Kekurangan Kelebihan
Hiponatremia Hipernatremia
Hipokalemia Hiperkalemia
Hipokalsemia Hiperkalsemia
Hipomagnesemia Hipermagnesemia
Hipokloremia Hiperkloremia
Hipofosfatemia Hiperfosfatemia
Kasus 1
Seorang perempuan, 56 tahun, dirawat di ruang ICU karena mengalami
penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu saat dalam perawatan.
Riwayat DM (+).
PF: soporo coma, TD 130/90 mmHg, nadi 89 x/menit, pernapasan 23
x/mnt, afebris. PF lain dalam batas normal
Lab: GDS 340 g/dL, ureum 34 mg/dL, kreatinin 1,3 mg/dL, Na 112 mEq/L,
K 3.9 mE/L dan Cl 90 mEq/L
Pertanyaan:
Apa diagnosis pasien ini?
Pemeriksaan apa yang akan dianjurkan?
Cairan apa yang akan diberikan pada penderita ini?
Bagaimana prognosis pasien?
Fungsi:
mempertahankan
keseimbangan air dan
osmolalitas plasma
Na Regulasi:
- Ginjal
- Rasa haus
- Na+/K+ ATPase dan
Klinik: Na+/H+
Hiponatremia - Volume darah
- ADH
Hipernatremia - Renin
- Aldosterone
Yang mempertahankan kadar Na dan air dipengaruhi
oleh:
- ADH bila vol darah atau osmolalitas plasma
- Renin ketika tek. arteriolar atau kadar Na
- Aldosterone ketika Na+ atau renin
Hiponatremia
Gejala:
Mual/muntah Na ↓ Penyebab:
Kelemahan dan atau Kehilangan garam ginjal
Ggn kessadaran - Air ↑ Sekresi ADH ↑↑
Koma Cairan >>>
Sakit kepala
Lesu
Regulasi ekskresi cairan
Penyebab Hiponatremia
Kelebihan cairan relatif
Berdasarkan etiologi
menekan sekresi Osmolalitas plasma
ADH normal atau tinggi
Hiponatremia berdasarkan etiologi:
ADH
Deplesi vol. sirkulasi efektif
Contoh: muntah, diare, perdarahan, jml urin , gagal jantung
kemampuan untuk
membuang air bebas Kehilangan Na melampaui kehilangan air
Na tubuh total > Na tubuh total normal Na tubuh total < air
air tubuh total Jumlah air tubuh total tubuh total
Hipo osmolalitas
ADH ADH Hipo osmolalitas
Langkah 3.
2210 mL : (5.5 smp 11 jam)
waktu kehilangan cairan = 201 - 403 mL
Kasus 2
Seorang laki-laki, 19 tahun, datang dengan keluhan badan lemas sejak
2 minggu yl. Keluhan spt ini pernah dialami saat usia 12 tahun.
PF: CM, TD 120/80 mmHg, Nadi 79 x/mnt, RR 20 x/mnt
Kekuatan ekstremitas atas +3/+3
Lab: Na 138 mEq/L, K 2.5 mEq/L, Cl 109 mEq/L
Pertanyaan:
Apa diagnosis pasien ini?
Pemeriksaan apa yang akan dianjurkan?
Apa yang akan diberikan pada pasien ini?
Definisi
Kadar kalium (K+) yang kurang dari 3.5 mEq/L (3.5 mmol/L)
Hipokalemia
Hipokalemia Bila tidak ditangani
berat: kadar K+
sedang: kadar K+ secara baik bisa
kurang dari 2.5 mengancam nyawa
2.5-3 mEq/L
mEq/L
Hypokalemia is a common
clinical problem which is often
iatrogenic
Fungsi:
regulasi kontraksi
jantung dan ritme
kontraksi otot
K+
Ginjal
Pompa Na+/K+ -ATPase
Keseimbangan asam basa
Klinik:
Aldosterone K+
Hipokalemia diekskresikan dan
Hiperkalemia berpindah dari EC ke IC
Ekresi K ditingkatkan:
- Aldosteron
- Peningkatan hantaran Na ke
duktus koledokus
- Aliran urin (diuresis osmotik)
- Kadar K darar tinggi
- Ion-ion negatif dalam duktus
koledokus
Eksresi diturunkan:
- Ketiadaan relatif atau absolut
aldosteron
- Hantaran Na ke duktus koledokus
- Aliran urin
- Kadar K darah rendah
- Gagal ginjal
Ekskresi kalium
Meningkat Menurun
Aldosteron Defisiensi aldosteron absolut atau
Hantaran Na tinggi ke duktus resistensi terhadap efek aldosteron
koletikus (mis: diuretik) Rendahnya hantaran Na ke duktus
Tingginya aliran urine (mis: osmotik koletikus
diuresis) Aliran urine menurun
Kadar K+ serum tinggi Rendahnya kadar K+ serum
Hantaran ion negatif ke duktus Gagal ginjal
koletikus (mis: bikarbonat
Faktor yang mengatur distribusi K antara ruang IS ke ES sbb:
Hormon glukoregulator:
Insulin m↑masukknya K ke dalam sel
Glukagon merusak masuknya K ke dalam sel
Stimulasi adrenergik:
Beta adrenergik m↑ masuknya K ke dalam sel
Alfa adrenergik mengganggu masuknya K ke dalam sel
pH:
Alkalosis m↑masuknya K ke dalam sel
Asidosis merusak masuknya K ke dalam sel
Hipokalemia
Penyebab
Gejala - extra intracellular
Lesu K+ ↓ shifts (alkalosis, diuretics)
Lelah
anorexia dan atau - extrarenal losses
(excessive diarrhea, vomiting)
mual Air ↑ - renal losses
arrhythmia (renal disease, polyuria)
possible cardiac
- hiperaldosteronism
arrest
Gejala dan tanda
Hipokalemia ringan asimtomatik
Gjl hipokalemia tidak spesifik dan berhubungan dg
fungsi otot dan jantung
Kelelahan dan kelemahan
Otot kram dan nyeri
Memburuknya kontrol diabetes atau poliuria
Palpitasi
Gjl fisiologik
EKG: atrial atau ventrikular takiaritmia
Penyebab hipokalemia
Fs ginjal normal K+ masuk di
eksresikan
Normal asupan K 40-120 mEq/L
Ekskresi K minimal melalui ginjal 5
Asupan
mEq/L/hari
K+ - Alkalosis ekstrarenal,
insulin, p aktifitas
adrenergi, paralisis
periodic hipokalemik,
Pengeluaran hipotermia
K+ masuk - Tgt time of equilibibration
ke dalam dan [ ] K serum
sel - Hipokalemia kronik p ion K
Melalui: serum 1 mEq deficit 200 mEq
saluran cerna, - Anjuran mempertahankan [ ]
ginjal atau ion K serum < 4.0 mEq/L
keringat
Etiologi
Intake yang kurang Ekskresi K berlebih
Gangguan makan Kelebihan mineralokortikoid
Masalah gigi geligi (endogen atau eksogen)
Diet rendah K Hiperreninism dari stenosis
Rawat inap dg diet miskin K
arteri renalis
Diuresis osmotik
Kehilangan melalui GI
Obat-obatan
Ggn genetik
Mekanisme patogen penyebab hipokalemia
Kurangnya asupan K
Peningkatan ekskresi K
P↑ hantaran Na ke duktus koletikus
Kelebihan mineralokortikoid (mis: hiperaldosteronisme
primer dan sekunder)
P↑ aliran urine
Ggn pencernaan spt diare, muntah, pipa NGT
Pergeseran dari ES ke ruang IS
PATOFISIOLOGI HIPOKALEMIA
Perpindahan K Asupan Hilang dari Hilang lewat
Keringat >>
ke dlm sel makanan me↓ saluran cerna ginjal
- Muntah - Obat diuretik
- Alkalosis - Diare (penyalahgunaan - Penyakit ginjal
metabolik laksatif) - Diuresis osmotik
- Ileostomi
- Penyembuhan luka
- dll
Laboratorium bakar yg berat
- Efek mineral
- Kalium serum <3 mEq/L kortikosteroid >>
menyebabkan - Antibiotik
depresi gelombang ST - ↓ Mg
- Kalium serum 2 mEq/L
menyebabkan HIPOKALEMIA
kompleks QRS melebar
K urin K urin
K urin K urin < 20 mEq/L < 20 mEq/L
< 20 mEq/L < 20 mEq/L
Komplikasi
Kardiovaskuler
Aritmia di atrium dan ventrikel karena terjadi ggn pada pompa Na-
K di sel miokard
Muskular
Kemehan dan paralisis flaccid tekanan pada reflek tendon dalam
Rabdomiolisis
Ginjal
Gastroinstestinal
Ileus
Ensefalopati hepatikum pada sirosis hati
Metabolik
Tatalaksana
Prinsip mengobati hipokalemia:
Mengurangi kehilangan K+
Stop pemakaian diuretik/pencahar
Pemakaian diuretik hemat K+
Obati diare atau muntah
Pemberian H2 bloker pada pasien yang mendpt nasogastik suction
Kontrol hiperglikemia jika ada glikosuria
Mencukupi kebutuhan K+
Mengevaluasi potensi toksisitas
Menyingkirkan penyebab untuk mencegah episode
lanjutan
Koreksi Kalium
Setiap p 1 mEq/L K+ , tjd defisit K+ 200-400 mEq
Kadar K+ 2.5-3.5 mEq/L pemberian K+ scr oral
Kadar K+ <2.5 mEq/L pemberian K+ scr IV dg follow
up ketat berupa monitoring EKG dan pengukuran
kadar K+
Koreksi K+ akan sulit bila kadar Mg juga rendah
Tatalaksana
Indikasi sedang
Tidak perlu segera
Indikasi kuat Hipokalemia ringan
(K 3-3.5 mEq/L)
Diberikan dalam waktu
tidak terlalu lama, pada:
Indikasi mutlak - Insufisiensi coroner
Segera diberikan pada /iskemia otot jantung
keadaan: - Ensefalopati hepatik
- M’dpt digitalis - Obat yg memindahkan K
dari EC ke IC
- KAD
- Kelemahan otot pernafasan
- Hipokalemia berat (K<2
mEq/L)
Tatalaksana
Pemberian oral lebih mudah
Pemberian 40-60 mEq meningkatkan kadar K sebesar 1 - 1,5 mEq/L
Pemberian 135-160 mEq/L meningkatkan kadar K 2.5 – 3.5 mEq/L
Pemberian K iv dlm btk larutan KCL disarankan mell vena besar dg
kecepatan 10-20 mEq/jam
Aritmia berat dan kelumpuhan otot pernafasan pemberian KCL dg
kecepatan 40-100 mEq/jam
KCL 20 mEq dilarutkan dalam 100 ml NaCl isotonik
Bila melalui vena perifer KCL maksimal 60 mEq dilarutkan dalam
NaCl isotonik 1000 ml
Hypokalaemia Treatment Comment