Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 4

ALFIN YANSYAH
FAHRI ABSARI
INDAH ELPRIZKA DEWI
MUHAMMAD EDWAN FIRDAUS
RAHMA DELLA SAFITRI
RIZKA NUR MEILIZZA
PEMBELAHAN SEL
Secara
Amitosis

Secara Mitosis

Secara
Meiosis
AMITOSIS
Pembelahan secara langsung biasa terjadi pada mahluk
hidup bersel tunggal (uniseluler). merupakan reproduksi
mahluk hidup itu sendiri. prmmbelahan amitosis tidak
didahului pembentukkan benang gelondong maupun
pembelahan inti. Amitosis merupakan cara reproduksi
vegetatif pada organisme prokariotik dan protojoa, langsung
menghasilkan dua sel anakan, sehingga sering disebut
pembelahan, setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya.
pembelahan amitosis senantiasa menghasilkan keturunan
yang memiliki sifat yang identik dengan induknya.
MITOSIS & SIKLUS SEL
Pembelahan mitosis
merupakan pembelahan secara
tidak langsung atau melalui tahap-
tahap yang terjadi pada
perbanyakkan sel tubuh. Sel yang
membelah secara mitosis akan
menghasilkan dua sel anakkan
yang masing-masing memiliki sifat
dan jumlah kromosom yang sama
dengan induknya. Siklus sel adalah
kejadian-kejadian yang berlangsung
dengan urutan tertentu yang dimulai
dari pembelahan sel hingga
pembelahan sel dalam
pembentukkan sel anakkan. Siklus
ini meliputi dua fase, yaitu fase
interfase dan fase mitotik.
TAHAP PEMBELAHAN MITOSIS
Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak
beraktifitas justru tahap ini merupakan tahap yang paling aktif dan dan penting
untuk mempersiapkan pembelahan.
Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase
pembelahan sel (fase mitotik). Terbagi atas tiga fase, yaitu:
a. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)

Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah
ukuran dan volumenya.
b. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
c. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase
tetapi Fase Profase , karena Interfase merupakan persiapan
mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah. Sedangkan
Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi
Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (somatic). Terdiri atas 4 tahapan
yang saling berurutan : profase, metaphase, anaphase dan
telofase.
1. Profase
Benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom
Tiap kromosom mengadakan replikasi menghasilkan kromatid
Sentriol (pada sel hewan) mulai memisah dan mengarahkan
benang-benang
2. Metafase
Kromosom berjajar di bidang equator/ bidang
pembelahan
3. Anafase
-Merupakan tahap pembelahan inti
-Sentromer membelah dan kromatid memisahkan diri
bergerak ke kutub yang berlawanan, berperan sebagai
kromosom tetapi bergeraknya masih dalam benang
gelendong
4. Telofase
– kromosom sampai di kutub masing-masing dan menjadi
kromatin kembali
– spindle mulai lenyap dan nucleolus muncul kembali
– membrane inti terbentuk kembali
– sekat sel/ lekukan sel terbentuk sehingga sel terbagi dua
bagian (sitokinesis)dengan jumlah kromosom sama dengan
jumlah kromosom sel induk
MEIOSIS
Meiosis terjadi pada alat reproduksi/gametangium/
gonat pada saat pembentukan gamet (gametogenesis).
Menghasilkan sel anak yang memiliki jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induk (n) sehingga
disebut sebagai pembelahan reduksi. Meiosis
diperlukan agar hasil peleburan antara gamet jantan dan
gamet betina tetap memiliki jumlah kromosom 2n. Meiosis
terdiri dari 2 tahap, yaitu : Meiosis I dan Meiosis II. , masa
istirahat antara keduanya disebut interfase.
Sel somatik manusia terdiri dari 46 kromosom (23
pasang kromosom), setengah berasal dari tiap orang tua.
Masing-masing dari 22 autosom maternal memiliki
kromosom paternal yang homolog. Pasangan kromosom
a. Meiosis I
1). Profase I, dibagi menjadi beberapa tahap :
Leptonema : benang-benang kromatin menjadi
kromosom

Zigonema : kromosom homolog berdekatan dan


bergandengan.tiap pasang kromosom homolog disebut
bivalen.
Pakinema : tiap-tiap bagian kromosom homolog
mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan
sentromer sehingga terbentuk tetrad.
Diplonema : kromatiddari tiap-tiap belahan
kromosom memendek dan membesar. Kromatid
homolog tampak saling menjauhi tetapi tetap saling
terikat bersama oleh kiasmata. Terjadi pindah silang
(crossing over).
Diakinesis : kromatid masih melanjutkan
gerakan untuk saling menjauhi dan kiasmata mulai
bergerak menuju ujung- ujung kromosom. Sentrosom
membentuk dua sentriol yang masing-masing
membentuk benang gelendong pembelahan. Satu
2). Metafase
Menyerupai tahap metaphase pada mitosis, pembeda
dengan metaphase pada mitosis adalah sentromer setiap
pasang homolog menempel pada gelendongnya, satu di
atas dan satu di bawah bidang equator
3). Anafase I
Setiap pasangan kromosom homolog berpisah
bergerak ke arah kutub yang berlawanan
Sentromer belum membelah
4). Telofase I
§ Selubung inti terbentuk, nucleolus muncul kembali
§ Kromatin muncul kembali
§ Terjadi sitokinesis
§ Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali
b. Meiosis II
1). Profase II
a). Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya
berlawanan kutub dan dihubungkan oleh spindle
b). Membran inti dan nukleus lenyap
c). Kromatin berubah menjadi kromosom yang dijerat
oleh spindle
2). Metafase II
a). Kromosom berada di equator
b). Kromatid berkelompok dua-dua
c). Belum terjadi pembelahan sentomer
3). Anafase II
a). Chromosomes melekat pada kinetokor spindel ke
arah kutub yang berlawanan, sehingga sentromer
terbelah
b). Masing-masing kromatid bergerak ke arah yang
berlawanan
Telofase II
a). Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan dan
berubah kembali jadi kromatin
b). Membran inti dan nukleus terbentuk lagi
c). Akhir pembelahan meiosis II akan terbentuk 4 sel
yang masing-masing mengandung setengah dari
kromosom induknya.( n )
Perbedaan Pembelahan Mitosis & Meiosis
No Mitosis Meiosis

1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) Lokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin
dan sel gonad

2 Jumlah pembelahan Satu kali Jumlah pembelahan dua kali

1 1.Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel
induk menghasilkan 2 sel anak induk menghasilkan 4 sel anak

2 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Diploid Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Haploid
(2n) (n)

3 Pindah silang Tidak terjadi Pindah silang terjadi pada profase I

4 Komponen genetik sama dengan induk Komponen genetik berbeda dengan induk

5 Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi Tujuan Reduksi kromosom yaitu


pembentukan gamet
GEMATOGENESIS

• Gametogenesis adalah proses pembentukan sel


gamet, baik gamet jantan maupun betina.
Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi
secara meiosis. Setelah meiosis, terjadi
pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai
spesies makhluk hidup.
SPERMATOGENESIS
• Sel sperma atau spermatozoid merupakan hasil dari spermatogenesis. Sel sperma
berbentuk lonjong dan berukuran kecil dengan flagela pada bagian posterior (ekor). Flagela
berfungsi untuk pergerakan sperma menuju sel telur saat fertilisasi. Pembentukan sel
sperma terjadi pada organ testis hewan jantan. Di dalam testis terdapat banyak saluran kecil
yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding dalam saluran inilah terjadi proses
spermatogenesis.
• Sel sperma atau spermatozoid merupakan hasil dari spermatogenesis. Sel sperma
berbentuk lonjong dan berukuran kecil dengan flagela pada bagian posterior (ekor). Flagela
berfungsi untuk pergerakan sperma menuju sel telur saat fertilisasi. Pembentukan sel
sperma terjadi pada organ testis hewan jantan. Di dalam testis terdapat banyak saluran kecil
yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding dalam saluran inilah terjadi proses
spermatogenesis.
Pada tubulus seminiferus, terdapat sel-sel induk sperma atau spermatogonium
yang diploid. Untuk melangsungkan pembentukan sel sperma, sel spermatogonium
membelah secara mitosis dan menghasilkan spermatosit primer.
Setelah spermatosit primer terbentuk, pembelahan meiosis terjadi pada sel
tersebut. Sel spermatosit primer mengalami meiosis I. Terjadi reduksi kromosom
sehingga menghasilkan dua sel spermatosit sekunder yang haploid.
Dua sel spermatosit sekunder hasil meiosis I melakukan pembelahan meiosis II.
Dari dua sel spermatosit sekunder tersebut dihasilkan empat sel spermatid.
Sel spermatid yang terbentuk mengalami pematangan untuk menjadi sel sperma
yang fungsional. Pematangan meliputi pembentukan tudung yang menembus sel
telur dan pembentukan flagel.
Pada manusia, proses spermatogenesis dari spermatogonium hingga menjadi
sperma matang memerlukan waktu sekitar 72 hari. Sperma yang telah matang
dilepaskan menuju epididimis. Produksi sperma pada manusia terjadi secara terus-
menerus.
OOGENESIS
• Organ reproduksi hewan betina yang utama adalah ovarium. Pada organ ini
terjadi pembentukan sel telur atau oogenesis . Sel telur atau ovum berkembang
dari sel induk telur atau oogonium yang diploid, mirip spermatogonium pada
spermatogenesis. Namun, pada oogonium, proses mitosisnya telah terjadi
sebelum individu dilahirkan. Setelah lahir, pada ovarium terdapat sekitar 400.000
oosit primer yang siap memasuki tahap meiosis.
Oosit primer (2n) akan mengalami meiosis I menghasilkan oosit sekunder
yang haploid (n) dan sel yang lebih kecil yang disebut badan polar I. Saat oosit
sekunder memasuki profase II pada meiosis II, oosit tersebut dilepaskan dari
ovarium. Peristiwa pelepasan ini disebut ovulasi.
OOGENESIS
GAMETOGENESIS PADA
TUMBUHAN
• Pada tumbuhan, gametogenesis terjadi pada organ reproduksinya,
yakni bunga. Pembentukan gamet jantan terjadi pada alat reproduksi
jantan (kotak spora) dan disebut mikrogametogenesis. Adapun
pembentukan gamet betina terjadi pada alat reproduksi betina
(ovarium) dan disebut megagametogenesis.

Alat kelamin tumbuhan angiospermae jantan adalah stamen atau


benang sari. Pada organ ini, khususnya pada kepala sari, terbentuk
mikrospora yang berkembang menjadi serbuk sari atau polen.
• Mikrogametogenesis
Benang sari terdiri atas kepala sari
(antera) dan tangkai sari (filamen).
Setiap kepala sari umumnya memiliki
empat kantung serbuk sari
(sporangium). Di dalam sporangium,
terdapat banyak sel induk mikrospora.
PROSES PEMBENTUKAN SERBUK SARI
• Megagametogenesis
Seperti serbuk sari, sel telur tumbuhan angiospermae
dibentuk di bagian bunga, yaitu pistilum. Pada organ
ini terjadi pembentukan sel telur dan tempat
terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pistilum terdiri atas
tiga bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik
(stilus), dan ovarium. Pada ovarium inilah tempat sel
telur terbentuk.
Tiga buah inti di daerah mikropil dan tiga buah inti
antipoda, masingmasing membentuk membran sel
menjadi 6 buah sel. Dua inti kutub bersatu
membentuk satu sel dengan dua inti sehingga di
dalam kandung lembaga terdapat 7 sel. Pada saat
fertilisasi, hanya sel telur dan inti sel saja yang
dibuahi membentuk zigot (2n) dan endospermae
(3n).

Anda mungkin juga menyukai