Pemeriksaan kariotip
Nondisjunction
Meiosis
Kromosom
Gamet
BRAINSTROMING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
ANALISA MASALAH
1.
2.
- Kegiatan
- Hormon
- Gen
- Pola asupan makan
3.
4.
- Perkembangan terhambat
- Payudara tidak membesar
- Tidak memiliki ovarium
- Tubuh pendek
- Keterbelakangan mental
- Adanya selaput lendir
- Ada garis rambur psoterior rendah
5.
8 tahun 16 tahun
6.
7.
8.
9.
10. - Infertil
- Pertumbuhan lambat
11. Aku menuruti prasangka hambaku: (H.R. muslim)
12. - Orang tua menghindari zat-zat seperti asap rokok
- Menghindari pernikahan kerabat dekat
HIPOTESIS
Kromosom saat pembelahan secara meiosis 1 pada tahap anafase 1 mengalami
nondisjunction sehingga terjadi kelainan pada jumlah kromosom menjadi trisomi dan
monosomi. Hal ini mengakibatkan kromosom gamet pada ovum terganggu yang
menyebabkan tidak tumbuhnya ovarium pada penderita sehingga terganggu juga
sistem reproduksinya. Lalu tidak munculnya hormon yang memicu menstruasi.
Sehingga muncul gejala sindrom turner pada penderita.
SASARAN BELAJAR
LI.1. Memahami dan Menjelaskan Mitosis
1.1 Definisi Mitosis
1.2 Proses Mitosis
LI.2. Memahami dan Menjelaskan Meiosis
2.1 Definisi Meiosis
2.2 Proses Meiosis
2.3 Kelainan Proses Pembelahan Meiosis
LI.3. Memahami dan Menjelaskan Kromosom
3.1 Definisi Kromosom
3.2 Struktur dan fungsi Kromosom
3.3 Aberasi Kromosom
3.4 Jenis-jenis Kelainan Kromosom
3.5 Manfaat Analisa Kromosom
LI.4. Memahami dan menjelaskan sindrom turner
4.1. Definisi Sindrom Turner
4.2. Ciri-ciri Sindrom Turner
4.3. Penyebab Sindrom Turner
4.4. Terapi Sindrom Turner
LI.5. Memahami dan menjelaskan pandangan islam dari tabah dan berpresangka baik
b. Metafase
Meiosis I
10
Pakhinema
: kromosom mejadi pendek dan menebal (kondensasi)
Diplonema
: masing masing kromosom membelah memanjang sehingga
terbentuk kromatid
Diakinesis
: kromatid kromatid yang berlainan mengadakan persilangan.
Tempat persilangan antar kromatid disebut chiasma. Di tempat
chiasma,kromatid akan putus dan segmen dari kromatid akan bersambung
dengan potongan segmen kromatid yang lain. Peristiwa penukaran segmen
dari kromatid yang tidang serupa dalam kromosom homolog disebut pidah
silang (crossing over). Dengan adanya pidah silang, maka terjadi pertukaran
gen gen yang memungkinkan terjadinya kombinasi gen baru.
b) Metafase I
Ciri-ciri Metasfase I
Pasangan kromosom homolog kini tersusun pada lempeng metafase, dengan
satu kromosom pada setiap pasangan menghadap ke kutub yang berbeda.
Kedua kromatid dari satu homolog melekat ke mikrotubulus kinetokor dari
salah satu kutub. Kromatid homolog yang satu lagi melekat ke mikrotubulus
dari kutub yang berseberangan. (Campbell:2010)
c) Anafase I
Ciri-ciri Anafase I
Penguraian protein protein yang menyebabkan kohesi kromatid saudara di
sepanjang lengan
lengan kromatid memungkinkan homolog homolog
memisah.
Kedua homolog bergerak ke kutub kutub yang berlawanan.
Kohesi kromatid saudara masih bertahan di sentromer, menyebabkan kedua
kromatid bergerak sebagai satu kesatuan ke kutub yang sama.(Campbell:2010)
d) Telofase I dan Sitokinesis
Ciri-ciri Telofase I dan Sitokinesis
Pada awal telofase I, setiap paruhan sel memiliki satu set haploid lengkap
yang terdiri atas kromosom kromosom tereplikasi. Setiap kromosom terdiri
atas dua kromatid saudara. Salah satu atau kedua kromatid mengandung
bagian DNA kromatid non saudara.
Sitokinesis (pembelahan sitoplasma) biasanya terjadi secara bersamaan
dengan telofase 1, membentuk dua sel anakan haploid.
Pada Sel hewan, lekukan penyibakan terbentuk. ( pada sel tumbuhan, lempeng
sel terbentuk).
Pada beberapa spesies, kromosom terurai lagi dan selaput nukleus terbentuk
kembali.
Tidak ada replikasi yang terjadi antara meiosis I dan II. (Campbell:2010)
12
b. Meiosis I
13
Sumber
gambar
http://biologi.blogsome.com/2010/04/27/spermatogenesis/
16
17
19
Inversi perisentris, yaitu inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom.
21
AA XX (2n)
Nondisjunction AXX
(n+1)
AO
(n-1)
F1
AAXXX
AAXXY
Trisomi (2n+1)
AA XY (2n)
AX
(n)
AY
(n)
Normal
AAXO
AAYO
Monosomi (2n-1)
1). Monosomi
Monosomi adalah organisme dimana selnya kekurangan satu kromosom
dibandingkan jumlah kromosom sel normal. Di kenal tiga macam monosomi:
2). Nullisomi
Organisme dimana selnya memiliki jumlah kromosom kurang dua dibanding
dengan jumlah kromosom sel normal.
3). Trisomi
Trisomi adalah organisme dimana selnya mempunyai sebuah kromosom tambahan
dibandingkan dengan organisme diploid normal, sehingga formulanya 2n + 1. Jika
kromosom tambahan itu lebih dari satu maka dinamakan double trisomi dengan
formula 2n + 1 + 1. Dikenal lima macam trisomi, ialah:
Trisomi primer adalah kromosom tambahan benar-benar homolog dengan
salah satu dari pasangan kromosom dari komplemen.
Trisomi sekunder, adalah kromosom tambahan adalah kromosom sekunder
atau suatu isokromosom.
Trisomi tersier, adalah kromosom tambahan adalah kromosom yang
ditranslokasi atau kromosom tersier terdiri dari dua segmen kromosom
nonhomolog.
Trisomi konpensasi, adalah sebuah kromosom hilang dan dikonpensasi oleh
dua kromosom lain yang mengalami modifikasi.
22
23
1.Monoploid (n) : setiap kromosom ada dalam jumlah tunggal atau tidak
memiliki pasangan, Misalnya : A B C
2. Triploid (3n) : setiap kromosom berpasangan 3. Misalnya : AAA BBB
CCC
B. Perubahan Struktur Kromosom
1. Delesi : Hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan atau
dapat dikatakan hilangnya sebagian segmen kromosom yang mengandung
gen karena patah.Contoh kelainannya adalah sindrom cri-du-chat yaitu
penghapusan 5P- cirri-cirinya hipotonia, tangis yang khas, microsefali
dengan sutuametofik menonjol, dan lain-lain.
2. Duplikasi: Penambahan ruas kromosom atau gen dengan ruas yang telah
ada sebelumnya atau dapat dikatakan patahnya sebagian segmen
kromosom, lalu patahan tersebut tersambung pada kromosom homolognya
3. Inversi: Penataan kembali struktur kromosom melalui pemutaran satu arah
suatu ruaskromosom atau dapat dikatakan patahan tersebut tersambung
kembali tetapi dengan posisi terbalik. Ada dua macam inversi, yaitu inversi
perisentrik bila peristiwa inversi melibatkan perubahan posisi sentromer.
Bila peristiwa inversi tidak melibatkan perubahan posisi sentromer disebut
inversi parasentrik.
4. Translokasi: Patahnya sebagian segmen kromosom, lalu patahan
tersebut tersambung pada kromosom lain yang tidak homolog, Ada dua
jenis translokasi yaitu translokasiresiprok (timbal balik) dan translokasi
nonresiprok atau translokasi robertsonian. Padatranslokasi resiprok, ada
dua kromosom yang bertukar materi genetik. Sementara padatranslokasi
Robertsonian, kedua lengan pendek kromosom hilang dan lengan
panjangnyamembentuk kromosom baru. Translokasi Robertsonian
biasanya terjadi pada kromosomdengan bentuk akrosentrik (kromosom
yang letak sentromernya berada mendekati ujung,salah satu lengan
pendeknya sangat pendek sehingga seperti tidak terlihat). Translokasi
Robertsonian pada manusia terjadi pada kromosom 13, 14, 15, 21, dan 22
prinsipnyatranslokasi ini terjadi akibat pecahnya kromosom /fragmen yang
kemudian bergabungdengan suatu kromosom nonhomolog
LO.3.5 Manfaat Analisa Kromosom
25
Ketika ovum dan sperma bertemu, DNA dari setiap organisme mereplikasi (setiap
kromosom membelah) dan kemudian bergabung kembali bersama-sama dengan
pasangan baru (sperma dan sel telur). Ketika salah satu dari kromosom tidak dibagi
untuk bergabung dengan sel lainnya, pembagian kromosom menjadi tidak setara.
Fenomena ini disebut sebagai nondisjunction, yang merupakan satu-satunya
penjelasan untuk Penyakit Turner.
LO.4.4. Terapi Sindrom Turner
Terapi yang dapat dilakukan pada pasien Sindrome Turner berupa :
a. Human growth hormone
Untuk meningkatkan tinggi badan.
b. Terapi sulih hormone sex
Pemberian hormone esterogen dan progesterone untuk mningkatkan
perkembangan pubertas.
c. Konseling genetika
d. Diet
LI.5. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
BERPRASANG BAIK TERHADAP ALLAH SWT
SIKAP
TABAH
DAN
d.
e.
27
DAFTAR PUSTAKA
Bakalov 2012, Genetic Features of Turner Syndrome, National Institutes of Health
Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development
Turner Syndrome, http://turners.nichd.nih.gov/genetic.html, Accessed 28 Oktober
2015.
Campbell.2010.Biologi.Edisi8:jilid1.Jakarta:Erlangga.
Corwin, J Elizabeth.2009.Buku Saku Patofisiologi.Edisi3.Jakarta:EGC.
Dorland,W.A.2012.Kamus Saku Kedokteran Dorland.Edisi 28.Jakarta: EGC.
Postellon Daniel C 2015, Syndrome Turner, Associate Professor or Pediatrics and
Human Development, Michigan State University College of Human Medicine,
http://emedicine.medscape.com/article/949681-overview, Accessed 28 Oktober 2015
Sloane,E.2003.Anatomyand Physiology an Easy Learner.Buston:Jones and Barlett
Publisher.
28