Spermatogenesis adalah proses pembuatan sel sperma, atau perkembangan sel germinal
imatur yang dikenal sebagai spermatogonium menjadi sel sperma matang yang disebut
spermatozoa.
Sel sperma adalah sel reproduksi laki-laki yang menyuburkan telur wanita dalam
reproduksi generatif. Kemampuan pria untuk bereproduksi tergantung pada kualitas
tinggi dan kuantitas sperma; Oleh karena itu, spermatogenesis terjadi terus-menerus dari
masa pubertas sampai mati. Tahapan termasuk dalam proses ini adalah
spermatositogenesis, spermatogenesis, dan spermiogenesis.
Spermatogenesis dimulai pada tubulus seminiferus, yang, tergantung pada jenis mereka,
terlihat seperti mie kecil, lurus atau bengkok pada testis. Bagian dalam tubulus
seminiferus dilapisi dengan sel Sertoli dan spermatogonia. Sel-sel Sertoli sering disebut
sebagai sel “perawat” karena mereka membantu dalam pengembangan sperma dengan
memakan bahan limbah dari spermatogenesis dan mengarahkan sel-sel melalui kanal-
kanal tubulus.
Halo inetters or pembaca sekalian!, selamat datang. Di kesempatan kali ini kami akan membahas
mengenai pengertian dan perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis, langsung saja simak ulasan
selanjutnya.
Apa Arti Mitosis?
Mitosis adalah reproduksi atau pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak, dimana sel membelah
melalui tahap-tahap yang teratur, masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama
dengan induknya.
Pembelahan mitosis pada makhluk hidup bersel satu, bertujuan untuk memperbanyak diri atau
reproduksi, dan pada makhluk hidup multiseluler bertujuan untuk perbanyakan sel dan pertumbuhan.
Pembelahan meiosis pada makhluk hidup multiseluler bertujuan untuk membentuk sel kelamin atau
gamet dan jugaberfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya mempunyai jumlah
kromosom yang sama.
Hasil Dua sel anakan yang mempunyai Empat sel anakan yang mempunyai setengah
jumlah kromosom seperti induknya jumlah kromosom induknya (Haploid)
(Diploid)
a. Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari
sentrosom, yang satu tetap berada di tempatnya, sedangkan yang satu bergerak kearah kutub yang
berlawanan. Masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut
benang gelendong pembelahan yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol lain.
Membran inti yang masih terlihat pada profase awal kemudian segera terpecah-pecah. Butiran kromatin
memanjang menjadi benang kromatin. Benang kromatin kemudian memendek dan menebal menjadi
kromosom, dengan bagian yang menggenting disebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom
yang tidak bisa menyerap zat warna. Masing-masing sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat
mikrotubulus terikat.
Lalu kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut dengan
kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang.
Dengan demikian, kromatid benang spindle (benang gelendong pembelahan) meluas keluar ke segala
arah, disebut sebagai aster.
Di akhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid menempel di beberapa benang spindle di
kinektor. Kromosom duplikat kemudian meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator.
Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk di
antara dua titik yang disebut titik kutub.
b. Metafase
Metafase adalah periode selama kromosom di ekuatorial. Membran inti sudah menghilang, kromosom
berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong
pembelahan. Pada fase ini kromosom terlihat paling jelas.
c. Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak kearah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih
melekat pada benang spindel yang berfungsi untuk penunjuk jalan, sedangkan lengan kromosom
mengikuti dari belakang.
d. Telofase
Pada tahap telofase, kromatid-kromatid berkumpul pada kutub-kutub yang berlawanan. Benang
gelendong menghilang, kromatid memanjang kembali membentuk benang-benang kromatin. Membran
inti dan nukleolus terbentuk kembali.
Pada sel tumbuhan, di bidang ekuator terjadi pembentukan lempengan sel dari bagian tengah menuju
ke luar, sedangkan pada sel hewan terjadi lekukan dari sebelah luar yang semakin lama makin ke dalam
hingga sel induk terbagi menjadi dua. Kedua sel anak, masing-masing mempunyai sifat dan jumlah yang
kromosom yang sama dengan induknya.
e. Interfase
Interfase sering disebut dengan fase istirahat, tetapi sebutan ini kurang tepat karena pada tahap ini sel
mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada fase ini
kromosom tidak terlihat.
Di akhir proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel anakan
memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi
pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma/sitoplasma (sitokinesis).
a. Profase I
Tahap Profase terbagi lagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut :
b. Metafase I
c. Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog jadi setiap
pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum
membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
d. Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleous muncul lagi, kemudian sitokinesis
berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah sehingga terbentuk 4 kromatid
sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid
muncul kembali dan sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
Meiosis II
b. Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan
sentromer.
c. Anafase II
Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan kemudian berubah menjadi kromatid lagi. Bersamaan
dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk kembali, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga
akhirnya terjadilah dua sel anakan.
Pada pembelahan sel meiosis terjadi dua kali pembelahan. Antara meiosis pertama dan meiosis kedua
tidak terdapat interfase. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat
haploid (n). Meiosis dapat disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah
kromosomnya.
Nah, sekian pembahasan mengenai Perbedaan Mitosis danMeiosis berikut Tahapannya. Terima kasih
telah berkujung di website kami.
Testosteron sering dianggap sebagai “hormon pria”, yang diproduksi di bagian testis pria. Meski
begitu, wanita juga punya hormon testosteron dalam tubuh, fungsinya untuk meningkakan gairah
seks dan sebagai pengatur mood (suasana hati). Sedangkan fungsi hormon testosteron pada
adalah untuk membangun masa otot dan meningkatkan energi pria.
Efek kelebihan hormon testosteron terhadap tubuh, sebetulnya bergantung pada usia dan jenis
kelamin. Pada pria dan wanita, kelebihan hormon testosteron dapat menyebabkan pubertas
sebelum dewasa dan berakibat pada ketidaksuburan. Bukan hanya itu, di bawah ini merupakan
dampak dari kelebihan hormon testosteron yang dapat timbul:
1. Kulit berminyak dan jerawatan
Nyatanya, kelebihan hormon testosteron dapat menyebabkan kulit jadi berminyak dan
berjerawat. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar DHT (dihidrotestosteron) yang meningkat,
terkait dengan kelebihan hormon testosteron itu sendiri. Kadar testosteron yang tinggi, akan
meningkatkan produksi sebum minyak, zat kental yang bisa menyumbat pori-pori pada wajah.
Nah, kalau pori-pori tertutup, bakteri akan menumpuk pada kulit dan menyebabkan peradangan,
atau biasa disebut jerawat.
2. Rambut rontok
Salah satu hal yang dapat terjadi jika kelebihan hormon testosteron pada pria dan wanita adalah
adanya gejala rambut rontok atau bahkan kebotakan. Umumnya, gejala kerontokan rambut ini
akan dimulai dari bagian simpul kulit kepala, lalu akan berlanjut rontok apa rambut bagian
pelipis dan akan berlanjut keseluruhan.
Secara sederhana, saat otak menstimulasi kelebihan hormon testosteron dalam tubuh, otak akan
menganggap semua itu berawal dari tempat produksi testosteron, yaitu pada buah zakar.
Selanjutnya, otak akan menutup produksi LH (Luteinizing Hormon), yang berguna memberi tahu
testis untuk memproduksi testosteron. Maka dari itu, buah zakar akan mengalami perubahan
ukuran dengan cara menyusutkan dirinya.
Jika tubuh Anda mengalami kelebihan testosteron dalam tubuh, salah satu efeknya adalah adanya
peningkatan kadar sel darah merah dan kadar hemoglobin di tubuh. Pada pria yang lebih tua,
peningkatan sel darah merah dapat menimbulkan adanya serangan jantung dan stroke.
Peningkatan sel darah merah dalam darah, akibat kelebihan hormon testosteron, dapat dikurangi
dengan menurunkan dosis pengganti testosteron, atau donor darah. Biasanya bertujuan untuk
menurunkan tingkat sel darah dalam tubuh.
Merdeka.com - Kelebihan dan kekurangan kadar hormon dalam tubuh mempunyai efek
samping. Keduanya tidak baik karena tidak seimbang. Sama halnya dengan hormon testosteron
pada pria. Kelebihan dan kekurangan hormon ini mempunyai dampak mengerikan untuk
kesehatan reproduksi pria. Berikut ulasan tentang dampak testosteron tinggi dan rendah dilansir
health me up.
Kesimpulannya, hormon testosteron yang terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak baik bagi
seorang pria. Jika Anda kekurangan atau kelebihan hormon ini sebaiknya segera periksakan ke
dokter.