Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembuatan sel sperma, atau perkembangan sel germinal
imatur yang dikenal sebagai spermatogonium menjadi sel sperma matang yang disebut
spermatozoa.

Sel sperma adalah sel reproduksi laki-laki yang menyuburkan telur wanita dalam
reproduksi generatif. Kemampuan pria untuk bereproduksi tergantung pada kualitas
tinggi dan kuantitas sperma; Oleh karena itu, spermatogenesis terjadi terus-menerus dari
masa pubertas sampai mati. Tahapan termasuk dalam proses ini adalah
spermatositogenesis, spermatogenesis, dan spermiogenesis.

Spermatogenesis dimulai pada tubulus seminiferus, yang, tergantung pada jenis mereka,
terlihat seperti mie kecil, lurus atau bengkok pada testis. Bagian dalam tubulus
seminiferus dilapisi dengan sel Sertoli dan spermatogonia. Sel-sel Sertoli sering disebut
sebagai sel “perawat” karena mereka membantu dalam pengembangan sperma dengan
memakan bahan limbah dari spermatogenesis dan mengarahkan sel-sel melalui kanal-
kanal tubulus.

Selama spermatositogenesis, spermatogonium membelah melalui mitosis untuk


membentuk dua sel diploid disebut spermatosit primer. Mitosis adalah jenis pembelahan
sel di mana sel induk tumbuh dan kemudian membagi dua untuk membentuk dua sel anak
yang identik. Spermatosit primer, yang memiliki dua kali jumlah bahan genetik dari sel
normal, kemudian harus menjalani meiosis I.

Pengertian dan Perbedaan Mitosis dan


Meiosis
Diposting oleh Aang Imam di Senin, Februari 29, 2016

Halo inetters or pembaca sekalian!, selamat datang. Di kesempatan kali ini kami akan membahas
mengenai pengertian dan perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis, langsung saja simak ulasan
selanjutnya.
Apa Arti Mitosis?
Mitosis adalah reproduksi atau pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak, dimana sel membelah
melalui tahap-tahap yang teratur, masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama
dengan induknya.

Pembelahan mitosis pada makhluk hidup bersel satu, bertujuan untuk memperbanyak diri atau
reproduksi, dan pada makhluk hidup multiseluler bertujuan untuk perbanyakan sel dan pertumbuhan.

Apa Arti Meiosis?


Meiosis adalah reproduksi atau pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak, dalam prosesnya
terjadi pengurangan(Reduksi) jumlah kromosom. Maka dari itu meiosis dapat juga disebut pembelahan
reduksi.

Pembelahan meiosis pada makhluk hidup multiseluler bertujuan untuk membentuk sel kelamin atau
gamet dan jugaberfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya mempunyai jumlah
kromosom yang sama.

Apa Perbedaan Mitosis dan Meiosis?


Berikut ini tabel perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis.

Aspek Mitosis Meiosis

Pada makhluk hidup bersel satu,


Pada makhluk hidup multiseluler untuk
bertujuan untuk memperbanyak diri
membentuk sel kelamin atau gamet. Berfungsi
Tujuan atau reproduksi. Pada makhluk hidup
mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya
multiseluler bertujuan untuk
mempunyai jumlah kromosom yang sama
perbanyakan sel dan pertumbuhan

Pada tumbuhan terjadi di jaringan


meristematis, misalnya di ujung
Tempat Pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik.
batang, ujung akar, dan kambium.
terjadi Pada hewan terjadi di alat kelamin
Pada hewan terjadi di sel-sel somatik
atau sel tubuh

Terjadi dua rangkaian tahapan yaitu meiosis 1 dan


meiosis 2. Meiosis 1 diantaranya profase 1
Terjadi lewat rangkaian tahapan, yaitu
Tahap (Loptonema, zigonema, pakinema, diplonema,
profase, metafase, anafase, telofase,
pembelahan diakenesis), metafase 1, anafase 1, dan telofase 1.
dan interfase
Meiosis 2 diantaranya profase 2, metafase 2,
anafase 2, dan telofase 2

Hasil Dua sel anakan yang mempunyai Empat sel anakan yang mempunyai setengah
jumlah kromosom seperti induknya jumlah kromosom induknya (Haploid)
(Diploid)

Tahap Pembelahan Sel Secara Mitosis


Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu: profase, metafase,
anaphase, telofase, dan interfase.

a. Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari
sentrosom, yang satu tetap berada di tempatnya, sedangkan yang satu bergerak kearah kutub yang
berlawanan. Masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut
benang gelendong pembelahan yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol lain.

Membran inti yang masih terlihat pada profase awal kemudian segera terpecah-pecah. Butiran kromatin
memanjang menjadi benang kromatin. Benang kromatin kemudian memendek dan menebal menjadi
kromosom, dengan bagian yang menggenting disebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom
yang tidak bisa menyerap zat warna. Masing-masing sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat
mikrotubulus terikat.

Lalu kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut dengan
kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang.
Dengan demikian, kromatid benang spindle (benang gelendong pembelahan) meluas keluar ke segala
arah, disebut sebagai aster.

Di akhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid menempel di beberapa benang spindle di
kinektor. Kromosom duplikat kemudian meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator.

Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk di
antara dua titik yang disebut titik kutub.

b. Metafase
Metafase adalah periode selama kromosom di ekuatorial. Membran inti sudah menghilang, kromosom
berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong
pembelahan. Pada fase ini kromosom terlihat paling jelas.

c. Anafase

Selama anafase, kromatid bergerak kearah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih
melekat pada benang spindel yang berfungsi untuk penunjuk jalan, sedangkan lengan kromosom
mengikuti dari belakang.

d. Telofase

Pada tahap telofase, kromatid-kromatid berkumpul pada kutub-kutub yang berlawanan. Benang
gelendong menghilang, kromatid memanjang kembali membentuk benang-benang kromatin. Membran
inti dan nukleolus terbentuk kembali.

Pada sel tumbuhan, di bidang ekuator terjadi pembentukan lempengan sel dari bagian tengah menuju
ke luar, sedangkan pada sel hewan terjadi lekukan dari sebelah luar yang semakin lama makin ke dalam
hingga sel induk terbagi menjadi dua. Kedua sel anak, masing-masing mempunyai sifat dan jumlah yang
kromosom yang sama dengan induknya.
e. Interfase

Interfase sering disebut dengan fase istirahat, tetapi sebutan ini kurang tepat karena pada tahap ini sel
mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada fase ini
kromosom tidak terlihat.

Di akhir proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel anakan
memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi
pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma/sitoplasma (sitokinesis).

Tahap Pembelahan Sel Secara Meiosis


Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap Pengertian dan Perbedaan Mitosis dan Meiosis melalui
interfase, dikenal dengan meiosis I dan meiosis II
Meiosis I

Meiosis I, tahapannya meliputi :

a. Profase I
Tahap Profase terbagi lagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut :

 Leptonema yaitu benang-benang kromatin menjadi kromosom.


 Zigonema yaitu kromosom yang sama bentuknya (Homolog) berdekatan dan bergandengan.
Setiap pasang kromosom ini disebut bivalen.
 Pakinema yaitu setiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan
sentromer sehingga terbentuk tetrad.
 Diplonema yaitu sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang
gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak kea rah kutub
yang berlawanan. Membran inti dan nukleolus hilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut
tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.

b. Metafase I

Tetrad berkumpul di bidang ekuator.

c. Anafase I

Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog jadi setiap
pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum
membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.

d. Telofase I

Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleous muncul lagi, kemudian sitokinesis
berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah sehingga terbentuk 4 kromatid
sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid
muncul kembali dan sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.

Meiosis II

Meiosis II, tahapannya meliputi :


a. Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh
benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang
terjerat oleh benang gelendong.

b. Metafase II

Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan
sentromer.

c. Anafase II

Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan kemudian berubah menjadi kromatid lagi. Bersamaan
dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk kembali, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga
akhirnya terjadilah dua sel anakan.

Pada pembelahan sel meiosis terjadi dua kali pembelahan. Antara meiosis pertama dan meiosis kedua
tidak terdapat interfase. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat
haploid (n). Meiosis dapat disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah
kromosomnya.

Nah, sekian pembahasan mengenai Perbedaan Mitosis danMeiosis berikut Tahapannya. Terima kasih
telah berkujung di website kami.

Apa itu hormon testosteron?

Testosteron sering dianggap sebagai “hormon pria”, yang diproduksi di bagian testis pria. Meski
begitu, wanita juga punya hormon testosteron dalam tubuh, fungsinya untuk meningkakan gairah
seks dan sebagai pengatur mood (suasana hati). Sedangkan fungsi hormon testosteron pada
adalah untuk membangun masa otot dan meningkatkan energi pria.

Apa yang terjadi kalau kelebihan hormon testosteron?

Efek kelebihan hormon testosteron terhadap tubuh, sebetulnya bergantung pada usia dan jenis
kelamin. Pada pria dan wanita, kelebihan hormon testosteron dapat menyebabkan pubertas
sebelum dewasa dan berakibat pada ketidaksuburan. Bukan hanya itu, di bawah ini merupakan
dampak dari kelebihan hormon testosteron yang dapat timbul:
1. Kulit berminyak dan jerawatan

Nyatanya, kelebihan hormon testosteron dapat menyebabkan kulit jadi berminyak dan
berjerawat. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar DHT (dihidrotestosteron) yang meningkat,
terkait dengan kelebihan hormon testosteron itu sendiri. Kadar testosteron yang tinggi, akan
meningkatkan produksi sebum minyak, zat kental yang bisa menyumbat pori-pori pada wajah.
Nah, kalau pori-pori tertutup, bakteri akan menumpuk pada kulit dan menyebabkan peradangan,
atau biasa disebut jerawat.

2. Rambut rontok

Salah satu hal yang dapat terjadi jika kelebihan hormon testosteron pada pria dan wanita adalah
adanya gejala rambut rontok atau bahkan kebotakan. Umumnya, gejala kerontokan rambut ini
akan dimulai dari bagian simpul kulit kepala, lalu akan berlanjut rontok apa rambut bagian
pelipis dan akan berlanjut keseluruhan.

3. Buah zakar mengerut

Secara sederhana, saat otak menstimulasi kelebihan hormon testosteron dalam tubuh, otak akan
menganggap semua itu berawal dari tempat produksi testosteron, yaitu pada buah zakar.
Selanjutnya, otak akan menutup produksi LH (Luteinizing Hormon), yang berguna memberi tahu
testis untuk memproduksi testosteron. Maka dari itu, buah zakar akan mengalami perubahan
ukuran dengan cara menyusutkan dirinya.

4. Kelebihan sel darah merah dan hemoglobin

Jika tubuh Anda mengalami kelebihan testosteron dalam tubuh, salah satu efeknya adalah adanya
peningkatan kadar sel darah merah dan kadar hemoglobin di tubuh. Pada pria yang lebih tua,
peningkatan sel darah merah dapat menimbulkan adanya serangan jantung dan stroke.

Peningkatan sel darah merah dalam darah, akibat kelebihan hormon testosteron, dapat dikurangi
dengan menurunkan dosis pengganti testosteron, atau donor darah. Biasanya bertujuan untuk
menurunkan tingkat sel darah dalam tubuh.

Merdeka.com - Kelebihan dan kekurangan kadar hormon dalam tubuh mempunyai efek
samping. Keduanya tidak baik karena tidak seimbang. Sama halnya dengan hormon testosteron
pada pria. Kelebihan dan kekurangan hormon ini mempunyai dampak mengerikan untuk
kesehatan reproduksi pria. Berikut ulasan tentang dampak testosteron tinggi dan rendah dilansir
health me up.

Gejala tingkat testosteron tinggi:


Tanda-tanda kadar testosteron tinggi tidak jelas, tetapi dalam anak laki-laki ditandai dengan
percepatan pubertas. Kadar testosteron tinggi juga bisa menyebabkan kemandulan pada pria,
kurangnya gairah seks dan menyusutnya testis.

Penyebab tingkat testosteron tinggi:


- Hipertiroidisme
- Tumor pada kelenjar adrenal
- Pubertas lebih awal, yakni ketika pubertas sebelum 9 tahun.

Risiko testosteron tinggi:


- Penyakit jantung
- Sleep apnea
- Mengembangkan payudara yang lebih besar
-Retensi cairan dalam tubuh
- Mengurangi produksi sperma
- Masalah kulit
- Munculnya kista dalam prostat

Pengobatan untuk tingkat testosteron tinggi:


Pria dengan testosteron tinggi adalah langka. Umumnya pria bermasalah dengan testosteron
rendah. Salah satu cara untuk menurunkan testosteron tinggi adalah memberikan hormon
antagonis.

Berikut ulasan tentang tingkat testosteron rendah

Gejala tingkat testosteron rendah:


1) Kelelahan
2) Otot rugi - massa dan kekuatan
3) Penyusutan testis
4) Libido rendah
5) Anemia
6) Perubahan suasana hati, sering depresi dan marah
7) Osteoporosis
8) Penurunan ejakulasi

Penyebab tingkat testosteron rendah:


- Kerusakan testis
- Kelenjar pituitary dan hipotalamus mengalami kerusakan
- Tumor otak
- Sindrom Klinefelter
- Konsumsi rokok dan alkohol
- Efek samping obat

Risiko testosteron rendah:


Pria yang kadar testosteronnya rendah memiliki risiko yang meningkat untuk terjadinya
alzheimer, kematian dini dari penyakit jantung koroner yang dimiliki sebelumnya. Selain itu
penyakit lainnya antara lain, diabetes, sindrom metabolik dan disfungsi ereksi.

Pengobatan untuk kadar testosteron rendah:


-Terapi hormon
-Melakukan seks dalam frekuensi sering di pagi hari
-Kurangi alkohol dan rokok
-Tidak mudah stres dan kelelahan
-Olahraga dan jaga gizi tetap seimbang.

Kesimpulannya, hormon testosteron yang terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak baik bagi
seorang pria. Jika Anda kekurangan atau kelebihan hormon ini sebaiknya segera periksakan ke
dokter.

Anda mungkin juga menyukai