Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara
kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang menghasilkan ion
hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa asam banyak kita
temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada makanan dan
minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam lambung.
Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh kuman.
Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia. Secara umum sifat-
sifat asam terdiri dari: a).Mempunyai rasa asam, b).Dapat merubah warna
indikator misalnya kertas lakmus biru menjadi merah, c).Bersifat korosif terhadap
logam, d).Dapat menghantarkan listrik (konduktor), e).Jika dilarutkan ke dalam
air menghasilkan ion hydrogen (H+), f).Memiliki nilai pH (derajat keasaman)
kurang dari dan g). Semakin kecil nilai pH suatu zat maka semakin kuat sifat
keasamannya,(Arrhenius, Brønsted).
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan
dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah
yang digunakan untuk basa kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa
lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut
melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa
dapat didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika
dilarutkan dalam pelarut, umumnya pelarut yang digunakan adalah air. Rumus
senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk ammonium
hidroksida).Sifat utama dari senyawa basa antara lain: a).Terasa licin bila terkena
kulit (tidak untuk dicoba di kulit, berbahaya), b).Mengubah lakmus merah
menjadi biru, c). Mampu menghantarkan arus listrik atau basa kuat,
d).Bila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksil (OH-), dan
e).Mampu menetralkan asam,(Bitar,2016).

1
Larutan standar primer merupakan larutan yang mengandung zat padat murni
yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui
metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan
konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui
perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari
zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu. Larutan standar
sekunder merupakan larutan yang mengandung suatu zat yang konsentrasinya
tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah
murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan
larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri,(fika putri,2013).

1.2 Tujuan praktikum

Adapun tujuan praktikum Kimi Dasar dengan materi Sifat Asam dan Basa
Senyawa adalah sebagai berikut:
a).Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui sifat-sifat asam dan basa suatu bahan
(senyawa) dan dapat mengenalinya dengan uji kertas lakmus.
b).Mahasiswa diharapan dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa asam dan basa dan
sruktur kimia penyusunnya.

2
II. WAKTU DAN TEMPAT

2.1 Watu dan Tempat

Praktikum Kimia Dasar dengan materi Sifat Asam dan Basa Senyawa
dilaksanakan pada Rabu 31 November 2018 pukul 09.30-11.10 WIB.
Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Palangka Raya.
2.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada Praktikum Kimia Dasar dengan materi
Sifat Asam dan Basa Senyawa adalah, lakmus merah, lakmus biru, pH paper
universal dan bahan-bahannya adalah, lrutan cuka ,larutan sabun, larutan gula,
larutan kapur, larutan jeruk, larutan garam (NaCL), larutan natrium hidroksida
(NaOH), dan alcohol (CnH2n+2OH’)
2.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja Praktikum Kimia Dasar dengan materi Sifat Asam dan
Basa Senyawa
adalah sebangai berikut:
a). Menyiapkan alat dan bahan.
b). Masukkan pH paper universal kedalam larutan
c). Mengamati perubahan warna pada pH paper universal
d). Menentukan hasil pH larutan tersebut.
e) Mencatat hasil pengamatan
f) Mendokumentasikan alat dan bahan.

3
III. HASIL PENGAMATAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan sifat asama dan basa beberapa senyawa
No Nama Larutan Lakmus Lakmus pH Paper Netral Asam Basa
Merah Biru Universal
1. Larutan Cuka - - Jingga 
2,7

2. Larutan Sabun - - Biru 


11,2

3 Larutan Gula - - Biru 


6,9

4. Larutan Kapur - - Biru 

8,1

4
5. Larutan Jeruk - - Jingga 
4,5

6. Larutan Garam(NaCL) - - Biru 


6,9

7. Larutan NaOH - - Biru 


13,0

8. Alkohol - - Biru 
6,9

3.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan sifat asam dan basa senyawa dan pengukuran pH
larutan dengan menggunakan indikator pH paper universal diketahui bahwa
larutan cuka dengan pH larutan 2,7 dan larutan jeruk dengan ph 4,5 bersifat asam
serta larutan sabun dengan ph larutan 11,2 , larutan kapur dengan ph larutan 8,1
dan larutan NaOH dengan ph laruran 13,0 bersifat basa sedangkan larutan gula

5
dengan ph larutan 6,9 , larutan garam (NaCL) dengan ph larutan 6,9 dan alcohol
dengan ph larutan 6,9 bersifat netral.
Adapun sifat daripada larutan asam yaitu: Memiliki rasa masam (tetapi
jangan mencicipinya); mengubah lakmus biru menjadi merah;
Mampu menghantarkan arus listrik (asam kuat); Bila dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion hidrogen (H+); Sifatnya korosif terhadap logam.; Mampu
menetralkan basa. Sifat dari seyawa basa yaitu: Terasa licin bila terkena kulit
(tidak untuk dicoba di kulit, berbahaya), Mengubah lakmus merah menjadi biru,
Mampu menghantarkan arus listrik (basa kuat), Bila dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion hidroksil (OH-), dan Mampu menetralkan asam.Serta sifat dari
larutan netralyaitu:Rasa bervariasi,Tidak mengubah lakmus, Tidak bersifat
korosif, Terdiri dari ion H+ dan OH-[H+] = [OH-]

6
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Suatu zat asam, basa dan netral dapat kita ketahui dan kenali berdasarkan
sifatnya maupum menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberikan warna
berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa yang karnanya dapat
berubah saat berinteraksi dengan senyawa asam maupun basa. pH meter adalah
suatu alat yang dapat digunakan sebagai pengukur pH larutan. pH meter memiliki
elektrode yang jika dicelupkan ke dalam larutan dapat mengukur ion hidrogen.
Nilai pH larutan terdapat pada skala pH meter. Pengukuran pH larutan dengan
menggunakan pH meter lebih akurat dibandingkan dengan indikator lain.
Senyawa asam dan basa diketahui dapat menghantarkan arus listrik dan jika
senyawa asam dan basa dilarutkan maka akan menghasilkan senyawa netral yaitu
garam (Nacl).

4.1 Saran
Diharapkan praktikan dapat mengikuti segala perauran yang ada dalam
laboratorium terutama menjaga disiplin.

7
DAFTAR PUSTAKA

Febrinti,Fitri.2015.Teori Asam Basa.www.fitrifebrianti.co.id.(Diakses 1


November 2018).
Sudjana,Atep(2007).Konsep dasar kimia untuk sma.Bandung:UPI pres (Diakses 1
November 2018).
Tim Pengajar Kimia Dasar(2018).Buku Panduan Praktikum Laboratorium
Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.
Susresna. Nana.2007.Cerdas Belajar
Kimia.Bandung.http://www.scincecompany.com (Diakses pada 5
November 2018)
Iksan. Abdul.2009. Defenisi Asam Basa. http://belajarkimia.com (Diakses pada 5
November 2018).

Anda mungkin juga menyukai