang haploid. Setelah meiosis, tiga dari empat megaspora itu
mengalami degenerasi. Megaspora yang tinggal mengalami tiga kali pembelahan kromosom
secara mitosis tanpa terjadi sitokinesis, menghasilkan sebuah sel besar dengan delapan nukleus
haploid.

5
Kantung lenbaga itu dikelilingi jaringan-jaringan maternal dari ovarium yang disebut
integumen dan oleh megasporangium (nuselus). Pada satu ujung dari kantung lembaga itu
terdapat suatu lubang pada integumen (mikropil), tempat menembusnya buluh sari. Tiga nukleus
yang lain akan memisahkan diri ke dekat ujung mikropilar dan dua dari tiga nukleus itu
(sinergid) mengalami degenerasi. Nukleus yang ketiga berkembang menjadi nukleus telur.
Kumpulan tiga nukleus lainnya bergerak ke ujung kantung lembaga yang berlawanan dan
mengalami regenerasi (antipodal-antipodal). Dua nukleus yang tertinggal (nukleus kutub) bersatu
di dekat pusat, membentuk sebuah nukleus gabungan yang diploid. Kantung lembaga matang ini
sekarang siap untuk fertilisasi. Serbuk sari dari kepala sari dibawa oleh angin atau serangga ke
stigma (kepala putik). Butir tepung sari bertunas menjadi suatu buluh sari yang tumbuh di bawah
tangkai putik (stilus), rupanya atas pengarahan dari nukleus buluh. Buluh sari memasuki ovarium
dan terus masuk melalui mikropil ovula ke dalam kantung embrio. Kedua nukleus sperma
dilepaskan ke dalam kantung embrio. Buluh serbuk sari dan nukleus buluh, setelah melakukan
fungsinya, mengalami degenerasi.
Satu nukleus sperma berpadu dengan nukleus telur membentuk suatu zigot diploid yang akan
berkembang menjadi embrio. Nukleus sperma lain menyatu dengan nukleus paduan membentuk
suatu nukleus triploid (3n) yang pada pembelahan-pembelahan mitosis berikutnya, membentuk
jaringan nutrien pati yang disebut endosperm. Lapisan paling luar dari sel-sel endosperm disebut
aleuron. Embrio (lembaga), yang dikelilingi oleh jaringan endosperm, dan dalam beberapa hal
seperti pada jagung dan graminae lainnya yang juga dikelilingi oleh suatu lapisan luar yang tipis
berupa jaringan maternal diploid yang disebut perikarp, menjadi buah. Karena terlibatnya dua
nukleus sperma, proses ini disebut fertilisasi ganda. Pada pertunasan benih, tumbuhan muda
menggunakan cadangan makanan yang tersimpan dalam endosperm untuk pertumbuhan sampai
tumbuhan ini muncul di atas tanah, pada saat ini ia mampu memproduksi makanannya sendiri
dengan cara fotosintesis.

DAUR HIDUP

Daur hidup sebagian besar tumbuhan mempunyai dua generasi yang dapat dibedakan:
generasi gametofit (tumbuhan bergamet) yang haploid dan generasi sporofit ( tumbuhan
berspora) yang diploid. Gametofit memproduksi gamet-gamet yang berpadu membentuk
sporofit-sporofit yang selanjutnya menghasilkan spora yang berkembang menjadi gametofit, dan
seterusnya. Proses ini dinyatakan sebagai pergantian generasi.
Penemuan
Regnier de Graaf (1641-1673),sarjana Belanda ialah orang pertama yang Mengenal bersatunya
telur dan sperma untuk dapat terjadinya embrio dan individu
baru (1672). Ia pula yang membantah pendapat para ahli sebelumnya, yangmengatakan bahwa
embrio itu terbentuk semata-mata dari sperma yang disimpan dalam rahim induk berupa
Homunculus manusia kecil). De Graff membuktikan bahwa sperma dn ovum sama-sama
membawa bahan
genetis kepada anak. Cammerarius (1694) membuktikan, jagung takkan menghasilkan biji jika
serbuk tak dilekatkan ke kepala bakal putik. Lalu J. Kolreuter (1760) melakukan percobaan
hibrid pada tumbuhan. Jika serbuk satu species di letakkan pada kepala bakal putik species lain,
6
maka mereka akan berkarakter kedua jenis. Itu berarti serbuk dan ovule membawa bahan
herediter
L. Spallanzani (1785), yang menyaring sperma dari mani katak, membuktikan pula tak
akan terjadi pembuahan dan pertumbuhan embrio jika cairan mani itu dicampur dengan telur dari
betina jenis sama. Sedangkan R. Hertwig (1875) mengamati, bahwa ketika proses pembuahan
pada bulu babi, nampak terjadi penggabungan inti sperma dengan inti telur.

GAMETOGENESIS/PROSES PEMATANGAN GAMET

Lazimnya produk akhir langsung dari meiosis tidak merupakan gamet yang telah
berkembang sepenuhnya, namun biasanya ada suatu periode pematangan/maturation yang
menyusul meiosis. Pada hewan, produk meiosis berkembang langsung menjadi gamet melalui
pertumbuhan dan/atau diferensiasi. Seluruh proses produksi/pembentukan gamet disebut
gametogenesis. Gametigenesis hanya terjadi dalam sel khusus dari organ reproduktif.
Gametogenesis pada ternak jantan disebut spermatogenesis sedangkan pada ternak betina disebut
oogenesis. INGAT!!! Tiap makhluk spesies memilki susunan kromosom yang sama baik jumlah
maupun bentuk. Ketika terjadi pembuahan, kromosom homolog akan saling bergandeng dalam
zigot. Ibaratkan kromosom adalah sepasang sepatu. Pada gamet hanya ada sebelah sepatu, ketika
terjadi pembuahan sepatu-sepatu yang hanya sebelah tersebut akan bertemu kembali dengan
pasangannya
Kalau berbeda spesies pasti susunan kromosomnyapun berbeda sehingga hasil perkawinan
antar spesies yang berbeda tidaklah akan menumbuhkan individu baru secara normal. Bahkan
tidak mungkin terjadi pembuahan. Kalaupun pembuahan bisa terjadi karena perbedaan susunan
kromosomnya hanya sedikit sehingga terjadi penggandengan pada zigot maka perbedaan halus
akan terabaikan dan akhirnya embriogenesispun bisa terjadi, namun anak yang terjadi dari
perkawinan beda spesies ini akan steril/tidak dapat mempunyai keturunan lagi dan dikenal
dengan istilah bastard . Contoh : anak hasil perkawinan antara harimau dengan singa, kuda
dengan keledai.

FENOTIPE DAN GENOTIPE

 FENOTIPE :

1. Bentuk luar atau kenyataan kerakter yang dikandung oleh individu.


2. Karakteristik/ciri yang dapat diukur dan tampak nyata oleh mata warna bulu, tekstur rambut, uji
serologis tipe darah, dll
3. Sifat yang nyata yang dipunyai organisme.
4. Hasil produk gen yang diekpresikan dalam lingkungan tertentu.
5. Sifat yang nyata yang dipunyai organisme.
6. Hasil produk gen yang diekpresikan dalam lingkungan tertentu.
Fenotipe adalah hasil kerjsama antara genotipe dengan lingkungannya. Fenotipe tidak bisa
melewati kemampuan atau potensi genotipe.

7
 GENOTIPE adalah bentuk atau susunan genetis suatu karakter yang dikandung oleh
individu.

 HOMOZIGOT adalah bila pasangan kedua alel pada suatu individu sama (AA,aa).
Suatu homozigot hanya memproduksi satu macam gamet.

 GALUR/strain/varietas/ ras adalah sekelompok individu dengan latar belakang genetik


yang serupa. Perkawinan antar individu yang erat hubungan kekeluargaannya selama
beberapa generasi (inbreeding, perkawinan keluarga) akan menghasilkan populasi yang
homozigot pada hampir semua lokus. Perkawinan antara individu homozigot pada suatu
galur murni hanya menghasilkan keturunan homozigot seperti induknya. Jadi dikatakan
bahwa suatu galur murni berbiak murni/breeds true.

 HETEROZIGOT. Merupakan genotipe hasil dari perpaduan gamet yang membawa alel
yang berbeda (Aa). Contoh : Aa, Rr’, La1a, Bb, R’R.

 HUBUNGAN ALELIK

Alel merupakan singkatan dari allelomorph artinya bentuk lain. Gen-gen yang terletak pada
lokus yang sama pada kromosom namun pekerjaannya agak berbeda tapi untuk suatu tugas
tertentu disebut ALEL.

 ALEL DOMINAN DAN RESESIF

Suatu karakter disebut dominan berarti karakter tersebut dominan penuh atau sempurna. Misal :
batang kacang kapri tinggi (T) adalah dominan terhadap batang rendah (t), kondisi polydactily
(P) adalah dominan terhadap normal (p).
Misal : A sealel dengan a maka A disebut alel dominan dan a disebut alel resesif. Jika fenotipe dari
heterozigot (hibrida) sama dengan salah satu fenotipe yang homozigot (AA) maka gen
homozigot akan mendominasi penuh alelnya. Alel yang tidak diekspresikan pada genotype
heterozigot disebut resesif (a). Alel resesif sering merugikan bagi mereka yang mempunyai
duplikatnya (genotype resesif homozigot). Suatu heterozigot dapat tampak normal seperti
genotype dominan homozigot.

Individu heterozigot yang mempunyai alel resesif yang merugikan yang tidak tampak pada
ekspresi fenotipe karena tertutup oleh alel normal dominant disebut CARRIER/pembawa. Huruf
besar dan kecil masing-masing menyatakan alel-alel dominan dan resesif. Biasanya simbol
genetik bersesuaian dengan huruf pertama nama sifat abnormalnya/mutan. Jika suatu fenotipe
ternyata dijumpai lebih banyak dalam populasi daripada fenotipe alternatifnya, maka fenotipe
tersebut dinyatakan sebagai tipe liar. Fenotipe yang jarang ditemukan disebut tipe mutan.
Simbol + digunakan untuk menyatakan alel normal bagi tipe liar. Huruf dasar bagi gennya
umumnya diambil dari nama mutan atau sifat abnormalnya.

8
Jika gen mutan itu resesif, maka simbol yang dipakai adalah huruf atau huruf kecil yang sesuai
dengan huruf awal nama cirinya. Alel dominan normal (tipe liar) harus mempunyai huruf kecil
yang sama, tapi dengan suatu tanda + sebagai superskrip.
Contoh : Warna tubuh hitam pada Drosophila ditentukan oleh gen dominan L dan tipe liar (mata
lonjong) ditentukan oleh alel resesifnya L+.

INGAT!!! Huruf dalam simbol menunjukkan sifat dominan atau resesif dari alel mutan, sehingga
superskrip + ditambahkan untuk menyatakan tipe liar. Setelah menetapkan hubungan aleliknya,
simbol + dengan sendirinya dapat digunakan untuk tipe liar dan tipe mutan dinyatakan denga
huruf saja.

PEMBUAHAN

Setelah terjadi perkawinan (pertemuan antara gamet jantan dengan gamet betina) maka
terjadilah pembuahan (masuknya sperma kedalam ovum), dimana inti ovum dan inti sperma
masing-masing mengandung satu kromosom (1N). Zigot yang merupakan hasil pembuahan
mengandung dua kromosom (2N).
Contoh : Terjadi perkawinan antar dua individu yang berkarakter normal untuk jantan (♂ AA)
dan karakter albino untuk betina (♀ aa). Sperma yang terjadi setelah spermatogenesis hanya satu
macam, yaitu sperma A. Ovum yang terjadi seteleh oogenesispun hanya satu macam, yaitu ovum
a. Ketika terjadi pembuahan, sperma A bersatu dengan ovum a sehingga terbentuk zigt Aa
Aa adalah suatu genotipe anak . Bagaimanakah fenotipe anak? Karena alel A adalah dominan
dan menumbuhkan pigmentasi normal maka pekerjaan alel a yang resesif akan tertutupi
sehingga pernyataan fenotipe ditentukan oleh alel A saja. Jadi fenotipe anak adalah normal untuk
pigmentasi kulit. Seorang laki-laki bergenotipe Aa kawin dengan wanita bergenotipe Aa juga.
Secara fenotipt keduanya adalah normal, namun secara genotipe keduanya adalah herterozigot
yang membawa alel a untuk kelainan karakter. Kedua orang tersebut disebut carrier/ pembawa.
Macam, sperma yang terjadi adalah sperma A dan sperma a. sama halnya dengan ovum, yaitu
ovum A dan ovum a. Karena ada dua macam ovum dan dua macam sperma maka perkawinan
yang terjadi bisa 2 x 2 macam (= 4 macam), yaitu :

1. Sperma A dengan ovum A menjadi anak AA


2. Sperma A dengan ovum a menjadi anak Aa
3. Sperma a dengan ovum A menjadi anak Aa
4. Sperma a dengan ovum a menjadi anak aa

PENUTUP

Setelah anda mempelajari sekelumit tentang pewarisan sifat tentunya anda mengerti
betapa tidak mudahnya penurunan sifat pada makhluk hidup. Selain itu dalam satu sel yang
telihat sangat kecilpun ternyata mengandung banyak hal yang sangat menentukan karakter dan
kondisi makhluk hidup. Semoga anda lebih tertarik untuk memahami kehidupan malalui ilmu
Genetika secara lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai