Anda di halaman 1dari 15

Blok Biomedik 1

Skenario 1

Kelompok

: A12

Disusun Oleh :
Ganang Suryansa
Khanza Isdiharana K
Laras Oktaviani
Larasati Yofi Putri
Lufthi Fahreza
Luthfi Mubarak
M.Fikri Ridha
Maftuchah Legina C
Magma Sanggiri
Desy Indriani

(1102015085)
(1102015117)
(1102015118)
(1102015119)
(1102015120)
(1102015121)
(1102015122)
(1102015123)
(1102015124)
(1102014069)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


2015-2016
Skenario 1
Belum Pernah Haid
Seorang perempuan berusia 15 tahun didampingi ibunya dating ke dokter
dengan keluhan belum pernah haid dan diagnosis menderita Sindrom Turner.
Berdasarkan pemeriksaan kariotip diketahui bahwa pasien ini memiliki dua

populasi sel, masing-masing dengan set kromosom yang berbeda (45X/46XX).


Ternyata sebagian selnya ada yang normal(XX) tetapi sejumlah sel lainnya
abnormal. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya peristiwa nondisjunction
pada proses meiosis saat pembentukan gamet. Sebagai seorang muslimah, pasien
harus tetap tabahdan berprasangka baik terhadap Allah dalam menerima
kenyataan ini.

Identifikasi Kata Sulit


1. Sindrom Turner : Penyakit turunan yang memengaruhi kromosom sex
pada wanita, terjadi karena kromosom X hilang sebangian atau
seluruhnya.

2. Pemeriksaan kariotip : Sebuah tes yang bertujuan untuk menganalisa


bentuk,ukuran dan jumlah kromosom pada seseorang
3. Meiosis : Proses pembelahan sel yang menghasilkan set kromosom
setengah dari set kromosom induknya (oogenesis dan spermatogenesis)
4. Nondisjunction : Kegagalan 2 kromosom homolog untuk berpisah pada
saat meiosis I dan meiosis II. Dapat menyebabkan monosomi atau trisomi
5. Kromosom : Suatu zat yang terbentuk dari benang halus yang didalamnya
terdapat DNA dan di dalam DNA terdapat beribu gen.
6. Gamet : Salah satu sel haploid jantan/betina yang penyatuannya
diperlukan untuk perkembangan individu baru.
Brainstroming
1. Apa itu kiasma ?
2. Apa itu sel germinativum ?
3. Apakah pada wanita yang belum menikah meiosis hanya tercapai pada
tahap meiosis I saja atau sampai dengan tahap meiosis II ?
4. Mengapa sindrom turner mengalami gangguan menstruasi?
5. Apa yang dimaksud dengan kromosom homolog ?
6. Apakah pada meiosis sebelumnya terjadi fase interfase juga?
Hipotesis
1. Pada wanita yang belum menikah pembelahan meiosis hanya sampai pada
tahap meiosis 1
2. Ovarium adalah organ yang memengaruhi sistem hormonal yang
menyebabkan gangguan menstruasi pada sindrom turner
3. Hilangnya kromosom X memengaruhi proses sintesa protein sehingga
menyebabkan terjadinya menstruasi
Learning Objektif
1. Memahami dan menjelaskan tentang pembelahan sel
1.1 Mitosis
1.2 Meiosis
2. Memahami dan mejelaskan kelainan pada kromosom
2.1 Definisi kromosom
2.2 Morfologi atau bentuk normal kromosom
2.3 Abrasi kromosom
2.4 Pemeriksaan kariotip
3. Hubungan hormone progesterone dan estrogen pada sindrom turner
4. Sindrom turner dalam prespektif islam

1. Memahami dan Menjelaskan Tahap Pembelahan Sel


1.1 Memahami dan menjelaskan pembelahan sel secara mitosis
Pembelahan Mitosis terjadi di sel somatis, di ikuti oleh sitokinesis. Dimana satu
sel induk membelah mdan menghasilkan dua sel anak yang identik dengan
induknya
Mitosis terbagi ke dalam lima subfase, yaitu profase, prometafase,
metafase, anafase, dan telofase. Sedangkan interfase terbagi ke dalam tiga
subfase, yaitu G1, S, G2. Selama proses ini, sel tumbuh dengan memproduksi
protein dan organel sitoplasma. Saat fase S kromosom di duplikasi. Jadi saat fase
G1, sel tumbuh, lalu saat fase S penduplikasian kromosom, saat fase G2 sel
melakukan persiapan untuk pembelahan, dan fase M adalah mitosis.
Proses mitosis :

1. Fase G2
: Pada interfase akhir, nucleus di selubungi oleh membran inti. Di
luar nukleus terdapat dua sentrosom dengan sepasang sentriol. Mikrotubulus
memanjangkan diri ke segala arah pada sentrosom disebut aster. Kromosom

2.

3.

4.
5.

6.

telah diduplikasi saat fase S namun belum bisa terlihat karena masih bentuk
benang kromatin.
Profase
: Pada profase, perubahan terjadi di kedua nukleus dan sitoplasma.
Di nukleus, kromatin memadat. Membran inti menghilang. Pada sitoplasma,
benang spindel mulai terbentuk dari mikrotubulus yang memanjang di kedua
sentrosom. Sentrosom bergerak saling menjauh melewati permukaan nukleus
dengan membentangkan benang mikrotubulus diantara mereka.
Prometafase
: Pada prometafase, membran inti berubah menjadi fragmen
sehingga mikrotubulus dari benang spindel dapat memasuki daerah inti dan
berinteraksi dengan kromosom yang sudah lebih padat. Mikrotubulus
membentang di tengah dari satu kutub ke kutub lainnya. Setiap dua kromatid
memiliki struktur khusus disebut kinetokor yang berada di sentromer, tempat
menempelnya mikrotubulus.
Metafase : Pada metafase, sentrosom berada di kutub yang berlawanan.
Kromosom berjajar di tempat pembelahan.Tiap kinetokor kromosom ditempeli
mikrotubulus dari kutub yang berlawanan.
Anafase
: Kromosom terpisah, sehingga memisahkan pasangan kromatid.
Kromosom yang sudah terpisah bergerak menuju kutub sesuai dengan kutub
asal mikrotubulus yang menempel pada kinetokor. Pada akhir anafase, masingmasing kromosom mempunyai jumlah set kromosom yang sama.
Telofase : Pada telofase, anak inti mulai terbentuk di kedua kutub. Membran
inti mulai muncul dari potongan membran inti induk dan dari sistem endo
membran. Kromosom menjadi tidak jelas karena menjadi benang kromatin.
Dilanjutkan dengan sitokinesis dan menghasilkan dua sel anak.

1.2 Memahami dan menjelaskan pembelahan sel secara meiosis


Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi, yaitu pembelahan
sel induk diploid (2n) menghasilkan empat sel anak haploid (n). pembelahan ini
terjadipada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) yang terjadi pada organ
reproduktif.Tahapan meiosis tebagi menjadi dua, yaitu : meiosis 1 dan meiosis 2

Meiosis 1
1. Profase 1 :
Berlangsung lama sehingga pada fase ini dibedakan menjadi 5 stadium, yaitu :
a. Leptoten : kromosom haploid tampak sebagai benang panjang dan tipis.
b. Zigoten : kromosom saling berdekatan dan membentuk pasangan yang
disebut sinapsis
c. Pakinten : kromosom menjadi pendek dan menebal
d. Diploten :masing-masing membelah memanjang sehingga membentuk
kromatid
e. Diakinesis: kromatid yang berlainan mengadakan persilangan.
Tempat persilangan antar kromatid disebut chiasma. Di tempat chiasma, kromatid
akan terputus dan bersegmen dari satu kromatid akan bersambung ke kromatid
yang lain. Peristiwa penukaran segmen dari kromatid yang tidak serupa dalam
kromosom homolog disebut crossing over atau pindah silang. Dengan adanya
pindah silang, maka terjadi pertukaran gen-gen, yang memungkinkan terjadinya
kombinasi gen baru.

2. Metafase 1 :
Pasangan kromosom homolog tersusun pada lempeng anafase. Kedua kromatid
dari satu homolog melekat ke mikrotubulus kinektokor dari salah satu kutub.
Kromatid homolog yang satu lagi melekat ke mikrotubulus dari kutub yang
besebrangan, kromosom masih dalam keadaan diploid
3. Anafase 1 :
Penguraian protein yang menyebabkan kohesi kromatid saudara disepanjang
lengan-lengan kromatid memungkinkan homolog-homolog memisah. Kedua
homolog bergerak pada kutub yang berlawanan. Tiap-tiap sel anakan menjadi
haploid.
4. Telofase 1 :
Pembelahan reduksi menghasilkan dua sel anakan, tiap sel anakan memiliki satu
set kromosom dan tiap pasang kromosom homolog dan membran inti terbentuk
kembali.
Meiosis 2
1. Profase 2 :
Benang spindel terbentuk. Pada profase 2 akhir, kromosom masing-masing, terdiri
atas dua kromatid yang tergabung dalam sentomer, bergerak menuju lempeng
metafase 2.
2. Metafase 2 :
Kromosom kromosom berjejer di lempeng metafase seperti pada mitosis. Pada
kejadian pindah silang di meiosis 1, dua kromatid saudara dari masing-masing
kromosom tidak idientik secara genetik.
3. Anafase 2 :
Kromatid bisa terpisah karena penguraian protein yang menggabungkan kromatidkromatid saudara di sentromer.
4. Telofase 2 :
Nukleus terbentuk, kromosom mulai terurai dan sitokinesis terjadi. Pembelahan
meiosis satu sel induk menghasilkan empat sel anakan, masing-masing dengan
satu set haploid kromosom.

(Campbell & Reece J. 2002. Biology.Sixth edition. Benjamin Cummings.)


2. Memahami dan Menjelaskan Kelainan Pada Kromosom
2.1 Definisi kromosom
Menurut kamus kedokteran Dorland edisi 29, kromosom pada sel eukariot,
adalah suatu struktur dalam nukleus yang mengandung chromatin dan membawa
informasi genetik untuk sel tersebut. Setiap organisme dalam satu spesies
normalnya ditandai oleh jumlah kromosom yang sama pada sel somatiknya, 46
adalah jumlah normal pada manusia termasuk kedua kromosom (XX atau XY)
yang menentukan jenis kelamin. Kromosom merupakan lingkaran tertutup berisi
DNA untai-ganda. Begitu pula menurut Campbell, kromosom mengandung
molekul DNA.
Kromosom adalah struktur seperti benang yang terletak di dalam inti sel
hewan dan tumbuhan. Setiap kromosom terbuat dari protein dan molekul tunggal
dari asam deoksiribonukleat (DNA). Diwariskan dari orang tua kepada
keturunannya, DNA berisi petunjuk khusus yang membuat setiap jenis makhluk
hidup menjadi unik.Kromosom adalah struktur seperti benang yang terletak di
dalam inti sel hewan dan tumbuhan.
Istilah Kromosom berasal dari kata Yunani untuk warna (chroma) dan
tubuh (soma). Para ilmuwan memberi nama ini untuk kromosom karena mereka
adalah struktur sel, atau badan, yang sangat berwarna oleh beberapa pewarna
berwarna-warni yang digunakan dalam penelitian.
(http://www.sridianti.com/pengertian-kromosom-pada-manusia.html)

2.2 Morfologi atau bentuk normal kromosom


Morfologi kromosom terdiri dari beberapa bagian. Kebanyakan makhluk
di dalam nukleusnya terdapat benda-benda halus berbentuk lurus seperti batang
atau bengkok dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna. Benda-benda
tersebut dinamakan kromosom dan zat yang menyusunnya disebut kromatin
(Suryo, 1990). Kromosom dapat dilihat dengan mudah, apabila menggunakan
teknik pewarnaan khusus selama nukleus membelah.
Hal ini karena pada saat itu kromosom mengadakan kontraksi sehingga
menjadi lebih tebal, dan dapat mengisap zat warna lebih baik. Dalam arti lain,
kromosom tampak jelas pada saat sel sedang membelah karena mengalami
pemadatan dan penggandaan. Ukuran kromosom bervariasi bagi setiap species.
Panjangnya berkisar antara 0,2-50 mikron, diameternya antara 0,2-20 mikron dan
pada manusia mempunyai panjang 6 mikron. Suatu kromosom terdiri dari lengan
kromosom dan sentromer. Adapun strukturnya digambarkan seperti berikut:

Satu kromosom terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu sebagai berikut:


Sentromer
Sentromer disebut juga kinetochore, merupakan bagian kepala
kromosom.Sentromer adalah daerah yang mengerut dari kromosom saat proses
mitosis atau meiosis dan merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel.
Sentromer tidak mengandung kromonema dan gen. Berdasarkan letak dan
panjangnya lengan, sentromer dapat dibedakan dalam beberapa bentuk
kromosom, yaitu:
1. Metasentris, apabila sentromer terletak di median (kira-kira di tengah
kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan sama panjang
dan mempunyai bentuk seperti huruf V.
2. Submetasentris, apabila sentromer terletak di submedian (ke arah salah
satu ujung kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan
tak sama panjang dan mempunyai bentuk seperti huruf J.
3. Akrosentris, apabila sentromen terletak di subterminal (di dekat ujung
kromosom), sehingga kromosom tidak membengkok melainkan tetap lurus
seperti batang. Satu lengan kromosom sangat pendek, sedang lengan
lainnya sangat panjang.

4. Telosentris, apabila sentromen terletak di ujung kromosom, sehingga


kromosom hanya terdiri dari sebuah lengan saja dan berbentuk lurus
seperti batang. Kromosom manusia tidak ada yang telosentris.
Lengan
Lengan ialah badan kromosom sendiri. Mengandung kromonema dan gen. Lengan
memiliki 3 daerah:
1. Selaput, ialah lapisan tipis yang menyelimuti badan kromosom
2. Kandung / matrix, mengisi seluruh lengan, terdiri dari cairan bening
3. Kromonema, ialah benang halus berpilin-pilin yang terendam dalam
kandung, dan berasal dari kromonema kromatin sendiri. Di dalam
kromonema terdapat kromomer (pada manusia tidak jelas).
Melihat pada perbedaan banyaknya mengisap zat warna teknik mikroskopik,
kromatin (kromosom yang sedang tidak mengalami proses pembelahan) bagian
lengan kromosom dibedakan oleh E. Hertz (1928) atas:
1. Heterokromatin, ialah daerah kromatin yang relatif lebih banyak dan lebih
mudah mengisap zat warna dibandingkan dengan bagian lain dari lengan.
2. Eukromatin, ialah daerah kromatin yang terang dan mengandung gen-gen
yang sedang aktif.
(http://www.e-jurnal.com/2013/09/morfologi-kromosom.html)
2.3 Abrasi kromosom
Aberasi kromosom adalah penyimpangan atau kelainan struktur atau
jumlah kromosom dari keaadan normal. Aberasi kromosom sering terjadi pada
mitosis dan meiosis. Pada saat meiosis contoh nya adalah nondisjunction. Aberasi
kromosom ini mengakibatkan individu menjadi abnormal baik secara genotip
maupun fenotip.
Penyebab abrasi kromosom sama dengan mutasi gen, ada yang berupa
bahan kimia, fisika, dan biologi. Kebanyakan disebabkan oleh sinar radioaktif,
bahan kimia residu insektida dan herbisida, asap pembakaran dan virus. Dan
faktor usia juga merupakan salah satu penyebab terjadinya abrasi kromosom.
Dibawah ini merupakan pembagian aberasi kromosom :
a) Perubahan Struktur Kromosom
I.
Delesi : Hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan atau
dapat dikatakan hilangnya sebagian segmen kromosom yang
mengandung gen karena patah.

Contoh kelainannya adalah sindrom cri-du-chat yaitu penghapusan 5P- ciricirinya hipotonia, tangis yang khas, microsefali dengan sutuametofik menonjol,
dan lain-lain.
II.
Duplikasi: Penambahan ruas kromosom atau gen dengan ruas yang telah
ada sebelumnya atau dapat dikatakan patahnya sebagian segmen

kromosom, lalu patahan tersebut tersambung pada kromosom


homolognya

III.

Inversi: Penataan kembali struktur kromosom melalui pemutaran satu


arah suatu ruas kromosom atau dapat dikatakan patahan tersebut
tersambung kembali tetapi dengan posisi terbalik. Ada dua macam
inversi, yaitu inversi perisentrik bila peristiwa inversi melibatkan
perubahan posisi sentromer. Bila peristiwa inversi tidak melibatkan
perubahan posisi sentromer disebut inversi parasentrik.

Contoh kelainannya yaitu akan mengalami risiko keguguran dan keturunan yang
secara kromosom abnormal.
IV. Translokasi: Patahnya sebagian segmen kromosom, lalu patahan tersebut
tersambung pada kromosom lain yang tidak homolog, Ada dua jenis
translokasi yaitu translokasi resiprok (timbal balik) dan translokasi
nonresiprok atau translokasi robertsonian. Pada translokasi resiprok, ada
dua kromosom yang bertukar materi genetik. Sementara pada translokasi
Robertsonian, kedua lengan pendek kromosom hilang dan lengan
panjangnya membentuk kromosom baru. Translokasi Robertsonian
biasanya terjadi pada kromosom dengan bentuk akrosentrik (kromosom
yang letak sentromernya berada mendekati ujung, salah satu lengan
pendeknya sangat pendek sehingga seperti tidak terlihat). Translokasi
Robertsonian pada manusia terjadi pada kromosom 13, 14, 15, 21, dan
22 prinsipnya translokasi ini terjadi akibat pecahnya kromosom
/fragmen yang kemudian bergabung dengan suatu kromosom
nonhomolog

V.

Katenasi: Translokasi 2 kromosom yang tidak homolog sehingga


menyebabkan dua pasang kromosom membentuk struktur seperti
lingkaran.

10

VI.

Insersi: peristiwa penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada
rantai DNA

b) Perubahan Jumlah kromosom


Bila terjadi perubahan jumlah kromosom, maka set kromosomnya dapat
berubah secara keseluruhan (euploidi), atau sebagian pasangan dari set
kromosomnya yang berubah (aneuploidi).
I.
Euploidi
Merupakan perubahan set kromosom secara keseluruhan. Bila
umumnya set kromosom organisme adalah diploid (2n), maka
perubahan yang terjadi menyebabkan set kromosomnya menjadi:
1) Monoploid (n) : setiap kromosom ada dalam jumlah tunggal
(tidak berpasangan). Misalnya : A B C
2) Triploid (3n)
: setiap kromosom berpasangan 3. Misalnya :
AAA BBB CCC
3) Tetraploid (4n) : setiap kromosom berpasangan 4. Misalnya :
AAAA BBBB CCCC
Kromosom yang berpasangan 3 ke atas disebut poliploid. Penyebab
terjadinya poliploid ada dua, yaitu autopoliploid dimana terjadi
gangguan waktu meiosis sedemikian rupa sehingga gametnya tidak
haploid, dan allopoliploid karena ada perkawinan dua organisme
berbeda genus atau spesies.
II.
Aneuploidi
Merupakan perubahan sebagian pasangan kromosom, bisa hilang atau
lebih. Contohnya adalah nulisomi yaitu kehilangan sepasang
kromosom, tetapi jarang ditemukan karena selalu letal. Dan monosomi
yaitu kehilangan satu buah kromosom. Sedangkan trisomy adalah
kelebihan satu buah kromosom. Dibawah ini merupakan contoh dari
monosomi dan trisomi :
1) Sindrom Turner (45,XO).
Beberapa ciri sindrome ini adalah: jenis kelamin wanita,
mengalami ovariculardisgenesis (ovarium tidak tumbuh)
sehingga mandul, kehilangan satu kromosom X, payudara tidak
tumbuh.

11

2) Sindrom Klinefelter (47,XXY) Ciri penderita adalah: jenis


kelamin pria, kelebihan satu kromosom X, mengalami
testicular disgenesis (testis tidak tumbuh sempurna) akibatnya
mandul, dan tumbuh payudara.
3) Sindrom Jacobson (47,XYY) Banyak yang mengatakan ini
mirip sindrom Klinefelter. Pria XYY memiliki ciri umum selalu
bertindak agresif, kasar, dan sering berbuat kriminal.
4) Sindrom wanita super (47,XXX), Cirinya: kromosom sex ada
tiga XXX, tubuh seringnya tinggi, menderita schizoprenia.
5) Sindrom down (47,XX/XY). Kelebihan satu kromosom pada
kromosom nomor 21
6) Sindrom Edwards (47,XX/XY) kelebihan satu kromosom pada
kromosom nomor 16, 17, atau 18.
7) Sinrom Patau (47, XX/XY). Kelebihan kromosom pada
kromosom nomor 13,14,15
(http://biologimediacentre.com/mutasi/)
2.4 Pemeriksaan kariotip
Pemeriksaan kariotipe adalah tes untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
ukuran, bentuk, dan jumlah kromosom dalam sampel sel-sel tubuh. Posisi
kromosom tambahan, hilang, atau potongan kromosom abnormal dapat
menyebabkan masalah dengan pertumbuhan seseorang, pengembangan, dan
fungsi tubuh.
( http://www.kerjanya.net/faq/4912-kariotipe.html)
Pemeriksaan kariotipe (karyotiping)
1. Metode lama
Pembiakan sel pada coverslip (kaca penutup) Memajankan ke kolkisin
untuk menghentikan pembelahan sel pada metafase Difoto 10-20 metafase,
diperkuat dengan teknik pewarnaan memberi nomor dan mendeteksi perubahan
morfologi kromosom.
Pembiakan dan penyiapan kariotipe berlangsung selama 4-6 minggu.
2. Fluorescent In Situ Hybridization (FISH)
Bermanfaat untuk mendeteksi translokasi kromosom dan perubahan
kromosom lain. Cara ini menggunakan probe DNA dengan zat
warna fluorecent sehingga menghasilkan warna berbeda setelah dilihat dengan
sinar UV.
3. Polymerase Chain Reaction (PCR)
Untuk membuktikan penyusunan ulang klonal pada sejumlah kecil limfosit
serta untuk memperbanyak DNA sasaran.
(Sacher, 2004)

12

Hubungan Progesteron dan Estrogen dengan Sindrom Turner


Pada Sindrom Turner ovarium tidak berkembang dan tidak berfungsi dengan
baik. Ovarium adalah sepasang organ reproduksi pada wanita. Fungsi dari
ovarium sendiri adalah menghasilkan sel telur dan hormon seksual. Seorang gadis
mulai menghasilkan hormon seksual, yaitu estrogen dan progesteron pada masa
puber. Wanita dengan sindrom Turner tidak bisa menghasilkan hormon seksual ini
dan sebagai akibatnya menstruasi tidak mulai, payudara tidak tumbuh
sepenuhnya, dan bisa menjadi mandul. Oleh karena itu, wanita dengan sindrom
turner tidak mengalami menstruasi.
( http://www.alodokter.com/sindrom-turner/gejala)
4 Menghadapi Sindrom Turner Menurut Perspektif Islam
Sabar dan tabah, tahan uji dan ulet dalam usaha menyelesaikan masalah. Sabar
adalah menahan diri dari sesuatu yang tidak di senangi. Sabar juga dapat diartikan
sebagai usaha manusia secara sungguh-sungguh untuk berada di jalan Allah. Jadi
sabar tidak sekedar memasrahkan segala keadaan tanpa diiringi usaha. Allah
menganjurkan semua umat manusia agar menjadikan sabar dan shalat sebagai
penolong dalam kehidupan. Hal ini tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 153:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya allah berserta orang-orang yang sabar.
Sesungguhnya semua kembali kepada Allah, kita hanya berdoa dan berusaha.
Sikap berprasangka baik terhadap Allah SWT. Sifat husnudzon merupakan salah
satu sifat terpuji, keuntungan dari sifat ini yaitu dapat menahan diri, tidak terlalu
mudah memberikan penilaian yang salah atau negative, yang diakibatkan sifat dan
tingkah laku orang lain, lebih-lebih kepada segala keputusan, sifat husnudzon
selalu diliputi ketenagang dan ketentraman serta kedamaian. Jauh dari perasaan.
Firman Allah dalam QS Al-Hujurat ayat 12 :

13

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),


karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Selain itu sifat sabar dan tabah pun terdapat dalam beberapa hadis.
1. HR. Ad Darimi
Aku menuruti prasangka hambaKu TerhadapKu maka silahkanlah untuk
berprasangka apa yang dikehendaki.
2. HR. Bukhori
Aku meneuruti prasangka hamba terhadapKu jika ia berprasangka baik
terhadapKu maka baginya kebaikan maka jangan berprasangka terhadap
Allah kecuali kebaikan.

14

Anda mungkin juga menyukai