Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada keturunannya
4.4 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan
Tujuan :
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, kalian dapat
menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada keturunannya dan
menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan sehingga kalian dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif
(4C).
Peta Konsep
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar 1
Pada dasarnya proses reproduksi pada tingkat seladalah proses yang menghasilkan sel-sel baru, baik
pada organisme bersel satu (Uniseluler) maupun organisme bersel banyak (Multiseseluer).
Reproduksi pada organisme bersel satu (Uniseluler) berkaitan dengan eksistensi (keberadaan) organisme
tersebut dalam kehidupan dari waktu ke waktu. Sedangkan bagi organisme Multiseluler selain yang tersebut di
atas berkaitan pula dengan pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan sel-sel yang aus atau yang mengalami
kerusakan.
Reproduksi sel bertujuan untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau membentuk sel-sel lain dengan
tujuan tertentu. Sel merupakan unit kehidupan terkecil yang reproduktif. Sel baru dihasilkan melalui proses
membelah diri menjadi 2 sel baru/ sel anak. Pembelahan sel adalah peristiwa alami yang harus terjadi karena
mempengaruhi kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Ada tiga jenis pembelahan sel, yaitu amitosis,
mitosis, dan meiosis.
3. MEIOSIS
Meiosis terjadi pada alat reproduksi/gametangium/ gonat pada saat pembentukan gamet
(gametogenesis). Menghasilkan sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom
sel induk (n) sehingga disebut sebagai pembelahan reduksi. Meiosis diperlukan agar hasil peleburan
antara gamet jantan dan gamet betina tetap memiliki jumlah kromosom 2n.
Sel somatik manusia terdiri dari 46 kromosom (23 pasang kromosom), yaitu 23 kromosom dari bapak
dan 23 kromosom lainnya dari ibu. Masing-masing dari 22 autosom maternal memiliki kromosom paternal
yang homolog. Pasangan kromosom ke 23 adalah kromosom seks (kromosom X atau kromosom Y) yang
menentukan jenis kelamin seseorang,
Sel ovum dan sperma hanya mempunyai setengah kromosom (haploid / n), apabila ovum dan sperma
bersatu (fertilisasi) akan terbentuk zigot diploid (2n) yang akan tumbuh menjadi individu baru dengan gen
hasil kombinasi dari ovum dan sperma.
e) Diakinesis : kromatid masih melanjutkan gerakan untuk saling menjauhi dan kiasmata mulai
bergerak menuju ujung- ujung kromosom. Sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-
masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap sedang yang lain bergerak
kea rah kutub yang berlawanan. Membran inti dan nucleolus hilang.
2) Metafase I
menyerupai tahap metafase pada mitosis, pembeda dengan metafase pada mitosis adalah sentromer
setiap pasang homolog menempel pada gelendongnya, satu di atas dan satu di bawah bidang equator
3) Anafase I
Setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak kearah kutub yang berlawanan Sentromer
belum membelah
4) Telofase I
Selubung inti terbentuk, nucleolus muncul kembali
Kromatin muncul kembali
Terjadi sitokinesis
Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali
4. GAMETOGENESIS
Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam tubuh makhluk hidup. Proses
pembentukan sel-sel gamet melibatkan pembelahan secara mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis
terlibat pada pembentukan sel-sel induk yang bersifat diploid, sedangkan pembelahan meiosis terlibat pada
proses perubahan sel-sel induk sel gamet menjadi sel-sel gamet yang bersifat haploid.
Pada manusia dan hewan Vertebrata, proses pembentukan sel sperma yang berlangsung dalam testis
disebut spermatogenesis dan proses pembentukan ovum berlangsung dalam ovarium disebut oogenesis.
Pada tumbuhan berbiji, proses pembentukan sel-sel gamet jantan (serbuk sari)
terjadi pada benang sari (kepala putik) dan pembentukan gamet betina (ovum) terjadi pada putik (ovule).
Sedangkan pada tumbuhan lumut dan tumbuhan paku berlangsung di dalam sporangium (kotak spora).
Tugas 2
Jawab pertanyaan berikut dengan benar!
1. Perhatikan gambar berikut !