Skenario 1
Kelompok
: A12
Disusun Oleh :
Ganang Suryansa
Khanza Isdiharana K
Laras Oktaviani
Larasati Yofi Putri
Lufthi Fahreza
Luthfi Mubarak
M.Fikri Ridha
Maftuchah Legina C
Magma Sanggiri
Desy Indriani
(1102015085)
(1102015117)
(1102015118)
(1102015119)
(1102015120)
(1102015121)
(1102015122)
(1102015123)
(1102015124)
(1102014069)
1. Fase G2
: Pada interfase akhir, nucleus di selubungi oleh membran inti. Di
luar nukleus terdapat dua sentrosom dengan sepasang sentriol. Mikrotubulus
memanjangkan diri ke segala arah pada sentrosom disebut aster. Kromosom
2.
3.
4.
5.
6.
telah diduplikasi saat fase S namun belum bisa terlihat karena masih bentuk
benang kromatin.
Profase
: Pada profase, perubahan terjadi di kedua nukleus dan sitoplasma.
Di nukleus, kromatin memadat. Membran inti menghilang. Pada sitoplasma,
benang spindel mulai terbentuk dari mikrotubulus yang memanjang di kedua
sentrosom. Sentrosom bergerak saling menjauh melewati permukaan nukleus
dengan membentangkan benang mikrotubulus diantara mereka.
Prometafase
: Pada prometafase, membran inti berubah menjadi fragmen
sehingga mikrotubulus dari benang spindel dapat memasuki daerah inti dan
berinteraksi dengan kromosom yang sudah lebih padat. Mikrotubulus
membentang di tengah dari satu kutub ke kutub lainnya. Setiap dua kromatid
memiliki struktur khusus disebut kinetokor yang berada di sentromer, tempat
menempelnya mikrotubulus.
Metafase : Pada metafase, sentrosom berada di kutub yang berlawanan.
Kromosom berjajar di tempat pembelahan.Tiap kinetokor kromosom ditempeli
mikrotubulus dari kutub yang berlawanan.
Anafase
: Kromosom terpisah, sehingga memisahkan pasangan kromatid.
Kromosom yang sudah terpisah bergerak menuju kutub sesuai dengan kutub
asal mikrotubulus yang menempel pada kinetokor. Pada akhir anafase, masingmasing kromosom mempunyai jumlah set kromosom yang sama.
Telofase : Pada telofase, anak inti mulai terbentuk di kedua kutub. Membran
inti mulai muncul dari potongan membran inti induk dan dari sistem endo
membran. Kromosom menjadi tidak jelas karena menjadi benang kromatin.
Dilanjutkan dengan sitokinesis dan menghasilkan dua sel anak.
Meiosis 1
1. Profase 1 :
Berlangsung lama sehingga pada fase ini dibedakan menjadi 5 stadium, yaitu :
a. Leptoten : kromosom haploid tampak sebagai benang panjang dan tipis.
b. Zigoten : kromosom saling berdekatan dan membentuk pasangan yang
disebut sinapsis
c. Pakinten : kromosom menjadi pendek dan menebal
d. Diploten :masing-masing membelah memanjang sehingga membentuk
kromatid
e. Diakinesis: kromatid yang berlainan mengadakan persilangan.
Tempat persilangan antar kromatid disebut chiasma. Di tempat chiasma, kromatid
akan terputus dan bersegmen dari satu kromatid akan bersambung ke kromatid
yang lain. Peristiwa penukaran segmen dari kromatid yang tidak serupa dalam
kromosom homolog disebut crossing over atau pindah silang. Dengan adanya
pindah silang, maka terjadi pertukaran gen-gen, yang memungkinkan terjadinya
kombinasi gen baru.
2. Metafase 1 :
Pasangan kromosom homolog tersusun pada lempeng anafase. Kedua kromatid
dari satu homolog melekat ke mikrotubulus kinektokor dari salah satu kutub.
Kromatid homolog yang satu lagi melekat ke mikrotubulus dari kutub yang
besebrangan, kromosom masih dalam keadaan diploid
3. Anafase 1 :
Penguraian protein yang menyebabkan kohesi kromatid saudara disepanjang
lengan-lengan kromatid memungkinkan homolog-homolog memisah. Kedua
homolog bergerak pada kutub yang berlawanan. Tiap-tiap sel anakan menjadi
haploid.
4. Telofase 1 :
Pembelahan reduksi menghasilkan dua sel anakan, tiap sel anakan memiliki satu
set kromosom dan tiap pasang kromosom homolog dan membran inti terbentuk
kembali.
Meiosis 2
1. Profase 2 :
Benang spindel terbentuk. Pada profase 2 akhir, kromosom masing-masing, terdiri
atas dua kromatid yang tergabung dalam sentomer, bergerak menuju lempeng
metafase 2.
2. Metafase 2 :
Kromosom kromosom berjejer di lempeng metafase seperti pada mitosis. Pada
kejadian pindah silang di meiosis 1, dua kromatid saudara dari masing-masing
kromosom tidak idientik secara genetik.
3. Anafase 2 :
Kromatid bisa terpisah karena penguraian protein yang menggabungkan kromatidkromatid saudara di sentromer.
4. Telofase 2 :
Nukleus terbentuk, kromosom mulai terurai dan sitokinesis terjadi. Pembelahan
meiosis satu sel induk menghasilkan empat sel anakan, masing-masing dengan
satu set haploid kromosom.
Contoh kelainannya adalah sindrom cri-du-chat yaitu penghapusan 5P- ciricirinya hipotonia, tangis yang khas, microsefali dengan sutuametofik menonjol,
dan lain-lain.
II.
Duplikasi: Penambahan ruas kromosom atau gen dengan ruas yang telah
ada sebelumnya atau dapat dikatakan patahnya sebagian segmen
III.
Contoh kelainannya yaitu akan mengalami risiko keguguran dan keturunan yang
secara kromosom abnormal.
IV. Translokasi: Patahnya sebagian segmen kromosom, lalu patahan tersebut
tersambung pada kromosom lain yang tidak homolog, Ada dua jenis
translokasi yaitu translokasi resiprok (timbal balik) dan translokasi
nonresiprok atau translokasi robertsonian. Pada translokasi resiprok, ada
dua kromosom yang bertukar materi genetik. Sementara pada translokasi
Robertsonian, kedua lengan pendek kromosom hilang dan lengan
panjangnya membentuk kromosom baru. Translokasi Robertsonian
biasanya terjadi pada kromosom dengan bentuk akrosentrik (kromosom
yang letak sentromernya berada mendekati ujung, salah satu lengan
pendeknya sangat pendek sehingga seperti tidak terlihat). Translokasi
Robertsonian pada manusia terjadi pada kromosom 13, 14, 15, 21, dan
22 prinsipnya translokasi ini terjadi akibat pecahnya kromosom
/fragmen yang kemudian bergabung dengan suatu kromosom
nonhomolog
V.
10
VI.
Insersi: peristiwa penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada
rantai DNA
11
12
Artinya : Hai orang-orang yang beriman. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya allah berserta orang-orang yang sabar.
Sesungguhnya semua kembali kepada Allah, kita hanya berdoa dan berusaha.
Sikap berprasangka baik terhadap Allah SWT. Sifat husnudzon merupakan salah
satu sifat terpuji, keuntungan dari sifat ini yaitu dapat menahan diri, tidak terlalu
mudah memberikan penilaian yang salah atau negative, yang diakibatkan sifat dan
tingkah laku orang lain, lebih-lebih kepada segala keputusan, sifat husnudzon
selalu diliputi ketenagang dan ketentraman serta kedamaian. Jauh dari perasaan.
Firman Allah dalam QS Al-Hujurat ayat 12 :
13
14