GENETIKA TERNAK
PRODI PETERNAKAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Dasar Teori .................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum.......................................................................... 2
II. BAHAN DAN METODE .................................................................... 3
2.1 Waktu dan Tempat .......................................................................... 3
2.2 Bahan dan Alat ............................................................................... 3
2.3 Cara Kerja ...................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 4
3.1. Hasil Pengamatan .......................................................................... 4
3.2 Pembahasan ................................................................................... 5-6
IV. PENUTUP ............................................................................................. 7
4.1. Kesimpulan ................................................................................... 7
4.2. Saran ............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
I. PENDAHULUAN
1
faktor ini erat kaitannya dengan kemampuan reproduksi. Secara umum ternak
calon bibit tidak cacat, kaki lurus dan tegak, lincah, dan tidak pernah terserang
penyakit yang berbahaya. Pertumbuhan kelamin harus normal, kondisi tubuh tidak
terlalu gemuk atau kurus. (Kartasudjana, 2001)
1.2.Tujuan Praktikum.
Adapun tujuan dari praktikum Genetika dengan materi Keragaman Ciri Suatu
Sifat Dari Kambing Etawah dan Sapi Simental adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan jenis kelamin pada ternak kambing dan sapi.
2. Mengetahui estimasi umur dari jumlah gigi seri berganti pada ternak kambing
dan sapi.
3. Mengetahui suhu tubuh, frekuensi pernapasan dan pengukuran bobot badan
dengan rumus Winter pada ternak kambing dan sapi.
2
II. BAHAN DAN METODE
3
III. HASIL DAN PENGAMATAN
4
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembahasan Hasil Pengamatan Ternak Kambing
Berdasarkan Tabel Hasil Pengamatan Ternak Kambing didapat hasil sebagai
berikut ; a) Kambing A memiliki warna bulu putih dengan corak coklat dengan
jenis kelamin betina, jumlah gigi seri berganti 3 pasang yang berarti umur 2,5 - 3
o
tahun, suhu tubuh 39 C, estimasi pernafasan 20 hembusan per menit, lingkar
dada 78 cm, panjang badan 59 cm dan estimasi bobot badan 33,18 kg, b)
Kambing B memiliki warna bulu hitam dengan corak putih dengan jenis kelamin
betina, jumlah gigi seri berganti 3 pasang yang berarti umur 2,5 - 3 tahun, suhu
tubuh 38 o C, estimasi pernafasan 33 hembusan per menit, lingkar dada 81 cm,
panjang badan 62 cm dan estimasi bobot badan 37,61 kg, c) Kambing C memiliki
warna bulu hitam dengan corak putih di bawah perut dengan jenis kelamin jantan,
jumlah gigi seri berganti 2 pasang yang berarti umur 2 – 2,5 tahun, suhu tubuh 38
o
C, estimasi pernafasan 30 hembusan per menit, lingkar dada 83 cm, panjang
badan 55 cm dan estimasi bobot badan 35,03 kg.
Kambing A, B, dan C menunjukan bahwa mereka telah mencapai umur
kedewasaan mereka. Rata-rata kambing siap potong adalah 2,5 - 3 tahun. Suhu
o
tubuh kambing A, B, dan C normal rata-rata 38-39 C. Kambing A memiliki
frekuensi pernafasan paling rendah yaitu 20 kali/menit dibandingkan kambing C
yaitu 30 kali/menit dan kambing B yaitu 33 kali/menit semakin tinggi frekuensi
pernafasan mengindikasikan banyaknya sisa pembuangan metabolisme dan
tingkat panas tubuh. Bobot badan kambing A yaitu33,18 kg lebih rendah dari
pada kambing B yaitu 37,61 kg dan kambing C yaitu 35,03 kg.
5
3.2.2 Pembahasan Hasil Pengamatan Ternak Sapi
Berdasarkan Tabel Hasil Pengamatan Ternak Sapi didapat hasil sebagai
berikut ; a) Sapi A memiliki warna bulu coklat kemerahan dengan jenis kelamin
betina, jumlah gigi seri berganti 2 pasang yang berarti umur 2 – 2,5 tahun, suhu
tubuh 39 o C, estimasi pernafasan 70 hembusan per menit, lingkar dada 174 cm,
panjang badan 101 cm dan estimasi bobot badan 282,73 kg, b) Sapi B memiliki
warna bulu coklat kemerahan dengan jenis kelamin betina, jumlah gigi seri
berganti 2 pasang yang berarti umur 2 – 2,5 tahun, suhu tubuh 38 o C, estimasi
pernafasan 38 hembusan per menit, lingkar dada 154 cm, panjang badan 102 cm
dan estimasi bobot badan 223,66 kg.
Sapi A memiliki tingkat stress yang tinggi sehingga estimasi pernafasan
mencapai 70 hembusan per menit. Suhu tubuh sapi A yaitu 39 o C juga lebih tinggi
dari sapi B yaitu 38 o C. Sapi A dan B telah memasuki umur yang ideal untuk
dipotong yaitu usia 2 – 2,5 tahun dengan indeks kriteria tubuh sedang yaitu
> 200kg.
6
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam praktikum Genetika dengan materi Keragaman Ciri Suatu Sifat Dari
Spesies Kambing Etawah dan Sapi Simental dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing hasil persilangan antara
kambing Etawah (asal India) dengan kambing Kacang. Ciri-ciri Kambing PE:
telinga panjang dan terkulai, panjang telinga 18–30 cm, warna bulu bervariasi dari
coklat muda sampai hitam. Bulu kambing PE jantan bagian atas leher dan pundak
lebih tebal dan agak panjang. Bulu kambing PE betina pada bagian paha panjang.
Sapi Simmental Adalah sapi yang berasal dari bangsa Bos taurus. Sapi ini
berasal dari daerah Simme di Switzerland. Sapi simmental merupakan tipe sapi
perah dan pedaging. Warna bulunya cokelat kemerahan (merah bata), di bagian
wajah dan lutut ke bawah sampai ujung ekor berwarna putih
Kambing memasuki umur ideal untuk dipotong pada 2,5 - 3 tahun dan umur
ideal sapi potong pada 2 – 2,5 tahun . Suhu tubuh normal kambing dan sapi 38-39
o
C dengan frekuensi pernafasan normal 35-40 kali per menit. Bobot kambing siap
potong adalah > 30 kg dan bobot sapi siap potong adalah > 200 kg.
4.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk membaca materi sebelum kegiatan
praktikum dimulai, berhati-hati agar tidak membuat hewan ternak merasa
terancam yang dapat membahayakan keselamatan mahasiswa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Tuban, S. 2018. Jenis – Jenis Sapi Potong. Universitas Negeri Surabaya. DOC
(www.academia.edu) Diakses 16 Juni 2019
Kartasudjana, R. 2001. Modul Program Keahlian Budidaya Ternak, Teknik
Budidaya Ternak. Departemen Pendidikan Nasional Proyek
Pengembangan Sistem Standar Pengelolaan SMK Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan Jakarta. PDF (miror.unpad.ac.id) Diakses 16 Juni
2019
Prabowo, A. 2010. Petunjuk Teknis Budidaya Ternak Kambing (Materi Pelatihan
Agribisnis Bagi KMPH). Palembang: BPTP Sumatera Selatan.
(www.forclime.org) Diakses 16 Juni 2019.
Aprianto, S, A. 2015. Tipe – Tipe Seleksi Pada Ternak. Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. DOC.
(www.academia.edu) Diakses 16 Juni 2019.